Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Nama:Bagus Ananda Setiawan (05)
Dina Adelia Salsabila A. (09)
Dwi Maharany Aprilia (10)
Habibullah Kusairi M. (13)
Putri Ayu Diah Wijaya (24)

SMA NEGERI 4 PAMEKASAN TAHUN AJARAN


2022/2023

KATA PENGANTAR

i
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Sejarah” ini tepat pada waktunya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perang Tondano.................................................................. 3
B. Penyebab Terjadinya Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2 ................. 5
C. Jalannya Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2................................... 6
D. Tokoh Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2....................................... 7
E. Akhir Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2........................................ 7
F. Dampak Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2.................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum VOC menyentuh Sulawesi Utara, rakyat Minahasa telah
melakukan hubungan dagang dengan bangsa Spanyol, yang juga menyebarkan
agama Kristen di wilayah tersebut.
Salah satu tokoh yang diketahui berjasa dalam penyebaran agama
Kristen di Minahasa adalah Fransiscus Xaverius.
Akan tetapi, hubungan antara Minahasa dan Spanyol menjadi terganggu
ketika pada abad ke-17, VOC berhasil menanamkan pengaruhnya di Ternate.
Gubernur Simon Cos, yang diberi kepercayaan dari Batavia untuk
membebaskan Minahasa dari Spanyol, mulai menempatkan kapalnya di Selat
Lembeh.
Akibat ulah VOC ini, para pedagang Spanyol dan Makassar pun
tersingkir dari tempat itu.
Setelah itu, VOC memaksa rakyat Minahasa agar menjual beras hanya
kepadanya, tetapi ditolak.
Penolakan ini memicu kemarahan VOC, yang kemudian memutuskan
untuk memerangi rakyat Minahasa.
pihak VOC dan rakyat Minahasa membuat perjanjian pada 1679 yang
mengatur berbagai hal di sekitar hubungan dan kepentingan kedua belah
pihak.
Salah satu isi perjanjian tersebut adalah bahwa Minahasa akan
membantu Belanda, terutama dalam menyalurkan sejumlah
kebutuhannya.Dalam perkembangannya, Belanda mulai melakukan tindakan-
tindakan licik, termasuk mencampuri urusan walak-walak Minahasa.
Tindakan Belanda yang tidak sesuai perjanjian itu membuat walak-walak
berselisih. Pada 1802, Carel Christoph Prediger Jr. diangkat sebagai residen
Manado.
Tidak lama kemudian, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, H.W.
Daendels, membutuhkan pasukan dalam jumlah besar yang akan dipersiapkan

1
2

untuk menghadapi kemungkinan serangan Inggris.Salah satu upaya yang


ditempuh adalah dengan mengerahkan penduduk dari sejumlah daerah,
termasuk Minahasa.
Pada Mei 1808, Prediger segera mengumpulkan para ukung (pemimpin
dalam suatu wilayah walak atau daerah setingkat distrik) dan menyampaikan
bahwa pemerintah membutuhkan sekitar 2.000 pemuda Minahasa yang akan
dikirim ke Jawa.
Ternyata, para ukung tidak mau menuruti permintaan Prediger, bahkan
beberapa di antaranya mengadakan perlawanan terhadap kolonial Belanda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perang tondano?
2. Bagaimana penyebab terjadinya perang tondano 1 dan perang Tondano 2?
3. Bagaimana jalannya Perang Tondano 1 Dan perang Tondano 2?
4. Siapa sajakah tokoh perang Tondano 1 Dan perang Tondano 2?
5. Bagaimana akhir dari perang Tondano 1 Dan perang Tondano 2?
6. Dampak apa yang ditumbulkan akibat perang Tondano 1 Dan perang
Tondano 2?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perang Tondano


Perang Tondano adalah perang yang berlangsung antara Suku Minahasa
dengan Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1661-1664 dan 1808-1809 yang
berlangsung di Walak Tondano atau sekarang bernama Tondano.

B. Penyebab Terjadinya Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2


Penyebab Perang Tondano 1 adalah ambisi VOC untuk memonopoli beras di
Minahasa, yang secara berani ditentang oleh rakyatnya.

Penyebab terjadinya Perang Tondano 2 adalah adanya implementasi politik


pemerintah kolonial Hindia Belanda, terutama upaya mobilisasi pemuda untuk
dilatih menjadi tentara guna membangun pertahanan terhadap kemungkinan
serbuan Inggris.

C. Jalannya Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2


Perang Tondano 1 berlangsung antara 1661 hingga 1664. Untuk melemahkan
rakyat Minahasa, VOC tidak menggunakan kekuatan militernya, tetapi dengan
membendung Sungai Temberan.

Akibatnya, aliran sungai meluap hingga membanjiri permukiman penduduk. Akan


tetapi, rakyat Minahasa tidak tunduk begitu saja dan mengatasinya dengan
mendirikan rumah apung di sekitar Danau Tondano.

Mengetahui hal itu, VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa di


Danau Tondano dan memberikan ultimatum.

Berikut ini isi ultimatum Gubernur Simon Cos kepada rakyat Minahasa.

1.Masyarakat Tondano harus menyerahkan tokoh pemberontak kepada VOC

2.Masyarakat Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60


budak karena rusaknya tanaman padi akibat luapan Sungai Temberan

Akan tetapi, ultimatum itu tidak dihiraukan oleh masyarakat Minahasa, sehingga
VOC memilih untuk mundur ke Manado.

Jalannya Perang Tondano 2,para ukung dari Minahasa memusatkan aktivitas


perjuangan mereka di Tondano, Minawanua.

3
4

Salah satu tokoh Perang Tondano 2 adalah Ukung Lonto, yang memimpin
perlawanan dan menegaskan bahwa rakyat Minahasa harus melawan sebagai
bentuk penolakan terhadap program mobilisasi pemuda ke Jawa.

Perlawanan itu juga sebagai bentuk penolakan kebijakan kolonial yang memaksa
agar rakyat menyerahkan beras secara cuma-cuma kepada Belanda.

Pada awalnya, Prediger masih mencoba untuk menempuh cara persuasif dan
berusaha menarik dukungan dari sejumlah ukung.

Namun, melihat keadaan semakin kritis karena aksi rakyat Minahasa, Prediger tidak
memiliki pilihan selain mengirim pasukan untuk menyerang Tondano.

Seperti Perang Tondano 1, Belanda kembali menerapkan strategi membendung


Sungai Temberan.

Selain itu, Belanda menyiapkan dua pasukan yang ditugaskan untuk menyerang dari
darat dan air.

Pada 23 Oktober 1808, pertempuran mulai berkobar dan Belanda berhasil


menerobos pertahanan rakyat Minahasa.

Serangan pun terus dilakukan baik di darat maupun air, hingga kampung pertahanan
Minawanua seperti tidak ada kehidupan lagi.

Dalam perkembangannya, strategi Belanda untuk membendung Sungai Temberan


ternyata justru menjadi senjata makan tuan. Pasalnya, air sungai yang meluap
mempersulit gerak pasukan Belanda.

D. Tokoh Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2


1.Tewu
2.Sarapung
3.Korengkeng
4.Lumingkewas Matulandi
(Semua berasal dari tondano-minawanua),
5.Lonto kamasi Kepala Walak Tomohon
6.Ukung mamahit dari Walak Remboken
E. Akhir Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2
Akhir Perang tondano 1
Pilihan VOC untuk mundur ke Manado ternyata membuat keadaan
masyarakat Minahasa semakin sulit.
Pasalnya, hasil pertanian penduduk menjadi menumpuk karena pembeli
dari bangsa Spanyol telah diusir VOC dari Nusantara.
5

Masyarakat Minahasa pun tidak memiliki pilihan selain mendekat dan


menjalin kerjasama dengan VOC agar hasil pertaniannya dapat terjual.
Terbukanya perdagangan Minahasa bagi VOC ini mengakhiri Perang
Tondano 1. Setelah itu, Belanda membangun permukiman di Sulawesi Utara,
lengkap dengan sebuah benteng.
Akhir Perang Tondano 2
Perang Tondano II berlangsung cukup sengit hingga Agustus 1809.
Bahkan pada 5 Agustus 1809, benteng pertahanan Moraya milik para pejuang
hancur bersama rakyat yang berusaha mempertahankannya.
Setelah itu, Belanda membantai semua penduduk yang dijumpainya
sampai habis.
Dalam kelompok-kelompok terbatas, sisa pasukan Minahasa memilih
bertahan di hutan lebat yang tidak mudah untuk dijangkau Belanda.
Karena kesulitan menjangkau tengah hutan, Belanda sampai mengaku
akan memberikan pengampunan kepada pemberontak asalkan mereka mau
mengakui kekuasaan Belanda.
Akan tetapi, hal itu tidak pernah terjadi karena pihak Inggris lebih dulu
mengambil alih kekuasaan Belanda di Minahasa pada 1810.
Pihak Inggris memanggil tokoh Perang Tondano 2, yakni Matulandi dan
Mamait, dari persembunyian di hutan dan mengangkat mereka kembali
sebagai kepala walak.
Sementara Lonto dan beberapa tokoh perlawanan lainnya yang sempat
dibuang ke Ternate, dikembalikan ke Minahasa.
Oleh Inggris, para pemberontak Belanda itu diberi izin untuk
membangun permukiman di tempat yang lama, yakni di sebelah utara
Minawanua.
F. Dampak Perang Tondano 1 Dan Perang Tondano 2
1.Jatuhnya korban dari kedua belah pihak
2.Kerugian materi maupun non materi dari kedua belah piha
3.Jatuhnya daerah Tondano ke tangan Belanda
4.Penderitaan rakyat yang semakin memburuk
6

5.Terpengaruhnya orang-orang Minahasa (pejabat pribumi) oleh


Belanda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perang Tondano yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang
melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara dan pemerintah kolonial
Belanda pada permulaan abad XIX.
Perang Tondano I (1808)_Sekalipun hanya berlangsung sekitar satu
tahun Perang Tondano terjadi dalam dua tahap. Perang Tondano I terjadi pada
masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa Barat, orang-orang
Spanyol sudah sampai di tanah Minahasa (Tondano) Sulawesi Utara.
Perang Tondano II (1809)
Perang Tondano II sebenarnya sudah terjadi ketika memasuki abad ke-
19, yakni pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Perang ini
dilatarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jenderal Daendels yang mendapat
mandat untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris

7
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/perangtondano1danperangTondano2

https://www.kompas.com/perangtondano1danperangTondano2

https://brainly.co.id/perangtondano1danperangtondano2

Anda mungkin juga menyukai