Anda di halaman 1dari 2

PERLAWANAN

RAKYAT BANTEN
BRINA CALISTA P. FAIRUZZIDAN F. FEBRIAN RAFIF S
DHIYA SHAKILA I. FAVIAN YAFI N. FRIDA OCTAVIA

AWAL MULA PERLAWANAN


RAKYAT BANTEN
Banten memiliki posisi uang yang strategis sebagai
bandar perdagangan internasional. Oleh karena itu, sejak
semula Belanda (VOC) ingin menguasai Banten, tetapi
tidak pernah berhasil. Akhirnya VOC membangun bandar
di Batavia pada 1619. Terjadi persaingan antara Banten
dan Batavia memperebutkan posisi sebagai bandar
perdagangan internasional.

SULTAN AGENG TIRTAYASA VS VOC


Tahun 1651, Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta di Kesultanan Banten. Ia berusaha memulihkan
posisi Banten sebagai bandar perdagangan imternasional dan sekaligus menandingi perkembangan
di Batavia dengan cara mengundang para pedagang Eropa mengembangkan hubungan dagang
dengan negara Asia. Perkembangan di Banten ternyata sangat tidak disenangi oleh VOC. Oleh
karena itu VOC sering melakukan blokade, yaitu jung-jung China dan kapal-kapal dari Maluku
dilarang meneruskan perjalanan menuju Banten. Sebagai balasan, Sultan Agung juga mengirim
beberapa pasukannya untuk mengganggu kapal-kapal dagang VOC dan menimbulkan gangguan di
Batavia. Akibatnya hubungan antara Banten dan Batavia semakin memburuk dan dari kedua belah
pihak saling melakukan balasan dendam.

KEJADIANNYA
Pada 1671, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Sultan Haji sebagai
raja pembantu yang bertanggung jawab urusan dalam negeri dan
Sultan Ageng Tirtayasa bertanggung jawab urusan luar negeri yang
dibantu oleh Pangeran Arya Purbaya. Pemisahan urusan
pemerintahan diketahui oleh W.Caeff, ia kemudian menghasut Sultan
Haji agar urusan pemerintahan tidak dipisah dan jangan sampai
kekuasaan jatuh ke tangan Arya Purbaya. Karena hasutan VOC ini
Sultan Haji mencurigai ayah dan saudaranya. Tanpa berpikir panjang
Sultan Haji langsung membentuk persekongkolan dengan VOC untuk
merubah tahta kesultanan Banten.

Perjanjian antara VOC dengan Sultan Haji :


Banten harus menyerahkan Cirebon kepada VOC.
Monopoli lada di Banten dipegang oleh VOC dan
harus menyingkirkan para pedagang Persia, India,
dan Cina.
Banten harus membayar Rp600.000 apabila ingkar
janji.
Pasukan Banten yang menguasai daerah pantai dan
pedalaman Priangan segera ditarik kembali.

Pada tahun 1681, VOC atas nama Sultan Haji berhasil merebut
Kesultanan Banten. Kemudian Sultan Haji menjadi Sultan Banten yang
berkedudukan di Istana Surosowan. Sultan Ageng berusaha merebut
kembali Kesultanan Banten. Pada tahun 1682, pasukan Sultan Ageng
Tirtayasa berhasil mengepung Istana Surosowan. Sultan Haji terdesak
dan segera meminta bantuan tentara VOC. Pasukan Sultan Ageng
dapat didesak mundur dan Sultan Ageng bersama Arya Purbaya
meloloskan diri ke Hutan Lebak. Tentara VOC terus memburunya
barulah pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap
dan dilawan di Batavia sampai meninggal pada tahun 1692.

Anda mungkin juga menyukai