Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Daftar isi .......................................................................................................................... 1


Perlawanan Banten .......................................................................................................... 2
- Penyebab ............................................................................................................. 2
- Alur Peristiwa ..................................................................................................... 2
- Dampak .............................................................................................................. 4
Perlawanan Gowa .......................................................................................................... 5
- Penyebab ............................................................................................................. 5
- Alur Peristiwa ...................................................................................................... 5
- Dampak ................................................................................................................ 6
Rakyat Riau Angkat Senjata ........................................................................................... 7
- Penyebab ............................................................................................................. 7
- Alur Peristiwa ..................................................................................................... 7
- Dampak ............................................................................................................... 8
Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 10

1
PERLAWANAN BANTEN
1. Penyebab
Banten sebagai kesultanan memiliki
potensi geografis dan potensi alam yang
membuat para pedagang Eropa khususnya
hendak menguasai Banten. Secara
geografis, Banten terletak di ujung barat
pulau Jawa, dimana jalur perdagangan
Nusantara yang merupakan bagian dari
jalur perdagangan Asia dan Dunia. Selain
itu, letaknya yang dekat dengan selat
Sunda menjadikan Banten sebagai
pelabuhan transit sekaligus pintu masuk ke Nusantara setelah Portugis mengambilalih
Malaka pada tahun 1511.

Potensi alam yang dimiliki Banten pun merupakan daya tarik tersendiri, dimana
Banten adalah penghasil lada terbesar di Jawa Barat dan penghasil beras dengan
dibukanya lahan pertanian dan sarana irigasi oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Selain dari
potensi alam dan letak geografis, VOC memerlukan tempat yang cocok untuk
dijadikan sebagai pusat pertemuan. Letak Belanda yang jauh dari wilayah Nusantara
menyulitkan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan perdagangan. Dengan
pertimbangan tersebut, Banten dipilih sebagai Rendez-vousyaitu pusat pertemuan,
dimana pelabuhan, kantor-kantor dapat dibangun, dan fasilitas-fasilitas pengangkutan
laut dapat disediakan, keamanan terjamin dan berfungsi dengan baik. Hal inilah yang
membuat VOC dibawah pimpinan Gubernur Jendral Joan Maetsuyker hendak
menguasai Banten.

2. Alur Peristiwa
Jalannya Perlawanan Banten terhadap VOC dimulai
ketika melakukan perusakan terhadap kebun-kepun milik
VOC, salah satu sasarannya yakni tanaman tebu. Akibat
serangan yang dilakukan tersebut, VOC kemudian
memperkuat pertahanan kota Batavia dengan mendirikan
benteng, salah satunya bernama Noordjwijk. Sultan Ageng
Tirtayasa juga memperkuat pertahanan Banten dengan
membuat saluran irigasi yang membentang dari Sungai
Pontang sampai Sungai Untung Jawa.
Pembuatan saluran irigasi ini bertujuan untuk memudahkan transportasi perang
dan kepentingan irigasi pertanian. Gangguan dan serangan terhadap VOC terus
dilakukan, salah satu caranya dengan mengobarkan semangat anti VOC. Pada tahun
1671 Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat putra mahkota Abdulnazar Abdulkahar
sebagai raja pembantu yang lebih dikenal dengan nama Sultan Haji.

2
Sebagai raja pembantu Sultan Haji bertanggung jawab urusan dalam negeri, dan
Sultan Ageng Tirtayasa bertanggung jawab urusan luar negeri dibantu puteranya yang
lain, yakni Pangeran Arya Purbaya. Pemisahan urusan pemerintahan di Banten ini
tercium oleh perwakilan VOC di Banten W. Caeff. Ia kemudian mendekati dan
menghasut Sultan Haji agar urusan pemerintahan di Banten tidak dipisah-pisah dan
jangan sampai kekuasaan jatuh ke tangan Arya Purbaya. Karena hasutan VOC ini
Sultan Haji mencurigai ayah dan saudaranya.
Sultan Haji juga sangat khawatir, apabila dirinya tidak segera dinobatkan sebagai
sultan, sangat mungkin jabatan sultan itu akan diberikan kepada Pangeran Arya
Purbaya. Tanpa berpikir panjang Sultan Haji segera membuat persekongkolan dengan
VOC untuk merebut tahta kesultanan Banten. Timbullah pertentangan yang begitu
tajam antara Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam persekongkolan
tersebut VOC sanggup membantu Sultan Haji untuk merebut Kesultanan Banten
tetapi dengan empat syarat.

1. Banten harus menyerahkan Cirebon kepada VOC.


2. Monopoli lada di Banten dipegang oleh VOC dan harus menyingkirkan para
pedagang Persia, India, dan Cina.
3. Banten harus membayar 600.000 ringgit apabila ingkar janji.
4. Pasukan Banten yang menguasai daerah pantai dan pedalaman Priangan
segera ditarik kembali.

Isi perjanjian ini disetujui oleh Sultan Haji. Pada tahun 1681 VOC atas nama
Sultan Haji berhasil merebut Kesultanan Banten. Istana Surosowan berhasil dikuasai.
Sultan Haji menjadi Sultan Banten yang berkedudukan di istana Surosowan. Sultan
Ageng kemudian membangun istana yang baru berpusat di Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa berusaha merebut kembali Kesultanan Banten dari Sultan
Haji yang didukung VOC. Pada tahun 1682 pasukan Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
mengepung istana Surosowan. Sultan Haji terdesak dan segera meminta bantuan
tentara VOC. Datanglah bantuan tentara VOC di bawah pimpinan Francois Tack.
Pasukan Sultan Ageng Tirtayasa dapat dipukul mundur dan terdesak hingga ke
Benteng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya meloloskan diri bersama
puteranya, pangeran Purbaya ke hutan Lebak. Mereka masih melancarkan serangan
sekalipun dengan bergerilya. Tentara VOC terus memburu. Sultan Ageng Tirtayasa
beserta pengikutnya yang kemudian bergerak ke arah Bogor.
Baru setelah melalui tipu muslihat pada tahun 1683 Sultan Ageng Tirtayasa
berhasil ditangkap dan ditawan di Batavia sampai meninggalnya pada tahun 1692.
Namun harus diingat bahwa semangat juang Sultan Ageng Tirtayasa beserta
pengikutnya tidak pernah padam. Ia telah mengajarkan untuk selalu menjaga
kedaulatan negara dan mempertahankan tanah air dari dominasi asing. Hal ini terbukti
setelah Sultan Ageng Tirtayasa meninggal, perlawanan rakyat Banten terhadap VOC
terus berlangsung.

3
Misalnya pada tahun 1750 timbul perlawanan yang dipimpin oleh Ki Tapa dan
Ratu Bagus. Perlawanan ini ternyata sangat kuat sehingga VOC kewalahan
menghadapi serangan itu. Dengan susah payah akhirnya perlawanan yang dipimpin
Ki Tapa dan Ratu Bagus ini dapat dipadamkan.

3. Dampak
Dampak positif perlawanan rakyat Banten terhadap VOC (Belanda) yaitu
membuat semangat juang untuk mengusir bangsa asing yang menduduki wilayah
Nusantara menjadi meningkat. Selain itu, perlawanan juga mempengaruhi bandar
perdagangan internasional di Banten sehingga bisa menjadi ramai kembali walau
hanya sebentar.

Dampak Negatif perlawanan rakyat Banten yaitu wilayah Banten dapat dikuasai
sepenuhnya oleh VOC (kongsi dagang Belanda), sehingga monopoli dan kebijakan
yang ditentukan harus dipatuhi. Dampak negatif lain, kedudukan VOC di Nusantara
menjadi lebih luas.

4
PERLAWANAN GOWA
1. Penyebab
Kemudian belanda mencoba menjajagi hubungan dengan terlebih dahulu
mengirim sepucuk surat yang dikirim dari banda kepada sultan Gowa. Isi dari surat itu
adalah semata-mata tujuan belanda hanya ingin berdagang saja. Ahirnya raja Gowa
mengundang belanda berkunjung ke pelabuhan Gowa, tetapi dengan tekanan bahwa
belanda hanya boleh berdagang saja di Gowa. Anggota kompeni belanda sering
melakukan kunjungan ke gowa. Meraka selalu membujuk raja gowa agar tidak
menjual berasnya pada portugis. Akan tetapi raja gowa tidak ingin memmutuskan
hubungan dagang dengan portugis karena di anggap menguntungkan. Bahkan raja
gowa mengeluh karena kapal-kapal kompeni mulai melakukan penyerangan ke
maluku. Ahinya keadaan gowa dan belanda pun makin memburuk karena kedua-
duanya mempunyai kepantingan yang sama dalam perdagangan. Karena itu suatu saat
bentrokan antara ke duanya tidak dapat terelakkan.

Beberapa penyebab timbulnya perselisihan belanda dengan kerajaan gowa di


karenakan kelicikan orang belanda yang hendak menagih hutang dari pembesar-
pembesar Gowa. Pembesar ini du undang ke kapal belanda untuk di jamu, akan tetapi
mereka di lucuti oleh belanda. Hal ini yang membuat kebencian masyarakat makassar
tidak senag dengan belanda. Sebagai balas dendam orang-orang makassar membunuh
awak kapal belanda. Hal ini membuat Jon Pieteers Coen menaruh dendam pada orang
makassar.

2. Alur Peristiwa
Kompeni menginginkan bagian terbesar dalam perdagangan rempah-rempah
dimaluku, padahal pada waktu itu perdagangan ini berada di tangan orang-orang
makassar, maka dengan sendirinya menimbulkan permusuhan. Belanda berencana
melumpuhkan kerajaan Gowa. Pada tahun 1634 diadakan pemblokiran terhadap
kerajaan Gowa. Dengan bantuan dari kapal yang datang dari batavia, belanda
memblokir sombaopu. Kapal ini di tugaskan agar tidak membuang waktu. Tetapi
lansung merusak, merongrong, merebut kapal portugis dan india yang berdagang di
sombaopu, tidak terkecuali juga kapal-kapal makassar. Selain itu desa-desa kerajaan
Gowa juga di musnahkan. Akan tetapi hal ini tidak tepat sasaran karena gowa telah
mengetahui berita tentang VOC dari jepara. Dan tiga minggu sebelumnya kapal
portugis telah berangkat menuju kakao. Pada tahun 1635 belanda melakukan lagi
pemblokiran. Tetapi orang-orang makassar menyeberang melalui darat, sehingga
dapat terus melakukan perdagangan. Bahkan dari buton, banyak terjadi penyerbuan
dan pembunuhan terhadap orang belanda.

Dua kali perang diistirahatkan ( 1635-1655 dan 1660). Tetapi dalam masa ini
sering timbul permasalan yang membawa ke jurang permusuhan. Maetsuycker bahwa
perang melawan makassar akan menelan belanja yang sangat besar karena
melengkapi persiapan perang yang banyak. Dunia juga sadar bahwa pengarah-
pengarah di amsterdam(Belanda) benci membelanjakan uang untuk menawan.
Tambahan pula dalam tahun 1651 kompeni belanda sedang berperang dengan orang-
orang portugis yang menghabiskan banyak biaya.

5
Pada tahun awal tahun 1654 terjadi perang, Gowa telah menyiapakan suatu
armada prang dengan kekuatan 5.000 orang bersenjata untuk berlayar ke maluku.
Pertempuran ini bermula karena belanda merampas suatu angkutan kayu cendana
yang telah dijual rakyat makassar kepada orang portugis. Dan ahrinya belanda dipaksa
membayar ganti rugi, Dan membuat pecahnya perang. Pertempuran terjadi di buton
dan maluku, terutama di Ambon. Orang-orang makassar mendapat bantuan dari Gowa
maupun dari Majira, seorang pemimpin maluku. Bagi belanda sendiri sangat
kewalahan dengan perang ini karena dijalankan di beberapa tempat yang saling
berjauhan sehingga merepotkan. Ahirnya pada tanggal 27 februari 1656 membuat
perjanjian yang menguntungkan makassar. Akan tetapi tahun 1660 VOC
menyiapakan diri untuk berperang, armada yang terdiri dari 31 buah kapal dan 2.600
awak dikirim ke sulawesi. Perang dimulai ketika armada ini sampai di depan
sombaopu,dan menyebar ke kerajaan Gowa. Belanda berhasil merebut benteng
Penanukang.

Atas kekalahan ini Sultan Gowa menandatangani suatu perjanjian bongaya yang
sangat merugikan karena harus melepas Buton, Manado, dan Kepulauan maluku. Dan
Portugis harus meninggalkan kerajaan Gowa. Tetapi pada tanggal 19 juni
1667,belanda di bawah pimpinan Speelmen melakukan penyerangan ke benteng gowa
di sombaopu. Dan tembakan dilepaskan dari sombaopu ke kapal Speelmen.
Tembakan sengit terdengar sepanjang hari. Spellmen mengambil taktik yaitu berlayar
ke selatan dan merampok kampung sepanjang pantai untuk menyibukkan kerajaan
Gowa terus-menerus. Di bantu oleh Aru palaka yang membawa 6.000 prajurit,
belanda ahirnya dapat mengalahkan pos-pos kerajaan Gowa dan berhasil merebut
kerajaan Gowa.
Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:
a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makassar.
b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makassar.
c. Makassar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti
Bone dan pulau-pulau di luar Makassar.
d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.

3. Dampak
a. Benteng pertahanan tentara Goa di Barombang dapat diduduki oleh pasukan
Aru Palaka. Hal ini menandai kemenangan pihak VOC atas kerajaan Goa.
b. Karena desakan VOC, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani
Perjanjian Bongaya.
c. Banyaknya penderitaan rakyat, sehingga menimbulkan kemiskinan dan
kelaparan

6
RAKYAT RIAU ANGKAT SENJATA
1. Penyebab
Naluri VOC untuk melaksanakan monopoli perdagangan dan menguasai daerah-
daerah di Nusantara, nyatanya belum usai. Setelah menguasai Malaka, VOC
mengincar Kepulauan Riau. VOC mulai menanamkan pengaruhnya di Riau, mereka
melakukan politik memecah belah (politik devide et empera). Maka dampaknya,
kerajaan-kerajaan kecil di Riau, seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin
terdesak akibat perlakuan jajahan VOC yang bertindak sewenang-wenang dan
meluluh lantahkan perekonomian rakyat. Oleh karena itu, dimulailah perlawanan dari
beberapa kerajaan.

2. Alur Peristiwa
Ambisi untuk melaksanakan monopoli perdagangan dan menguasai bermacam-
macam daerah di Nusantara terus dilakukan VOC. Di samping menguasai Malaka,
VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan politik memecah belah VOC
mulai berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau. Kerajaan kerajaan kecil seperti
Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar semakin terdesak oleh pemaksaan monopoli dan
tindakan sewenang-wenang dari VOC. Oleh sebab itu, beberapa kerajaan mulai
melancarkan perlawanan. Salah satu contoh perlawanan di
Riau adalah perlawanan yang dilancarkan oleh Kerajaan Siak
Sri Indrapura. Raja Siak Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah
(1723 – 1744) memimpin rakyatnya untuk melawan VOC.
Setelah berhasil merebut Johor lalu ia membuat benteng
pertahanan di Pulau Bintan. Dari pertahanan di Pulau Bintan
ini pasukan Sultan Abdul Jalil mengirim pasukan di bawah
komando Raja Lela Muda untuk menyerang Malaka. Uniknya
dalam pertempuran ini Raja Lela Muda selalu
mengikutsertakan putranya yang bernama Raja Indra
Pahlawan. Itulah sebabnya sejak remaja Raja Indra Pahlawan
sudah mempunyai kepandaian berperang. Sifat bela negara/ tanah air sudah mulai
tertanam pada diri Raja Indra Pahlawan.

Dalam suasana konfrontasi dengan VOC itu, Sultan


Abdul Jalil Rahmat Syah wafat. Sebagai gantinya
diangkatlah putranya yang bernama Muhammad Abdul
Jalil Muzafar Syah (1746 -1760). Raja ini juga
mempunyai naluri seperti ayahandanya yang ingin selalu
memerangi VOC di Malaka dan sebagai komandan
perangnya adalah Raja Indra Pahlawan. Tahun 1751
berkobar perang melawan VOC.

7
Sebagai strategi menghadapi serangan Raja Siak, VOC berusaha memutus jalur
perdagangan menuju Siak. VOC mendirikan benteng pertahanan di sepanjang jalur
yang menghubungkan Sungai Indragiri, Kampar, sampai Pulau Guntung yang berada
di muara Sungai Siak. Kapal-kapal dagang yang akan menuju Siak ditahan oleh VOC.
Hal ini adalah pukulan untuk Siak. Oleh sebab itu segera dipersiapkan kekuatan yang
lebih besar untuk menyerang VOC. Sebagai pucuk pimpinan pasukan dipercayakan
kembali kepada Raja Indra dan Panglima Besar Tengku Muhammad Ali. Dalam
serangan ini diperkuat dengan kapal perang “Harimau Buas” yang dilengkapi dengan
lancang serta perlengkapan perang secukupnya. Terjadilah pertempuran sengit di
Pulau Guntung (1752 – 1753). Ternyata benteng VOC di Pulau Guntung itu berlapis-
lapis dan dilengkapi meriam-meriam besar.

Dengan demikian pasukan Siak sulit menembus benteng pertahanan itu. Namun
banyak pula jatuh korban dari VOC, sehingga VOC wajib mendatangkan pertolongan
kekuatan termasuk juga orang-orang Cina. Pertempuran nyaris berlangsung satu
bulan. Sementara VOC terus mendatangkan bantuan. Melihat situasi yang demikian
itu kedua panglima perang Siak menyerukan pasukannya untuk mundur kembali ke
Siak. Sultan Siak bersama para panglima dan penasihat mengatur siasat baru.
Disepakati bahwa VOC wajib dilawan dengan tipu daya. Sultan diminta berpura-pura
berdamai dengan cara memberikan hadiah kepada Belanda.

Oleh sebab itu, siasat ini dikenal dengan “siasat hadiah sultan”. VOC setuju
dengan ajakan damai ini. Perundingan damai diadakan di loji di Pulau Guntung. Pada
saat perundingan baru mulai justru Sultan Siak dipaksa untuk tunduk kepada
pemerintah VOC. Sultan segera memberi kode pada anak buah dan segera menyergap
dan membunuh orang-orang Belanda di loji itu. Loji segera dibakar dan rombongan
Sultan Siak kembali ke Siak dengan membawa kemenangan, sekalipun belum berhasil
mengenyahkan VOC dari Malaka. Siasat perang ini tidak terlepas dari jasa Raja Indra
Pahlawan. Oleh sebab itu, atas jasanya Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai
Panglima Besar Kesultanan Siak dengan gelar: “Panglima Perang Raja Indra
Pahlawan Datuk Lima Puluh”.

Perang antara rakyat Riau dengan VOC terjadi sangat sengit, Pada saat perang itu
VOC mendatangkan pertolongan dari China dan sekutunya, sehingga pada saat itu
rakyat Riau ditarik mundur untuk merundingkan strategi perang baru, sehingga dalam
perundingan itu di dapatlah suatu ide untuk berpura-pura mengajak VOC berdamai.
Sehingga pada saat perundingan damai dengan VOC itu, kesempatan rakyat Riau
untuk memukul habis para petinggi VOC. Pada akhirnya rakyat Riau memperoleh
kemenangan dari VOC.

3. Dampak
Negatif : 1. Memecah belahkan kerajaan riau
2. Warga riau menderta kekalahan terhadap VOC
Positif : 1. Munculnya strategi perang baru bagi riau
2. Memicu semangat kemerdekaan bagi warga riau

8
KESIMPULAN
Perlawanan rakyat banten, gowa, dan riau disebabkan oleh keinginan Belanda untuk
menguasai potensi alam yang ada di wilayah tersebut. Namun, rakyat yang tidak terima
memperjuangkan nasib hidupnya dengan melakukan perlawanan. Pada zaman itu,
perlawanan yang dilakukan masyarakat masih bersifat kedaerahan. Dalam artian, belum
adanya kesatuan nasional untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Dalam praktiknya, tak
jarang pahlawan gagal memenangkan daerah kekuasannya. Sehingga banyak dampak yang
dihasilkan dari perlawanan ini, baik negatif maupun positif. Meskipun begitu, penderitaan
yang dialami rakyat sangat besar maka para pahlawan tetap harus melakukan perlawanan
kepada penjajah.

9
DAFTAR PUSTAKA
2018. Perlawanan rakyat Banten terhadap Belanda VOC. Diambil dari :
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/03/perlawanan-rakyat-banten-terhadap-
belanda-voc.html?m=1
Arifin, Feri. 2017. Perlawanan Gowa. Diambil dari :
http://siuntul.blogspot.com/2017/09/perlawanan-goa-latar-belakang-
jalannya.html?m=1
Arifin, Feri. 2017. Rakyat Riau Angkat Senjata. Diambil dari :
http://siuntul.blogspot.com/2017/09/rakyat-riau-angkat-senjata-sebab.html?m=1
Biografi Sultan Ageng Tirtayasa. Diambil dari :
https://www.romadecade.org/biografi-sultan-ageng-tirtayasa/#
Latifah, Kusnul. 2016. Perlawanan di Daerah. Diambil dari :
https://www.academia.edu/24747090/Perlawanan_di_Daerah
Ninggar, Amalia. 2016. Perlawanan Banten terhadap VOC. Diambil dari :
http://xianem.blogspot.com/2016/09/perlawanan-banten-terhadap-voc.html?m=1
Ziada, Fikri. 2015. Rakyat Riau angkat senjata. Diambil dari :
http://fikriziada.blogspot.com/2015/09/rakyatriau-angkat-senjata-1.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai