Indonesia terhadap
bangsa barat
2
Peta Konsep
Perlawanan Bangsa Indonesia
Terhadap Bangsa Barat
terhadap bangsa
Portugis
1. Perlawanan aceh
2. Perlawanan Malaka
3. Perlawanan Demak
4. Perlawanan Ternate
5. Perlawanan Minahasa
4
1.
Perlawanan Aceh
5
di malaka
Sultan Demak yang dipimpin Raden Patah mengirim pasukan dibawah
pimpinan anaknya Adipati Unus. Penyerangan ini terjadi tahun 1512 dan
1513. Namun, penyerangan yang dilakukan Adipati Unus mengalami
kegagalan. Hal ini dikarenkan :
1. Serangan dengan persiapan kurang Matang
2. Jarak penyerangan yang jauh
3. Kurangnya Persenjataan
8
Perlawanan Fatahillah
Dalam rangka melakukan ekspansansi di daerah Nusantara. Kerajaan demak
mengirim Fatahillah untuk menggagalkan kerja sama antara Portugis dan
Padjajaran. Maka dari itu Fatahillah melakukan penyerangan ke sunda kelapa
dan mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Hingga pada tahun 1527, Sunda
Kelapa berubah nama menjadi Jayakarta yang berarti kemenangan yang
sempurna
9
Minahasa Vs Spanyol
Tidak hanya bangsa Portugis yang ingin menguasai rempah-repah
sekaligus tanahnya namun bangsa Spanyol juga sama pula keinginannya
terhadap Indonesia. Spanyolmelakukan hak monopolinya di kepualaun
Minahasa hal Ini memantik kemarahan penguasa Minahasa dan rakyatnya
Pecah perang pertama tahun 1643 di Tompaso yang mengakibatkan
40 tentara Spanyol tewas di kali dan Batu sedang pihak Minahasa Panglima
Monde beserta 9 tentara gugur. Selanjutnya, Perang terjadi tahun 1644
Perang disebabkan oleh ketidaksenangan anak suku Tombatu terhadap
usaha monopoli perdagangan beras yang dilakukan Spanyol dan
kesengsaraan rakyat akibat ketamakan orang-orang Spanyol.
Namun demikian pasukan Spanyol dapat dikejar dan berkat bantuan
residen VOC, Herman Jansz Steynkuler berhasil diadakan kesepakatan
damai pada 21 September Pada kesepakatan tersebut dinyatakan bahwa
pasukan Minahasa menguasai Tompaso Baru, Rumoong bawah, dan
Kawangkoan Bawah. sebelum akhirnya menjadi daerah otonom
11
Penjajahan VOC
1602-1799
12
VOC VS Indonesia
SULTAN NUKU
Pada tahun 1780, VOC memaksa Tidore untuk mendatangani traktat tahun 1780 mengenai
penurunan status kerajaan Tidore dari Sekutu menjadi daerah vasal. VOC banyak mencampuri
urusan intern dari kerajaan Tidore salah satunya ialah pengangkatan Putra Alam sebagai sultan
Tidore.
Pengangkatan tersebut mendapatkan perlawanan dari Pangeran Nuku sebagai Putra
Mahkota kerajaan Tidore. Dalam perlawanannya sultan Nuku bekerja sama dengan seluruh rakyat
maluku serta rakyat papua yang dipimpin oleh Raja Ampat. Sultan Nuku menggunakan siasat
yang ia ambil dari Belanda, yaitu Siasat Devide et Impera dimana siasat ini menggunakan sistem
pecah belah.
Pada tahun 1796, Sultan Nuku dapat mengambil kembali Pulau Banda serta dapat
membebaskan Ternate dan Tidore. Pada tanggal 14 November 1805 Sultan Nuku wafat diusia 67
tahun.
14
SULTAN Agung
Sultan Agung adalah raja yang paling terkenal dari
kerajaan Mataram
Perlawanan Banten
perang Banten berawal dari perdagangan rempah – rempah
yang seringkali diangkut dari Maluku ke Banten terutama oleh
pedagang dari Jawa.
Perlawanan yang dilakukan oleh Raden Mas Said atau Pangeran Samber
Nyowo dibantu oleh masyarakat sekitar. ini merupakan ancaman yang serus bagi
Pakubuwono II. Besarknya kekwatiran Pakubuwono akan perlawanan Raden Mas
Said pada pada tahun 1745 Pakubuwana II mengumumkan barang siapa yang
dapat memadamkan perlawanan Mas Said akan diberi hadiah sebidang tanah di
Sukowati (di wilayah Sragen sekarang).
Mendengar sayembara itu pangeran mangkubuni yang tidak lain adalah
adik kandung Pakubuono II mencoba untuk mendapatkan hadiah tersebut hal ini
dilakukannya utuk membuktikan apakah pakubuwono II bernar-benar oranga
yang jujur. Bersama pasukannnya Mangkubumi berhasil memadamkan
perlawanan Mas Said.
24