Anda di halaman 1dari 1

Pada masa kolonial, Banten merupakan salah satu kesultanan yang sangat maju sehingga

banyak menarik pedagang untuk singgah di sana, salah satunya Belanda. Di bawah kepemimpinan
Sultan Ageng Tirtayasa sekitar tahun 1650-an, Banten mulai mengalami perkembangan pesat dan
menjadi daerah yang populer.

Kondisi ini kemudian membuat VOC tertarik untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir
Jawa, termasuk Banten. Untuk bisa mengambil alih wilayah Banten, VOC melakukan Devide et
Impera atau Politik Adu Domba. VOC menghasut putra mahkota Sultan Haji untuk merebut
kekuasaan sang ayah, Sultan Ageng Tirtayasa. Kala itu, Sultan Haji sedang tidak akur dengan sang
ayah. Terjadilah perjanjian antara VOC dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng
Tirtayasa dari Kesultanan Banten. Sementara itu, Sultan Ageng Tirtayasa sejak lama memang
sudah menentang politik pemerintah Hindia Belanda. Hal ini disebabkan tindakan monopoli
perdagangan yang dilakukan VOC. Oleh sebab itu, Sultan Ageng Tirtayasa memutuskan untuk
melakukan perlawanan terhadap VOC. Baca juga: Alasan Sultan Ageng Tirtayasa Melakukan
Perlawanan terhadap VOC Sebanyak dua kapal Belanda dirusak oleh Banten, kebun-kebun tebu di
daerah Angke-Tangerang milik Belanda juga dirusak, sehingga VOC terpaksa menutup kantor
dagangnya. Pada 1681, Istana Surosowan berhasil direbut oleh Sultan Haji dan VOC, sedangkan
Sultan Ageng Tirtayasa berpindah ke daerah Tirtayasa untuk mendirikan keraton baru. Sultan
Ageng Tirtayasa segera mengumpulkan bekal dan kekuatan untuk kembali merebut Istana
Surosowan. Satu tahun berselang, pasukan Sultan Ageng berhasil mendesak pasukan Sultan Haji
pada 1682. Sultan Haji yang mulai kewalahan berusaha meminta bantuan kepada VOC. Baca juga:
Sultan Haji, Raja Kesultanan Banten yang Berkhianat demi Kekuasaan Bersama dengan VOC,
Sultan Haji mampu meredam perlawanan dan memukul mundur pasukan Sultan Ageng sampai ke
Bogor. Pada akhirnya, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap oleh VOC pada 1683. Ia pun
langsung dibawa ke Batavia dan dijadikan sebagai tahanan. Setelah Sultan Ageng Tirtayasa
digulingkan, Sultan Haji naik menjadi Raja Banten. Dengan tertangkapnya Sultan Ageng Tirtayasa,
perlawanan rakyat Banten terhadap VOC pun usai. VOC dinyatakan berhasil menaklukkan Banten
serta memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa.

Anda mungkin juga menyukai