Anda di halaman 1dari 1

PERLAWANAN RAKYAT BANTEN

KELOMPOK 3 : BEATRICE - FARREL PUTU - NICHOLAS


Tahun 1596 dan menandingi perkembangan VOC di 3. Banten melepaskan haknya atas
Cornelis de Houtman datang pertama ke Batavia, usaha yang dilakukan: Cirebon dan menyerahkan pada VOC
Banten (sudah menjadi kota bandar yang 1. Mengundang pedagang Eropa lain 4. Sungai Cisadane menjadi batas wilayah
ramai meliputi seluruh Banten, Priangan, (Inggris, Perancis, Denmark, Portugis). Banten dengan VOC (Batavia).
Cirebon) 2. Mengembangkan hubungan dagang 5. Tidak melakukan perjanjian dengan
Pertama kali  berdagang  disambut dengan negara-negara Asia (Persia, kerajaan lain kecuali VOC
baik Benggala, Siam, Tonkin, Cina, India).
Silsilah Kesultanan Banten
Monopoli dan penetrasi politik  VOC tidak senang:
pertentangan 1. Sering memblokade jung-jung Cina. Sultan Ageng Tirtayasa
Belanda mengirim ekspedisi kedua dan 2. Kapal dagang Maluku dilarang (1651-1683)
diterima baik, karena: meneruskan perjalanan ke Banten.
1. Banten sedang berperang (bermusuhan Sultan Ageng Tirtayasa membalas VOC:
dengan Portugis di Malaka) 1. Mengirim pasukan untuk mengganggu Sultan Haji Pangeran Arya
2. Sikap bersahabat dari pedagang kapal VOC. (1683-1687) Purbaya
Belanda. 2. Menimbulkan gangguan di Batavia.
3. Pandai dalam mengambil hati Raja 3. Merusak kebun tanaman tebu milik
Banten. VOC. (Pangeran Ratu) (Pangeran Adipati)
Sultan Abu’l Fadhl Sultan Abu’l Mahasin
Peta Letak Geografis Kesultanan Tahun 1671 (1687-1690) (1690-1733)
Banten Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat:
1. Putra mahkota, Sultan Haji  Ratu
pembantu yang bertanggung jawab Meninggal Sultan Zainul Syarifah Pangeran Arya
Arifin Adisantika
urusan dalam negeri (1733 – 1747) Fatimah (1752)
2. Pangeran Arya Purbaya  bertanggung
Syarif Abdullah
jawab urusan luar negeri. Pangeran Gusti (1750)
Pemisahan urusan pemerintahan diketahui (1753-1773)
oleh W. Caeff, wakil VOC di Banten. Tahun 1750 dan 1752
Tahun 1680 Terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin Ki
Sultan Haji dihasut VOC agar urusan Tapa dan Ratu Bagus Buang  sangat kuat,
pemerintahan di Banten tidak dipisah-pisah VOC kewalahan, namun berhasil
dan jangan sampai kekuasaan jatuh ke dipadamkan
tangan Arya Purbaya. Sultan Haji meminta Tahun 1752
bantuan VOC dan diterima dengan syarat: Banten dipaksa menandatangani perjanjian
1. Menyerahkan Cirebon pada VOC.  sangat merugikan Banten, isi:
Tahun 1602 2. Memonopoli lada di Banten dan 1. Banten dibawah kekuasaan penuh VOC,
VOC berdiri, memperkuat posisi menyingkarkan para pedagang Persia, walau pemerintahan tetap di tangan
perdagangan Belanda di Indonesia dan India, dan Cina. sultan
membangun perwakilan dagang yang 3. Banten harus membayar 600.000 ringgit 2. Banten harus mengirim utusan ke
pertama di Banten. jika ingkar janji. Batavia memberikan upeti berupa lada
Alasan: 4. Pasukan Banten yang menguasai daerah tiap tahun
1. Karena strategis sebagai bandar pantai dan pedalaman Priangan segera 3. Hanya VOC yang boleh mendirikan
perdagangan internasional. ditarik. benteng di Banten
2. VOC ingin memonopoli dagang dan Tahun 1681 4. Menjual kopi dan tebu hanya pada VOC
menguasai Banten. Sultan Haji berhasil merebut Istana 5. Jumlah produksi kopi dan tebu
3. Niat VOC mengalami kegagalan karena Surosowan, Sultan Ageng membangun ditentukan VOC
ditentang rakyat dan kerajaan. kerajaan baru dengan pusat di Tirtayasa. Tahun 1809
Kesultanan Banten dihapuskan  dibagi jadi
Tahun 1619 Tahun 1682 2 wilayah: Caringin dan Serang (Gubjend
Belanda membangun kota pelabuhan di Sultan Ageng mengepung Istana Daendels)
Sunda Kelapa, dinamakan Batavia untuk Surosowan  dipukul mundur dan terdesak
menyaingi Banten. Akibatnya terjadi hingga Benteng Tirtayasa  Sultan Ageng Tahun 1813
perebutan posisi sebagai Bandar Tirtayasa dan Pangeran Purbaya Dibagi menjadi 4 kabupaten (Sir Stamford
Perdagangan Internasional. meloloskan diri ke hutan Lebak, tapi masih Raffles):
menyerang dengan bergerilya  VOC 1. Kab. Banten Lor  Pangeran
Tahun 1651
memburu  Sultan Ageng bergerak ke arah Sumarenggala
Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta (gelar:
Bogor  karena tipu muslihat, (1683) Sultan 2. Kab. Banten Kulon  Tubagus Hayudin
Sultan Abu al-Fath Abulfatah). 3. Kab. Banten Tengah  Tubagus Ramlan
Ageng dan Pangeran Purbaya ditangkap
dan ditawan hingga meninggal (1692) di 4. Kab. Banten Kidul  Tumenggung
Batavia Suradilaga
Kekalahan Sultan Ageng: karena senjata Pesan Moral:
lebih kuno & pasukan sedikit. 1. Lebih mempercayai keluarga
Sultan Ageng Tirtayasa

Tahun 1682 2. Mendiskusikan masalah dengan keluarga


Sultan Haji dinobatkan menjadi sultan dan terlebih dahulu
menandatangani persyaratan: 3. Tidak mudah terpengaruh dengan orang
1. VOC mendapat hak monopoli dagang di lain
Banten dan daerah pengaruhnya. 4. Tidak mudah percaya, jika belum ada
2. Banten harus membayar kerugian dan bukti pasti
Berusaha memulihkan posisi Banten kerusakan pada VOC sebesar 12.000 5. Pantang menyerah
sebagai bandar perdagangan Internasional ringgit 6. Berani membela kebenaran

Sumber : Buku Sejarah


Indonesia kelas XI

Anda mungkin juga menyukai