Anda di halaman 1dari 2

PERLAWANAN

RAKYAT MALUKU
LATAR BELAKANG TOKOH
Belanda menghidupkan kembali kebijakan Thomas Matulessy (Kapitan
lama yang merugikan penduduk (penyerahan Pattimura)
wajib, monopoli rempah, hak ekstirpasi, pajak, Martha Christina Tiahahu
orang pribumi dijadikan tentara perang). Philip Latumahina
Kegusaran penduduk maluku atas Perpindahan Melchior Kesaulya
kekuasaan pemerintahan Inggris ke Belanda. Said Parintah
Belanda mengeluarkan uang kertas pengganti Thomas Pattiwael
uang logam yang menimbulkan kebingungan. Anthony Rhebok
Paulus Tiahahu

Alur Waktu Perang Pattimura


15 MEI 1817
Perlawanan rakyat maluku dipimpin oleh
Kapitan Pattimura dan dibantu oleh
pejuang lainnya. Pasukan Pattimura
menyerbu pos belanda di pelabuhan
laut Porto.

16 MEI 1817
Pasukan Pattimura menyerang Benteng
Duurstede, akhirnya benteng dapat
dikuasai dan membunuh Residen Van Den
Berg dan perwira lainya.

20 MEI 1817
Belanda mengirimkan 300 orang
pasukan yang dipimpin oleh Mayor
Beetjess. Namun, pasukan Pattimura
dapat menggagalkan bantuan ini dan
Mayor Beetjess mati tertembak.

AGUSTUS 1817
Saparua diblokade, Benteng Duurstede
dikepung disertai tembakan meriam yang
bertubi-tubi. Belanda melakukan serangan
besar-besaran terhadap Pasukan
Pattimura.

NOVEMBER 1817
Pasukan Pattimura mundur dan benteng
Duurstede ditempati Belanda. Banyak
daerah yang jatuh ke tangan Belanda.
Belanda berhasil menangkap Pattimura,
Anthony Rhebok, dan Thomas Pattiwael.
Pada 11 November 1817 Kapitan Paulus
Tiahahu ditangkap dan dihukum mati.

16 DESEMBER 1817
Pattimura beserta dengan pejuang lainnya
dihukum gantung di Benteng New Victoria
Ambon. Sebelum dihukum gantung
Pattimura berkata “Pattimura-Pattimura
tua boleh dihancurkan, tetapi sekali waktu
kelak Pattimura-Pattimura muda akan
bangkit”

2 JANUARI 1818
Martha Christina Tiahahu diasingkan ke
Jawa dan meninggal di Kapal Perang
Eversten, jasadnya diluncurkan ke Laut
Banda.

Kelompok 1 XI-MIPA 4
Aliyya Nur Faiza
Aliyyah Nazmi
Andre Mikola
Annisa Julyantina Moureen
Anjelita Putri Ramadhanty
Auliya Zahra
PERLAWANAN
RAKYAT MAKASSAR
LATAR BELAKANG TOKOH
VOC ingin memonopoli perdangan dan Sultan Hasanuddin
menguasai jalur perdagangan di Makassar Sultan Allaudin
Letak Makassar (Pelabuhan Somba Opu) yang Muhammad Said
strategis dalam jalur perdagangan internasional. Arung Palakka (kerajaan Bone)
Kesultanan Makassar (Gowa) merupakan salah Cornelis Speelman (Belanda)
satu kesultanan terbesar di Nusantara.

Alur Waktu Perang Gowa


7 JULI 1667
Meletus Perang Gowa. Tentara VOC
dipimpin oleh Cornelis Janszoon Spelman,
diperkuat oleh pengikut Arung Palakka
dan orang-orang Ambon di bawah
pimpinan Jonker van Manipa. VOC bekerja
sama dengan Ternate, Tidore, Bone, dan
Bacan.

19 AGUSTUS 1667
Pasukan koalisi melancarkan serangan
sekaligus merebut Benteng Galesong pada
22 Agustus 1667.

26 SEPTEMBER 1667
VOC merebut Benteng Barombong.

7 NOVEMBER 1667
VOC Merebut Benteng Panakkukang.

NOVEMBER 1667
Sultan Hasanuddin sudah mempersiapkan
pasukan sejak tahu koalisi pimpinan
Belanda. Namun, pasukannya tak seberapa
dengan belanda. Meski begitu Gowa tidak
menyerah, perlawanan tetap gigih
dilakukan. 18 NOVEMBER 1667
Terjadinya perjanjian Bongaya
Isi perjanjian Bongaya :
Gowa harus mengakui hak monopoli
VOC.
Semua orang Barat, kecuali Belanda
harus meninggalkan wilayah Gowa.
Gowa harus membayar biaya perang.

16 APRIL 1668
Sultan Hasanuddin mencoba menyerang
Belanda lagi. Perlawanan gagal dan
Benteng Ujung Pandang (Benteng
Rotterdam) direbut Belanda.

15 JUNI 1669
Kompeni Belanda mengadakan serangan
umum besar-besaran. Ranjau ditanam
dekat Benteng Somba Opu. Namun,
Belanda belum sepenuhnya berhasil
merebut benteng Somba Opu.
22 JUNI 1669
Benteng Somba Opu yang menjadi pusat
pemerintahan Gowa jatuh di tangan
Belanda, sekaligus menandai berakhirnya
Perang Makassar.

Anda mungkin juga menyukai