Anda di halaman 1dari 258

Bedah

Kompetisi Sains Nasional

(KSN)
Tingkat Kabupaten

Kimia

Zainal “Mr.Z” Abidin


Seri KSN Kabupaten

Bedah KSN Kimia – Kabupaten

Struktur Atom, Sistem Periodik, Ikatan Kimia

Materi
Notasi Atom

● Atom Netral = Atom yang tidak bermuatan listrik


proton = nomor atom
elektron = nomor atom
netron = massa atom – nomor atom
Contoh: 𝟐𝟑
𝟏𝟏 𝑵𝒂 , maka jumlah proton = 11, elektron = 11 dan neutron = 23-11 = 12

● Kation = Atom bermuatan positif


proton = nomor atom
elektron = nomor atom – muatan
netron = massa atom– nomor atom
Contoh: 𝑵𝒂+, maka jumlah proton = 11, elektron = 10 dan neutron = 23-11 = 12
𝟐𝟑
𝟏𝟏

● Anion = Atom bermuatan negatif


proton = nomor atom
elektron = nomor atom + muatan
netron = massa atom – nomor atom
Contoh: 𝟖𝟎𝑩𝒓–, maka jumlah proton = 35, elektron = 36 dan neutron = 80-35 = 45
𝟑𝟓

Bentuk (rupa) yang lain dari beberapa atom yang memiliki suatu kesamaan pada jumlah partikel
dasar penyusunnya, meliputi isotop, isobar, isoton, dan isoelektron.
1. Isotop
Isotop (isotope), berasal dari kata dalam bahasa Yunani: isos (artinya: sama) dan topos (tempat) pada
dasarnya menyatakan atom-atom yang memiliki tempat yang sama di dalam tabel periodik.
Pengertian isotop adalah atom-atom dari unsur sama yang mempunyai jumlah proton yang sama,
namun berbeda jumlah neutron atau memiliki nomor atom sama namun berbeda nomor massanya.
Contoh isotop adalah hidrogen ( 11𝐻 ) dengan deuterium ( 21𝐻 )

2. Isobar
Berasal dari kata Yunani isos (sama) dan baros (berat), Isobar adalah atom yang mempunyai
nomor massa (A) sama, tetapi nomor atom (Z) atau jumlah proton berbeda.
Contoh Isobar 24 24
11𝑁𝑎 dan 12𝑁𝑎 .

1 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
3. Isoton
Isoton, suatu istilah yang diusulkan oleh Guggenheimer (ilmuwan Jerman) diturunkan dari isotope,
dimana p diganti n sebagai lambang neutron. Isoton adalah atom-atom dari unsur berbeda yang
mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh Isoton 136𝐶 dan 147𝑁 .

4. Isoelektron
Sesuai namanya Isoelektron adalah atom-atom atau ion dari unsur yang berbeda yang mempunyai
jumlah total elektron sama.
Contoh Isoelektron 20 19 –
10𝑁𝑒 dan 9𝐹

Bilangan Kuantum
Jumlah Orbital / Jumlah Max
Sub Kulit Harga l Harga m
Kotak Elektron
s 0 0 1 2
p 1 -1 s/d +1 3 6
d 2 -2 s/d +2 5 10
f 3 -3 s/d +3 7 14

Ingat ! Jika arahnya ke atas ( ⬆ ) maka harga s = +½ dan jika arahnya ke bawah ( ⬇ ) maka harga s
= -½

n = 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya
l = 0 sampai dengan (n-1)
m = -l sampai dengan +l
s = boleh -½ atau +½

Konfigurasi Elektron
s 1x , sp 2x , sdp 2x , sfdp 2x
s mulai 1, p mulai 2, d mulai 3, f mulai 4.
Sehingga jika diurut membentuk :
1s2 [2He] 2s2 2p6 [10Ne] 3s2 3p6 [18Ar] 4s2 3d10 4p6 [36Kr] 5s2 4d10 5p6 [54Xe] 6s2 4f14 5d10 6p6 [86Rn] 7s2
5f14 6d10 7p6

INGAT! Sub kulit d tak mungkin berisi 4 atau 9 dalam keadaan netral dan stabil.
Tidak mungkin s2 d4 yang mungkin s1 d5 → Aturan Setengah Penuh
Tidak mungkin s2 d9 yang mungkin s1 d10 → Aturan Penuh

Sistem Periodik Unsur

Periode → ditentukan oleh kulit terbesar


Golongan → Perhatikan tabel berikut
Ditentukan Contoh Contoh
Berakhir oleh jumlah Tradisional Modern
Tradisional
di sub elektron dari Keterangan
Kelompok
kulit sub kulit
terakhir
s s A Untuk Modern = IA 1
jumlah elektron dari IIA 2
sub kulit s terakhir
tanpa huruf A

2 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Ditentukan Contoh Contoh
Berakhir oleh jumlah Tradisional Modern
Tradisional
di sub elektron dari Keterangan
Kelompok
kulit sub kulit
terakhir
p sp A Untuk Modern = IIIA 13
jumlah elektron dari IVA 14
sub kulit s terakhir VA 15
dan p terakhir VIA 16
ditambah 10 tanpa VIIA 17
huruf A VIIIA 18
d sd B Hati – hati : IIIB 3
s2 d7 golongan VIII B IVB 4
s2 d8 golongan VIII B VB 5
s1 d10 golongan I B VIB 6
s2 d10 golongan II B VIIB 7
Untuk Modern = VIIIB 8
jumlah elektron dari VIIIB 9
sub kulit s terakhir VIIIB 10
dan d terakhir tanpa IB 11
huruf B IIB 12
f - B Tradisional golongan IIIB 3
IIIB
Modern golongan 3

Berikut nama-nama Golongan:


Golongan Nama Khusus Unsur-unsur
Tradisional Modern
IA 1 Alkali Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr
IIA 2 Alkali Tanah Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra
IIIA 13 Boron B, Al, Ga, In, dan Tl
IVA 14 Karbon C, Si, Ge, Sn, dan Pb
VA 15 Nitrogen N, P, As, Sb, dan Bi
VIA 16 Oksigen O, S, Se, Te, dan Po
VIIA 17 Halogen F, Cl, Br, I, dan At
VIIIA 18 Gas Mulia He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn
B Transisi Sc, Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu,
Zn, dsb

Bilangan Oksidasi

Logam/ Non Logam Golongan Bilangan Oksidasi


Non Logam IVA s/d VIIIA (No. Golongan – 8) s/d + No
Golongan
Logam Biloks Sejenis IA s/d IIIA 0 dan + No Golongan
Logam Biloks lebih Sejenis IB s/d VIII B 0 s/d + ( elektron pada sub
kulit s terakhir + elektron pada
sub kulit d terakhir yang tak
pasangan)

3 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

SIFAT PERIODIK UNSUR


1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom.
Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak
inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.

2. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung
mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron
dari suatu atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu
atom di namakan energi ionisasi.

3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor
yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari
atom.

4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat
ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang. Sifat-
sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam,
dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.

5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik,
makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi,
unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode,
mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIIA tidak
rekatif.

4 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima
elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai
pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion
negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi
dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada
unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti makin
besar kecenderungan menyerap elektron.

Sifat unsur yang meliputi :


► Jari-jari atom
► Jari-jari kation
► Kebasaan
► Kelogaman
► Keelektropositifan
► Kereaktifan positif
Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Sedangkan sifat unsur yang meliputi :


► Potensial ionisasi ( energi ionisasi )
► Afinitas elektron
► Keasaman
► Kenon-logaman
► Keelektronegatifan ( maksimal di golongan VIIA )
► Kereaktifan negatif
► Keasaman oksi

Mempunyai kecenderungan seperti yang digambarkan di bawah ini :

Ikatan Kimia
Pembentukan Ikatan/ Kestabilan Atom
Elektron valensi 1, 2, 3 dilepas semua elektron valensinya, kecuali 1H → menerima 1 elektron dan
2He →stabil
Elektron valensi 4, 5, 6, dan 7 menerima elektron agar 8.

Molekul diatomik terdapat pada: F2, Cl2, Br, I2, H2, O2, N2

5 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jika tidak diberikan nomor atomnya, maka harus diingat elektron valensi dan jumlah ikatannya,
terutama untuk non logam:
Atom Elektron Jumlah
Valensi Ikatan
C 4 4
H 1 1
O 6 2
N 5 3
S 6 2
P 5 3
F 7 1
Cl 7 1
Br 7 1
I 7 1
At 7 1
B 3 3
Be 2 2

Ikatan Ion adalah ikatan yang terjadi antara atom yang cenderung melepas elektron dan atom yang
cenderung menerima elektron. (Terjadi serah terima elektron).

Ikatan kovalen antar atom yang cenderung menerima elektron. (Terjadi pemakaian bersama
pasangan elektron)

Struktur Lewis Cara Menggambarnya


Struktur lewis adalah salah satu alternatif untuk menggambarkan bagaiman susunan atom-atom
dalam suatu senyawa yang didalmanya tergambar susunan elektron berikut inti atomnya.
Apa Itu Struktur Lewis?
Saat terbentuknya senyawa, antar unsur penyusunnya saling berinterkasi dengan menerima dan
melepaskan elektron di kulit paling luar. Pola interkasi inilah yang kemdian dituangkan dalam bentuk
struktur yang disebut struktur lewis. Nama lewis diambil dari penemu struktur yakni Gilbert N Lewis
tahun 1916. Struktur lewis juga dikenal dengan sebutan diagram titik/diagram titik elekron, ada juga
yang menyebutnya diagram titik lewis. Struktur lewis dilambangkan dengan titik-titik mengelilingi
atom dari sebua unsur.
Keberadaan struktur lewis sangat penting untuk dapat menggambarkan ikatan kimia yang terjadi
dalam suatu senyawa sebag dengan sturktur lewis kita lebih mudah mengetahui jenis ikatan yang
ada. Dalam penggambaran struktur lewis harus memenuhi kaida oktet dan kaidah duplet.
Menggambarkan Strukutur Lewis
Berikut kami paparkan beberapa cara yang bisa sobat gunakan untuk menggambar struktur lewis.

Trial Eror
Struktur lewis bisa sobat hasilkan dari percobaan dengan trial error. Sobat bisa mulai dengan
menulis simbol atom pusat dan atom yang mengelilingnya. Kemudian sobat mencoba-coba
mencocokan jumlah elektron valensi untuk membentuk ikatan kovalen dengan memenuhi aturan
oktet dan aturan duplet. Ingat aturan duplet hanya untuk atom hidrogen.
Contoh
Mari kita bersam mencoba trial error untuk menggambar struktur lewis dari karbon dioksida CO 2.
Kita mulai dengan menentukan elektron valensi dari masing-masing atom.

6 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Atom C elektron valensi 4 –> [He] 2s2 2p2
Atom O elektron valensi 6 –> [He] 2s2 2p4
Jadi misal kita trial dengan ikatan kovalen rangkap satu dimana 1 elektron valensi dari masing-
masing atom O berikatan dengan elektron valensi dari atom C. Ternyata hasilnya belum memenuhi
kaidah oktet.

Kemudian ketemu bentuk struktur lewis yang tepat dan memenuhi kaidah oktet ketika sepasang
elektron valensi dari masing-masing atom O berikatan dengan 2 pasang elektron dari atom C
sehingga total elektron yang digunakan oleh atom C dan 2 atom O sama -sama berjumlah delapan.

Step by Step (lebih cepat)


Cara trial and error untuk molekul yang sederhana mungkin masih relevan dan mudah diaplikasikan.
Namun demikian untuk molekul yang lebih rumit penggunaan metode trial dan error akan banyak
menghabiskan waktu mengerjakan. Berikut langkah-langkah yang bisa sobat lakukan untuk
menggambar struktur lewis dengan lebih cepat dan mudah.
Langkah 1 : Tentukan jumlah elektron valensi dari masing-masing atom, hitung juga jumlah elektron
valensi totalnya.
Langkah 2 : Tentukan jumlah elektron valensi dari setiap atom apabila kaidah oktet/duplet dipenuhi
kemudian jumlahkan semuanya.
Langkah 3 : Carilah selisih jumlah elektron valensi sesuai aturan oktet dan duplet (hasil no.2) dengan
jumlah elektro valensi sebenarnya (hasil no.1)
Langkah 4 : Hasil yang sobat peroleh dari nomor 3 kemudian bagi 2. Hasilnya merupakan jumlah
ikatan yang akan digunakan dalam molekul.
Langkah 5 : Gambarlah susunan atom dari molekul dengan menuliskan lambang atom terlebih
dahulu. Berikut aturan yang sebaiknya sobat ingat ketika akan menggambar susuan atom dalam
struktur lewis.

• Hidrogen dan Unsur Kelompok halogen hanya berikatan sekali.


• Golongan oksigen akan berikatan dua kali
• Golongan nitrogen akan berikatan tiga kali
• Golongan karbon berikatan empat kali
Perhatikan :
“Unsur-unsur yang memiliki keelektronegatifan rendah (jari-jari atomnya
lebih besar) kecuali untuk atom H kemungkinan besar akan menjadi atom
pusat.”
Langkah 6 : Mulailah plotting elektron di struktur lewis yang dibuat pada langkah 5 dan jangan lupa
tetap perhatikan aturan oktet dan duplet.
Contoh
Mari kita coba mencari bentuk struktur lewis dari senyawa CH2O (glukosa empiris)
Langkah 1 : Kita hitung total elektron valensi
2 atom H = 2 x 1 elektron valensi = 2 elektron valensi
1 atom C = 1 x 4 elekron valensi = 4 elektron valensi
1 atom O =1 x 6 elektron valensi = 6 elektron valensi

7 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Total = 12 elektron valensi
total ada 12 buah elektron valensi.
Langkah 2 : Total elektron valensi menurut aturan oktet atau duplet
2 atom H = 2 x 2 elektron valensi = 4 elektron valensi
1 atom C = 1 x 8 elekron valensi = 8 elektron valensi
1 atom O =1 x 8 elektron valensi = 8 elektron valensi
Total = 20 elektron valensi
total ada 20 elektron valensi jika aturan oktet dan duplet dipenuhi
Langkah 3 : Menentukan jumlah elektron yang nantinya akan digunakan untuk berikatan
Jumlah elektron berikatan = 20 – 12 = 8 buah elektron valensi
Langkah 4 : Menentukan jumlah ikatan
Jumlah ikatan = 8/2 = 4 buah ikatan. Jadi dalam struktur lewis yang akan dibuat nantinya akan ada 4
buah ikatan.
Langkah 5 : Menggambar susunan atom, ingat karena diantara atom penyusunnya (kecuali H) yang
paling panjag jari-jarinya adalah atom C karena berada di golongan VI A periode 2 maka atom C akan
digunakan sebagai atom pusat. Karena atom O biasanya membentuk ikatan ganda maka ia akan
berikatan dengan 2 elektron valensi dari atom C sedangkan karena atom H membentuk 1 ikatan
maka masing-masing atom H satu elektron valensi nya kan berikatan dengan 1 elektron valensi dari
atom C. Jadi terpenuhilah aturan Oktet untuk atom C dan O, serta terpenuhi aturan duplet untuk
dua atom H. Berikut ilustrasinya.

Langkah 6 : Setelah kita plotting elektron sisanya maka akan terbentuk struktur lewis seperti gambar
di atas. Atom C memenuhi aturan oktet dengan 4 elektron valensi miliknya dan 4 elektron yang
digunakan bersama, atom O memenuhi aturan oktet dengan 6 elektron valensi miliknya dan 2
elektron valensi yang digunakan bersama, dan atom H memenuhi aturan duplet dengan 1 buah
elektron valensi miliknya dan 1 buah elektron yang digunakan bersama.
Sekian sobat materi kita tentang struktur lewis, lain kesempatan akan kita sambung dengan materi
terkait struktur lewis untuk senyawa bermuatan (ion) negatif maupun positifi. Selamat belajar.

Cara Mudah Menggambar Struktur Lewis Suatu Molekul

8 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Judul tulisan ini adalah cara mudah menggambarkan struktur Lewis suatu molekul, meskipun cara
termudahnya hanyalah dengan banyak berlatih dengan mengikuti urutan yang disarankan seperti
yang ada pada tulisan ini. Dengan langkah-langkah seperti yang tertulis tentu akan menjadi lebih
mudah menggambarkan struktur Lewis suatu molekul.
Struktur Lewis dari suatu molekul adalah cara menggambarkan bagaimana atom-atom berikatan
membentuk molekul dengan menggunakan penanda seperti noktah atau tanda x untuk mewakili
elektron yang terlibat dalam pembentukan molekul. Elektron yang terlibat ini biasanya hanya
elektron valensi (elektron yang berada di kulit terluar).
Untuk penjelasan lebih mudah dipahami dan update terbaru tentang Struktur Lewis, Hibridisasi,
Bentuk Molekul, dan lain-lain silakan klik pranala ini.
Prinsip dalam menggambarkan struktur Lewis suatu molekul adalah mengupayakan agar elektron di
sekitar atom dalam setiap molekul berjumlah delapan atau mengikuti aturan oktet. Dengan memiliki
elektron sebanyak 8 setiap atom diharapkan menjadi stabil dengan membentuk ikatan.
Untuk itu sebelum dapat menggambar struktur Lewis suatu molekul harus memahami bagaimana
menentukan konfigurasi elektron setiap atom. Biasanya dalam soal-soal disertai dengan data nomor
atom setiap unsur yang akan digunakan, tujuannya tidak lain agar dapat menuliskan konfigurasi
elektronnya sehingga elektron valensinya juga dapat diketahui.

Cara Menggambar Struktur Lewis Untuk Molekul Yang Tidak Mengandung Atom Bermuatan
1. Hitung jumlah semua elektron valensi untuk setiap atom dalam molekul (selanjutnya dalam
tulisan ini disebut total elektron valensi).
2. Hitung jumlah elektron valensi setiap atom dalam molekul jika atom-atom itu sesuai aturan
oktet (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron oktet). Aturan oktet menyatakan
bahwa semua atom harus memiliki delapan elektron valensi (kecuali untuk hidrogen, yang
cukup dua saja, dan boron dengan enam elektron).
3. Hitung selisih jumlah elektron yang sesuai aturan oktet dengan jumlah elektron valensi
nyatanya (hasil pada langkah #2 dikurangi hasil pada langkah #1). Selisih ini akan sama
dengan jumlah elektron yang digunakan berikatan dalam molekul. (selanjutnya dalam tulisan
ini disebut total elektron berikatan)
4. Bagilah jumlah elektron berikatan dengan angka dua: Ingat, karena setiap ikatan memiliki
dua elektron, jumlah elektron yang digunakan bersama dua atom yang berikatan. Hasil bagi
ini merupakan jumlah ikatan yang akan digunakan dalam molekul. (selanjutnya dalam tulisan
ini disebut jumlah ikatan)
5. Gambarkan susunan atom untuk molekul dengan jumlah ikatan yang diperoleh pada langkah
#4 di atas: Beberapa aturan berguna untuk diingat adalah ini:

▪ Hidrogen dan halogen: berikatan sekali.
▪ Golongan oksigen: berikatan dua kali.

9 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
▪ Golongan nitrogen: berikatan tiga kali. Begitu pula boron.
▪ Golongan karbon: berikatan empat kali.
Sebaiknya ikatan-ikatan yang dipasang antaratom adalah ikatan tunggal terlebih dahulu, dan
kemudian menambahkan beberapa ikatan (jika diperlukan) sampai aturan diatas diikuti.
Catatan: Unsur yang lebih elektroprositif atau kurang elektronegatif (dalam tabel periodik unsur
letaknya di sebelah kiri (kecuali H) atau sebelah bawah atau jari-jari atomnya lebih besar) lebih
mungkin sebagai atom pusat. Perkecualian pada Cl2O, O yang berperan sebagai atom pusat. H tidak
akan pernah sebagai atom pusat. Atom pusat ketika membentuk ikatan harus mengikuti aturan
oktet, kecuali Be hanya 4 elektron ikatan dan B hanya 6 elektron ikatan.

6. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas (tak berikatan). Caranya hitung jumlah elektron
valensi – jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan
atau dengan cara kurangi hasil hitung langkah #1 dengan hasil hitung pada langkah # 3.
Tata semuanya di sekitar atom sampai semua memenuhi aturan oktet: Ingat, SEMUA unsur agar di
sekitarnya ada delapan elektron, secara total (KECUALI hidrogen). Hidrogen cukup dua elektron. Oh
ya untuk unsur yang terletak pada periode 3 (misalnya S belerang) sering jumlah elektron
disekitarnya lebih dari delapan, dengan pertimbangan muatan formalnya nol akan lebih disukai.
7. Menguji keberadaan muatan formal, (muatan formal ini adalah muatan semu, hasil
perbandingan antara elektron valensi setiap atom dengan jumlah elektron yang dimiliki
ketika membentuk ikatan dengan atom yang lain).
Muatan formal tiap atom = elektron valensi atom – jumlah ikatan dengan atom lain – jumlah
elektron bebas (tidak digunakan berikatan) yg dimiliki.
Contoh penerapan untuk molekul CH2O
1. Total elektron valensi adalah 12.
2 elektron valensi H (2 atom H × 1 elektron/atom = 2 elektron)
4 elektron valensi C (1 atom C × 4 elektron/atom) = 4 elektron)
6 elektron valensi O (1 atom O × 6 elektron/atom) = 6 elektron)
Jumlah elektron valensi pada CH2O = 2+4+6 = 12 elektron
2. Total elektron oktet semua atom dalam CH2O = 20, diperoleh dari:
(2 atom H × 2 elektron) + 1atom C × 8 elektron) + (1 atom O × 8 elektron) = 4 + 8 + 8 = 20 elektron.

10 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
3. Total elektron berikatan sama dengan total elektron oktet dikurangi total elektron valensi,
atau 20 – 12 = 8.
4. Jumlah ikatan = total elektron berikatan dibagi dua, karena ada dua elektron per ikatan.
Akibatnya, di CH2O, jumlah ikatannya = 4. (Karena 8/2 adalah 4).
5. Penggambaran struktur Lewis, tuliskan atom C di tengah dan atom lainnya (2 atom H dan 1
atom O) berada di sekeliling atom C. Cantumkan elektron berikatan (masing-masing 2
elektron setiap ikatan) di antara atom pusat (C) dengan atom yang ada disekitarnya, antara
atom C dan O yang paling mungkin memiliki ikatan rangkap 2 (double bond). Lakukan hingga
semua (dalam hal ini 8 elektron berikatan terpakai).

6. Jumlah pasangan elektron bebas = total elektron valensi (dari # 1) dikurangi total elektron
berikatan (dari # 3), yang dalam contoh ini sama dengan 12 – 8, atau 4. Melihat
struktur CH2O, dapat dilihat bahwa karbon sudah memiliki delapan elektron di sekitarnya.
Oksigen, hanya memiliki empat elektron di sekitarnya (lihat gambar pada nomor 5 di atas).
Untuk melengkapi gambar, masing-masing oksigen harus memiliki dua set pasangan
elektron bebas, Tambahkan pasangan elektron bebas pada atom O sehingga aturan oktet
terpenuhi.seperti dalam struktur Lewis berikut:

7. Menguji ada tidaknya muatan formal tiap atom.


▪ Muatan formal C = 4 (e.valensi) – 4 (jumlah ikatan) – 0 (jumlah elektron bebas) = 0
▪ Muatan formal H = 1 – 1 – 0 = 0
▪ Muatan formal O = 6 – 2 – 4 = 0

11 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jadi benar bahwa molekul CH2O ini tidak bermuatan alias netral.
Contoh penerapan untuk molekul H 2CO3
1. Total elektron valensi adalah 24.
2 elektron valensi H (2 atom H × 1 elektron/atom = 2 elektron)
4 elektron valensi C (1 atom C × 4 elektron/atom) = 4 elektron)
18 elektron valensi O (3 atom O × 6 elektron/atom) = 18 elektron)
Total elektron valensi pada H2CO3 = 24 elektron
2. Total elektron oktet semua atom dalam H2CO3 = 36, diperoleh dari:
(2 atom H × 2 elektron) + 1atom C × 8 elektron) + (3 atom O × 8 elektron) = 4 + 8 + 24 = 36 elektron.
3. Total elektron berikatan sama dengan total elektron oktet dikurangi total elektron valensi,
atau 36 – 24 = 12.
4. Jumlah ikatan = total elektron berikatan dibagi dua, karena ada dua elektron per ikatan.
Akibatnya, di H2CO3, jumlah ikatannya = 6. (Karena 12/2 adalah 6).
5. Penggambaran struktur Lewis, tuliskan atom C di tengah dan atom lainnya (2 atom H dan 3
atom O) berada di sekeliling atom C. Cantumkan elektron berikatan (masing-masing 2
elektron setiap ikatan) di antara atom pusat (C) dengan atom yang ada disekitarnya,
perhatikan antara atom C dan O ada yang memungkinkan memiliki ikatan rangkap 2 (ikatan
dobel). Lakukan hingga semua elektron berikatan terpakai (dalam hal ini 12 elektron
berikatan terpakai atau dengan sistem garis, 6 garis).
6. Jumlah pasangan elektron bebas = total elektron valensi (dari # 1) dikurangi total elektron
berikatan (dari # 3), yang dalam contoh ini sama dengan 24 – 12, atau 12. Melihat struktur
H2CO3, dapat dilihat bahwa karbon sudah memiliki delapan elektron (empat ikatan) di
sekitarnya. Setiap oksigen akan mendapat bagian masing-masing 2 pasang elektron bebas
untuk memenuhi aturan oktet, untuk atom H sudah memenuhi aturan
duplet. H2CO3 mempunyai struktur Lewis:

7. Menguji ada tidaknya muatan formal tiap atom.


▪ Muatan formal C = 4 (e.valensi) – 4 (jumlah ikatan) – 0 (jumlah elektron bebas) = 0
▪ Muatan formal H = 1 – 1 – 0 = 0 —–pada moleluk ini kedua atom H muatan formalnya sama.
▪ Muatan formal O (yang berikatan rangkap dengan C) = 6 – 2 – 4 = 0
▪ Muatan formal O (yang berikatan dengan C dan H) = 6 – 2 – 4 = 0
Jadi benar bahwa molekul H2CO3 ini tidak bermuatan alias netral.
CARA MENGGAMBAR STRUKTUR LEWIS UNTUK MOLEKUL YANG MENGANDUNG SATU ATAU
LEBIH ATOM BERMUATAN
Cara ini pada dasarnya adalah sama dengan cara di atas, kecuali ada beberapa aturan
tambahan. Perubahan prosedur di atas diuraikan dengan huruf berwarna merah.
1. Hitung jumlah semua elektron valensi untuk setiap atom dalam molekul (selanjutnya dalam
tulisan ini disebut total elektron valensi). Untuk anion poliatomik, tambahkan muatan ion
(jumlah elektron yang diterima) dengan jumlah elektron valensi.. Untuk kation poliatomik,
kurangi muatan ion (jumlah elektron yang dilepas) dari jumlah elektron valensi.
2. Hitung jumlah elektron valensi setiap atom dalam molekul jika atom-atom itu sesuai aturan
oktet (selanjutnya dalam tulisan ini disebut total elektron oktet). Aturan oktet menyatakan
bahwa semua atom harus memiliki delapan elektron valensi (kecuali untuk hidrogen, yang
cukup dua saja, dan boron dengan enam elektron).
3. Hitung selisih jumlah elektron yang sesuai aturan oktet dengan jumlah elektron valensi
nyatanya (hasil pada langkah #2 dikurangi hasil pada langkah #1). Selisih ini akan sama

12 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
dengan jumlah elektron yang digunakan berikatan dalam molekul (selanjutnya dalam tulisan
ini disebut total elektron berikatan).
4. Bagilah jumlah elektron berikatan dengan angka dua: Ingat, karena setiap ikatan memiliki
dua elektron, jumlah elektron yang digunakan bersama dua atom yang berikatan. Hasil bagi
ini merupakan jumlah ikatan yang akan digunakan dalam molekul (selanjutnya dalam tulisan
ini disebut jumlah ikatan).
5. Gambarkan susunan atom untuk molekul dengan jumlah ikatan yang diperoleh pada langkah
#4 di atas: Beberapa aturan berguna untuk diingat adalah ini:

▪ Hidrogen dan halogen: dapat berikatan sekali.
▪ Golongan Oksigen dapat berikatan satu, dua, atau tiga kali.
▪ Golongan Nitrogen dapat berikatan dua, tiga, atau empat kali
▪ Golongan Boron biasanya dapat berikatan empat kali.
▪ Golongan Karbon dapat berikatan empat kali.
Sebaiknya ikatan-ikatan yang dipasang antaratom adalah ikatan tunggal terlebih dahulu, dan
kemudian menambahkan beberapa ikatan (jika diperlukan) sampai aturan diatas
diikuti. Catatan unsur yang lebih elektroprositif atau kurang elektronegatif (dalam tabel periodik
unsur letaknya di sebelah kiri (kecuali H) atau sebelah bawah atau jari-jari atomnya lebih besar) lebih
mungkin sebagai atom pusat.
6. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas (tak berikatan). Caranya hitung jumlah elektron
valensi – jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan
atau dengan cara kurangi hasil hitung langkah #1 dengan hasil hitung pada langkah # 3.
Tata semuanya di sekitar atom sampai semua memenuhi aturan oktet: Ingat, SEMUA unsur agar di
sekitarnya ada delapan elektron, secara total (KECUALI hidrogen). Hidrogen cukup dua
elektron. Catatan unsur yang dalam tabel periodik unsur letaknya di sebelah kiri (kecuali H) lebih
mungkin sebagai atom pusat.
7. Untuk menentukan apakah atom memiliki muatan, bandingkan jumlah elektron setiap
atom dengan jumlah elektron valensi normalnya. Langkah ini sama dengan kita menguji
keberadaan muatan formal setiap atom dalam molekul, sehingga pada bagian akhir kita
akan tahu molekul itu bermuatan atau tidak, kalau bermuatan kita jadi tahu atom mana
yang menyumbang muatan tersebut.
Untuk tujuan ini (tinjauan tiap atom), setiap ikatan dihitung hanya satu elektron dan setiap
pasangan elektron bebas dihitung dua elektron.
Jika jumlah elektron yang dimiliki atom lebih dari jumlah elektron valensi normal, maka atom
memiliki muatan negatif. Jika jumlahnya kurang dari jumlah elektron valensi normal, maka atom
bermuatan positif. Jika itu sama dengan keadaan normal, maka atom tidak bermuatan.
Contoh penerapan untuk molekul CO32-
1. Total elektron valensi adalah 24.
4 elektron valensi C (1 atom C × 4 elektron/atom) = 4 elektron)
18 elektron valensi O (3 atom O × 6 elektron/atom) = 18 elektron)
2 elektron yang diterima (karena ion bermuatan 2-)
Jumlah elektron valensi pada CO32- dianggap = 24 elektron
2. Total elektron oktet semua atom dalam CO32- = 32, diperoleh dari:
(1 atom C × 8 elektron) + (3 atom O × 8 elektron) = 8 + 24 = 32 elektron.
3. Total elektron berikatan = total elektron oktet dikurangi total elektron valensi, atau 32 – 24
= 8.
4. Jumlah ikatan = total elektron berikatan dibagi dua, karena ada dua elektron per ikatan.
Akibatnya, di CO32-, jumlah ikatannya = 4. (Karena 8/2 adalah 4).
5. Penggambaran struktur Lewis, tuliskan atom C di tengah dan 3 atom O berada di sekeliling
atom C. Cantumkan elektron berikatan (masing-masing 2 elektron setiap ikatan atau
langsung dengan menuliskan garis ikatan (perikatan 2 elektron)) di antara atom pusat (C)

13 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
dengan atom O yang ada disekitarnya, perhatikan antara atom C dan O ada yang
memungkinkan memiliki ikatan rangkap 2 (ikatan dobel). Lakukan hingga semua elektron
berikatan terpakai (dalam hal ini 8 elektron berikatan terpakai atau dengan sistem garis, 4
garis).
6. Jumlah pasangan elektron bebas = total elektron valensi (dari # 1) dikurangi total elektron
berikatan (dari # 3), yang dalam contoh ini sama dengan 24 – 8, atau 16. Melihat struktur
CO32-, dapat dilihat bahwa karbon sudah memiliki delapan elektron (4 ikatan) di sekitarnya.
Pada O yang berikatan rangkap dengan C hanya perlu 2 pasangan elektron bebas hingga
memenuhi aturan oktet, dua O lainnya masing-masing perlu 3 pasang elektron bebas untuk
memenuhi aturan oktet karena antara O dan C hanya berikatan tunggal (yang sama dengan
punya dua elektron)
7. Menentukan atom manakah yang kemungkinan bermuatan adalah dengan membandingkan
elektron yang dimiliki dengan elektron valensi normalnya. Dalam hal ini O yang ada di kiri
dan kanan atom C elektronnya berlebih satu dari jumlah elektron valensi yang seharusnya.
Seharusnya hanya punya 6 tetapi pada bagian tersebut O punya 7 elektron (6 + 1 elektron
diambil dari elektron ikatan antara dirinya dengan atom C).

Tulisan ini diadaptasi


dari http://misterguch.brinkster.net/lewisstructures.html dan http://chemistry.umeche.maine.edu/
CHY251/therules.html
Video-video tentang penjelasan struktur lewis dapat ditonton atau diunduh dari sini. Pada link
tersebut terdapat lebih dari 70 struktur Lewis.
Pranala lain untuk video cara menggambar struktur Lewis ada di web thegeoexchange.org.

Muatan Formal, Bilangan Oksidasi, dan Struktur Lewis


Memanfaatkan gambaran struktur molekul ala Lewis kita dapat lebih memahami beda antara
muatan formal dengan bilangan oksidasi (biloks), terutama untuk senyawa-senyawa kovalen,
baik senyawa kovalen polar atau nonpolar. Sebelum berlanjut sebaiknya kita temukan
pengertian muatan formal dan biloks itu.

Muatan formal adalah suatu alat imajinatif (artifisial/buatan) yang ada dalam benak para ahli
kimia yang kemudian digunakan untuk mempelajari sifat-sifat senyawa. Aslinya dalam molekul
itu tidak ada yang disebut muatan formal ;) . Muatan formal ini digunakan untuk membantu
melacak bagaimana konfigurasi elektron dalam ikatan. Muatan formal adalah muatan suatu
atom dalam molekul atau ion poliatomik jika semua elektron yang digunakan berikatan
itu dibagi rata di antara atom-atom yang berikatan itu. Muatan formal ini digunakan untuk
memprediksi manakah struktur molekul yang dianggap "terbaik", yang lebih stabil di antara
kemungkinan yang ada. Muatan formal dari atom-atom yang berikatan sama dengan nol atau
yang paling mendekati nol ini akan dianggap paling stabil. Secara normal andai terdapat muatan
negatif biasanya akan dimiliki oleh atom yang elektronegativitasnya lebih tinggi.

Aturan perhitungan muatan formal suatu atom dalam molekul: 1) elektron yang berupa
pasangan elektron bebas suatu atom menjadi milik atom itu sendiri, 2) elektron yang berupa

14 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
pasangan elektron berikatan dibagi 2 sama rata, 3) total muatan formal molekul netral harus
sama dengan nol, total muatan pada ion poliatomik sama dengan muatannya.
Muatan formal = elektron valensi - Σ elektron bebas - ½ Σ elektron berikatan

atau dapat disederhanakan

Muatan formal = elektron valensi - Σ elektron bebas - Σ ikatan di sekitar atom

Contoh penerapan perhitungan muatan formal pada ion NCS -:

Sama halnya dengan muatan formal, bilangan oksidasi ini juga suatu alat imajinatif
(artifisial/buatan) yang ada dalam benak para ahli kimia yang kemudian digunakan untuk
mempelajari sifat-sifat senyawa terutama reaksi reduksi oksidasi. Aslinya dalam molekul itu
tidak ada yang disebut biloks ;) .

Biloks ini digunakan untuk membantu melacak bagaimana konfigurasi elektron dalam reaksi
yang rumit di mana elektron mengatur ulang untuk pembentukan ikatan baru.
Bilangan oksidasi atom = Σ EV − Σ ES
Σ EV = jumlah elektron valensi atom
Σ ES = jumlah elektron yang dapat dimiliki atom ketika berikatan dengan atom lain di sekitarnya.

Jumlah elektron valensi suatu atom dapat dilihat pada golongan unsur pada tabel periodik unsur
atau dari konfigurasi elektron bila diketahui nomor atom-nya.

Jumlah elektron yang dapat dimiliki atom ketika berikatan dengan atom lain di sekitarnya
ditentukan dengan aturan atom yang memiliki elektronegativitas tinggi lebih
"berhak" untuk "mengambil" elektron untuk dimilikinya sedangkan bila atom yang berikatan itu
sama maka elektron dibagi 2 sama banyak.

Contoh penerapan perhitungan bilangan oksidasi pada ion NCS-:

15 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Gambar struktur Lewis H2SO4 (asam sulfat)

Gambar struktur Lewis H2O2 (hidrogen peroksida)

16 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Gambar struktur Lewis OF2 (oksigen diflorida)

Gambar struktur Lewis S2O32- (anion tiosulfat)

17 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Gambar struktur Lewis S4O62- (anion tetrasionat)

Contoh Struktur Lewis:

Keterangan :
1→ ikatan ion : cirinya, logam berhadapan dengan unsur non logam
2→ ikatan kovalen : cirinya, berhadapan antar unsur non logam dan tandanya beda.

18 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
3→ ikatan kovalen koordinasi : cirinya, berhadapan antar unsur non logam dan tandanya
sama.
4 dan 5 → pasangan elektron bebas : cirinya, posisinya tidak berada diantara dua unsur

KEPOLARAN
Dua atom Atom beda Contoh : HCl, ClF, HI dsb
Polar Lebih dari dua - Atom pengeliling beda Contoh : H2O, NH3 , PCl3 , dsb
atom - Atom pengeliling sama tetapi ada PEB
Dua atom Atom sama Contoh : Cl2, H2, N2, O2
Non Polar Lebih dari dua Atom pengeliling sama tak ada PEB Contoh : CO2, CH4, PCl5
atom

 elektron valensi atom pusat - jumlah ikatan pengeliling 


Cara menghitung PEB =  
 2 
Ciri – ciri ikatan
Ikatan Titik didih Daya hantar Kelarutan dalam air
Ion Tinggi, biasanya diatas Menghantarkan listrik Larut dalam air
100 oC baik larutan maupun
lelehannya
Kovalen Non Polar Rendah, biasanya Tak menghantarkan Tak Larut dalam air
dibawah 100 oC listrik
Kovalen Polar Rendah, biasanya Larutannya saja yang Larut dalam air
dibawah 100 oC menghantarkan listrik
Bentuk Molekul

Berdasarkan Teori Tolakan Elektron Valensi (VSEPR)

Pasangan Elektron Struktur


Geometri Contoh
Ikatan Bebas Total Pasangan Kelompok Geometri Kepolaran Sudut
Molekul Senyawa
Elektron
2 0 2 Linier Linier AX2 Non Polar 180o BeCI2
Segitiga AX3 Non Polar 120O BH3 dan
datar / BCI3
3 0
Trigonal
3 Segitiga datar Planar
Bengkok / AX2E Polar 120O SnCI2
2 1 Bentuk V

Tetrahedral AX4 Non Polar 109,5o CCU dan


SiH4
4 0

Limas alas AX3E Polar 109,5o NH3 dan


4 Tetrahedral segitiga / PCI3
3 1
Trigonal
Piramidal
Bengkok / AX2E2 Polar 109,5o H2O dan
2 2 Bentuk V SCI2

19 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Pasangan Elektron Struktur
Geometri Contoh
Ikatan Bebas Total Pasangan Kelompok Geometri Kepolaran Sudut
Molekul Senyawa
Elektron
Dwilimas AX5 Non Polar 90o , PCIs dan
segitiga / 120O PF5
5 0 Trigonal
bipiramidal

Dwilimas Jungkat AX4E Polar 90o , SF4


4 1 5 segitiga jungkit / 120O
Seesaw
Bentuk T / T AX3E2 Polar 90o CIF3
3 2 Shaped

Linear AX2E3 Non Polar 180o XeF2


2 3

Oktahedral AX6 Non Polar 90o SF6


6 0 6 Oktahedral

Limas AX5E Polar 90o CIF5


segiempat /
5 1
Segi empat
Piramidal
Segiempat AX4E2 Non Polar 90o XeF4
datar /
4 2
Segiempat
Planar
Keterangan (contoh):

Hibridisasi
Hibridisasi Bentuk Molekul Contoh Terdapat pada
sp Linear BeCl2 Biasanya ikatan/ tunggal/ –
sp2 Trigonal Planar BF3 Biasanya ikatan/ tunggal/ =
sp3 Tetrahedral CH4 Biasanya ikatan/ tunggal/ ≡
sp3d Trigonal Bipyramidal PCl5 Molekul dengan 5 ikatan
sp3d2 Octahedral SF6 Molekul dengan 6 ikatan

Untuk kovalen biasa (biasanya terjadi antar atom non logam), sediakan elektron tak berpasangan
sejumlah pengeliling.
Catatan:

20 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

– / = / ≡ / ։ (PEB) → dihitung 1 hibridisasi


Contoh:
CH4 (Atom pusat yaitu C)
2 2 2
6C : 1s 2s 2p

Orbital hibrida: sp3


Bentuk geometrik: Tetrahedron
Contoh 2. Ramalkan Bentuk Geometrik ICl3
2 2 5
53I : 1s … 5s 5p

Orbital hibrida: sp3d


Bentuk geometrik: Segitiga bipiramidal
Contoh 3. Ramalkan Bentuk Geometrik IF5
2 2 5
53I : 1s … 5s 5p

Orbital hibrida: sp3d2


Bentuk geometrik: Oktahedron

21 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Cara Super Cepat Menentukan Kepolaran Molekul,


Bonus Cara Cepat Memprediksi Orbital Hibrida dan
Bentuk Molekul

Tidak lebih dari 5 detik kepolaran molekul dapat ditentukan. Kepolaran umumnya dicirikan dengan
adanya pasangan elektron bebas (PEB = elektron yang tidak digunakan berikatan) pada atom pusat.
Selain itu kepolaran juga ditentukan oleh bentuk molekul dan resultan momen dipol.

Bentuk molekul yang simetris biasanya bersifat nonpolar. Bentuk molekul yang tidak simetri
biasanya bersifat polar. Di tulisan ini hanya meninjau ada tidaknya PEB dan bentuk molekul dan
kesimetrisannya saja. Ingat ini sekadar trik.

Syarat:

• Hafal jumlah elektron valensi unsur nonlogam. seperti pada gambar berikut.
• Bisa membedakan atom pusat dan atom luar.
• Dapat berhitung menjumlah membagi dan mengurangi.
• Mengikuti cara yang diberikan
• Sudah cukup sering berlatih 😀

22 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Cara Super Cepat:

1. Tentukan atom pusat dan atom luar (bukan atom pusat) pada molekul. Atom pusat biasa
jumlahnya hanya 1. H dan F tidak pernah sebagai atom pusat.
2. Tentukan jumlah elektron valensi atom pusat dengan membuka jari sebanyak elektron
valensi atom pusat itu.
3. Bila suatu ion bermuatan negatif tambahkan elektron sebanyak muatan ke dalam elektron
valensi atom pusat; bila bermuatan positif kurangkan elektron valensi atom pusat sebanyak
muatan positif.

Ini digunakan bukan untuk menentukan kepolaran, tapi bermanfaat untuk penentuan
hibridisasi, bentuk molekul ion saja. Setiap ion sudah dipastikan bersifat polar jadi tidak
perlu ditentukan dengan cara ini.
4. Tutup jari sebanyak jumlah atom luar.
o Bila atom luar adalah H, F, Cl, Br, I setiap ada 1 atom tersebut jari harus ditutup 1.
o Bila atom luar adalah O setiap ada 1 atom O itu mengharuskan jari ditutup sebanyak
2.
o Bila atom luar adalah N setiap ada 1 atom N itu mengharuskan dari ditutup
sebanyak 3.

23 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
5. Sisa jari yang masih terbuka setelah dikurangi elektron atom luar menunjukan jumlah
elektron bebas yang tidak digunakan. Bagi 2 untuk mendapat jumlah PEB.
6. Bila terdapat PEB berarti molekul tersebut bersifat polar. Biasanya begitu meskipun untuk
kasus tertentu tidak dapat digeneralisir. Demikian pula bila tanpa PEB belum tentu itu
nonpolar, masih harus ditinjau apakah atom-atom luar itu punya nilai keelektronegatifan
sama, bila tidak sama maka kemungkinan besar sifatnya polar.

Kecuali bila untuk molekul (AX2E3) dengan ciri punya 2 atom luar dan 3 PEB atau molekul
(AX4E2) dengan ciri punya 4 atom luar dan 2 PEB, maka keduanya bersifat nonpolar walau
punya PEB.
Bonus: setelah mengetahui trik tadi bisa dilanjutkan memprediksi orbital hibrida (hibridisasi) dan
sekalian bentuk molekul.
Contoh penerapan:
H2O

1. Atom pusat O, dan 2 atom luar H


2. Elektron valensi O = 6, buka 6 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 2 atom luar H, tutup 2 jari
5. Masih ada 4 jari terbuka, 4/2 = 2 PEB
6. H2O → Molekul polar
7. Hibridisasi → sppp atau sp3
8. Rumus bentuk umum molekul → AX2E2
9. Bentuk molekul bengkok (tetrahedral terpancung 2 sudut)

NH3

1. Atom pusat N, dan 3 atom luar H


2. Elektron valensi N = 5, buka 5 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 3 atom luar H, tutup 3 jari
5. Masih ada 2 jari terbuka, 2/2 = 1 PEB
6. NH3 → Molekul polar
7. Hibridisasi → sppp atau sp3
8. Rumus bentuk umum molekul → AX3E1
9. Bentuk molekul piramida segitiga (tetrahedral terpancung 1 sudut)

CH4

1. Atom pusat C, dan 4 atom luar H


2. Elektron valensi C = 4, buka 4 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 4 atom luar H, tutup 4 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. CH4 → Molekul nonpolar
7. Hibridisasi → sppp atau sp3
8. Rumus bentuk umum molekul → AX4E0
9. Bentuk molekul tetrahedral.

CO2

24 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
1. Atom pusat C, dan 2 atom luar O
2. Elektron valensi C = 4, buka 4 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 2 atom luar O, tutup 4 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. CO2 → Molekul nonpolar
7. Hibridisasi → sp
8. Rumus bentuk umum molekul → AX2E0
9. Bentuk molekul linier.

CH2O

1. Atom pusat C, dan 2 atom luar H dan 1 atom luar O


2. Elektron valensi C = 4, buka 4 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 2 atom luar H, tutup 2 jari, 1 atom luar O, tutup 2 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. CH2O → Molekul polar sebab sebaran elektronnya pada atom luar tidak seimbang, resultan
moment dipolnya tidak saling meniadakan, bisa dibandingkan keelektronegaifan atom luar H
= 2,20 dan O = 3,44. Bila berbeda, tidak sama atau hampir sama, maka sudah dipastikan itu
molekul bersifat polar, walau tidak punya PEB.
7. Hibridisasi → spp atau sp2
8. Rumus bentuk umum molekul → AX3E0
9. Bentuk molekul segitiga datar.

SO2

1. Atom pusat S, dan 2 atom luar O


2. Elektron valensi S = 6, buka 6 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 2 atom luar O, tutup 4 jari
5. Masih ada 2 jari terbuka, 2/2 = 1 PEB
6. SO2 → Molekul polar
7. Hibridisasi → sp2
8. Rumus bentuk umum molekul → AX2E1
9. Bentuk molekul bengkok (segitiga datar terpancung 1 sudut)

SO3

1. Atom pusat S, dan 3 atom luar O


2. Elektron valensi S = 6, buka 6 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 3 atom luar O, tutup 6 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. SO3 → Molekul nonpolar
7. Hibridisasi → sp2
8. Rumus bentuk umum molekul → AX3E0
9. Bentuk molekul segitiga datar.

XeF4

25 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
1. Atom pusat Xe, dan 4 atom luar F
2. Elektron valensi Xe = 8, buka 8 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 4 atom luar F, tutup 4 jari
5. Masih ada 4 jari terbuka, 4/2 = 2 PEB
6. XeF4 → Molekul nonpolar (lihat langkah 8)
7. Hibridisasi → spppdd atau sp3d2
8. Rumus bentuk umum molekul → AX4E2
9. Bentuk molekul segiempat datar (oktahedral terpancung pada posisi axial (atas/bawah).

XeO3

1. Atom pusat Xe, dan 3 atom luar O


2. Elektron valensi Xe = 8, buka 8 jari
3. Tak ada muatan
4. Ada 3 atom luar O, tutup 6 jari
5. Masih ada 2 jari terbuka, 2/2 = 1 PEB
6. XeO3 → Molekul polar
7. Hibridisasi → spppdd atau sp3
8. Rumus bentuk umum molekul → AX3E1
9. Bentuk molekul piramida segitiga (tetrahedral terpancung 1 sudut).

CO32–

1. Atom pusat C, dan 3 atom luar O


2. Elektron valensi C = 4, buka 4 jari
3. Muatan -2, buka 2 jari lagi
4. Ada 3 atom luar O, tutup 6 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. CO32– → anion sudah pasti polar
7. Hibridisasi → spp = sp2
8. Rumus bentuk umum molekul → AX3E0
9. Bentuk molekul segitiga datar.

NO3–

1. Atom pusat N, dan 3 atom luar O


2. Elektron valensi N = 5, buka 5 jari
3. Muatan -1, buka 1 jari lagi
4. Ada 3 atom luar O, tutup 6 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. NO3– → anion sudah pasti polar
7. Hibridisasi → spp = sp2
8. Rumus bentuk umum molekul → AX3E0
9. Bentuk molekul segitiga datar.

NH4+

1. Atom pusat N, dan 4 atom luar H


2. Elektron valensi N = 5, buka 5 jari
3. Muatan +1, tutup 1 jari

26 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
4. Ada 4 atom luar H, tutup 4 jari
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. NH4+ → anion sudah pasti polar
7. Hibridisasi → sppp = sp3
8. Rumus bentuk umum molekul → AX4E0
9. Bentuk molekul tetrahedral.

S2O32–

1. Atom pusat S, dan 3 atom luar O dengan 1 atom luar S


2. Elektron valensi S = 6, buka 6 jari
3. Muatan -2, buka 2 jari lagi
4. Ada 3 atom luar O, tutup 6 jari, ada 1 atom luar S tutup 2 jari lagi
5. Tidak ada jari terbuka, 0 PEB
6. S2O32– → anion sudah pasti polar
7. Hibridisasi → sppp = sp3
8. Rumus bentuk umum molekul → AX4E0
9. Bentuk molekul tetrahedral.
Untuk perkecualian lain, seperti jumlah elektron ganjil tidak dapat menggunakan cara ini. Baca saja
di sini soal hibridisasi molekul dengan jumlah elektron ganjil.

Hibridisasi Molekul dengan Jumlah Elektron Ganjil


Ada beberapa trik dalam menentukan hibridisasi (orbital hibrida) dari suatu molekul atau ion yang
pernah dibahas pada blog ini. Cara atau trik-trik sebelumnya kurang dapat mengakomodasi kasus
molekul atau ion yang memiliki total elektron valensi ganjil.
Lalu bagaimana caranya? Apakah elektron tunggal pada atom pusat itu terlibat dalam pembentukan
orbital hibrida?

27 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Beberapa ketentuan yang dapat dijadikan patokan: Bila atom sekitar memiliki keelektronegatifan
2,80 skala Pauling, maka elektron tunggal itu akan turut serta dalam pembentukan orbital hibrida.
Bila atom sekitar keelektronegatifannya kurang dari 2,80 maka elektron tunggal tersebut tidak
terlibat/tidak berpartisipasi dalam pembentukan orbital hibrida. Unsur-unsur yang memiliki
keelektronegatifan lebih dari 2,80:

Keelektronegatifan
Unsur Skala Pauling

F 3,98

O 3,44

Cl 3,16

N 3,04

Br 2,96

H 2,20

Contoh Penentuan Orbital Hibrida:


NO
Jumlah elektron valensi N + O = (5 + 6) = 11;
11/8 = 1, bermakna 1 ikatan dan sisa 3;
3/2 = 1, bermakna 1 PEB dan sisa 1 elektron berupa radikal bebas.
→ O punya keelektronegatifan = 3,44. 3,44 > 2,80. maka sisa 1 elektron itu turut terlibat dalam
pembentukan orbital hibrida seolah seperti PEB.
Jumlah orbital = 1 + 1 + 1 = 3 orbital → sp2.
Geometri elektronnya segitiga datar, dan geometri molekulnya bentuk bengkok.

NO2:
Jumlah elektron valensi N + 2.O = (5 + 2.6) = 17;
17/8 = 2, bermakna 2 ikatan, sisa 1 elektron berupa radikal bebas;
→ O punya keelektronegatifan = 3,44. 3,44 > 2,80. maka sisa 1 elektron itu turut terlibat dalam
pembentukan orbital hibrida seolah seperti PEB.
Jumlah orbital = 2 + 1 = 3, bermakna 3 orbital → sp2.
Geometri elektronnya segitiga datar, dan geometri molekulnya juga segitiga datar.
CH3:
Jumlah elektron valensi C + 3.H = (4 + 3.7) = 25;
Catatan elektron valensi dianggap 7 agar mudah dibagi 8.
25/8 = 3, bermakna 3 ikatan, sisa 1;
sisa 1 elektron berupa radikal bebas.
→ H punya keelektronegatifan = 2,20. 2,20 < 2,80. maka sisa 1 elektron itu tidak turut terlibat dalam
pembentukan orbital hibrida dianggap tidak ada.
Jumlah orbital = 3, bermakna 3 orbital → sp2.
Geometri elektronnya segitiga datar, dan geometri molekulnya juga segitiga datar.
CF3:
Jumlah elektron valensi C + 3.F = (4 + 3.7) = 25;
25/8 = 3, bermakna 3 ikatan, sisa 1;
sisa 1 elektron berupa radikal bebas.
→ F punya keelektronegatifan = 3,98. 3,98 > 2,80. maka sisa 1 elektron itu turut terlibat dalam

28 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
pembentukan orbital hibrida sehingga radikal bebas seolah seperti PEB.
Jumlah orbital = 3 + 1 = 4, bermakna 4 orbital → sp3.
Geometri elektronnya tetrahedral, dan geometri molekulnya piramida segitiga.

Baca juga Teori Asam Basa Menurut Arrhenius

ClO:
Jumlah elektron valensi Cl + O = (7 + 6) = 13;
13/8 = 1, bermakna 1 ikatan, sisa 5;
5/2 = 2, bermakna 2 PEB dan sisa 1 elektron berupa radikal bebas.
→ O punya keelektronegatifan = 3,44. 3,44 > 2,80. maka sisa 1 elektron itu turut terlibat dalam
pembentukan orbital hibrida seolah seperti PEB.
Jumlah orbital = 1 + 2 + 1 = 4, bermakna 4 orbital → sp3.
Geometri elektronnya tetrahedral, dan geometri molekulnya planar/linier.
ClO2:
Jumlah elektron valensi Cl + 2.O = (7 + 2.6) = 19;
19/8 = 2, bermakna 2 ikatan, sisa 3;
3/2 = 1, bermakna 1 PEB dan sisa 1 elektron berupa radikal bebas.
→ O punya keelektronegatifan = 3,44. 3,44 > 2,80. maka sisa 1 elektron itu turut terlibat dalam
pembentukan orbital hibrida seolah seperti PEB.
Jumlah orbital = 2 + 1 + 1 = 4, bermakna 4 orbital → sp3.
Geometri elektronnya tetrahedral, dan geometri molekulnya bengkok/bentuk V.
ClO3:
Jumlah elektron valensi Cl + 3.O = (7 + 3.6) = 25;
25/8 = 3, bermakna 3 ikatan, sisa 1 elektron berupa;
→ O punya keelektronegatifan = 3,44. 3,44 > 2,80, maka sisa 1 elektron itu turut terlibat dalam
pembentukan orbital hibrida seolah seperti PEB.
Jumlah orbital = 3 + 1 = 4, bermakna 4 orbital → sp3.
Geometri elektronnya tetrahedral, dan geometri molekulnya piramida segitiga.
Referensi: I.A.S Chemistry oleh Bhagi dan Raj, Khrisna’s, New Delhi, 2010

Cara Super Cepat (Trik) Menentukan Hibridisasi dan Bentuk Molekul


Ion Kompleks
Ini adalah cara menentukan hibridisasi dan bentuk/geometri molekul dari ion kompleks menurut
teori ikatan valensi. Tidak perlu menuliskan hibridisasi dengan menuliskan konfigurasi elektron.
Cukup amati rumus molekul ion kompleksnya. Kecuali kalau diminta memprediksi tetapi belum
diketahui rumus molekul ion kompleks, baru diselesaikan sebagaimana mestinya: menentukan
konfigurasi elektron atom pusat dan menghitung kemungkinan jumlah ligan.

Cara normal biasa mengikuti langkah:


1. Tentukan bilangan oksidasi atom pusat, Biloks atom pusat + n biloks ligan = muatan ion
kompleks
2. Kenali jenis ligan. apakah termasuk ligan kuat atau ligan lemah.
o Ligan kuat (biasa pendonor PEB pada karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P)). Contoh
ligan kuat: CN–, NH3, CO, P(CH3)3.
o Ligan lemah (biasa pendonor PEB pada halogen (X), oksigen(O), belerang(S)) Contoh
ligan lemah: F–, Cl–, Br–, H2O, OH–, SCN–, C2O42–.
3. Menuliskan konfigurasi elektron logam/ion logam/atom pusat.
4. Mempunyai daftar berapa kemungkinan hibridisasi dan bentuk ionnya.

29 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Bilangan Bentuk/Geometri
Hibridisasi
Koordinasi Molekul-Ion

2 sp Linier

3 spp = sp2 Segitiga datar

4 sppp = sp3 Tetrahedral

4 dspp = dsp2 Segiempat planar (datar)

5 spppd = sp3d Bipiramida segitiga

5 dspp3 = dsp3 Piramida segiempat

6 ddsppp = d2sp3 Oktahedral

6 spppdd = sp3d2 Oktahedral

7 spppddd = sp3d3 Bipiramida segilima

Macam-macam hibridisasi dan bentuk molekul jumlah cukup banyak pada tabel itu hanya yang
umum dibahas di jenjang sma.

Simulasi tentang bentuk molekul secara umum dapat disimak pada video berikut:

Inner orbital dan Outter Orbital


• Ketika orbital d sebelah dalam terlibat dalam hibridisasi, maka ion kompleks disebut inner
orbital atau kompleks spin rendah atau spin berpasangan atau kompleks hiperligan. Biasanya
ini karena atom pusat berikatan dengan ligan kuat (molekul atau ion dengan pusat atom C,
N, P)
• Ketika orbital d sebelah luar yang terlibat dalam hibridisasi, maka ion kompleks disebut
kompleks outter orbital atau kompleks spin tinggi atau kompleks hipoligan. Biasanya ini
karena atom pusat berikatan dengan ligan lemah (molekul atau ion dengan pusat atom
halogen, O, S)

Cara normal:
Tentukan hibridisasi dan bentuk molekul [CoF6] 3–
Pada [CoF6]3– atom pusat adalah Co (ingat biasa atom pusat berupa unsur logam) dan ligan adalah F
sebanyak 6. F merupakan ligan lemah sehingga tidak dapat memaksa elektron yang tidak
berpasangan pada orbital logam menjadi berpasangan. Penempatan pasangan elektron dari ligan ini
akan menggunakan orbital luar (outter orbital) dengan menyiapkan 6 orbital karena jumlah ligannya
sebanyak 6, 6F. Angka 6 dari jumlah ligan pada ion kompleks ini sering diseut bilangan koordinasi.

30 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Biloks atom pusat + n biloks ligan = muatan ion kompleks


Biloks atom pusat = muatan ion kompleks – n biloks ligan
Biloks Co = –3 – 6(biloks F)
Biloks Co = –3 – 6(–1)
Biloks Co = –3 + 6
Biloks Co = +3

Nomor atom Co 27
→ konfigurasi elektron :
→ 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7
→ konfigurasi elektron tata ulang :
→ 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2

Cara cepat:

Hafalkan tabel yang terdiri dari bilangan koordinasi, hibridisasi bentuk ion komplek yang mungkin.
Banyak berlatih. Cara cepat ini tujuan utamanya hanya untuk dapat menjawab soal secara cepat.

Contoh #1: Tentukan hibridisasi dan bentul/geometri ion kompleks


[CoF6]3–
6 ligan → pasti oktahedral
F → ligan lemah (tak mampu mendesak elektron yang tak berpasangan orbital d sisi dalam)
→ d luar yang terlibat hibridisasi
→ hibridisasi spppdd → sp3d2
→ Bentuk oktahedral.

Contoh #2: Tentukan hibridisasi dan bentuk/geomteri ion kompleks


[Ni(NH3)4]2+
4 ligan → bisa tetrahedral atau segiempat datar
NH3 → ligan kuat (mampu memaksa elektron yang tak berpasangan di orbital di sisi dalam menjadi
berpasangan)
→ orbital d dalam yang terlibat hibridisasi
→ hibridisasinya dspp → dsp2
→ Bentuk segiempat datar.

Contoh #3: Tentukan hibridisasi dan bentuk/geomteri molekul kompleks


[Fe(CO)5]

31 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
5 ligan → 2 kemungkinan bipiramida segitia atau piramida segiempat
CO → ligan kuat (bila C yang mendonorkan PEB) mampu memaksa elektron yang tak berpasangan di
orbital sisi dalam menjadi berpasangan)
→ orbital d dalam yang terlibat hibridisasi
→ hibridisasinya dsppp → dsp3
→ Bentuk prisma segiempat.

Membandingkan Energi Kisi Suatu Senyawa


Soal tentang energi kisi sering muncul pada ajang olimpiade kimia, kalau tidak di tingkat kab/kota,
mungkin di tingkat provinsi, atau tingkat nasional. Untuk menjawab soal tentang energi kisi ini
memang diperlukan logika. Kadang-kadang yang ditanyakan berupa argumen-argumen, kesimpulan,
mengenai senyawa tertentu dengan diberikan beberapa data yang relevan. Energi kisi suatu
senyawa ionik adalah energi yang dihasilkan saat pembentukan 1 mol padatan kristal senyawa ion
dari ion-ion penyusunan pada fase gas. Persamaan termokimia-nya dapat dituliskan
mMn+ (g) + nXm (g) ⟶ MmXn (s) + Energi kisi.

Muatan dan ukuran ion merupakan faktor penting yang menentukan besarnya energi kisi. Energi kisi
berkaitan dengan energi potensial dari dua muatan yang berinteraksi yang diberikan dalam
persamaan matematika; E=kQ1×Q2d
Q1 dan Q2 adalah besar muatan pada partikel dalam satuan coulomb dan d adalah jarak antara jari–
jari dalam satuan meter. Konstanta k memiliki nilai 8,99 x 109 J m C–2. Dari hubungan ini besarnya
energi kisi berbanding lurus dengan hasil kali muatan ion dan berbanding terbalik dengan jari-jari ion
ion.

Senyawa ion yang tersusun dari anion kecil dan kation kecil membebaskan lebih banyak energi
dibandingkan dengan senyawa ion yang berasal dari kation-anion yang besar. Secara umum jika
ukuran suatu ion konstan maka energi kisi dapat tercermin dalam ukuran ion . Kekuatan ikatan ion
juga tergantung pada jumlah muatan pada kation atau anion. Semakin besar jumlah muatan pada
senyawa ion maka energi kisinya akan semakin besar pula.

Mengapa dalam satu periode dari kiri ke kanan (jumlah muatan kationnya bertambah) memberikan
pengaruh besar terhadap energi kisi? Kita tahu bahwa suatu atom dalam tabel periodik unsur dari
kiri ke kanan untuk melepaskan elektron valensi diperlukan energi yang besar. Ketika ia akan
membentuk senyawa maka energi yang dihasilkan pun akan semakin besar. Oleh karena itu kita
akan menjumpai senyawa ion dari golongan IIIA akan lebih sedikit dibanding senyawa ion dari
golongan I-A dan II-A.

Perbandingan dan trend energi kisi kombinasi kation golongan I-A vs anion golongan VII-A (alkali
halida) dalam satuan kJ/mol.
F– Cl– Br– I–

Li+ 1036 853 807 757

Na+ 923 787 747 704

K+ 821 715 682 649

Rb+ 785 689 660 630

Cs+ 740 659 631 604

32 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Golongan IVA dan VA menunjukkan kecenderungan kecil melepaskan atau menerima elektron untuk
membentuk ikatan ionik. Unsur dari kedua golongan ini lebih cenderung berbagi elektron untuk
digunakan bersama. Unsur golongan VIA dan VIIA, dengan afinitas elektron tinggi, terdapat
kemungkinan menjadi isoelektrik dengan gas mulia didekatnya. Golongan VIA mendapatkan dua
elektron dan Grup VIIA mendapatkan satu elektron.

Bagaimana variasi soal terkait energi kisi? Berikut beberapa soal tentang energi kisi, rencananya
akan ditambah lagi jika dijumpai soal-soal terkait pada postingan ini.

Soal-1
Energi kisi RbF, CsF, dan RbCl berturut-turut adalah –760 kJ/mol, –730 kJ/mol, dan –650 kJ/mol,
Berapakah energi kisi CsCl ? (No. Atom Rb = 37 ; Cs = 55 )
A. – 620 kJ/mol
B. – 720 kJ/mol
C. – 800 kJ/mol
D. – 900 kJ/mol
E. – 1020 kJ/mol
Pembahasan:
RbF = –760 kJ/mol ; RbCl = –650 kJ/mol
CsF = –730 kJ/mol ; CsCl =....?
Mengamati tren bahwa jari-jari kation Rb < Cs dan untuk anion yang sama ternyata energi kisi
senyawa Cs lebih positif dibanding senyawa Rb, maka untuk senyawa CsCl tentu akan lebih lebih
positif dibanding RbCl. Alternatif jawaban yang tepat adalah A, –620 kJ/mol

Soal-2
Jari-jari (r) dan muatan tiap-tiap enam ion ditunjukkan dalam tabel berikut :
Ion J+ L+ M2+ X– Y– Z2–

r 0,14 0,18 0,15 0,14 0,18 0,15


Padatan ionik JX, LY dan MZ mempunyai tipe/jenis kisi yang sama. Manakah urutan energi kisi yang
benar (dari yang nilai tertinggi ke rendah).
A. JX > LY > MZ
B. JX > MZ > LY
C. LY > MZ > JX
D. MZ > JX > LY
E. MZ > LY > JX
Pembahasan:
Yang dibandingkan ada 3 senyawa ionik JX, LY, dan MZ
JX: ion J memiliki r lebih kecil dari ion L (dalam LY), dengan muatan yang sama (–1) maka energi kisi
JX > LY

MZ: ion M memiliki r lebih besar dari ion J namun jumlah muatan kation M adalah 2, anion Z juga 2
sementara itu meski r untuk lebih kecil namun jumlah muatannya adalah 1 demikian juga jumlah
muatan X juga 1. Kita tahu faktor jumlah muatan ini memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan jari-
jari ion. Maka energi kisi MZ > JX. Jadi MZ > JX > LY (alternatif D)

Soal-3
Pasangan berikut ini, pilih senyawa yang mempunyai energi kisi paling rendah:
I. NaF atau MgO II. CaS atau BaS

33 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

A. NaF dan CaS


B. NaF dan BaS
C. MgO dan CaS
D. MgO dan BaS
E. Tidak dapat ditentukan
Pembahasan:

1. NaF hasil kali jumlah muatannya = 1 x 1, pada MgO = 2 x 2


r Na > r Mg ; r F < r O. Tetapi faktor hasil kali jumlah muatan pengaruhnya lebih besar maka
energi kisi terendah adalah NaF
2. CaS hasil kali jumlah muatannya = 2 x 2, pada BaS = 2 x 2
r Ca < r Ba. karena hasil kali jumlah muatan sama maka penentunya adalah ukuran r saja. r
yang lebih besar memiliki energi kisi yang lebih rendah maka energi kisi terendah adalah
BaS.
Jadi jawaban yang tepat adalah alternatif B. NaF dan BaS.

Soal-4
Diberikan data titik didih NF3, NH3, and BCl3, bagaimana tren tekanan uap zat tersebut.
NH3 = –33 NF3 = –129 BCl3 = 12,5
Pembahasan:
Ingat bahwa titik didih ini berbanding terbalik dengan tekanan uap. Semakin tinggi titik didih suatu
zat maka tekanan uapnya menjadi sangat rendah.
BCl3 mempunyai massa molar lebih tinggi dan gaya intermolekul yang lebih besar; oleh karena itu
titik didihnya lebih tinggi dan tekanan uapnya menjadi lebih rendah.

NH3 mempunyai massa molar terendah tetapi memiliki ikatan hidrogen dan diharapkan ia memiliki
titik didih yang lebih tinggi dan tekanan uap yang lebih rendah.
NF3 tidak memiliki ikatan hidrogen dan titik didihnya –129 sehingga tekanan uapnya lebih tinggi
dibandingkan yang lain dari ketiganya. Jadi urutan tekanan uap
NF3 > NH3 > BCl3

Soal-5
Manakah senyawa ion berikut yang memiliki titik leleh paling tinggi?
a. Cs2O
b. K2O
c. BeO
d. SrO
e. LiF
f. CsI
Pembahasan:
Energi kisi secara umum berkurang, jika dilihat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur dan
jika jumlah muatan yang dimilikinya semakin sedikit. Jadi kita bisa hilangkan oksida dari golongan I
karena ia mempunyai muatan +1 sehingga tersisa 2 pilihan SrO dan BeO.
BeO lebih bersifat kovalen sedangkan SrO lebih bersifat ionik dan faktanya titik leleh dari BeO =
2507 oC dan SrO = 2531 oC. Jadi jawaban yang tepat adalah SrO yang memiliki titik leleh (lebur) lebih
tinggi.

Soal-6
Manakah senyawa berikut yang mempunyai energi kisi terbesar LiF, LiI, RbCl, NaCl?
Pembahasan:

34 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Senyawa yang ada ini semua bersifat univalen (valensi 1) jadi hanya ukuran jari-jari ion saja yang
akan menentukan besaran energi kisinya.
r F < r I dan anionnya sama maka energi kisi LiF > LiI
r Rb > r Na dan anionnya sama maka energi kisi NaCl > RbCl
r Li < r Na < r Rb dan r F < r Cl < r I maka urutan ke-empat senyawa itu adalah
LiF > LiI > NaCl > RbCl

Soal-7
Energi kisi CaCl2 secara numerik lebih besar dari KBr.
Apakah alasan yang tepat untuk menjelaskan hal ini?
Pembahasan:
Ingat semakin besar ukuran jari–jari ion maka energi kisinya semakin kecil. r Ca < r K
Ingat pula semakin besar muatan ion pada senyawa maka energi kisinya semakin besar pula. hasil
kali muatan pada CaCl 2 = 2 x 1 sedangkan pada KBr = 1 x 1

Ingat pula bahwa faktor jumlah muatan ion dalam senyawa jauh lebih besar pengaruhnya dibanding
ukuran jari-jari (jarak pusat ionnya) Oleh karena itu energi kisi CaCl2 > energi kisi KBr.

Soal-8

Energi kisi NaF= -915 kJ/mol; MgO, -3933 kJ/mol


Bagaimanakah menjelaskan hal ini
Pembahasan:
Dua ion dalam setiap senyawa bersifat isoelektronik.
Gaya tarik menarik antara ion divalen (valensi 2) sekitar 4 kali dari gaya tarik menarik ion univalen
(valensi 1). Jarak antarion dalam NaF 0,102 nm dan dalam MgO 0,074 nm. Oleh karena itu energi kisi
MgO >> NaF.

Soal-9
KF MgS RbI, manakah yang memiliki energi kisi terbesar?
Pembahasan:
Ion yang lebih kecil memiliki energi kisi lebih besar RbI < KF. Mg dan S adalah divalen dan gaya tarik–
menariknya lebih tinggi dibanding anion-kation univalen. Jadi MgS energi kisinya lebih besar, selain
karena alasan ukuran ionnya yang relatif lebih kecil dibanding Rb dan K.

Interaksi Antar Partikel (Ikatan Hidrogen, Gaya van der Waals, dan Gaya London)
Interaksi antar partikel adalah gaya tarik antar partikel yang berdekatan. Ada tiga jenis interasi antar
partikel, yaitu ikatan hidrogen, gaya van der waals, dan gaya london. Ketiga jenis interaksi antar
partikel tersebut memiliki ikatan yang lebih lemah daripada ikatan ion dan ikatan kovalen yang
mengikat atom dan ion menjadi satu dalam unsur dan senyawa.

1. Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen terjadi ketika atom H dari 1 molekul tertarik ke atom yang sangat elektronegatif.
Atom-atom yang sangat elektronegatif yaitu Nitorgen (N), Oksigen (O), dan Fluor (F). Ikatan hidrogen
terjadi pada setiap senyawa yang mempunyai ikatan N-H, O-H, dan F-H contohnya pada molekul NH3,
H2O, dan HF.

35 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

36 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
2. Gaya van der Waals
Gaya van der Waals adalah gaya tarik antar molekul dalam suatu molekul kovalen yang dapat
disebabkan oleh tiga hal, yaitu dipol-dipol, ion-dipol, dan dipol sesaat (Gaya London).
1. Dipol-Dipol adalah gaya tarik menarik antara molekul polar dengan molekul polar.
Contohnya, interaksi antar molekul HCl.
2. Ion-dipol adalah gaya tarik menarik antara ion dengan molekul polar. Contohnya,
interaksi antara molekul air dengan ion Al 3+ dalam larutan AlCl3. Setiap ion Al3+ akan
dikelilingi oleh 6 molekul air.
3. Dipol Sesaat (Gaya London) adalah gaya tarik menarik antara molekul non polar dengan
molekul non polar yang disebabkan oleh persebaran elektron yang tidak merata.

Contoh Dipol Dipol pada Molekul HCl

Contoh Ion Dipol pada Ion Na+ dengan Molekul Air

Contoh Gaya London pada Molekul I2

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar


1. 2002 OSN-K
Tabel di bawah ini mengenai elemen A, B, C, D, dan E

37 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Elemen Nomor Atom
A 1
B 9
C 12
D 16
E 18
Pertanyaan :
a. Berikan konfigurasi elektron dari elemen A, B, C, D dan E
b. Ikatan kimia apa yang terdapat pada senyawa yang dibentuk dari :
i. A dan B
ii. B dan C
iii. A dan D
c. Senyawa apakah yang anda harapkan akan terbentuk bila A berikatan dengan E.
d. Tentukan elemen apa yang dapat membentuk :
i. Diatomik
ii. Monoatomik pada suhu kamar

2. 2003 OSN-K
Suatu senyawa ionik, yang rumus molekulnya sama dengan rumus empirisnya, yang banyak
digunakan sebagai pupuk kimia memiliki komposisi (berdasar massa) 48,46 % O, 23,45 % P , 21,21 %
N dan 6,87 % H. Diketahui : Ar : H = 1, O = 16, P = 31, N = 14 Pertanyaan :
a. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut
b. Gambarkan rumus molekul dalam dot Lewis
c. Berapa nila valensi / tingkat oksidasi N dan P dalam senyawa ionik.
d. Tentukan bentuk ruang ion-ion dari molekul senyawa tersebut.

3. 2003 OSN-K
Secara kimiawi unsur Xenon (Xe) adalah unsur lembam(inert), Unsur ini membentuk sejumlah
senyawa kimia dengan unsur-unsur elektronegatif seperti dengan Florin dan oksigen. Reaksi Xenon
dan fluorin yang jumlahnya beragam dapat menghasilkan XeF2 dan XeF4 . Selanjutnya jika XeF2 dan
XeF4 direaksikan dengan air, yang bergantung pada kondisinya, dapat menghasilkan XeO 3 , XeO4 ,
dan H2XeO6 , serta senyawa campuran seperti XeOF4 . Nomor atom Xe = 54 ; F = 9 dan o = 8.
Pertanyaan :
a. Gambarkan struktur keenam senyawa tersebut berdasarkan teori ikatan valensi
b. Prediksikan / ramalkan struktur dari keenam senyawa tersebut berdasarkan teori VSEPR

4. 2003 OSN-K
Dua senyawa yang salah satu unsurnya dari halogen (fluorin) yaitu SF4 dan BrF5 . Nomor atom : S
= 16 ; Br = 35 dan F = 9.
Pertanyaan :
a. Gambarkan rumus Lewis (dot) bagi masing-masing senyawa tersebut
b. Gambarkan struktur ruangnya
c. Sebutkan hibridisasinya
d. Sebutkan struktur mana yang memenuhi kaidah oktet
e. sebutkan bentuk ruang yang terbangun dari kedua senyawa atas dasar teori VSEPR
f. Tuliskan struktur elektronik orbital ikatan dalam S dalam SF4 dan Br dalam BrF5 .
g. Adakah peristiwa resonansi dari kedua struktur senyawa tersebut.

5. 2004 OSN-K
Soal 1 Struktur Atom, Sistem Periodik, Ikatan Kimia ( 7 point )
Gunakan informasi pada tabel berikut di bawah ini untuk menjawab pertanyaan mengenai unsur

38 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A, B, C, D, dan E

Unsur A B C D E
Nomor Atom 3 18 8 12 19
Nomor Massa 7 40 16 24 39
Struktur elektronik 2,1 2,8,8 2,6 2,8,2 2,8,8,1

Pertanyaan :
a. Unsur manakah yang mempunyai neutron sebanyak 22 dalam setiap atomnya
b. Apa jenis ikatan antara C dan E, sebagai ikatan ionik atau kovalen
c. Unsur manakah suatu gas mulia
d. Sebutkan 2 unsur yang bila membentuk ion akan isoelektronik dengan neon
e. Sebutkan 2 unsur yang memiliki golongan yang sama dalam sistem periodik
f. Unsur manakah yang potensial ionisasinya paling rendah
g. Unsur manakah yang afinitas elektronnya paling besar

6. 2004 OSN-K
Soal 3 (14 point )
Kromium (no.atom 24) adalah unsur blok d. senyawanya adalah reagen yang berguna dalam
laboratorium:
Pertanyaan :
a.1 Pemakaian notasi s, p dan d untuk level energi elektron , tulislah konfigurasi elektron ion Cr 3+
a.2 Mengapa ion Cr3+ aq) dapat memberikan warna , beri penjelasan dengan singkat dan benar
Cr (VI) ditemukan dalam bentuk Cromat (VI) dan ion dikromat (VI).
b.1. Beri alasan mengapa ion Cr6+(aq) tidak dapat berada bebas dalam larutan tetapi berupa ion
CrO42–(aq)
b.2. Tuliskan persamaan reaksi dalam suasana asam pada ion akua kromat(VI), CrO42 –
c.1. Tuliskan persamaan reaksi dalam suasana asam antara ion Cr 3+(aq) dengan H2O2 sehingga
membentuk ion dikromat (VI)
c.2. Peristiwa reaksi ini adalah reaksi ………………………………………………
karena :………………………………………………………………………………………………..

7. 2005 OSN-K
Berikut ini berturutan adalah delapan energi ionisasi suatu unsur ( kJ/mol ).
703 ; 1610 ; 2460 ; 4350 ; 5400 ; 8500 ; 10.300 ; 12300
Nyatakanlah termasuk golongan berapakah unsur tersebut ?
A. III A
B. IV A
C. V A
D. VI A
E. VII A

8. 2005 OSN-K
Bagaimanakah struktur elektronik yang paling luar atom unsur X, dimana oksidanya membentuk
XO2 dan XO3; serta membentuk H2XO4 sebagai asam kuat dan XF6 sebagai fluoridanya.
A. s2 p2
B. s2 p3
C. s2 p4
D. s2 p5
E. s2 p6

39 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
9. 2005 OSN-K
Titanium mempunyai struktur elektronik sebagai berikut :
1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6 ,3d2, 4s2
senyawa yang tidak mungkin terjadi adalah :
A. K2TiO4
B. K3TiF6
C. TiCl3
D. TiO
E. TiO2

10. 2005 OSN-K


Unsur logam transisi adalah unsur yang elektron valensinya berasal dari :
A. hanya dari subkulit d
B. subkulit yang berbeda pada bilangan kuantum yang berbeda
C. subkulit yang berbeda dari bilangan kuantum yang sama
D. hanya dari subkulit d dan f
E. hanya dari subkulit s

11. 2006 OSN-K


Padatan berikut terdiri dari atom-atom atau molekul-molekul yang berikatan/berinteraksi antar
sesamanya hanya oleh gaya van der Waals adalah :
A. CO2
B. Cu
C. H2O
D. MgO
E. SiO3

12. 2006 OSN-K


Senyawa manakah yang momen dipolnya adalah nol ?
A. C6H6
B. NO
C. CO
D. NH3
E. H2S

13. 2006 OSN-K


Senyawa X dan Y yang terdapat dalam larutan dapat dipisahkan melalui teknik kristalisasi fraksional.
Hal ini dapat dilakukan bila X dan Y mempunyai perbedaan dalam hal :
A. titik didih
B. titik leleh
C. berat jenis
D. warna kristal
E. kelarutan

14. 2006 OSN-K


Dari pernyataan berikut ini, fenomena manakah yang dapat diterangkan/dijelaskan oleh ikatan
hidrogen antar molekular?
A. Titik leleh golongan I hidroksida menaik dengan bertambahnya massa molekular relatif (Mr).
B. Titik didih alkana menaik dengan bertambahnya massa molekular relatif
C. CH3OCH3 (Mr = 46) mempunai titik didih lebih tinggi daripada CH3 CH2CH3 (Mr = 44 )
D. Hidrogen klorida membentuk suatu larutan asam ketika melarut dalam air

40 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. Es mempunyai densitas lebih rendah daripada air pada 0 0C.

15. 2006 OSN-K


X, Y dan Z adalah unsur-unsur dalam periode pendek yang sama dari sistem periodik unsur. Oksida
dari X amfoter, oksida Y bersifat basa dan oksida Z bersifat asam. Bagaimana order (urutan) kenaikan
nomor atom (proton) dari unsur-unsur ini?
A. XYZ
B. XZY
C. YXZ
D. YZX
E. ZXY

16. 2006 OSN-K


Dari sifat – sifat unsur-unsur golongan II (magnesium – barium) berikut ini, manakah yang meningkat
sifat senyawanya dengan bertambahnya nomor atom (proton) ?
A. kecenderungannya membentuk ion kompleks
B. pH dari larutan garam kloridanya
C. kelarutan dalam air dari garam sulfatnya
D. kestabilan garam karbonatnya terhadap panas
E. besaran perubahan entalpi hidrasi dari ion logamnya

17. 2006 OSN-K


Dalam atom tunggal (yang tidak bergabung dengan sesama unsur-unsur), manakah unsur- unsur
berikut ini yang tidak mempunyai elektron p tunggal ?
Unsur nomor atom (proton)
A. Karbon 6
B. Oksigen 8
C. neon 10
D. magnesium 12
E. silikon 14

18. 2006 OSN-K


Dari oksida golongan IV berikut ini, manakah yang tidak dapat dibentuk dari kombinasi langsung
unsurnya dan oksigen ?
A. CO2
B. SiO2
C. GeO2
D. SnO2
E. PbO2

19. 2006 OSN-K


Di dalam pelarut ammonia cair, mengapa asam etanoat bersifat asam yang lebih kuat dibandingkan
dalam air ?
A. ammonia adalah basa yang lebih kuat daripada air
B. molekul-molekul asam etanoat membentuk ikatan hidrogen dengan air
C. asam etanoat lebih larut daam cairan ammonia daripada dalam air
D. asam etanoat mempunyai perubahan entalpi hidrasi yang lebih tinggi
E. ion etanoat membentuk ikatan hidrogen dengan air

20. 2006 OSN-K


Sn(IV)iodida dapat dibuat dengan mendidihkan 0,04 mol Sn (refluks) dengan 0,03 mol I 2 yang

41 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
dilarutkan dalam 50 mL tetraklorometan (titik didih 77 0C)
Reaksinya : Sn + 2 I2 → SnI4
Hasilnya adalah kristal kuning yang diperoleh dengan menyaring saat larutan campuran reaksi masih
panas, dan kemudian filtratnya didinginkan. Berikut ini, manakah yang dapat menunjukkan bahwa
reaksi telah sempurna ?
A. titik didih campuran adalah 77 0C.
B. Tidak terdapat Sn tersisa dalam wadah reaksi
C. Kristal mulai dideposisi/mengendap dari pelarut yang mendidih
D. Tidak nampak uap berwarna purple lebih lanjut
E. Tidak ada sisa cairan dalam wadah reaksi

21. 2006 OSN-K


Jari-jari (r) dan muatan tiap-tiap enam ion ditunjukkan dalam tabel berikut :
Ion J+ L+ M 2+ X Y Z 2–
r 0,14 0,18 0,15 0,14 0,18 0,15
Padatan ionik JK, LY dan MZ mempunyai tipe/jenis kisi yang sama. Manakah urutan energi kisi yang
benar (dari yang nilai tertinggi ke rendah).
A. JX > LY > MZ
B. JX > MZ > LY
C. LY > MZ > JX
D. MZ > JX > LY
E. MZ > LY > JX

22. 2006 OSN-K


Tiga energi ionisasi pertama kedua dan ketiga suatu unsur X berturut-turut adalah 735 ; 1445 dan
7730 kJ/mol. Formula ion X yang paling cocok adalah :
A. X +
B. X2+
C. X3+
D. X –
E. X2–

23. 2007 OSN-K


Pasangan berikut ini manakah yang merupakan isotop unsur:
A. 2211X, 7938X2+
B. 9645X, 11692X
C. 11692X2+, 12289X2+
D. 11692X2+, 11992X
E. 23399X2+, 11692X4+

24. 2007 OSN-K


Gambarkan struktur dot Lewis untuk molekul berikut ini. Tunjukkan muatan formalnya (bila ada),
pada atom yang sesuai)
a. [HCO3]–
b. SO2
c. N2O
d. [PO4 ]3–

25. 2008 OSN-K


Spesi ion 37Cl– mempunyai
A. 17 proton, 17 netron, dan 16 elektron.

42 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. 17 proton, 20 netron, dan 18 elektron.
C. 16 proton, 21 netron, and 17 elektron.
D. 17 proton, 17 netron, and 20 elektron.
E. 17 proton, 17 netron, dan 18 elektron.

26. 2008 OSN-K


Dalam senyawa berikut ini, manakah nitrogen yang mempunyai tingkat oksidasi paling positif.?
A. NO
B. NO2
C. NO2–
D. N2O5
E. NH4+

27. 2008 OSN-K


Atom suatu unsur mempunyai konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p3 . Senyawa yang paling mungkin
terbentuk dengan Br adalah:
A. XBr
B. XBr2
C. X2Br3
D. XBr3
E. X3Br2

28. 2008 OSN-K


Berikut ini, kerangka manakah yang tidak mematuhi aturan octet?

Jawab: C

29. 2008 OSN-K


Dari struktur molekul netral (tak-bermuatan) berikut ini, apa kemungkinan atom X?

A. H
B. F
C. C
D. N

43 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. O

30. 2008 OSN-K


Berikut ini pasangan pelarut dan zat terlarut yang dapat membentuk larutan adalah:
A. CBr4(l):H2O(l)
B. Br2(l):C6H14(l)
C. AgCl(s):H2O(l)
D. I2(s):H2O(l)
E. Semua membentuk larutan

31. 2008 OSN-K


a. Tuliskan konfigurasi elektronik ion Se2- dan ion Co3+ (nomor atom Co =27 dan Se = 34)
b. Dari diagram orbital struktur elektronik berikut ini:

Pilih contoh mana yang menunjukkan: (pilihlah A, B, C, D atau E):


i. Melanggar aturan Hund
ii. Melanggar prinsip pengecualian Pauli
iii. Diagram orbital dalam keadaan dasar
iv. Diagram orbital dalam keadaan tereksitasi
v. Melanggar prinsip Aufbau

32. 2009 OSN-K


Pasangan berikut ini manakah yang merupakan isotop unsur:
22 792+
A. 11X, 38X
96 116
B. 45X, 92X
116 2+ 122 2+
C.
92X , 89X
116 2+ 119
D. 92X , 92X
233 2+ 116 4+
E. 99X , 92X

33. 2009 OSN-K


Soal 4 (14 poin)
Gambarkan struktur dot Lewis dot untuk molekul berikut ini Tunjukkan muatan formalnya (bila ada),
pada atom yang sesuai)
a. [HCO3]-
b. SO2
c. N2O
d. [PO4]3-

44 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
34. 2010 OSN-K
Fosfor merah merupakan salah satu alotropi fosfor yang dibuat dari pemanasan fosfor putih pada
temperature lebih tinggi dari 240 oC. Berapa jumlah proton, elektron dan netron yang dimiliki oleh
fosfor merah tersebut?
A. 16;16;15
B. 15;15;16
C. 15;15;16
D. 16;16;31
E. 16;16;15

35. 2010 OSN-K


Dalam atom tunggal (yang tidak bergabung dengan sesama unsur-unsur) berikut ini,
manakah unsur-unsur yang tidak mempunyai 1 elektron p tunggal?
Unsur: nomor atom (proton):
A. Nitrogen 7
B. Fluor 9
C. Natrium 11
D. Aluminium 13
E. Fosfor 15

36. 2010 OSN-K


Gas nitrogen (N2 ) yang terdapat di atmosfir bersifat kurang reaktif karena:
A. Atom N tidak terdapat orbital 2d di kulit terluarnya
B. Kuatnya ikatan kovalen dalam molekul N2
C. Energi ionisasi yang tinggi dari nitrogen dibandingkan dengan oksigen
D. Kelarutan nitrogen dalam air sangat rendah
E. Gas nitrogen memenuhi

37. 2010 OSN-K


Diantara pasangan senyawa berikut ini, manakah senyawa yang moment dipolenya adalah nol?
A. NO dan SO2
B. CO dan CH4
C. CH3-CH2OH
D. NH3 dan BCl3
E. H2S dan H2O

38. 2010 OSN-K


Dalam molekul berikut ini: nyatakanlah jenis hibridisasi atom dalam pembentukan ikatan untuk atom
yang yang bertanda panah:

Dalam molekul berikut ini dalam pembentukan ikatannya, nyatakanlah jenis hibridisasi atom atom
yang diberi bertanda panah: (N dan O):
A. N sp3; O sp
B. N sp; O sp3
C. N sp3; O sp2
D. N sp2; O sp
E. N sp3; O sp3

45 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

39. 2010 OSN-K


Jari-jari (r) dan muatan tiap-tiap enam ion ditunjukkan dalam table berikut :

Ion : J+ L+ M2+ X– Y– Z2–


r : 0,14 0,18 0,15 0,14 0,18 0,15

Padatan ionik JX, LY dan MZ mempunyai tipe/jenis kisi yang sama. Manakah urutan energi kisi yang
benar (dari yang nilai terendah ke tinggi).
A. JX < LY <MZ
B. JX > MZ > LY
C. LY < MZ < JX
D. MZ < LY < JX
E. MZ <JX < LY

40. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini, konfigurasi elektronik manakah yang representatif suatu unsur yang dapat membentuk
ion sederhana dengan muatan +4?
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 2s2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 3d7 4s2

41. 2011 OSN-K Tipe 1


+
Komposisi dari ion 24
11𝑁𝑎 adalah:
Proton elektron neutron
A. 11 11 13
B. 11 10 13
C. 12 11 11
D. 12 10 12
E. 13 11 11

42. 2011 OSN-K Tipe 1


Persamaan reaksi manakah yang menunjukkan afinitas elektron ke 2 dari sulfur:
A. S (s) + 2e ⟶ S–2(s)
B. S(s) + e ⟶ S–2(g)
C. S(g) + 2e ⟶ S–2(g)
D. S– (g) + e ⟶ S–2(g)
E. S– (S) + e ⟶ S–2(s)

43. 2011 OSN-K Tipe 1


Dari kelompok ion berikut ini, manakah yang merupakan ion logam yang stabil?
A. Fe2+, Fe3+, K2+
B. Mg2+, Ba2+, Na+
C. Li2+, Na+, Al3+
D. Fe2+, Sr2+, Mg2+
E. Li2+, Ca2+, Al3+

44. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini, partikel manakah yang mempunyai radius paling besar?

46 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A. O2–
B. Mg2+
C. N3–
D. He
E. F–

45. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini, molekul manakah yang tidak akan membentuk ikatan hidrogen dengan sesama
molekulnya sendiri ?
A. C6H5NO2
B. CH3CH2NH2
C. CH3CH2OH
D.N2H4
E. NH2OH

46. 2011 OSN-K Tipe 1


Dalam padat natrium asetat, NaC2H3O2 , apa jenis zat padat ini?
A. ionik
B. metallik (logam)
C. molekular
D. jaringan kovalen
E. koordinasi

47. 2011 OSN-K Tipe 1


Bila NaBr larut dalam air, apa jenis gaya antar-molekul yang harus diputuskan?
A. Gaya ion – ion
B. Ikatan–H
C. Gaya ion – dipole
D. Gaya ion-ion dan ikatan–H
E. dipole – dipole

48. 2011 OSN-K Tipe 1


Diantara gas gas berikut ini, Ne, N2, O2, CH4, dan SiH4, manakah yang paling mudah untuk dicairkan…
A. Ne
B. N2
C. O2
D. CH4
E. SiH4

49. 2011 OSN-K Tipe 1


Gaya gaya antar moldkul berikut ini:
I. Ikatan Hidrogen
II. Gaya dipole-dipole
III. Gaya dispersi london.
Dalam molekul CHCI3 apa jenis gaya antar molekul yang bekerja dalam fasa cair..
A. Hanya I
B. Hanya I dan II
C. Hanya I dan III
D. Hanya II dan III
E. I, II dan III

47 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
50. 2011 OSN-K Tipe 1
Berikut ini, manakah formula dot-elektron Lewis yang paling tepat untuk molekul SO3 adalah:

51. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini adalah senyawa yang kelarutannya dalam air paling kecil adalah :
A. CH3CO2H
B. CH3COCH3
C. CH3CH2OH.
D. CH3OCH3
E. CH3CO2K

52. 2011 OSN-K Tipe 1


Bagaimana hibridisasi atom atom karbon berlabel C1 dan C2, dalam glycine?

C1 C2
A. sp2 sp2
B. sp2 sp3
C. sp3 sp2
D. sp3 sp3
E. sp2 sp

53. 2011 OSN-K Tipe 1


Soal 2(11 poin)
Oksida adalah senyawa kimia yang dibentuk dari logam dengan oksigen. Ada 3 jenis oksida yang
dikenal yaitu oksida sederhana, peroksida dan superoksida. Berikut ini ditampilkan 3 oksida yang
memiliki perbandingan atom logam terhadap oksigen = 2:1
Titanium(IV)oksida adalah oksida yang banyak digunakan sebagai pigmen putih karena memiliki
indeks refraksi yang paling tinggi. Oksida ini tidak larut dalam air tetapi dapat didispersikan secara
mekanik.
a. Tuliskan rumus kimia Titanium(IV) oksida (1 poin)
b. Jelaskan termasuk jenis oksida apa Titanium(IV)oksida? (2 poin)
c. Gambarkan struktur Lewis ion oksigen dari Titanium(IV)oksida (4 poin)

48 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
d. Berapa kemungkinan tingkat oksidasi Ti? (2 poin)
e. Nomor atom Titanium 22, tuliskan konfigurasi elektron Titanium(II) (2 poin)

54. 2011 OSN-K Tipe 2


Konfigurasi elektron berikut ini yang manakah yang representatif suatu unsur untuk membentuk ion
sederhana dengan muatan –3?
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2

55. 2011 OSN-K Tipe 2


Bagaimanakah struktur elektronik yang paling Iuar atom unsur X yang dapat senyawa bersifat asam
HXO2 dan asam okso HXO3, serta membentuk hidrida XH3?
A. s2p2
B. s2p3
C. s2p4
D. s2p5
E. s2p6

56. 2011 OSN-K Tipe 2


Molekul diatomik berikut ini, manakah yang mempunyai kekuatan ikatan paling besar?
A. F2
B. O2
C. N2
D. HF
E. NaCl

57. 2011 OSN-K Tipe 2


Berikut ini adalah senyawa yang kelarutannya dalam air paling kecil adalah:
A. CH3CO2H
B. CH3COCH3
C. CH3CH2OH
D. CH3O2CH3
E. CH3CO2K

58. 2011 OSN-K Tipe 2


Berikut ini molekul manakah yang tidak akan membentuk ikatan hidrogen dengan sesama
molekulnya sendiri?
A. CH3CO2H
B. CH3NH2
C. CH3OH
D. NH3
E. NH2OH

59. 2011 OSN-K Tipe 2


Zat padat X larut dalam hidrokarbon cair dan mempunyai titik Ieleh yang tajam di bawah 100 °C. Zat
X tidak dapat menghantarkan listrik pada sembarang kondisi. Apakah yang paling tepat mengenai
jenis partikel kisi dalam X?
A. Atom-atom tunggal yang bergabung oleh ikatan logam

49 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. Molekul kovalen kecil
C. Ion positif dan negatif
D. Atom-atom tunggal bergabung oleh ikatan kovalen
E. Molekul kovalen besar

60. 2011 OSN-K Tipe 2


Gaya-gaya autar molekul berikut ini:
I. Gaya dipole-dipole
II. Ikatan Hidrogen
III. Gaya dispersi London
Dalam molekul CHCl3 apa jenis gaya antar molekul yang bekerja dalam fasa cair
A. Hanya I
B. Hanya II
C. Hanya I dan III
D. Hanya II dan III
E. Hanya III

61. 2011 OSN-K Tipe 2


Struktur Lewis berikut ini

Adalah struktur dari:


A. NO2–
B. NO2+
C. NO2
D. NO2+ dan NO2–
E. NO2+, NO2, dan NO2–

62. 2011 OSN-K Tipe 2


Apa set orbital hibrida yang terdapat pada atom karbon terminal dalam molekul berikut ini?

A. sp
B. s p2
C. s p3
D. s p3 d
E. s p 3 d2

63. 2011 OSN-K Tipe 2


Dalam pembakaran metana, CH4 , apa perubahan hibridisasi atom karbon?
A. s p3 ke s p4
B. s p2 ke s p3
C. s p2 ke s p
D. s p3 ke s p
E. tidak terjadi perubahan hibridisasi

64. 2012 OSN-K Tipe 1

50 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Perak (nomor atomnya 47) suatu target yang atraktif untuk sintesis nanokristal, mempunyai dua
isotop alami: perak-107 dan perak-109. Kelimpahan relatif dari dua isotop ini adalah 51,84% atom
untuk perak-107 dan 48,16% atom untuk perak-109. Jumlah proton, neutron dan elektron untuk
kation 109Ag2+ yaitu:
Proton neutron elektron
A. 47 62 45
B. 47 61 46
C. 47 60 45
D. 47 62 47
E. 47 61 45

65. 2012 OSN-K Tipe 1


Berikut ini berturut-turut adalah delapan energi ionisasi ( kJ / mol ) unsur X:
703; 1610; 2460; 4350; 5400; 8500; 10.300; 12300
Berdasarkan energi ionisasi teresebut dapat diperkirakan bahwa unsur X adalah unsur Utama
Golongan
A. II
B. III
C. IV
D. V
E. VI

66. 2012 OSN-K Tipe 1


Suatu atom unsur X, oksidanya dapat berupa XO2 dan XO3. Bila oksida tersebut dilarutkan dalam air
akan terbentuk asam lemah H2XO3 dan asam kuat H2XO4 .
Bagaimanakah konfigurasi elektronik yang paling luar dari unsur X tersebut?
A. s2 p2
B. s2 p3
C. s2 p4
D. s2 p5
E. s2 p6

67. 2012 OSN-K Tipe 1


Berikut ini, manakah diagram orbital yang benar untuk atom 7N dalam keadaan dasar:

Jawab: D

51 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
68. 2012 OSN-K Tipe 1
Berikut ini, manakah yang tepat mengenai deskripsi dot-elektron untuk sulfur dioksida, SO2?

Jawab: B

69. 2012 OSN-K Tipe 1


Tentukanlah spesi dibawah ini YANG PALING MUDAH LARUT dalam propana cair, CH 3CH2CH3(l):
A. CH3CH2CH2CH3(l)
B. CH3CH2CH2CH2Cl(l)
C. CH3CH2CH2CH2OH(l)
D. CH3CH2CH2COOH(l)
E. H2O(l)

70. 2012 OSN-K Tipe 2


Perak (nomor atom = 47), yang merupakan logam yang sangat diminati untuk sintesis nanokristal,
mempunyai dua isotop alami: perak-107 dan perak-109. Kelimpahan relatif dari dua isotop ini adalah
51,84% atom untuk perak-107 dan 48,16% atom untuk perak- 109.
Jumlah proton, neutron dan elektron untuk kation 107Ag2+ adalah:
Proton neutron elektron
A. 47 62 45
B. 47 61 46
C. 47 60 45
D. 47 62 47
E. 47 61 4

71. 2012 OSN-K Tipe 2


Konfigurasi elektronik berikut manakah yang menggambarkan suatu unsur yang membentuk ion
sederhana dengan muatan –3?
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1.
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3.
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2.
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2.
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s2.

72. 2012 OSN-K Tipe 2


Spesi ion 178𝑂 –2 mengandung..
A. 8 proton dan 8 elektron
B. 8 proton dan 10 elektron
C. 8 proton dan 8 netron

52 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. 9 netron dan 8 elektron
E. 6 proton dan 10 elektron

73. 2012 OSN-K Tipe 2


Berikut ini, manakah yang tepat mengenai deskripsi dot-elektron untuk sulfur dioksida, SO2?

74. 2012 OSN-K Tipe 2


Berikut ini adalah konfigurasi unsur X dan Z:
X 1s2 2s2 2p3
Z 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Mengenai X dan Z yang manakah pernyataan yang benar?
A. X dan Z keduanya mudah membentuk ion negative (anion)
B. X membentuk anion dan Z hanya membentuk ion positif (kation).
C. X membentuk kation dan Z hanya membentuk anion
D. X dan Z keduanya mudah membentuk kation
E. X dan Z keduanya tidak dapat membentuk anion atau kation

75. 2012 OSN-K Tipe 2


Berikut ini, senyawa manakah yang mempunyai ikatan hidrogen:
A. CH3Cl
B. CH4
C. CH3OCH3
D. HCl
E. NH3

76. 2012 OSN-K Tipe 2


Dari spesi molekul dibawah ini, manakah yang diramalkan titik didihnya paling tinggi?
A . CH2Cl2 (l)
B . CH4 (l)
C . Br2 (l)
D . HF(l)
E . HCl (l)

77. 2012 OSN-K Tipe 2


Susunlah senyawa berikut ini berdasarkan bertambahnya kelarutan dalam air: KCl,
CH3CH2COOH, CH3CH2CH3, CH3CH2CH2OH, dan CH3C(O)CH3
A. KCl < CH3CH2COOH < CH3CH2CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3C(O)CH3
B. KCl < CH3CH2CH2OH < CH3CH2CH3 < CH3CH2COOH < CH3C(O)CH3
C. CH3CH2CH3 < KCl < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH

53 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. CH3CH2COOH < CH3CH2CH2OH < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH3 < KCl
E. CH3CH2CH3 < CH3C(O)CH3 < CH3CH2CH2OH < CH3CH2COOH < KCl

78. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Konfigurasi elektron dari ion S2- adalah (nomor atom S =16):
A. 1s22s22p63s23p5
B. 1s22s22p63d10
C. 1s22s22p6
D. 1s22s22p63s23p63d10
E. 1s22s22p63s23p6

79. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Mengenai atom B (Z=5) berikut ini, manakah pernyataan yang benar
A. Elektron velensi =3; elektron tunggal=1
B. Elektron valensi=3; elektron tunggal=3
C. Elektron valensi=1; elektron tunggal=1
D. Elektron valensi=2; elektron tunggal=1
E. Elektron valensi=5; elektron tunggal=3

80. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Berikut ini mengenai radius ion, berturut turut: F–, N3– , P3–, S= . Urut urutan yang benar mengenai
radius ion tersebut adalah:
A. Radius F– > N3– > P3– > S=
B. Radius S= > P3– > N3– > F–
C. Radius P3– > N3– > S= > F–
D. Radius P3- > S= > N3– > F–
E. Radius N3– > S2-> F– > P3–

81. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Konfigurasi elektronik ion G2+ adalah 1s22s22p6 dan unsur L adalah1s22s22p6 3s2 3p5. Formula senyawa
yang paling mungkin terbentuk antara unsur G dan L adalah:
A. GL
B. GL2
C. G2L
D. G2L3
E. G2L5

82. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Dari kelompok senyawa berikut ini, manakah yang tidak mematuhi aturan oktet:
A. NH3, PH3, SO3
B. NO2–, SO32–, SCN–
C. H2O, CH2Cl2, CO2
D. HOCl, Cl2CO, N2H4
E. BF3, SF4, ICl3 -

83. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Berikut ini, manakah diagram orbital yang benar untuk atom 7N dalam keadaan dasar:

54 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

84. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Berikut ini, manakah yang tepat mengenai deskripsi dot-elektron untuk sulfur dioksida, SO2?

85. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Tentukanlah spesi dibawah ini YANG PALING MUDAH LARUT dalam propana cair, CH3CH2CH3(l):
A. CH3CH2CH2CH3(l)
B. CH3CH2CH2CH2Cl(l)
C. CH3CH2CH2CH2OH(l)
D. CH3CH2CH2COOH(l)
E. H2O(l)
86. Soal 2012 OSN-K Tipe 3
Dari spesi molekul dibawah ini, manakah yang diramalkan titik didihnya paling tinggi?
A. CH2Cl2 (l)
B. CH4 (l)
C. Br2 (l)
D. HF(l)
E. HCl (l)

87. 2013 OSN-K


Urutan kepolaran ikatan O – H, Ca – O, dan Sr – O adalah,
A. Sr – O > Mg – O > O – H > Ca – O
B. O – H > Mg – O > Ca – O > Sr – O
C. O – H > Sr – O > Ca – O > Mg – O

55 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. Sr – O > Ca – O > Mg – O > O – H
E. Mg – O > Ca – O > Sr – O > O – H

88. 2013 OSN-K


Berikut ini, yang manakah urutan dari bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d?

n l ml ms
(Bil. kuantum (Bil. kuantum (Bil. kuantum (Bil.kuantum
utama) azimuth) magnetik) spin)
A. 4 1 -1 ½
B. 4 2 -2 -½
C. 4 3 3 ½
D. 4 3 -1 -½
E. 4 3 -3 -½

89. 2013 OSN-K


Dalam senyawa atau ion yang mengandung sulfur berikut ini, muatan formal atom S dalam SO2, SO3,
SO32-, dan SO4
A. 0, 0, 0, 0
B. –2, 0, 0, +1
C. 0, +1, –2, 0
D. 0, 0, +1, –2
E. +1, 0, 0, –2

90. 2013 OSN-K


Diberikan molekul berikut ini:
I. H2C=CHCl
II. cis-ClHC=CHCl
III. trans-ClHC=CHCl
Manakah molekul tersebut yang mempunyai momen dipol tidak sama dengan NOL?
A. hanya I
B. hanya III
C. hanya I dan II
D. Hanya II dan III
E. I, II dan III

91. 2014 KSN-K


Suatu isotop atom 23Mg mempunyai muatan +2. Jumlah proton, neutron, dan elektron yang
dimilikinya adalah:
Jumlah Proton Jumlah neutron Jumlah elektron
A. 12 13 10
B. 12 11 11
C. 12 11 10
D. 10 13 11
E. 10 11 12

92. 2014 KSN-K


Mengenai ion Fe+3 , manakah konfigurasi elektron boks dari sub–kulit 3d yang benar?

56 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Jawab: D

93. 2014 KSN-K


Atom–atom berikut ini, manakah yang mempunyai energi ionisasi kedua yang paling besar?
A. Al
B. Mg
C. Ca
D. Ti
E. Na

94. 2014 KSN-K


Jumlah elektron valensi yang terdapat dalam ion oksalat, C2O42– adalah:
A. 2
B. 10
C. 32
D. 34
E. 44

95. 2014 KSN-K


Dari pernyataan berikut ini, manakah pernyataan yang benar untuk menjelaskan sifat–sifat yang
dikaitkan dengan ikatan ionik dan kovalen?
A. Senyawa kovalen tidak dapat membentuk suatu elektrolit.
B. Senyawa kovalen dengan titik leleh tinggi hanya terjadi bila terdapat ikatan hidrogen.
C. Beberapa senyawa kovalen yang mengandung oksigen dan hidrogen dalam molekulnya dapat
membentuk ikatan hidrogen.
D. Ikatan ionik dan ikatan kovalen keduanya tidak dapat terjadi dalam suatu senyawa yang sama.
E. Senyawa ionik berbeda dari logam di mana senyawa ionik tidak menghantarkan listrik dalam
keadaan padat.

96. 2015 OSN-K


Titanium (IV)oksida secara luas digunakan dalam industri cat sebagai pigmen putih. Senyawa ini larut
dalam asam sulfat pekat panas sesuai persamaan reaksi berikut, TiO2 (s) + H2SO4 (aq) (TiO)2+ (aq) +
SO42- (aq) + H2O (l).
Pernyataan yang tepat untuk menyatakan jenis reaksi tersebut adalah :
A. Asam-basa
B. pembentukan ion kompleks
C. dehidrasi
D. pertukaran
E. redoks.

97. 2015 OSN-K


Di antara pernyataan berikut yang benar adalah :
A. 18O dan 19F mempunyai jumlah neutron sama.
B. 14C dan 14N adalah isotop karena nomor massanya sama .
C. 18O-2 mempunyai jumlah elektron yang sama dengan 20Ne.
D. A dan B benar.

57 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. A dan C benar

98. 2015 OSN-K


Dari serangkaian diagram berikut ini, diagram yang terbaik untuk menjelaskan jari-jari relatif dari atom
dan ion natrium serta atom klor dan ion klorida adalah :

99. 2015 OSN-K


Yang merupakan diagram orbital hibrida dari boron dalam BF3 adalah :

Jawab: B

100. 2015 OSN-K


Dalam molekul 1-butena, atom karbon yang diberi label 1 mempunyai hibridisasi

A. sp2
B. sp3
C. sp4
D. sp
E. sp3d

101. 2015 OSN-K


Di antara pasangan molekul berikut yang mempunyai geometri sama adalah :

58 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A. AlCl3 dan BCl3
B. AlCl3 dan PCl3
C. BF3 dan NH3
D. BeCl2 dan H2O
E. CO2 dan SO2.

102. 2015 OSN-K


Di antara molekul atau ion berikut : SO2, CO2, NO2+, ClO2–, molekul atau ion yang isoelektronik adalah
:
A. SO2, NO2+, dan ClO2–
B. SO2 dan CO2
C. SO2 dan NO2+
D. CO2 dan ClO2–
E. CO2 dan NO2+

103. 2015 OSN-K


Satu dari struktur resonansi ion OCN– yang digambarkan di bawah ini

Muatan formal untuk setiap atom dalam struktur resonansi di atas adalah :
A. atom O = –1, atom C atom = –1, dan atom N = +1
B. atom O = 0, atom C = 0, dan atom N = –1
C. atom O = –1, C atom = 0, dan atom N = 0
D. atom O = 0, C atom = 0, dan atom N = 0
E. atom O = +1, atom C = 0, dan atom N = –2

104. OSN-K 2015


Soal 2 truktur atom, sistem periodik dan Ikatan kimia ( 26 point )
Kalium superoksida, barium peroksida dan titanium dioksida adalah oksida yang memiliki rumus
empiris yang sama, yaitu setiap atom logam bergabung dengan 2 atom oksigen.
a. Tuliskan rumus oksigen yang ada pada titanium dioksida, gambarkan struktur Lewisnya dan
tentukan bilangan oksidasi titan pada senyawa tersebut.
b. Tuliskan rumus oksigen yang ada pada barium peroksida, gambarkan struktur Lewisnya dan
jelaskan ikatan yang terbentuk di antara kedua atom oksigen.
c. Tuliskan rumus oksigen yang terdapat pada kalium superoksida, hitung jumlah elektron terluar
yang terdapat pada oksigen dalam kalium superoksida dan gambarkan struktur
Lewis serta resonansinya.
d. Dari ketiga senyawa tersebut, oksida mana yang dapat larut dalam air? Tuliskan persamaan
reaksinya dan jelaskan pH larutan yang dihasilkan.
e. Jika 7,39 kg Titanium dioksida bereaksi dengan karbon berlebih dan gas klorin membentuk 14,24
kg titanium tetraklorida. Tuliskan persamaan reaksinya dan hitung persen rendemen hasil
sintesis tersebut.

105. 2016 OSN-K


Perhatikanlah unsur-unsur dalam susunan berkala yang terdapat dalam perioda ke 2 dari blok-p.
Energi ionisasi pertama dari unsur-unsur ini adalah:
A. Naik dari B ke Ne
B. Turun dari B ke Ne
C. Naik dari B ke O, turun untuk F, dan kemudian naik untuk Ne
D. Turun dari B ke N dan naik beraturan dari N ke Ne

59 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. Naik dari B ke N, turun untuk O dan naik dari O ke Ne

106. 2016 OSN-K


Berikut ini mengenai radius ion, berturut turut: F–, N–3 , P–3, S–2 . Urut-urutan yang benar mengenai
radius ion tersebut adalah:
A. Radius F– > N–3 > P–3 > S–2
B. Radius S–2 > P–3 > N–3 >F–
C. Radius P–3 > N–3 > S–2 > F–
D. Radius P–3 > S–2 > N–3 > F–
E. Radius N–3 > S–2 > F– > P–3

107. 2016 OSN-K


Di antara kelompok molekul di bawah ini yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah
A. CO2, NH3, N2
B. O2, CO3–2, CH3Cl
C. BCl3, NO2, SO2
D. N2O4, HCN, NH4+
E. C2N2, ClNO2, CS2

108. 2016 OSN-K


Berikut ini, kelompok mana yang hanya mengandung molekul ikatan kovalen?
A. Al, O3, As4
B. BCl3, SiCl4, PCl3
C. Cl2, NaCl, H2O
D. I2, H2S, NaI
E. NH4Br, N2H4, HBr

109. 2016 OSN-K


Dari senyawa berikut ini, manakah yang kelompok zat mengandung ikatan hidrogen?
A. NH4Cl(s), NH3 (l), dan HNO3(l)
B. NH3(l), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
C. NH4Cl(s), CH3NH2(l), dan HNO3(l)
D. NH4Cl(s) dan NH3(l)
E. NH4Cl(s) dan CH3NH2(l)

110. 2017 OSN-K


Di antara konfigurasi elektron berikut yang menunjukkan unsur logam adalah
A. 1s2 2s2 2p5
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p1
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6

111. 2017 OSN-K


Struktur Lewis berikut ini:

adalah representasi dari


A. NO2—
B. NO2+

60 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. NO2
D. NO2+ , dan NO2—
E. NO2, NO2+, dan NO2—

112. 2017 OSN-K


Di antara senyawa alkana berikut ini yang mempunyai interaksi van der Waals paling tinggi adalah
A. CH3CH2CH2CH2CH2CH3
B. CH3CH2CH3
C. CH3CH2C(CH2)4CH3
D. CH3CH2CH2CH3
E. CH3(CH2)3CH3

113. 2017 OSN-K


Jika NaBr larut dalam air, maka jenis gaya antarmolekul yang harus diputuskan adalah
A. Gaya ion-ion
B. Ikatan-Hidrogen
C. Gaya ion-dipol
D. Gaya ion-ion dan ikatan-Hidrogen
E. Dipol-dipol

114. 2017 OSN-K


Di antara padatan berikut ini, yang memiliki interaksi antarmolekul hanya melalui gaya van der
Waals adalah
A. CO2
B. SiO2
C. Cu
D. MgO
E. CH3CH2OH

115. 2018 OSN-K


Soal 1 Struktur atom, sistem periodik dan Ikatan kimia ( 2 point )
Di antara unsur berikut yang memiliki ion dengan muatan +2 dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6
3s2 3p6 3d10 adalah
A. K
B. Si
C. Zn
D. Ca
E. Ge

116. 2018 OSN-K


Soal 2 Struktur atom, sistem periodik dan Ikatan kimia ( 2 point )
Rumus molekul suatu garam adalah XCl2. Ion X dalam garam ini mempunyai 27 elektron, maka
logam X adalah
A. Ni
B. Co
C. Fe
D. Cu
E. Zn

117. 2018 OSN-K

61 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Soal 9 Struktur atom, sistem periodik dan Ikatan kimia ( 2 point )
Panjang ikatan O-O yang paling pendek terdapat dalam molekul:
A. O2
B. O3
C. H2O2
D. O2F2
E. H2S2O8

118. 2018 OSN-K


Soal 10 Struktur atom, sistem periodik dan Ikatan kimia ( 2 point )
Berdasarkan teori VSEPR, pasangan molekul/ion yang memiliki geometri segiempat planar adalah
A. NH4+ dan S2O32–
B. CCl4 dan SiF4
C. SO42– dan BF4–
D. ICl4– dan XeO4
E. POF3 dan SF4
Jawab: D

119. 2018 OSN-K


Soal 11 Termokimia ( 2 point )
Di antara pernyataan di bawah ini yang benar adalah…
A. Energi kisi MgF2 lebih kecil dibandingkan MgCl2
B. Energi kisi NaCl lebih kecil dibandingkan KCl
C. Energi kisi KCl lebih kecil dibandingkan MgCl 2
D. Energi kisi MgO lebih kecil dibandingkan CaS
E. Energi kisi NaF lebih kecil dibandingkan NaCl

120. 2020 KSN-K


Di antara kelompok senyawa berikut ini, yang merupakan senyawa ionik adalah....
A. N2O4, NH3, NH4Cl
B. NH4Cl , NaCl, Na2O2
C. NF3, (NH4)2SO4, PCl3
D. AsH3, AlCl3, PCl3
E. NCl3, NaCl, CaC2

121. 2020 KSN-K


Di antara serial bilangan kuantum berikut, yang menjelaskan orbital 4f adalah....
A. n = 2, l = 0, ml = 0
B. n = 3, l = 1, ml = -1
C. n = 3, l = 2, ml = -1
D. n = 4, l = 2, ml = +1
E. n = 4, l = 3, ml = +2

122. 2020 KSN-K


Di antara unsur berikut, yang dapat membentuk ion bermuatan +2 dengan konfigurasi elektron 1s 2
2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 adalah ....
A. K
B. Si
C. Zn
D. Ca
E. Ge

62 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

123. 2020 KSN-K


Di antara molekul atau ion berikut ini: SO3, CO2, NO2+, dan ClO2‾ , yang isoleketronik adalah ....
A. SO3 dan CO2
B. NO2+ dan ClO2‾
C. CO2 dan NO2+
D. NO2+ dan SO3
E. CO2 dan ClO2‾

124. 2020 KSN-K


Berdasarakan geometri molekulnya, di antara ion atau molekul berikut yang mempunyai momen
dipol paling besar adalah ....
A. NO3‾
B. SO2
C. SiH4
D. BF4‾
E. PCl5

125. 2020 KSN-K


Urutan yang benar mengenai peningkatan ukuran radius ion Na+, Mg2+, dan Al3+ adalah ....
A. Na+ < Mg2+ < Al3+
B. Mg2+ < Al3+ < Na+
C. Al3+ < Na+ < Mg2+
D. Al3+ < Mg2+ < Na+
E. Na+ < Al3+ < Mg2+

126. 2020 KSN-K


Di antara senyawa ion berikut, yang mempunyai energi kisi paling kecil adalah...
A. NaI
B. LiF
C. KBr
D. NaCl
E. CsI

127. 2020 KSN-K


Jenis orbital hibrid atom C yang diberi tanda pada senyawa berikut ini adalah....

Atom C ke 1 2 3 4
A. sp2 sp3 sp sp2
B. sp sp3 sp sp
C. sp sp3 sp2 sp
D. sp2 sp3 sp2 sp
E. sp3 sp3 sp sp2

63 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Stoikiometri

Materi
Tata Nama Senyawa Biner
Sebelum penamaan harus dipahami dulu pembagian unsur :
Unsur Non Logam : C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb
Unsur Logam Bilangan oksidasi sejenis :
IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra dan Al, Zn, Ag dsb
Unsur Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Mn, Hg,Pt,
Au, Sc, Ti, dsb

Tabel Kation

No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion


1 Na+ Natrium 13 Pb2+ Timbel (II)
2 K+ Kalium 14 Pb4+ Timbel (IV)
3 Mg2+ Magnesium 15 Fe2+ Besi (II)
4 Ca2+ Kalsium 16 Fe3+ Besi (III)
5 Sr2+ Stronsium 17 Hg+ Raksa (I)
6 Ba2+ Barium 18 Hg2+ Raksa (II)
7 Al3+ Aluminium 19 Cu+ Tembaga (I)
8 Zn2+ Zink 20 Cu2+ Tembaga (II)
9 Ni2+ Nikel 21 Au+ Emas (I)
10 Ag+ Perak 22 Au3+ Emas (II)
11 Sn2+ Timah (II) 23 Pt4+ Platina (IV)
12 Sn4+ Timah (IV) 24 NH4+ Amonium
Tabel Anion

No Rumus Nama Ion No Rumus Nama Ion


1 OH- Hidroksida 17 SO42- Sulfat
2 O2- Oksida 18 PO33- Fosfit
3 F- Fluorida 19 PO43- Fosfat
4 Cl- Klorida 20 AsO33- Arsenit
5 Br- Bromida 21 AsO43- Arsenat
6 I- Iodida 22 SbO33- Antimonit
7 CN- Sianida 23 SbO43- Antimonat
8 S-2 Sulfida 24 ClO- Hipoklorit
9 C4- Carbida 25 ClO2- Klorit
10 CO32- Karbonat 26 ClO3- Klorat
11 SiO32- Silikat 27 ClO4- Perklorat
12 C2O42- Oksalat 28 MnO4- Permanganat
13 CH3COO- Asetat 29 MnO42- Manganat
14 NO2- Nitrit 30 CrO42- Kromat

64 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
15 NO3- Nitrat 31 Cr2O72- Dikromat
Hidrogen
16 SO32- Sulfit 32 HCO3-
Karbonat

Tata nama Senyawa Biner Logam-nonlogam


Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang berbeda. Senyawa biner dari
logam dan nonlogam umumnya adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion
nonlogam.
Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai berikut.

a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti nama anion non logam.
Contoh:
SENYAWA NAMA SENYAWA SENYAWA NAMA SENYAWA
Li2O Litium oksida CaO Kalsium oksida
NaBr Natrium bromida SrO Stronsium oksida
KCl Kalium klorida BaCl2 Barium klorida
Rb2O Rubidium oksida Al2O3 Aluminium oksida
CsI Cesium iodida ZnO Seng oksida
MgCl Magnesium klorida AgCl Perak klorida

b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu
jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi
Contoh:
FeCl2 = Besi (II) klorida
FeCl3 = Besi (III) klorida

Tata nama Senyawa Biner Non logam non logam


Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama
senyawa ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb:
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama nonlogam kedua yang diberi akhiran -
ida. Contoh :
N2O = dinitrogen monoksida
NO = nitrogen monoksida
N2O3 = dinitrogen trioksida
NO2 = nitrogen dioksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
CCl4 = karbon tetraklorida
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
PCl3 = Fosfor triklorida
atau dengan cara :

b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan
Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya(1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta dan
seterusnya).

65 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk
senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya H2O (air) dan NH3 (amonia).
Senyawa biner adalah kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut
dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam.

Tata nama Senyawa Poliatom


Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut:
a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari
nama kation logam diikuti anion poliatom.
Contoh:
KNO3 = Kalium nitrat
FeSO4 = Besi (II) Sulfat

b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, penamaan
dimulai
dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh: NH4OH : Amonium hidroksida

Tata nama Hidrokarbon


Alkana = CnH2n+2
Alkena = CnH2n
Alkuna = CnH2n-2

ALKANA
Rumus alkana Nama alkana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana
C5H12 pentana
C6H14 heksana
C7H16 heptana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana

Hukum Dasar Kimia


1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) melakukan beberapa penelitian terhadap terhadap proses
pembakaran beberapa zat. Dalam percobaan tersebut diamati proses reaksi antara raksa
(merkuri) dengan oksigen untuk membentuk merkuri oksida yang berwarna merah dan diperoleh
data sebagai berikut:
“Biasanya ada kata kunci : Pada Ruangan tertutup”

Logam Merkuri + gas oksigen → merkuri oksida


530 gram 42,4 gram 572, 4 gram
Jika merkuri oksida dipanaskan akan menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen

66 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Merkuri oksida → logam merkuri + gas oksigen


572,4 gram 42,4 gram 530 gram

Dari hasil percobaan itu, maka Lavoisier mengemukakan hukum kekekalan massa atau hukum
Lavoisier yang menyatakan bahwa:
Didalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama

2. HukumPerbandingan Tetap (Hukum Proust)


"perbandingan massa unsur-unsur pembentuk senyawa selalu tetap,sekali pun dibuat dengan
cara yg berbeda"

Joseph Proust (1754-1826) melakukan eksperimen, yaitu mereaksikan unsur hidrogen dan unsur
oksigen.

Hasil eksperimen Proust


Massa hidrogen Massa oksigen Massa air Sisa hidrogen Perbandingan
yang direaksikan yang direaksikan yangterbentuk atau oksigen Hidrogen : oksigen
(gram) (gram) (gram) (gram)
1 8 9 0 1:8
2 8 9 1 gram hidrogen 1:8
1 9 9 1 gram oksigen 1:8
2 16 18 0 1;8
Ia menemukan bahwa unsur hidrogen dan unsur oksigen selalu bereaksi membentuk senyawa air
dengan perbandingan massa yang selalu tetap, yakni 1 : 8
Massa hidrogen : massa oksigen = 1 : 8

3. Hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac)


"Pada suhu dan tekanan yg sama,perbandingan volume gas bereaksi dengan volume gas
hasil reaksi ,merupakan bilangan bulat dan sederhana ( sama dengan perbandingan
koefisien reaksinya)

Dikemukakan oleh Joseph Gay Lussac (1778-1850), ia berhasil melakukan eksperimen terhadap
sejumlah gas dan memperoleh data sebagai berikut:
2 liter gas hidrogen + 1 liter gas oksigen → 2 liter uap air
1 liter gas nitrogen + 3 liter gas hidrogen → 2 liter gas amonia
1 liter gas hidrogen + 1 liter gas hidrogen → 2 liter gas hidrogen klorida
Dari percobaan ini gay Lussac merumuskan hukum perbandingan Volume yang berbunyi:

Jika dihubungkan dengan koefisien reaksi, maka


Hidrogen + oksigen → uap air
H2 + O2 → H2O
Setarakan 2H2 + O2 → 2H2O
Perb. Koef 2 1 2
Gay lussac 2 liter 1 liter 2 liter

Kesimpulan :
Perb. Koef = perb. Volume

4. Hipotesis Avogadro

67 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
inti dari hukum ini
"pada suhu dan tekanan yg sama ,gas-gas yg volumenya sama mengadung jumlah mol yg
sama"

Menurut Avogadro unsur yang berwujud gas umumnya merupakan molekul dwiatom atau di atom
Gas hidrogen + gas oksigen → uap air
1 molekul 1 molekul 2 molekul
Perb. Molekul : 1 : 1 : 2
Perb. Koef : 1 : 1 : 2

Kesimpulan:
“jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan
gas-gas hasil reaksi akan sama dengan perbandingan jumlah molekulnya dan sama pula dengan
perbandingan koefisiennya”

5. Hukum Kelipatan Berganda (Hukum Dalton)


"Jika 2 unsur dapat membentuk lebih dari 1 macam senyawa,maka unsur massa salah
satu unsur yg bersenyawa dengan unsur yg lain,akan berbanding sebagai bilangan bulat"

Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat
membentuk lebih dari 1 jenis senyawa. Salah seorang diantaranya adalah John Dalton (1766-1844).
Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa.

Hasil percobaan Dalton


Jenis senyawa Massa nitrogen yang Massa oksigen yang Massa senyawa yang
direaksikan direaksikan terbentuk
Nitrogen monoksida 0,875 gram 1,00 gram 1, 875 gram
Nitrogen dioksida 1,75 gram 1,00 gram 2,75 gram

Konsep Mol
Diketahui Rumus Syarat/ Keterangan
gram gram
Diketahui atau ditanya massa/ mol = atau mol = Ar untuk atom dan Mr untuk
Ar Mr
gram molekul
Diketahui atau ditanya volum/ L Pada keadaan standar/ STP/
Liter mol = OoC 1 atmosfir
22,4
Diketahui atau ditanya volum/ Pada keadaan tidak standar.
Liter Ada suhu dantekanan, tetapi
tidak OoC 1 atmosfir.
P dalam atm, 1 atm = 76 cmHg
P.V
mol = = 760 mmHg
R.T V dalam liter, 1 L = 1000 mL
R = 0,082 L·atm·K−1·mol−1
T dalam K, K = oC + 273

Diketahui atau ditanya volum/ mol 1 mol 2 “Pada keadaan/ pada PT/ pada
=
Liter volum 1 volum 2 saat dimana … sama/ tertentu”
Diketahui atau ditanya volum/ Mol = M x L

68 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Diketahui Rumus Syarat/ Keterangan
Liter dan atau Molaritas/ M
Diketahui atau ditanya partikel 6,02.1023
(ion/ atom/ molekul) mol=
partikel

JEMBATAN MOL

Stoikiometri
koefisien ditanya
mol ditanya = x mol diketahui
koefisien diketahui

koefisien ditanya
volum ditanya = x volum diketahui
koefisien diketahui
Ingat !
Perbandingan koefisien hanya berlaku untuk mol, partikel, dan volum. Untuk volum, hanya untuk gas
dan pada suhu dan tekanan yang sama.

Ingat:
CxHyOz + O2 → CO2 + H2O
CxHy + O2 → CO2 + H2O
Kemudian setarakan

HUKUM-HUKUM GAS
1. Keadaan standar STP adalah suhu 0oC (273 K) dan tekanan 1 atm ( 76 cmHg). Pada STP setiap 1 mol
gas apa saja mempunyai volum 22,4 liter ( 22,4 dm3)

69 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Liter STP = mol x 22,4 L mol-1

2. Pada Keadaan tidak standar STP adalah ada suhu dan tekanan tetapi tidak 0oC (273 K) dan1 atm (
76 cmHg). Pada STP setiap 1 mol gas apa saja mempunyai volum 22,4 liter ( 22,4 dm 3)
Pakai rumus gas: P . V = n . R . T
Keterangan:
P = tekanan = atmosfir (atm) = 76 cmHg = 760 mmHg
V = volum = Liter = dm3 = 1000 mL = 1000 cm3
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas = 0,082 lt. atm. mol-1. K-1
T = suhu = K = oC + 273

3. Jika bukan STP, pengubahan mol menjadi volum atau sebaliknya harus menggunakan gas
pembanding ( Hukum Avogadro). Biasanya ada kata kunci…
“Pada PT (suhu dan tekanan) sama…”
“Pada PT (suhu dan tekanan) tertentu…”
“Pada keadaan dimana…”

4. Jika hanya ada data volum, dan persamaan reaksi gunakan hukum gay lusac

Perbandingan Volum gas – gas =


Perbandingan koefisien reaksi

Perbandingan
Atom dalam suatu molekul:
C : H : O
mol C : mol H : mol O
x : y : z

Rumus Empiris = CxHyOz


Rumus Molekul dapat ditentukan dari:
(Mr Rumus Empiris)n = Mr Senyawa

Garam Hidrat
garam . x hidrat → garam + x hidrat
Massa garam . x hidrat = Massa garam + Massa H2O
→ mol garam : mol H2O
→ 1 : x

70 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Persen
Persen Unsur dalam senyawa:
jumlah atom x Ar atom
% unsur = x 100%
Mr Senyawa
jumlah atom x Ar atom
massa atom = x massa senyawa
Mr Senyawa

Persen massa zat dalam campuran:


massa zat
% zat = x 100%
massa campuran

Persen massa hasil reaksi:


massa zathasil riil
% zat hasil = x 100%
massa teori

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar


1. 2002 OSN-K
Selesaikan reaksi di bawah ini dalam ion ( tanpa disetarakan ) :
i. Kalium manganat + klor
ii. kalium bikromat + H2SO 4 + asam oksalat
iii. kalium iodida + air brom
iv. zink + natrium hidroksida
v. tembaga + asam sulfat pekat

2. 2002 OSN-K
Hidrogen sulfida dan klorin bereaksi membentuk hidrogen klorida (g) dan sulfur (s).
a. Hitung massa dan volume (STP) yang terbentuk bila direaksikan
i. 3,4 gram asam sulfida dan 7,1 gram gas klor
ii. 10 gram hidrogen sulfida dan 10 gram klorin
b. Pada 25 oC dan 760 mmHg , 100 cm3 hidrogen sulfida dengan 100 cm3 klorin. Hitung volume
dan massa dari hidrogen klorida yang terbentuk (pada kondisi di atas).
c. Untuk mendapat sulfur seberat 3,2 gram , berapa minimum volume klorin yang dipergunakan
pada 25 oC dan 760 mmHg.
d. Pada suhu 20 oC dan 770 mmHg, direaksikan , 2373 cm3 hidrogen sulfida dan 7,81 gram
klorin. Hitung massa hidrogen klorida yang terbentuk

3. 2002 OSN-K
Suatu campuran seberat 5 gram terdiri dari natrium karbonat, natrium hidrogen karbonat dan
natrium klorida. dipanaskan sampai tidak ada reaksi lagi, sebagai hasil reaksi diperoleh 200 cm3
karbon dioksida (STP). Ditambahkan asam hidrogen klorida encer berlebihan, sebagai hasil reaksi
didapatkan 928,2 cm3 karbon dioksida (STP).

Pertanyaan : Hitung komposisi campuran tersebut dalam gram. ( Ar : Na = 23, C = 12, O = 16, Cl
= 35,5 , H = 1 )

4. 2003 OSN-K
Suatu campuran yang terdiri dari dua jenis garam karbonat unsur-unsur golongan utama II
mengandung jumlah massa yang sama. Bila campuran garam karbonat ini dipanaskan , akan diperoleh

71 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
sisa pemanasan sebanyak 62 % dari massa semula. Diketahui Ar : C = 12 ; O = 16 ; Be = 9 ; Mg = 24 ; Ca
= 40,1 ; Sr = 87,6 ; Ba = 137 dan Ra = 228 Pertanyaan ;
a. Tentukan massa sisa hasil pemanasan bila pada awalnya komposisi campuran garam tersebut
masing-masing 1 mol.
b. Logam-logam apakah yang membentuk garam karbonat dari campuran tersebut ?
c. Tuliskan persamaan reaksi dekomposisi dari pemanasan garam karbonat tersebut.

128. 2003 OSN-K


Sebanyak 8,87 gram suatu campuran natrium klorida dan kalium klorida dilarutkan dalam 100
mL air. Kemudian ditambahkan larutan perak nitrat berlebihan yang menghasilkan 19,13 gram
perak klorida sebagai endapan.
Pertanyaan :
Hitung % berat garam-garam dalam campuran di atas. ( Ar :Na = 23 ; K = 39 ;Cl = 35,5 ; Ag = 108 )

129. 2004 OSN-K


Soal 5 Stokiometri ( 12 point )
Suatu contoh gas CH4 (metana) dibakar dengan sejumlah oksigen yang tidak mencukupi untuk
berlangsungnya pembakaran sempurna. Hasil pembakarannya adalah campuran gas CO, CO2 dan uap
H2O. Yang berat totalnya 24,8 gram. Setelah uap air dipisahkan dari gas CO dan CO2, ternyata diperoleh
berat 12,6 gram. Pertanyaan :
a. i. Tuliskan reaksi pembakaran tidak sempurna gas CH4 yang menghasilkan H2O dan CO
ii. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna gas CH4 yang menghasilkan H2O dan CO2
b. tentukan berapa berat gas CH4 yang terbakar
c. berapa berat CO yang terbentuk
d. berapa berat CO2 yang terbentuk
e. Total volume gas CO dan CO2 yang terbentuk dalam keadaan standar. (1 mol gas = 22,4 l)

130. 2005 OSN-K


Dengan kran penghubung tertutup, suatu bejana yang volumenya 10 cm3 berisi gas X dengan
tekanan 50 kPa dihubungkan dengan bejana kedua yang volumenya 30 cm 3 dan berisi gas Y
dengan tekanan 100 kPa. Pada temperatur yang sama, maka setelah kran dibuka dan tidak
terjadi reaksi kimia, tentukanlah tekanan dalam masing-masing bejana setelah kran penghubung
kedua tabung tersebut dibuka.
A. 75 kPa
B. 87,5 kPa
C. 100 kPa
D. 125 kPa
E. 150 kPa

131. 2005 OSN-K


Suatu senyawa tak dikenal yang mengandung unsur C, H dan Cr dengan formula C xHyCrz larut dalam
pelarut kloroform (CHCl3). Komposisi unsurnya dianalisis dengan membakar sejumlah senyawa
tersebut. Gas CO2 dan uap H2O hasil pembakaran ditampung dan ditentukan kandungan C dan H.
Untuk menentukan massa molarnya, digunakan metode pengukuran tekanan osmosa larutan zat
tersebut dalam pelarut kloroform. Diperoleh data sebagai berikut :
- senyawa tersebut presentase unsurnya mengandung 73,94% C dan 8,27% H ; sisanya
kromium
- pada temperatur 250C, tekanan osmosa larutan yang mengandung 5,00 mg zat tak dikenal
tersebut dalam 100 mL kloroform adalah 3,17 mmHg.

Diketahui: tetapan Gas universal, R = 0,082507 L.atm.K–1.mol–1 = 8,314510 J.K–1. mol–1 ; 1 atm =760

72 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
mmHg = 760 torr; K = – 273,15 oC. Massa molar Cr = 52,0 g/mol; C = 12,0 g/mol; H = 1 g/mol

Tentukanlah :
a. Rumus empiris senyawa
b. Massa empiris senyawa
c. Massa molar senyawa
d. Rumus molekul senyawa

132. 2006 OSN-K


Berapa banyak ozon, O3 yang dapat dibentuk dari 48 gram oksigen, O2 ?
A. 1,00 mol
B. 1,30 mol
C. 1,50 mol
D. 2,00 mol
E. 2,5 mol

133. 2006 OSN-K


Massa atom relatif boron 10,80 yang terdiri dari isotop : 10B5 dan 11B5 , persentase antom 11
B5 dalam
campuran isitop ini :
A. 0,8%
B. 8,0%
C. 20%
D. 80%
E. 92%

134. 2006 OSN-K


Keracunan merkuri dapat merusak syaraf karena di dalam tubuh merkuri membentuk senyawa
kompleks koordinasi 1 : 1 dengan gugus lipoil, yang berperanan penting dalam metabolisme glukosa.
Bila konsentrasi rata-rata gugus lipoil dalam cairan tubuh adalah 1,0 x 10 – 8 mol.kg – 1 , berapa massa
merkuri yang dapat membentuk kompleks dengan gugus lipoil, bila dalam tubuh manusia
mengandung sebanyak 5,0 kg cairan tubuh.
(massa atom relatif Hg = 200)
A. 2,5 x 10 – 9 g
B. 4,0 x 10 – 8 g
C. 1,0 x 10 – 7 g
D. 1,0 x 10 – 5 g
E. 1,0 x 10 – 4 g

135. 2006 OSN-K


Dalam laboratorium patologi, hasil analisis sampel urin, yang mengandung 0,12 gram urea,
NH2CONH2 (Mr = 60) direaksikan dengan asam nitrit berlebih. Urea bereaksi sesuai persamaan reaksi
berikut :
NH2CONH2 + 2 HNO2 → CO2 + 2 N2 + 3 H2O
Gas yang dihasilkan dilewatkan dalam larutan akua natrium hidroksida dan volume akhir gas sesudah
melewati larutan tersebut diukur. Berapakah volume gas yang diukur pada temperatur dan tekanan
ruang? (volum molar gas pada rtp adalah 24.000 cm3.mol – 1 )
A. 9,6 cm3
B. 14,4 cm3
C. 48,0 cm3
D. 96,0 cm3
E. 144,0 cm3

73 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

136. 2006 OSN-K


Bila 20 cm3 gas hidrokarbon dibakar sempurna dengan oksigen berlebih, terbentuk sebanyak 60 cm3
karbon dioksida dan 40 cm3 uap air. Semua volume diukur pda suhu dan tekanan yang sama. Maka
formula (rumus molekul) hidrokarbon tersebut :
A. C2H6
B. C3H4
C. C3H6
D. C3H8
E. C6H8

137. 2006 OSN-K


Gas CO2 yang terbentuk pada reaksi 200,2 g CaCO3 dengan HCl pada temperatur kamar 25
0C dan tekanan 1 atm , akan mempunyai volume (dalam liter) sebanyak :
A. 22,4
B. 44,8
C. 41,0
D. 48,9
E. 49,8

138. 2006 OSN-K


Pada masa lalu, ke dalam bahan bakar bensin mesin kendaraan bermotor ditambahkan /
dicampurkan sejumlah Pb tetraetil, Pb(Et)4 sebagai aditif untuk menaikkan bilangan oktannya.
(a) (i) apa jenis ikatan di dalam molekul Pb tetraetil ?
(ii) Gambarkan struktur dot Lewisnya
(iii) menurut teori hibridisasi, bagaimana hibridisasi dan bentuk ruangnya
(b) Pada temperatur kerja mesin kendaraan bermotor, pembakaan molekul Pb tetraetil
menghasilkan dua komponen utama. Jelaskan dua kemungkinan komponen senyawa tersebut.
(c) Tuliskan persamaan reaksi pembakaran sempurna Pb Tetraetil
(d) (i) Menurut anda, produk manakah dari hasil pembakaran (c) yang dapat merusak mesin.
(ii) untuk mencegah kerusakan, sejumlah 1,2 – dibromoetana ditambahkan ke dalam bahan
bakar yang mengandung Pb(Et)4 . Apa kesimpulan anda bila senyawa yang mengandung
brom dibebaskan melalui pipa knalpot (exhaust fumes)
(iii) Jelaskan mengapa emisi gas buang ke udara bebas tidak diinginkan/tidak diperbolehkan.
(e) Pada tahun 1972, sebelum adanya peraturan mengenai bahan bakar nir-Pb (tanpa Pb), sebanyak
1,2 x 1012 L(dm3) bahan bakar dipakai kendaraan pertahunnya. Hitunglah (dalam Kg), massa Pb
yang diemisikan dari pipa gas buang kendaraan bermotor dalam 1 tahun.

139. 2007 OSN-K


Reaksi: Fe(CO)5 + 2PF3 + H2 Fe(CO)2(PF3)2(H)2 + 3CO
Berapa mol CO yang dapat dihasilkan dari campuran pereaksi 5,0 mol Fe(CO) 5, 8,0 mol PF3, dan 6,0
mol H2?
A. 24 mol
B. 5,0 mol
C. 12 mol
D. 15 mol
E. 6,0 mol

140. 2007 OSN-K


Berdasarkan informasi berikut ini, hitunglah masssa atom rata-rata berat dari unsur X:
Isotop % kelimpahan Relatif Massa eksak (amu)

74 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
221
X 74,22 220,9
220
X 12,78 220,0
218
X 13,00 218,1
A. 220,4 amu
B. 219,7 amu
C. 204,2 amu
D. 218,5 amu
E. 220,9 amu

141. 2007 OSN-K


Suatu contoh fosfor putih (P4) dibakar di udara dan membentuk senyawa dengan formula P4O10. Bila
bila diasumsikan bahwa 0,744 gram fosfor membentuk 1,704 gram P4O10, maka berdasarkan
informasi tersebut tentukan rasio massa atom fosfor terhadap oksigen. Bila massa atom oksigen
adalah 16,00 amu maka:
a. Tuliskan persamaan reaksinya
Hitunglah massa atom fosfor

142. 2008 OSN-K


Berapa banyak atom nitrogen (Bil. Avogadro, NA= 6,2 x1023) didalam 34,7 g gas N2O (44 g/mol) ?
A. 9,5 x 1023
B. 19,5 x 1023
C. 9.5 x 10-23
D. 6.5 x 1023
E. Tak dapat ditentukan

143. 2008 OSN-K


Berapa rasio (perbandingan) a/b, dimana a dan b adalah koeffisien reaksi: a H2SO4 + b KOH →
A. 1/2
B. 1/1
C. 2/1
D. ¼
E. semua jawaban tidak benar

144. 2008 OSN-K


Persentase massa karbon dalam senyawa C6H12N adalah ?
A. 68.4%
B. 61.2%
C. 73.4%
D. 83.2%
E. Tidak ada jawaban yang benar

145. 2008 OSN-K


Bagaimana formula molekul senyawa dengan formula empiris CH2O dan massa molar 90 g/mol?
A. CH2O
B. C2H4O2
C. C3H6O3
D. C3H8O4
E. Tidak ada jawaban yang benar

146. 2008 OSN-K


Suatu senyawa organik (A) terdiri dari karbon, hydrogen dan oksigen. Hasil analisis elementer

75 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
menunjukkan bahwa bila 4337 mg senyawa tersebut dibakar sempurna, ternyata senyawa ini
menghasilkan 1035 mg CO2 dan 342 mg H2O. Hitunglah persen komposisi unsur dalam senyawa
tersebut, dan tentukan rumus empiris senyawa (A).

147. 2009 OSN-K


Reaksi: Fe(CO)5 + 2PF3 + H2 Fe(CO)2(PF3)2(H)2 + 3CO
Berapa mol CO yang dapat dihasilkan dari campuran pereaksi 5,0 mol Fe(CO) 5, 8,0 mol PF3, dan 6,0
mol H2?
A. 24 mol
B. 5,0 mol
C. 12 mol
D. 15 mol
E. 6,0 mol

148. 2009 OSN-K


Berdasarkan informasi berikut ini, hitunglah masssa atom rata-rata berat dari unsur X:

Isotop % kelimpahan Relatif Massa eksak (amu)


221
X 74,22 220,9
220
X 12,78 220,0
218
X 13,00 218,1
A. 220,4 amu
B. 219,7 amu
C. 204,2 amu
D. 218,5 amu
E. 220,9 amu

149. 2009 OSN-K


Soal 1 (5 poin)
Suatu contoh fosfor putih (P4) dibakar di udara dan membentuk senyawa dengan formula P4O10.
Bila bila diasumsikan bahwa 0,744 gram fosfor membentuk 1,704 gram P4O10, maka berdasarkan
informasi tersebut tentukan rasio massa atom fosfor terhadap oksigen. Bila massa atom oksigen
adalah 16,00 amu maka:
a. Tuliskan persamaan reaksinya
b. Hitunglah massa atom fosfor

150. 2010 OSN-K


Soal 4. Senyawa kompleks koordinasi Cisplatin (19 poin)
Cisplatin adalah senyawa kompleks koordinasi yang memiliki rumus kimia [Pt(NH 3)2Cl2] dan
berperan sebagai zat anti tumor. Zat ini dibuat dari reaksi kimia antara kalium tetrakloro
platinate dengan gas amonia. Jika awalnya ada 10 g kalium tetrakloroplatinate dan 10 g
amonia, serta diketahui Massa atom relatif K = 39,1; Pt = 195,1; N = 14 dan H =1, maka
a. Tuliskan rumus kimia kalium tetrakloro platinate
b. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan cisplatin
c. Berapa jumlah mol kalium tetrakloroplatinate?
d. Berapa pula jumlah mol amonia?
e. Zat mana yang jumlahnya berlebihan dan berapa kali lebih besar jumlahnya?
f. Jika reaksi berlangsung secara stoikiometri, berapa g sisa zat yang berlebih?
g. Berapa g cisplatin yang terbentuk?

76 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
151. 2010 OSN-K
Soal 5. Gas beracun fosgen
Fosgen adalah gas beracun yang digunakan ketika perang dunia I. Senyawa ini dibuat dari campuran
gas karbonmonoksida dan gas klorin dengan bantuan sinar matahari. Fosgen mengandung karbon
sebanyak 12.14% , oksigen 16.17% , dan klor 71.69% massa.
(a) Massa molarnya 98.9 g/mol.
(b) Dari data tersebut tentukan rumus kimia fosgen
(c) Tuliskan persamaan reaksi pembentukan fosgen
(d) Gambarkan tiga struktur Lewis dari fosgen yang mengikuti aturan Oktet
(e) Nyatakan muatan formal masing-masing atom pada ketiga struktur tersebut
Dengan dasar muatan formal, Tuliskan persamaan reaksi pembentukan fosgen dengan
menggambarkan struktur Lewis semua pereaksi dan produknya

152. 2011 OSN-K Tipe 1


Semua pernyataan berikut benar, kecuali…
A. Kehidupan kita masa kini penuh dengan hasil-hasil kimia.
B. Di negara kita terdapat banyak bahan baku untuk industri kimia.
C. Minyak bumi, gas alam dan batubara merupakan bahan baku untuk industri kimia.
D. Minyak bumi, gas alam dan batubara merupakan sumber alam yang dapat diperbaharui.
E. Salah satu masalah yang gawat dan dapat membahayakan kehidupan ialah pencemaran bahan
kimia.

153. 2011 OSN-K Tipe 1


Semua pernyataan berikut benar, kecuali…
A. Seandainya dunia tanpa energi panas, maka lautan akan beku, langit tidak berawan dan tidak
B. Seandainya dunia tanpa energi panas, maka suhu tidak berubah-ubah, selamanya akan tetap 0°C
saja.
C. Intensitas energi panas yang ada pada sebuah benda diukur dari suhunya.
D. Energi radiasi yang dipancarkan matahari beraneka ragam panjang gelombangnya.
E. Sinar ultraviolet, sinar tampak dan sinar inframerah tergolong energi radiasi.

154. 2011 OSN-K Tipe 1


Massa satu atom unsur adalah 1,71 x 10–22 g. Berapa massa atom unsur ini dalam g.mol–1?
A. 100
B. 101
C. 103
D. 105
E. 107

155. 2011 OSN-K Tipe 1


Bagaimana formula molekul dari suatu gas bila mempunyai tekanan 1,40 atm dan densitas 1,82 g/L
pada 27 °C?
A. CO2
B. CO
C. CH4
D. O2
E. N2

156. 2011 OSN-K Tipe 1


Gas ammonia dapat dibuat dengan mereaksikan oksida basa seperti kalsium oksida dengan
ammonium chlorida, suatu garam asam.

77 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
CaO(S) + 2 NH4Cl(S) ⟶ 2 NH3(g) + H2O (g) + CaCl2(S)
Bila anda mengumpulkan tepat 100,0 g gas NH3, tetapi secara teori seharusnya memperoleh 136 g,
berapa persentase perolehan ammonia?
A. 3 6,8%
B. 71,2%
C. 73,5%
D. 81,2%
E. 9 0 ,0%

157. 2011 OSN-K Tipe 1


Berapa volume O2 pada 22,0 °C dan tekanan 728 mmHg yang dihasilkan dari dekomposisi 8,15 g
KCIO3, sesuai dengan reaksi berikut ini:
2KClO3(s) ⟶ 2KCl(S) + 3 O2(g)
A. 1,12 L
B. 1,48 L
C. 1,68 L
D. 2,23 L
E. 2,52 L

158. 2011 OSN-K Tipe 1


Sebanyak 20,0 mL SO2 (g) dan 20,0 mL Cl2(g) bereaksi sesuai dengan persamaan berikut ini:
SO2(g) + 2Cl2(g) ⟶ OSCl2(g) + Cl2O(g)
Berapa total volume semua gas sesudah reaksi pada temperatur dan tekanan yang sama?
A. 20,0 mL
B. 26,6 mL
C. 30,0 mL
D. 40,0 mL
E. 66,6 mL

159. 2011 OSN-K Tipe 1


Sebanyak 20 cm3 gas hidrokarbon terbakar sempuma dalam oksigen berlebihan dan menghasilkan
60 cm3 karbon dioksida serta 40 cm3 uap air ( STP ).
Bagaimanakah rumus molekul dari hidrokarbon tersebut.
A. C2H6
B. C3H6
C. C3H4
D. C3H8
E. C6H6

160. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini, kombinasi manakah yang menghasilkan endapan ?
A. ammonium nitrat padat dan larutan kalsium hidroksida
B. logam tembaga dan 0,10 M asam hidroklorida
C. larutan barium hidroksida dan 0,10 M asam sulfat
D. larutan aluminum nitrat dan natrium chloride
E. Larutan 0,10 M NaCl dan amonium nitrat

161. 2011 OSN-K Tipe 2


Semua pernyataan berikut benar, kecuali:
A. Energi kimia ialah energi kinetik yang tersimpan dalam materi
B. Energi kimia dapat dibebaskan dalam berbagai bentuk energi lain melalui reaksi kimia

78 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. Oksidasi glukosa dalam tubuh menghasilkan energi kimia yang digunakan untuk menggerakkan
otot
D. Energi nuklir ialah energi yang timbul dari reaksi pembelahan inti atom
E. Energi dahsyat yang terjadi pada ledakan bom atom merupakan energi nuklir

162. 2011 OSN-K Tipe 2


Densitas udara di dalam suatu ruang pada temperatur tertentu dan tekanan normal adalah 1,2 g/L.
Hitunglah massa (kg) udara ini di ruang sebesar panjang 5 m, lebar 4 m, dan tinggi 3 m.
A.80 kg
B. 76 kg
C. 72 kg
D. 68 kg
E. 64 kg

163. 2011 OSN-K Tipe 2


Berapa persentase (massa) nitrogen dalam ammonium karbonat (NH4)2CO3 ?
A. 14,53%
B. 27,83%
C. 29,16%
D. 33,34%
E. 42,35%

164. 2011 OSN-K Tipe 2


Manakah formula molekul yang merupakan representasi dari senyawa biner yang terbentuk dari
natrium dan tellurium?
A.Na2Te
B. NaTe
C. Na3Te
D. Na3Te2
E. NaTe2

165. 2011 OSN-K Tipe 2


Dari reaksi berikut ini, tentukan persamaan reaksi yang menunjukkan basil pembakaran metana
(CH4) dengan udara berlebih.
A. CH4(g) + O2 (g) → C(s) + H2O(g)
B. CH4(g) + O2 (g) → C(s) + H2(g)
C. CH4(g) + 2O2 (g) → 2CO(s) + 2 H2O(g)
D. CH4(g) + O2 (g) → 2CO(s) + 4H2(g)
E. Semua reaksi mungkin terjadi

166. 2011 OSN-K Tipe 2


Suatu sampel besi oksida (suatu senyawa yang mengandung hanya besi dan oksigen) dianalisis dan
ditemukan mengandung 69,9% besi. Rumus empiris senyawa ini adalah…
A. FeO
B. Fe3O2
C. Fe3O4
D. Fe2O3
E. Fe4O3

167. 2011 OSN-K Tipe 2

79 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Bagaimana jumlah molekul, n, dalam 1,0 L setiap gas berikut ini: CH4, N2, CO2 yang dibandingkan
pada 1 atm dan 25 °C? . . .
A. n CH4 < n CO2 < n N2
B. n N2 < n CO2 < n CH4
C. n CO2 < n CH4 < n N2
D. n CO2 < n N2 < n CH4
E. n CH4 = n CO2 = n N2

168. 2011 OSN-K Tipe 2


Berapa densitas klorometana (CH3Cl) pada 20°C dan tekanan 0,973 atm? Diketahui massa molar
klorometana 50,0 g/mol
A. 1,78 g.L–1
B. 2,04 g .L–1
C. 1,98 g.L–1
D. 2,24 g.L–1
E. 2,38 g.L–1

169. 2011 OSN-K Tipe 2


Soal Essay No. 1
Hidrogen dapat dihasilkan dari reaksi antara kalsium hidrida padat dengan air atau antara logam
kalium
dengan air atau logam natrium dengan air.
1. Tuliskan 3 reaksi pembentukan gas hidrogen tersebut
2. Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen terbanyak jika air yang digunakan untuk masing-
masing reaksi adalah 1 L
3. Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen terbanyak jika masing-masing reaksi hanya
menggunakan 1 g zat padat

Gas Hidrogen juga dapat dibuat dari reaksi logam dengan larutan basa
4. Perkirakan logam apa yang beraksi dengan basa menghasilkan hidrogen
5. Tuliskan persamaan reaksinya
6. Berapa Liter hidrogen pada keadaan standar dapat dihasilkan dari lg logam tersebut, jika
diketahui mol gas pada keadaan standar = 22,4 L.

170. 2011 OSN-K Tipe 2


Soal Essay No. 2
Barium peroksida merupakan padatan yang ketika bereaksi dengan air menghasilkan basa dan
hidrogen
peroksida yaitu suatu oksidator. Tuliskan rumus kimia Barium peroksida.
1. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan hidrogen peroksida dari Barium peroksida.
2. Ketika larutan besi(II) yang semula berwarna hijau muda ditetesi dengan larutan hidrogen
peroksida, warna larutan berubah menjadi apa? Jelaskan!
3. Tuliskan persamaan reaksi hidrogen peroksida dengan laratan besi(II) dalam suasana asam.

171. 2012 OSN-K Tipe 1


Reaksi fasa gas berlangsung dalam syringe pada temperature dan tekanan konstan. Bila volume awal
adalah 40 cm3 dan volume akhir adalah 60 cm3, reaksi manakah yang berlangsung?
A. A(g) + B(g) ⟶ AB(g)
B. 2A(g) + B(g) ⟶ A2B(g)
C. 2AB2(g) ⟶ A2(g) + 2B2(g)
D. 2AB(g) ⟶ A2(g) + B2(g)

80 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. 2A2(g) + 4B(g) ⟶ 4AB(g)

172. 2012 OSN-K Tipe 1


Yang manakah berikut ini mengandung dua mol partikel zat terlarut?
A. 1,0 dm3 dari 0,50 mol.dm–3 Na2SO4(aq)
B. 1,0 dm3 dari 0,20 mol.dm–3 Al2(SO4)3(aq)
C. 4,0 dm3 dari 0,25 mol.dm–3 CH3CO2Na(aq)
D. 8,0 dm3 dari 0,125 mol.dm–3 CH3CO2H(aq)
E. 1,0 dm3 dari 0,33 mol.dm–3 Cu(NH3)4SO4(aq)

173. 2012 OSN-K Tipe 1


Sebanyak 20 cm3 gas hidrokarbon terbakar sempurna dalam oksigen berlebihan dan menghasilkan
60 cm3 karbon dioksida serta 40 cm3 uap air ( STP ). Bagaimanakah rumus molekul dari hidrokarbon
tersebut.
A. C2H6
B. C3H6
C. C3H4
D. C3H8
E. C6H6

174. 2012 OSN-K Tipe 1


Berdasarkan reaksi berikut ini :
KIO3(aq) + 5KI(aq) + 6H+(aq) ⟶ 3I2(aq) + 6K+(aq) + 3H2O(l):
Berapa mol iodine yang dapat diperoleh dari 1/6 mol Kalium iodat(V) ?
A. 1 mol
B. 0,75 mol
C. 0,50 mol
D. 0,25 mol
E. 0,20 mol

175. 2012 OSN-K Tipe 1


Soal-1 (20 poin)
Oksigen dapat dihasilkan dari pemanasan zat kimia yang kaya oksigen, seperti zat padat kalium
klorat dengan katalis mangan dioksida.
a) Tuliskan rumus kimia kalium klorat dan Mangan dioksida (2 poin)
b) Tuliskan reaksi pemanasan garam tersebut yang menghasilkan oksigen (2 poin)
c) Dari pemanasan 2 g kalium klorat, berapa L oksigen diperoleh jika diukur pada 25 oC dan 1 atm
dan reaksi dianggap berlangsung sempurna (4 poin)

Oksigen juga dapat dibuat dari reaksi natrium peroksida dengan air
d) Tuliskan reaksi natrium peroksida dengan air (2 poin)
e) Untuk mendapatkan 1 L oksigen pada 25oC 1 atm, berapa banyak natrium peroksida yang
diperlukan jika dianggap reaksi penguraian berlangsung sempurna (4 poin)
f) Berapa bilangan oksidasi oksigen pada hidrogen peroksida? (1 poin)
Senyawa yang mengandung oksigen disebut oksida
g) Tuliskan reaksi belerang dengan oksigen, oksida apa yang dihasilkan? (2 poin)
h) Tuliskan reaksi kalsium dengan oksigen, oksida apa yang terbentuk? (2 poin)
i) Oksida mana yang bersifat asam? Buktikan (1 poin)

176. 2012 OSN-K Tipe 2


Anda sedang melakukan identifikasi Isotop unsur X. Unsr X tersebut ternyata mempunyai 2 jenis

81 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
isotop yaitu 378X dengan massa 377,99 amu dan 383X dengan massa 382,98 amu.Bila massa rata rata
unsur X adalah 379,64 amu, tentukanlah komposisi kelimpahan isotop unsur X tersebut.
A. 378X = 70,9 % ; dan 383X = 29,1%
B. 378X = 66,9 % ; dan 383X = 33,1%
C. 378X = 56,7 % ; dan 383X = 43,3 %
D. 378X = 48,6 % ; dan 383X = 51,4%.
E. 378X = 39,4 % ; dan 383X = 60,6%

177. 2012 OSN-K Tipe 2


Suatu wadah kaleng aerosol kosong pada 25 ºC mengandung gas dengan tekanan 760 mm Hg. Bila
kaleng kosong tersebut dilemparkan kedalam api yang temperaturnya 475 ºC, berapa tekanan gas
dalam kaleng panas tersebut?
A. 1,44 x 104 atm
B. 19,0 atm
C. 2,51 atm
D. 0,398 atm
E. 5,26 x 10-2 atm

178. 2012 OSN-K Tipe 2


Berapa banyak gas O2 yang dapat dibentuk dari 48 g ozon (O3) yang dapat dibentuk dari 48 g
oksigen, O2, ?
A. 1,00 mol
B. 2,00 mol
C. 1,25 mol
D. 2,5 mol
E. 1,50 mol

179. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Berapa densitas gas Xe (MW=131,3 g/mol) dalam wadah 1,0 L pada 100 oC dan tekanan 2,0 atm?
A. 0.065 g/L
B. 0.65 g/L
C. 8.6 g/L
D. 15.4 g/L
E. 131 g/L

180. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Berapa banyak ozon, O3 , yang dapat dibentuk dari 48 g oksigen, O2 ?
A. 1,00 mol
B. 2,00 mol
C. 1,25 mol
D. 2,5 mol
E. 1,50 mol

181. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Reaksi pembentukan urea dari gas CO2 dan NH3 :
CO2 (g) + 2 NH3 (g) → CO(NH2)2 + 2 H2O
Hitunglah berapa total volume CO2 dan NH3 pada 200,0 atm dan 450°C yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 2,50x10 3 g urea. Masa molar urea adalah 60,06 g/mol.
A. 54,2 liter
B. 40,8 Liter
C. 37,1 Liter

82 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. 33,6 Liter
E. 25,6 Liter

182. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Suatu senyawa tak dikenal yang mengandung unsur C, H dan Cr mempunyai formula CxHyCrz dan
larut dalam pelarut kloroform (CHCl3). Komposisi unsurnya dianalisis dengan membakar sejumlah
senyawa tersebut. Gas CO2 dan uap H2O hasil pembakaran ditampung dan ditentukan kandungan C
dan H. Massa molar senyawa tersebut ditentukan dengan menggunakan metoda pengukuran
tekanan osmosa larutan zat tersebut dalam pelarut kloroform. Diperoleh data sebagai berikut:
- Senyawa tersebut, persentase berat unsurnya mengandung 73,94 % C dan 8,27 % H; sisanya
adalah kromium.
- Pada temperatur 25 oC, tekanan osmosa larutan yang mengandung 5,00 mg zat tak dikenal
tersebut dalam 100 mL kloroform menghasilkan tekanan 3,17 mm Hg.
Bila Diketahui: tetapan Gas universal, R = 0,082507 L.atm.K -1.mol-1 = 8,314510 J.K-1; 1atm = 760
mm Hg = 760 torr; 0 K = -273,15 oC.
Massa molar: Cr = 52,0 g/mol; C =12,0 g/mol; H=1,0 g/mol
a. Rumus empiris senyawa
b. Massa empiris senyawa
c. Massa molar senyawa
d. Rumus molekul senyawa

183. 2013 OSN-K


Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, 1 gram oksigen mengisi ruang 0,764 liter, sedang gram
oksida nitrogen dalam kondisi yang sama mengisi ruang 0,266 liter. Berdasarkan hal tersebut maka
rumus oksida nitrogen termaksud adalah:
(Ar N = 14, Ar O = 16)
A. NO2
B. NO3
C. NO5
D. N2O3
E. N2O5

184. 2013 OSN-K


Bila 1 liter etil alkohol pada temperatur 20 OC mengandung 1,04 x 1025 molekul, maka jumlah
molekul selain etil alkohol dalam 1 liter cuplikan etil alkohol yang kemurniannya dinyatakan 99,99%
adalah sebanyak
A. 2,72 x 1020
B. 1,04 x 1021
C. 3,15 x 1022
D. 3,13 x 1023
E. 2,14 x 1024

185. 2013 OSN-K


Dalam suatu percobaan, reaksi antara N2F4 dengan S2O6F2 dilakukan pada suhu ruang. Gas yang
dihasilkan mempunyai titik didih -2,5OC. Analisis terhadap gas ini memberikan hasil : 9,48 % N, 20,9
% S, dan 38,0 % F. Bila diketahui Ar N = 14,0 ; Ar S = 32,1 dan Ar F = 19,0 ; Ar 0 = 16,0 , maka rumus
empiris gas tersebut adalah :
A. NSF3
B. NSF2
C. NSO4F4
D. NSO3F3

83 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. NSO2F2

186. 2013 OSN-K


Soal 1. Bahan peledak nitrogliserin [15 poin]
Nitrogliserin (N3H5N3O9) adalah bahan peledak berkekuatan tinggi yang dalam reaksinya terurai
dalam reaksi yang belum setara berikut:
C3H5N3O9 → N2 + CO2 + H2O + O2
Reaksi ini menghasilkan panas tinggi dan berbagai produk gas inilah yang menimbulkan
ledakan.
a. Setarakan persamaan reaksi penguraian nitrogliserin tersebut! [2]
a. Setarakan persamaan reaksi penguraian nitrogliserin tersebut! [2]
b. Hitung massa gas O2 maksimum (gram) yang dihasilkan dari 200 g nitrogliserin [3]
c. Hitung persen hasil (rendemen) reaksi penguraian nitrogliserin pada (b) jika pada reaksi
tersebut terbentuk 6,55 g gas O2 [2]
d. Hitung massa C, H, N dan O dalam 200 g nitrogliserin! [8]

187. 2013 OSN-K


Soal 2. Oksigen , karbon, dan senyawanya (29 poin)
Unsur Oksigen dan karbon dapat bergabung membentuk 2 jenis oksida A dan B yang pada suhu ruang
berbentuk gas. Gas A sangat berbahaya bagi manusia sedangkan gas B bermanfaat bagi manusia.
selain itu unsur oksigen dan karbon dapat bergabung membentuk anion R dan Q yang keduanya
memiliki bilangan oksidasi -2. Anion R merupakan reduktor dan juga berbahaya bagi manusia. Anion
Q bermanfaat bagi manusia.
a. Tuliskan nama dan rumus kimia A dan jelaskan bahaya yang harus diwaspadai [3]
b. Tuliskan nama dan rumus kimia B dan jelaskan manfaat B bagi manusia [3]
c. Tuliskan nama dan rumus kimia R dan jelaskan bahaya yang harus diwaspadai [3]
d. Tuliskan nama dan rumus kimia Q dan jelaskan mafaat Q bagi kimiawan [3]
e. Tuliskan persamaan reaksi oksidasi anion R dengan rumus kimia yang sebenarnya dan
jelaskan oksidator apa yang dapat digunakan untuk deteksi R dalam larutan air [5]

188. 2013 OSN-K


Soal 3. Tulang dan senyawa fosfat [24 poin]
Tulang dan gigi dibentuk dari senyawa kalsium fosfat yang mengandung unsur kalsium, fosfor dan
oksigen. Kalsium fosfat dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan campuran kalsium sulfat
dihidrat dan kalsium dihidrogenfosfat monohidrat yang dapat digunakan sebagai pupuk superfosfat.
Kalsium fosfat juga dapat bereaksi dengan asam fosfat membentuk kalsium dihidrogenfosfat yang
dikenal sebagai pupuk tripelfosfat. Jika ammonia direaksikan dengan asam fosfat terbentuk
ammonium dihidrogen fosfat yang menjadi pupuk yang sangat efisien.
a. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk pembentukan pupuk superfosfat. [4]
b. Tuliskan pula persamaan reaksi yang setara untuk pembentukan pupuk tripel fosfat dan
ammonium dihidrogen fosfat [6]
c. Hitung berapa persen massa kadar fosfor dalam 3 macam pupuk tersebut [9]
d. Mengapa kalsium fosfat tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk? [2]
e. Mengapa ammonium dihidrogen fosfat merupakan pupuk yang paling efisien?[3]

189. 2014 KSN-K


Analisis unsur suatu asam menunjukkan bahwa persen massa unsur penyusun molekul asam tersebut
adalah 5,89% H, 70,6% C, dan 23,5% O. Bila berat molekul asam tersebut adalah 136 g/mol, bagaimana
formula molekulnya?
A. C6H16O3
B. C7H4O3

84 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. C8H8O2
D. C9H12O
E. C9H16O

190. 2014 KSN-K


Untuk mendapatkan gas nitrogen dioksida (NO2), anda mereaksikan dua gas tak dikenal (gas A dan B).
Dengan menggunakan data yang anda peroleh, anda dapat menuliskan persamaan reaksi setara
sebagai berikut:
2A(g) + B(g) → 2NO2(g)
Bila anda mulai dengan 8 L gas A dan 3 L gas B, Berapa liter gas NO 2 yang akan anda peroleh ?
(anggaplah semuanya dalam keadaan s.t.p.)
A. 2L
B. 3L
C. 4L
D. 6L
E. 8L

191. 2014 KSN-K


Berikut ini pereaksi manakah bila dicampur dan dipanaskan dengan amonium sulfat membebaskan
amonia?
A. Akua bromin
B. Asam hidroklorida encer
C. Air kapur
D. Asam nitrit
E. Kalium dikromat (VI) diasamkan

192. 2014 KSN-K


Suatu gas senyawa organik, X, dibakar dengan oksigen berlebih. Sebanyak 0,112 dm 3 sampel X diukur
pada s.t.p., menghasilkan 0,88 g karbon dioksida. Berapa banyak atom karbon yang terdapat dalam
satu molekul senyawa X ini?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 8

193. 2015 OSN-K


Hasil analisis senyawa berupa gas menunjukkan kandungan (% massa) 33,0% Si dan 67,0% F. Pada
temperatur 35oC, sebanyak 0,210 L senyawa tersebut memberikan tekanan 1,70 atm. Jika massa 0,210
L senyawa tersebut adalah 2,40 g, maka rumus molekulnya adalah :
A. SiF4
B. SiF3
C. Si2F8
D. Si2F6
E. Si3F9
194. 2015 OSN-K
Soal 1 Reaksi Senyawa Karbon ( 23 point )
Suatu senyawa organik hanya mengandung karbon, hidrogen dan sulfur. Sampel senyawa organik
tersebut dengan massa 1,045 g dibakar dalam oksigen menghasilkan gas CO2, H2O dan SO2. Gas-gas
tersebut dialirkan ke dalam 500 mL larutan KMnO4 0,0200 M yang diasamkan, sehingga menyebabkan

85 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
gas SO2 teroksidasi menjadi spesi SO42-. Hanya sebagian dari KMnO4 tersebut yang tereduksi menjadi
Mn2+.
Selanjutnya, sebanyak 50 mL larutan SnCl 2 0,0300 M ditambahkan ke dalam 50 mL larutan
sebelumnya yang masih mengandung KMnO 4 yang belum tereduksi. SnCl2 yang digunakan berlebih
sehingga dapat mereduksi semua KMnO4 yang masih tersisa menjadi Mn2+. Kelebihan Sn2+ yang masih
tersisa dalam larutan kemudian dioksidasi menjadi Sn4+ dengan cara dititrasi oleh 27,28 mL larutan
KMnO4 0,0100 M untuk mencapai titik akhir titrasi.
Kandungan gas CO2 dan H2O yang dihasilkan dari proses pembakaran sampel senyawa organik
tersebut setelah dianalisis adalah 1,660 g CO2 dan 0,4590 g H2O.
a. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk reaksi oksidasi gas SO2 oleh KMnO4.
b. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk reaksi dalam titrasi Sn 2+ oleh KMnO4.
c. Hitung mol Sn2+ yang bereaksi dalam tahap mereduksi semua sisa KMnO4 menjadi Mn2+.
d. Hitung mol KMnO4 yang bereaksi dalam tahap oksidasi gas SO2 menjadi SO3.
e. Hitung massa SO2 yang dihasilkan dari reaksi pembakaran sampel senyawa organik tersebut.
f. Hitung persentase sulfur (%S) dalam sampel senyawa organik tersebut.
g. Tentukan rumus empiris senyawa organik tersebut.
h. Dalam analisis spektometri massa diketahui sampel senyawa organik tersebut memiliki massa
molekul 247,98. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut.

195. 2016 OSN-K


Sebanyak 2 gram sampel gas hidrogen (1H1) pada temperatur T dan volume V memberikan
tekanan P. Gas deuterium, 1H2, adalah suatu isotop dari hidrogen.
Berikut ini, kondisi manakah yang juga akan memberikan tekanan sebesar P pada temperatur T yang
sama?
A. 2 g deuterium volume V
B. 4 g deuterium volume V/2
C. Campuran 1 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume V.
D. Campuran 2 g hidrogen dan 1 g deuterium dengan total volume 2V.
E. Campuran 2 g hidrogen dan 2 g deuterium dengan total volume 2V.

196. 2016 OSN-K


Berikut ini adalah alur nilai PV/RT terhadap P, untuk gas ideal dan gas non-ideal.

P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, R adalah tetapan gas ideal dan T adalah temperatur. Dari
gas gas berikut ini, manakah yang menunjukkan deviasi (penyimpangan) paling besar dari sifat gas
ideal?
A. Helium
B. Nitrogen
C. Metana

86 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. Etena
E. Ammonia

197. 2016 OSN-K


Soal-1 (44 poin)
Suatu senyawa mengandung unsur kalsium, karbon, nitrogen dan belerang. Massa molekul relatif
senyawa tersebut =156 g/mol. Untuk mengetahui kadar masing-masing unsur dalam senyawa
tersebut, dilakukan berbagai percobaan sbb:
i. Sebanyak 0,375 g sampel dilarutkan dalam air kemudian direaksikan dengan larutan natrium
karbonat berlebih, produk yang dihasilkan berupa endapan putih kalsium karbonat sebanyak 0,240
g.
ii. Sebanyak 0,125 g sampel direaksikan dengan berbagai pereaksi sehingga semua belerang dalam
sampel tersebut menjadi endapan barium sulfat sebanyak 0,374 g.
iii. Sebanyak 0,946 g sampel direaksikan dengan berbagai pereaksi untuk mengubah semua nitrogen
menjadi ammonia dan diperoleh 0,206 g ammonia.

a. Tuliskan persamaan reaksi ion yang setara pada percobaan (i). [2 poin]
b. Hitung kadar ion kalsium dalam sampel tersebut, nyatakan dalam satuan % massa [5 poin]
c. Hitung kadar belerang dalam sampel tersebut berdasarakan percobaaan (ii). [5 poin]
d. Hitung kadar nitrogen dalam sampel tersebut berdasarkan percobaan (iii). [5 poin]
e. Tentukan rumus kimia senyawa tersebut dan tuliskan namanya [10 poin]
f. Jelaskan dan gambarkan ikatan kimia antar unsur yang ada pada senyawa tersebut [7 poin]

g. Jika sampel tersebut tidak mengandung belerang, perkirakan nama senyawa tersebut dan hitung
kadar masing-masing unsur yang dinyatakan dalam % massa [8 poin]

198. 2017 OSN-K


Di antara senyawa oksida nitrogen berikut ini, yang mengandung 36,4% massa oksigen adalah
A. NO
B. N2O
C. N2O3
D. N2O4
E. N2O5

199. 2017 OSN-K


Untuk mengoksidasi 25 gram cuplikan FeSO4 (Mr = 152), diperlukan 6,125 gram K2Cr2O7 (Mr = 294).
Pada reaksi ini, ion dikromat berubah menjadi Cr3+, sedangkan Fe2+ berubah menjadi Fe3+. Kadar
FeSO4 dalam cuplikan di atas adalah
A. 19%
B. 38%

87 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. 48%
D. 76%
E. 92%

200. 2017 OSN-K


Soal 1. (11 poin)
Nitrogen (N) dan silikon (Si) membentuk dua senyawa biner dengan komposisi berikut:
Senyawa Massa % N Massa % Si
1 33,28 66,72
2 39,94 60,06
a. Hitunglah massa silikon yang bergabung dengan 1 g nitrogen dalam kedua kasus itu. (4 poin)
b. Buktikan bahwa senyawa ini memenuhi Hukum Kelipatan Perbandingan. (4 poin)
c. Jika senyawa kedua mempunyai rumus Si3N4, maka tentukan rumus senyawa pertama. (3 poin)

201. 2017 OSN-K


Soal 2 (30 poin)
Reaksi padatan garam natrium klorida dan asam sulfat pekat menghasilkan gas A, tetapi jika ke
dalam reaksi tersebut ditambahkan padatan mangan(IV) oksida dihasilkan gas B. Gas A dan gas B
mengandung unsur halogen dengan tingkat oksidasi yang berbeda. Tingkat oksidasi unsur halogen
pada gas A lebih rendah dari tingkat oksidasi unsur halogen pada gas B. Gas A dapat larut dalam air
dan larutannya dapat bereaksi dengan larutan perak nitrat menghasilkan endapan putih. Gas B
dapat bereaksi dengan larutan kalium iodida yang dicampur dengan pelarut organik menghasilkan
warna ungu. Gas A dan B dapat
dianggap sebagai gas ideal.
a. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk pembentukan gas A dan tentukan rumus kimia gas A
(4 poin)
b. Tentukan senyawa yang berperan sebagai reaksi pembatas pada reaksi tersebut. (2 poin)
c. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk pembentukan gas B dan tentukan rumus kimia gas B
(4 poin)
d. Jelaskan peran mangan(IV) oksida pada reaksi tersebut. (2 poin)
e. Tuliskan persamaan reaksi gas A dengan larutan perak nitrat. (2 poin)
f. Tuliskan persamaan reaksi gas B dengan larutan kalium iodida. (2 poin)
g. Hitung berapa g garam natrium klorida minimum yang diperlukan untuk menghasilkan 500 L
gas A pada 0,9 atm dan 33 oC (5 poin)
h. Hitung berapa g mangan(IV) oksida minimum yang diperlukan untuk menghasilkan 300 L gas B
pada 0,95 atm dan 30 oC (5 poin)
i. Jika 5 mol gas A dan 10 mol gas B dimasukkan dalam suatu tanki dengan volume 25 L pada
suhu 27oC, hitung berapa tekanan total campuran gas tersebut.(4 poin)

202. 2017 OSN-K


Soal 3 (11 poin)
Nitrogliserin (C3H5N3O9) adalah bahan peledak berkekuatan tinggi yang dalam reaksinya terurai
dalam reaksi yang belum setara berikut:
C3H5N3O9 ⟶ N2 + CO2 + H2O + O2
Reaksi ini menghasilkan panas tinggi dan berbagai produk gas inilah yang menimbulkan ledakan.
a. Setarakan persamaan reaksi penguraian nitrogliserin tersebut. (2 poin)
b. Hitung massa gas O2 maksimum (dalam gram) yang dihasilkan dari 200 g nitrogliserin. (3 poin)
c. Hitung persen hasil (rendemen) reaksi penguraian nitrogliserin pada (b) jika pada reaksi tersebut
terbentuk 6,55 g gas O2. (3 poin)
d. Hitung massa C, H, N dan O dalam 200 g nitrogliserin. (3 poin)

88 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
203. 2018 OSN-K
Soal 3 Stoikiometri ( 2 point )
Larutan natrium sulfat dapat bereaksi dengan larutan barium klorida sesuai persamaan reaksi yang
setara berikut:
Na2SO4(aq) + BaCl2(aq)  2NaCl(aq) + BaSO4(s)
Seorang siswa mencampurkan larutan yang mengandung 10,0 g Na2SO4 dicampurkan dengan larutan
yang mengandung 10,0 g BaCl2, dan diperoleh 12,0 g BaSO4. Persen hasil (rendemen) dari reaksi ini
adalah
A. 60,0%
B. 73,1%
C. 82,4 %
D. 93,3%
E. >100%, karena endapan barium sulfat yang diperoleh masih basah.

204. 2018 OSN-K


Soal 2 Kesetimbangan ( 16 point )
Pada 1024 oC dalam wadah tertutup, tekanan gas oksigen hasil dekomposisi tembaga(II) oksida, CuO
adalah 0,49 atm.
Reaksi (belum setara): CuO(s) Cu2O(s) + O2(g)
a. Tuliskan persamaan setara dekomposisi CuO(s). (1 poin)
b. Tuliskan pernyataan Kp dan tentukan nilainya. (4 poin)
c. Hitunglah fraksi yang terdekomposisi bila 0,16 mol CuO ditempatkan dalam wadah
2L pada temperatur 1024 oC. (6 poin)

Bila digunakan sebanyak 1,0 mol sampel dalam wadah 2 L dan temperatur 1024 oC, maka:
d. Berapa banyak fraksi CuO yang terurai? (3 poin)
e. Berapa jumlah terkecil CuO (mol) yang dapat mengalami kesetimbangan pada volume 2L dan
temperatur 1024 oC? (2 poin)

205. 2019 OSN-K


Berikut ini adalah rumus struktur guanidin yang terdapat dalam urin dari hasil metabolisme protein:

Persen massa nitrogen dalam guanidin adalah…


A. 79,66 %
B. 77,78 %
C. 73,33 %
D. 71,19 %
E. 69,49 %

206. 2019 OSN-K


Sebanyak 1,50 g sampel suatu bijih yang mengandung perak dilarutkan. Semua Ag yang larut diubah
menjadi 0,124 g Ag2S. Persen massa Ag dalam bijih tersebut adalah…
A. 4,15%
B. 6,41%
C. 7,20%
D. 8,27%
E. 10,8%

89 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

207. 2019 OSN-K


Muscovite adalah salah satu dari mineral mika dengan rumus senyawa KAl 2(AlSi3O10)(OH)2. Hasil
analisis sejumlah sampel muscovite menunjukkan kandungan Si sebanyak 0,42 g. Massa sampel
muscovite yang dianalisis adalah…
A. 4,20 g
B. 2,98 g
C. 1,99 g
D. 1,53 g
E. 1,26 g

208. 2019 OSN-K


Di laboratorium, gas klor dapat dibuat dari reaksi antara HCl dengan MnO2. Persamaan reaksi setara
adalah: MnO2(s) + 4HCl(aq) → Cl2(g) + MnCl2(aq) + 2H2O(l)
Bila reaksi berlangsung sempurna, massa larutan HCl pekat (36,0% berat) yang diperlukan untuk
menghasilkan Cl2 sebanyak 2,50 g adalah
A. 5,2 g
B. 9,6 g
C. 14,3 g
D. 19,4 g
E. 26,4 g

209. 2019 OSN-K


Dari persamaan reaksi berikut ini:
SnO2(s) + 2H2(g) ⟶ Sn(s) + 2H2O(l)
Volume gas hidrogen (diukur pada 1 atm dan 273 K) yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna
dengan 2,00 g SnO2 adalah…
A. 13,3 mL
B. 26,5 mL
C. 145 mL
D. 298 mL
E. 595 mL

210. 2019 OSN-K


Suatu sampel gas sebanyak 0,238 g dalam 100 mL wadah pada temperatur 14 oC memberikan
tekanan sebesar 600 mmHg. Gas tersebut adalah
A. Nitrogen
B. Argon
C. Klor
D. Xenon
E. Kripton

211. 2019 OSN-K


Soal-1. Mineral Dolomit (19 poin)
Mineral dolomit mengandung campuran magnesium karbonat dan kalsium karbonat. Mineral ini
memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai batu hias, sebagai sumber pembuatan magnesium
oksida dan logam magnesium, serta di dalam aplikasi hortikultura bermanfaat untuk membantu
menjaga pH media. Analisis kandungan dolomit dapat dilakukan menggunakan titrasi asam basa.
Sebanyak 0,1000 g sampel dolomit dilarutkan di dalam 50,00 mL larutan HCl 0,1000 M. Selanjutnya
kelebihan asam dalam larutan dititrasi dengan 32,55 mL larutan NaOH 0,0872 M.

90 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
a. Tuliskan persamaan reaksi yang setara antara sampel dolomit dengan HCl, lengkap dengan
fasanya. (4 poin)
b. Tuliskan persamaan reaksi yang setara dalam titrasi HCl oleh NaOH. (2 poin)
c. Hitung mol HCl yang bereaksi dengan sampel dolomit. (3 poin)
d. Hitung massa magnesium karbonat (g) dalam sampel dolomit. (4 poin)
e. Hitung persen mol magnesium karbonat dalam sampel dolomit. (3 poin)
f. Hitung persen massa kalsium karbonat dalam sampel dolomit. (3 poin)

212. 2019 OSN-K


Soal-2. Bauksit (18 poin)
Bauksit adalah sumber alam untuk mendapatkan logam aluminium. Bauksit mengandung oksida
aluminium(III) dan oksida besi(III). Untuk memisahkan kedua oksida tersebut, bauksit direaksikan
dengan larutan NaOH panas.
a. Oksida apa yang larut dalam larutan NaOH panas? Tuliskan persamaan reaksi setara pelarutan
oksida tersebut (3 poin)
b. Endapan yang terbentuk dari reaksi di atas dipisahkan dengan disaring dan ke dalam filtrat
larutan basa tersebut, dialirkan gas karbon dioksida sehingga terbentuk endapan berupa
koloid berwarna putih. Endapan yang terbentuk dari reaksi di atas dipisahkan dengan disaring
dan ke dalam filtrat larutan basa tersebut, dialirkan gas karbon dioksida sehingga terbentuk
endapan berupa koloid berwarna putih. Endapan ini bersifat amfoter dapat larut dalam
larutan asam kuat juga dalam larutan basa kuat tanpa menghasilkan produk gas.
c. Tuliskan rumus endapan koloid yang terbentuk dan tuliskan persamaan reaksi setara
pelarutan endapat tersebut dalam asam kuat dan dalam basa kuat (5 poin)
d. Endapan koloid tersebut disaring dan dibakar pada suhu tinggi untuk mendapatkan oksida
aluminium(III).
e. Tuliskan persamaan reaksi setara pembakaran endapan koloid tersebut. (2 poin)
f. Oksida aluminium(III) dicampur dengan kriolit Na3AlF6 dan dilebur. Leburan ini dielektrolisis
menggunakan elektroda grafit. Kriolit dapat dibuat dari natrium fluorida dan aluminium
fluorida.
g. Tuliskan persamaan reaksi setara elektrolisis leburan oksida aluminium(III) yang terjadi di
katoda dan anoda (2 poin)
h. Apa peran kriolit pada proses tersebut dan tuliskan persamaan reaksi pembuatan kriolit (2
poin)
i. Hitung berapa ton bauksit yang diperlukan agar dihasilkan 1 ton aluminium dengan anggapan
efisiensi proses 100% dan persen massa oksida aluminium(III) dalam bauksit adalah 90%. (4
poin)

213. 2020 KSN-K


Asam sulfat, H2SO4, dibuat dengan mereaksikan 400 g SO2, 175 g O2 dan 125 g H2O. Reaksi
berlangsung menurut persamaan reaksi (belum setara)
SO2(g) + O2(g) + H2O ⟶ H2SO4
Pernyataan yang tidak benar adalah ....
A. Jika reaksi berlangsung sempurna, maka 6,25 mol SO2 berubah menjadi 612,5 g H2SO4
B. SO2 merupakan pereaksi pembatas
C. Air terdapat dalam jumlah berlebih
D. Pada proses ini dihasilkan 700 g H2SO4
E. Pada akhir reaksi terdapat sisa oksigen 75 g
214. 2020 KSN-K
Soal 2. Reaksi Aluminium Karbida dengan Air (12 poin)
Gas metana dapat dihasilkan dari reaksi antara aluminum karbida (Al 4C3) dengan air. Produk lain dari
reaksi ini selain gas metana adalah alumunium hidroksida.

91 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
a. Tuliskan persamaan reaksi pembentukan gas metana dari aluminum karbida, lengkap dengan
fasanya (s, l, g atau aq). [2]
b. Sebanyak 20 g aluminum karbida direaksikan dengan 100 mL air (kerapatan air = 1 g/mL).
Tentukan volume gas metana (dalam L) yang dihasilkan pada suhu 25 oC dan 1 atm (asumsi gas
metana adalah gas ideal). [4]
c. Tentukan persen hasil dari reaksi pada sub soal (c), jika pada percobaan dihasilkan sebanyak
5,00 g metana. [3]
d. Senyawa aluminum karbida merupakan senyawa kovalen. Gambarkan struktur Lewis Al 4C3.
(hint: struktur berbentuk rantai dan berselang seling) [3]

Larutan

Materi
Teori Asam-Basa
Sifat :
Asam = jika pH nya kurang dari 7, memerahkan lakmus biru
Basa = jika pH nya lebih dari 7, membirukan lakmus merah
Netral = jika pH nya sama dengan 7, warna lakmus tetap

Teori Asam Basa Arrhenius


Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.
Contoh: HCl dapat terurai menjadi ion H+ dan Cl− di dalam air
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH−.
Contoh: NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH− ketika dilarutkan
dalam air.

Teori Asam Basa Bronsted – Lowry

Menurut Bronsted-Lowry, suatu zat pemberi proton disebut asam dan zat penerima proton disebut
basa. Suatu asam setelah melepas proton, akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut.
Suatu basa setelah menerima proton, akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut. Pasangan
asam-basa tersebut dikenal dengan istilah asam-basa konjugasi.
Asam = donor proton/ H+ (lebih 1 H+ dari pasangannya)
Basa = akseptor proton/ H+ (kurang 1 H+ dari pasangannya)
Contoh:

Dalam contoh di atas,


Pasangan asam basa konjugasinya adalah: H2O dan OH- serta NH3 dan NH4+

Teori Asam Basa Lewis

Pada tahun 1923, G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori
sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan
ikatan. Menurut definisi asam basa Lewis,
Asam adalah akseptor pasangan elektron. Yaitu atom pusat yang tidak punya pasangan elektron
bebas.

92 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Basa adalah donor pasangan elektron. . Yaitu atom pusat yang punya pasangan elektron bebas.

Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam–basa, di mana BF3 sebagai asam
Lewis dan NH3 sebagai basa Lewis. NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga
membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya. Pada contoh di atas, terlihat bahwa N
punya pasangan elektron bebas sedangkan B tidak punya pasangan elektron bebas.

Reaksi Penggaraman dan kelarutan


REAKSI-REAKSI PENGGARAMAN
Yang dimaksudkan dengan penggaraman adalah reaksi-reaksi pembentukan garam. Ada 9 macam
reaksi penggaraman yang perlu kalian pahami:
(1) Asam + basa → garam + air
(2) Oksida asam + basa → garam + air
(3) Oksida basa + asam → garam + air
(4) Oksida asam + oksida basa → garam
(5) Logam + asam → garam + H2
(6) Logam + garam → garam lain + logam lain
(7) Garam + garam → garam lain + garam lain
(8) Garam + asam → garam lain + asam lain
(9) Garam + basa → garam lain + basa lain

(1) Asam + basa → garam + air


Contoh:
HCl + KOH → KCl + H2O
2 HNO3 + Ba(OH)2 → Ba(NO3 )2 + 2 H2O
H2SO4 + Mg(OH)2 → MgSO4 + 2H2O

(2) Oksida asam + basa → garam + air


Contoh:
CO2 + 2 NaOH → Na2CO3 + H2O
SO3 + Ca(OH)2 → CaSO4 + H2O
N2O5 + 2 KOH → 2 KNO3 + H2O

(3) Oksida basa + asam → garam + air


Contoh:
Na2O + H2SO4 → Na2SO4 + H2O
MgO + 2HCl → MgCl2 + H2O
3 K2O + 2H3PO4 →2 K3PO4 + 3H2O

(4) Oksida asam + oksida basa → garam


Contoh:
SO3 + K2O → K2SO4
CO2 + MgO → MgCO3
N2O5 + Ag2O → 2 AgNO3

(5) Logam + asam → garam + H2

93 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Catatan:
a. logamnya harus lebih aktif dari H ( terletak di sebelah kiri dari H dalam Deret Keaktifan
Logam).
b. asamnya bukan HNO3 dan bukan H2SO4 pekat.
c. Garam yang terjadi bervalensi rendah ( berakhiran - o ).

Deret Keaktifan Logam:


K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Deret ini harus dihafalkan agar mudah menentukan logam-logam yang dapat bereaksi menghasilkan
gas hidrogen. Untuk memudahkan menghafal caranya begini:
Kalau (K), Bapak (Ba), Caesar (Ca), Nanti (Na), Meninggal (Mg)/Alam (Al), Mana (Mn), Zaman (Zn),
Fir’aun (Fe),Nabi (Ni), Sulaeman (Sn), Pemberantas buta (Pb), Huruf (H), Sebab (Sb), Bila (Bi), Krupuk
(Cu), Hangus (Hg), Agak (Ag), Pahit (Pt), Auw (Au).
Dalam hafalan tersebut tidak semua logam ’’terjaring” , tetapi secara garis besar sudah cukup untuk
dapat menjawab soal-soal yang hubungannya dengan reaksi tersebut.
Contoh:
Mg + H2SO4 → MgSO4 + H2
2 Al + 6 HCl → 2 AICI3 + 3H2
Fe + 2 HBr → FeBr2 + H2
Cu + HCl → tak bereaksi

(6) Logam + garam → garam lain + logam lain


Catatan:
Reaksi ini sering disebut reaksi pengusiran logam. Logam yang mengusir harus lebih aktif (terletak di
sebelah kiri) dari logam yang diusir dalam deret volta.
Contoh:
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
2 Na + MgCl2 → 2 NaCl + Mg
2 Al + 3 Zn(NO3)2 → 2Al(NO3)3 + 3 Zn
Cu + CaCl2 → tidak bereaksi

(7) Garam + garam → garam lain + garam lain


Catatan:
Reaksi ini sering disebut reaksi pertukaran ion-ion. Reaksi ini dianggap berlangsung apabila ada hasil
reaksi (zat ruas kanan) yang mengendap atau tidak larut.
Contoh:
AgNO3 + NaCl → AgCl(s) + NaNO3
K2CO3 + MgBr2 → 2 KBr + MgCO3(s)
BaCl2 + Na2SO4 → 2 NaCl + BaSO4(s)

Notasi (s) di belakang zat-zat menyatakan bahwa zat itu mengendap (tidak larut).

KELARUTAN DAN WARNA ELEKTROLIT DALAM AIR


No Zat Mudah Larut Sukar larut/ Mengendap
+
1. Asam/ H Semua H2S (hitam), H2SiO3 (putih)
2. Basa/ OH– NaOH, KOH, NH4OH, Ca(OH)2 , Semua
Sr(OH)2 dan Ba(OH)2 (putih).
Kecuali:
Ni(OH)2 (hijau), Cu(OH)2 (biru),

94 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Cr(OH)3 (hijau), Co(OH)2
(merahjambu), Fe(OH)3 (coklat)
Fe(OH)2 (hijau muda)
3. Garam alkali (Li+, Na+, K+, Rb+, Semua
Cs+) dan NH4+ (amonium)
4. Garam nitrat (NO3–), asetat Semua
(CH3COO–), fluorida (F–),
khlorat (ClO3–), bromat (BrO3–
), dan iodat (IO3–)
5. Garam nitrit (NO2–) Semua AgNO2 (putih)
6. Garam khlorida (Cl–), bromida Semua AgCl (putih), PbCl2 (putih), Hg2Cl2
(Br–), dan iodida (I–) (putih), AgBr (kuning), PbBr2
(kuning), Hg2Br2 (kuning muda), Agl
(kuning), Pbl2 (kuning), Hg2l2
(hijau), Hgl2 (merah)
7. Garam sulfat (SO42–) dan Semua PbSO4 (putih), SrSO4 (putih), BaSO4
khromat (CrO42–) (putih), Ag2SO4 (putih), PbCrO4
(kuning), SrCrO4 (kuning), BaCrO4
(kuning), Ag2CrO4 (merah)
8. Garam sulfida(S2–) dan sianida garam alkali, alkali tanah, dan Semua
(CN–) NH4+ -nya. Endapan sianida semuanya putih.
Endapan sulfida coklat atau hitam,
kecuali:
ZnS (putih), CdS (kuning), MnS
(merah jambu)
9. Garam karbonat(CO32–), Garam alkali dan NH4+ -nya. Semua
sulfit(SO32–), borat(BO33–), Endapan karbonat, sulfit, borat,
oksalat(C2O42–), arsenit(AsO33– oksalat, arsenit, arsenat, dan fosfit
), arsenat(AsO43–), fosfit semuanya putih.
(PO33–), fosfat(PO43–), Endapan fosfat putih, kecuali:
manganat(MnO42−), dan Ag3PO4 (kuning)
permanganat(MnO4−) Endapan manganat (hijau), dan
endapan permanganat (merah
ungu).
10 Larutan-larutan garam Larutan-larutan garam
umumnya jernih (tidak
berwarna), kecuali:
CrO42– (kuning), Ni2+ (hijau),
Co2+ (merah jambu), Cr2O72–
(jingga), Cr3+ (hijau), Fe2+ (hijau
muda), MnO42– (hijau), Cu2+
(biru), Fe3+ (coklat), MnO4–
(merah ungu)

(8) Garam + asam → garam lain + asam lain


Catatan: hasil reaksi harus ada yang mengendap atau terurai. H2CO3 dan H2SO3 dalam air tidak stabil,
dan mudah terurai:
H2CO3 → H2O + CO2(g)
H2SO3 → H2O + SO2(g)
Notasi (g) menyatakan bahwa zat tersebut menguap.

95 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Contoh:
Na2S + H2SO4 → Na2SO4 + H2S(g)
AgNO3 + HCl → AgCl(s) + HNO3
CaCO3 + 2 HCl → CaCl2 + H2O + CO2(g)

(9) Garam + basa → garam lain + basa lain


Catatan: hasil reaksi harus ada yang mengendap.
Contoh:
MgSO4 + Ba(OH)2 → BaSO4 (s) + Mg(OH)2 (s)
KBr + AgOH → KOH + AgBr(s)
ZnCl2 + 2 NaOH → 2 NaCl + Zn(OH)2(s)

Konsep pH
Konsentrasi
massa zat
% zat = x 100%
massa campuran

mol terlarut gram terlarut 1000 10 x % x ρ


Molaritas = M = = x =
Liter Larutan Mr terlarut mL Larutan Mr
mol terlarut gram terlarut 1000 % 1000
molalitas = m = = x = x
Kg pelarut Mr terlarut gram terlarut Mr terlarut 100 - %
mol terlarut
Fraksi mol terlarut (Xt) =
mol terlarut + mol pelarut
mol pelarut
Fraksi mol pelarut (Xp) =
mol terlarut + mol pelarut
Xt + Xp = 1

Pengenceran = M1 x V1 = M2 x V2

(M1 x V1) + (M2 x V2) + (M3 x V3) + dst


Molaritas Campuran =
V1 + V2 + V3 + dst

Penentuan pH Larutan dengan indikator


No. Indikator Trayek pH Warna
1. Metil merah 4,2-6,3 Merah-kuning
2. Metil jingga 3,1-4,4 Merah-kuning
3. Fenolftalein 8,3-10,0 Tidak berwarna-merah
4. Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru
5. Timol hijau 1,2-2,8 Kuning-biru
6. Lakmus 4,5-8,3 Merah-biru
7. Bromkresol hijau 3,8-5,4 Kuning-biru
8. Bromkresol ungu 5,2-6,8 Kuning-ungu
9. Alizarin kuning 10,1-12,0 Kuning-merah

96 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Ingat!
Jika warna kanan → Pakai angka kanan, arah ke kanan (≥ pH kanan)
Contoh : Metil merah, warna kuning, artinya pH ≥ 6,3
Jika warna kiri → Pakai angka kiri, arah ke kiri (≤ pH kiri)
Contoh : Metil merah, warna merah, artinya pH ≤ 4,2
Jika warna diantaranya → pH nya diantara pH trayek indikator
Contoh : Metil merah, warna jingga/ orange, artinya pH nya diantara 4,2-6,3

PENGERTIAN TITRASI
Titrasi adalah suatu metoda analisa kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu
analit. Titrasi juga dapat diartikan sebagai perubahan secara berangsur-angsur suatu larutan yang
konsentrasinya diketahui dengan tepat pada larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui sampai
reaksi kimia di antara kedua larutan itu selesai. Karena pengukuran volume memainkan peranan
penting dalam titrasi, maka teknik ini juga dikenal dengan analisa volumetrik.

Titrasi Asam Basa


Titrasi asam basa melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan bereaksi dengan basa dalam
jumlah yang ekuivalen.

Zat peniter (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah diketahui
konsentrasinya, sedangkan zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada labu erlenmeyer.
Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran

Berdasarkan kekuatan asam maupun basa Titrasi asam basa dapat dibedakan menjadi:
• Titrasi asam kuat-basa kuat
• Titrasi asam kuat-basa lemah
• Titrasi asam lemah-basa kuat
• Titrasi asam lemah-basa lemah
Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titrat ataupun titrant. Titrasi asam basa
berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa
atau dan sebaliknya. Agar mengetahui bila penambahan titran dihentikan, dapat menggunakan
sebuah zat kimia, yang disebut indikator, yang akan berubah warnanya jika jumlah titran berlebih.
Indikator asam basa terbuat dari asam atau basa organik lemah, yang mempunyai warna berbeda
ketika dalam keadaan terdisosiasi maupun tidak. Perubahan warna ini dapat atau tidak dapat terjadi
tepat pada titik ekivalen. Saat titrasi diakhiri karena telah terjadi perubahan warna dari indikator
disebut titik akhir titrasi.
Titik ekivalen terjadi jika jumlah mol asam = jumlah mol basa ( artinya secara stoikiometri titrant dan
titer tepat habis bereaksi).

Agar diperoleh hasil yang akurat diupayakan TAT sedekat mungkin dengan TE

Titrasi = Penetralan
mol H+ = mol OH-
M asam x V asam x jml H+ = M basa x V basa x jml OH-

“Jika titrasinya lebih dari sekali, maka volume larutannya harus dirata-ratakan”

Grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi asam-basa atau sebaliknya disebut kurva titrasi.
Bentuk kurva titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.

97 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

98 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Konsep pH Larutan
Asam Kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan H2SO4 (Cara Hafal : Charles, Bronson, Idaman, Nitrat dan
Sulfat)
Asam Lemah : (Selain asam kuat di atas, biasanya ada Ka). Contoh : CH3COOH, HCOOH, HF,
H2CO3, H3PO4, H2C2O4, HMnO4 dsb)
Basa Kuat : LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2 .(Cara Hafal :
Libur, Nanti, Kita, Robohkan, Csnya, Cacing, Seret, Banget)
Basa Lemah : (Selain basa lemah di atas, biasanya ada Kb). Contoh : NH3(aq) , NH4OH, Al(OH)3 ,
Zn(OH)2, Mg(OH)2, dsb.
Garam : (Sisa basa + sisa asam). Contoh: CH3COONa, CH3COOK, CH3COONH4, (CH3COO)2Ca,
HCOONa, HCOOK, (HCOO)2Ca, NH4Cl, (NH4)2SO4, dsb

Untuk mengerjakan soal yang berhubungan dengan pH harus dipahami dulu zat yang ditentukan pH
nya. Apakah dicampurkan atau satu zat saja. Ada kemungkinan juga diencerkan. Perhatikan tabel
berikut:

Larutan Jenis Rumus Contoh Keterangan


+
[H ] = Ma x a HCl, HBr, HI, HNO3, Ma = Molaritas
dan H2SO4 asam
Asam Kuat
a = jml H+ tiap
Asam molekul
[H+ ]=√Ka.Ma atau CH3COOH, HCOOH, Ka = Tetapan asam
Asam Lemah [H+] = α . Ma HF, H2CO3, H3PO4, α = derajat ionisasi
H2C2O4 asam
[OH-] = Mb x b LiOH, NaOH, KOH, Mb = Molaritas basa
RbOH, CsOH, b= jml OH- tiap
Basa Kuat
Ca(OH)2, Sr(OH)2, molekul
Basa dan Ba(OH)2
[OH- ]=√Kb.Mb atau NH3(aq) , NH4OH, Kb = Tetapan basa
Basa Lemah [OH-] = α . Mb Al(OH)3 , Zn(OH)2, α = derajat ionisasi
Mg(OH)2, dsb. basa
Kw NH4Cl, → b=1 Kb = Tetapan basa
[H+ ]=√ x [Mgaram] x b
Kb (NH4)2SO4 → b=2 Kh = Tetapan
atau hidrolisis
Asam Kuat + Basa
Lemah [H+ ]=√Kh x [Mgaram] x b Kw = Tetapan air =
𝐾ℎ =
𝐾𝑤 10-14
𝐾𝑏 b = jml ion basa
lemah pd garamnya
Asam Kuat + Basa pH = 7 NaCl, KBr, Na2SO4
Kuat
Garam Kw CH3COONa → a=1 Ka = Tetapan asam
[OH− ] = √ x [Mgaram] x a
Ka CH3COOK → a=1 Kh = Tetapan
atau (CH3COO)2Ca → a=2 hidrolisis
Asam Lemah +
Basa Kuat [OH− ] = Kh x [Mgaram]x a HCOONa → a=1 Kw = Tetapan air =
Kw HCOOK → a=1 10-14
Kh = (HCOO)2Ca → a=2 a = jml ion asam
Ka
lemah pd garamnya
CH3COONH4 Ka = Tetapan asam
Asam Lemah + Ka
Basa Lemah [H + ] = √ x Kw Kb = Tetapan basa
Kb Kh = Tetapan

99 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Larutan Jenis Rumus Contoh Keterangan
Kw hidrolisis
Kh =
Ka x Kb Kw = Tetapan air =
10-14
Asam Penyangga Asam mol asam (CH3COOH + Ka = Tetapan asam
Lemah + [H + ] = Ka CH3COONa) → a=1 mol asam = M x L
mol garam x a
Garamnya (HCOOH + asam
(HCOO)2Ca) → a=2 mol garam = M x L
garam
a = jml ion asam
lemah pd garamnya
Basa Penyangga Basa mol basa (NH3 + NH4Cl) → b=1 Kb = Tetapan basa
Lemah + [OH − ] = Kb mol basa = M x L
mol garam x b
Garamnya (NH4OH + (NH4)2SO4) basa
→ b=2 mol garam = M x L
garam
b = jml ion basa
lemah pd garamnya
Sisa Asam Lemah + mol H+ - mol OH- 100 mL CH3COOH Ka = Tetapan asam
[H ] = Ka mol H+ = M x L x
(Penyangga Asam) mol OH- 0,2 M + 100 mL
NaOH 0,1 M Valensi asam
mol OH- = M x L x
Valensi Basa
Sisa Basa Kuat mol OH- - mol H+ 100 mL CH3COOH mol H+ = M x L x
(Basa Kuat) [OH- ] = 0,1 M + 100 mL Valensi asam
Volum Campuran
Asam NaOH 0,2 M mol OH- = M x L x
Lemah + Valensi Basa
Basa Kuat Tidak ada sisa 100 mL CH3COOH Kb = Tetapan basa
Kw mol OH-
(Hidrolisis) [OH- ]=√ x 0,2 M + 100 mL Kw = Tetapan air =
Ka volum campuran NaOH 0,2 M 10-14
Atau mol OH- = M x L x
mol OH- Valensi Basa
-
[OH ]=√Kh x
volum campuran

Sisa Basa Lemah mol OH- - mol H+ 100 mL NH3 0,2M + Kb = Tetapan basa
[OH- ] = Kb mol H+ = M x L x
(Penyangga Asam) mol H+ 100 mL HCl 0,1M
Valensi asam
mol OH- = M x L x
Valensi Basa
Sisa Asam Kuat mol H+ - mol OH- 100 mL NH3 0,1M + mol H+ = M x L x
Asam (Asam Kuat) [H+ ] = 100 mL HCl 0,2M Valensi asam
Volum Campuran
Kuat + mol OH- = M x L x
Basa Valensi Basa
Lemah Tidak ada sisa 100 mL NH3 0,2M + Ka = Tetapan asam
Kw mol H+
(Hidrolisis) [H+ ]=√ x 100 mL HCl 0,2M mol H+ = M x L x
Ka volum campuran Valensi asam
Atau Kw = Tetapan air =
mol H+ 10-14
+
[H ]=√Kh x
volum campuran

100 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Larutan Jenis Rumus Contoh Keterangan

Asam Sisa Basa Kuat - mol OH- - mol H+ 100 mL NaOH 0,2M mol H+ = M x L x
Kuat + (Basa Kuat) [OH ] = + 100 mL HCl 0,1M Valensi asam
Volum Campuran
Basa Kuat mol OH- = M x L x
Valensi Basa
Sisa Asam Kuat mol H+ - mol OH- 100 mL NaOH 0,1M mol H+ = M x L x
(Asam Kuat) [H+ ] = + 100 mL HCl 0,2M Valensi asam
Volum Campuran
mol OH- = M x L x
Valensi Basa
Tidak ada sisa pH =7 100 mL NaOH 0,2M -
(Hidrolisis) + 100 mL HCl 0,2M

Untuk Asam + Basa anda harus menghitung mol H+ dan mol OH- nya dulu, kemudian tentukan :
- Sisa lemah (asam/basa) → Larutan Penyangga / Buffer
- Tak ada sisa → Hidrolisis/ garam
- Sisa Kuat (asam/basa) → Asam/ basa kuat

Secara rinci:

Asam - Basa
Rumus pH Asam dan basa:
Larutan Jenis Rumus Keterangan
Asam Asam Kuat [H+] = Ma x a Ma = Molaritas asam
Asam Lemah Ka.Ma atau [H+] = α . Ma a = jml H+ tiap molekul
[H+] = Ka = Tetapan asam
α = derajat ionisasi asam
Basa Basa Kuat [OH-] = Mb x b Mb = Molaritas basa
Basa Lemah Kb.Mb atau [OH-] = α . Mb b= jml OH- tiap molekul
[OH-] = Kb = Tetapan basa
α = derajat ionisasi basa
Keterangan:
mol terlarut gram terlarut 1000
Molaritas (M) = = x
Liter Larutan Mr terlarut mL Larutan

Larutan Penyangga

Larutan Penyangga terbentuk dari = asam / basa lemah + garamnya atau asam + basa sisa
asam/basa lemah. Larutan penyangga mempunyai sifat : pH nya konstan jika ditambah sedikit
asam/ basa/ air (diencerkan) BIASANYA: selisih 0,1-0,2 dari pH awal

Rumus :
Larutan Jenis Rumus Keterangan
mol asam Ka = Tetapan asam
Asam Lemah + Penyangga [H + ] = Ka a = jml asam lemah pd
Garamnya asam mol garam x a
garamnya
Kb = Tetapan basa
Basa Lemah +
Penyangga basa b = jml basa lemah pd
Garamnya
garamnya

101 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Larutan Jenis Rumus Keterangan
mol basa
[OH − ] = Kb
mol garam x b

Sisa Asam mol H+ = Ma x Va x Jml H+


+ -
Lemah mol H - mol OH mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
[H + ] = Ka
(Penyangga mol OH-
Asam)
Asam + Basa
Sisa Basa mol H+ = Ma x Va x Jml H+
- +
Lemah mol OH - molH mol OH- = Mb x Vb x Jml OH-
[OH − ] = Kb
(Penyangga mol H+
Basa)

Kurva Titrasi Penyangga Asam Lemah yang dititrasi oleh Basa Kuat :

Kegunaan Larutan Penyangga


Dalam keseharian, larutan penyangga ini sangat bermanfaat buat hal-hal sebagai berikut.
1. Menjaga kadar pH cairan dalam organ tubuh (intra sel dan ekstra sel), terutama pada ginjal. Pada
ginjal terjadi ekskresi ion H+ dari asam dihidrogen fosfat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen
fosfat (HPO42-).
2. Menjaga ph plasma darah supaya stabil berada pada kisaran 7,45. Larutan ini terjadi antara ion
HCO3- dan Na+.
3. Menjaga kadar asam basa pada makanan olahan nan dikemas dalam kaleng. Kadar ph nan terjaga
membuat makanan kaleng tersebut jadi tak mudah rusak. Larutan penyangga ialah antara asam
benzoate dan natrium benzoate.
4. Menjaga kadar pH pada sampo spesifik bayi. Rambut bayi dan balita lebih halus jika dibandingkan
dengan rambut orang dewasa. Kelenjar minyak pada kulit kepala bayi juga belum bisa berfungsi
secara sempurna. Maka, diperlukan produk pencuci rambut atau shampo yang mengandung
sedikit bahan aktif atau kimia dan dengan pH yang seimbang. Shampo dengan pH seimbang itu
juga tak pedih di mata sehingga kondusif buat kulit kepala dan paras bayi. Protein keratin ialah
protein penyusun rambut nan memiliki ikatan kimia hydrogen dan disulfide. Ikatan keduanya
akan putus jika pH pada produk sampo terlalu kurang atau lebih dari 4,6 dan 6,0. Larutan ini
berfungsi menyesuaikan dengan pH yang dimiliki rambut.
5. Asam sitrat sebagai larutan penyangga pada buah. Fungsi asam sitrat ini ialah sebagai bahan
pengawet nan alami dan kondusif serta buat menambah rasa masam pada makanan dan

102 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
minuman olahan. Asam sitrat pada siklus metabolisme pada hampir setiap makhluk hayati nan
berfungsi sebagai zat antioksidan. Asam sitrat dalam global industri sering dipakai dalam
pembuatan zat pembersih permukaan barang-barang rumah tangga.
6. Larutan penyangga nan berfungsi menstabilkan kadar pH juga dapat membantu kerja enzim
sebagai katalis dalam tubuh manusia. Enzim nantinya akan membantu laju reaksi kimia pada suhu
eksklusif dalam metabolisme manusia.
7. Natrium asetat merupakan larutan penyangga nan bisa menetralkan asam sulfat dari buangan
pabrik berupa limbah. Kegunaan lainnya dalam global industri ialah sebagai penyangga bersama-
sama dengan asam klorida.
8. Sodium cacodylate ialah larutan nan dipakai dalam pelaksanaan mikroskop elektron. pH yang baik
buat alat dalam global medis dan biologi ini berada pada kisaran 5 ,0 - 7,4.
9. Larutan penyangga juga sangat krusial dalam pengolahan limbah dengan proses anaerob. Proses
anaerob sendiri melalui tiga termin yaitu proses hidrolisis, proses pembentukan asam, dan proses
pembentukan metana. Dalam proses pembentukan metana, penambahan buffer dimanfaatkan
agar pH-nya tetap 7.

Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi peruraian suatu garam dalam air. Reaksi hidrolisis terjadi antara
ion-ion garam dengan air sehingga ion - dan ion + dari garam bereaksi dengan air membentuk asam
dan basa asalnya.

Garam dari
Contoh NH4Cl
Reaksi Hidrolisis NH4+ + H2O →NH4OH + H+
Jenis Hidrolisis Hidrolisis sebagian/ parsial
Sifat Asam=Basa Asam, memerahkan Lakmus, pH< 7
Rumus + Kw
Asam Kuat + Basa Lemah [H ] = x [Mgaram] x b atau
Kb
[H + ] = Kh x [Mgaram] x b
Kw
Kh =
Kb
Contoh NaCl
Reaksi Hidrolisis -
Asam Kuat + Basa Kuat Jenis Hidrolisis Tak Mengalami
Sifat Asam=Basa Netral, pH=7, warna Lakmus tetap
Rumus -
Contoh CH3COONa
Reaksi Hidrolisis CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-
Jenis Hidrolisis Hidrolisis sebagian/ parsial
Sifat Asam=Basa Basa, membirukan Lakmus, pH > 7
Rumus Kw
Asam Lemah + Basa Kuat [OH − ] = x [Mgaram]x a atau
Ka
[OH− ] = Kh x [Mgaram]x a
Kw
Kh = .
Ka

Contoh CH3COONH4
Asam Lemah + Basa Lemah
Reaksi Hidrolisis CH3COO- + H2O → CH3COOH + OH-

103 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
NH4+ + H2O →NH4OH + H+
Jenis Hidrolisis Hidrolisis total/ sempurna
Sifat Asam=Basa Jika:
Ka>Kb, bersifat asam
Ka<Kb, bersifat basa
Ka=Kb, bersifat netral
Rumus Ka
[H+ ] = x Kw
Kb
Kw
Kh =
Ka x Kb

Ksp (Tetapan Hasil Kali Kelarutan)


Hasil kali kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh garam yang sukar larut
dalam air. Nilai Ksp untuk elektrolit sejenis semakin besar, menunjukkan semakin mudah larut.
Kelarutan (s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut. Atau kemampuan maksimum dapat
larut. Hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan sebagai berikut.
Ksp = Xx Yy (s)x+y
Ksp
s = x +y , untuk membandingkan harga kelarutan gunakan rumus : s = 10−n/(x +y)
xxy y
Keterangan:
s = kelarutan (mol L-1)
x = jumlah kation dari elektrolit
y = jumlah anion dari elektrolit
n = pangkat harga Ksp
Jika diketahui konsentrasinya, berlaku:
AxBy → xAy+ + yBx- → Ksp AxBy = [Ay+]x[Bx-]y
Contoh :
AgCl →Ag+ + Cl- maka rumus Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
2+ -
CaCl2 →Ca + 2Cl maka rumus Ksp CaCl2 = [Ca2+] [Cl-]2
2+ -
Mg(OH)2 →Mg + 2OH maka rumus Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2
Ca3(PO4)2 → 3Ca2+ + 2PO43- maka rumus Ksp Ca3(PO4)2 = [Ca2+]3 [PO43-]2
Untuk memperkirakan suatu campuran menghasilkan endapan atau tidak, perlu diperhatikan
sebagai berikut.
a. Jika harga [Ay+]x[Bx-]y = Ksp AxBy , larutan tepat jenuh (tidak terjadi pengendapan).
b. Jika harga [Ay+]x[Bx-]y < Ksp AxBy, larutan belum jenuh (tidak terjadi pengendapan).
c. Jika harga [Ay+]x[Bx-]y > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh (terjadi pengendapan).

Pengaruh ion sejenis:


Semakin besar konsentrasi ion sejenis, semakin kecil kelarutannya

Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan bergantung pada zat terlarut dalam larutan yang dinyatakan sebagai
konsentrasi. Konsentrasi yang digunakan pada sifat koligatif
RUMUS
SIFAT KOLIGATIF NON ELEKTROLIT ELEKTROLIT
Kenaikan Titik Didih Larutan (ΔTb) ΔTb = Kb . m ΔTb = Kb . m . i
Penurunan Titik Beku Larutan (ΔTf) ΔTf = Kf . m ΔTf = Kf . m . i

104 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Penurunan Tekanan Uap Larutan (ΔP) ΔP = X ter . Po (mol ter x i)
∆P =
(mol ter x i) + (mol pel)
Tekanan Osmosis (π) π = M.R.T π = M.R.T . i

Keterangan:
mol gram 1000 % 1000
m = molalitas = = x = x
Kg Pelarut Mr p Mr (100 - %)
mol ter
X ter = Fraksi mol zat terlarut =
mol ter + mol pel
mol pel
X pel = Fraksi mol zat pelarut =
mol ter + mol pel
X ter + X pel = 1

Kf = tetapan titik beku molal pelarut


Kb = tetapan titik didih molal pelarut
Po = tekanan uap jenuh pelarut
P = tekanan uap jenuh larutan
R = tetapan gas = 0,082 lt atm mol-1 K-1
T = suhu = dalam satuan Kelvin (K) = oC + 273
i = faktor van’t Hoff = 1 + {(n-1)α}
α = derajat dissosiasi
n = jumlah ion
contoh:
NaCl →Na+ + Cl- , maka jumlah n = 2
MgCl2 →Mg2+ + 2Cl- , maka jumlah n = 3
CaCO3 → Ca2+ + CO32- , maka jumlah n = 2
Na2CO3 → 2Na+ + CO32- , maka jumlah n = 3
Al2(CO3)3 → 2Al3+ + 3CO32- , maka jumlah n = 5

Rumus tambahan
P = X pel . Po ;
ΔP = Po - P
ΔTb = Tb lar – Tb pel ;
ΔTf = Tf pel – Tf lar
Tf pelarut air = 0oC
Tb pelarut air = 100oC

Jika ditunjukkan gambar/tabel ditanyakan tekanan uap atau titik didih atau tekanan osmosis yang
paling besar/kecil gunakan logika rumus berikut:
Sifat Koligatif larutan Cari Harga
jumlah pelarut
Tekanan uap larutan (P); terbesar ; yang terbesar
jumlah pelarut + jumlah terlarut
jumlah terlarut
Titik didih larutan (Tb); terbesar ; yang terbesar
jumlah pelarut
jumlah terlarut
Titik beku larutan (Tf); terbesar ; yang terkecil
jumlah pelarut
mol terlarut jumlah terlarut
atau ; yang
Tekanan osmosis (π) besar liter larutan jumlah pelarut + jumlah terlarut
terbesar

105 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Diagram PT

Keterangan :
LR = titik beku pelarut
KS = titik beku larutan
MR = titik didih pelarut
NS = titik didih larutan
KL = ΔTf
MN = ΔTb

PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENERAPAN
Penurunan Titik Beku Larutan • Membuat Campuran Pendingin
• Antibeku
• Pencairan Salju di Jalan Raya
• Penentuan Massa Molekul Relatif
Kenaikan Titik Didih Larutan • Penyulingan komponen-komponen minyak bumi
Tekanan Osmotik • Membuat cairan Fisiologi
• Desalinasi Air larut melalui Osmosis balik
• memisahkan zat-zat beracun dalam air limbah sebelum dilepas ke
lingkungan bebas
• Mengontrol Bentuk Sel
• Mesin Cuci Darah
• Pengawetan Makanan
• Membasmi Lintah
• Penyerapan Air oleh Akar Tanaman (naiknya air dari tanah melalui
akar ke seluruh bagian tanaman)
Penurunan Tekanan Uap • kolam apung.
Larutan • tingginya kadar garam di laut mati

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar


1. 2003 OSN-K
Senyawa Cisplatin, [Pt(NH3 ) 2 Cl2 ] , sebagai agen chemotherapy yang dapat dibuat sesuai reaksi
berikut : (NH4) 2 PtCl4 (s) + 2 NH3 (aq) → 2 NH4Cl (aq) + Pt(NH3) 2 Cl2 (s)
Untuk membuat Cisplatin, anda mereaksikan sebanyak 15,5 gram padatan (NH4)2 PtCl4 dengan 225
mL larutan NH3 0,75 M.
Berdasarkan data tersebut, maka :
a. Tentukanlah reaksi yang terjadi bila NH3 dilarutkan dalam air
b. Tentukan pH larutan NH3 0,75 M ( Kb = 1,8 x 10–5 )
c. Tuliskan reaksi ionisasi (NH4)2 PtCl4 dan Pt(NH3) 2 Cl2 bila larut dalam air.
d. Antara larutan (NH4) 2 PtCl4 (373 g/mol) dan Pt(NH3) 2 Cl2 bila larut dalam air dengan molaritas

106 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
yang sama, manakah yang mempunyai daya hantar listrik paling besar
e. Berdasarkan data di attas, tentukan pereaksi yang jumlahnya berlebih, dan tentukan
pereaksi yang jumlahnya berlebih, dan tentukan mana pereaksi pembatas
f. Berapa banyak cisplatin yang dapat terbentuk sebanyak-banyaknya
g. sesudah pereaksi pembatas digunakan, dan dihasilkan cisplatin yang maksimum, apa dan berapa
gram jumlah pereaksi yang tersisa
h. Tentukan molaritas larutan NH4Cl yang terbentuk dari reaksi tersebut.

2. 2004 OSN-K
Soal 4 Asam Basa (18 point )
Gas HCN (27 g/mol) adalah gas yang bersifat racun, yang bila terhirup dapat menyebabkan
kematian. Di udara bila terhirup HCN dengan konsentrasi sebesar 300 mg/kg udara, sudah
dapat mematikan dan konsentrasi itu disebut dosis mematikan (lethal dosis), (R = 0,082
L.atm.mol– 1K– 1. ; 1,987 cal. mol– 1K–1.;8,31 J. mol– 1K–1.)
Dalam suatu laboratorium kecil dengan ukuran 5m x 4m x 3m terjadi pencemaran gas HCN sehingga
menimbulkan keracunan :
a. Hitunglah berapa mol gas HCN paling sedikit yang ada dalam ruangan laboratorium yang berukuran
5 m x 4 m x 3 m yang dapat menyebabkan kematian

Diketahui densitas udara (kerapatan) pada suhu 280C adalah 0,00118 g/m3.
Bila tekanan total barometer udara = 1 atm dan berat molekul rata-rata udara = 31,6 g/mol.
b. Tentukan berapa torr tekanan parsial gas HCN di dalam ruangan tersebut pada keadaan yang sama.
(1 atm = 760 torr = 760 mmHg)

Gas HCN dapat terbentuk dengan mereaksikan padatan NaCN dalam larutan H2SO4 .
c. i. Tuliskan reaksi antara NaCN padat dengan larutan H2SO4
ii. Berapa paling sedikit jumlah NaCN yang bereaksi sehingga dapat menimbulkan kematian, bila
reaksi dilakukan di dalam ruangan tersebut.

HCN adalah gas yang larut dalam air dan bersifat asam lemah dengan nilai tetapan kesetimbangan
Ka = 4,9 x 10-10.
d. i. Tuliskan reaksi kesetimbangan HCN dalam air.
ii. Berapa pH dari 1 liter larutan HCN 0,1 N

ke dalam 1 liter larutan HCN 0,1 N ditambahkan 2 gram NaOH (40 g/mol)
e. i. Tuliskan reaksi yang terjadi
ii. Apa jenis larutan yang anda peroleh
iii. Hitung pH larutan tersebut setelah ditambahkan 2 gram NaOH

3. 2005 OSN-K
Suatu senyawa sulfat (aq) dapat diidentifikasi dengan cara :
A. panaskan padatan sulfat tersebut dan tentukan apakah ada gas SO2 yang dihasilkan
B. tambahkan larutan perak nitrat kedalam larutan senyawa sulfat tersebut, Tentukan apakah
ada endapan yang terjadi, dan larut dalam asam nitrat
C. tambahkan larutan barium nitrat dan terjadi endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat
D. tambahkan larutan kalsium nitrat kedalam larutan sulfat dan kemudian bila terbentuk
endapan putih tambahkan asam sulfat encer
E. Jawaban A, B, C dan D semua betul

4. 2005 OSN-K
Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan

107 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
hasilnya terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion
A. kalsium
B. magnesium
C. Klorida
D. Karbonat
E. Sulfat

5. 2005 OSN-K
Ke dalam senyawa X ditambahkan larutan ence asam klorida dan ternyata terbentuk gas dan
dihasilkan larutan yang keruh. Setelah reaksi berhenti , kemudian ditambahkan larutan amonium
hidroksida berlebih, dan ternyata dihasilkan larutan yang berwarna biru. Tentukan senyawa X
tersebut.
A. CuSO4
B. Cu(NO3)2
C. CuCO3
D. CuCl2
E. CuBr2

6. 2005 OSN-K
Bila suatu senyawa yang keadaan antar partikel-partikel molekulnya masih berhubungan dan
dapat bergerak bebas secara terbatas dan kemudian berubah menjadi keadaan dimana partikel-
partikel molekulnya dapat bergerak bebas dalam ruangan yang tidak terbatas, maka
proses ini disebut :
A. kondensasi
B. difusi
C. penguapan
D. pembekuan
E. sublimasi

7. 2005 OSN-K
Berikut ini, tentukanlah oksida dari golongan IV mana yang tidak dapat dibuat dengan
mereaksikan langsung unsurnya dengan oksigen.
A. SiO2
B. CO2
C. GaO2
D. SnO2
E. PbO2

8. 2005 OSN-K
Untuk titrasi H3PO4 dengan larutan NaOH dipakai indikator fenolftalein (HPh). HPh tidak berwarna
sedangkan Ph– berwarna merah. Bila terus menerus ditambahkan OH–, maka indikator akan
berubah warna :
A. sebelum H2PO4– terbentuk
B. Setelah H3PO4 berubah menjadi H2PO4–
C. Setelah H2PO4– berubah menjadi HPO42–
D. Setelah HPO42– berubah menjadi PO43–
E. setelah 3 mol NaOH ditambahkan ke dalam 1 mol H3PO4

9. 2005 OSN-K
Berikut ini, senyawa manakah yang dapat bertindak sebagai asam Lewis ?
A. Zn2+

108 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. BF3
C. H3C – CO – CH3
D. Zn2+ dan BF3
E. Zn2+, BF3 , dan H3C – CO – CH3

10. 2005 OSN-K


Nilai pH untuk larutan asam lemah HX adalah 1,340. Berapakah tetapan kesetimbangan asam,
Ka HX ?
A. 2,09 x 10–2
B. 3,85 x 10–2
C. 4,57 x 10–2
D. 1,80 x 10–5
E. 3,60 x 10–5

11. 2005 OSN-K


Gas nitrogenmonoksida, NO adalah gas pencemar yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar
fosil, yang dapat mengakibatkan terjadinya kabut fotokimia di udara. Di udara gas tersebut dapat
bereaksi dengan oksigen dan membentuk gas nitrogen dioksida, NO2 . bila terjadi hujan, gas NO2
tersebut akan larut dalam air dan menimbulkan hujan asam karena terbentuk asam nitrit (HNO 2) dan
asam nitrat (HNO3).

a. i. Tuliskan persamaan reaksi antara gas NO dan O2 dan kemudia gas hasil reaksi tersebut
dilarutkan dalam air.
ii. Apa jenis reaksi yangterjadi bila gas NO2 dilarutkan dalam air, mengapa ?
iii. Bagaimana perbandingan mol HNO2 dan HNO3 bila gas NO direaksikan dengan O2 dan
dilarutkan dalam air.

Sebanyak 450 mL gas NO2 dialirkan ke dalam 100 mL air murni.. Di dalam air, asam nitrit ,
HNO2 adalah asam lemah dengan nilai tetapan kesetimbangan asam, Ka = 4,6 x 10 – 4 diketahui
bahwa pada kondisi tersebut volume molar gas adalah 22,5 liter/mol, dan volume larutan yang
diperoleh tidak berubah.

Setelah dialirkan gas NO2 , maka hitunglah :

b. i. Konsentrasi larutan asam yang terbentuk dalam 100 mL air tersebut di atas.
ii. Berapakah pH larutan yang telah dialiri gas NO2 tersebut.

Larutan yang telah dialirkan gas NO2 tersebut, ditambahkan dengan sejumlah NaOH (40 g/mol) padat
sehingga semua HNO3 yang terlarut dinetralkan.

c. i. Berapa gram NaOH yang dibutuhkan untuk menetralkan HNO3 yang terdapat dalam
larutan tersebut.
ii. Berapa pH larutan setelah semua HNO3 dalam larutan dinetralkan

12. 2006 OSN-K


Pada pembuatan larutan KOH 10% dari KOH padat yang mengandung 90% KOH murni, terlanjut
ditambahkan air terlalu banyak sehingga kadar KOH menjadi 8%. Berapa gram KOH padat harus
ditambahkan pada 250 gram larutan ini, agar diperoleh larutan KOH 10%.
A. 5,75
B. 6,00
C. 6,25

109 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. 6,75
D. 6,50

13. 2006 OSN-K


Tekanan uap eter, C2H5OC2H5 murni pada 10 0C adalah 291,8 torr. Jika 4,46 g asam salisilat dilarutkan
dalam 80,7 g eter, tekanan uapnya turun menjadi 8,5 torr, maka massa molekul asam salisilat
menurut percobaan ini adalah :
A. 140,5
B. 138,5
C. 136,5
D. 134,5
E. 132,5

14. 2006 OSN-K


Dari hidroksida berikut ini :
I. Al(OH)3 III. NaOH
II. Ca(OH)2 IV. Zn(OH)2
Tentukan mana yang bersifat amfoter :
A. I
B. III
C. I dan III
D. I dan IV
E. I dan II

15. 2006 OSN-K


Bila 0,1 M larutan dari HClO4, NH4Br, KOH dan KCN disusun berdasarkan kenaikan [H +] , maka urutan
yang benar adalah :
A. KOH < KCN < NH4Br < HClO4
B. KCN < KOH < HClO4 < NH4Br
C. HClO4 < NH4Br < KCN < KOH
D. NH4Br < HClO4 < KOH < KCN
E. Salah semua

16. 2006 OSN-K


Tentukan reaksi yang akan menghasilkan endapan, bila masing-masing 0,1 mol larutan di bawah ini
dicampurkan :
A. NaOH + H2S
B. Ca(OH)2 + K2CO3
C. Al(NO3)3 + K2SO4
D. CuSO4 + NH4Cl
E. BaCl2 + KNO3

17. 2006 OSN-K


Suatu stasiun pembangkit listrik tenaga batubara dihubungkan dengan peralatan untuk
menghilangkan gas sulfur oksida /FGD (flue gas desulphurization). Peralatan tersebut berfungsi
untuk menangkap gas sulfur dioksida dari limbah gas buang hasil pembakaran batubara. Di dalam
unit FGD, limbah gas direaksikan dengan bubuk batu kapur, CaCO3 dan menghasilkan kalsium sulfit,
CaSO3. Hasil reaksi ini dioksidasi oleh udara membentuk CaSO4 padat. Diagram berikut menunjukkan
jumlah senyawa yang dipakai,dan hasilnya, hasil kegiatan stasiun tenaga listrik bahan bakar batubara
dengan unit FGD dalam 1 tahun.

110 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

(a) (i) Proses apakah yang memberikan energi yang dipakai dalam stasiun tenaga ?
(ii) gas manakah yang tidak terdapat dalam diagram, sebagai komponen utama dari flue gas?
(iii) jelaskan mengapa oksida nitrogen (NOx) terdapat dalam gas buang
(b) Tuliskan persamaan reaksi setimbang di masing-maing masalah untuk menunjukkan bagaimana :
(i) batu kapur bereaksi dengan sulfur dioksida
(ii) udara mengoksidasi kalsium sulfit.
(c) (i) gunakan persamaan (b)(i) untuk menentukan massa maksimum sulfur dioksida yang dapat
ditangkap oleh 3 x 105 ton batu kapur dalam unit FGD
(ii) Gunakan persamaan (b) untuk menentukan massa maksimum kalsium sulfat yang dapat
dihasilkan dari 3 x 105 ton batu kapur
(d) unit FGD memisahkan 90% sulfur dioksida dari gas limbah. Gunakan jawaban anda (c)(i), hitunglah
massa sulfur dioksida yang dilepaskan ke dalam atmosfer tiap-tiap tahun oleh stasiun tenaga bila
5 x 106 ton batubara dibakar.
(e) Senyawa lain apakah yang terbentuk, selain kalsium sulfat, yang merupakan hasil reaksi batu
kapur dengan komponen gas buang
(f) Berikan dua kemungkinan kerugian dari hasil operasi unit FGD

18. 2006 OSN-K


Suatu larutan mengandung asam nikotinat (Hnik) yang konsentrasinya 0,001 M Hnik. Bila Ka asam
nikotinat, Hnik, adalah 1,4 x 10 –5 , maka :
a. berapa pH-nya ?
b. Berapa derajat ionisasinya ?
Ke dalam 500 mL larutan tersebut ditambahkan 22 mg NaOH (40 g/mol)
c. Bila volume larutan tidak berubah setelah penambahan NaOH :
i. Tuliskanlah reaksi yang terjadi
ii. Hitunglah berapa pH larutan setelah penambahan NaOH tersebut.

19. 2006 OSN-K


Larutan maltosa 4% (massa) dalam air membeku pada temperatur – 0,229 0C dan nilai penurunan
titik beku molal air ( Kf = 1,86 0C/m)
a. Tentukan berapa massa molar maltosa (tidak terionisasi dalam air)
b. Pada temperatu 25 0C, densitas larutan maltosa tersebut adalah 1,014 g/mL, maka tentukanlah
tekanan osmosa larutan maltosa tersebut
c. Bila larutuan maltosa airnya hendak dimurnikan dengan cara osmosa terbalik, berapa tekanan
minimum yang harus diberikan ke permukaan larutan maltosa tersebut. (R = 0,082057
L.atm/K.mol – 1 )
d. Berapa konsentrasi larutan NaCl yang isotonik dengan larutan maltosa tersebut.

20. 2007 OSN-K


Berikut ini, manakah yang tidak dapat bertindak sebagai basa Lewis?
A. Cl–

111 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B.NH3
C. BF3
D.CN–
E.H2O

21. 2007 OSN-K


Sebanyak 50,00 mL larutan 0,116 M HF dititrasi dengan larutan 0,120 M NaOH. Berapa pH pada
titik ekivalen? (Ka HF = 6.8×10 –4.)
A.13,06
B.7,00
C.5,53
D.12,77
E.7,97

22. 2007 OSN-K


Apa pengaruhnya terhadap pH larutan bila kedalam 200 mL larutan 0,20 M asam asetat (HC2H3O2)
ditambahkan 1,0 mL larutan aqueous 0,010 M KCl? (anggap volume tetap)
A. pH tidak berubah.
B. pH akan naik
C. pH akan turun.
D. pH = 7
E. Tidak cukup informasi untuk meramalkan pengaruhnya terhadap pH

23. 2007 OSN-K


Garam rangkap adalah garam yang dalam kisi kristalnya mengandung dua kation yang berbeda
dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk kristal besar
dibandingkan dengan garam garam tunggal penyusunnya.
Contoh kristal garam rangkap adalah garam Mohr, ammonum besi(II) sulfat, (NH4)2(Fe)(SO4)2·6H2O,
Ammonium cobalt(II) sulfat, (NH4)2Co(SO4)2.6H2O, dan ammonium nickel sulfat,
(NH4)2Ni2(SO4)4.6H2O.
Ketiga garam rangkap tersebut dilarutkan dalam air dan dibuat larutan yang konsentrasinya masing
masing 0,1M, maka:
a. Tuliskanlah reaksi ionisasinya dalam air
b. Manakah larutan yang daya hantar listriknya paling besar? Jelaskan mengapa. (anggaplah tidak
terjadi hidrolisis)
c. Menurut anda, bagaimana pH larutan (NH4)2(Fe)(SO4)2? Asam atau Basa? Jelaskan pendapat
anda.
Bila sebanyak 1 mL larutan garam (NH4)2Ni2(SO4)4 yang konsentrasinya 0,1 M tersebut ditambahkan
kedalam 1 liter larutan BaCl2 0,1 M maka:
d. Apakah terjadi pembentukan endapan BaSO4 (anggap volume larutan tidak berubah). Diketahui
Ksp BaSO4= 1,1 x 10-10.

24. 2007 OSN-K


Asam asetat adalah asam lemah Bronsted. Berikut ini adalah sederetan turunan asam asetat
dimana atom H pada gugus metal digantikan oleh Cl. Dari TAbel berikut dapat dilihat bahwa
kekuatan sederetan asam tersebut berbeda, tergantung banyaknya Cl didalam molekul.

Tabel
Asam Ka
CH3COOH 1,8 x 10-5
ClCH2COOH 1.4 x 10-3

112 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Cl2CHCOOH 3,3 x 10-2
Cl3CCOOH 2,0 x 10-1
a. Dari Tabel tersebut, bagaimana sifat asam asam tersebut dengan bertambahnya Cl dalam
molekul? Jelaskan dan beri alasan mengapa demikian
b. Bila anda mempunyai ke empat larutan asam asam tersebut dengan molaritas yang sama,
manakah yang pH nya paling tinggi?

25. 2008 OSN-K


Berikut ini, larutan manakah yang mempunyai titik beku paling rendah?
A. 0.100 M CaCl2
B. 0.100 M C6H12O6
C. 0.100 M KCl
D. 0.100 M AgNO3
E. 0.100 M CO2

26. 2008 OSN-K


Larutan aqueous asam hipoklorit, HClO, adalah elektrolit. Partikel apa saja yang dihasilkan dalam
larutan aqueous HClO?
A. HClO.
B. HClO, ClO-.
C. ClO-, H+.
D. HClO, H+, ClO-.
E. HClO, H+.

27. 2008 OSN-K


Dalam reaksi: BF3 + NH3 → F3B:NH3, maka BF3 bertindak sebagai :
A. Basa Arrhenius
B. Basa Lewis
C. Asam Bronsteid
D. Asam Lewis
E. Tidak ada jawaban yang benar

28. 2008 OSN-K


Pada temperatur 25 oC nilai konstanta ionisasi air (Kw) adalah 1,01 x 10 -14, sedangkan pada 50 oC
nilai Kw adalah 5,48 x 10-14. . Pada temperatur 50 oC pH air murni adalah:
B. < 7
C. >7
D. 7
E. 14

29. 2008 OSN-K


Bila kedalam larutan asam asetat (Ka=1,8 x 10-5) ditambahkan garam natrium asetat padat maka:
A. Larutan semakin panas
B. pH larutan tetap (tidak berubah).
C. pH larutan akan turun
D. pH larutan akan naik
E. pH nya tak dapat diramalkan.

30. 2008 OSN-K


Larutan jenuh Kalsum hidroksida mempunyai pH 12,25. Berapa konsentrasi ion Ca2+dalam larutan
tersebut?

113 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A. 5,6 x 10-13 M
B. 2,3 X 10-5 M
C. 8,9 x10-3 M
D. 0,035 M
E. 0,018 M

31. 2008 OSN-K


Pembentukan gas H2 dari reaksi kalsiumhidrida dan Air.
Kalsium hidrida, CaH2 (42g/mol), bereaksi dengan air membentuk gas hydrogen, H2, sesuai reaksi:
CaH2(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + 2H2(g).
Reaksi ini sering digunakan untuk mengisi pelampung penyelamat dan balon cuaca.
a. Tentukan berapa bilangan oksidasi H dalam CaH2
b. Berapa gram CaH2 yang dibutuhkan untuk menghasilkan 10,0 L gas H2 pada tekanan 740 torr
pada 23° C? (1 atm=760 torr = 60 mmHg, R= 0.082)
c. Bila kedalam CaH2 tersebut ditambahkan 100 mL air untuk mereaksikan seluruh CaH2 yang
tersedia, tentukan apakah terbentuk endapan Ca(OH)2 bila larutan yang diperoleh pH nya 12,4.

Diketahui Ksp Ca(OH)2 = 7,9 x 10-6

32. 2009 OSN-K


Berikut ini, manakah yang tidak dapat bertindak sebagai basa Lewis?
A. Cl–
B. NH3
C. BF3
D. CN–
E. H2O

33. 2009 OSN-K


Sebanyak 50.50 mL larutan 0,116 M HF dititrasi dengan larutan 0,1200 M NaOH. Berapa pH
pada titik ekivalen? (Ka HF = 6.8×10–4.)
A. 13,06
B. 7,00
C. 1,23
D. 12,77
E. 7,97

34. 2009 OSN-K


Apa pengaruhnya terhadap pH larutan bila kedalam 200 mL larutan 0,20 M asam asetat (HC2H3O2)
ditambahkan 10 mL larutan aqueous 0,010 M KCl?
A. pH tidak berubah.
B. pH akan naik
C. pH akan turun.
D. pH = 7
E. Tidak cukup informasi untuk meramalkan pengaruhnya terhadap pH

35. 2009 OSN-K


Soal 3 (10 poin)
Garam rangkap adalah garam yang dalam kissi kristalnya mengandung dua kation yang berbeda
dengan proporsi tertentu. Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk kristal besar
dibandingkan dengan garam garam tunggal penyusunnya. Contoh kristal garam rangkap adalah

114 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
garam Mohr, ammonum besi(II) sulfat, (NH4)2(Fe)(SO4)2·6H2O, Ammonium cobalt(II) sulfat,
(NH4)2Co(SO4)2.6H2O, dan ammonium nickel sulfat, (NH4)2Ni2(SO4)4.6H2O.
Ketiga garam rangkap tersebut dilarutkan dalam air dan dibuat larutan yang
konsentrasinya masing masing 0,1M, maka:
a. Tuliskanlah reaksi ionisasinya dalam air
b. Manakah larutan yang daya hantar listriknya paling besar? Jelaskan mengapa. (anggaplah
tidak terjadi hidrolisis)
c. Menurut anda, bagaimana pH larutan (NH4)2(Fe)(SO4)2? Asam atau Basa? Jelaskan pendapat
anda.

Bila sebanyak 1 mL larutan garam , (NH4)2Ni2(SO4)3 yang konsntrasinya 0,1 M tersebut ditambahkan
kedalam 1 liter larutan BaCl2 0,1 M maka:
d. Apakah terjadi pembentukan endapan BaSO 4 (anggap volume larutan tidak berubah). Diketahui
Ksp BaSO4= 1,1 x 10-10

36. 2009 OSN-K


Soal 5.
Air hujan yang normal bersifat sedikit asam karena mengandung gas karbon dioksida yang terlarut.
Karbon dioksida yang larut dalam air membuat larutan bersifat asam:

CO2(aq) + H2O(l) ⟶ H+ (aq) + HCO3– (aq) Ka = 4,3 x 10-7

Dilain pihak, hujan asam adalah problem utama dibanyak bagian permukaan bumi. . Hujan asam
mengandung sejumlah asam kuat seperti H2SO4 dan HNO3. Asam asam ini terutama dihasilkan dari
pembakaran bahan fossil (batubara, minyak bumi dan gas alam) yang mengandung sulfur.
Pembakaran tersebut menghasilkan sulfur dioksida yang selanjutnya bereaksi dengan oksigen di
atmosfir membentuk sulfur trioksida. Sulfur trioksida larut dalam air dan membentuk asam sulfat:
Akibatnya keasaman air hujan meningkat , yang akan merusak pepohonan, kehidupan air korosi
terhadap logam dan mengikis batuan atau bagunan.

a. Tuliskan lah reaksi reaksi yang terjadi, mulai dari Sulfur membentuk sulfur dioksida, sulfur
trioksida dan asam sulfat.

b. pH ini dapat menjadi 3 atau bahkan lebih rendah untuk daerah yang terpolusi berat.
Hitunglah konsentrasi [H+] dan [OH-] pada pH 3,30 dan 25oC.

c. Bila sulfur dioksida (SO2) larut dalam air, akan terbentuk asam sulfit (H2SO3, Ka1=1,7 x 10-2,
Ka2=6,4 x 10-8). Didalam air, asam sulfit akan menyumbangkan proton ke molekul air.
i. Tuliskan reaksi kesetimbangan kimianya, dan tunjukkan mana yang merupakan asam dan
basa kuat Bronsted-Lowry yang lebih kuat dari persamaan reaksi tersebut. (berikan hanya
untuk reaksi proton yang pertama dari H2SO3)
ii. Bila ionisasi dari HSO- selanjutnya diabaikan (karena K <<K ), hitunglah pH larutan bila
konsentrasi awal H2SO3 adalah 4,0 x 10-4M.

d. Bila pada awalnya SO2 dari soal (c) dioksidasi menjadi SO3, maka konsentrasi H2SO4 adalah
juga 4,0 x 10-4M.

Dalam kasus ini, hitunglah pH larutan H2SO4. (H2SO4, Ka1 sangat besar, dan terionisasi sempurna, dan
Ka2 = 1.2 x 10-2).

e. Alam mempunyai cara sendiri untuk memerngi hujan asam. Danau juga membunyai kapasitas

115 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
buffeer, khususnya untuk daerah yang banyak mengandung batu kapur yang akan meningkatkan
jumlah kasium karbonat terlarut. Tuliskan persamaan reaksi untuk air hujan yang mengandung
sedikit asam sulfat yang jatuh ke danau yangn mengandung sejumlah ion karbonat (CO32-). Jelaskan
mengapa danau tersebut dapat menahan perubahan pH. Apa yang akan terjadi bila sejumlah air
hujan asam jatuh kedanau secara berlebihan dan terdeposisi di danau?

37. 2010 OSN-K


Bila Na dibakar diudara dengan kelembaban yang tinggi maka reaksi yang paling utama terjadi
adalah reaksi :
A. Na + O2 ⟶ Na2O
B. Na + H2O ⟶ NaOH + H2
C. 4 Na + O2 + 2 H2O ⟶ 4NaOH
D. 2Na + O2 + CO2 ⟶ 2Na2CO3
E. 2Na + H2O + CO2 ⟶ 2NaHCO3 + H2

38. 2010 OSN-K


Yang manakah berikut ini mempunyai pengaruh terkecil/ terendah untuk kelarutan padatan dalam
pelarut cair?
A. Temperatur
B. Tekanan
C. Sifat alami dari zat terlarut
D. Sifat alami dari pelarut
E. Tidak dapat diperkirakan

39. 2010 OSN-K


Larutan akua garam garam berikut ini, manakah yang mempunyai tekanan uap paling rendah pada
25°C?
A. 0,01 m CaCl2
B. 0,01 m NaCl
C. 0,02 m NaCl
D. 0,015 m CaCl2
E. 0,01m Na2SO4

40. 2010 OSN-K


Didalam pelarut air, zat yang terlarut dapat bersifat sebagai elekrolit kuat, lemah dan non-elektorlit.
Berikut ini adalah larutan larutan senyawa dalam air yang konsentrasinya masing masing 0,1M
a. Larutan gula (non-elektrolit)
b. Larutan NaCl
c. Larutan Na2SO4
d. Larutan Asam asetat (Ka= 1,8 x 10-5)
Urut-urutan daya hantar listrik ke 4 larutan tersebut, mulai dari yang terbesar adalah:
A. a >b > c > d
B. b > c >d > a
C. c > d> b > a
D. c > b > d >a
E. c > d >a > d

41. 2010 OSN-K


Larutan p-nitrophenol yang konsentrasinya 1,00 x 10–3 M dititrasi dengan larutan NaOH yang
konsntrasinya 1,00 x 10–3 M. Bila nilai Ka dari p-nitrophenol adalah 7,08 x 10–8 pada 25 oC., berapa
pH pada titik ekivalen ?

116 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A. 8,92
B. 8,62
C. 7,15
D. 5,10
E. 10,20

42. 2010 OSN-K


Berikut ini, manakah pernyataan yang tidak benar:
A. [H3O+][OH–] = 1.0 x 10–14 di dalam semua larutan akua pada 25° C.
B. [H3O+] = [OH–] di dalam semua larutan akua netral.
C. pH = 7 hanya di dalam air murni pada 25° C.
D. [H3O+] >1.0 x 10–7 di dalam larutan akua asam.
E. [H3O+] = [OH-] = 1.0 x 10–7 di dalam air murni pada 25° C.

43. 2010 OSN-K


Berapa pH larutan yang mengandung 3,98 x 10–9 M ion hidroksida dalam air?
A. 8,400
B. 5,600
C. 9,000
D. 3,980
E. 7,000

44. 2010 OSN-K


Menurut teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, asam didefenisikan sebagai:
A. meningkatkan [H+ ] bila dimasukkan dalam H2O
B. menurunkan [H+ ] bila dimasukkan dalam H2O
C. meningkatkan [OH- ] bila dimasukkan dalam H2O
D. bertindak sebagai aseptor proton dalam setiap system
E. bertindak sebagai donor proton dalam setiap system

45. 2010 OSN-K


Berikut ini yang manakah asam Lewis tetapi bukan asam Brønsted-Lowry?
A. NH3
B. HF
C. BF3
D. HNO3
E. NaOH

46. 2010 OSN-K


Berikut ini, manakah yang BUKAN merupakan reaksi asam-basa Lewis?
A. Cu2+ (aq) + 4NH3 (aq) ⟶ [Cu (NH3)]+2 (aq)
B. HCl(g) + NH3 (g) ⟶ NH4Cl(s)
C. H+ (aq) + OH- (aq) ⟶ H2O(l)
D. 2Na(s) + Cl2 (g) ⟶ 2NaCl(s)
E. H+(aq) + H20(l) ⟶ H3O(aq)

47. 2010 OSN-K


Berikut ini, pasangan manakah yang tidak dapat membentuk campuran buffer?
A. NH3 , NH4Cl
B. NaCH3O2 , HCl
C. RbOH, HBr

117 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. KOH, HF
E. H3PO4 , KH2PO4

48. 2010 OSN-K


Setiap garam berikut ini mempunyai nilai Ksp 1,00 x 10-9. Berikut ini garam manakah yang paling
mudah larut dalam air.
A. XY
B. XY2
C. X3Y
D. XY3
E. X2Y3

49. 2010 OSN-K


Soal 2. Reaksi pengendapan. (10 poin)
Sebanyak 5,0 g contoh CaCl2 yang bercampur dengan zat lainnya, dilarutkan dalam air bersama
dengan kalium sulfite (K2SO3). Setelah didiamkan, ternyata menghasilkan endapan garam tak-larut
kalsium sulfit. Sesudah endapan dipisahkan dan dikeringkan, ternyata diperoleh berat endapan
sebanyak 2,1 g. Bila diketahui massa molar kalsium sulfit adalah 120,14 g/mol dan CaCl 2 adalah
110,99 g/mol, maka:
(a) Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi, dan juga persamaan ion untuk reaksi tersebut
(b) Tuliskan persamaan ion untuk reaksi tersebut
(c) Berapa persentase berat CaCl2 dalam contoh semula?

50. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini, larutan 0.10 M aqueous manakah yang akan memberikan daya hantar listrik paling kecil?
A. NaCl
B. (NH4)SO4
C. NaHCO3
D. C2H5OH
E. Semua larutan daya hantarnya sama

51. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini adalah Kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat:

Titik manakah yang menunjukkan bahwa larutan bersifat buffer?


A. A
B. B
C. C
D. D

118 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. E

52. 2011 OSN-K Tipe 1


Soal 1. (9 poin)
Hidrogen dapat dibuat dari reaksi logam magnesium, logam aluminium dan logam seng masing-
masing dengan asam encer
a. Tuliskan 3 reaksi logam dengan asam encer tersebut (3 poin)
b. Perkirakan reaksi mana yang paling cepat menghasilkan gas hidrogen (2 poin)
c. Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen paling banyak jika asam yang digunakan untuk masing-
masing reaksi sama jumlahnya (2 poin)
d. Reaksi mana yang menghasilkan hidrogen paling banyak jika masing-masing reaksi hanya
menggunakan lg logam (2 poin)

53. 2011 OSN-K Tipe 2


Berikut ini, manakah campuran yang akan memberikan tekanan uap paling kecil? Masing-masing
larutan
diambil sebanyak 500 mL:
A. Larutan KCl 0,5 M + Larutan NaCl 0,5 M
B. Larutan NaCl 1 M + Larutan gula 0,5 M
C. Larutan Na2SO4 0,5 M + Larutan gula 0,5 M
D. Larutan Na2SO4 1 M + air
E. Larutan KOH 0,5 M + Larutan HCl 0,5 M

54. 2011 OSN-K Tipe 2


Bila ke dalam air sungai ditambahkan asam klorida kemudian ditambahkan larutan barium nitrat dan
hasilnya terbentuk endapan putih. Kesimpulannya dalam air sungai tersebut terdapat ion:
A. Kalsium
B. Magnesium
C. Klorida
D. Karbonat
E. Sulfat

55. 2011 OSN-K Tipe 2


Berikut ini, kombinasi manakah yang menghasilkan produk gas?
A. Ammonium nitrat pada dan larutan kalsium hidroksida
B. Logam tembaga dan 0,10 M asam hidroklorida
C. Larutan barium hidroksida dan 0,10 M asam sulfat
D. Larutan aluminium nitrat dan natrium klorida
E. Larutan 0,10 M N aCl dan perak nitrat

56. 2011 OSN-K Tipe 2


Sebanyak 49,9 g contoh barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2.8H2O yang massa molar-nya 315
g.mol–1 dilarutkan dalam air, dan kemudian diencerkan hingga volumenya tepat 2,50 L. Berapa
konsentrasi ion hidroksida dalam larutan ini?
A. 0,0634 M
B. 0,127 M
C. 0,190 M
D. 0,317 M
E. 0,634 M

57. 2011 OSN-K Tipe 2

119 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Berikut ini manakah yang larutannya mengandung dua mol partikel terlarut?
A. 1,0 L dari 0,50 mol L–1 Na2SO4(aq)
B. 1,0 L dari 0,20 mol L–1 Al2(SO4)3(3q)
C. 4,0 L dari 0,25 mol L–1 CH3CO2Na (aq)
D. 8,0 L dari 0,125 mol L–1 CH3COOH (aq)
E. 1,0 L dari 0,33 mol L–1 Cu(NH3)4SO4 (aq)

58. 2011 OSN-K Tipe 2


Berikut ini, senyawa manakah yang dapat bertindak sebagai asam Lewis?
A. Zn2+
B. BF3
C. H3C–CO–CH3
D. Zn2+ dan BF3
E. Zn2+, BF3 dan H3C–CO–CH3

59. 2011 OSN-K Tipe 2


Berikut ini, larutan 0,10 M aqueous manakah yang akan memberikan daya hantar listrik paling
rendah?
A. NH4CI
B. CuBr2
C. Na2CO3
D. C2H5OH
E. NaCl

60. 2011 OSN-K Tipe 2


Berapa volume (mL) dari 0,0500 M asam fosfat yang dibutuhkan untuk menitrasi sempurna 25,0 mL
larutan 0,150 M barium hidioksida hingga titik akhir fenolflataein?
Reaksi: 3 Ba(OH)2 + 2 H3PO4 → Ba3(PO4)2 + 6 H2O
A. 25,0
B. 50,0
C. 75,0
D. 100,0
E. 150,0

61. 2011 OSN-K Tipe 2


Soal Essay No. 3
Asam asetat dikenal sebagai asam cuka yaitu asam yang relatif lemah tetapan asam Ka = 1,8 x 10 –5
1. Tuliskan ramus molekul asam cuka
2. Berapakah massa molekul asam cuka tersebut
3. Jika diketahui larutan asam cuka 10% massa, dentitas ∼1 g/mL, berapa g asam cuka yang
terkandung dalam 10 mL laratan tersebut.
4. Berapa konsentrasi asam cuka tersebut yang dinyatakan dalam M(mol/liter)?
5. Berapakali pH laratan asam cuka ini?

Jika 5 mL asam cuka 10% tersebut dimasukkan dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air
sampai tepat 100 mL
6. Berapa konsentrasi asam cuka tersebut yang dinyatakan dalam M?
7. Berapa pH laratan encer tersebut?

62. 2012 OSN-K Tipe 1

120 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kolam renang umum sering diklorinasi untuk membunuh bakteri. Sebagai suatu alternatif klorinasi,
ion perak dapat dipakai dalam konsentrasi tidak lebih dari 10–6 mol dm–3 dan tidak kurang dari 10–7
mol dm-3 dari ion perak. Yang manakah berikut ini senyawa yang dalam larutan jenuh memberikan
konsentrasi ion perak yang dibutuhkan?
Senyawa Hasil kali kelarutan(Ksp)
A. AgBr 5 x 10–13 mol2 dm–6
B. AgCl 2 x 10–10 mol2 dm–6
C. AgIO3 2 x 10–8 mol2 dm–6
D. Ag2CO3 5 x 10–12 mol3 dm–9
E. Ag2SO4 2 x 10–5 mol3 dm–9

63. 2012 OSN-K Tipe 1


Molekul atau ion dibawah ini, manakah yang tidak dapat bertindak sebagai basa Lewis?
A. Cl–
B. CN–
C. NH3
D. H2O
E. BF3

64. 2012 OSN-K Tipe 1


Soal 3 (9 poin)
Nilai pH darah dalam tubuh manusia dijaga dalam rentang yang sempit yaitu dari 7,35 hingga 7,45
oleh sistem buffer alami yang terdiri dari asam karbonat, H2CO3(aq) dan ion hidrogenkarbonat,
HCO3– (aq)
a. Larutan buffer yang konsentrasi H2CO3(aq) dan HCO3– (aq) sama, mempunyai pH = 6,10. Hitunglah
konstanta dissosiasi, Ka, untuk H2CO3(aq). (2 poin)
b. Hitunglah rasio (perbandingan) konsentrasi HCO3– (aq) dan H2CO3(aq) dalam darah pada pH =
7,40 (3 poin)
c. Apakah pH darah seseorang naik ataukah turun selama kerja fisik? Jelaskan jawaban anda! (2
poin)
d. Jelaskan dengan singkat mengapa dalam sistem buffer H2CO3(aq)/ HCO3– (aq) dapat menjaga pH
darah. (2 poin)

65. 2012 OSN-K Tipe 1


Soal-4 (Total: 20 poin)
Ketika natrium etanoat (CH3CO2Na) dilarutkan dalam air, terjadi reaksi kesetimbangan sebagai
berikut:
CH3CO2– (aq) + H2O(l) ⇌ CH3CO2H(aq) + OH– (aq)
Larutan natrium etanoat 0,01 M memiliki pH = 8,87.
a. Hitung konsentrasi H+ dalam larutan! (3 poin)
b. Hitung pula konsentrasi OH- dalam larutan! (2 poin)
d. Hitung konsentrasi asam etanoat dalam larutan! (2 poin)
e. Tentukan tentukan tetapan disosiasi asam, Ka, untuk asam etanoat! (4 poin)
f. Hitung massa (dalam gram) natrium etanoat yang harus ditambahkan ke dalam 1 L larutan asam
etanoat 0,10 M (dengan nilai Ka yang diperoleh dari jawaban soal (d). Jika tidak diperoleh
jawaban pada (d), gunakan nilai Ka asam etanoat= 2 x 10–5) untuk menghasilkan larutan bufer
(penyangga) dengan pH 4,7! (4 poin)
g. Gambarkan struktur molekul asam etanoat! (2 poin)
h. Jika asam etanoat direaksikan dengan isopropil alkohol (isopropanol), gambarkan struktur produk
yang terbentuk dan tuliskan nama IUPAC-nya! (3 poin)

121 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
66. 2012 OSN-K Tipe 2
Kedalam suatu contoh air sungai ditambahkan sejumlah asam klorida, kemudian diikuti dengan
penambahan larutan barium nitrat. Ternyata hasilnya adalah suatu endapan putih. Kesimpulannya
adalah bahwa didalam air sungai tersebut terdapat ion:
A. Kalsium
B. Magnesium
C. Klorida
D. Karbonat
E. Sulfat

67. 2012 OSN-K Tipe 2


Grafik menunjukkan perubahan pH bila asam 0,10 mol dm-3 secara gradual ditambahkan ke
basa/alkali 0,10 mol dm-3.

Yang manakah berikut ini zat yang dapat memberikan hasil seperti ini?
Alkali asam
A. Ba(OH)2 CH3CHO2H
B. Ba(OH)2 H3PO4
C. Ca(OH)2 H2SO4
D NaOH H2SO4
E. NaOH CH3CO2H

68. 2012 OSN-K Tipe 2


Suatu sampel garam rangkap X mengandung air hidrat. Jika 0,392 g X dilarutkan dalam air dihasilkan
larutan berwarna hijau sangat muda. Ke dalam larutan ini ditambahkan larutan barium klorida
menghasilkan endapan putih Y sebanyak 0,466 g. Endapan putih ini sukar larut dalam asam. Endapan
ini dipisahkan dari larutannya dan ke dalam larutan tersebut ditambahkan basa berlebih dan
dididihkan. Reaksi ini menghasilkan gas Z dengan volume 46,7mL (diukur pada 20 oC dan 1,03 atm)
dan endapan hidroksida berwarna hijau. Ketika dibiarkan di udara terbuka endapan ini berubah
menjadi kuning kecoklatan. Gas Z berbau tajam dan dapat diserap dalam larutan asam sulfat.
a) Tuliskan rumus kimia endapan Y dan persamaan reaksinya
b) Tuliskan rumus kimia gas Z dan persamaan reaksinya
c) Ion logam apa yang ada dalam X? Jelaskan persamaan reaksinya
d) Tuliskan rumus kimia garam X!
e) Berapa air kristal yang terkandung pada senyawa X? Buktikan

69. 2012 OSN-K Tipe 2


Nilai pH darah dalam tubuh manusia dijaga dalam rentang yang sempit yaitu dari 7,35 hingga 7,45
oleh sistem buffer alami yang terdiri dari asam karbonat, H2CO3(aq) dan ion hidrogenkarbonat, HCO3–
(aq)
a. Larutan buffer yang konsentrasi H2CO3(aq) dan HCO3– (aq) sama, mempunyai pH = 6,10. Hitunglah
konstanta dissosiasi, Ka, untuk H2CO3(aq).
b. Hitunglah rasio (perbandingan) konsentrasi HCO3– (aq) dan H2CO3(aq) dalam darah pada pH =

122 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
7,40
c. Apakah pH darah seseorang naik ataukah turun selama kerja fisik? Jelaskan jawaban anda!
d. Jelaskan dengan singkat mengapa dalam sistem buffer H2CO3(aq)/ HCO3– (aq) dapat menjaga
pH darah.

70. 2012 OSN-K Tipe 2


Amonia adalah gas yang mudah larut dalam air menghasilkan basa lemah, tetapan basa Kb = 1,8 x10 -
5

a) Tuliskan rumus molekul amonia


b) Tuliskan reaksi amonia dalam air yang menghasilkan basa
c) Jika diketahui larutan amonia 10%massa dengan densitas ~1 berapa konsentrasi
amonia(Mol/Liter) yang terkandung dalam 10 mL larutan tersebut?
d) Berapakah pH larutan amonia ini?

Jika 5 mL amonia 10% tersebut dimasukkan dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air
sampai tepat 100 mL
e) Berapa konsentrasi amonia yang dinyatakan dalam M?
f) Berapa pH larutan encer tersebut?
g) Jika 25 mL larutan basa encer ini dicampur dengan 5 mL HCl 0,1M, campuran larutan ini disebut
apa? berapakah pH larutan campuran tersebut?
h) Jika 5 mL larutan basa encer ini dicampur dengan 25 mL HCl 0,1M berapakah pH larutan
campuran tersebut?
i) Berapa mL HCl yang diperlukan agar tepat bereaksi dengan 10 mL amonia encer tsb?

71. 2012 OSN-K Tipe 3


Kedalam larutan garam X ditambahkan larutan encer asam klorida dan ternyata garam tersebut larut
dan terbentuk gas dan bila gas tersebut dialirkan kedalam larutan kalsium hidroksida dihasilkan
larutan yang keruh. Setelah reaksi berhenti, kemudian kedalam larutan ditambahkan ditambahkan
larutan amonium sullfat, dan ternyata dihasilkan endapan berwarna putih.Garam X tersebut adalah:
A. BaSO4
B. BaCO3
C. Cu(NO3)2
D. CaCl2
E. KBr

72. 2012 OSN-K Tipe 3


Magnesium oksida (MgO) adalah oksida tahan panas dan dipakai untuk pembuatan tungku peleburan
logam. Magnesium oksida tersebut dapat diperoleh dari air laut (mengandung MgCl 2) dengan cara
menambahkan sejumlah larutan kalsium hidroksida dan terbentuk endapan sesuai reaksi:
Ca(OH)2(aq) + MgCl2(aq) → Mg(OH)2(s) + CaCl2(aq)
Magnesium hidroksida kemudian disaring , kemudian dipanggang membentuk magnesium oksida.
Berikut ini, manakah perbedaan antara kalsium dan magnesium yang dapat menjelaskan mengapa
terbentuk magnesium hidroksida?
A. Magnesium kurang elektropositif daripada kalsium
B. Magnesium lebih rendah reaktivitasnya daripada kalsium dalam golongannya
C. Perubahan entalpi hidrasi Mg2+ kurang eksotermik daripada Ca2+
D. Hasil kali kelarutan (Ksp) Mg(OH)2 lebih rendah daripada Ca(OH)2
E. Besaran energi kisi Mg(OH)2 lebih kecil daripada Ca(OH)2.

73. 2012 OSN-K Tipe 3

123 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Anda diberikan tiga larutan berbeda, asam format (K a = 1,7 x 10–4), fenol (Ka=1,3 x 10–10), dan asam
asetat (Ka = 1,8 x 10-5), yang masing masing konsentrasi molarnya sama. Pilihlah urut urutan berikut
ini berdasarkan persen disosiasi pada kesetimbangan.
A. Asam format < Fenol < Asam asetat
B. Asam format < Asam asetat < Fenol
C. Asam asetat < Asam format < Fenol
D. Fenol < Asam asetat < Asam format
E. Tidak ada jawaban yang benar

74. 2012 OSN-K Tipe 3


Amonia adalah gas yang mudah larut dalam air menghasilkan basa lemah, tetapan basa Kb=1,8 x10–5
a) Tuliskan rumus molekul amonia
b) Tuliskan reaksi amonia dalam air yang menghasilkan basa
c) Jika diketahui larutan amonia 10% massa dengan densitas ~1 berapa konsentrasi amonia
(Mol/Liter) yang terkandung dalam 10 mL larutan tersebut?
d) Berapakah pH larutan amonia ini?

Jika 5 mL amonia 10% tersebut dimasukkan dalam labu takar 100 mL dan diencerkan dengan air
sampai tepat 100 mL
e) Berapa konsentrasi amonia yang dinyatakan dalam M?
f) Berapa pH larutan encer tersebut?
g) Jika 25 mL larutan basa encer ini dicampur dengan 5 mL HCl 0,1M, campuran larutan ini disebut
apa? berapakah pH larutan campuran tersebut?
h) Jika 5 mL larutan basa encer ini dicampur dengan 25 mL HCl 0,1M berapakah pH larutan
campuran tersebut?
i) Berapa mL HCl yang diperlukan agar tepat bereaksi dengan 10 mL amonia encer tsb?

75. 2012 OSN-K Tipe 3


Nilai pH darah dalam tubuh manusia dijaga dalam rentang yang sempit yaitu dari 7,35 hingga 7,45
oleh sistem buffer alami yang terdiri dari asam karbonat, H2CO3(aq) dan ion hidrogenkarbonat,
HCO3– (aq)
a. Larutan buffer yang konsentrasi H2CO3(aq) dan HCO3– (aq) sama, mempunyai pH = 6,10. Hitunglah
konstanta dissosiasi, Ka, untuk H2CO3(aq).
b. Hitunglah rasio (perbandingan) konsentrasi HCO3 – (aq) dan H2CO3 (aq) dalam darah pada pH =
7,40
c. Apakah pH darah seseorang naik ataukah turun selama kerja fisik? Jelaskan jawaban anda!
d. Jelaskan dengan singkat mengapa dalam sistem buffer H2CO3(aq)/HCO3 – dapat menjaga pH darah.

76. 2012 OSN-K Tipe 3


Garam natrium etanoat (CH3CO2Na) bila dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi kesetimbangan
sebagai berikut:
CH3CO2-(aq) + H2O(l) ⇌ CH3CO2H(aq) + OH-(aq)
Bila larutan natrium etanoat 0,01 M tersebut memiliki pH = 8,87, maka:
a. Hitung konsentrasi H+ dalam larutan!
b. Hitung pula konsentrasi OH- dalam larutan!
c. Hitung konsentrasi asam etanoat dalam larutan!
d. Tentukan tentukan tetapan disosiasi asam, Ka, untuk asam etanoat!
e. Hitung massa (dalam gram) natrium etanoat yang harus ditambahkan ke dalam 1 L larutan asam
etanoat 0,10 M (dengan nilai Ka yang diperoleh dari jawaban soal (d). Jika tidak diperoleh jawaban
pada (d), gunakan nilai Ka asam etanoat= 2x10 5) untuk menghasilkan larutan bufer (penyangga)
dengan pH 4,7!

124 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

77. 2013 OSN-K


Grafik berikut ini, manakah yang menjelaskan hubungan antara [H3O]+dan pH dalam larutan?

78. 2013 OSN-K


Berapa pH larutan yang terbentuk bila sebanyak 0,0600 mol NaOH ditambahkan ke dalam 1 L larutan
HCl 0,0500 M.
A. 3,45
B. 8,90
C. 12,00
D. 12,78
E. 13,50

79. 2013 OSN-K


Dalam larutan jenuh nickel karbonat, NiCO3 , mengandung 0,090 g dalam 2,0 L larutan . Berapakah
nilai Ksp untuk NiCO3 .
A. 7,58 x 10-4
B. 3,79 x10-4
C. 5,74 x 10-7
D. 1,44 x 10-7
E. 2,87 x 10-8

80. 2013 OSN-K


Soal 5. Asam lemah tak dikenal [18 poin]
Dalam 3 wadah berlabel X, Y dan Z, masing-masing berisi larutan asam lemah HA 0,1M
sebanyak 250 mL dengan tetapan asam Ka = 1x 10-5.
a. Berapa pH larutan pada wadah X? [3]
b. Hitung mL volume air yang harus ditambahkan ke dalam wadah Y agar pH larutan meningkat
sebesar 0,2 satuan [5]
c. Berapa mL volume larutan HCl 0,1M yang harus ditambahkan ke dalam wadah Z agar pH larutan
menjadi = 1 [5]
d. Hitung mL larutan NaA 1M yang harus ditambahkan ke dalam larutan pada wadah X agar pH
menjadi = 4 [5]

81. 2014 KSN-K


10 g parafin, C20H42, suatu zat terlarut yang tak mudah menguap, dilarutkan dalam 50 g benzena, C6H6.
Pada suhu 53°C, tekanan uap murni benzena adalah 300 torr. Tekanan uap Iarutan pada suhu tersebut
adalah
A. 298 torr

125 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. 292 torr .
C. 284 torr
D. 275 torr
E. 267 torr

82. 2014 KSN-K


Larutan pekat asam klorida, HCI, adalah Iarutan 36% w/w HCI dalam air. Larutan ini memiliki rapat
massa 1,18 g/cm3. Konsentrasi Iarutan tersebut adalah
A. 1,2 M .
B. 12 M
C. 24 M
D. 30 M
E. 7 M

83. 2014 KSN-K


Molalitas senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu Iarutan yang dibuat dengan cara
melarutkan 2,65 g C6H4CI2 dalam 50 mL benzena (kerapatan = 0,879 g/mL) adalah:
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m

84. 2015 OSN-K


Konsentrasi (dalam satuan molalitas) senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu larutan
yang dibuat dengan cara melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (densitas = 0,879 g/mL)
adalah :
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m

85. 2015 OSN-K


Diagram berikut ini menggambarkan suatu percobaan untuk pembuatan dan pengumpulan gas SO 2.
Ternyata setelah dilakukan percobaan, percobaan dengan sistem tersebut gagal (tidak dapat
mengumpulkan gas SO2).

Di antara modifikasi berikut yang akan membuat eksperimen ini berhasil untuk memperoleh gas SO 2
adalah :
A. Menghilangkan labu P seluruhnya.

126 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. Menghilangkan labu Q seluruhnya
C. Memakai asam sulfat encer pengganti asam hidroklorida.
D. Memakai air dalam labu P pengganti akua kalium hidroksida.
E. Pengumpulan dengan cara pemindahan ke atas.

86. 2015 OSN-K


Anda mempunyai zat berikut ini:
i. Kristal garam NaCl
ii. Lelehan garam NaCl
iii. Larutan garam NaCl
Yang dapat menghantarkan listrik adalah :
A. i dan ii
B. i dan iii
C. ii dan iii
D. i, ii, dan iii
E. hanya iii

87. 2015 OSN-K


Larutan garam-garam di bawah ini masing-masing konsentrasinya adalah 0,1 M. Larutan yang memiliki
nilai pH paling tinggi adalah :
A. Larutan NH4Cl (Kb NH4OH = 2,0 x 10-5)
B. Larutan (NH4)2SO4 (Kb NH4OH = 2,0 x 10-5)
C. Larutan NaClO (Ka HClO = 3,4 x 10-8)
D. Larutan NaCN (Ka HCN = 4,0 x 10-10)
E. Larutan Na2S (Ka H2S = 1,3 x 10-20)

88. 2015 OSN-K


Dalam fotografi, padatan AgBr yang tersisa dilarutkan dalam larutan Na2S2O3. Ion Ag+ bereaksi dengan
ion S2O32- membentuk senyawa kompleks [Ag(S2O3)2]3 , dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
AgBr (s) Ag+ (aq) + Br- (aq) Ksp = 5,4 x 10-13
Ag (aq) + 2 S2O3 (aq) [Ag(S2O3)2] (aq) Kf = 2,0 x 1013
+ 2- 3-

Jumlah padatan AgBr yang dapat larut dalam 125 mL larutan Na2S2O3 1,20 M adalah :
A. 7,14 g
B. 12,22 g
C. 14,08 g
D. 16,72 g
E. 40,65 g

89. OSN-K 2015


Soal 4 Larutan dan teori asam basa ( 20 point )
Tersedia 5 buah botol berlabel A, B, C, D dan E masing-masing berisi garam tunggal berupa padatan
berwarna putih. Semua padatan tersebut mengandung unsur-unsur golongan utama (non-transisi).
Semua zat tersebut dapat larut dalam air menghasilkan larutan jernih tidak berwarna.
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data berikut ini:
Larutan E dapat mengubah warna lakmus biru menjadi merah, larutan D dapat mengubah warna
lakmus merah menjadi biru.
Larutan A bereaksi dengan larutan E membentuk endapan putih yang sangat halus.
Larutan A bereaksi dengan larutan B membentuk endapan berwarna putih yang larut dalam air
panas.

127 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Larutan B bereaksi dengan larutan C membentuk endapan kuning.
Larutan B bereaksi dengan larutan D membentuk endapan berwarna hitam.
Larutan C dicampur dengan larutan D dan larutan E tidak menghasilkan endapan
Padatan E bereaksi dengan basa kuat membentuk gas yang berbau khas dan mengubah lakmus
merah basah menjadi biru.
Test nyala untuk larutan C dan D menunjukkan warna kuning
Dari data tersebut, perkirakan senyawa kimia yang mungkin dari senyawa A, B, C, D dan E. Buktikan
dengan persamaan reaksi selengkapnya.

90. OSN-K 2015


Soal 5 Larutan dan teori asam basa ( 22 point )
Cyanidin (Cy) adalah pigmen organik alamiah yang terdapat dalam buah blackberry, redberry,
anggur, ceri, dan lain lain. Cyanidin mempunyai warna ungu kemerah-merahan, dan dapat berubah
warna seiring dengan perubahan pH. Dalam larutan, pada pH rendah, cyanidin (Cy) berada sebagai
CyH+, yang berwarna merah, sedangkan pada pH tinggi berada sebagai Cy yang berwarna ungu.
CyH+ ⇌ Cy + H+
Merah ungu
a. Tuliskan persamaan untuk tetapan dissosiasi asam, Ka dari CyH+.
b. Dalam suatu buffer pH = 5,00, rasio dari bentuk merah ke bentuk ungu adalah 1 :
5. Hitunglah nilai Ka.
c. Hitunglah rasio bentuk merah terhadap bentuk ungu dalam buffer jus buah pada pH = 3,00,
dan perkirakanlah warnanya.
Jus buah sering diawetkan dengan penambahan sedikit sulfur dioksida yang mengkibatkan terjadinya
reaksi, dan menghasilkan senyawa tambahan yang tidak berwarna. Untuk perubahan warna merah
menjadi tidak berwarna digambarkan dengan reaksi berikut:
CyH+ + SO2 + H2O ⇌ CySO2H2+ H+ (1)
Merah tak-berwarna
Bila sulfur dioksida secukupnya ditambahkan ke buffer jus buah pada pH = 3,00 menghasilkan
konsentrasi kesetimbangan, [SO2], 1,0 x 10-2 M, dan intensitas warna merah berkurang sepersepuluh
dari nilai intensitas awalnya.
d. Tuliskan persamaan tetapan kesetimbangan reaksi (1) dan pakailah data yang tersedia
untuk menghitung nilainya.

91. 2016 OSN-K


Di antara larutan aqueous pada pilihan A, B, C, D dan E berikut, larutan aqueous yang dapat bereaksi
dengan logam magnesium adalah:
A. Ammonia, NH3
B. Kalium hidroksida, KOH
C. Hidrogen klorida, HCl
D. Natrium hidrogenkarbonat
E. Semua larutan di atas (pada pilihan A, B, C dan D) dapat bereaksi dengan Mg

92. 2016 OSN-K


Bila gelembung gelembung gas klorin dialirkan ke dalam larutan natrium hidroksida pekat panas,
akan terbentuk larutan:
A. NaCl dan NaClO
B. NaCl dan NaClO3
C. NaClO dan NaClO3
D. NaClO saja
E. NaClO3 saja

128 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
93. 2016 OSN-K
Diantara senyawa berikut ini, manakah yang mempunyai tekanan uap paling rendah:
A. Air, H2O
B. Hidrogenperoksida, H2O2
C. Etanol, CH3CH2OH
D. Aseton, CH2CO-CH2
E. Asam asetat, CH3COOH

94. 2016 OSN-K


Dibandingkan dengan air murni, larutan NaCl 0,1 mol/L mempunyai:
A. pH lebih tinggi
B. Daya hantar listrik lebih rendah
C. Titik didih lebih rendah
D. Titik beku lebih rendah
E. Tekanan uap lebih tinggi

95. 2016 OSN-K


Dalam reaksi: CH2NH2 + H2PO4– → CH3NH3+ + HPO4–2
Ion H2PO4– adalah suatu:
A. Asam
B. Basa
C. Agen pengoksidasi
D. Agen pereduksi
E. Katalis

96. 2016 OSN-K


Pada 0oC, konstanta produk ion dari air, Kw = 1,2 × 10–15. Nilai keasaman (pH) dari air murni pada 0 oC
yaitu :
A. 7,00
B. 6,88
C. 7,56
D. 7,46
E. 7,64

97. 2016 OSN-K


Bila 100 mL larutan 0,100 M KOH dicampurkan dengan 100 mL larutan yang mengandung HCl 0,075
M dan asam asetat (CH3COOH) 0,050 M maka larutan yang terbentuk mengandung spesi-spesi:
A. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH
B. Cl–, CH3COO–, CH3COOH, dan H+
C. CH3COOH, CH3COO–, OH– dan H+
D. K+, Cl–, CH3COOH dan H+
E. K+, Cl–, CH3COO–, CH3COOH, OH– dan H+

98. 2016 OSN-K


Sebanyak 100 mL larutan NaOH yang mempunyai pH =12, ditambahkan sebanyak 900 mL air. Nilai
pH larutan yang anda peroleh adalah:
A. 1
B. 3
C. 7
D. 11

129 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. 13

99. 2016 OSN-K


Bila anda membuat larutan asam lemah seperti tabel di bawah ini dengan molaritas yang sama,
maka yang akan memberikan pH paling kecil adalah:
Asam Lemah Formula pKa
A. Asam benzoat C6H5COOH 4,20
B. Ion benzilammonium C6H5CH2NH3+ 9,35
C. Asam kloroasetat ClCH2COOH 2,57
D. Hidroksilamine hidroklorida H2NOH.HCl 5,96
E. Asam thioasetat HSCH2COOH 3,33

100. 2016 OSN-K


Soal 3 (20 poin)
Anda mempunyai suatu campuran bubuk putih yang mengandung Na2CO3, Na2C2O4 dan NaCl. Untuk
menganalisis komposisi campuran tersebut, sebanyak 0,7371 g sampel dilarutkan dalam air. Ke
dalam larutan yang anda peroleh, ditambahkan 20,00 mL larutan baku HCl 0,2000 M, kemudian
larutan tersebut dididihkan dan dititrasi dengan NaOH. Sebanyak 8,24 mL larutan NaOH 0,1016 M
dibutuhkan untuk menitrasi dengan fenolftalein sebagai indikator dengan pH 9 (pH pada titik
ekivalen pertama). Sampel lain dari campuran senyawa yang sama sebanyak 0,6418 g dikalsinasi
pada 800 oC. Kemudian residunya dilarutkan dalam air dan kemudian ditambahkan sebanyak 50,00
mL larutan baku HCl 0,2000 M. Larutan tersebut kemudian dididihkan dan dititrasi dengan 14,72 mL
NaOH menggunakan indikator yang sama (titrasi kedua)
a. Tuliskan persamaan reaksi untuk semua reaksi yang terjadi selama analisis berlangsung. (10 poin)
b. Hitung % komposisi semua komponen yang ada di dalam campuran dalam sampel yang telah
dianalisis. (10 poin)

101. 2016 OSN-K


Soal 4 (20 poin)
Senyawa A (C7H15Br) jika dipanaskan dengan larutan NaOC2H5/C2H5OH akan menghasilkan
dua produk campuran alkena B dan C masing-masing mempunyai rumus molekul C7H14.
Kedua campuran kemudian direaksikan dengan H2, Pt baik produk utama (produk yang
paling banyak) B dan C akan menghasilkan 3-etilpentana.
a. Apa nama reaksi antara A dengan larutan NaOC2H5/C2H5OH ? (2 poin )
b. Tentukan struktur senyawa A (6 poin)
c. Tentukan struktur senyawa B (3 poin)
d. Tentukan struktur senyawa C ( 3 poin)
e. Tuliskan reaksi yang terjadi jika senyawa B diozonolisis, dan apa nama produknya ? ( 6 poin )

102. 2017 OSN-K


Volume larutan H3PO4 0,1 M yang tepat bereaksi dengan larutan 50 mL Ba(OH)2 0,25 M adalah..
A. 50 mL
B. 83,3 mL
C. 125 mL
D. 150 mL
E. 250 mL

103. 2017 OSN-K


Jika tekanan osmotik darah adalah 7,65 atm pada 37 oC, maka massa (dalam gram) glukosa (C6H12O6,
massa molar = 180,2 g/mol) yang dibutuhkan untuk membuat 1,00 liter larutan injeksi intravenous
yang tekanan osmotiknya sama dengan tekanan osmotik darah adalah…

130 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A. 3,00 g
B. 4,44 g
C. 25,4 g
D. 45,3 g
E. 56,0 g

104. 2017 OSN-K


Larutan aseton dibuat dengan cara melarutkan 0,50 mol aseton (P o = 345 torr) dalam 1,00 mol
etanol (Po = 59,8 torr) pada 25 oC. Fraksi mol aseton dalam fasa uap di atas larutan tersebut adalah
A. 0,26
B. 0,33
C. 0,50
D. 0,67
E. 0,74

105. 2017 OSN-K


Telah diketahui bahwa sifat koligatif suatu larutan ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut. Anda
melakukan percobaan untuk menentukan tekanan uap jenuh dari ke 4 larutan berikut ini:
a. 0,13 m BaCl2
b. 0,22 m MnSO4
c. 0,24 m ZnSO4
d. 0,41 m Ethylene glikol (nonelektrolit)
Berdasarkan berkurangnya tekanan uap larutan, maka urutan yang paling tepat adalah
A. a > b > c > d
B. b > a > b > c
C. a > d > c > b
D. a > d > b > c
E. d > c > b > a

106. 2017 OSN-K


Jika anda mencampurkan natrium hidroksida, NaOH, dan asam asetat, CH3CO2H dalam jumlah molar
yang sama, maka spesi utama yang terdapat dalam larutan yang dihasilkan adalah (Diketahui: Ka
CH3CO2H = 2 x10—5)
A. Na+, CH3CO2—, OH—, dan H2O
B. Na+, CH3CO2H, OH—, dan H2O
C. Na+, CH3CO2—, H3O+, dan H2O
D. Na+, CH3CO2H, H3O, dan H2O
E. Na+, CH3CO2— , CH3CO2H, OH—, dan H2O

107. 2017 OSN-K


Diketahui: Ksp CdS = 3,6 x 10—29 ; Ksp ZnS = 1,1 x 10—21. Tetapan kesetimbangan reaksi berikut:
CdS(s) + Zn2+(aq) ⇌ ZnS(s) + Cd2+(aq)
adalah
A. 3,3 x 10—8
B. 2,7 x 10—4
C. 4,2 x 105
D. 2,5 x 1049
E. 3,1 x 107

108. 2017 OSN-K


Diketahui bahwa H2S adalah asam yang lebih kuat daripada HCN.

131 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
(H2S: Ka1 = 1,0 x 10—7; Ka2 = 1,3 x 10—13; Ka HCN = 6,0 x 10—10).
Tentukanlah, bila memungkinkan, ke arah manakah kesetimbangan berikut berada:
HCN(aq) + HS— (aq) ⇌ CN— (aq) + H2S(aq)
A. Kesetimbangan mengarah ke kiri
B. Kesetimbangan mengarah ke kanan
C. Kesetimbangan sempurna setimbang ke arah kiri dan kanan
D. Dapat ditentukan bila keasaman relatif HS — diketahui
E. Tidak dapat ditentukan

109. 2017 OSN-K


Di antara asam asam berikut ini yang mempunyai basa konjugasi paling kuat adalah
A. Asam Askorbat, Ka = 8,0 x 10—5
B. Asam Benzoat, Ka = 6,5 x 10—5
C. Asam 3-chlorobenzoat, Ka = 1,5 x 10—4
D. Asam 2-hidroksibenzoat, Ka = 1,1 x 10—3
E. Asam Chloroasetat, Ka = 1,4 x 10—3

110. 2018 OSN-K


Soal 4 Hidrokarbon ( 2 point )
Di antara larutan dalam air berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah
A. 1,0 m asam asetat, CH3COOH
B. 1,0 m asam klorida, HCl
C. 1,0 m asam sulfat, H2SO4
D. 1,0 m asam fosfat, H3PO4
E. 1,0 m glukosa, C6H12O6

111. 2018 OSN-K


Soal 6 Larutan dan teori asam basa ( 2 point )
Di antara larutan garam dengan konsentrasi 0,1 M berikut yang memberikan nilai pH paling tinggi
adalah
A. NaCl
B. NaNO3
C. NaClO4
D. NaHSO4
E. NaHCO3

112. 2018 OSN-K


Soal 7 Larutan dan teori asam basa ( 2 point )
Di antara larutan dalam air berikut:
i. 0,2 M HF
ii. 1,5 M CH3COONa
iii. 3,0 M NH4Br
iv. 0,5 M NH3
v. 0,85 M FeCl3
yang mempunyai pH di bawah 7,0 adalah…
A. i, iii, v
B. ii, iv
C. i, ii, iii
D. hanya i
E. tidak ada, semua bersifat basa

132 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
113. 2018 OSN-K
Soal 8 Larutan dan teori asam basa ( 2 point )
Ke dalam larutan HCl 4 M ditambahkan padatan berikut:
I. Zn II. Cu III. Na2SO3 IV. Na2SO4
Padatan yang akan menghasilkan gas ketika ditambahkan ke dalam larutan HCl 4 M adalah
A. Hanya I
B. Hanya II
C. Hanya I dan III
D. I , II dan III
E. Tidak ada reaksi yang menghasilkan gas

114. 2018 OSN-K


Soal 18 Larutan dan teori asam basa ( 2 point )
Asam lemah HA mempunyai nilai tetapan disosiasi Ka = 1,0 x 10-7. Di antara pernyataan berikut yang
benar untuk larutan 0,30 M HA dalam air adalah
i. [A-] << [HA]
ii. [H+] = (Ka[HA])1/2
iii. [OH-] >> [A-]
A. Hanya i
B. Hanya ii
C. Hanya i dan ii
D. Hanya ii dan iii
E. Semua betul, i, ii, dan iii

115. 2018 OSN-K


Soal 19 Larutan dan teori asam basa ( 2 point )
Diketahui nilai Kb NH3 = 1,8 x 10-5 dan Ka HC2H3O2 = 1,8 x 10-5. Nilai pH dari larutan amonium
asetat, NH4C2H3O2 0,065 M adalah
A. 1,19
B. 2,96
C. 7,00
D. 11,06
E. 12,81

116. 2018 OSN-K


Soal 20 Larutan dan teori asam basa ( 2 point )
Di antara senyawa berikut ini yang kelarutannya paling besar di dalam air adalah
A. MnS , Ksp = 2,3 × 10-13
B. CoCO3 , Ksp = 1,0 × 10-10
C. Fe(OH)2 , Ksp = 7,9 × 10-16
D. Ag2CrO4 , Ksp = 1,2 × 10-12
E. Al(OH)3 , Ksp = 1,2 × 10-33

117. 2018 OSN-K


Soal 3 Larutan dan teori asam basa ( 26 point )
Sebanyak 20,00 mL larutan asam klorida 0,01 M dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 0,01 M
menggunakan dua jenis indikator yaitu: metil merah (pH 4-6) dan phenolphthalein (pH 8-10).
a. Tuliskan reaksi ion (netto) pada titrasi tersebut. (2 poin)
b. Hitung pH larutan (2 desimal) saat penambahan penitrasi dengan volume sesuai pada tabel di
lembar jawaban dan tuliskan nilai pH hasil perhitungan anda pada tabel tersebut. (10 poin)

133 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
c. Gambarkan kurva pH larutan terhadap volume penitrasi pada kertas grafik (pada lembar
jawaban). (3 poin)
d. Dari grafik tersebut, tentukan berapa mL volume penitrasi saat indikator metil merah berubah
warna dari merah menjadi tepat kuning? (3 poin)
e. Jika digunakan indikator fenolftalein, berapa mL volume penitrasi saat indikator berubah warna
dari tidak berwarna menjadi merah? (3 poin)
f. Dari data tersebut, indikator mana yang paling akurat untuk titrasi asam-basa tersebut?
(2 poin)
g. Jika yang dititrasi adalah 20 mL larutan asam lemah HA 0,01 M (pKa = 4,7) dengan natrium
hidroksida 0,01 M, indikator mana yang paling akurat? Buktikan dengan perhitungan. (3 poin)

118. 2019 OSN-K


Sebanyak 1,5 mL sampel larutan asam sulfat dari suatu baterai mobil dititrasi dengan 23,7 mL
larutan NaOH 1,47 M menggunakan indikator fenolftalein untuk menentukan titik akhir titrasi.
Konsentrasi (dalam satuan molaritas) sampel larutan asam sulfat tersebut adalah…
A. 0,36 M
B. 3,15 M
C. 6,30 M
D. 11,6 M
E. 23,2 M

119. 2019 OSN-K


Larutan 0,2 M natrium klorobenzoat (C7H4ClO2Na) memiliki pH 8,65. pH larutan 0,2 M asam
klorobenzoat (C7H5ClO2) adalah
A. 5,35
B. 8,65
C. 2,35
D. 3,45
E. 3,25

120. 2019 OSN-K


Suatu larutan penyangga (buffer) yang dibuat dengan cara mencampurkan NH3 dan NH4Cl
mempunyai pH 10. Di antara prosedur berikut yang dapat digunakan untuk menurunkan pH larutan
buffer tersebut adalah
1. Menambahkan larutan dengan HCl
2. Menambah larutan dengan NH3
3. Menambah larutan dengan NH4Cl
A. Hanya 1
B. Hanya 2
C. Hanya 3
D. Hanya 1 dan 3
E. Hanya 2 dan 3

121. 2019 OSN-K


Di dalam pelarut air, HCN adalah asam lemah (Ka= 6,2 x 10 —10), sedangkan NH3 adalah basa lemah
(Kb = 1,8 x 10—5). Sifat larutan 1,0 M NH4CN adalah
A. Asam kuat
B. Basa kuat
C. Netral
D. Asam lemah
E. Basa lemah

134 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

122. 2019 OSN-K


Konsentrasi I— minimum yang diperlukan untuk mengendapkan ion Ag + dalam suatu larutan yang
mengandung campuran ion Ag+ (0,1 M) dan Pb2+ (0,1 M) adalah…
(Diketahui Ksp AgI = 8,3 x 10—17 dan Ksp PbI2 = 7,9 x 10—9)
A. 8,30 x 10—16 M
B. 9,11 x 10—9 M
C. 7,90 x 10—8 M
D. 2,80 x 10—4 M
E. 1,99 x 10—3 M

123. 2019 OSN-K


Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 x 10—12) dalam suatu larutan penyangga dengan pH
= 11 adalah
A. 1,7 x 10—4 M
B. 1,0 x 10—11 M
C. 8,0 x 10—12 M
D. 8,0 x 10—9 M
E. 8,0 x 10—6 M

124. 2019 OSN-K


Soal-3. Gas Nitrogen Dioksida (22 poin)
Gas nitrogen dioksida, NO2, bila dialirkan ke dalam air akan membentuk asam nitrat, HNO3, dan
asam nitrit, HNO2.
a. Tuliskan persamaan reaksi bila gas NO2 dialirkan ke dalam air. (2 poin)
b. Hitung pH larutan yang diperoleh bila ke dalam 1 L air dialirkan sebanyak 2,3 g gas NO2. Diketahui
nilai Ka HNO2 adalah 4 x10—4. (6 poin)
c. Gambarkan struktur Lewis untuk NO2, NO2– dan NO3– beserta resonansinya, dan tentukan muatan
formal N dan O pada masing-masing struktur. (14 poin)

125. 2019 OSN-K


Soal-4. Produksi Asam Asetat dari Asetilena (17 poin)
Asam asetat (CH3COOH) secara industri dapat dibuat dengan menggunakan bahan dasar gas etilena
(C2H4). Langkah pertama, gas asetilena dioksidasi menjadi asetaldehida (CH3CHO) dengan katalis
PdCl2–CuCl2. Kemudian oksidasi dilanjutkan dan asetaldehida dirubah menjadi asam asetat
(CH3COOH) dengan menggunakan katalis Mn-(Asetat)2. Asam asetat yang terbentuk dilarutkan
dalam air.
a. Tuliskan dua tahapan reaksi perubahan asetilena menjadi asam asetat. (4 poin)
Sebanyak 50 mol gas asetilena pada temperatur 27 oC dan tekanan 1,05 atm, dioksidasi bertahap
dan diperoleh 1600 gram larutan asam asetat (larutan A) dengan kerapatan 1,055 g/cm3. Sebanyak
2,5 mL larutan A diambil dan ditambahkan air, sehingga diperoleh larutan sebanyak 1 L (larutan B).
Nilai pH larutan B yang diperoleh adalah 3,20.
Diketahui Ka CH3COOH (HAst) = 2 x 10—5
b. Hitung volume gas (L) asetilena yang digunakan untuk reaksi ini. (3 poin)
c. Hitung konsentrasi molar dan persentase massa (% massa) asam asetat dalam larutan A. (6 poin)
d. Hitung persen perolehan (% konversi) asetilena menjadi asam asetat. (4 poin)

126. 2020 KSN-K


Massa CaCl2 yang dibutuhkan untuk membuat 500 mL larutan CaCl 2 yang konsentrasinya 0,200 M
adalah....
A. 0,100 g

135 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. 0,200 g
C. 5,55 g
D. 11,1 g
E. 22,2 g

127. 2020 KSN-K


Hasil kali kelarutan MgF2 dalam air murni adalah 7,4 x 10—11. Kelarutan MgF2 dalam larutan NaF 0,1
M adalah ....
A. 7,4 x 10—9 M
B. 7,4 x 10—13 M
C. 7,4 x 10—15 M
D. 2,6 x 10—4 M
E. 2,6 x 10—9 M

128. 2020 KSN-K


Kelarutan molar magnesium hidroksida (Ksp = 8 x 10—12) dalam suatu larutan penyangga dengan pH
= 11 adalah
A. 1,7 x 10—4 M
B. 1,0 x 10—11 M
C. 8,0 x 10—12 M
D. 8,0 x 10—9 M
E. 8,0 x 10—6 M

129. 2020 KSN-K


Soal 1. Reaksi Kalium Karbonat dan Kalsium NItrat (32 poin)
Seorang siswa melakukan eksperimen 262,2 g kalium karbonat dilarutkan dalam air sampai volume
500 mL. kemudian dalam wadah lain ia melarutkan 442,8 g kalsium nitrat dalam air sampai volume
500 mL. Kemudian kedua larutan tersebut dicampurkan sampai terbentuk padatan putih. Endapan
ini dipisahkan dari larutannya, dicuci, dikeringkan dan ditimbang.
a. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk pencampuran kedua larutan tersebut [2]
b. Hitung berapa massa padatan putih (dalam gram) yang terbentuk. [3]
c. Jika filtrat hasil pencampuran tersebut diuapkan sampai kering, diperoleh padatan putih lain
yang terdiri dari dua senyawa. Tuliskan rumus kimia kedua senyawa dalam campuran padatan
putih tersebut dan beri penjelasan yang sesuai [4]
d. Hitung massa masing-masing senyawa dalam padatan hasil pengeringan filtrat tersebut. [6]
e. Tuliskan dua persamaan reaksi ionisasi larutan kalium karbonat dalam air. Hitung pH larutan
kalium karbonat 0,1 M. Diketahui nilai Ka1 = 4,3 x 10 ―7 dan Ka2 = 4,8
b. x 10—12 untuk asam karbonat, dan Kw = 1,0 x 10―14. Simpulkan apakah larutan kaliumkarbonat
0,1 M bersifat asam? [9]
a. Dari diagram berikut, diketahui M = kalsium, identifikasikan senyawa A, B, C, D dan tuliskan 4
persamaan reaksi setara pembentukan senyawa tersebut. [8]

136 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Termokimia

Materi
Reaksi Eksoterm adalah:
• Reaksi yang melepaskan energi. Suhu Naik.
• Energi berpindah dari sistem ke lingkungan. Terasa panas
• ΔH = - (negatif)
• Pada diagram thermokimia tanda panah ke bawah (↓)
• Contoh persamaan thermokimianya:
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ;ΔH = - a kJ atau
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) + a kJ
• Diagram entalphi:

Reaksi Endoterm adalah:


• Reaksi yang menyerap energi. Suhu turun
• Energi berpindah dari lingkungan ke sistem. Terasa dingin
• ΔH = + (positif)
• Pada diagram thermokimia tanda panah ke atas (↑)
• Contoh persamaan thermokimianya:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ΔH = + b kJ atau
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) - b kJ
• Diagram entalphi:

137 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Contoh Reaksi Eksoterm :
• Reaksi pembakaran
• Reaksi Respirasi
• Reaksi Pembentukan
• Reaksi Nuklir
• Reaksi netralisasi
• Reaksi karbit dengan air
• Reaksi alkana dengan asam
• Reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase gas
• Batu kapur direndam dalam air
• Uap air menjadi hujan (kondensasi)
• Pencampuran air basa lemah
• Pencampuran air anhidrat
• Pembantukan air/salju di awan
• Uap air menjadi air
• Air menjadi Es

Contoh Reaksi Endoterm :


• Es menjadi air
• Air menjadi uap air
• Pelarutan urea dalam air
• Pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase gas
• Pemanggangan ion
• Mencampurkan air dengan ammonium nitrat
• Memisahkan pasangan ion
• Mencairkan garam padat
• Karbon dipanaskan dengan uap Air
• Reaksi Fotosintesis

INGAT !
• Molekul yang cenderung diatomik adalah F2, Cl2, Br2, I2, H2, O2, N2
• Untuk mengubah dari reaksi thermokimia menjadi diagram thermokimia: Ujung tanda panah
tetap berada di ujung tanda panah, pangkal tanda panah tetap berada di pangkal tanda
panah, harga entalpi tetap.
Jenis-jenis perubahan entalpi :
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf ) (ΔHf = standar enthalpy of formation)
ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur unsurnya yang diukur pada 298
K dan tekanan 1 atm
Contoh : 3/2 H2 (g) + ½ N2 (g) → NH3 ΔH = - 23 Kkal

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (ΔHd)(ΔHd=standar enthalpy of decomposition)


ΔHd dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung menjadi unsur-unsurnya (Kebalikan dari ΔH
pembentukan)
Contoh : NH3 → ½ N2 (g) + 3/2 H2 (g) ΔH = + 23 Kkal

3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar ( ΔHc)(ΔHc = standar enthalpy Of combustion)


ΔH untuk membakar 1 mol persenyawaan dengan O2 dari udara yang diukur pada 298 K dan
tekanan 1 atm.
Contoh : CH3OH (l) + 3/2 O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g) ;ΔHc = -638 kJ/mol

4. Perubahan entalpi netralisasi standar ( ΔHc)(ΔHc = standar enthalpy Of nutralisation)

138 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Perubahan entalpi netralisasi standar yaitu perubahan entalpi yang diperlukan atau dilepaskan
untuk menetralkan 1 mol basa oleh asam yang diukur pada keadaan standar.
ΔH yang dihasilkan (pada umumnya eksoterm/ ΔH = - ) pada reaksi penetralan asam atau basa.
Contoh : NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l); ΔH = - 890 kJ/mol

PENENTUAN ENTALPI REAKSI


Jika diketahui Entalpi Pembentukan (ΔHf) gunakan rumus :
ΔHreaksi = ∑ ΔHf hasil (kanan) - ∑ ΔHf pereaksi (kiri)

Jika Diketahui Energi Ikatan gunakan Rumus :


ΔHreaksi = ∑ Energi ikatan Pemutusan (kiri) - ∑ Energi ikatan Pembentukan (kanan)

Jika diketahui reaksi, pakai tehnik bolak balik reaksi

Energi Ikatan Rata-Rata disebut juga energi disosiasi, dilambangkan dengan D (dissociation). Energi
ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan 1 mol suatu
molekul dalam wujud gas.
Contoh: H2(g) → 2 H(g) DH–H = 436 kJ mol–1

Jika diketahui diagram

Berlaku : ΔH3 = ΔH1 + ΔH2

Atau diagram

Berlaku : ΔH1 = ΔH2 + ΔH3

Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jjumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepas pada
suatu reaksi kimia. Jumlah kalor yang dilepas atau di diserap dirumuskan :

A. Jika kalorimeter diabaikan (Umumnya soal menggunakan rumus ini):

q larutan = m . c . ∆T

139 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
∆T = perubahan suhu (°C)
Jika suhu naik maka ΔH = - ( karena reaksinya eksoterm)

q larutan
ΔH larutan =
mol

B. Jika kalorimeter diperhitungkan:

q reaksi = (q larutan + q kalorimeter)

Keterangan:
q larutan = m . c . ∆T
q kalorimeter = C . ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
C = kapasitas kalor dari kalorimeter
∆T = perubahan suhu (°C)

Diagram Energi

140 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

https://www.urip.info/2016/10/profil-diagram-energi.html

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar

1. 2003 OSN-K
Data pada suhu 298,15 K; 1 atm.
2 Mg (s) + O 2 (g) → 2 MgO (s) ΔH = -1203,4 kJ (1)
S (s) + O2 (g) → SO2 (g) ΔH = - 296,8 kJ (2)
2 SO2 (g) + O2 → 2 SO3 (g) ΔH = - 197,8 kJ (3)
SO3 (g) + H 2 O (l) → H 2 SO4 ΔH = - 130,0 kJ (4)
Perhatian !! : Dalam perhitungan ini 1 ton = 9,08 x 105 gram.
Berdasarkan data yang diberikan :
a. Tentukan berapa entalpi pembentukan (ΔHf0) MgO padat
b. Tentukan berapa entalpi pembentukan (ΔHf0) gas SO3
Gas SO2 (64 g/mol) dan SO3 (80 g/mol) merupakan gas-gas pencemar udara yang menimbulkan
hujan asam. Dan banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan
batu bara. Di pembangkit tenaga listrik dengan bahan bakar batu bara, gas SO2 hasil
pembakaran diserap dengan mereaksikan gas tersebut dengan MgO (40 g/mol) dan udara
membentuk MgSO4 (120 g/mol) sesuai reaksi sbb:
2 MgO (s) + 2 SO2 (g) + O2 (g) → 2 MgSO4 (s) ... (5)

Bila dari pembakaran batu bara dihasilkan 20 ton gas SO2 setiap tahunnya, maka
c. Berapa banyak (ton) MgO paling sedikit yang harus disediakan setiap tahunnya untuk menghilangkan
gas SO2 tersebut.
d. Berapa banyak (ton) MgSO4 yang dapat dihasilkan setiap tahunnya.

Bila entalpi pembentukan (ΔHf0) MgSO4 = - 2817 kJ/mol, maka :


e. Berapa banyak panas yang dibebaskan atau yang diserapuntuk pembentukan 1 mol MgSO4 dalam
reaksi (5)

Bila pembangkit tenaga listrik tersebut dapat menghasilkan H2SO 4 sebanyak 750 ton perhari (sesuai
reaksi 4 ), maka
f. Hitunglah jumlah panas yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tersebut setiap harinya.

141 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

2. 2004 OSN-K
Soal 2 Termokimia ( 18 point )
Perubahan entalpi (ΔH) standar pembentukan karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida
(CO2) masing-masing adalah – 110 kJ.mol –1 dan – 393 kJ mol –1.
Pertanyaan :
a.1. Tulis persamaan reaksi pembentukan CO dan CO2, termasuk simbol ujud untuk masing-masing
dan perubahan entalpinya.
a.2. Gunakan 2 harga entalpi ini untuk menghitung dalam kJ mol –1.untuk perubahan entalpi standar
dari reaksi : C + CO2 → 2CO
a.3. Beri alasan / uraian anda bila reaksi a.2 diberi energi dari luar terhadap hasil produk yang
diperoleh
b. Jelaskan dengan singkat bagaimana anda memisahkan CO dan CO2 yang tidak bereaksi dalam reaksi
a.2
Pada reaksi : Pb + PbO2 → 2PbO perubahan entalpi standarnya adalah – 157 kJ.mol – 1 .
c.1. Beri penjelasan mengapa ada perbedaan nilai entalpi reaksi di atas dengan nilai hasil
perhitungan anda untuk ( a.2 )
c.2. Jelaskan dengan singkat mengapa pemisahan PbO dari Pb dan PbO2 tidak dapat dilakukan
langsung sebagaimana seperti jawaban anda pada (b)

3. 2005 OSN-K
Energi kisi RbF, CsF, dan RbCl berturut-turut adalah – 760 kJ/mol, - 730 kJ/mol, dan – 650 kJ/mol,
Berapakah energi kisi CsCl ? (No. Atom Rb = 37 ; Cs = 55 )
A. – 620 kJ/mol
B. – 720 kJ/mol
C. – 800 kJ/mol
D. – 900 kJ/mol
E. – 1020 kJ/mol

4. 2005 OSN-K
Diberikan data entalpi pembentukan standar (ΔHoF) senyawa berikut ini :

Sebuah mobil menggunakan bahan bakar 100 % iso-oktana yang densitasnya 0,79 g/mL. Mobil
tersebut menempuh jarak 8 km/liter iso-oktana. Bila mobil tersebut menghasilkan gas CO2 dan uap
H2O, maka :
a. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna iso-oktana dalam mesin mobil tersebut.
b. i. Tentukan entalpi pembakaran 1 mol iso-okana dalam keadaan standar.
ii. Tentukanlah berapa kJ entalpi pembakaran untuk 1 liter oktana
c. Berapa volume gas CO2 yang dibebaskan ke udara bila mobil tersebut telah menempuh jarak 100
km. (pada kondisi tersebut volumemolar gas = 22,5 L/mol)

5. 2007 OSN-K

142 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Reaksi dibawah ini yang entalpi reaksinya (Hr) merupakan entalpi pembentukan senyawa (Hf)
adalah:
A. 2Al (s) + 3Cl2 (g) → 2AlCl3 (g)
B. C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
C. N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g)
D. 2 C (s) + O2 (g) → 2CO (g)
E. 2S (s) + 3O2 (g) → 2SO3 (g)

6. 2007 OSN-K
Bila kristal padat ammonium bichromat, (NH4)2Cr2O7, dipanaskan maka akan terjadi reaksi penguraian
dan menghasilkan chromium (III) oksida yang berwarna hijau, uap air dan gas N 2 sesuai reaksi berikut
ini:
(NH4)2Cr2O7 (s) → Cr2O3 (s) + 4 H2O (g) + N2 (g) ∆Hr= -315 kJ/mol
Reaksi penguraian tersebut dikenal sebagai reaksi letusan volkano, karena reaksi penguraiannya
berpijar memancarkan bunga api. Proses penguraian NH4)2Cr2O7 (252 g/mol) mulai terjadi pada
temperatur 180 oC dan berlangsung terus dengan sendirinya pada temperatur ~225°C.
a. Tentukan bilangan oksidasi Cr, H dan N dalam pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk).
b. Apakah reaksi tersebut eksoterm atau endoterm ?
c. Apa jenis proses reaksi penguraian tersebut?

Bila anda memanaskan (NH4)2Cr2O7 sebanyak 15 gram maka:


d. Berapa banyak (kJ) panas yang dibebaskan dari penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7 tersebut.
Berapa volume gas yang dibebaskan dari penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7 pada temperatur 180 oC dan
tekanan 1 atmosfir? (tetapan gas universal, R = 0,082 liter.atm/ K.mol; 0 oC = 273 K).

7. 2008 OSN-K
Berikut ini diberikan Tabel energi ikatan. Tentukanlah perubahan entalpi (H) dari reaksi :
CO(g) + 2H2(g)  CH3OH(g)

Ikatan energi (kJ/mol)


C-O 358
C=O 799
C-O (ikatan triple) 1072
H-H 436
C-H 413
O-H 463

A. -830 kJ
B. -557 kJ
C. -552 kJ
D. -389 kJ
E. -116 kJ

8. 2009 OSN-K
Reaksi dibawah ini yang entalpi reaksinya (ΔHr) merupakan entalpi pembentukan senyawa (ΔHf)
adalah:
A. 2Al (s) + 3Cl2 (g) ⟶ 2AlCl3 (g)
B. C (s) + O2 (g) ⟶ CO2 (g)
C. N2 (g) + 3H2 (g) ⟶ 2NH3 (g)
D. 2 C (s) + O2 (g) ⟶ 2CO (g)

143 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. 2S (s) + 3O2 (g) ⟶ 2SO3 (g)

9. 2009 OSN-K
Soal 2 (12 POIN)
Bila kristal padat ammonium bichromat, (NH4)2Cr2O7, dipanaskan maka akan terjadi reaksi
penguraian dan menghasilkan chromium (III) oksida yang berwarna hijau, uap air dan gas N2 sesuai
reaksi berikut ini:

(NH4)2Cr2O7 (s) → Cr2O3 (s) + 4 H2O (g) + N2 (g) ∆Hr= -315 kJ/mol

Reaksi penguraian tersebut dikenal sebagai reaksi letusan volkano, karena reaksi penguraiannya
berpijar memancarkan bunga api. Proses penguraian (NH4)2Cr2O7 (252 g/mol) mulai terjadi pada
temperatur 180 oC dan berlangsung terus dengan sendirinya pada temperatur ~225°C.

a. Tentukan bilangan oksidasi Cr, H dan N dalam pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk).
b. Apakah reaksi tersebut eksoterm atau endoterm ?
c. Apa jenis proses reaksi penguraian tersebut?

Bila anda memanaskan (NH4)2Cr2O7 sebanyak 15 gram maka:


d. Berapa banyak (kJ) panas yang dibebaskan dari penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7 tersebut.
e. Berapa volume gas yang dibebaskan dari penguraian 15 g (NH4)2Cr2O7 pada temperatur 180 0C
dan tekanan 1 atmosfir? (tetapan gas universal, R = 0,082 liter.atm/ K.mol; 0 oC = 273 K).

10. 2010 OSN-K


Diberikan data termodinamik berikut ini pada 25° C:
2 HCl(g) + F2(g)  2 HF(l) + Cl2(g) ∆H° = -988 kJ/mol
H2(g) + F2(g)  2 HF(l) ∆H° = -1200 kJ/mol
2 H2(g) + O2(g)  2 H2O(l) ∆H° = -572 kJ/mol

Hitunglah ∆H° dari reaksi berikut ini: 4 HCl(g) + O2(g)  2 H2O(l) + 2 Cl2(g)
A. -148 kJ/mol
B. 996 kJ/mol
C. 1184 kJ/mol
D. -3748 kJ/mol
E. -2760 kJ/mol

11. 2010 OSN-K


Soal 1. Entalpi reaksi (7 poin).
Dengan menggunakan data berikut ini:
H2(g) → 2H(g) ΔHo = +436,0 kJ
Br2(g) → 2Br (g) ΔHo = +193,9 kJ
HBr(g) → H(g) + Br(g) ΔHo = +365,7 kJ

Hitunglah berapa entalpi standard dari reaksi (ΔHro): H2(g) + Br2(g) → 2HBr (g)

12. 2011 OSN-K Tipe 1


Perubahan entalpi pembentukan dari gas etena (C2H4) dan gas etana (C2H6) masing masing adalah 52
kJ mol–1 dan –85 kJ mol–1 pada 298 K. Berapa perubahan entalpi reaksi pada 298 K untuk proses :
C2H6(g) ⟶ C2H4(g) + H2(g)
A. –137 kJ mol–1
B. –33 kJ mol–1

144 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. + 33 kJ mol–1
D. +137 kJ mol–1
E. Tidak dapat dihitung dari informasi di atas.

13. 2011 OSN-K Tipe 2


Perhatikan reaksi-reaksi berikut ini: reaksi
2ClF(g) + O2(g) → Cl2O (g) + F2O (g) ΔHo = 167,4 kJ
2ClF3(g) + 2 O2(g) → Cl2O (g) + F2O (g) ΔHo = 341,4 kJ
2F2(g) + O2(g) → 2F2O (g) ΔHo = –43,4 kJ
Hitiinglah berapa panas reaksi klor monofluorida dengan F2 sesuai persamaan reaksi:
ClF(g) + F2 (g) → ClF3(g)
A. –217,5 kJ
B. –130,2 kJ
C. –108,7 kJ
D. 130,2 kJ
E. 217,5 kJ

14. 2012 OSN-K Tipe 1


Dari data berikut ini pada 25° C,
2 NOCl(g) → 2 NO(g) +Cl2 (g) ΔH0 = +75.56 kJ
2 NO(g) + O2(g) → 2 NO2(g) ΔH0 = –113.05 kJ
2 NO2(g) → N2O4(g) ΔH0 = –58.03 kJ

Berapa nilai ΔH0 pada 25°C untuk reaksi berikut ini:


N2O4(g) + Cl2(g) → 2 NOCl(g) + O2(g)
A. +95,52 kJ
B. +299 kJ
C. –186.8 kJ
D. -85,52 kJ
E. –246.65 kJ

15. 2012 OSN-K Tipe 1


Soal-2 (20 poin)
Furan adalah suatu senyawa organik yang berwujud cair pada keadaan standar yang hanya
mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen. Senyawa ini banyak digunakan sebagai pelarut dan
bahan baku nilon. Furan mengandung 70,6% karbon dan 5,8% hidrogen.
a. Tentukan rumus empiris furan! (3)
b. Menurut percobaan, massa molekul relatif furan adalah sekitar 70. Tentukan rumus molekul
furan! (2)
c. Tuliskan persamaan reaksi, termasuk fasanya, yang menunjukkan reaksi pembentukan furan dari
unsur-unsurnya pada keadaan standar!(2)
d. Gunakan persamaan pada (c) dan data perubahan entalpi standar berikut:
C(s) →C(g) ΔH0 = +717 kJ/mol;
½H2(g) → H(g) ΔH0 = +218 kJ/mol;
½O2(g) → O(g) ΔH0 = +248 kJ/mol
Hitunglah berapa perubahan entalpi reaksi penguraian cairan furan menjadi unsur-unsurnya pada
fasa gas! Tuliskan persamaan reaksinya! (4)
f. Furan adalah senyawa organik lingkar lima yang memiliki gugus eter (C-O-C) dan memiliki dua
ikatan rangkap. Gambarkan struktur furan!(2)
g. Berdasarkan struktur furan dan data energi ikatan berikut: C-C : 348 kJ/mol; C=C: 612 kJ/mol; C-H:
412 kJ/mol; C-O: 360 kJ/mol; perkirakan perubahan entalpi untuk penguraian gas furan menjadi

145 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
atom-atomnya pada fasa gas!
Tuliskan persamaan reaksinya! (4)
h. Dengan menggunakan jawaban soal (d) dan (f), tentukan perubahan entalpi untuk proses
perubahan wujud dari cairan furan menjadi gas furan! Tuliskan persamaan reaksinya! (3)

16. 2012 OSN-K Tipe 2


Berikut ini diberikan perubahan entalpi standar (ΔHo) untuk dua reaksi dalam persamaan berikut:
2Fe(s) + 3/2 O2(g) → Fe2O3(s) ΔHo = -822 kJ mol–1-
C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ΔHo = -110 kJ mol–1
Berapakah perubahan etalpi standar untuk reaksi berikut: Fe2O3(s) + 3C(s) 2Fe(s) + 3CO(g)
A. -922 kJ mol–1
B. -712 kJ mol–1
C. -492 kJ mol–1
D. D. +492 kJ mol–1
E. +712 kJ mol–1

17. 2012 OSN-K Tipe 2


Iso-oktana atau 2,2,4-Trimetilpentana adalah hidrokarbon dengan rumus molekul C8H18 dan
merupakan komponen penting dalam bahan bakar bensin.
a. Tuliskanlah rumus bangun iso-oktana
Sebuah mobil menggunakan bahan bakar 100 % iso-oktana yang densitasnya 0,79 g/mL. Mobil
tersebut dapat menempuh jarak 8 km /liter iso-oktana. Mobil tersebut mendapatkan energi dengan
melakukan pembakaran sempurna iso-oktana cair dan menghasilkan gas CO2 dan uap H2O.
Diberikan data entalpi pembentukan standard (ΔHo ) senyawa berikut ini:
Senyawa ΔHof (kJ/mol) Masa molar (g/mol)
Iso-oktana, C8H18 (l) -255,1 114
CO2 (g) -393,5 44
CO (g) -110,5 28
H2O (g) -241,8 18
H2O (l) -285,8 18
O2 (g) 0 32

Berdasarkan data entalpi pembentukan standard (ΔHo ) tersebut maka:


f
a. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna iso-oktana dalam mesin mobil tersebut.
b. i. Tentukanlah entalpi pembakaran 1 mol iso-oktana dalam keadaan standard
ii. Tentukanlah berapa kJ entalpi pembakaran untuk 1 liter oktana.
c. Berapa volume gas CO2 yang dibebaskan ke udara bila mobil tersebut telah menempuh jarak
100 km.
(Pada kondisi tersebut volume molar gas = 22,5 L/mol).

18. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Reaksi dibawah ini, yang entalpi pembentukan senyawa (ΔHf) dan juga entalpi reaksi (ΔHr) adalah:
A. 2Al (s) + 3Cl2 (g) → 2AlCl3 (g)
B. N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g)
C. 2 C (s) + O2 (g) → 2CO (g)
D. C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
E. 2S (s) + 3O2 (g) → 2SO3 (g)

19. 2013 OSN-K


Berikut ini diberikan data entalpi reaksi:
2 CH2N2 (s) + 3 O2 (g)→ 2 N2 (g) + 2 H2 (l) + 2 CO2 (g) ∆Hθ= - 354,40 kkal

146 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆Hθ= - 93,97 kkal
2H2(g)+O2(g)→2H2O(l) ∆Hθ= - 136,64 kkal
Nilai entalpi pembentukan bagi CH2N2 (s) adalah :
A. 123,79 kkal/mol
B. 14,91 kkal/mol
C. –14,91 kkal/mol
D. –29,82 kkal/mol
E. 29,82 kkal/mol

20. 2014 KSN-K


Dengan menggunakan data berikut ini:
N2(g) + 3O2(g) + H2(g) → 2HNO3(aq) H = –414,8 kJ
N2O5(g) + H2O(g) → 2HNO3(aq) H = 218,4 kJ
2H2O(g) → 2H2(g) + O2(g) H = 483,6 kJ
Tentukan H untuk reaksi:
2N2O5(g) → N2(g) + 5O2(g)
A. 149,6 kJ
B. 90,8 kJ
C. –876,4 kJ
D. 782,8 kJ
E. 1750 kJ

21. 2014 KSN-K


Suatu reaksi kimia eksotermik berlangsung dalam dua tahap reaksi,

Energi aktivasi tahap 1 adalah 50 kJ.mol–1, sedangkan perubahan entalpi reaksi keseluruhan adalah –
100 kJ.mol–1. Berdasarkan data tersebut, manakah diagram yang menggambarkan diagram tingkat
energi untuk reaksi ini?

Jawab: D

22. 2015 OSN-K


Energi ionisasi kedua kalsium adalah 1150 kJ.mol -1. Di antara persamaan reaksi termokimia berikut
yang menggambarkan energi ionisasi kedua kalsium adalah :
A. Ca(g) → Ca2+(g) + 2e- ΔH° = + 1150 kJ/mol.
B. Ca+(g) → Ca2+(g) + e- ΔH° = + 1150 kJ/mol.

147 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. Ca+(g) →Ca2+(g) + e- ΔH° = - 1150 kJ/mol.
D. Ca(s) → Ca2+(g) + 2e- ΔH° = + 1150 kJ/mol.
+ 2+ -
E. Ca (s) → Ca (g) + e ΔH° = - 1150 kJ/mol.
23. 2016 OSN-K
Untuk reaksi berikut ini:
2 P(s) + 3 Cl2(g) → 2 PCl3(g) DH = -574 kJ
Berapa mol fosfor yang dibutuhkan untuk menghasilkan panas sebanyak 488 kJ?
A. 0,85 mol P
B. 1,20 mol P
C. 1,70 mol P
D. 2,35 mol P
E. 3,40 mol P

24. 2016 OSN-K


Perhatikan proses reaksi berikut ini:
2A→ ½B + C ΔH = 5 kJ/mol
3/2B + 4C → 2A + C + 3D ΔH = -15 kJ/mol
E + 4A → C ΔH = 10 kJ/mol
Hitunglah ΔH untuk reaksi : C → E + 3D
A. 0 kJ/mol
B. -20 kJ/mol
C. 10 kJ/mol
D. 20 kJ/mol
E. -10 kJ/mol

25. 2017 OSN-K


Di antara teknik teknik berikut ini yang tidak dapat digunakan untuk menghitung ΔHreaksi adalah
A. Menggunakan panas pembentukan reaktan dan produk
B. Menggunakan titik leleh reaktan dan produk.
C. Hukum Hess
D. Menggunakan energi ikatan reaktan dan produk
E. Kalorimetri

26. 2017 OSN-K


Di antara zat berikut ini
I. HCl(g)
II. Na(s)
III. HCl(aq)
IV. F2(g)
yang mempunyai nilai entalpi pembentukan standard, ΔHof = 0 adalah
A. I, II, III, dan IV
B. I, II,dan IV
C. I dan II
D. II dan IV
E. Hanya II

27. 2017 OSN-K


Jika diketahui data energi ikatan sebagai berikut: H-H = 436 kJ/mol, O-O = 142 kJ/mol, O=O = 499
kJ/mol dan H-O = 460 kJ/mol, maka entalpi reaksi pembentukan H2O2 adalah
A. –127
B. – 209

148 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. – 484
D. – 841
E. +127

28. 2018 OSN-K


Soal 5 Termokimia ( 2 point )
Kalor pembentukan timbal(II) karbonat adalah 699 kJ/mol. Persamaan reaksi yang paling tepat
untuk proses tersebut adalah…
A. Pb(s) + C(s) + O2(g)  PbCO3(s)
B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) → PbCO3(s)
C. Pb(s) + 2 C(s) + 3 O2(g) → 2 PbCO3(s)
D. PbCO3(s) → Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g)
E. 2 PbCO3(s) → 2 Pb(s) + 2 C(s) + 3 O2(g)

29. 2018 OSN-K


Soal 12 Termokimia ( 2 point )
Berikut ini diberikan tabel entalpi dissosiasi ikatan (EDI):

Ikatan EDI, kJ.mol-1 Ikatan EDI, kJ.mol-1


H–H 432 O–O 146
O–H 467 O=O 495

Nilai entalpi pembentukan, ∆Hºf untuk H2O(g) adalah…


A. –934 kJ mol–1
B. –858. kJ mol–1
C. –510. kJ mol–1
D. –429 kJ mol–1
E. –255 kJ mol–1

30. 2018 OSN-K


Soal 13 Termokimia ( 2 point )
Diketahui energi ikatan:
C=C = 614 kJ/mol; C — Cl = 328 kJ/mol; C — C = 348 kJ/mol; Cl — Cl = 244 kJ/mol; C — H =
413 kJ/mol
Perubahan entalpi bagi reaksi berikut adalah
H2C=CH2(g) + Cl2(g) ⟶ ClH2C — CH2Cl(g)
A. 31 kJ
B. 62 kJ
C. 93 kJ
D. 124 kJ
E. 146 kJ

31. 2018 OSN-K


Soal 1 Termokimia ( 14 point )

Kombinasi campuran arang dan uap air menghasilkan campuran yang disebut sebagai gas batubara.
Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar atau bahan dasar untuk reaksi lainnya. Persamaan
reaksi (belum setara) untuk menghasilkan gas batubara tersebut adalah:
C(s) + H2Og) CH4(g) + CO2(g)
a. Tuliskan reaksi setara pembentukan gas batubara tersebut. (1 poin)

149 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
b. Tentukan berapa perubahan entalpi standard (Hreaksi) reaksi pembentukan gas batubara, bila
diketahui entalpi standard reaksi:
C(s) + H2O(g) → CO(g) + H2(g) H1 = +131,3 kJ
CO(g) +H2O(g) → CO2(g) + H2(g) H2 = 41,2 kJ
CH4(g) + H2O(g) → 3H2(g) +CO(g) H3 = +206,1 kJ (4 poin)
c. Apakah reaksi pembentukan gas batubara tersebut eksoterm atau endoterm? (2 poin)
d. Bagaimanakah momen dipol (momen dua kutub) dan kepolaran dari molekul CH4 dan CO2? (3
poin)
e. Gambarkan struktur titik Lewis molekul CH4 dan CO2. ` (4 poin)

32. 2019 OSN-K


Entalpi pembentukan standar (ΔHfo) timbel(II) karbonat adalah —699 kJ/mol. Pernyataan
persamaan termokimia yang paling tepat untuk proses tersebut adalah
A. Pb(s) + C(s) + O2(g) ⟶ PbCO3(s) ΔHfo = +699 kJ/mol
B. Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) ⟶ PbCO3(s) ΔHfo = —699 kJ/mol
C. 2 Pb(s) + 2 C(s) +3 O2(g) ⟶ 2 PbCO3(s) ΔHfo = —1398 kJ/mol
D. PbCO3(s) ⟶ Pb(s) + C(s) + 3/2 O2(g) ΔHfo = —699 kJ/mol
E. 2 PbCO3(s) ⟶ 2 Pb(s) + 2 C(s) +3 O2(g) ΔHfo = —1398 kJ/mol

33. 2019 OSN-K


Perhatikan persamaan termokimia berikut:
2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g) ΔHo = –92,4 kJ
Di antara pernyataan berikut yang tidak-benar mengenai persamaan termokimia di atas adalah
A. Bila persaman tersebut dibalik, nilai ΔHo adalah +92,4 kJ.
B. Empat ikatan HCl lebih kuat dibandingkan empat ikatan dalam H2 dan Cl2.
C. Nilai ΔHo adalah juga –92,4 kJ bila HCl yang dihasilkan berwujud cair.
D. Sebanyak 23,1 kJ kalor akan dilepaskan bila dihasilkan 1 mol gas HCl.
E. Nilai ΔHfo pembentukan gas HCl adalah 23,1 kJ/mol

34. 2019 OSN-K


Senyawa diklorodifluorometana, CCl2F2 banyak dipakai sebagai aerosol propelan atau pendingin
pada pengatur temperatur ruangan (AC), dan bersifat inert (sukar bereaksi).
Di antara pernyataan berikut yang benar mengenai senyawa inert tersebut adalah
A. Energi ikatan karbon – fluor besar
B. Ikatan karbon – fluor polaritasnya rendah
C. Karbon memiliki keelektronegatifan tinggi
D. Senyawa fluor tidak mudah terbakar
E. Gaya van der Waals antar fluor lemah

35. 2020 KSN-K


Bila nilai ΔHo untuk reaksi: Mg(s) + Cl2 (g) ⟶ 2MgCl2(s) adalah –1283,6 kJ, maka entalpi
pembentukan standar, ΔHfo, magnesium klorida adalah ....
A. 0 kJ/mol
B. –321 kJ/mol
C. – 641,8 kJ/mol
D. 1283,6 kJ/mol
E. –1283,6 kJ/mol

36. 2020 KSN-K

150 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Berdasarkan data kalor pembentukan H2O(g) = –241,8 kJ/mol, kalor disosiasi H2(g) = +436 kJ/mol,
dan kalor disosiasi O2(g) = +498 kJ/mol, maka energi ikatan O–H adalah ....
A. 221,6 kJ/mol
B. 443,2 kJ/mol
C. 463,4 kJ/mol
D. 587,9 kJ/mol
E. 926,8 kJ/mol

37. 2020 KSN-K


Pada 298 K, perubahan entalpi pembentukan standar dan perubahan entropi standar dari reaksi
berikut : C(s) + ½O2(g) + 2H2(g) ⇌ CH3OH(g) berturut-turut adalah –205 kJ/mol dan 240 J/mol.K.
Maka nilai ln Kp untuk reaksi tersebut adalah ....
A. 28,9
B. 53,9
C. 111,6
D. 133,5
E. 2931,6

38. 2020 KSN-K


Soal 3. Fosgen (18 poin)
Fosgen adalah bahan kimia beracun yang digunakan pada perang dunia pertama. Gas ini dapat
disintesa dengan mereaksikan gas CO dan gas Cl2 sesuai reaksi:
CO(g) + Cl2(g) ⟶ COCl2(g)
a. Tuliskanlah struktur titik Lewis molekul COCl2. [3]
b. Berdasarkan tabel entalpi ikatan berikut ini, perkirakanlah kalor reaksi (ΔrH) untuk
pembentukan gas fosgen. [5]
Jenis Ikatan Energi Ikatan (kJ/mol)
C─C 360
C=O 750
C≡C 1070
C─Cl 330
Cl─Cl 240

c. Tentukanlah apakah reaksinya eksotermis atau endotermis. [2]


Bila dipanaskan pada 600 oC, gas fosgen akan terdisosiasi dan komposisi sistem tersebut
setelah tercapai kesetimbangan akan membentuk kesetimbangan sebagai berikut:
COCl2 (g) ⇌ CO(g) + Cl2(g) Kp = 0,0041 pada 600 K
Bila pada awalnya dalam wadah tertutup terdapat gas fosgen dengan tekanan 0,124 atm,
maka:
d. Tentukanlah tekanan parsial masing masing gas pada sistem tersebut setelah tercapai
kesetimbangan pada 600 oC. [8]

Laju Reaksi

Materi
Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi.
𝑑[𝑀]
Untuk reaksi (𝑉) =
dt

151 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Molaritas ialah ukuran yang menyatakan banyak mol zat terlarut dalam satu liter larutannya .
Berdasarkan pengertian diatas kita misalkan suatu persamaan kimia.
aA+bB→cC+dD
a, b, c, dan d adalah koefisien reaksi, dan A, B, C, dan D adalah zat-zat yang terlibat dalam reaksi, [A],
[B], [C], dan [D] menyatakan konsentrasi zat-zat tersebut. Laju reaksi dalam suatu sistem dinyatakan:

Bertambah waktu jumlah molekul reaktan A dan B akan berkurang dan jumlah molekul produk C dan
D akan bertambah.
Atau dapat digambarkan sesuai grafik:

Misal pada reaksi: mA + nB → pC + qD

Persamaan laju reaksi sebagai berikut.


v = k [A]m[B]n
Keterangan:
r = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter
[B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter
m = orde reaksi terhadap zat A
n = orde reaksi terhadap zat B

Untuk menentukan orde.


Jika orde A (yaitu m) yang dicari, maka lihat percobaan yang konsentrasi B nya sama. Sebaliknya jika
ditanya orde B (yaitu n) maka lihat percobaan yang konsentrasi B nya sama. Orde reaksi (total)
adalah orde A (yaitu m) ditambah orde B (yaitu n). Hati-hati! Karena laju berbanding terbalik dengan
waktu, jika data yang diketahui dalam satuan waktu maka data harus dibalik.

Grafik Orde Reaksi

152 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Grafik Orde Reaksi 0 (Nol))

Grafik Orde Reaksi 1 (Satu)

Grafik Orde Reaksi 2 (dua)

Jika ditanya yang mempengaruhi laju reaksi adalah KONSENTRASI maka carilah gambar atau data
yang KONSENTRASINYA BEDA, tetapi suhu, luas permukaan (besar kecilnya ukuran partikel) dan
pengadukan yang sama. Dan sebaliknya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinetika (Laju) Reaksi


a. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi zat-zat yang bereaksi (pereaksi), reaksinya berlangsung
semakin cepat.
b. Luas Permukaan Zat
Semakin luas permukaan zat (semakin kecil ukuran partikel), reaksi berlangsung semakin cepat.
c. Suhu
Laju reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.

153 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Hubungan laju reaksi dan suhu dapat dirumuskan:
V2 = V1 (X)ΔT/n
Atau jika yang diketahui adalah waktu tempuh reaksi, kita dapat menggunakan rumus :
t2 = t1 (1/X)ΔT/n
Keterangan :
V1 = laju reaksi awal (pada suhu T1)
V2 = laju reaksi akhir (pada suhu T2)
t1 = waktu reaksi awal (pada suhu T1)
t2 = waktu reaksi akhir (pada suhu T2)
X = kenaikan laju reaksi
∆T = Perubahan suhu = T2 – T1
n = tiap kenaikan suhu

d. Katalisator
Katalisator yaitu zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan tujuan meningkatkan
kecepatan reaksi. Katalisator mempercepat reaksi dengan cara memberi jalan lain (alternatif reaksi)
yang mempunyai energi aktivasi lebih rendah. Energi aktivasi yaitu energi minimal yang
harus dimiliki atau diberikan kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan reaksi.
Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan, sehingga menghasilkan tumbukan yang
efektif disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi ( Ea ).
Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat berlangsung
pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang dapat berlangsung pada
suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi.
Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang ( barrier ) antara reaktan dengan produk. Reaktan harus
didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat berubah menjadi produk.

Gambar Energi Aktivasi

154 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Diagram tingkat energi reaksi dengan katalisator

e. Tekanan dan Volume


Peningkatan tekanan akan memperkecil volume. Akibat adanya tekanan, jumlah tumbukan menjadi
bertambah. Volume yang lebih kecil mengakibatkan jarak setiap molekul menjadi lebih berdekatan.
Dengan demikian, reaksi berlangsung semakin cepat,
f. Perlakuan Pengadukan
Akibat adanya pengadukan, reaksi berlangsung lebih cepat. Pengadukan dapat memperbesar luas
permukaan dan mempercepat terjadinya tumbukan sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar

1. 2005 OSN-K
Perhatikan gambar di bawah ini :

Kurva I di dapat bila 1 gram logam Zn granular direaksikan dengan HCl berlebihan pada suhu 30
o
C. Tentukan perubahan kondisi dalam reaksi yang menghasilkan kurva II
F. Bila digunakan bubuk Zn
G. Panaskan asam HCl sampai 400C
H. Pergunakan hanya ½ gram Zn
I. Encerkan asam HCl dengan air
J. Jawaban A, B, C, dan D semua betul.

155 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
2. 2005 OSN-K
Reaksi : A + 2B → C + 3D berlangsung pada suhu 300 K. Bila laju awal pembentukan C adalah Δ[C]/Δt
= 1 M/jam, maka pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan persamaan laju awal tersebut adalah
A. – Δ[B]/Δt = 2 M/jam
B. Δ[A]/Δt = 1/3 M/jam
C. Δ[A]/Δt = 1 M/jam
D. Δ[B]/Δt = 1 M/jam
E. Salah semua

3. 2008 OSN-K
Pada reaksi : A + B → C, ternyata bila konsentrasi A dinaikkan 2 kali, laju reaksinya tetap (tidak
berubah). Dapat dikatakan bahwa:
A. laju reaksi adalah order nol terhadap [B]
B. laju reaksi adalah order nol terhadap [A]
C. laju reaksi adalah order satu terhadap [B]
D. laju reaksi adalah order satu terhadap [A]
E. A adalah katalis

4. 2008 OSN-K
Reaksi penguraian gas N2O5 berikut ini: 2N2O5(g) → 4NO2(g) + O2 (g), pada saat laju hilangnya N2O5 =
1,2 x 10-4 M/detik , maka laju terbentuknya gas O2 adalah:
A. 1,2 x 10-4 M/detik
B. 2,4 x 10-4 M/detik
C. 6,0 x 10-5 M/detik
D. 3,0 x 10-5 M/detik
E. 4,8 x 10-4 M/detik

5. 2010 OSN-K
Untuk reaksi: A(g) + B(g)  Produk; laju awal reaksinya adalah 0,056 mole.L–1s–1. Kemudian reaksi
tersebut didiamkan beberapa lama, dan setelah 10 menit diukur kembali lajunya. Ternyata laju
reaksinya juga 0.056 mole.L–1s–1. Berapa order reaksi tersebut?
A. Order Nol
B. Order kesatu
C. Order kedua
D. Order negative
E. Tak dapat ditentukan

6. 2012 OSN-K Tipe 1


Perhatikan Gambar dibawah ini:

Kurva I diperoleh dengan dara mereaksikan 1 gram logam Zn granular dengan HCl berlebihan pada
temperatur 30oC.
Tentukanlah apa perubahan kondisi dalam reaksi yang menghasilkan kurva II
A. Bila digunakan bubuk Zn

156 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. Pergunakan hanya ½ gram Zn
C. Panaskan asam HCl sampai 40oC
D. Encerkan asam HCl dengan air.
E. Jawaban A, B, C dan D semua betul

7. 2013 OSN-K
Perhatikan 3 reaksi yang berlangsung dalam 3 wadah berikut ini

Persamaan hukum laju reaks i dalam ketiga wadah tersebut diberikan oleh: laju = r = k[•][○]
Berdasarkan persamaan reaksi yang diberikan, berikut ini manakah
pernyataan yang benar?
A. Laju reaksi A = laju reaksi B
B. Laju reaksi A = Laju reaksi C
C. Laju reaksi B= laju reaksi C
D. Laju reaksi A= Laju reaksi B =Laju reaksi C
E. Laju reaksi A, B dan C tidak dapat ditentukan

8. 2013 OSN-K
Berikut adalah reaksi yang berlangsung dalam larutan benzena yang mengandung piridin 0,1 M:
CH3OH (A) + (C6H5)3CCl (B)→ CH3OC(C6H5)3 (C)+ HCl, dengan hasil percobaan sebagai berikut:
Konsentrasi awal (M) Konsentrasi akhir
Δt/min
[A]0 [B]0 [C]0 [C] (M)
0,10 0,05 0 2,5 0,0033
0,10 0,10 0 15,0 0,0039
0,20 0,10 0 7,5 0,0077

Hukum laju dan nilai tetapan laju untuk reaksi tersebut berturut-turut adalah
A. r = k[A]2[B] dan 4,6 x 10− L2mol−2s−1
B. r = k[A][B] dan 3,8 x 10−3Lmol−1s−1
C. r = k[A][B]2 dan 5,2 x 10−3L2mol−2s−1
D. r = k[A] dan 2,6 x 10−3s−1
E. r = k [B] dan 7,4 x 10−3s−1

9. 2015 OSN-K
Percobaan yang melibatkan reaksi oksidasi NO menjadi NO2 berlangsung sesuai persamaan reaksi
berikut :
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
Data yang diperoleh dari percobaan tersebut adalah sebagai berikut :
Percobaan [O2], M [NO], M Laju NO2 (M/det)
1 0,001 0,001 7,10
2 0,004 0,001 28,40
3 0,004 0,003 255,6
4 0,002 0,002 X

157 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Nilai X dalam tabel adalah :
A. 3,65
B. 14,20
C. 28,40
D. 56,80
E. 85,20

10. 2016 OSN-K


Zat R dapat bereaksi membentuk produk P1 atau produk P2. Profil reaksi untuk dua reaksi tersebut
ditunjukkan di bawah ini:

Dibandingkan dengan reaksi R → P1, reaksi R → P2 adalah:


A. Lebih cepat dan kurang endotermis
B. Lebih cepat dan sangat eksotermis
C. Lebih cepat dan lebih endotermis
D. Lebih lambat dan kurang endotermis
E. Lebih lambat dan lebih endotermis

11. 2016 OSN-K


Dalam larutan aqueous, ion peroksidisulfat (S2O8–2) bereaksi dengan ion iodida sesuai reaksi berikut
ini:
S2O8–2 (aq) + 3I– → 2SO4–2 (aq) + I3– (aq)

Suatu larutan yang disiapkan dengan komposisi 0,050 M ion S2O8–2 dan 0,072 M ion I–, dan kemajuan
reaksi diamati dengan mengukur [I–]. Diperoleh data seperti pada Tabel berikut:
Waktu (detik) 0 400 800 1200 1600

[I ] (M) 0,072 0,057 0,046 0,037 0,029

Konsentrasi S2O8–2 yang tersisa pada saat 800 detik adalah


A. 0,015 M
B. 0,041 M
C. 0,076 M
D. 0,004 M
E. 0,046 M

12. 2017 OSN-K

158 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Untuk reaksi fasa gas 3H2 + N2 ⇌ 2NH3, maka laju hilangnya H2 dibandingkan terhadap laju
pembentukan NH3 adalah
A. Laju awalnya sama.
B. Laju hilangnya H2 adalah 1/2 laju munculnya NH3.
C. Laju hilangnya H2 adalah 3/2 laju munculnya NH3.
D. Laju hilangnya H2 adalah 2/3 laju munculnya NH3.
E. Laju hilangnya H2 adalah 1/3 laju munculnya NH3.

13. 2018 OSN-K


Soal 14 Laju Reaksi ( 2 point )
Perhatikan reaksi berikut:
A + B + C → D Laju = k[A][B]2
Di antara pernyataan berikut yang tidak meningkatkan laju reaksi adalah…
A. Menaikkan konsentrasi A.
B. Menaikkan konsentrasi B.
C. Menaikkan konsentrasi C
D. Menambah katalis kedalam campuran reaksi.
E. Temperatur reaksi dinaikkan.

14. 2019 OSN-K


Reaksi antara gas NO dan gas O2 menghasilkan gas NO2 adalah reaksi orde kedua terhadap gas NO,
dan orde pertama terhadap gas O2. Jika konsentrasi kedua reaktan dinaikkan dua kali, maka
peningkatan laju reaksi adalah
A. Tidak berubah (tetap)
B. Dua kali
C. Empat kali
D. Enam kali
E. Delapan kali

15. 2019 OSN-K


Untuk reaksi pembentukan ozon:
3O2(g) ⟶ 2O3(g)
Laju pembentukan O3 adalah 2,0 x 10—7 mol.L—1.detik—1. Laju hilangnya gas O2 dalam mol.L—1.detik—1
adalah…
A. 1,0 x 10—7
B. 1,3 x 10—7
C. 2,0 x 10—7
D. 3,0 x 10—7
E. 4,5 x 10—7

16. 2020 KSN-K


Perhatikanlah grafik energi reaksi hipotetis berikut : A + B ⟶ C + D,

159 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Nilai energi yang mengalami perubahan bila ditambahkan katalis adalah ....
A. Hanya I
B. Hanya II
C. I dan II
D. I dan III
E. I, II, dan III

Kesetimbangan Kimia

Materi
Pergeseran Kesetimbangan :
Konsentrasi →ingat bejana berhubungan :

Jika kedua sisi ditambahkan, harus dibandingkan harga Q dan K. Jika:


Q > K , reaksi bergeser ke kiri
Q < K , reaksi bergeser ke kanan
Q = K , reaksi tidak bergeser

Volume diperbesar → menuju ke koefisien besar


Tekanan diperbesar → menuju ke koefisien kecil
Suhu diperbesar → menuju ke reaksi endoterm (ΔH = +)

Keterangan :
Penentuan harga K, dan pergeseran kesetimbangan yang menggunakan volume dan tekanan maka
wujudnya harus HOMOGEN. Jika HETEROGEN maka harus memprioritaskan wujud : gas (g), larutan
(aq), cairan (l), padatan (s)
Harga K berubah akan berubah jika suhu berubah.

Contoh:

160 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Harga tetapan Kesetimbangan


Homogen
[C]2[D] (pC)2(pD)
Jika reaksinya : 2A (g) + 3B (g) ⇄ 2C (g) + D (g) maka Kc = dan Kp =
[A]2[B]3 (pA)2(pB)3
Heterogen
Untuk HETEROGEN maka harus memprioritaskan wujud : gas (g), larutan (aq), cairan (l), padatan (s)
[C]2 (pD)
Jika reaksinya : 2A (aq) + 3B (g) ⇄ 2C (g) + D (l) maka Kc = 3
dan Kp =
[B] (pB)3
Keterangan:
mol A
pA = tekanan parsial A = x p total
mol total
mol B
pB = tekanan parsial B = x p total
mol total
mol
[ ] = Molaritas (M) =
Liter Larutan

Mol atau Molaritas zat harus dalam keadaan setimbang. Jika belum semua data dalam keadaan
setimbang, maka harus ditentukan dulu melalui tabel:
A +B ⇄ C +D
Mula-mula
Reaksi
Setimbang
Pada reaksi berlaku perbandingan koefisien = perbandingan mol

Jika diberikan dalam bentuk grafik, jangan lupa:


Untuk reaksi: mA + nB → pC + qD

Grafik digambarkan:

161 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Rumus hubungan Kp dan Kc:


𝐾𝑝 = 𝐾𝑐. (𝑅. 𝑇)𝛥𝑛
Δn = Σ koefisien kanan - Σ koefisien kiri

Untuk reaksi yang sama harga Kc hanya dipengaruhi suhu. Selama suhu tetap maka K tetap. Harga
K berubah hanya apabila suhunya berubah. perubahan harga K tergantung jenis reaksinya :
• Reaksi Endoterm ( menyerap kalor / ΔH nya positif ) : K berbanding lurus dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya juga meningkat dan sebaliknya jika suhunya
menurun maka K nya juga menurun.
• Reaksi Eksoterm ( melepas kalor / ΔH nya negatif ) : K berbanding terbalik dengan suhu.
Artinya jika suhunya meningkat maka K nya menurun dan sebaliknya jika suhunya menurun
maka K nya meningkat.

Membandingkan harga K dengan beberapa reaksi :


1. Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1/K
2. Jika reaksinya dikalikan n maka K menjadi Kn
3. Jika reaksinya dibagi n maka K menjadi akar n nya K
4. Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar

1. 2006 OSN-K
Reaksi kesetimbangan berikut (Proses Haber) : N 2 (g) + 3 H2 (g) ⇌ 2 NH3 (g) ΔH0 = - x kJ/mol
Perubahan berikut ini, manakah yang dapat mempengaruhi harga tetapan kesetimbangan
Kp dan juga proporsi ammonia yang terdapat pada kesetimbangan ?
A. penambahan katalis
B. menurunkan suhu
C. menambahkan massa nitrogen
D. menaikkan tekanan
E. menambahkan massa hydrogen

2. 2006 OSN-K
Efek apakah terhadap adanya katalis pada tetapan laju reaksi, k1 untuk reaksi ke kanan dan
k – 1 untuk reaksi sebaliknya, dan pada tetapan kesetimbangan , K, untuk reaksi reversibel ?
k1 k–1 K
A. naik turun tidak ada efek
B. naik turun naik
C. naik naik tidak ada efek
D. naik naik naik
E. tidak ada efek tidak ada efek naik

3. 2006 OSN-K
Ammonium karbamat (NH2COONH4) adalah garam asam karbamat yang terdapat dalam darah dan
urin mamalia. Pada temperatur 250 0C terjadi kesetimbangan sebagai berikut :
NH2COONH4 (s) ⇌ 2 NH3 (g) + CO2 (g)
Dengan nilai Kc = 1,58 x 10 – 8 .
Bila 7,8 g NH2COONH4 (78 g/mol) dimasukkan ke dalam wadah yang volumenya 0,5 liter, maka:

162 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
a. Tuliskan pernyataan Kc untuk reaksi tersebut
b. Pada temperatur 250 0C, tentukan berapa konsentrasi NH3 dan CO2 bila telah tercapai
kesetimbangan
c. Tentukan berapa tekanan di dalam wadah bila telah tercapai kesetimbangan
Tentukan nilai Kp reaksi tersebut pada temperatur 250 0C.

4. 2007 OSN-K
Dari reaksi kesetimbangan dibawah ini, manakah yang kesetimbangannya tidak dipengaruhi oleh
perubahan tekanan
A. Fe3O4(s) + H2(g)  3 FeO(s) + H2O(g)
B. CH3OH(l)  CO(g) + 2 H2(g)
C. NH4NO2(s)  N2(g) + 2 H2O(g)
D. 4 HCl(g) + O2(g) 2 H2O(l) + 2 Cl2(g)
E. 4 NH3(g) + O2(g)  2 N2(g) + 6 H2O(g)

5. 2007 OSN-K
Pada suhu 700 K terjadi reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + H2(g)  2 CO(g) + H2O(l) dengan nilai Kc = 0,11.
Nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah:
A. 0,99
B. 9,99
C. 0,11
D. 11,0
E. 110

6. 2008 OSN-K
Berikut ini adalah reaksi kesetimbangan:
4A(s) + 2B (g)  2C (g) ΔHreaksi = – 60kJ
Sesudah mencapai kesetimbangan , berikut ini keadaan yang mana akan menggeser kesetimbangan
kearah kiri (membentuk reaktan lebih banyak):
A. Menurunkan Temperatur
B. Menambah konsentrasi B
C. Menaikkan Tekanan
D. Menambah konsentrasi A
E. Menaikkan Temperatur

7. 2008 OSN-K
Berikut ini, manakah yang nilai Kp = Kc:
A. 3Fe(s) + 4H2O(g)  Fe3O4 (s) + 4H2 (g)
B. C(s) + H2O(g)  CO(g) + H2 (g)
C. 2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3(g)
D. H2 (g) + I2 (s)  2HI(g)
E. Semua reaksi diatas nilai Kp=Kc

8. 2008 OSN-K
Untuk reaksi: PCl5 (g)  PCl3 (g) + Cl2 (g) nilai Kc pada 261 oc adalah 0,0454. Bila dalam suatu wadah
diisi dengan setiap gas dalam reaksi sehingga: [PCl 5] = 0,25M, [PCl3] = 0,20 M, dan [Cl2 ] = 2,25 M,
kemana arah reaksi yang terjadi dan mengapa?
A. Kearah produk karena Q= 0,56
B. Kearah reaktan karena Q= 1,8
C. Kearah produk karena Q = 2,8

163 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. Kearah reaktan karena Q = 0,0454
E. Berada dalam kesetimbangan

9. 2008 OSN-K
Besi karbonil, Fe(CO)5 adalah gas yang bila dalam wadah tertutup dapat terurai sesuai dengan
persamaan reaksi kesetimbangan berikut ini:
2 Fe(CO)5 (g)  Fe2(CO)9 (g) + CO (g)
Kedalam suatu wadah dimasukan sejumlah Fe2(CO)5 sehingga konsentrasinya 0,47 M. Bila nilai Kc
untuk reaksi tersebut pada 298 K adalah 9 maka:
e. Tentukanlah berapa atmosfir tekanan awal gas dalam wadah tertutup tersebut
f. Tentukanlah berapa konsentrasi gas Fe2(CO)9 dalam keadaan kesetimbangan
g. Tentukanlah nilai Kp reaksi tersebut
h. Tentukanlah tekanan total gas sesudah tercapai kesetimbangan
i. Gambarkan struktur dot Lewis gas CO

10. 2009 OSN-K


Dari reaksi kesetimbangan dibawah ini, manakah yang kesetimbangannya tidak dipengaruhi oleh
perubahan tekanan
A. Fe3O4(s) + H2(g) ⟶ 3 FeO(s) +H2O(g)
B. CH3OH(l) ⟶ CO(g) + 2 H2(g)
C. NH4NO2(s) ⟶ N2(g) + 2 H2O(g)
D. 4 HCl(g) + O2(g) ⟶ 2 H2O(l) + 2 Cl2
E. 4 NH3(g) + O2(g) ⟶ 2 N2(g) + 6 H2O(g)

11. 2009 OSN-K


Pada suhu 700 K terjadi reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + H2(g) ⟶ 2 CO(g) + H2O dengan nilai Kc = 0,11.
Nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah:
A. 0,99
B. 9,99
C. 0,11
D. 11,0
E. 110

12. 2010 OSN-K


Dalam sistem tertutup dari persamaan reaksi kesetimbangan berikut: ZnCO3(s) 
ZnO(s) + CO2(g). Pernyataan berikut manakah yang benar?
A. Kc = [CO2][ZnO]/[ZnCO3]
B. Sistem tidak akan mencapai kesetimbangan.
C. Tekanan parsial CO2 diperbesar menyebabkan ZnCO3(s) lebih banyak.
D. Penambahan volume wadah akan menyebabkan bertambahnya ZnCO3(s).
E. Penambahan ZnO(s) menyebabkan bertambahnya ZnCO3(s).

13. 2010 OSN-K


Bila diketahui pKa CH3OH = 16.5 dan pKa CH3CO2H = 5, Kemanakah arah kecenderungan dari reaksi
kesetimbangan berikut ini?
CH3OH (aq) + KO2CCH3 (aq) ⇄ KOCH3 (aq) + CH3CO2H (aq)
A. Kearah kiri kesetimbangan
B. Ke arah kanan kesetimbangan
C. Tergantung entalpi reaksinya
D. Bila tekanan dinaikkan

164 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. Tidak ada kecenderungan reaksi

14. 2010 OSN-K


Soal 3. Kesetimbangan Heterogen (13 poin)
Amonium Karbamat (NH2COONH4) adalah garam asam karbamat yang terdapat dalam darah dan urin
mamalia. Pada temperatur 250 oC terjadi kesetimbangan sbb:
NH2COONH4(s)  2 NH3 (g) + CO2 (g), dengan nilai Kc = 1,58 x 10-8.
Bila 7,8 g NH2COONH4 (78 g/mol) dimasukkan kedalam wadah yang volumenya 0,5 liter maka:
a. Tuliskan pernyataan Kc untuk reaksi kesetimbangan tersebut.
b. Apakah reaksi tersebut akan mencapai kesetimbangan
c. Pada temperatur 250 oC , tentukan berapa konsentrasi NH3 dan CO2 bila telah tercapai
kesetimbangan.
d. Tentukan berapa tekanan didalam wadah bila telah tercapai kesetimbangan.
e. Tentukan nilai Kp reaksi tersebut pada temperatur 250 oC
Diketahui : tetapan gas universal, R= 0,082057L.atm/K.mol

15. 2011 OSN-K Tipe 1


Reaksi pembuatan metanol berikut ini :
CO(g) + 2 H2(g) ⇄ CH3OH (l) ΔH = –128 kJ
Keadaan yang paling banyak menghasilkan CH3OH adalah:
A. Temperatur rendah dan tekanan rendah
B. Temperatur tinggi dan tekanan tinggi
C. Temperatur rendah dan tekanan tinggi
D. Temperatur tinggi dan tekanan rendah
E. Ditambahkan katalis sebanyak banyaknya

16. 2011 OSN-K Tipe 1


Berikut ini adalah reaksi asam hipochlorit (HOCI) dengan air,
HOCl + H2O ⇄ H3O+ + OCl–
Apa pengaruh penambahan natrium hipochlorit (NaOCl) pada reaksi dalam keadaan kesetimbangan?
A. Konsentrasi HOCI dan H3O+ akan bertambah.
B. Konsentrasi HOCI dan H3O+ akan berkurang.
C. Konsentrasi HOCI akan bertambah dan konsentrasi H3O+ akan berkurang.
D. Konsentrasi HOCI akn berkurang dan H3O+ akan bertambah.
E. Tidak akan ada perubahan karena natrium hipochlorit adalah garam tanpa sifat asam atau basa.

17. 2011 OSN-K Tipe 1


Soal 3. (15 poin)
Sebanyak 5,60 g carbon padat ditempatkan dalam wadah hampa udara yang volumenya 2,5 L.
Kemudian kedalam wadah tersebut dialirkan gas Carbon dioksida dengan tekanan 1,50 atm pada
298 K.
a. Hitunglah jumlah mole setiap reaktan dalam wadah pada keadaan awal (3 poin).
b. Wadah dipanaskan hingga 1100 K dan terjadi reaksi berikut ini: C(s) + CO2(g) ⇄ 2 CO(g)
i. Hitunglah tekanan dalam wadah pada temperatur ini sebelum berlangsung reaksi (3 poin).
ii. Bila tercapai kesetimbangan, ternyata tekanan dalam wadah adalah 1,75 kali dari tekanan
sebelum terjadi reaksi. Tentukan tekanan parsial CO2(g) dan CO(g) dalam keadaan
kesetimbangan (6 poin).
c. Ramalkanlah bagaimana jumlah mol karbon-monoksida pada masing-masing perubahan
kesetimbangan berikut, berikan alasannya:
i. Volume dinaikkan menjadi 5,0 L (1poin)
ii. Tekanan dalam wadah dinaikkan dengan menambahkan gas helium (1 poin)

165 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
iii. Jumlah karbon ditambahkan menjadi 6,00 g (1poin)

18. 2012 OSN-K Tipe 1


Uap hidrogen dan iodine berada dalam kesetimbangan dengan hidrogen iodida di dalam ‘gas
syringe’ pada temperatur konstan: H2 + I2 ⇄ 2HI,
Yang manakah berikut ini akan bertambah besar bila tekanan dinaikkan pada temperatur konstan?
(asumsikan campuran ini bersifat ideal)
A. Energy aktivasi
B. perubahan entapi
C. nilai Kp
D. tekanan parsial dari HI
E. konstanta laju untuk reaksi ke kanan.

19. 2012 OSN-K Tipe 2


Reaksi kesetimbangan dibawah ini berada dalam suatu wadah tertutup. Manakah yang
kesetimbangannya tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan dalam sistem?
A. CH3OH(l) ⇄ CO(g) + 2 H2(g)
B. 4 HCl(g) + O2(g) ⇄ 2 H2O(l) + 2 Cl2
C. NH4NO2(s) ⇄ N2(g) + 2 H2O(g)
D. 4 NH3(g) + O2(g) ⇄ 2 N2(g) + 6 H2O(g)
E. Fe3O4(s) + H2(g) ⇄ 3 FeO(s) + H2O(g)

20. 2012 OSN-K Tipe 2


Pada suhu 700 K terjadi reaksi kesetimbangan:
CO(g) + H2O ⇄ CO2(g) + H2(g) dengan nilai Kp = 9,99.
Nilai Kc untuk reaksi tersebut adalah:
A. 0,11
B. 0,99
C. 9,99
D. 11,0
E. 110

21. 2013 OSN-K


Berikut ini adalah reaksi kesetimbangan:
4A(s) + 2B (g) ⇄ 2C (g) ΔHreaksi = – 60kJ
Bila reaksi sudah mencapai kesetimbangan, berikut ini manakah keadaan yang akan menggeser
kesetimbangan kearah kiri (membentuk reaktan lebih banyak):
A. Menurunkan temperatur
B. Menaikkan tekanan parsial C
C. Menaikkan tekanan system
D. Menambah konsentrasi A
E. Menaikkan temperatur

22. 2013 OSN-K


Soal 4. Kesetimbangan Kimia [18 poin]
Reaksi kesetimbangan berikut ini terjadi pada temperatur 686ºC:
CO2(g) + H2(g)  CO(g) + H2O(g)
Dalam keadaan kesetimbangan, konsentrasi masing masing spesi yang berada dalam reaksi
tersebut adalah:

166 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
[CO] = 0,050 M, [H2] = 0,045 M, [CO2] = 0,086 M, and [H2O] = 0,040 M. a. Tentukan nilai Kc dan
Kp untuk reaksi tersebut pada 686ºC. [4] b. Bagaimana kesetimbangan reaksi tersebut bila
tekanan sistem dinaikkan? [2]
c. Bila ditambahkan sejumlah gas CO2 sehingga konsentrasinya dalam kesetimbangan menjadi
0,50 mol/L, berapa konsentrasi semua spesi gas setelah dicapai kesetimbangan kembali? [12]

23. 2015 OSN-K


Persamaan reaksi kimia yang menunjukkan hubungan Kp = Kc adalah :
A. MgCO3 (s) + 2 HCl (g) MgCl2 (s) + CO2 (g) + H2O (l)
B. C (s) + O2 (g) ⇌ CO2 (g)
C. CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (l)
D. Zn (s) + 2 HCl (aq) H2 (g) + ZnCl2 (aq)
E. 2N2 (g) + 5O2 (g) 2N2O5 (g)

24. 2015 OSN-K


Dalam suatu wadah tertutup yang suhunya 25 oC, sejumlah ammonium karbamat (N2H6CO2)
menyublim dan terdisosiasi menjadi ammoniak (NH3) serta karbondioksida (CO2) sesuai persamaan
reaksi berikut:
N2H6CO2 (s) 2 NH3 (g) + CO2 (g).
Setelah didiamkan beberapa lama, terjadi kesetimbangan dengan tekanan total gas sebesar 0,116
atm. Nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah :
A. 4,20 x 10-3
B. 2,99 x 10-3
C. 4, 64 x 10-4
D. 3,40 x 10-4
E. 2,31 x 10-4

26. OSN-K 2015


Soal 3 Kesetimbangan ( 12 point )
Suatu padatan A dipanaskan dalam wadah tertutup. Pada suhu T, padatan A tersebut terurai
membentuk gas B dan gas C. Penguraian A tersebut mencapai keadaan kesetimbangan pada saat
perbandingan molar B : molar C = 1 : 2 , menurut persamaan :
A(s) ⇌ B(g) + 2C(g).
a. (i) Tuliskan persamaan tetapan kesetimbangan, Kp dalam tekanan gas parsial.
(ii) Jelaskan dengan singkat mengapa persamaan ini tidak melibatkan A.
b. Tekanan kesetimbangan untuk sistem di atas pada suhu T adalah 3x103 kPa.
(i) Hitung tekanan parsial masing-masing komponen.
(ii) Tentukan nilai Kp lengkap dengan satuannya.

27. 2016 OSN-K


Dua gas diatom, X2 dan Y2 bereaksi sesuai persamaan berikut :
X2(g) + Y2(g) → 2XY(g).
Suatu campuran X2 dan Y2 masing-masing mengandung 0,5 mol dan dipanaskan dalam wadah
tertutup hingga reaksi mencapai kesetimbangan. Grafik berikut ini menunjukkan hubungan antara
jumlah mol masing-masing gas dan perubahan waktu.

167 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Berdasarkan grafik di atas, berapa nilai konstanta kesetimbangan, Kc, untuk reaksi ini?
A. 1,5
B. 3
C. 9
D. 12
E. 18

28. 2016 OSN-K


Dari reaksi kesetimbangan di bawah ini, manakah yang pada temperatur konstan bila tekanannya
bertambah tidak merubah konsentrasi reaktan dan produk?
A. N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g)
B. 2N2(g) + O2(g) ⇌ 2N2O(g)
C. N2(g) + 2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
D. N2O4(g) ⇌ 2NO2(g)
E. N2(g) + O2(g) ⇌ 2NO(g)

29. 2016 OSN-K


Soal 2. (16 poin)
Gas H2S dan NH3 adalah gas pencemar udara yang dialam banyak dihasilkan dari degradasi
(penguraian) anaerobik senyawa senyawa organik yang mengandung sulfur dan nitrogen.
a. Tuliskan struktur dot elektron Lewis untuk H2S dan NH3 ( 6 poin)

Pada temperatur 700 K, gas H2S dan membentuk reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
NH3(g) + H2S(g) ⇄ NH4HS(g) Kp = 8,3 × 10—3
b. Tuliskanlah pernyataan tetapan kesetimbangan Kp untuk reaksi diatas (termasuk satuannya) (2
poin)
c. Hitunglah nilai Kc untuk reaksi antara gas NH3 dan gas H2S membentuk gas NH4HS pada 700 K (3
poin)
Bila diketahui untuk kesetimbangan reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) ⇄ 2 NH3(g) Kp = 3,1 × 10—4
Maka:
d. Hitunglah nilai Kp pada 700 K untuk reaksi kesetimbangan berikut ini:
2 H2S(g) + N2(g) + 3 H2(g) ⇄ 2 NH4HS(g) (5 poin)

30. 2017 OSN-K


Dalam suatu ruang tertutup pada suhu tertentu terdapat 0,02 mol gas N 2; 0,06 mol gas H2 dan 0,05
mol gas NH3 dalam keadaan setimbang. Jika ke dalam ruang dimasukkan 0,1 mol Cr2O3 sebagai
katalis, maka:
A. Jumlah mol N2 menjadi kurang dari 0,02
B. Jumlah mol NH3 menjadi 0,06 mol

168 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. Kesetimbangan bergeser ke kiri
D. Harga tetapan kesetimbangan K menjadi lebih besar
E. Susunan kesetimbangan tidak berubah

31. 2017 OSN-K


Pada temperatur tetap, perbandingan konsentrasi gas-gas SO2 : SO3 dalam kesetimbangan reaksi:
2SO2 (g) + O2 (g) ⇌ 2SO3 (g), akan berbanding lurus dengan
A. [O2] –2
B. [O2] –1/2
C. [O2]0
D. [O2]1/2
E. [O2]2

32. 2017 OSN-K


Soal 4. (10 poin)
Perhatikanlah kesetimbangan berikut ini:
2 NaOH (aq) + CaCO3 (aq) ⇌ Na2CO3 (aq) + Ca(OH)2 (s) + Energi
a. Tuliskan pernyataan tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini. (2 poin)

b. Ramalkanlah bagaimana pengaruh konsentrasi NaOH terhadap sistem kesetimbangan tersebut: (4


poin, @ 1 poin)
i. Reaksi akan bergeser ke (kiri/ kanan
ii. [CaCO3] akan (bertambah / berkurang / tidak berubah)
iii. [Na2CO3] akan (bertambah / berkurang / tidak berubah)
iv. Nilai Keq akan (bertambah / berkurang / tidak berubah)
Pilih jawaban yang tepat:
c. Yang akan terjadi jika temperatur sistem dinaikkan dan volume dijaga tetap adalah
(4 poin, @ 1 poin)
i. Reaksi akan bergeser ke (kanan /kiri
ii. [CaCO3] akan (bertambah / berkurang)
iii. [Na2CO3] akan (bertambah / berkurang / tidak berubah)
iv. Nilai Keq akan (bertambah / berkurang / tidak berubah)

33. 2018 OSN-K


Soal 17 Kesetimbangan ( 2 point )
Perhatikan reaksi kesetimbangan berikut:
2NOBr(g) ⇌ 2NO(g) + Br2(g) Keq = 0,064
Pada kesetimbangan, wadah tertutup yang volumenya 1,00 L mengandung 0,030 mol NOBr dan
0,030 mol NO. Jumlah mol Br2 dalam wadah tersebut adalah
A. 0,0019
B. 0,030
C. 0,064
D. 0,470
E. 0,090

34. 2020 KSN-K


Perhatikan reaksi kesetimbangan hipotetis berikut ini:

169 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A(g) + 2B (g) ⇌ 3C (g) + D(g)
Sebanyak 5 mol A dan 3 mol B ditempatkan dalam suatu wadah dan kemudian didiamkan. Setelah
terjadi kesetimbangan, ternyata terdapat 1 mol B. Jumlah mol A, C dan D pada kesetimbangan
adalah ....
A. 1,0 mol A, 3,0 mol C, 1,0 mol D
B. 4,0 mol A, 3,0 mol C, 1,0 mol D
C. 1,0 mol A, 6,0 mol C, 1,0 mol D
D. 3,0 mol A, 2,0 mol C, 2,0 mol D
E. 4,0 mol A, 3,0 mol C, 4,0 mol D

Redoks dan Elektrokimia

Materi

Reaksi Redoks
Reaksi redoks yaitu reaksi yang melibatkan serah terima elektron yang disertai dengan perubahan
bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat reaksi. menentukan reaksi reduksi / reaksi oksidasi

Sesuai dengan perkembangannya, ada tiga konsep untuk menjelaskan reaksi oksidasi reduksi
(redoks). Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
1. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen.
Oksidasi adalah peristiwa pengikatan oksigen
4Fe(s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
Reduksi adalah peristiwa pelepasan oksigen (kebalikan dari reaksi oksidasi)
F2O3(s) + CO(g) → 2Fe(s) + CO2(g)

2. Konsep redoks berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron.


Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron
Reduksi adalah penerimaan elektron
Oksidasi : Na → Na+ + e [melapas 1 elektron]
Reduksi : Cl + e → Cl- [menerima 1 elektron]
____________________________________________________ +
Na + Cl → Na+ + Cl- → NaCl

3. Konsep redoks berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.


Oksidasi adalah pertambahan biloks
Reduksi adalah penurunan biloks

170 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

REDUKTOR / PEREDUKSI → Pereaksi yang mengalami reaksi Oksidasi


OKSIDATOR / PENGOKSIDASI → Pereaksi yang mengalami reaksi Reduksi

Penyetaraan Reaksi Redoks


Penyetaraan Redoks Secara Bilangan Oksidasi
Dengan langkah-langkah :
1. BERHUBUNGAN → HUBUNGKAN : atom-atom yang biloksnya berubah, biasanya
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cl2 dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
2. SAMA → SAMAKAN : atom-atom yang dihubungkan tadi
3. SI BLOK → HITUNG HARGA BILOKS → atom-atom yang dihubungkan. Jika atomnya lebih dari
satu, jangan hitung satu atomnya, tapi hitung semuanya. Contoh : C2O4 2- maka harga biloks
C2 nya = +6, bukan biloks C = +3. Jika ada koefisien, maka biloks dikalikan koefisiennya.
(INGAT! HARGA BILOKS : O = -2, H = +1, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) = +1, IIA (Be, Mg, Ca,Sr, Ba,
Ra) = +2, VIIA(F, Cl, Br, I, At) dengan Logam = -1, SO42-, CO32-, NO3-, OH-, PO43-, CN-, dsb
4. SELIRNYA → CARI SELISIH → harga biloks yang dihubungkan tadi.
5. KPK →CARI KPK DARI KEDUA SELISIH → Pengkali –nya gunakan sebagai pengkali koefisien.
6. SAMA MULUT → SAMAKAN MUATAN → Hitung dulu muatan kanan dan kiri. Untuk suasana
asam tambahkan H+ pada ruas yang muatannya kurang. Untuk suasana basa tambahkan
OH- pada ruas yang muatannya lebih.
7. HAMIL → SAMAKAN ATOM H → dengan H2O pada ruas yang kurang atom H

Autoredoks
Untuk Autoredoks/ Anti Autoredoks/ Disproporsionasi/ Konproporsionasi, ada sedikit modifikasi.
Yaitu:
Langkah ke 2 dilewati, dan langkah ke 5 diubah. Yang biasanya KPK digunakan sebagai pengkali
kedua ruas, pada Autoredoks cukup pada ruas yang terhubung satu. Baru kemudian yang terhubung
dua disamakan.

Molekuler
Untuk Molekuler, ada sedikit modifikasi. Yaitu: Langkah ke 6 diubah. Menjadi: Samakan atom selain

171 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
atom H dan O, utamakan golongan IA dan IIA. Jika masih belum juga sama, biasanya yang terhubung
lebih dari satu/ hanya satu atom di satu ruas (biasanya asam/ basa) koefisiennya dianggap tidak ada.

Penyetaraan Redoks Secara Setengah Reaksi / Ion Elektron


Dengan langkah-langkah:
1. PECAH → PECAH JADI DUA REAKSI SESUAI PASANGAN atom-atom yang biloksnya berubah,
biasanya :
a. Unsur bebas / molekul unsur/ ion unsur (sendirian), contoh : Zn, Zn2+, Cb dsb
b. Atom selain H, O, IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
2. SAMA → SAMAKAN ATOM-ATOM yang BILOKNYA BERUBAH, atom yang lain biarkan.
3. O → samakan atom O → dengan menambah H2O pada ruas yang kurang O
4. H → samakan atom H → dengan menambah H+ pada ruas yang kurang H
5. e -→ samakan muatan → dengan menambah e- pada ruas yang muatannya lebih besar
6. KPK → Cari KPK dari e- kedua reaksi→ pengkalinya gunakan sebagai pengkali koefisien
7. SEDERHANAKAN→ Sederhanakan / coret spesi yang sama (biasanya H2O, H+, e), kemudian
gabung kedua reaksi.

Pada suasana asam langkahnya cukup sampai disini. Tetapi untuk Suasana Basa anda harus
menambah langkah:
• Tambah OH- sejumlah H+ pada kedua ruas, (INGAT: H+ kalau ketemu OH- jadi H2O)kemudian
sederhanakan.

Sel Volta
Diagram sel Volta ditulis dengan cara berikut.

Elektron mengalir dari anode ke katode (atau dari Reaksi Oksudasi ke reaksi Reduksi). Logam yang
mempunyai E° lebih kecil selalu merupakan anode (mengalami oksidasi). Reaksi dapat berlangsung
spontan jika E°sel mempunyai harga positif. Urutan logam-logam dari reduktor terkuat sampai
reduktor terlemah dalam DERET VOLTA sebagai berikut.

Li - K - Ba - Sr - Ca - Na - La - Ce - Mg - Lu - Al - Mn - H2O - Zn - Cr - Fe - Cd - Co - Ni - Sn - Pb -
(H) - Sb - Bi - Cu - Hg - Ag - Pt - Au

Logam yang berada di sebelah kiri dalam deret Volta akan mengalami oksidasi di anode, sementara
logam yang berada di sebelah kanan dalam deret Volta akan mengalami reduksi di katode.

Ingat kata kunci :


Ka Red → Kanan mengalami reaksi Reduksi
Ka Red → Katoda tempat terjadinya reaksi Reduksi
KPAN → Katoda Positif Anoda Negatif

172 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E sel itu Red Oks → Potensial sel (E sel) = E red – E oks
Potensial sel (E sel) = + → Reaksi berlangsung spontan
Potensial sel (E sel) = - → Reaksi tak berlangsung spontan

GAMBAR SEL VOLTA

Diagram/ notasi sel gambar di atas adalah :


A/A2+//B2+/B
Reaksi Sel gambar di atas adalah:
A + B2+ → A2+ + B

Sel Elektrolisis
Reaksi yang terjadi pada elektrode-elektrode sel elektrolisis sebagai berikut.
Katode (Terjadi Reaksi Reduksi) Anode (Terjadi Reaksi Oksidasi)
* Perhatikan ion + nya saja, apapun jenis * Perhatikan jenis Anodanya dulu (inert/
katoda tidak berpengaruh Reaktif)
1. Larutan (Aq) golongan IA (Li+,Na+, K+, Rb+, A. Elektroda Inert (C, Pt, Au)
Cs , Fr ), IIA(Be2+, Mg2+, Ba2+,Sr2+, Ba2+, Ra2+), dan
+ +
1. Ion golongan VIIA (F-, Cl-, Br-, I-, At-) reaksi:
3+ 2+
Al , Mn , tulis : 2X- → X2 + 2e-
2H2O + 2e- → 2OH- + H2 Contoh : 2Cl- → Cl2 + 2e-
2. Leburan/ lelehan/ cairan (l) golongan IA 2. Ion poliatom (SO42-, PO43-, NO3-,CO32- dsb)
(Li+,Na+, K+, Rb+, Cs+, Fr+), IIA(Be2+, Mg2+, Ba2+,Sr2+, tulis:
Ba2+, Ra2+), Al3+, Mn2+, reaksi : 2H2O → 4H+ + O2 + 4e-
x+
L + xe- → L
2+
Contoh : Ca (l) + 2e → Ca(s)
3. Asam (H+), tulis : 3. Ion Basa (OH-) tulis:

173 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
2H+ + 2e- → H2 (g) 4 OH- → 2H2O + O2 + 4e-

4. Logam selainIA, IIA, dan Al3+, Mn2+ B. Elektroda Reaktif (selain C, Pt, Au)
(Contoh Cu2+, Ag+, Cr3+, Zn2+ dsb), : L → Lx+ + xe-
Lx+ + xe- → L L adalah anodanya
3+
Contoh : Cr (l) + 3e → Cr(s) Contoh :
anodanya Zn(s) → Zn2+(l) + 2e
anodanya Ag(s) → Ag+(l) + e
anodanya Cu(s) → Cu2+(l) + 2e
anodanya Cr(s) → Cr3+(l) + 3e
anodanya Al(s) → Al3+(l) + 3e
anodanya Fe(s) → Fe3+(l) + 3e
anodanya Ni(s) → Ni2+(l) + 2e
anodanya Mg(s) → Mg2+(l) + 2e
anodanya Co(s) → Co2+(l) + 2e
anodanya Mn(s) → Mn2+(l) + 2e
dan sebagainya

Hukum Faraday

Hukum Faraday I
C ixt
F = mol A x Valensi A = = = mol H+ = mol OH-
96500 96500
C ixt
F= F=
965000 = 965000 Keterangan :
Rumus yang sering dipakai: w = massa zat yang mengendap di elektroda dalam gram
i = arus dalam ampere
t = waktu dalam detik
Ar x i x t
w=
valensi x 96500

ixt
mol =
valensi x 96500

Ingat!
Valensi logam = muatan; contoh: Ag+ → valensi Ag = 1; Cu2+ → valensi Cu = 2 dsb
Valensi non logam pada umumnya = 2 kecuali valensi O2 = 4, contoh valensi H2 = 2;

gram L
mol = pada keadaan standar (STP/ 0oC, 1 atm) ; mol = . mol = M x Liter
Ar 22,4

Hukum Faraday II
(Ingat kata kunci : Pada arus sama/ pada muatan sama / secara seri)

Mol 1 x valensi 1 = mol 2 x valensi 2

174 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Atau
w1 w
= 2
e1 e2 ;
Keterangan:
W = massa dalam gram
Ar
e=
valensi

Korosi
PENYEBAB →adanya oksigen (O2) / udara terbuka dan air
DIPERCEPAT adanya asam dan garam

Hati-hati, garam anhidrat (contoh: CaCl2 anhidrat) tidak mempercepat korosi, tetapi
memperlambat korosi, karena mengikat air.

Pencegahan :
KATODIK → dihubungkan dengan logam lain yang lebih mudah mengalami oksidasi (Eo logam
pelindung < Eo logam yang dilindungi)
PELAPISAN/ MEKANIS → dengan cara : dilumuri minyak/ oli/ pelumas, dicat, dilapisi logam yang
kurang reaktif/ sulit mengalami oksidasi (Eo > Eo besi)

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar

1. 2005 OSN-K
bila larutan yang mengandung ion etanadioat, C2O42– dioksidasi dengan larutan KMnO 4dalam
suasana asam, terjadi reaksi sebagai berikut :

2 MnO4– + 5 C2O42– + 16 H+ → 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O

Berapa volume larutan KMnO4 0,02 mol/L yang dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna 0,001 mol
garam KHC2O4–H2C2O4 ?
A. 20 cm3
B. 40 cm3
C. 50 cm3
D. 125 cm3
E. 250 cm3

2. 2005 OSN-K
Perhatikan reaksi yang belum setara ini :
MnO4– + H+ + Fe2+ → Mn2+ + Fe3+ + H2O
Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah :
A. MnO4– merupakan pereduksi
B. Mangan mengalami oksidasi
C. Fe2+mengambil elektron

175 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. Besi mengalami reduksi
E. Fe2+ merupakan reduktor

3. 2005 OSN-K
Berikut ini adalah reaksi antara tembaga (Cu) dengan asam nitrat (HNO3) :
8HNO3 + 3Cu → 2NO + 3Cu(NO3)2 + 4H2O

Pertanyaan :
a. Apakah jenis reaksi yang terjadi dan tulislah reaksi di atas dalam bentuk setengah reaksi dan
reaksi totalnya dalam bentuk ion.
b. i. Hitunglah berapa gram berat Cu yang dibutuhkan untuk menghasilkan gas NO sebanyak
0,05 mol.
ii. Berapakah volume gas NO yang dibebaskan bila pada keadaan tersebut, bila 1 g gas N 2 (28
g/mol) volumenya 1 L, dan massa molar Cu = 63,5 g/mol.
c. Mengenai gas NO yang terbentuk :
i. Apa jenis ikatan kimia pada molekul NO
ii. Tulis struktur Lewis dari gas NO
iii. Bagaimana sifat magnit gas NO, mengapa demikian.

Berikut ini mengenai logam Cu dan ion Cu2+ dalam larutan.

d. Tuliskan konfigurasi elektron ion Cu 2+ dan bagaimana sifat magnitnya ( nomor atom Cu = 29)
e. Larutan Cu2+ bila ditambahkan larutan amoniak (NH 3 ) berlebih akan membentuk larutan yang
berwarna biru terang.
i. Tuliskan reaksi yang terjadi
ii. Apa jenis ikatan yang terbentuk antara ion Cu 2+ dengan molekul NH 3 pada senyawa
berwarna biru tersebut.
iii. Bagaimanakah struktur senyawa biru tersebut, mengapa ?

4. 2006 OSN-K
Potensial elektroda standar untuk logam X dan Y masing-masing adalah :
X2+(aq) / X (s) ; E0 = + 0,30 volt
Y2+(aq) / Y (s) ; E0 = - 0,40 volt
Ke dalam masing-masing larutannya dicelupkan elektroda masing-masing logam, X dan Y.
Manakah mengenai deskripsi berikut yang benar ?

Elektroda positif dimana ion-ion


ΔE0/ V
masuk ke dalam larutan
A X 0,10
B X 0,70
C X 0,75
D Y 0,10
E Y 0,70

5. 2006 OSN-K
Bila sejumlah arus dilewatkan ke dalam larutan akua Cu(II)sulfat diasamkan, terjadi pembebasan
serentak di katoda, yaitu x mol Cu dan y dm3 hidrogen (diukur pada stp). Berapa mol elektron yang
dilewatkan ke dalam larutan itu ?
A. x + y/22,4 D. 2x + y/11,2
B. x + y/11,2 E. 2x + y/22,4

176 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
C. x + y/5,6

6. 2006 OSN-K
Yang manakah berikut ini yang reaksinya adalah reaksi redoks ?
A. AlH3 (g) + H–1(g) ⟶ AlH4–
B. Al3+(aq) + 3 OH–(aq) ⟶ Al(OH)3 (s)
C. 2 Al (s) + 3 Cl2 (g) ⟶ 2 AlCl3 (s)
D. AlO2–(aq) + H+(aq) + H2O (l) ⟶ Al(OH)3 (s)
E. Al2Cl6 (g) ⟶ 2 AlCl3 (s)

7. 2010 OSN-K
Dalam setengah reaksi oksidasi berikut ini: 4H2O + H2S → SO4 –2 + 10H+
Berapa banyak elektron yang dilepaskan dalam reaksi
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10

8. 2010 OSN-K
Berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks?
A. AlH3(g) + H– (g) → AlH4–
B. Al3+(aq) + 3OH– (aq) → Al(OH)3(s)
C. 2Al(s) + 3Cl(g) → 2AlCl3(s)
D. AlO2(aq) + H+(aq) + H2O(l) → Al(OH)3(s)
E. Al2Cl6(g) → AlCl3(g)

9. 2010 OSN-K
Bila diketahui:
Cd2+ + 2e– → CdE0 red = – 0,40V; Zn2+ + 2e– → Zn Eo red = – 0,76V
Ni2+ + 2e– → Ni Eo red = – 0,25V; Cu2+ + 2e– → Cu Eo red = +0,34V
Berdasarkan data tersebut, manakah dari spesi berikut ini yang merupakan oksidator terbaik?
A. Cd
B. Zn2+
C. Ni
D. Cu
E. Cu2+

10. 2011 OSN-K Tipe 1


Di dalam suatu eksperimen, sebanyak 50 mL larutan 0,1 mol L–1 dari suatu garam bereaksi tepat
dengan 25 mL larutan 0,1 mol L–1 natrium sulfit.
Persamaan setengah reaksi untuk oksidasi ion sulfit berikut ini:
SO32– (aq) + H2O(l) ⟶ SO42– + 2H+(aq) + 2e
Jika bilangan oksidasi awal dari logam ini dalam garam adalah +3, berapakah bilangan oksidasi logam
ini setelah reaksi selesai ?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 4
E. 5

177 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
11. 2011 OSN-K Tipe 1
Bila larutan yang mengandung ion oksalat, C2O42–, dioksidasi dengan larutan KMn04 dalam suasana
asam, terjadi reaksi sebagai berikut:
2 MnO4– (aq) + 5 C2O42– (aq) + 16H+(aq) ⟶ 2 Mn2+(aq) + 10 CO2(g) + 8 H2O (l)
Berapa volume larutan KMnO4 0,02 mol/L yang dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna 0,001 mol
garam KHC2O4?
A. 20 cm3
B. 40 cm3
C. 50 cm3
D. 100 cm3
E. 125 cm3

12. 2011 OSN-K Tipe 2


Bila larutan yang mengandung ion etanadioat C2O42– dioksidasi dengan larutan KMnO4 dalam
suasana asam, terjadi reaksi sebagai berikut:
2 MnO4– (aq) + 5 C2O42–(aq) + 16 H+(aq) → 2 Mn2+(aq) + 10 CO2(g) + 8 H2O(l)
Berapa volume larutan KMnO4 0,02 mol/L yang dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna 0,001 mol
garam KHC2O4 – H2C2O4 ?
A. 20 cm3
B. 40 cm3
C. 50 cm3
D. 125 cm3
E. 250 cm3

13. 2011 OSN-K Tipe 2


Di dalam eksperimen, sebanyak 50 mL larutan 0,1 mol L–1 dari suatu garam bereaksi tepat dengan 25
mL
larutan 0,1 mol L–1 natrium sulfit. Persamaan setengah reaksi untuk oksidasi ion sulfit berikut ini,
SO32– (aq) + H2O (l) → SO42– (aq) + 2H+ (aq) + 2e–
Jika bilangan oksidasi awal dari logam dalam garam adalah +3, berapakah bilangan oksidasi logam ini
setelah reaksi selesai?
A. 0
B. 1
C. 2
D. 4
E. 5

14. 2011 OSN-K Tipe 2


Perhatikan reaksi yang belum setara ini:
MnO4– (aq) + H+ (aq)+ Fe2+(aq) → Mn2+(aq)+ Fe3+ (aq) + H2O (l)
Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah:
A. MnO4– merupakan pereduksi
B. Mangan mengalami oksidasi
C. Fe2+ mengambil elektron
D. Besi mengalami reduksi
E. Fe2+ merupakan reduktor

15. 2012 OSN-K Tipe 1


Perhatikan reaksi yang belum setara berikut ini :
MnO4– (aq) + H+(aq) + Fe2+(aq) ⟶ Mn2+(aq) + Fe3+(aq) + H2O (l)
Pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut adalah:

178 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
A. MnO4– adalah reduktor dan Fe2+ adalah oksidator
B. Bilangan oksidasi Mangan berubah dari +2 menjadi +7
C. Fe2+ mengambil electron dari MnO4–
D. Besi mengalami reduksi dan MnO4– mengalami oksidasi
E. Fe2+ merupakan reduktor

16. 2012 OSN-K Tipe 1


Bila kedalam larutan alkali dialirkan gas klorin (Cl 2), dalam larutan tersebut Cl2 berubah menjadi ion-
ion Cl– dan ClO3–. Perbandingan mol ion Cl– dan ion ClO3– yang terdapat dalam larutan adalah:
A. 1 : 1
B. 2 : 1
C. 3 : 1
D. 5 : 1
E. 7 : 1

17. 2012 OSN-K Tipe 1


Dalam suatu eksperimen, larutan 50 cm3 0,1 mol dm-3 dari larutan garam logam tertentu secara
tepat bereaksi dengan 25 cm3 0,1 mol dm-3 larutan akua natrium sulfit. Persamaan setengah reaksi
untuk oksidasi ion sulfit adalah:
SO32– (aq) + H2O(l) ⟶ SO42– (aq) + 2H2– (aq) + 2e–.
Jika bilangan oksidasi awal logam dalam garam ini adalah +3 , berapa bilangan oksidasi yang baru
dari logam ini?
A. 0
B. +1
C. +2
D. +3
E. +4

18. 2012 OSN-K Tipe 2


Kedalam larutan yang mengandung ion etanadioat C2O42– , dalam suasana asam ditambahkan
sejumlah larutan KMnO4, dan terjadi reaksi sebagai berikut :
2 MnO4– (Aq) + 5 C2O42– (Aq) + 16 H+ (Aq) → 2 Mn2+ (Aq) + + 10 CO2(g) + 8 H+ (l)
Berapa volume larutan KMnO4 0,02 mol/L yang dibutuhkan untuk mengoksidasi sempurna larutan
yang mengandung 0,001 mol garam KHC2O4 – H2C2O4 ?
A. 20 cm3
B. 40 cm3
C. 50 cm3
D. 125 cm3
E. 250 cm3

19. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Berikut ini, manakah reaksi oksidasi-reduksi. ?
I. PCl3 (l ) + Cl2 ( g) → PCl5( l )
II. Cu(s) + 2 AgNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + 2 Ag(s)
III. H2CO3(aq) + 2 LiOH(aq) → Li2CO3(aq) + 2 H2O(l)
IV. FeCl2(aq) + 2 NaOH(aq) → Fe(OH)2(s) + 2 NaCl(aq)
A. III
B. I dan II
C. I dan V
D. I, II, dan II
E. I, II, III, dan IV

179 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

20. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Dalam reaksi berikut ini:
XeF2 + BrO3– + H2O Xe + 2 HF + BrO4–
Manakah pernyataan yang benar?
A. xenon dioksidasi, oksgen direduksi.
B. xenon direduksi, bromine dioksidasi.
C. fluorine direduksi, bromine dioksidasi.
D. xenon direduksi, fluorine dioksidasi
E. bromine direduksi, xenon dioksidasi.

21. 2013 OSN-K


Dalam suatu reaksi redoks ternyata kalium dikromat (K2Cr2O7) bereaksi dengan timah diklorida
(SnCl2) dalam suasana asam menjadi CrCl3 dan kalium klorida (KCl). Setelah reaksi disetarakan, maka
koefisien reaksi dari kalium dikromat dan timah diklorida adalah
A. 3 dan 1
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 2
E. 1 dan 1

22. 2013 OSN-K


Perhatikan reaksi redoks berikut ini:
I2 + 2S2O3–2 → S4O6–2 + 2I–
Dalam titrasi, sebanyak 40 mL larutan membutuhkan 4,0x 10 –3 mol I2 untuk bereaksi sempurna.
Berapa konsentrasi larutan Na2S2O3 ?
A. 0,10
B. 0,16
C. 0,20
D. 0,32
E. 0,40

23. 2013 OSN-K


Perhatikan reaksi redoks berikut ini:
C2H5OH + 2Cr2O72–+ 16H+ →2CO2 + 4Cr3+ + 11H2O
Setiap atom karbon akan kehilangan:
A. 1 elektron
B. 2 elektron
C. 4 elektron
D. 6 elektron
E. 0 elektron

24. 2013 OSN-K


Sejumlah garam klorida lelehan dielektrolisis dengan suatu arus listrik 3,00 A. Jumlah deposit logam
yang manakah akan memerlukan waktu elektrolisis terlama?
A. 50 g Mg
B. 75 g Al
C. 100 g Ca
D. 125 g Fe
E. Jawaban A, B, C dan
D semuanya benar

180 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

25. 2013 OSN-K


Perhatikan Gambar sel elektrokimia beikut ini:

Bila sel tersebut dioperasikan, maka elektron akan mengalir kearah:


A. Elektroda Pb, dimana Pb akan dioksidasi
B. Elektroda Cd, dimana Cd akan dioksidasi
C. Elektroda Pb, dimana Pb2+ akan direduksi.
D. Elektroda Cd, dimana Cd2+ akan direduksi.
E. Elektroda Pb dimana Cd2+ akan dioksidasi

26. 2014 KSN-K


Dari persamaan berikut ini, manakah yang merupakan reaksi oksidasi–reduksi?
A. 2HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g)
B. Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
C. CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
D. CaO(s) + SO3(g) CaSO4(s)
E. NH3(g) + HCl(g) NH4Cl(s)

27. 2014 KSN-K


Arus listrik 0,0965 A dialirkan ke dalam 50 mL larutan NaCl 0,1 M selama 1000 detik, maka konsentrasi
OH– dalam larutan adalah
A. 0,0005 M
B. 0,0010 M
C. 0,0020 M
D. 0,0100 M
E. 0,0200 M

28. 2014 KSN-K


Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda platina menggunakan arus 1 A selama 965 detik. Berat Cu
yang mengendap pada katoda adalah
A. 3,175 g
B. 0,03175 g
C. 0,0635 g
D. 0,3175 g
E. 31,75 g

29. 2015 OSN-K


Dari persamaan reaksi berikut ini, yang merupakan reaksi oksidasi-reduksi adalah :
A. 2HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g)

181 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)
C. CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)
D. CaO(s) + SO3(g) → CaSO4(s)
E. NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)

30. 2016 OSN-K


Larutan kalium permanganat direaksikan dengan kalium oksalat dalam suasana basa menghasilkan
mangan oksida (MnO2) dan karbon dioksida. Maka koefisien kalium permanganat dan kalium oksalat
setelah reaksi setara yaitu:
A. 4 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 2
D. 2 dan 6
E. 4 dan 8

31. 2016 OSN-K


Reaksi berikut ini, manakah yang merupakan reaksi redoks ?

a. K2CrO4 (aq) + BaCl2(aq) → BaCrO4 + 2KCl(aq)


b. Na(s) + H2O (l) → NaOH + H2 (g)
c. Pb2+ (aq) + 2Br – (aq) → PbBr2(s)
d. Cu(s) + S(s) → CuS

A. Hanya a dan c
B. Hanya a, b dan c
C. Hanya b, c dan d
D. Hanya b dan d
E. semuanya adalah reaksi redoks

32. 2016 OSN-K


Setengah reaksi yang terjadi di anoda dalam persamaan berikut:
3MnO4– (aq) + 24H+ (aq) + 5Fe(s) → 3Mn+2 (aq) + 5Fe+3 (aq) + 12H2O (l) adalah

A. Fe+2(aq) → Fe+3(aq) + e–
B. MnO4– (aq) + 8H+ (aq) + 5e– → Mn+2 (aq) + 4H2O (l)
C. Fe(s) → Fe+3(aq) + 3e–
D. 2MnO4– (aq) + 12H+ (aq) + 6e- → 2Mn+2(aq) + 3H2O (l)
E. Fe (s) → Fe+2 (aq) + 2e–

33. 2017 OSN-K


Mengenai setengah reaksi berikut ini:
ClO3– + 6H+ + 5e– ⟶ ½Cl2 + 3H2O
Pernyataan yang tepat adalah
A. Oksidasi klor
B. Oksidasi H+
C. Reduksi klor
D. Reduksi H+
E. Auto reduksi-oksidasi

34. 2017 OSN-K


Hitunglah berapa nilai potensial sel (Eosel) untuk reaksi berikut ini:

182 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
2Au3+(aq) + 3Zn(s) ⟶ 2Au(s) + 3Zn2+(aq)
Jika diketahui :
Au3+(aq) + 3e- ⟶ Au(s) Eo = +1,50 V
Zn2+(aq) + 2e- ⟶ Zn(s) Eo = -0,76 V
adalah
A. +0,74 V
B. +1,48 V
C. +2,26 V
D. –1,48 V
E. – 2,26 V

35. 2018 OSN-K


Soal 15 Reaksi Redoks ( 2 point )
Diberikan data deret aktivitas berikut ini:

Ion yang dapat direduksi oleh logam Zn adalah


A. Al dan Mn
B. Al3+ dan Mn2+
C. Cr3+ dan Fe2+
D. Hanya Cr3+
E.Hanya Fe2+

36. 2018 OSN-K


Soal 16 Reaksi Redoks ( 2 point )
Proses hidrometalurgi untuk pemurnian emas melibatkan pembentukan selektif senyawa kompleks
emas yang larut dalam air. Spesi yang direduksi dan dioksidasi dalam reaksi berikut adalah
4 Au(s) + CN– (aq) + O2(g) + 2 H2O(l) → 4 Au(CN)2– (aq) + 4 OH– (aq)
A. CN- mengalami oksidasi dan Au(s) mengalami reduksi
B. Au(s) mengalami oksidasi dan CN- mengalami reduksi
C. O2 mengalami oksidasi dan Au(s) mengalami reduksi
D. Au(s) mengalami oksidasi dan O2 mengalami reduksi
E. Reaksi ini bukan reaksi reduksi-oksidasi

37. 2019 OSN-K


Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH)3;
sementara natrium hipoklorit, NaOCl, dapat dioksidasi menjadi NaCl. Apabila reaksi tersebut
disetarakan, maka koefisien reaksi kobalt dan NaOCl adalah…
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 3 dan 2
D. 1 dan 2
E. 3 dan 1

38. 2019 OSN-K


Berikut ini diberikan deret keaktifan beberapa logam:

183 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Al ⟶ Al3+ + 3 e-
Mn ⟶ Mn2+ + 2 e-
Zn ⟶ Zn2+ + 2 e- makin mudah teroksidasi
Cr ⟶ Cr3+ + 3 e-
Fe ⟶ Fe2+ + 2 e-

Ion yang dapat direduksi oleh Zn adalah…


A. Al3+ dan Mn2+
B. Mn2+ dan Cr3+
C. Cr3+ dan Fe2+
D. Hanya Cr3+
E. Hanya Mn2+

39. 2019 OSN-K


Suatu sel elektrokimia memiliki diagram sel sebagai berikut:
Pt I Pu3+(aq), Pu4+(aq) II Cl2(g), Cl— (aq) I Pt
Potensial sel standar yang terukur adalah 0,35 V, dan potensial reduksi klor adalah 1,36 V. Potensial
reduksi standar dari Pu4+/Pu3+ adalah…
A. +2,37 V
B. +1,01 V
C. -1,71 V
D. -1,01 V
E. +1,71 V

40. 2019 OSN-K


Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu percobaan
dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap larutan ion logam X yang
bermuatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam X sebanyak 7,11 g. Logam X tersebut adalah
A. Ba
B. Ni
C. Sr
D. Cu
E. Zn

41. 2020 KSN-K


Dalam suasana basa, logam kobalt (Co) dapat mengalami reaksi oksidasi menjadi Co(OH) 3 sementara
natrium hipoklorit, NaOCl, dapat direduksi menjadi NaCl. Apabila reaksi tersebut disetarakan maka
koefisien reaksi kobalt dan NaOCl masing-masing adalah ....
A. 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 3 dan 2
D. 1 dan 2
E. 3 dan 1

42. 2020 KSN-K


Senyawa aktif dalam aspirin adalah asam asetilsalisilat, HC9H7O4, yang mempunyai nilai tetapan
kesetimbangan asam, Ka 3,3 x 10―4. Agar larutan mempunyai pH 3,0, maka perbandingan
konsentrasi ion asetilsalisilat terhadap asam asetilsalisilat dalam larutan haruslah sama dengan ....
A. 0,03
B. 0,13
C. 0,23

184 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. 0,33
E. 0,43

43. 2020 KSN-K


Larutan Fe(NO3)3 dielektrolisis dengan elektroda platina hingga diperoleh endapan besi seberat 24,2
g. Pada elektrolisis ini, volume gas yang dihasilkan pada suhu 0 oC dan tekanan 1 atmosfer adalah ....
A. 1,68 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 7,26 L

44. 2020 KSN-K


Elektrolisis umum digunakan untuk mendapatkan logam murni dari ion-ionnya. Suatu percobaan
dilakukan dengan memberikan arus sebesar 3 A selama 2 jam terhadap larutan ion logam X yang
memiliki muatan +2. Di akhir percobaan, diperoleh logam X sebanyak 7,11 g. Logam X tersebut
adalah
A. Ba
B. Ni
C. Sr
D. Cu
E. Zn

Kimia Karbon

Materi

Sifat Senyawa Organik


Senyawa organik pada mulanya diartikan sebagai senyawa yang berasal dari makhluk hidup.
Belakangan, senyawa organik juga bisa disintesis di laboratorium. Definisi pun berubah. Senyawa
organik kemudian diartikan sebagai senyawa yang mengandung unsur karbon. Lebih tepatnya
disebut senyawa karbon. Contoh senyawa organik adalah golongan alkohol, asam karboksilat,
benzena, karbohidrat, protein, dan lain sebagainya. Adapun ciri-cirinya antara lain:
1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen
2. Atom karbon dapat membentuk rantai karbon
3. titik didih dan titik leleh rendah,
4. tidak tahan terhadap pemanasan,
5. berikatan kovalen,
6. larut dalam pelarut organik (nonpolar),
7. mudah terbakar dan menghasilkan air dan karbondioksida (mengeruhkan air), dan struktur
molekulnya lebih kompleks.
8. Hibridisasi C – C (alkana) adalah sp3, C = C (alkena) adalah sp2, C ≡ C (alkuna) adalah sp .

Semakin besar Mr atau semakin panjang rantai C, maka semakin tinggi pula titik didihnya. Tapi jika
Mr-nya (panjang rantai C) sama namun bentuk molekulnya berbeda (senyawa-senyawa isomer),
maka senyawa yang cabangnya paling sedikit akan memiliki titik didih paling tinggi.

185 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Identifikasi senyawa organik


• Jika hasil pembakaran suatu senyawa menghasilkan arang/ karbon. Ini berarti senyawa
tersebut mengandung karbon.
• Jika gas hasil pembakaran suatu senyawa dicampurkan dengan air kapur { Ca(OH)2 }
menghasilkan endapan/ keruh, hal ini menandakan senyawa tersebut mengandung gas
CO2. Sesuai reaksi : Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
• Jika hasil pembakaran mengenai kertas kobalt (II) klorida dan mengubah warna kertas
kobalt (II) klorida menjadi berwarna merah keunguan, hal ini menandakan senyawa
tersebut mengandung H2O.

Fraksi Minyak Bumi


Jumlah
No Fraksi Titik Didih Kegunaan
Atom C
1 Gas C1 – C4 < 30 oC Bahan bakar gas LPG, Bahan baku berbagai produk
petrokimia, sumber hidrogen
2 Petrolium Eter C5 – C6 30 – 90 oC Pelarut nonpolar, Cairan pembersih (dry cleaning)
4 Bensin (Gasolin) C5 – C12 70 – 140 oC Bahan bakar kendaraan bermotor
3 Ligronin/Nafta/ C6 – C12 80 – 170 oC Pelarut nonpolar, Zat adiktif pada bensin
bensin berat
5 Kerosin (Minyak C9 – C14 180 – 250 oC Bahan bakar kompor rumah tangga
Tanah)
6 Avtur C8 – C16 150 – 300 oC Bahan bakar jet
(Aviationturbine
kerosene)
7 Solar C12 – C18 250 – 400 oC Bahan bakar mesin diesel
8 Pelumas (Oli) C18 – C22 350 – 500 oC Pelumas

9 Parafin/ lilin/ C20 – C30 > 350 oC Lilin, batik, korek api, pelapis kertas bungkus, semir
malam sepatu
10 Aspal > C25 > 350 oC Pengaspalan jalan, atap bangunan

Macam-macam senyawa Karbon


Kelompok IUPAC/ Trivial Gugus Fungsi Rumus Umum Contoh Senyawa
Hidrokarbon Alkana Ikatan tunggal CnH2n+2 CH3-CH2-CH2-CH3:
semua R-CH2-CH2-R butana
Alkena Ikatan rangkap 2: CnH2n CH3-CH=CH2-CH3:
R-CH=CH-R 2-butena

Sikloalkana Alkana melingkar CnH2n


Metil siklopentana
Ikatan rangkap 3: CH3-C ≡ C-CH3:
Alkuna CnH2n-2
R-C ≡ C-R 2-butuna
Ikatan rangkap 2 ada CH2=CH-CH=CH2
Alkadiena CnH2n-2
2: R-HC=C=CH-R 1,3-butadiena

186 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kelompok IUPAC/ Trivial Gugus Fungsi Rumus Umum Contoh Senyawa

Sikloalkana Alkena melingkar CnH2n-2

Haloalkana Alkana mengikat CnH2n+1X


Halo Alkana / CH3-CH2-CH2Br-CH3
unsur halogen: R—X
Alkilhalida 2 - bromo butana
(X = -F, -Cl, -Br, -I)
Turunan air CH3-CH2-CH2-CH2-OH
Alkanol / Alkohol R-OH CnH2n+2O
H-O-H 1-propanol/propil alkohol
Alkoksi alkana CH3-CH2-O-CH3 metoksi
R-O-R CnH2n+2O
/Eter etana/metil etil eter
Karbonil Alkanal / Aldehid — CHO atau CnH2nO

Alkanon / Keton CnH2nO

propanon/aseton
Karboksil — COOH atau -CO2H CnH2nO2
Asam alkanoat / atau
Asam karboksilat
asam etanoat/asam asetat
— COO— / —CO2— CnH2nO2
atau
Ester/Alkil
alkanoat
metil etanoat/metil asetat
Senyawa Amina R—NH2 CnH2n+3N CH3CH2-NH2: Etil amina
nitrogen

Amida CnH2n+1ON

Etanamida/asetamida
Nitro R-NO2 CnH2n+INO2 CH3CH2NO2: Nitroetana

Benzena dan
Aromatik
turunannya

187 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kelompok IUPAC/ Trivial Gugus Fungsi Rumus Umum Contoh Senyawa
Sikloalkana

Polisiklik

Alkana
Rumus alkana Nama alkana
CH4 metana
C2H6 etana
C3H8 propana
C4H10 butana
C5H12 pentana
C6H14 heksana
C7H16 heptana
C8H18 oktana
C9H20 nonana
C10H22 dekana

Alkil
Gugus alkil Nama
CH3- Metil
CH3-CH2- Etil
CH3-CH2-CH2- Propil
Isopropil

CH3-CH2-CH2-CH2- Butil
Sekunder butil

Isobutil

Tersier butil

188 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Tata Nama Senyawa Karbon (IUPAC)


1. TENTUKAN JENIS GUGUS FUNGSINYA.
Yang termasuk gugus fungsi biasanya adalah C rangkap C ( C=C; C≡C ), O (-OH, -O-) , C rangkap O (-
CHO, -CO, -COOH, -COO-) dan –X (-F,-Cl, -Br, -I )

2. TENTUKAN RANTAI TERPANJANG/ UTAMA.


Yang dimaksud rantai adalah antara C dengan C, sedangkan antara C dengan O dan C dengan H
bukanlah rantai. Jika gugus fungsi mengandung C (Alkena, alkuna, alkanal, alkanon, asam alkanoat
dan alkil alkanoat) maka rantai terpanjang harus mengandung C gugus fungsi. Jika gugus fungsi
tidak mengandung C maka rantai terpanjang harus mengikat gugus fungsi. Di luar rantai terpanjang
yang bukan gugus fungsi disebut ALKIL. Jika ada dua rantai sama panjang tetapi mengikat alkil yang
berbeda maka pilihlah rantai terpanjang yang mengikat alkil yang lebih sederhana.

3. TENTUKAN NOMOR.
Mulailah nomor 1 dari ujung yang terdekat dari gugus fungsi. Tetapi jika jarak dari ujung ke gugus
fungsi sama, maka mulailah nomor 1 dari ujung yang terdekat dari alkil.

4. BERILAH NAMA .
Rantai terpanjang identik dengan nama IUPAC (jika satu kata : Alkanol, Alakanal, Alkanon, Alkena,
Alkuna), atau nama akhir IUPAC (jika 2 kata : Alkoksi Alkana, Asam Alkanoat, Alkil Alkanoat, Halo
Alkana). Jika nama IUPAC hanya satu kata, maka alkil harus disebut dahulu. Jika nama IUPAC terdiri
dari dua kata, maka alkil disebut ditengahnya. Untuk Alkanal, Asam alkanoat dan Alkil Alkanoat
Letak gugus tidak perlu disebutkan karena pasti No.1. Jika ada alkil yang sama, maka harus digabung
(dengan awalan : 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa dst). Jika ada alkil yang berbeda maka
harus diurut berdasarkan abjat. ( Contoh : etil didahulukan dari metil , karena huruf e lebih dahulu
dibanding m dalam urutan abjat)

Tata Nama Senyawa Karbon (TRIVIAL)


Tata nama trivial dibagi menjadi 2 cara :
1. CARA TUTUP.
Yang menggunakan cara ini adalah : alkohol, eter, keton, dan alkil halida. Cara penamaan tehnik ini,
cukup ditutup gugus fungsinya. Urutan namanya : alkil disebut dahulu baru diakhiri dengan nama
trivialnya
Contoh:

2. CARA GANTI NAMA


Yang menggunakan cara ini adalah : Aldehid, Asam Karboksilat dan ester. Caranya, anda ganti nama
IUPAC (sebagai rantai terpanjangnya) dengan nama Trivialnya.

IUPAC Trivial / Nama Lazim


Alkanal Aldehid
Metanal Formaldehida / Formalin
Etanal Asetaldehida
Propanal Propional dehida

189 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Butanal Butiraldehida
Pentanal Valeraldehida
Alkanoat Karboksilat
Metanoat Format / Formiat
Etanoat Asetat
Propanoat Propionat
Butanoat Butirat
Pentanoat Valerat
Contoh :
Nama IUPAC Nama Trivial
2-metil-butanal 2-metil-butiraldehida
Metil etanoat Metil asetat

Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya
berbeda.

Jenis Pengertian Contoh


ISOMER STRUKTUR 1. Isomer kerangka Rumus molekul , gugus
fungsi dan letak gugus
fungsi sama, tetapi
bentuk rangka/ rantai C
berbeda

2. Isomer posisi Rumus molekul, gugus CH3CH2CH2OH (1-propanol) dengan


fungsi, dan bentuk
rangka/ rantai C sama , CH3CHOHCH3 (2-propanol)
tetapi letak gugus
fungsi beda
3. Isomer gugus Rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi beda
fungsi
• alkohol dengan eter CH3CH2CH2OH (1-propanol) dengan
(CnH2n+2O) CH3CH2-O-CH3 (metoksi etana)
aldehid dengan keton CH3CH2CHO (propanal) dengan
(CnH2nO) CH3- CO- CH3 (propanon)

asam karboksilat dan CH3CH2COOH (asam propanoat)


ester (CnH2nO2) dengan
CH3COOCH3 (metil etanoat)

• alkena dan
sikloalkana (CnH2n)

190 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jenis Pengertian Contoh
• alkuna dengan
alkadiena dan
Sikloalkena
(CnH2n -2)

ISOMER RUANG 1. Isomer geometry / Rumus molekul sama,


cis-trans bentuk geometri beda
(cis = sebidang, trans =
menyilang). Ciri:
trans 1,2 dibromo 2 pentena

dengan

cis 1,2 dibromo 2 pentena


2. Isomer optik Rumus molekul sama,
sifat optik beda.
Ciri: ada atom C
asimetrik yaitu atom C
yang mengikat atom
atau gugus yang
semuanya beda. (d-asam laktat) dengan

Isomeri berdasarkan
arah putar bidang
cahaya
teipolarisasi.
Dekstro (d): memutar ke l-asam laktat
kanan.
Levo (l): memutar ke kiri.

Jenis- Jenis Reaksi Senyawa Karbon


Jenis Reaksi Contoh
Substitusi = penggantian 1. Alkana + halogen → haloalkana + asam halida
Ciri: tidak ada ikatan rangkap H3C-H + Cl-Cl → CH3CI +HCl
2. Asam karboksilat + basa → garam karboksilat + air
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + HOH
Adisi = penambahan 1. alkena + H2 → alkana

191 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jenis Reaksi Contoh
Ciri: CH2 = CH2 + H-H → CH3-CH3
terjadi pemutusan ikatan 2. alkena + asam halida → haloalkana
rangkap (ikatan rangkap CH3-CH=CH2 + HBr → CH3-CHBr-CH3
di ruas kiri atau C=C → C-C atau C ≡ (Hk Markonikov → H cenderung terikat pada C ikatan rangkap yang
C→ C=C atau C=O → C-OH ) mengikat H lebih banyak)
Eliminasi = pengurangan
Ciri: terjadi pembentukan ikatan
rangkap (ikatan rangkap di
ruas kanan atau C-C → C=C )

Kondensasi = penggabungan

Redoks = reduksi – oksidasi Oksidasi (oksidator: K2CrO4, KMnO4, MnO2):


Reaksi Oksidasi : pengikatan O atau
pelepasan H
Reaksi Reduksi (kebalikan Reaksi
Oksidasi): pengikatan H atau
pelepasan O
Keterangan :
[O] = dioksidasi
= direaksikan dengan KMnO4,
K2Cr2O7 atau K2CrO4

192 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jenis Reaksi Contoh

Membedakan Alkohol Primer, Sekunder, Dan Tersier (Dari


Strukturnya)
• Alkohol primer → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C primer (OH terikat pada C
yang mengikat 1 C lain atau CH2)
Contoh : CH3CH2OH ; 1-propanol
• Alkohol sekunder → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C sekunder (OH terikat
pada C yang mengikat 2 C lain atau CH)
Contoh :

• Alkohol tersier → alkohol yang gugus —OH-nya terikat pada atom C tersier (OH terikat pada C
yang mengikat 3 C lain atau C)
Contoh :

Membedakan Alkohol Primer, Sekunder, Dan Tersier


(Dari Namanya)
• Alkohol primer →Dari nama : nomor -OH = 1. Contoh : 1-butanol; 2-metil-1- butanol.
• Alkohol sekunder →nomor —OH ≠ 1 dan nomor —OH nomor ≠ cabang. Contoh: 2-butanol; 2
metil 3 pentanol.
• Alkohol tersier → nomor —OH ≠ 1 dan nomor —OH = nomor cabang. Contoh: 2-metil 2-
butanol.

Identifikasi
Rumus
Gugus Fungsi Ciri-ciri
Umum
1. Reaksi oksidasi dengan KMnO4, K2Cr2O7.
Alkohol primer → aldehid →asam karboksilat
Alkohol sekunder → keton
Alkohol tersier → tidak bisa dioksidasi
CnH2n+2O Alkohol / -OH
2. Reaksi dengan logam Na/K : R-OH + Na —R-ONa + H2
3. Reaksi dengan HX, PCl3 atau PCI.
R-OH + HX → RX + H2O
R-OH + PCI3 — R-Cl + H3PO3

193 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Rumus
Gugus Fungsi Ciri-ciri
Umum
R-OH + PCl5 → RCl + POCl3 + HCI
4. Reaksi dengan asam karboksilat
R'-OH + RCOOH — RCOOR' (ester/ Harum) + H2O
5. Reaksi dengan asam sulfat R-OH + H2SO, pada suhu 130 - 140°C
menghasilkan eter. Pada suhu tinggi (180oC) menghasilkan
Alkena.
6. Titik didih tinggi
1. Reaksi oksidasi : R-O-R' + O2 → CO2 + H2O
2. Reaksi dengan logam Na/K
R-O-R' + Na/K → tak bereaksi
3. Reaksi dengan HX, PCl3, atau PCl5
R-O-R' + HX → R-OH + R'X (R panjang menjadi alcohol, R pendek
Eter / -O- menjadi alkil halide)
R-O-R' + PCl3 → tak bereaksi
R-O-R' +PCl5 → R-Cl + R'-Cl + POCI3
4. Reaksi dengan asam karboksilat
R-O-R' + RCOOH → tak bereaksi
5. Titik didih rendah
Aldehid / -CHO Uji Fehling / Benedict : Menghasilkan Cu2O (endapan merah bata)
dan asam karboksilat.
Uji Tollens / Perak amoniakal: Menghasilkan Ag (cermin perak) dan
CnH2nO Asam karboksilat.
Dioksidasi (direaksikan dengan KMnO4, K2Cr2O7) : menghasilkan
asam karboksilat.
Keton / -CO- Tidak bereaksi dengan Uji Fehling / Tollens/ dioksidasi.
Asam Karboksilat / - Bersifat asam
-COOH - Bereaksi dengan alkohol → menghasilkan ester
- Dihidrolisis → tetap
CnH2nO2
Ester / -COO- - Bersifat netral
- Tak bereaksi dengan alkohol
- Dihidrolisis → menghasilkan alkohol dan asam karboksilat

Reaksi Uji Senyawa Karbon Lain


1. Uji Ikatan Rangkap
Uji Reaksi Ciri
Adanya ikatan rangkap → Jika warna coklat brom hilang
CH3CH=CH2 + Br2 → CH3-CHBr-CH2Br
Brominasi berarti ada ikatan rangkap
Letak ikatan rangkap → CH2=CH-CH3 + O3 → CH3OH + HO-CH2CH3 Hasil:
Ozonisasi Metanol etanol metanol (1C) + etanol(2C)
Kesimpulan: rantai utama =
1+2 = 3 , sehingga
Senyawa asal = 1-propena

194 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
2. Uji Iodoform (CHI3)
Senyawa alkohol, aldehid, dan keton yang mengikat metil di sebelah –OH:

dapat bereaksi dengan pereaksi iodoform (I2 dalam NaOH) menghasilkan kristal kuning iodoform
(CHI3). Contoh senyawa: etanol, etanal, aseton, 2- propanol, 2- butanol, dan 2- butanon.

Kegunaan Senyawa Karbon


Gugus Fungsi Nama Senyawa Kegunaan
Metanol (CH3OH) - Untuk pembuatan pupuk, obat, plastik, dan senyawa
organik lain seperti ester.
- sebagai pelarut lemak atau senyawa organik lain.
- Merupakan campuran bahan bakar bensin.
- Sebagai zat denaturasi etanol
Etanol (C2H5OH) - Sebagai pelarut
- Sebagai minuman beralkohol.
- obat tonikum
- zat warna
Alkohol /Alkanol /
- parfum
CnH2n+2O/ -OH
- serat sintetis
- Bahan bakar alternatif
- Desinfektan/ antiseptik/ pembunuh kuman
1,2 Etanadiol/ - Zat anti beku pada radiator/ pendingin
Etilenglikol - Sebagai pelarut
- Sebagai bahan baku serat dakron.
1,2,3 propanatriol / - Bahan obat batuk
gliserol - pelembab pada losion
- bahan tambahan dalam obat-obatan
- bahan peledak.
Dietil eter/ Eter - Sebagai pelarut senyawa-senyawa organik
Eter/ Alkoksi alkana/ (C4H10O) - Sebagai obat bius (anastesi)
CnH2n+2O/ -O- Metil tersier butil - Sebagai zat aditif pada bensin
eter (MTBE)
Metanal (HCHO) - Bahan Formalin (40-45% metanal dalam air) sebagai
desinfektan dan pengawet spesimen biologi/ mayat.
- Sebagai bahan plastik poli metanal.
Aldehid/ Alkanal/ - Sebagai pelarut
CnH2nO/ -CHO Etanal/ - Bahan pembuatan asam karboksilat
Asetaldehida/ - sebagai zat warna,
CH3CHO - bahan pembuat plastik,
- bahan pembuat karet sintetis.
Propanon/ Aseton - Sebagai bahan baku senyawa ester/ plastik Perspex
Keton/ Alkanon/ - Sebagai pelarut plastik
CnH2nO/ -CO- - Pembersih cat kuku.
Butanon - Sebagai pelarut

195 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Gugus Fungsi Nama Senyawa Kegunaan
Asam metanoat/ - Bahan baku tekstil
Asam Format/ - Menggumpalkan getah karet (Lateks)
HCOOH
Asam Etanoat/ - Bumbu masakan
Asam Karboksilat/ Asam
Asam Asetat/ Asam - Minuman berkhasiat
alkanoat/ CnH2nO2/ -
Cuka/ CH3COOH - Sebagai bahan serat rayon
COOH
- Bahan serat sintesis dan plastik ,
- zat pengasam makanan.
Asam Palmitat dan - Sebagai bahan dasar sabun
Asam Stearat
Asam oksalat - menghilangkan karat
- pembuatan zat warna.
Asam tartrat - sebagai zat pengasam minuman, permen, dan baking
powder.
Asam adipat - bahan membuat nilon.
Ester/ Alkil Alkanoat/ - Sebagai bahan dasar sabun
CnH2nO2/ -COO- - Sebagai aroma (essence) berbagai produk makanan
- Bahan baku poliester (kain)
- Sebagai pelarut
- Kegunaan dalam bentuk lilin di antaranya sebagai
malam untuk membatik
- Dalam bentuk lemak/minyak digunakan untuk
membuat sabun dan bahan makanan (margarin)

Ester berisomer fungsi dengan asam karboksilat. Senyawa ester berbau harum sehingga digunakan
sebagai esens. Bentuk senyawa ester yang lain yaitu lilin (wax) dan lemak/minyak. Kegunaan lilin di
antaranya sebagai malam untuk membatik, sedangkan lemak/minyak digunakan untuk membuat
sabun dan bahan makanan (margarin).

Benzena Dan Turunannya

196 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Senyawa Turunan Benzena dengan Dua Gugus Fungsioional


Jika suatu senyawa turunan benzena mengandung dua gugus fungsional, senyawa tersebut akan
memiliki tiga buah isomer, yaitu isomer posisi orto (o-), meta (m-), dan para (p-). Posisi orto
merupakan posisi (1, 2), meta menunjukkan posisi (1, 3), sedangkan para menunjukkan posisi (1, 4).
Anda telah mempelajari tata nama turunan benzena yang memiliki dua gugus fungsional. Selain
dapat digunakan sistem penomoran, senyawa tersebut juga dapat diberi nama menggunakan awalan
orto (p-), meta (m-), dan para (p-). Posisi substituen (1,2) disebut posisi orto, posisi (1,3) disebut
posisi meta, dan posisi (1,4) dikenal pula sebagai posisi para. Perhatikan, bahwa jika kedua gugus
fungsional tersebut sama, berarti senyawa tersebut merupakan isomer satu dengan lainnya.
Jika terdapat lebih dari satu gugus fungsi/ substituen maka urutan Prioritas No. 1 nya adalah :
- COOH, - SO3H, - COH, -CN, - OH, - NH2, - CH3, - NO2, - X
Cara Menghafalkan : Benzol ( Asam Benzoat), Sudah (Asam Benzena Sulfonat) , Alis
(Benzaldehida), Si (Siano Benzena), Feni (Fenol), Ani (Anilina), Tolol
(Toluena), Nikah (Nitro Benzena), Lo (Halo Benzena)

Perhatikan nama Gugus / Substituen saat sebagai No. 1 (kepala) dan saat sebagai Cabang :
No Gugus Nama No.1 Nama Cabang
1. Asam Benzoat -

2. Asam Benzena Sulfonat Sulfato

3. Benzaldehida Aldehida

4. - CN Siano Benzena Siano


5. -OH Fenol Hidroksi
6. -NH2 Anilina Amino
7. -CH3 Toluena Metil
8. -NO2 Nitro Benzena Nitro
9. -X Halo Benzena Halo (Fluoro, Kloro,
(X= F,Cl,Br,I Bromo, Iodo)

Contoh :

197 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Reaksi Benzena
Gugus fungsi pada senyawa turunan benzena terbentuk melalui reaksi substitusi. Reaksi substitusi
pada benzena ini lebih mudah terjadi dibandingkan reaksi adisi. Reaksi adisi hanya dapat
berlangsung jika dilakukan pada suhu tinggi dengan bantuan katalis.
Reaksi-reaksi pada benzena berikut ini dapat digunakan untuk membuat senyawa-senyawa turunan
benzena.

1. Substitusi Atom H dengan Atom Halogen (Reaksi Halogenasi)


Pada reaksi ini, atom H digantikan oleh atom halogen dengan bantuan katalis besi(III) halida
sehingga menghasilkan senyawa halobenzena.
Contohnya reaksi haiogenasi benzena menggunakan Br2 dan katalis FeBr3.

2. Substitusi Atom H dengan Gugus Nitro (Reaksi Nitrasi)


Pada reaksi ini digunakan pereaksi asam nitrat (HNO3 atau HON02) dengan katalis asam sulfat pekat.
Atom H digantikan oleh gugus NO2 sehingga diperoleh hasil reaksi berupa senyawa nitrobenzena.

3. Substitusi Atom H dengan Gugus Alkil (Reaksi Alkilasi Friedel-Crafts)


Pada reaksi alkilasi ini digunakan pereaksi alkil halida dengan katalis AlCl r Produk yang dihasilkan
disebut alkil benzena.
Perhatikan contoh reaksi berikut.

4. Substitusi Atom H dengan Gugus Asil (Reaksi Asilasi Friedel-Crafts)


Pada reaksi yang menggunakan katalis AlCl3 ini, atom H digantikan oleh gugus asil

5. Adisi Benzena dengan Gas Hidrogen


Pada reaksi adisi ini digunakan katalis platina.

198 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

6. Substitusi Atom H dengan Gugus Sulfonat (Reaksi Sulfonasi)


Reaksi benzena dengan asam sulfat (HOSO3H) yang disertai Demanasan menghasilkan asam
benzenasulfonat.

Reaksi sulfonasi akan berlangsung lebih cepat jika asam sulfat digantikan oleh asam sulfat berasap
(H2SO4 + S032-).

Kegunaan Benzena dan turunannnya


No. Senyawa Kegunaan Dampak
1. Benzena • Pelarut nonpolar, Bersifat racun, karsinogenik,
• bahan baku pembuatan turunan dan dapat menyebabkan
benzena leukemia

2. Fenol • Pembunuh kuman, Desinfektan, Merusak jaringan protein


• pengawet kayu,
• digunakan dalam industri sepeda
motor
3. Toluena • Pelarut, Mengakibatkan mabuk dan
• bahan dasar peledak (TNT) dan asam mual.
benzoat.
• bahan dasar pembuatan asam benzoat
dalam industri,
• sebagai pelarut senyawa karbon.
4. Anilina • Bahan dasar zat warna diazo Menyebabkan sakit kepala,
• bahan dasar obat-obatan, kantuk berat dan gangguan
• bahan bakarroket, dan bahan peledak mental

5. Kloro benzena • Bahan dasar pembuatan pestisida


(DDT)

6. Asam benzoat, nipagin, • Pengawet makanan dan minuman Dapat menyebabkan alergi
dan nipasol dan hiperaktif pada anak-
anak

Asam Benzoat

199 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
No. Senyawa Kegunaan Dampak

7. Asam salisilat • Zat antijamur, salep penyakit kulit Jika disalahgunakan dapat
serta bahan Aspirin menimbulkan iritasi lambung

8. Metil Salisilat • Oban gosok (gandapura)

9. Aspirin (asam asetil • Zat Analgesik (penghilang rasa nyeri) Iritasi pada lambung
salisilat)

10. Asetosal dan • Zat analgesik. Zat antipiretik/ obat Iritasi lambung, gangguan
parasetamol/ penurun panas kerja ginjal. Dan asma
Asetaminofen

11. Benzaldehida • Aroma Ceri dan Almon

12. BHT dan BHA • Zat antioksidan Alergi

200 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
No. Senyawa Kegunaan Dampak

13. Benzilalkohol Zat antiseptik Rasa terbakar dan iritasi pada


lambung

14. Zat warna azo Zat pewarna Karsinogenik

15. TNT Bahan peledak Menimbulkan daya ledak


yang besar

16. Stirena Bahan dasar polistirena (bahan sepatu,


alat listrik, piring dsb)

17. • Sakarin digunakan sebagai pemanis


sintetis pengganti gula.
• benzena sulfonamida digunakan untuk
pembuatan obat-obat sulfa.

Asam Benzena Sulfonat


18. • digunakan pada pembuatan anilin dan
parfum pada sabun

Nitro Benzena

201 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
No. Senyawa Kegunaan Dampak
19. • zat padat pada bahan peledak, daya
ledaknya lebih hebat daripada TNT.

1,3,5 - trinitro benzena


(TNB)

Makromolekul - Polimer
Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan
asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh
polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti
lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain
atau tekstil (wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder

202 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer).
Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1) Polimer adisi (Biasanya ada akhiran “ena” atau ada kata “vinyl”)
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang
terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Berikut beberapa contoh :

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan


Etena PE Polietilena Tas plastik, botol,
mainan, isolasi listrik
Propena PP Polipropilena Karpet plastik, botol
Isoprena / 1,3 Karet alam Polisoprena Ban, dan bahan karet
butadiena lain
Polistirena Pernis kayu,
styrofoam, isolasi
plastik, gelas plastik,
mainan, bahan
pengepakkan
Vinil Klorida PVC Polivinil klorida Pipa, genteng plastik
Etilen klorida PDE Polivinil dienklorida Plastik wrap
Tetrafluoro etena Teflon Politetraetilena Alat masak, isolasi
(teflon) listrik (penutup kabel)
Akrilonitril PAN / Orlon Poliakrilonitril Wig (rambut palsu),
(Vinil sianida) cat, benang
Vinil asetat PVA Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat
Metilmetakrilat PPMA Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas,
pembuat bola bowling

2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua
monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Berikut beberapa contoh polimeri
kondensasi : Nylon (dari asam adipat dan heksametilendiamin), Protein (dari asam amino),
Karbohidrat (dari glukosa), DNA (dari asm amino), Poliester (dari dimetil tereftalat dan
etilen glikol), bakelit (dari metanal dan fenol), Perspex (dari propanon dan metanal)

c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.

(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

203 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.

2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer
berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa
katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga
sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai
molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk
akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan
katalis) adalah sebagai berikut :

Sistem blok :

(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok

Sistem berseling :

(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

Contoh Polimer adisi


Kopolimer/ Alam /
No Polimer adisi Jenis monomer Unit pengulangan pada polimer
homopolimer Sintetis
1 Polietena Homopoli Sintetis
(Polietilena), PE mer

Etena

2 Polipropena Homopoli Sintetis


(Polipropilena), mer
PP

Propena
3 PVC Homopoli Sintetis
(Polivinilklorida) mer

Kloroetena (Vinil klorida)


4 Politetrafluoroete Homopoli Sintetis
na mer
(PTFE)
Teflon®
Tetrafluoroetena

204 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kopolimer/ Alam /
No Polimer adisi Jenis monomer Unit pengulangan pada polimer
homopolimer Sintetis
5 Polistirena, PS Homopoli Sintetis
(polifeniletena) mer

Stirena
6 Polibutadiena, PB Homopoli Sintetis
mer

1,3-Butadiena
7 Poliakrilonitril Homopoli Sintetis
(PAN) mer
Orion®

Akrilonitril
(Vinil sianida)

8 (PMMA) Homopoli Sintetis


Polimetilmetakrila mer
t
Serat akrilat Metilmetakrilat
Plexiglass®
Cat akrilik Lucite®
9 Polimetanal Homopoli Sintetis
mer

Metanal

10 SBR (Styrena Kopolimer Sintetis


Butadiene
Rubber)
Stirena + 1,3-Butadiena
11 Saran® Kopolimer Sintetis

Kloroetena + 1,2-Dikioroetena
(Vinil klorida)
12 Akrilan Homopoli Sintetis
(polisianoetena) mer
Sianoetena
13 Neoprena Homopoli Sintetis
(Polikloroprena) mer

Kloroprena
14 Karet alam Homopoli Alam
(Poliisoprena) mer

Isoprena
(2-metil- 1 ,3-butadiena).

205 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terbentuk dan penggabungan monomer-monomer melalui reaksi polimerisasi


kondensasi di mana dilepas molekul kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH. Penggabungan terjadi antara
gugus-gugus reaktif dan monomer-monomer.

Contoh Polimer Kondensasi


Kopolim
Polimer er/ Alam /
No Jenis monomer Unit pengulangan pada polimer
Kondensasi homopo Sintetis
limer
1 Poliester Polietilena tereftalat (PET). PET lebih
Dacron® dikenal dengan nama dagang untuk
Terylene® poliester Dacron®, Terylene®, serta film
Mylar® Mylar®. PET adalah poliester yang
secara teoritis dapat dibuat dan
pencampuran asam ftalat (asam
karboksilat) dan etilen glikol (alkohol).
Akan tetapi, dalam prakteknya polimer
ini dibuat melalui proses trans- Kopolim
Sintetis
esterifikasi yang melibatkan ester dan er
asam ftalat, yakni dimetiltereftalat
dengan etilen glikol. (Ciri monomer
ester dan poliester adalah adanya gugus
—COO-—)

2 Poliamida Nilon 6,6. Merupakan poliamida dengan


Nilon 6,6 gugus-gugus —CON— yang terbentuk
Kevlar® dan polimerisasi
1,6-diaminoheksana
(heksametildiamina) dan asam 1,6-
heksandioat (asam adipat). (Poliamida
umumnya diperoleh dari reaksi diasam
dan diamina. Ciri monomer amida dari
poliamida adalah adanya gugus —
CON—).
Kopolim
Sintetis
er

Kevlar. Merupakan poliamida yang


berasal dari asam tereftalat dan 1,4-
diamino-benzena.

206 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kopolim
Polimer er/ Alam /
No Jenis monomer Unit pengulangan pada polimer
Kondensasi homopo Sintetis
limer
3 polifenolfor Bakelit®. Terbentuk dan polimenisasi
maldehida, metanal dan fenol. Reaksi ini
Bakelit ® melibatkan adisi ikatan rangkap C=O
pada metanal dan juga eliminasi
molekul H2O sehingga digolongkan
sebagai
polimenisasi kondensasi (adisi / Kopolim
Sintetis
eliminasi). er

4 Perspex® Perspex®. Secara teoritis, Perspex


terbentuk dan polimerisasi
propanon (keton) dan metanal
(aldehida).
Kopolim
Sintetis
er

5 Protein

Homo
Alam
Polimer

6. Polisakarida
:
Amilum
Selulosa Homo
Alam
Glikogen Polimer

207 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kopolim
Polimer er/ Alam /
No Jenis monomer Unit pengulangan pada polimer
Kondensasi homopo Sintetis
limer
7. Asam
Nukleat
(DNA dan
RNA)

Homo
Alam
Polimer

d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas
(tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC. (polimerisasi adisi biasanya termoplas)

2) Polimer termoseting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan
tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

Biokimia
Karbohidrat
Uji Karbohidrat
Nama Uji Untuk menguji Positif jika berwarna
Uji Molisch Adanya karbohidrat timbul cincin merah ungu
Uji Seliwanoff Adanya gugus keton/ warna merah
fruktosa. Tidak bereaksi
pada glukosa
Uji Benedict adanya karbohidrat terbentuknya larutan hijau, merah,
pereduksi (yaitu: glukosa, orange atau merah bata serta adanya
galaktosa, fruktosa endapan
laktosa, maltosa, dll)
TIDAK BEREAKSI
DENGAN : Sukrosa,
Amilum, dan selulosa
Uji Barfoed adanya monosakarida terbentuknya endapan merah orange
Amilum : kompleks biru/ ungu
Uji Iodin adanya polisakarida
Amilopektin : warna merah ungu

208 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Glikogen : warna merah coklat
Uji Fehling adanya karbohidrat warna merah bata (Cu2O) dan asam
pereduksi (yaitu: glukosa, karboksilat
galaktosa, fruktosa
laktosa, maltosa, dll)
TIDAK BEREAKSI PADA :
Sukrosa, Amilum, dan
selulosa
Uji Tollens adanya karbohidrat warna perak (Ag) dan asam karboksilat
pereduksi (yaitu: glukosa,
galaktosa, fruktosa
laktosa, maltosa, dll)
TIDAK BEREAKSI PADA :
Sukrosa, Amilum, dan
selulosa

HIDROLISIS KARBOHIDRAT
Disakarida / Polisakarida Menghasilkan
Maltosa Glukosa + Glukosa
Laktosa Glukosa + Galaktosa
Sukrosa/ Sakarosa Glukosa + Fruktosa
Amilum Glukosa
Glikogen Glukosa
Selulosa Glukosa

Protein
Asam Amino, Peptida, dan Protein
Perbedaan antara asam amino, peptida, dan protein adalah sebagai berikut:
Asam Amino: tidak memiliki ikatan peptida
Peptida: memiliki ikatan peptida
Protein: merupakan polimer dari asam amino dengan jumlah lebih dari 50
yang dimaksud dengan ikatan peptida adalah:

contoh asam amino yang paling sederhana:

Glisin

Dua asam amino berkondensasi membentuk dipeptida, dipeptida memiliki 1 ikatan peptida, ikatan
peptida disebut juga sebagai ikatan amida. Begitu pula apabila 3 asam amino berkondensasi
membentuk tripeptida, yang memiliki 2 ikatan peptida.

209 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

dipeptida
Kombinasi dari 10 atau lebih asam amino disebut polipeptida.
Salah satu contoh protein:

hemoglobin

Protein terbentuk dari sekitar 20 jenis asam amino. Jenis asam amino dibedakan menjadi dua, yaitu
asam amino essensial dan asam amino nonessensial. Asam amino essensial adalah jenis asam amino
yang tidak dapat disintesis oleh tubuh, jadi untuk mendapatkannya kita harus memakan makanan
dari hewan atau tumbuhan yang mengandung asam amino essensial tersebut. Sedangkan asam
amino nonessensial adalah jenis asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Jadi, tanpa memakan
makanan yang mengandung asam amino nonessensial tersebut, tubuh dapat mensistesisnya sendiri.

Asam amino essensial terdiri dari 10 asam amino, sebagai berikut:


1. Fenilalanin (Phe), F
2. Triptofan (Trp), W
3. Isoleusin (Ile), I
4. Leusin (Leu), L
5. Lisin (Lys), K
6. Metionin (Met), M
7. Treonin (Thr), T
8. Valin (Val), V
9. Arginin (Arg), R
10. Histidin (His), H

Sedangkan asam amino nonessensial terdiri dari 10 asam amino, sebagai berikut:
1. Asam Glutamat (Glu)
2. Glutamin (Gln)
3. Glisin (Gly)
4. Asam Aspartat (Asp)
5. Asparagin (Asn)
6. Alanin (Ala)
7. Prolin (Pro)
8. Serin (Ser)
9. Tirosin (Tyr)

210 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
10. Sistein (Cys)

Setelah mengetahui struktur keduapuluh asam amino tersebut, maka di antaranya ada yang bersifat
asam, basa, dan netral. Yang bersifat asam adalah asam glutamat dan asam aspartat, yang bersifat
basa adalah lisin, arginin, dan histidin, sedangkan sisanya bersifat netral.

Suatu asam amino mengalami reaksi asam-basa internal sehingga membentuk suatu ion dipolar,
atau disebut juga sebagai zwitterion.

zwitterion

Sebagai tambahan, pKa dalam asam amino bukanlah dilihat dari adanya gugus -COOH, melainkan
karena adanya gugus NH3+. Dan pKb dalam asam amino bukan pula dilihat dari adanya gugus -NH2,
melainkan dari adanya gugus -COO-.

Oleh karena itu, asam amino yang di dalam larutannya membentuk zwitterion, apabila berada dalam
laruatn asam, maka asam amino akan bersifat asam.

asam amino dalam larutan asam

Sedangkan apabila asam amino berada dalam larutan basa, maka asam amino akan bersifat basa.

asam amino dalam larutan basa

Cara memisahkan suatu jenis asam amino dari campuran beberapa asam amino dapat menggunakan
prinsip elektroforesis. Suatu asam amino yang memiliki muatan positif akan tertarik menuju katoda,
dan muatan negatif akan tertarik ke anoda, sedangkan muatan netral akan diam di tempat.

Misalkan suatu campuran terdiri dari asam aspartat, lisin, dan glisin, maka cara memisahkan glisin
dari campuran adalah dengan cara elektroforesis, sudah kita ketahui bahwa lisin merupakan asam
amino yang bersifat basa, dan dalam larutannya lisin akan terionkan dan akan lebih bermuatan
positif sehingga tertarik menuju katoda, dan kita juga sudah mengetahui bahwa asam aspartat
bersifat asam, dan dalam larutannya lebih bermuatan negatif sehingga akan bergerak menuju
anoda. Dan glisin sebagai asam amino netral, akan terionkan dalam bentuk zwitterion, sehingga
tetap diam di tempat, sehingga dalam larutan hanya terdapat glisin saja, begitulah caranya
memisahkan glisin dari campuran tersebut.

UJI PROTEIN
NAMA UJI UNTUK MENGUJI POSITIF JIKA BERWARNA
Uji belerang /PbS Adanya belerang berwarna hitam

211 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
NAMA UJI UNTUK MENGUJI POSITIF JIKA BERWARNA
Uji Xantoproteat asam amino berinti benzena / berwarna jingga
cincin benzena
Uji Biuret Adanya ikatan peptida/ berwarna ungu
protein
Uji Millon Adanya fenol / asam amino Cincin yang berwarna merah
dengan gugus fenil
Uji Hopkins Cole Adanya gugus indol terjadi cincin ungu pada batas antara kedua
lapisan tersebut
Uji Ninhidrin adanya asam amino warna biru
Uji Sawaguchi Adanya gugus guanidin Berwarna merah

Fungsi Protein:
• Sebagai pembangun/ memperbaiki sel yang rusak dan pemberi kekuatan
• Memindahkan molekul yang lebih kecil, misalnya hemoglobin memindahkan oksigen.
• Sebagai penyimpan, misalnya mioglobin menyimpan oksigen.
• Sebagai pengatur aktifitas seluler, misalnya hormon
• Sebagai kontraktil/ penggerak, memungkinkan perubahan bentuk atau bergerak
pada makhluk hidup. Misalnya interaksi otot.
• Sebagai Biokatalis untuk reaksi kimia/ proses metabolisme. Yaitu sebagai enzim.
• Sebagai pertahanan dari berbagai penyakit
• Sebagai cadangan makanan.
• Sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
• Menjaga keseimbangan pH cairan tubuh.

Lemak dan Minyak


Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa
organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-
polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak
dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai
polaritas yang sama dengan pelaut tersebut.
Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan
zat terlarut .Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnya asam
lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya
sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini
dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali
menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut non-polar.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari
gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan
minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Bila R1=R2=R3 , maka trigliserida yang terbentuk disebut trigliserida sederhana (simple triglyceride),
sedangkan bila R1, R2,R3, berbeda , maka disebut trigliserida campuran (mixed triglyceride).
1. Penamaan lemak dan Minyak
Lemak dan minyak sering kali diberi nama derivat asam-asam lemaknya, yaitu dengan cara
menggantikan akhiran at pada asam lemak dengan akhiran in , misalnya :
– tristearat dari gliserol diberi nama tristearin
– tripalmitat dari gliserol diberi nama tripalmitin

212 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
selain itu , lemak dan minyak juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk penamaan
suatu ester, misalnya:
– triestearat dari gliserol disebut gliseril tristearat
– tripalmitat dari gliserol disebut gliseril tripalmitat

2. Pembentukan Lemak dan Minyak


Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida dari gliserol . Dalam pembentukannya,
trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak
(umumnya ketiga asam lemak tersebut berbeda –beda), yang membentuk satu molekul trigliserida
dan satu molekul air .

3. Klasifikasi Lemak dan Minyak


Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan, yaitu:
3.1 Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap) :

Pengertian Asam Lemak


Di dalam kimia, terutama pada biokimia, suatu asam lemak ialah asam karboksilat dengan rantai
alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh. Hampir semua jenis asam lemak yang alami memiliki
rantai tak bercabang dengan jumlah atom karbon genap, mulai dari empat sampai dua puluh
delapan . Asam lemak pada umumnya diturunkan dari trigliserida atau pun fosfolipida. Asam lemak
ialah sumber nutrisi bahan bakar penting untuk hewan karena, ketika dimetabolisme, meraka
menghasilkan ATP pada jumlah yang banyak. Banyak jenis sel yang bisa menggunakan glukosa atau
asam lemak untuk kebutuhan ini. Asam lemak berantai panjang tidak bisa melintasi penghalang
darah otak dan sehingga tidak dapat digunakan menjadi bahan bakar oleh sel sistem saraf pusat.
akan tetappi, asam lemak rantai pendek bebas dan asam lemak rantai sedang dapat melintasi BBB,
selain glukosa dan badan ketona.

3.1.2 Asam lemak tak jenuh


Asam lemak tak jenuh mempunyai satu ataupun lebih ikatan rangkap antar atom karbon. (Pasangan
atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan pada adisi atom hidrogen,
merubah ikatan rangkap jadi ikatan tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.)

213 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Dua atom karbon didalam rantai yang terikat disebelah ikatan rangkap dapat membentuk
konfigurasi cis atau trans.

3.1.1. Asam lemak jenuh


Asam lemak jenuh tidak memppunyai ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam lemak jenuh ialah asam
lemak yang jenuh dengan hidrogen (karena ikatan rangkap mengurangi jumlah hidrogen pada
masing-masing karbon tersebut). Masing-masing karbon dalam rantai memiliki dua atom hidrogen
(terkecuali karbon omega di ujung yang mempunyai tiga hidrogen), karena asam lemak jenuh hanya
mempunyai ikatan tunggal.

Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain,
sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat. Sedangkan asam lemak
tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada
minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat)
cenderung berbentuk minyak.

Uji analisa lemak meliputi:


1. Kadar minyak/lemak dalam tekstil cara soxhlet

214 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Kadar lemak/ minyak dalam bahan tekstil adalah perbandingan antara berat minyak/lemak dalam
bahan tekstil dengan berat kering mutlak bahan tekstil yang telah dihilangkan minyak/lemak.
Prinsipnya minyak/lemak dalam contoh uji diekstrak dengan zat pelarut minyak/lemak dengan
menggunakan alat pengekstraksi Soxhlet.
2. Bilangan Asam (BA)
Bilangan asam adalah bilangan yang menunjukkan berapa miligram KOH (alkali) yang diperlukan
untuk menetralkan asam lemak bebas didalam lemak. Bilangan asam dilakukan untuk menentukan
banyaknya asam lemak bebas dalam minyak/lemak. Metoda yang dilakukan adalah penetralan asam
dengan alkali. Prinsipnya dengan melarutkan lemak/minyak dalam eter alkohol. Cara penetralan
dengan titrasi alkalimetri yaitu dititar dengan alkali.
3. Bilangan Ester (BE)
Bilangan ester adalah bilangan yang menyatakan berapa miligram KOH yang diperlukan untuk
menyabunkan ester yang ada dalam 1 gram minyak/lemak. Metoda yang dilakukan yaitu hidrolisa
lemak dan penyabunan asam lemak dengan alkali. Cara penetapannya dengan cara titrasi asidimetri
(penitarnya asam) setelah proses penyabunan sempurna.
4. Bilangan Penyabunan (BP)
Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menunjukkan berapa miligram KOH yang diperlukan
untuk menyabunkan sempurna 1 gram minyak/lemak. Metoda yang dipakai yaitu hidrolisa lemak
dan penyabunan asam lemak dengan alkali. Penetapan dilakukan dengan cara titrasi asidimetri
setelah proses penyabunan selesai.
5. Bilangan Iodium (BI)
Bilangan iodium adalah bilangan yang menunjukkan berapa miligram halogen (dinyatakan sebagai
iodium) yang dapat diikat oleh 100 miligram minyak/lemak. Jadi BI merupakan ukuran bagi
banyaknya ikatan rangkap (tidak jenuh) dalam minyak/lemak karena halogenida akan diadisi pada
ikatan rangkap tersebut. Metoda yang digunakan yaitu adisi ikatan rangkap dalam hidrokarbon
dengan halogen. Penetapannya dilakukan dengan cara titrasi yodometri (dititar dengan tio sulfat)
setelah proses adisi selesai.
Standar nilai pada minyak/lemak:

Minyak / lemak BA BI BP
Castor 0,13 – 0.8 86.6 – 88.3 175 – 183
Kelapa 2,5 – 10 8.4 – 8.8 200 – 205
Jagung 1–2 113 – 125 187 – 193
Sawit 10 53 200 – 205
Zaitun 0,3 – 1.6 86 – 90 185 – 194
Kacang 0,8 88 – 98 186 – 194
Wijen 9,8 103 – 117 186 – 194
Kedelai 0,3 – 1.2 122 – 134 189 – 193.5
Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol (alkohol trihidrat) dengan asam lemak dengan berat
molekul ( C = 11 – 24 ). Contoh minyak atau lemak bisa berasal dari minyak atau lemak hewan atau
tumbuh-tumbuhan. Bentuk lemak dari hewan pada umumnya mengandung lemak jenuh lebih
banyak dari pada lemak tak jenuh dan umumnya berbentuk fasa padat, misalnya : lemak sapi,
berupa gliserol triasetat dengan campuran gliserol oleo-palmito-stearat. Sedangkan lemak dari
minyak nabati (tumbuh-tumbuhan) mengandung asam lemak tak jenuh lebih banyak dari pada
lemak jenuh dan umumnya berbentuk fasa cair, misalnya minyak jagung berupa gliserol trioleat
dengan campuran gliserol-oleo-palmoti-linolat, gliserol-dilinolo dan gliserol-trinoleat.

Lemak yang stabil mempunyai kandungan asam lemak dengan jumlah karbon C = 11 – 24. apabila
jumlah atom C rendah seperti pada asam Butirat (C4H9COOH) pada mentega asli, tidak tahan panas
jadi mudah terbakar. Dalam penyimpanan, asam lemak tak jenuh mudah teroksidasi oleh udara,

215 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
membentuk keton-keton yang berbau tengik.
Asam lemak umumnya rantai hidrokarbon panjang dan tidak bercabang. Lemak dan minyak
seringkali diberi nama sebagai derivat asam-asam lemak ini. Misalnya tristerat dan gliserol diberi
nama tristerin dan tripalmitat dari gliserol disebut tripalmitin.

Sifat Lemak / minyak:


 Penyabunan : lemak / minyak mudah tersabunkan oleh larutan alkali pada suhu mendidih.
 Hidrolisa lemak : lemak / minyak mudah terhidrolisa oleh larutan asam kuat pada suhu mendidih
terutama asam – asam mineral.
 Oksidasi / reduksi : lemak jenuh mengandung asam stearat, asam palmitat, dan lain-lain, asam
lemak jenuh tidak mudah teroksidasi maupun tereduksi. Lemak tak jenuh mengandung asam oleat,
linolat, linoleat dan lain-lain, asam lemak tak jenuh mudah tereduksi membentuk asam lemak jenuh
dan mudah teroksidasi membentuk keton-keton.
 Lemak/minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh cenderung menjadi bau dalam
penyimpanan. Pada oksidasi dalam udara lembab dan suhu tinggi, mula-mula asam lemak tak jenuh
berubah menjadi hidroksida kemudian membentuk keton yang menimbulkan bau. Gabungan
oksidasi dan penyabunan oleh enzim dapat menguraikan lemak menjadi gliserol dan merubahnya
menjadi Akrolein CH2 = CH. CHO yang menjadi penyebab utama timbulnya bau tengik.
 Oksidasi udara dalam waktu lama dapat menimbulkan warna kekuningan. Oksigen mensubstitusi
ikatan rangkap membentuk timulnya gugus karbonil menyebabkan warna kekuningan
 Pada oksidasi dalam udara lembab dan suhu tinggi, dan membiarkan lemak lama berhubungan
dengan udara menyebabkan lemak/minyak tak jenuh menjadi keras sehingga sukar dihilangkan
dalam proses pencucian. Hal tersebut timbul karena terjadi polimer lemak.
 Oksidasi udara dalam waktu lama dapat menimbulkan proses polimerisasi antara ikatan rangkap
pada hidrokarbon. Timbulnya gugus karbonil menyebabkan warna kekuningan
 Pengsulfonan : lemak jenuh mengandung asam stearat, asam palmitat, dan lain-lain, asam lemak
jenuh dapat disulfonkan oleh asam sulfat pekat pada suhu dan tekanan tinggi
 Pengsulfatan : lemak tak jenuh mengandung asam oleat, linolat, linoleat dan lain-lain, asam lemak
tak jenuh mudah tersulfatkan oleh asam lemak sulfat pekat pada suhu mendidih
 Jenis pelarut : benzena, minyak tanah, eter, hidrokarbon terklorinasi. Terpentin, karbon disulfida,
ligroin, dll. Tisdak larut dalam air, asam, dll.
 Titik leleh : 47 0C – 65 0C
 Cara menghilangkan:
a. penyabunan atau hidrolisa dengan alkali
b. pengemulsian oleh sabun atau zat aktif permukaan
c. ekstraksi dengan pelarut organic

Jenis asam lemak:


 Asam Miristat C13H27-COOH
 Asam Laurat C11H23-COOH
 Asam Palmitat C15H31-COOH
 Asam Linoleat C17H29-COOH
 Asam Linolat C17H31-COOH
 Asam Risinolat C17H32-COOH
 Asam Oleat C17H33-COOH
 Asam Stearat C17H35-COOH

Perbedaan Antara Lemak dan Minyak


Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, yaitu:

216 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
􀂃 Pada temoperatur kamar lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair
􀂃 Gliserrida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa miyak
(minyak nabati)

Komponen minyak terdiri dari gliserrida yang memiliki banyak asam lemak tak jenuh sedangkan
komponen lemak memiliki asam lemak jenuh.

Sabun
Reaksi Penyabunan (Saponifikasi)
Reaksi penyabunan merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan menggunakan basa kuat
seperti NaOH atau KOH sehingga menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun. Untuk
menghasilkan sabun yang keras digunakan NaOH, sedangkan untuk menghasilkan sabun yang lunak
atau sabun cair digunakan KOH. Perbedaan antara sabun keras dan lunak jika dilihat dari
kelarutannya dalam air yaitu sabun keras bersifat kurang larut dalam air jika dibandingkan dengan
sabun lunak. Reaksi penyabunan disebut juga reaksi saponifikasi.

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak pernah
secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa alkali dan
lemak / minyak.
Sabun memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial
oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa.
2. Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan
terjadi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca
dalam air mengendap.
3. Sabun mempunyai sifat membersihkan yang disebabkan proses kimia koloid, sabun
(garam natrium dari asam lemak), digunakan untuk mencuci kotoran yang bersifat polar
maupun non polar, karena sabun mempunyai gugus polar dan non polar
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin
sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual. Sabun merupakan
garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih
mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi
dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk
ion.

217 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH,
dan ethanolamines. NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam industri sabun,
merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun keras. KOH banyak
digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu
soda/natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi
tidak dapat menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat digunakan
untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air, mudah
berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines dan
minyak kelapa menunjukkan sifat mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum digunakan
sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai sabun rumah tangga. Pencampuran alkali yang
berbeda sering dilakukan oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan
keunggulan tertentu.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku
dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung
dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna
maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di
antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
Bahan baku pendukung digunakan untuk membantu proses penyempurnaan sabun hasil saponifikasi
(pegendapan sabun dan pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi produk yang siap dipasarkan.
Bahan-bahan tersebut adalah NaCl (garam) dan bahan-bahan aditif.
1. NaCl
NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk
akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras
struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam (brine) atau padatan (kristal).
NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami
pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. NaCl
harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.
2. Bahan aditif
Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan untuk
mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut
antara lain : Builders, Fillers inert, Anti oksidan, Pewarna,dan parfum.

STRUKTUR KIMIA DARI SABUN


Sabun adalah jenis dari surfaktan, yakni molekul yang mempunyai gugus hidrofilik (suka air) dan
gugus hidrofobik (suka minyak). Karen 2 sifat inilah membuat sabun dapat mengikat air dan sekaligus
sehingga dapat membersihkan minyak sekaligus. Selain minyak, sabun berfungsi membersihkan
kotoran-kotoran lain yang hampir sama dengan minyak (tidak larut dalam air).

218 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

CARA KERJA SABUN


Setelah kita tahu pengertian sabun yang dapat membersihkan tubuh, yuk kita lihat cara kerjanya.
Sabun berfungsi untuk mengikat kotoran, jadi terdapat senyawa yang sama dengan pengotornya.
Untuk hal ini, pengotor yang berasal dari lemak ini dimasukkan dalam golongan senyawa hidrofobik
(senyawa tidak larut dengan air). Jadi senyawa hidrofobik dalam sabun akan berfungsi untuk
mengikat senyawanya yang sama yaitu lemak.

Mungkin kita jadi berpikir kalau hidrofik itu sejenis lemak, kok kita ga mandi dengan lemak lainnya
saja? Kan sesama lemak! Atau pakai minyak makan saja? Well, mari dijelaskan sisi dari ilmu
kimianya. Kalau hanya untuk mengikat lemak, memang sih minyak makan bisa melakukan tugas
tersebut. Namun apa betul kamu mau memakai minyak makan buat mandi? Kan ngak! Minyak
makan itu kan sulit loh buat dihilangkan dari badan.

Selain berfungsi mengikat lemak dan kotoran lainnya, sabun dibuat karena mudah dibilas untuk
dihilangkan. Jadi zat yang paling gampang untuk membersihkan dan melarutkannya adalah air.
Sabun harus bisa dengan mudah larut dalam air yang merupakan pembersih umum. Sedangkan air
memiliki sifat hidrofilik(zat yang bisa larut dalam air).

Sabun memiliki sifat hidrofobik dan hidrofilik. So, sabun mempunyai struktur yang dinamakan micell
yang dapat membuat sabun memiliki 2 sifat yang berbeda. Satu ujungnya bersifat hidrofilik

219 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
sedangkan pada ujung lainnya bersifat hidrofobik. Itulah alasan kenapa sabun bisa mengikat lemak
dan larut dalam air.

Deterjen
Cara Kerja Deterjen Membersihkan Kotoran pada Pakaian

Jika anda mencuci pastinya anda menggunakan deterjen untuk membersihkan pakaian, pernahkah
anda berpikir bagaimana mekanisme atau cara kerja deterjen dalam membersihkan noda dan
kotoran pada pakaian.

Deterjen mengandung surfaktan. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka
air (hidrofilik) dan gugus non polar yang suka minyak (lipofilik / hidrofobik), sehingga dapat
mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air.

Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang bekerja menurunkan tegangan permukaan cairan,
sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda molekulnya. Bagian polar molekulnya dapat bermuatan
positif, negatif ataupun netral, bagian polar mempunyai gugus hidroksil sementara bagian non polar
biasanya merupakan rantai alkil yang panjang.

Contoh Molekul hidrofobik (tidak larut air) seperti asam lemak, kelompok karbon rantai yang agak
panjang seperti alkohol lemak atau alkilbenzena.

Contoh Molekul hidrofilik (larut dalam air), seperti ―COONa, atau gugus sulfo seperti ―OSO3Na
atau ―SO3Na. Bagian hidrofilik ini membuat molekul larut dalam air. Secara umum, bagian
hidrofobik dari molekul menempel pada padatan atau lemak kotoran, dan bagian hidrofilik
menempel pada air.

Jadi secara ringkas, mekanisme atau cara kerjanya seperti ini:

Surfaktan detergen memiliki dua gugus yaitu kepala yang bersifat hidrofilik dan ekor yang bersifat
hidrofobik. Ekor hidrofobik inilah yang mengangkat kotoran (umumnya bersifat hidrofobik) yang
menempel pada baju. Kemudian, kotoran terlarut dalam air disebabkan karena daya tarik antara
kepala hidrofilik dan air.

Kotoran dan air memiliki sifat yang berbeda (polar & nonpolar), seperti yang kita tahu bahwa dua zat
yang berbeda sifat kepolarannya tidak dapat bercampur, oleh sebab itu untuk membersihkannya
dibutuhkan detergen yang dapat menggabungkan antara kedua sifat tersebut (hidrofilik dan
hidrofobik) sehingga kotoran yang melekat pada minyak dapat terlarut dalam air.

Lalu, Mengapa tegangan permukaan air harus diturunkan oleh surfaktan?

220 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Air adalah zat cair dengan tingkat tegangan permukaan yang tinggi, karena sifat air inilah proses
mencuci pakaian menjadi sulit (kotoran sulit hilang). Dengan penambahan detergen (mengandung
surfaktan) maka tegangan permukaan air akan berkurang sehingga air mudah melintas ke serat-serat
kain dan dengan gampangnya campuran air detergen akan mengambil kotoran yang melekat di sela-
sela serat baju kita.

Selain surfaktan, Deterjen saat ini juga mengandung enzim untuk mendegradasi noda berbasis
protein, pemutih untuk menghilangkan warna noda dan menambah daya pada zat pembersih, dan
pewarna biru untuk melawan kekuningan.

Deterjen modern dapat dibuat dari petrokimia atau dari oleokimia yang berasal dari tumbuhan dan
hewan. Alkali dan zat pengoksidasi juga bahan kimia yang ditemukan dalam deterjen. Berikut adalah
tampilan fungsi-fungsi yang dilayani oleh molekul-molekul ini:

Petrokimia / Oleokimia - Lemak dan minyak ini adalah rantai hidrokarbon yang tertarik pada kotoran
berminyak dan berminyak.

Oksidator - Sulfur trioksida, etilen oksida, dan asam sulfat adalah beberapa molekul yang digunakan
untuk menghasilkan komponen hidrofilik surfaktan. Pengoksidasi menyediakan sumber energi untuk
reaksi kimia. Senyawa yang sangat reaktif ini juga bertindak sebagai pemutih.

Alkalis - Natrium dan kalium hidroksida digunakan dalam deterjen bahkan seperti yang digunakan
dalam pembuatan sabun. Mereka memberikan ion bermuatan positif untuk mendorong reaksi kimia.

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar

1. 2002 OSN-K
Pembakaran suatu senyawa zat organik sebesar 124 mg, menghasilkan 247 mg CO2 dan 101 mg
air. (Ar : C = 12 , H =1 , O = 16 ). bila rumus empiris dan rumus molekulnya sama, tentukan :
a. Rumus molekul zat organik tersebut
b. Tulis semua rumus bangun yang mungkin dari senyawa organik tersebut dan berikan nama

2. 2003 OSN-K
Tentukan pereaksi A, B, C, dan D yang dipergunakan pada kedua reaksi di bawah ini dalam bentuk
rumus bangunnya.
Pertanyaan :
a. metana — A → metilklorida — B → etana — C → etilbromida — D → etena
b. etanol — A → etena — B → 1,2-dibromoetana — C → asetilen — D → etana

3. 2003 OSN-K
Sebanyak 10 mL suatu gas hidrokarbon dicampur dicampur dengan 75 ml oksigen dan diledakkan.
Setelah peledakan volumenya tinggal 60 ml. Bila ditambahkan kedalamnya KOH, volumenya
sekarang tinggal setengahnya yang merupakan oksigen saja.
Pertanyaan :
a. Tentukan rumus molekul senyawa hidrokarbon tersebut.
b. Tuliskan rumus bangun yang mungkin dan berikan namanya (Ar : C = 12, H = 1 ; O = 16 )

221 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

4. 2003 OSN-K
Suatu alkohol P dengan rumus molekul CH3(CH2)nOH bereaksi dengan logam natrium sebagai berikut :
2 CH3(CH2 )n OH + 2 Na → 2 CH3(CH2 )n ONa + H2
Bila berat P = 3,7 gram, ternyata dihasilkan volume hidrogen sebanyak 600 mL yang diukur pada
suhu dan tekanan dimana volume 1 mol gas = 24 L
Pertanyaan :
a. hitung massa molekular alkohol P
b. Tentukan nilai n

5. 2004 OSN-K
Soal 6 Stokiometri Karbon(12 point)
Suatu senyawa organik yang terdiri dari C, H, O, dan N ternyata mengandung C = 40,6 % dan H = 8,5
%. Sebanyak 0,2 gram contoh bila dididihkan dengan NaOH berlebihan akan menghasilkan
ammonia (NH 3 ), yang dapat dinetralkan oleh 71 ml 0,05 M HCl.
Pertanyaan :
a. Tentukan rumus empirisnya
b. Tentukan satu struktur yang mungkin

6. 2004 OSN-K
Soal 7 Kimia Organik ( 10 point )
Berikut ini, diberikan beberapa jenis reaksi dalam kimia organik :
1. subtitusi
2. eliminasi
3. adisi
4. oksidasi
5. penataan ulang
6. hidrogenasi
7. hidratasi
Tentukan , termasuk jenis reaksi apakah reaksi di bawah ini :

7. 2004 OSN-K
Soal 8 Hidrokarbon (8 point)
Selesaikan reaksi – reaksi di bawah ini :
a. CH3COCH3 – A → CH3CHOHCH3
b. CH3CHBrCH2Br – B → CH3 – CH = CH2

222 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
c. CH3CH2OH – C → CH3CO2H
d. CH3CH2OH – D → CH3CO2C2H5

8. 2004 OSN-K
Soal 1 Hidrokarbon (10 point)
Pernyataan yang tidak benar mengenai (CH3)2CHOH dan CH = CH2 - CH2OH adalah:
a. keduanya merupakan isomer
b. keduanya merupakan alkohol primer
c. keduanya dapat dioksidasi
d. keduanya berisomer dengan eter
e. salah semua

9. 2004 OSN-K
Soal 2 Hidrokarbon
Anda mempunyai pereaksi :
1) logam natrium
2) PCl5
3) CH3CO2H/H2SO4
4) Ag2O
Eter dan alkohol dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi :
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2, 3, dan 4
e. 1, 2, dan 3

10. 2004 OSN-K


Soal 3 Hidrokarbon
Produk utama bila 2 – butanol dipanaskan dengan H2SO4 pada suhu 1700C adalah :
a. 1 – butena
b. 2 – butena
c. Butane
d. 2 – butuna
e. dibutil eter

11. 2004 OSN-K


Soal 4 Hidrokarbon
Yang merupakan seri homolog adalah :
a. metanol, etanol , 1 – propanol
b. metana, etana , propena
c. etena, etuna, propuna
d. etana, etena, propena
e. salah semua

12. 2004 OSN-K


Soal 5 Hidrokarbon
Senyawa 2 – metil – 2 – butena bila direaksikan dengan HCl akan menghasilkan senyawa :
a. 2 – klorobutana
b. 2 – metilbutana
c. 2 – kloro – 2 – metilbutana
d. 2 – kloro – 3 – metilbutana

223 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
e. 3 – kloro – 2 – metilbutana

13. 2005 OSN-K


Struktur penta eritriol yang merupakan salah satu bahan untuk membuat cat dengan rumus bangun
sebagai berikut :

Yang dapat dinyatakan mengenai pentaeritriol adalah :


A. Dapat bereaksi dengan pereaksi Benedict
B. Mempunyai pusat stereogenik
C. Dapat mengalami dehidratasi dengan H 2 SO 4 pekat membentuk alkena
D. Dapat larut dalam air
E. Pernyataan A, B, C, dan D tersebut betul semua

14. 2005 OSN-K


Suatu senyawa organik X (Mr = 56 ) ternyata bersifat dapat menghilangkan warna Br 2 /CCl4 . Tentukan
senyawa X tersebut.

15. 2005 OSN-K


Berikut ini adalah suatu struktur polimer :

Yang manakah yang merupakan monomer dari polimer tersebut ?

224 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

16. 2005 OSN-K


Berikut ini, manakah yang merupakan rumus molekul suatu asam organik.
A. CHO
B. C2HO2
C. CH2 O
D. CH2O2
E. C2H6O2

17. 2005 OSN-K


Dari reaksi berikut ini, tentukan persamaan reaksi yang menunjukkan hasil pembakaran
metana (CH4) dengan udara berlebih.
A. CH4 (g) + O2 (g) → C (s) + H2O (g)
B. CH4 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2 (g)
C. CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g)
D. CH4 (g) + O2 (g) → CO (g) + 4H2 (g)
E. Semua reaksi mungkin terjadi

18. 2005 OSN-K


Hasil yang diperoleh jika etanol direaksikan dengan KMnO4 dan K2Cr2O7 dalam suasana asam
adalah :
A. etena
B. etana
C. Etuna
D. Asam etanoat
E. eter

19. 2005 OSN-K


Etanol dapat dibuat dengan cara mereaksikan etena dengan uap air dalam kondisi tertentu.
Tentukan tipe reaksi yangterjadi :
A. subtitusi
B. hidrolisa
C. Dehidrasi
D. Hidrolisa
E. adisi

20. 2005 OSN-K


Berikut ini, reaksi yang tidak memproduksi karbon dioksida adalah :
A. pembakaran metana
B. fermentasi gula
C. oksidasi etanol menjadi asam etanoat

225 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. reaski asam etanoat dengan kalsium karbonat
E. pembakaran alcohol

21. 2005 OSN-K


Apa produk yang akan terbentuk bila pada suhu kamar, sikloheksana direaksikan dengan
bromine ?

22. 2005 OSN-K


Pernyataan yang tidak tepat untuk kedua alkena berikut ini :

adalah :
A. keduanya mempunyai isomer geometri
B. keduanya dapat berpolimerisasi
C. keduanya bereaksi dengan bromin membentuk 1,4 – dibromobutana
D. keduanya bereaksi dengan hidrogen membentuk butana
E. keduanya bereaksi dengan KMnO 4 memberntuk diol

23. 2005 OSN-K


Sebanyak 20 cm3 gas hidrokarbon terbakar sempurna dalam oksigen berlebihan dan menghasilkan
60 cm3 karbon dioksida serta 40 cm3 uap air (STP). Bagaimanakah rumus molekul dari hidrokarbon
tersebut.
A. C2H6
B. C3H8
C. C3H6
D. C6H6
E. C3H4

24. 2005 OSN-K


Senyawa 1-propanoat dapat dibedakan dari 2-propanol adalah dengan reagen :
A. larutan KMnO4 dalam suasana asam
B. larutan I2 dalam NaOH
C. larutan Br2 dalam CCl4
D. larutan K2Cr2O7 dalam suasana asam
E. jawaban A, B, C dan D betul semua

226 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

25. 2005 OSN-K


Satu mol senyawa X bila direaksikan dengan PCl5 berlebihan akan menghasilkan 2 mol HCl.
Tentukan senyawa X tersebut.
A. CH3CH = CH2
B. C6H5 – CH2Cl
C. p-hidroksifenol
D. p-hidroksi asam benzoat
E. 2 – hidroksi asam asetat

26. 2005 OSN-K


Tipe reaksi yang terjadi antara etena dan HBr adalah
A. dehalogenasi
B. hidrogenasi
C. hidrohalogenasi
D. netralisasi
E. hidratasi

27. 2005 OSN-K


Proses apakah yang terjadi bila etanol diubah menjadi asam etanoat ?
A. dehidratasi
B. oksidasi
C. reduksi
D. netralisasi
E. hidrogenasi

28. 2005 OSN-K


Berikut ini, senyawa asam amino yang tidak aktif optik adalah :

29. 2005 OSN-K


Ada berapa banyak isomer dari senyawa dinitrobenzena,C6H4(NO2)2 ?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

30. 2005 OSN-K


Berikut ini, manakah yang merupakan isomer dari asam propanoat ?

227 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
31. 2005 OSN-K
Senyawa yang dapat digunakan sebagai pewangi buatan pada sirop adalah :
A. keton
B. alkohol
C. Aldehida
D. asam karboksilat
E. Ester

32. 2005 OSN-K


Jumlah koefisien untuk reaksi pembakaran sempurna propana adalah :
A. 4
B. 8
C. 12
D. 13
E. 22

33. 2005 OSN-K


Senyawa berikut ini, manakah yang merupakan basa paling kuat ?
A. CH3CH2CHO
B. CH3CH2CH2OH
C. CH3CH2CH2NH2
D. CH3CH2CO2H
E. CH3C ≡ CH

34. 2006 OSN-K


Manakah asam amino berikut yang mengandung dua atom karbon chiral ?
A. H2NCH(CH2OH)2
B. H2NCH(CO2H)(CH2CH2OH)
C. H2NCH(CO2H)(CH(CH3)2)
D. H2NCH(CO2H)( CH2 – C2H5)
E. H2NCH(CO2H) (CH(CH3)CH2 – CH3)

35. 2006 OSN-K


Mengenai dua senyawa alkena berikut ini : CH3CH2CH = CH2 dan CH3CH = CHCH3, manakah
pernyataan yang benar ?
A. keduanya tidak menunjukkan isomer cis-trans
B. keduanya tidak dapat dipolimerisasi
C. keduanya tidak bereaksi dengan brom membentuk 1,4 – dibromobutana
D. keduanya tidak bereaksi dengan hidrogen membentuk butana
E. keduanya tidak dapat dioksidasi oleh alkali kalium manganat (VII) membentuk diol.

36. 2006 OSN-K


Dalam pembuatan etena, ke dalam etanol ditambahkan setetes reagen Y sambil dipanaskan. Etena
yang tidak murni dicuci dengan cara di bubble melalui larutan Z dan kemudian dikumpulkan. Apakah
reagen Y dan larutan Z yang mungkin digunakan ?
Reagen Y Larutan Z
A K2Cr2O7 diasamkan Larutan NaOH
B H2SO4 pekat H2SO4 encer
C H2SO4 pekat NaOH encer
D NaOH etanolat H2SO4 encer
E NaOH etanolat NaOH encer

228 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

37. 2006 OSN-K


Asam karboksilat yang sama dapat diperoleh melalui hidrolisis senyawa nitril P atau melalui
oksidasi senyawa alkohol Q. Yang manakah pasangan berikut ini sebagai P dan Q ?
P Q
A CH3CH2CN CH3CH2OH
B (CH3) 2CHCN (CH3) 3COH
C C6H5CH(CH3)CN C6H5CH2CH(OH)CH3
D C6H5CH2CN C6H5CH2CH2OH
E C6H5CN C6H5OH

38. 2006 OSN-K


Senyawa yang merupakan alkena adalah :
A. C2H2
B. C3H8
C. C4H6
D. C6H6
E. C4H8

229 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
39. 2006 OSN-K
Tentukan senyawa yang tidak mengandung gugus karbonil :
A. asam karboksilat
B. amida
C. ether
D. keton
E. aldehid

40. 2006 OSN-K


Berapa banyak rumus bangun yang dapat ditulis dari senyawa dengan rumus molekul C5H12?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

41. 2006 OSN-K


Suatu ester terbentuk bila terjadi reaksi antara :
(a) 2 mol asam
(b) 2 mol alkohol
(c) 2 mol aldehid
(d) 1 mol alkohol dan 1 mol asam karboksilat
(e) semua betul

42. 2006 OSN-K


Tentukan produk utama yang akan diperoleh bila etanol dipanaskan dengan H2SO4 :
A. Etana
B. Etena
C. Etuna
D. etilsulfat
E. Salah semua

43. 2006 OSN-K


(a) tentukan senyawa A, B, C dan D serta kondisi reaksinya berdasarkan langkah reaksi berikut ini :
A –Cl2/uv ⟶ H3C-CH2Cl –B ⟶ H2C=CH2 –C ⟶ H3C – CH3 –D ⟶ CO2 + H2O
(b) Suatu hidrokarbon gas CxHy dibakar dengan oksigen berlebihan, dan menghasilkan sebanyak 344
mg CO2 dan 56,2 mg H2O.
i) Tentukan rumus empiris hirokarbon (CxHy) tersebut
Bila Mr CxHy = 64, tuliskan rumus bangun yang mungkin (2 buah) dari senyawa tersebut.

44. 2006 OSN-K


Tentukan senyawa dengan rumus bangun :

A. 2 – etil – 4,4 – dimetilpentana


B. 2 – metil – 4 – t –butilbutana
C. 2,2,4 – trimetilheksana
D. 1 – t – butil – 2 – metilbutana
E. salah semua

230 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
45. 2006 OSN-K
Kedua senyawa berikut ini, CH3CH2OH dan CH3OCH3 mempunyai massa relatif sama dengan titik didih
masing-masing 78 0C dan – 24 0C. Perbedaan titik didih ini disebabkan oleh adanya perbedaan :
A. rumus molekul
B. berat jenis
C. panas spesifik
D. ikatan antar molekulnya
E. panas pembakaran

46. 2006 OSN-K


Suatu gas hidrokarbon dengan rumus empiris : CH2 mempunyai densitas 1,88 g/L pada 0 0C dan
tekanan 1 atm. Maka rumus molekul senyawa tersebut adalah :
A. CH2
B. C2H4
C. C3H6
D. C4H8
E. C5H10

47. 2007 OSN-K


Senyawa yang bukan merupakan isomer dari siklopentana adalah:
A. Pentena-2
B. 2-metil butena-2
C. 4-metil butena-2
D. 2-metil butana
E. 1-etil siklopropana

48. 2007 OSN-K


Tentukan senyawa yang bukan merupakan derivat asam karboksilat
A. Asam butanoat
B. Asetamida
C. Asetil klorida
D. Asetat anhidrid
E. Ester.

49. 2007 OSN-K


Tentukan senyawa yang merupakan isomer dari aseton.
A. Propil alkohol
B. Asetaldehid
C. Propanon
D. Propion aldehid
E. Metil etil eter.

50. 2007 OSN-K


Identifikasi alkena sering dilakukan dengan pereaksi
A. Br2/CCl4
B. HBr
C. Cl2/CCl4
D. HCl
E. H2SO4

51. 2007 OSN-K

231 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Senyawa yang termasuk hidrokarbon tak jenuh adalah:
A. Butana
B. Butena
C. Benzena
D. Siklobutana
E. Butanal

52. 2007 OSN-K


Senyawa dengan rumus molekul C3H6O mempunyai pasangan isomer .
A. Asetaldehid dan aseton
B. Aseton dan propanon
C. Propanon dan propanal
D. Propanal dan propanol
E. Propanol dan metoksi etana

53. 2007 OSN-K


Suatu senyawa organik yang mengandung 40% karbon , 6,67% hidrogen dan sisanya oksigen ( Ar C=
12; H=1 ; O= 16).
a. Tentukan rumus empiris senyawa Cx HY Oz.
b. Jika Mr Cx HY Oz. = 150, tuliskan rumus molekulnya.

54. 2007 OSN-K


Senyawa dengan rumus molekul C4H6 dan C5H5N dapat dijenuhkan dengan reaksi hidrogenasi
a. Tentukan berapa jumlah ikatan rangkap dan cincin dari kedua senyawa tersebut.
b. Gambarkan empat struktur yang mungkin dari C4H6
c. Gambarkan tiga struktur yang mungkin dari C5H5N

55. 2008 OSN-K


Senyawa yang merupakan isomer dari sikloheksana adalah:
A. Pentena-2
B. 2-metil butena-2
C. 4-metil butena-2
D. Heksena-3
E. 1-etil siklopropana

56. 2008 OSN-K


Jika asam asetat direaksikan dengan etanol dalam suasana asam, akan menghasilkan
A. Asam butanoat
B. Etil asetat
C. Asetil asetat
D. Anhidrida Asetat
E. Ester.

57. 2008 OSN-K


Oksidasi suatu propena dengan KMO4 menghasilkan
A. Keton
B. Aldehid
C. Propanon
D. Diol
E. Metil etil eter.

232 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
58. 2008 OSN-K
Benzaldehida jika dinitrasi dengan HNO3 + H2SO4 akan menghasilkan
A. m-nitro benzaldehida
B. p- nitro benzaldehida
C. o- nitro benzaldehida
D. Asam benzoat
E. m-nitro benzoat.

59. 2008 OSN-K


Jumlah isomer dari Senyawa C4H6 adalah:
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
E. 7

60. 2008 OSN-K


Reaksi antara isobutilena dengan HCl menghasilkan senyawa:
A. 1-kloro propana
B. 2-kloro propana
C. ter-butil klorida
D. 3-kloro-2-metil propena
E. Etanal

61. 2008 OSN-K


Anilin jika direaksikan dengan NaNO2 dan HCl akan
A. Benzena
B. Diamino benzena
C. Benzenadiazonium
D. Hidroksi anilin
E. Benzoat

62. 2008 OSN-K


Rumus dari senyawa asam α-kloro asetat adalah
A. CCl3COOH
B. CH2Cl-COOH
C. CH3COCl
D. CH3CH2Cl
E. CH3OCl

63. 2008 OSN-K


Tuliskan struktur dari hasil reaksi-reaksi di bawah ini :

233 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

64. 2009 OSN-K


Senyawa yang bukan merupakan isomer dari siklopentana adalah:
A. Pentena-2
B. 2-metil butena-2
C. 4-metil butena-2
D. 2-metil butana
E. 1-etil siklopropana

65. 2009 OSN-K


Tentukan senyawa yang bukan merupakan derivat asam karboksilat
A. Asam butanoat
B. Asetamida
C. Asetil klorida
D. Asetat anhidrid
E. Ester

66. 2009 OSN-K


Tentukan senyawa yang merupakan isomer dari aseton.
A. Propil alkohol
B. Asetaldehid
C. Propanon
D. Propion aldehid
E. Metil etil eter

67. 2009 OSN-K


Identifikasi alkena sering dilakukan dengan pereaksi
A. Br2/CCl4
B. HBr
C. Cl2/CCl4
D. HCl
E. H2SO4

68. 2009 OSN-K


Senyawa yang termasuk hidrokarbon tak jenuh adalah:
A. Butana

234 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
B. Butena
C. Benzena
D. Siklobutana
E. Butanal

69. 2009 OSN-K


Senyawa dengan rumus molekul C3H6O mempunyai pasangan isomer .
A. Asetaldehid dan aseton
B. Aseton dan propanon
C. Propanon dan propanal
D. Propanal dan propanol
E. Propanol dan metoksi etana

70. 2010 OSN-K


Berapa banyak isomer yang terdapat dalam senyawa dengan rumus molekul C5H12 ?
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6

71. 2010 OSN-K


Tentukan produk utama yang akan diperoleh bila etanol dipanaskan dengan H2SO4 :
A. etana
B. etena
C. etuna
D. etilsulfat
E. salah semua

72. 2010 OSN-K


Mengenai dua senyawa alkena berikut ini : CH3CH2CH=CH2 dan CH3CH=CHCH3, manakah
pernyataan yang benar ?
A. Keduanya tidak menunjukkan isomer cis-trans
B. Keduanya tidak dapat dipolimerisasi
C. Keduanya tidak bereaksi dengan brom membentuk 1,4-dibromobutana
D. Keduanya tidak bereaksi dengan hidrogen membentuk butana
E. Keduanya tidak dapat dioksidasi oleh alkali kalium manganat (VII) membentuk diol.

73. 2010 OSN-K


Dalam pembuatan etena, ke dalam etanol ditambahkan setetes reagen Y sambil dipanaskan.
Etena yang tidak murni dicuci dengan cara di bubble melalui larutan Z dan kemudian
dikumpulkan. Apakah reagen Y dan larutan Z yang mungkin digunakan ?:

Reagen Y larutan Z
A. K2Cr2O7 diasamkan larutan NaOH
B. H2SO4 pekat H2SO4 encer
C. H2SO4 pekat NaOH encer
D. NaOH etanolat H2SO4 encer
E. NaOH etanolat NaOH encer

74. 2010 OSN-K

235 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Asam karboksilat yang sama dapat diperoleh melalui hidrolisis senyawa nitril P atau melalui oksidasi
senyawa alkohol Q. Yang manakah pasangan berikut ini sebagai P dan Q ? :

P Q
A CH3CH2CN CH3CH2OH
B (CH3)2CHCN (CH3)3COH
C C6H5CH(CH3)CN C6H5CH2CH(OH)CH3
D C6H5CH2CN C6H5CH2CH2OH
E C6H5CN C6H5OH

75. 2010 OSN-K


Soal 6. Reaksi Klorinasi Alkana (12 poin)
Tuliskan rumus dari semua produk substitusi monoklorinasi yang dihasilkan dari reaksi
substitusi senyawa berikut dengan Cl2:
(a) heksana ;
(b) 3-metilpentana;
(c) Metilsikloheksana

76. 2012 OSN-K Tipe 1


Pernyataan yang tidak tepat untuk kedua senyawa alkena berikut ini:
CH3 – CH2 – CH = CH2 dan CH3 – CH = CH – CH3 adalah
A.keduanya mempunyai isomeri geometri
B.keduanya dapat berpolimerisasi
C.keduanya bereaksi dengan bromin membentuk 1, 4 dibromobutana
D. keduanya bereaksi dengan hidrogen membentuk butane
E. keduanya bereaksi dengan KMnO4 dalam suasana alkali membentuk diol

77. 2012 OSN-K Tipe 1


Suatu senyawa hidrokarbon X ( Mr = 56 ) ternyata bersifat dapat menghilangkan warna larutan
Br2/CCl4. Senyawa X tersebut adalah.

Jawab: D

78. 2012 OSN-K Tipe 2


Senyawa berikut ini, manakah yang didalam air memberikan sifat basa yang paling kuat?
A. CH3CH2CHO
B. CH3CH2CH2OH
C. CH3CH2CO2H
D. CH3CH2CH2NH2
E. CH3C≡CH

236 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
79. 2012 OSN-K Tipe 2
Senyawa yang bukan merupakan isomer dari siklopentana adalah:
A. Pentena-2
B. 2-metil butana
C. 2-metil butena-2
D. 1-etil siklopropana
E. 4-metil butena-2

80. 2012 OSN-K Tipe 2


Tentukan produk utama yang akan diperoleh bila etanol dipanaskan dengan H2SO4 :
A. etana
B. etena
C. etuna
D. etilsulfat
E. salah semua

81. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Tentukan senyawa yang merupakan isomer dari aseton.
A. Propil alkohol
B. Propanon
C. Propion aldehid
D. Asetaldehid
E. Metil etil eter.

82. Soal 2012 OSN-K Tipe 3


Untuk mengdentifikasi senyawa alkena sering dilakukan dengan menggunakan pereaksi:
A. HCl
B. HBr
C. H2SO4
D. Br2/CCl4
E. Cl2/CCl4

83. 2013 OSN-K


Nama IUPAC dari senyawa berikut adalah

A. 2,3-dimetil-4-pentana
B. 1,1-dimetil-2-isopropiletena
C. 2,3-dimetil-2-pentana
D. 2,4-dimetil-2-pentena
E. 2,2-dimetil-5-pentana

84. 2013 OSN-K


Kedua senyawa berikut ini, CH3-CH2OH dan CH3-O-CH3, mempunyai massa relatif yanag sama, tetapi
titik didihnya tidak sama, dan titik didih masing-masing adalah 78C dan -24C. Perbedaan titik didih
ini disebabkan oleh adanya perbedaan:
A. rumus molekul
B. panas pembakaran
C. panas spesifik

237 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. berat jenis
E. ikatan antar molekulnya

85. 2013 OSN-K


Pasangan isomer dari senyawa dengan rumus molekul C3H6O adalah:
A. Propanal dan propanol
B. Propanol dan metoksi etana
C. Propanon dan propanal
D. Aseton dan propanon
E. Asetaldehid dan aseton

86. 2013 OSN-K


Bila senyawa isobutilena direaksikan dengan HCl , maka akana dihasilkan senyawa:
A. 1-kloro propana
B. 3-kloro-2-metil propena
C. 2-kloro propana
D. ter-butil klorida
E. Etanal

87. 2013 OSN-K


Bila senyawa (CH3)2CHCHBrCH2CH3 direaksikaan dengan KOH alkoholis, maka produk utama yang
dihasilkan adalah:
A. (CH3)2CHCH=CH3
B. (CH3)2C=CHCH2CH3
C. (CH3)2CHCH2CHOHCH3
D. (CH3)2CHCHOHCH2CH3
E. (CH3)2COCH2CH2CH3

88. 2013 OSN-K


Senyawa berikut ini, manakah yang didalam air memberikan sifat basa yang paling kuat ?
A. CH3CH2CH2OH
B. CH3CH2CHO
C. CH3CH2CO2H
D. CH3CH2CH2NH2
E. CH3-C≡CH

89. 2014 KSN-K


Senyawa berikut ini, manakah yang mempunyai titik didih paling tinggi?
A. CH3CH2CH2CH2CH2CH3
B. CH3CH2OH
C. CH3CH2CH(OH)CH3
D. CH3CH2(CH2)2CHO
E. CH3(CH2)5OH

90. 2014 KSN-K


Dari kelima senyawa organik tersebut di bawah ini, manakah yang paling benar tata namanya?
A. 2–kloro–5–metil–5–heksena
B. 2–metil–1–pentena–4–ol
C. 3–etil–2–metil–2–pentena
D. 2–metil–2–heksena–4–ol
E. 2,3–dimetilsikloheksena

238 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

91. 2014 KSN-K


Senyawa radikal bebas di bawah ini manakah yang paling stabil?
A. CH3 ∙
B. (CH3)2CH ∙
C. (CH3)3C ∙
D. C2H5 ∙
E. (CH3)2CHCH2. ∙

92. 2014 KSN-K


Tentukan urutan kereaktifan dari senyawa turunan asam karboksilat berikut:
1. Asetamida
2. Asetil klorida
3. Etil asetat
4. Anhidrida asam asetat
A. 1 > 2 > 3 > 4
B. 2 > 1 > 3 > 4
C. 3 > 4 > 2 > 1
D. 2 > 4 > 3 > 1
E. 4 > 3 > 2 > 1

93. 2014 KSN-K


Semua senyawa berikut adalah merupakan isomer dari butanon, kecuali?
A. t–butileter
B. Tetrahidrofuran
C. 2,3–epoksibutan
D. Etil vinyl eter
E. 1,2–butenol

94. 2014 KSN-K


Manakah dari senyawa berikut yang tidak menunjukkan isomer cis-trans ?

Jawab: B

95. 2014 KSN-K


Dengan menggunakan pereaksi Grignard, di bawah ini senyawa mana yang dapat menghasilkan
CH3CH2CH(OH)CH2CH3?
A. Metil etilketon dan metil Grignard
B. Propanon dan metil Grignard
C. Butil Grignard dan asetaldehida
D. Etil Grignard dan propionaldehida
E. Krotonaldehida dan etil Grignard

239 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

96. 2014 KSN-K


Reaksi esterifikasi asam karboksilat dengan alkil halida dalam suasana basa akan menghasilkan produk
akhir adalah:

Jawab: E

97. 2015 OSN-K


Di dalam reaksi yang digambarkan oleh persamaan reaksi berikut ini :
C6H6 + Cl2 → C6H5Cl + HCl.
Jenis reaksi yang terjadi pada benzena adalah :
A. Addisi elektrofilik
B. Substitusi elektrofilik
C. Substitusi radikal bebas
D. Addisi nukleofilik
E. Substitusi nukleofilik

98. 2015 OSN-K


Aldehida dan keton dihasilkan secara industri oleh katalitik oksidasi alkena, seperti etanal dibuat di
industri petrokimia dari etena seperti persamaan reaksi berikut :
H2C=CH2 + ½ O2 ---katalis → CH3CHO
Proses ini juga dipakai di industri untuk membuat 2-butena. Yang menggambarkan struktur senyawa
yang dapat dihasilkan 2-butena adalah :
A. CH3CH2CHO
B. CH3CH2CH2CHO
C. CH3COCH2CH3
D. CH3COCH3
E. (CH3)2CHCHO

99. 2015 OSN-K


Di antara senyawa berikut yang dapat dibuat dari reaksi antara bromoetana dengan kalium sianida
dan kemudian produk yang terbentuk direduksi lebih lanjut, adalah :
A. CH3CH3
B. CH3CH2NH2
C. CH3CH2CH3
D. CH3CH2CH2NH2
E. CH3CH2CH2CH2NH2

100. 2015 OSN-K

240 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Produk yang akan terbentuk jika propenaldehida dioksidasi dengan KMnO4 pada suhu ruang adalah :
A. CH2 (OH)CH (OH)COOH
B. CH2 (OH)CH (OH)COH
C. CH2 = C(OH)COOH
D. CH2 = CHCOOH
E. CH3CO + CO2

101. 2015 OSN-K


Produk yang akan dihasilkan jika 3-metil-1-pentena direaksikan dengan Cl2 dengan adanya sinar UV
adalah :
A. 5-kloro-3-metil-1-pentena
B. 4-kloro-3-metil-1-pentena
C. 3-kloro-3-metil-1-pentena
D. 1,2-dikloro-3-metilpentana
E. 1-kloro-3-metilpentana

102. 2015 OSN-K


Senyawa ester P yang berbau buah-buahan mempunyai struktur seperti berikut:

Senyawa yang dihasilkan jika P dihidrolisis dengan asam hidroklorida adalah


A. CH3COCl dan (CH3)2CHCH2CH2OH
B. CH3CHO dan (CH3)2CHCH2CH2OH
C. CH3CO2H dan (CH3)2CHCH2CHO
D. CH3CO2H dan (CH3)2CHCH2CH2OH
E. CH3CH2CO2H dan (CH3)2CHCH2CHO

103. 2016 OSN-K


Ikatan apa yang terdapat dalam cis-2-butena berikut ini:

A. 9 ikatan-𝛔 dan 3 ikatan-π


B. 10 ikatan-𝛔 dan 2 ikatan-π
C. 11 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
D. 12 ikatan-𝛔 dan 1 ikatan-π
E. 12 ikatan-𝛔

104. 2016 OSN-K


Apa nama dari senyawa alkena berikut sesuai dengan aturan IUPAC?

241 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

A. trans-3-isopropil-3-pentenol
B. cis-3-isopropil-3-pentenol
C. trans-3-dimetiletana-3-pentenol
D. (Z)-3-isopropil-3-penten-1-ol
E. (E)-3-isopropil-3-pentena-1-ol

105. 2016 OSN-K


Reaksi berikut ini: CH3CHO + H2O → CH3CH(OH)2 adalah reaksi:
A. Substitusi
B. Eliminasi
C. Esterifikasi
D. Kondensasi
E. Adisi

106. 2016 OSN-K


Dalam kimia organik, kestabilan suatu senyawa sangat ditentukan oleh adanya substituen. Dari
keempat isomer berikut, urutan kestabilan, dari yang paling tidak stabil sampai yang paling stabil,
adalah:

A. I > III , IV > II


B. III , II > IV > I
C. IV > II, III > I
D. IV > I > II , III
E. III, IV > I > II

107. 2016 OSN-K


Senyawa alkohol jika dipanaskan dalam suasana asam akan mengalami reaksi dehidrasi
menghasilkan akena dengan kerangka yang berbeda dari kerangka senyawa semula, produk utama
dari alkena adalah yang sesuai dengan aturan Saytzeff. Manakah produk utama dari alkena yang
terjadi di bawah ini?

242 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

A. Hanya I
B. I dan IV
C. II dan III
D. I dan III
E. Hanya II

108. 2017 OSN-K


Di antara kelompok senyawa berikut yang termasuk aldehida, asam, dan alkohol
(tidak perlu berurutan) adalah
A. HCO2H, CH3CO2CH3, CH3CH2OH
B. H2CO, CH3CH2OH, CH3CO2CH3
C. CH3CO2H, CH3OH, CH3CH2OCH3
D. H2CO, CH3CO2H, CH3CHO
E. H2CO, CH3CO2H, CH3CH2OH

109. 2017 OSN-K


Di antara kelima senyawa organik di bawah ini yang paling benar tatanamanya secara
IUPAC adalah
A. 2-bromo-4-hidroksi-4-pentena
B. 2-metil-1-pentena-4-ol
C. 2-kloro-1,3-sikloheksadiena
D. 2-metil-2-heksena-4-ol
E. 5-metil,-sikloheksena-1-ol

110. 2017 OSN-K


Urutan keasaman yang paling tepat untuk senyawa-senyawa berikut:

adalah
A. I > III > II
B. I > II > III
C. II > I > III
D. II > III > I

243 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
E. III > I > II

111. 2017 OSN-K


Semua senyawa berikut ini mempunyai rumus molekul C4H10O dan merupakan isomer.
Yang bukan isomer C4H10O adalah
A. Butanon
B. Di etil eter
C. Metil propil eter
D. 1-butanol
E. 2-metil-2-propanol

112. 2017 OSN-K


Reaksi kesetimbangan berikut ini :

Reaksi tersebut adalah:


A. Reaksi substitusi
B. Reaksi adisi Markovnikov
C. Reaksi adisi anti Markovnikov
D. Reaksi eliminasi
E. Reaksi Radikal

113. 2017 OSN-K


Jika senyawa sikloheksena direaksikan dengan (Br2, hv) sebagaimana skema berikut:

maka bromida dapat masuk pada posisi nomor


A. Pada nomor 1 dan 6
B. Pada nomor 2 dan 3
C. Pada nomor 2 atau 5
D. Pada nomor 3 dan 4
E. Hanya 4

114. 2017 OSN-K


Senyawa yang disebut dengan karbonium tersier di bawah ini adalah ?

244 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Jawab: D

115. 2017 OSN-K


Soal 5 (18 poin)
Senyawa hidrokarbon C4H8 tidak dapat bereaksi dengan HBr maupun dengan Br2/CCl4.
Hidrogenasi senyawa C4H8 dengan menggunakan katalis Ni dan dipanaskan sampai 200 oC
akan menghasilkan hidrokarbon C4H10.
a. Gambarkan struktur semua isomer C4H8. (10 poin)
b. Tentukan struktur isomer C4H8 yang tidak dapat bereaksi dengan HBr dan juga tidak
bereaksi dengan Br2/CCl4 (6 poin)
c. Tuliskan reaksi C4H8 dengan katalis Ni, 200 oC menghasilkan C4H10. (2 poin)

116. 2018 OSN-K


Soal 21 Hidrokarbon ( 2 point )
Semua senyawa berikut adalah isomer dari siklopentanon, kecuali
A. 2-metil siklobutanon
B. 2-etil sikopropanon
C. 2,3-dimetil siklopropena
D. Metil-siklobutil-eter
E. 1-pentena-3-on

117. 2018 OSN-K


Soal 22 Hidrokarbon ( 2 point )
Konformasi Newman yang benar untuk senyawa di bawah ini adalah

A. Gauche-2-metil pentana
B. Gauche-3-metil pentana
C. Eclips-4-metil heksana
D. Trans-2-metil heksana
E. Trans-3-metil heksana

118. 2018 OSN-K


Soal 23 Hidrokarbon ( 2 point )
Untuk mendapatkan senyawa jenuh, yaitu senyawa yang tidak memiliki ikatan rangkap, dapat
dilakukan reaksi-reaksi berikut, kecuali
A. Hidrogenasi sikloheksena dengan katalis logam
B. Reduksi aseton dengan hidrida logam
C. Reaksi alkohol dalam larutan asam sulfat pekat

245 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. Adisi asam halida pada propena
E. Pembuatan polietilena

119. 2018 OSN-K


Soal 24 Hidrokarbon ( 2 point )
Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang tidak dapat digunakan untuk membuat CH3CH2Cl adalah
A. CH2 = CH2 + HCl
B. CH2 = CH2Cl + H2
C. CH3CH2OH + HCl
D. CH3CH2OH + Cl2
E. CH3CH2OH + PCl3

120. 2018 OSN-K


Soal 25 Hidrokarbon ( 2 point )
Reaksi substitusi nukleofilik dengan nukleofil ion metoksida (CH3O—) dapat berlangsung pada
senyawa-senyawa berikut, kecuali

Jawab: B

121. 2018 OSN-K


Soal 26 Hidrokarbon ( 2 point )
Jenis reaksi yang paling tepat untuk reaksi di bawah ini adalah
C6H6 + Cl2 → C6H5Cl + HCl
A. Adisi elektrofilik
B. Substitusi elektrofilik aromatik
C. Substitusi radikal bebas
D. Adisi nukleofilik
E. Substitusi nukleofilik

122. 2018 OSN-K


Soal 27 Hidrokarbon ( 2 point )
Jika bromoetana direaksikan dengan kalium sianida, dan kemudian hasil reaksinya direduksi, maka
produk senyawanya adalah
A. CH3CH2CH2NH2
B. CH3CH2NH2
C. CH3CH2CH3

246 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
D. CH3CH2CN
E. CH3CH2CH2 CH2NH2 .

123. 2018 OSN-K


Soal 28 Hidrokarbon ( 2 point )
Kutu mengeluarkan bebauan untuk menarik sesama jenisnya. Senyawa ini dikenal dengan nama
lardolure dan dapat dihidrolisis dengan asam. Struktur dari larddolure adalah sebagai berikut:

Senyawa lardolure ini disederhanakan menjadi:

Produk yang terjadi apabila lardolure dihidrolisis dengan asam adalah


A. RCH=CH2 + HCOOH
B. RCH2CH3 + CO2
C. RCH(CH3)CO2H + HCO2H
D. RCH(CH3)OH + CO2
E. RCH(CH3)OH + HCO2H

124. 2018 OSN-K


Soal 29 Hidrokarbon ( 2 point )
Produk yang dihasilkan jika 4-metil-2-heksena direaksikan dengan Cl2 dengan adanya sinar UV adalah

A. 5-kloro-3-metil-1-heksena
B. 4-kloro-3-metil-2-heksena
C. 5-kloro-4-metil-2-heksena
D. 2,3-dikloro-4-metil-2-heksena
E. 4-kloro-4-metil-2-heksena

125. 2018 OSN-K


Soal 30 Hidrokarbon ( 2 point )
Jika senyawa 3-metil-2-pentena direaksikan dengan pereaksi halohidrin (Br2,H2O):

produknya selalu menghasilkan senyawa anti (trans). Produk yang paling tepat untuk reaksi di atas
adalah

247 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Jawab: C

126. 2018 OSN-K


Soal 4 Hidrokarbon ( 14 point )
Sebanyak 0,5 g senyawa hidrokarbon E, C4H6 direaksikan dengan hidrogen dan katalis paladium.
Dalam reaksi ini sebanyak 415 cm3 (diukur dalam keadaan STP) hidrogen terpakai. Reaksi senyawa E
dengan merkuri(II) sulfat dalam asam sulfat encer menghasilkan senyawa F, C4H8O. Senyawa F
memberikan hasil yag positif dalam reaksi iodoform. Polimerisasi senyawa E menghasilkan senyawa
aromatik G, C12H18.

A. Berapakah perbandingan mol antara senyawa E dengan hidrogen? Reaksi apakah ini? (4 poin)
B. Berdasarkan jawaban soal (a) dan pernyataan soal yaitu senyawa E bereaksi dengan
merkuri(II)sulfat menghasilkan F, gambarkan struktur senyawa E dan F serta nama
C. IUPAC-nya! (6 poin)
D. Tuliskan reaksi polimerisasi E menjadi senyawa aromatik G! (2 poin)
E. Gambarkan struktur senyawa G dan nama IUPAC-nya! (2 poin)

127. 2018 OSN-K


Soal 5 Hidrokarbon ( 14 point )
Suatu senyawa alkil bromida primer A, C4H9Br, bereaksi dengan KOH/alkohol menghasilkan B. Jika
senyawa B direaksikan dengan HBr akan menjadi senyawa C yang merupakan isomer dari senyawa
A. Senyawa A apabila direaksikan dengan natrium (reaksi Wurtz) akan menjadi D, C8H18. Tentukan
struktur senyawa A dan tuliskan persamaan reaksireaksinya.

215. 2019 OSN-K


Jumlah isomer C2H2Cl2 yang termasuk isomer geometri cis-trans adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

128. 2019 OSN-K

248 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Nama IUPAC senyawa berikut adalah…


A. 2,4-dimetil-2-pentenon
B. 2,5-dimetilsiklopenten-3-on
C. 3,5-dimetilsiklopent-2-enon
D. 2,4-dimetilsiklopent-2-enon
E. 2-metil-5-metilsiklopent-2-enon

129. 2019 OSN-K


Senyawa DDT sejak tahun 1945 sampai dengan 1980 banyak digunakan sebagai pembasmi insektida
penyebab penyakit malaria.

Di antara pernyataan mengenai DDT di bawah ini yang benar adalah…


A. Suatu molekul yang mempunyai satu atom karbon khiral
B. DDT merupakan senyawa yang sangat polar
C. Bereaksi dengan NaOH menghasilkan senyawa yang mempunyai dua gugus fenolik
D. Dapat diendapkan jika direaksikan dengan perak nitrat dalam etanol
E. Jika direaksikan dengan PCl5 akan mengeluarkan uap HCl

130. 2019 OSN-K


Oksidator yang dapat digunakan untuk mengoksidasi metilbenzena menjadi asam benzoat adalah
A. Klor
B. Campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat
C. Hidrogen peroksida
D. Larutan Iod dan NaOH
E. Larutan Kalium permanganat

131. 2019 OSN-K


Di antara senyawa berikut yang merupakan produk dari reaksi brom /CCl 4 dengan alkena C4H8.

249 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Jawab: A

132. 2019 OSN-K


Produk minor yang penting dari reaksi antara natrium sianida dengan 2-iodopentana dalam aseton
anhidrat adalah…
A. 1-pentena
B. 2-pentena
C. 2-pentanol
D. 2-pentanon
E. 4,5-dimetiloktana

133. 2019 OSN-K


Di antara pernyataan berikut yang benar tentang ikatan C-C dalam benzena adalah…
A. Ikatannya lebih lemah dari ikatan tunggal C-C
B. Mempunyai energi ikatan yang lebih kecil daripada ikatan C=C
C. Ikatannya lebih pendek daripada ikatan C-C
D. Tidak semua ikatannya mempunyai panjang yang sama
E. Ikatan tunggal dan ganda berselang-seling

134. 2019 OSN-K


Suatu senyawa Y dapat menghilangkan warna brom jika ditambahkan dengan Br2/CCl4. Senyawa Y
tersebut adalah…
A. Benzena
B. Sikloheksana
C. Metil benzena
D. Pentana
E. Pentena

135. 2019 OSN-K


Senyawa trikloroetena banyak dipakai sebagai bahan pembersih. Di antara pereaksi berikut yang
dapat bereaksi dengan trikloroetena menghasilkan produk khiral adalah
A. H2
B. Br2
C. HCl
D. NaOH
E. NaCN

136. 2019 OSN-K

250 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Soal-5 Reaksi 2-Bromobutana (14 poin)
Senyawa 2-bromobutana jika direaksikan dengan KOH/C2H5OH panas akan dihasilkan tiga
isomer butena (A), (B) dan (C). Jika produk yang paling kecil (A) diozonolisis, maka akan
menjadi formaldehida dan aldehid lain dalam jumlah yang sama. Ozonolisis pada (B) dan (C)
akan menghasilkan produk tunggal yang sama (D). Tentukan struktur molekul senyawa (A),
(B), (C) dan (D) dan tuliskan semua persamaan reaksinya.

137. 2020 KSN-K


Tatanama yang paling tepat untuk senyawa organik berikut adalah

A. (E)-1-sikloheksilbut-2-en-1-ol
B. (Z)-1-sikloheksilbut-2-en-1-ol
C. (E)-4-sikloheksil-4-ol-but-2-ena
D. (Z)-4-sikloheksil-4-ol-but-2-ena
E. ((Z)-1-ol-but-2-enil)sikloheksana

138. 2020 KSN-K


Urutan keasaman senyawa turunan asam asetat berikut mulai dari yang paling asam adalah ...

A. I > II > III


B. I > III > II
C. II > III > I
D. II > I > III
E. III > II > I

139. 2020 KSN-K


Di antara oksidator di bawah ini yang paling sesuai digunakan untuk mengoksidasi senyawa propena
menjadi 1,2-propanadiol, adalah ....
I. KMnO4(dingin) II. KMnO4(panas) III. Ozon (O3) IV. OsO4

A. I, dan II
B. I dan IV
C. Hanya III
D. III dan IV
E. Hanya II

140. 2020 KSN-K

251 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Pernyataan yang tidak benar mengenai senyawa berikut adalah ....

A. Mempunyai delapan ikatan σ-antar atom karbon dan empat ikatan rangkap dua yang
terkonjugasi.
B. Nama senyawa tersebut adalah 4-vinil-1,3,5-heptatriena.
C. Dapat mengikat delapan atom klor jika direaksikan dengan Cl2/CCl4 berlebih.
D. Mempunyai empat ikatan π (pi) dengan nama 4-propenil-1,3,5-heksatriena
E. Mempunyai delapan ikatan σ-antar atom karbon, dapat mengalami reaksi adisi elektrofilik jika
direaksikan dengan larutan HBr dalam air.

141. 2020 KSN-K


Toluena dapat mengalami reaksi substitusi elektrofilik. Di antara kelima pereaksi di bawah ini yang
akan menghasilkan produk pada posisi orto dan para toluena adalah ....
A. CH3MgBr
B. CH3COCl, FeCl3
C. Zn(Hg), HCl, H2O
D. H2N-NH2
E. KMnO4, H2O

142. 2020 KSN-K


Di antara pereaksi di bawah ini yang dapat digunakan untuk membedakan antara fenol dan asam
benzoat adalah ....
A. CH3Cl, FeCl3
B. HNO3. H2SO4
C. CH3COCl, FeCl3
D. Cl2, FeCl3
E. NaHCO3

143. 2020 KSN-K


Pereaksi I dan II yang paling tepat digunakan pada tahapan reaksi di bawah ini:

Adalah ....
Pereaksi I Pereaksi II
A. KCN. H2O KMnO4
B. HCN K2Cr2O7
C. HCN H+, H2O
D. HCN KMnO4
E. NaCN H2O

252 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

144. 2020 KSN-K


Senyawa trikloretena banyak dipakai sebagai bahan pembersih, di antara pereaksi berikut yang
ketika bereaksi dengan trikloretena dapat menghasilkan senyawa yang mempunyai satu atom
karbon yang asimetris adalah ...
A. Br2
B. H2
C. HCl
D. NaOH.
E. NaCN

145. 2020 KSN-K


Di antara pereaksi berikut yang paling tepat untuk mensintesis etana dari etil alkohol seperti pada
tahapan reaksi berikut:

adalah ....
Pereaksi I II III
A. SOCl2 Mg H2O, H+
B. Cl2 Mg KMNO4
C SOCl2 Mg H2SO4
D NaCl Mg H2O2
E. SnCl2 Mg H2O, H+

146. 2020 KSN-K


Soal 4. Reaksi Senyawa Alkil Bromida (20 poin)
Jika senyawa alkil bromida primer A, C4H9Br direaksikan dengan larutan KOH/alkohol panas, maka
akan menghasilkan senyawa B. Senyawa B jika direaksikan dengan hidrogen bromida akan menjadi
senyawa C yang merupakan isomer senyawa A. Senyawa A apabila direaksikan dengan natrium akan
menjadi senyawa D, C8H18. Senyawa D ini berbeda strukturnya dengan senyawa E yang terbentuk
ketika nbutilbromida direaksikan dengan natrium. Tentukan semua struktur molekul mulai dari
senyawa A hingga E bersama persamaan reaksinya.

Kimia Inti

Materi
Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom. Perubahan ini disebut
reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti.
Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan pengaruh
kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
Radioaktivitas adalah fenomena pemancaran partikel dan atau radiasi elektromagnetik oleh inti yang
tidak stabil secara spontan .
Semua unsur yang memiliki nomor atom lebih besar dari 83 adalah radioaktif.
Peluruhan radioaktif terjadi melalui pemancaran partikel dasar secara spontan.
Contoh: polonium-210 meluruh spontan menjadi timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel α
Transmutasi inti dihasilkan dari pemboman inti oleh neutron, proton, atau inti lain.
Contoh: konversi nitrogen-14 atmosfer menjadi karbon-14 dan hidrogen

253 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Nukleon : partikel-partikel penyusun inti, yaitu proton dan neutron
Nuklida : suatu spesies nuklir tertentu, dengan lambang:

Z = nomor atom
A = nomor massa = jumlah proton + neutron
N = neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A-Z
Isotop : kelompok nuklida dengan nomor atom sama
Isobar : kelompok nuklida dengan nomor massa sama
Isoton : kelompok nuklida dengan neutron sama

Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam reaksi inti:


Nomor Nomor
Nama Lambang Massa (sma)
atom massa
Proton 1 1 1 1 1,00728
1𝑝 atau 1𝐻
Neutron 1 0 1 1,00867
0𝑛
Elektron 0 -1 0 0,000549
−1𝑒
Negatron 0 -1 0 0,000549
−1β
Positron 0 +1 0 0,000549
+1β
Partikel alpha 4 4 2 4 4,00150
2α atau 2He
Gelombang elektromagnet yang biasa terlibat dalam reaksi inti adalah γ (gamma) dengan massa 0
dan muatan 0.

Perbandingan antara reaksi kimia dan reaksi inti


No Reaksi kimia Reaksi Inti
1 Atom diubah susunannya melalui pemutusan Unsur (atau isotop dari unsur yang sama) dikonversi
dan pembentukan ikatan dari unsur yang satu ke lainnya
2 Hanya elektron dalam orbital atom atau Proton, neutron, elektron dan partikel dasar lain
molekul yang terlibat dalam pemutusan dan dapat saja terlibat
pembentukan ikatan
3 Reaksi diiringi dengan penyerapan atau Reaksi diiringi dengan penyerapan atau pelepasan
pelepasan energi yang relatif kecil energi yang sangat besar
4 Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu, tekanan, Laju reaksi biasanya tidak dipengaruhi oleh suhu,
katalis dan konsentrasi tekanan dan katalis

Aturan dalam penyetaraan reaksi inti;


1. Jumlah total proton ditambah neutron dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan
nomor massa)
2. Jumlah total muatan inti dalam produk dan reaktan harus sama (kekekalan nomor atom)

Kestabilan Inti
Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada beberapa petunjuk
empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil,
yaitu:
1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah neutron
genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron ganjil

254 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
3. Bilangan sakti (magic numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil
terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk gas mulia
yang sangat stabil.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.

Pita Kestabilan
Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop yang disebut pita
kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan
perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan.
Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.

Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton agar
sama dengan perbandingan pada pita kestabilan.

Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton (n/p) sekitar 1,0 sampai 1,1. Jika
Z bertambah maka perbandingan neutron terhadap proton bertambah hingga sekitar 1,5.

Nuklida yang tidak stabil terdiri dari dua kelompok yaitu sebagai berikut.

a. Unsur-unsur inti ringan yaitu unsur yang mempunyai nomor atom kurang dari 20 (Z < 20). Letak
unsur-unsur ini pada pita kestabilan berada di atas maupun di bawah pita kestabilan.
b. Unsur-unsur inti berat yaitu unsur yang mempunyai nomor atom lebih besar dari 83 (Z > 83).

255 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten
Jadi, tidak dikenal nuklida stabil dengan nomor atom lebih besar 83. Sebaliknya semua unsur dengan
nomor atom kurang atau sama dengan 83, mempunyai satu nuklida atau lebih yang stabil kecuali
unsur teknisium (Z = 43) dan prometium (Z = 61).

Daerah di sekitar pita kestabilan, di mana terdapat inti-inti yang tidak stabil dapat dibagi dalam tiga
daerah, yaitu seperti berikut.

a. Di atas pita kestabilan

Inti di daerah ini Z < 83, atau daerah surplus neutron. Di daerah ini inti-inti mempunyai N/Z
(perbandingan neutron dengan proton) besar.

Untuk mencapai kestabilan inti, maka inti atom tersebut akan melakukan hal seperti berikut.

1) Memancarkan neutron ( )

Oleh karena inti atom memancarkan neutron berarti terjadi pengurangan nomor massa tetapi nomor
atom tetap.

Contoh :

2) Memancarkan partikel elektron ( )


Jika inti atom memancarkan elektron maka akan terjadi penambahan proton atau pengurangan
neutron. Dalam hal ini, partikel neutron berubah menjadi proton disertai pemancaran elektron.

Contoh :

b. Di bawah pita kestabilan

Inti di daerah ini, Z < 83 dan N/Z (perbandingan neutron dan proton) kecil atau surplus proton.

Untuk mencapai kestabilan inti, maka inti atom tersebut akan melakukan hal seperti berikut.

1) Memancarkan positron ( )

Proton berubah menjadi neutron dan memancarkan positron. Oleh karena memancarkan positron
maka akan terjadi pengurangan nomor atom sedangkan nomor massanya tetap.

Contoh :

2) Penangkapan elektron ( ) pada kulit K

Dalam hal ini terjadi penangkapan elektron pada kulit yang terdekat dengan inti yaitu kulit K.

256 | KSN-K
Seri KSN Kabupaten

Contoh :

c. Daerah di atas pita kestabilan (Z > 83)

Inti di daerah ini surplus neutron dan proton. Untuk mencapai kestabilan, inti memancarkan partikel
alfa. Oleh karena itu, nomor atom akan berkurang dua sedangkan nomor massa berkurang empat.

Contoh :

Waktu Paruh
Menentukan bagian unsur yang masih tersisa dari perumusan waktu paruh:

Dimana
t = lama waktu peluruhan
T 1/2 = waktu paruh unsur radioaktif
No = banyak atom radioaktif mula-mula
Nt = banyak atom radioaktif yang tersisa setelah meluruh selama waktu t

Soal KSN/ OSK Kabupaten yang pernah keluar

1. 2005 OSN-K
Unsur radioaktif G dan H mempunyai waktu paruh berturut-turut 5 dan 15 menit. Bila jumlah G adalah
4 kali banyaknya H, maka bila keduanya meluruh bersamaan, berapa lama waktu yang dibutuhkan
agar supaya jumlah atom unsur G yang tersisa sama banyaknya dengan unsur H ?
A. 5 menit
B. 10 menit
C. 15 meit
D. 20 menit
E. 30 menit

257 | KSN-K

Anda mungkin juga menyukai