0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
681 tayangan1 halaman
Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1522 oleh Sunan Gunung Jati dan berkembang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa Barat dengan 5 raja berturut-turut. Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat perebutan kekuasaan antara Sultan Ageng dengan putranya dan monopoli perdagangan lada oleh VOC sehingga akhirnya runtuh pada tahun 1813.
Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1522 oleh Sunan Gunung Jati dan berkembang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa Barat dengan 5 raja berturut-turut. Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat perebutan kekuasaan antara Sultan Ageng dengan putranya dan monopoli perdagangan lada oleh VOC sehingga akhirnya runtuh pada tahun 1813.
Kerajaan Banten didirikan pada tahun 1522 oleh Sunan Gunung Jati dan berkembang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa Barat dengan 5 raja berturut-turut. Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat perebutan kekuasaan antara Sultan Ageng dengan putranya dan monopoli perdagangan lada oleh VOC sehingga akhirnya runtuh pada tahun 1813.
Pada tahun 1526 Kerajaan Padjajaran telah mengadakan
kerja sama dengan Portugis dan memiliki bandar-bandar pen ng seper Banten, Sunda Kelapa (Jakarta) dan Cirebon. Oleh kerena itu, Portugis diizinkan mendirikan kantor dagang dan benteng pertahanan di sunda kelapa, untuk membendung Raja - Raja pengaruh portugis di padjajaran, Sultan Trenggono dari Demak memerintahkan Syarif Hidayatullah selaku panglima perang 1. Sultan Maulana Hasanuddin demak untuk menaklukan bandar-bandar padjajaran 2. Maulana Yusuf 3. Maulana muhammad 4. Abdul Mufakhir 5. Sultan Ageng Tirtayasa Lokasi
Peninggalan
Kerajaan Banten mengalami kemunduruan berawal
dari perselisihan antara Sultan Ageng dengan putranya, Sultan Haji atas dasar perebutan kekuasaan yang 1. Masjid Agung Banten dimanfaatkan oleh VOC. Setelah itu, Hak monopoli perdagangan lada Lampung jatuh ketangan VOC. 2. Benteng Speelwijk Pada tahun 1808-1810, Gubernur Hindia Jenderal Belanda menyerang Banten, karena Sultan pada 3. Meriam Ki Amuk saat itu menolak permintaan Hindia Belanda untuk memindahkan ibu kota Banten ke Anyer. Sehingga 4. Kompleks pemakaman tahun 1813 Banten telah runtuh ditangan Inggris. raja-raja Kesultanan Banten