Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KUNJUNGAN MUSEUM

BALAPUTERA DEWA PALEMBANG

OLEH KELOMPOK: 1

1. Marrisa Putri Asiana


2. Ardini
3. Reta Ramadhani
4. Randy Ramadhan
5. Syika Cahaya Lestari
6. Keyla Dwi Febriyanti Saputri
7. Sahilla wulandari

SMK TAMANSISWA 1 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang sudah melimpahkan rahmat
serta karunia-nya, jadi kita bisa menyelesaikan laporan kunjungan ke Museum Balaputera
Dewa yang dilaksanakan pada selasa 07 februari 2023.

Lewat laporan ini juga kita mengucapkan terima terutama terhadap Ibu Kepala Bagian,
Nyi Ropiko,S.Pd. yang sudah memberi peluang terhadap kita untuk melsayakan perjalan wisata
ini, jadi kegiatan wisata ini bisa berlangsung dengan bagus.

Kita menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini tetap banyak
kekurangannya, maka dari tersebut saran dan kritik yang membangun, sangat kita harapkan
dari pembaca demi menyempurnakan laporan ini.

Palembang, 15 Februari 2023

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................I


DAFTAR ISI............................................................................................................................. II
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Sejarah Museum Balaputera Dewa ................................................................................. 3
2.2 Macam-Macam Koleksi Museum Balaputera Dewa .................................................. 4
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 10
3.2 Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11
LAMPIRAN............................................................................................................................. 12

II
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1337 tahun jika
berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut
Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan
Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota
ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai
maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah
yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990).

Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan
kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat
atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang
membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa
melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu
tempat yang digenangi oleh air.

Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota
ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk
kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini
bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti “lawang (pintu)”,
“gedang (pisang)”, adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa,
seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk
dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.

Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:

• Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang),


• Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada
tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan,

1
• Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan
menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah
bin Alwi Jamalullail,
• Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang
Kemambang,
• Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit.

Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain
songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan
di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat
ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun
tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan.
Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini
melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau.
Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang
didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat
harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di
dunia.

Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain “Festival
Sriwijaya” setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival
Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati
Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Museum Balaputera Dewa?
2. Dimana letak Museum Balaputera Dewa?
3. Apa saja koleksi peninggalan sejarah yang ada di Museum Balaputera Dewa?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah kota Palembang secara lengkap.
2. Untuk sarana pendidikan.
3. Untuk mengetahui letak Museum Balaputera Dewa.
4. Untuk mengenal macam-macam peninggalan di Museum Balaputera Dewa.
5. Sebagai sarana rekreasi siswa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Museum Balaputera Dewa


Museum Balaputra Dewa atau secara resmi disebut Museum Negeri Provinsi Sumatra Selatan
"Balaputra Dewa", adalah sebuah museum etnografi yang terletak di Kota Palembang, Sumatra
Selatan, Indonesia. Nama Balaputra Dewa sendiri diambil dari salah satu nama raja abad ke-9
Kerajaan Sriwijaya yang saat itu merupakan masa puncak kejayaannya, yakni Sri Maharaja
Balaputra Dewa (890-960 M).

Sumatera Selatan memiliki sejarah panjang keberadaannya. Provinsi yang sejak berabad
lampau dikenal dengan nama Bumi Sriwijaya ini merupakan lokasi berdirinya kerajaan maritim
termasyur di nusantara bernama Kerajaan Sriwijaya. Memasuki abad ke-15, berdirilah
Kesultanan Palembang yang berkuasa hingga kedatangan kolonialisme Belanda ke bumi
Sriwijaya. Jauh sebelum itu, menurut Van der Hoop, peneliti asal Belanda, Sumatera Selatan
merupakan salah satu wilayah di nusantara yang banyak ditemukan pemukiman dari zaman
megalith.

Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah panjang, Sumatera Selatan tentu
memiliki berbagai benda peninggalan bersejarah. Untuk menjaga dan melestarikannya, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan kemudian membangun Museum
Balaputera Dewa di Jalan Srijaya I No 28, Palembang. Museum yang memiliki luas lahan
sekitar 23.565 m2 ini menyimpan 10 jenis koleksi, dengan jumlah koleksi mencapai 3.882 item.

3
2.2 Macam-Macam Koleksi Museum Balaputera Dewa
Secara umum, Museum Balaputera Dewa menyimpan berbagai koleksi dari zaman pra-sejarah,
zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga ke zaman kolonialisme
Belanda. Berikut penjelasan mengenai koleksi-koleksi tersebut :

1. Kain Batik Semen/Batik Semen Cloth Kain Batik Semen ini memiliki panjang 252 cm dan
lebar 107 cm. Sejarahnya, kain ini dibatik oleh
Saridjah Niung atau lebih dikenal dengan Ibu Soed
dan diberikan kepada Hj. R.A. Masturah sebagai
hadiah pernikahannya dengan dr. A.K.Gani. Kain
jenis batik tulis ini dibuat hanya tiga helai, dua
diantaranya dihadiahkan kepada Hj. Fatmawati
Soekarno dan Hj. Siti Rahmiati Hatta. Dilihat dari
ragam hiasnya, kain ini memiliki perpaduan motif
“Semen sida raja” dan “Semen gendhong”. Koleksi
ini dihibahkan oleh salah seorang anak dr. A.K. Gani,
yaitu G.I. Priyanti Gani, pada 11 Februari 2021.
Hingga saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur
Museum Pahlawan Nasional Mayjen TNI (Purn.) dr.
A.K. Gani.

2. Baju Angkinan Baju dengan sulangan “Angkinan” merupakan


modifikasi baju kurung Melayu dan menjadi bagian
dari kelengkapan pakaian adat pengantin perempuan
Palembang. Aesan Pak Sangkong. Busana tersebut
biasa dipakai pada upacara “Nyumputih” dan
“Pengantin Balik” dalam rangkaian adat perkawinan
Palembang. Pada 18 Mei 2022, baju angkinan ini
dihibahkan kepada Museum Negeri Sumatera Selatan
oleh ketua AGSI (Asosiasi Guru Sejarah Indonesia)
wilayah Sumatera Selatan, Merry Hamraeny, S.Pd.,
M.M. Menurutnya, baju ini dikenakan oleh sang Ibu
Hj. Rohani Ali, pada acara pernikahan dengan sang
Ayah, H. Hamdan Abdullah, tahun 1960. Ukuran baju
ini memiliki panjang 95 cm dan lebar 71 cm.
4
3. Kain Batik Buketan

Kain ini, dilhat dari ragam hiasnya,


merupakan batik pesisir motif buketan
(rangkaian bunga) yang di buat dengan teknik
kombinasi cap dan tulis.Motif tersebut
diyakini muncul pada massa Hindu –
Belanda, sekitar tahun 1840. Sedangkan
menurut sang pemilik, Bani Hasyim, kain
batik ini berasal dari Yogyakarta sehingga
dinamakannya “Batik Mataram Yogyakarta”.
Beliau menghibakan koleksi ini kepada
Musium Negeri Sumatera Selatan pada 16
Januari 2023.

4. Siwar

Siwar yang konon berkekuatan


magis ini dihibahkan oleh Kepala
Desa Pajar Bulan Kecamatan
Tanjung Sakti PUMI Kabupaten
Lahat ,yaitu Bapak Junika, pada 12
Oktober 2021.

5
5. Kain dan Selendang Batik Jepri

Kain dan selendang batik motif “jepri” ini


dihibahkan oleh Bani Hasin pada 16
Januari 2023.Jenis kain ini merupakan
satu diantara 23 motof batik Palembang
dan biasa dikenakan perempuan dewasa
dengan setelan” baju kurung” atau
”kebayak tabur” saat menghadiri upacara
lifecycle adat Palembang. Kedua helai
kain ini dibatik dengan teknik kombinasi
cap dan tulis. Keunggulannya terletak
pada bahan dasar, yaitu lain dobby
viscose, yang membuat bentuk dan warna
motifnya lebih “ hidup”.

6. Sepeda Onthel

Sepeda onthel atau bisa disebut dengan


seped unta, pit kebo (sepeda kerbau)
atau pit panacal adalah sebuah tipe
sepeda standar dengan ban ukuran 28
inchi yang biasa digunakan oleh
masyarakat perkotaan sampai akhir
tahun 1970-an.

6
7. Fragmen Meriam Lelo

Fragmen bagian pangkal meriam


Melayu yang ditemukan didasar
sungai Musi ini dihibahkan oleh
Raden Pangku Alam, S.H,
“Palembang Pusaka Bahari” Pada
07 Desember 2021.

8. Bilah Keris

Bilah Keris luk bergaya seni


Sriwijaya yang ditemukan didasar
Sungai Musi ini dihibahkan
kepada Museum Negeri Sumatera
Selatan pada tahun 2021.

7
9. Tumbak Lado

Tumbak Lado tanpa warangka ini


dihibahkan oleh Allisan dari Desa
Kedaton Kecamatan Kedaton
peninjauan Raya Kabupaten Ogan
Komering Ulu pada 12 April 2022.

10. Kapak

Kapak kecil bergagang panjang ini


merupakan peninggalan Pembarap Cik
Usin bin Depati Tjik Nanang yang
dirawat oleh Win Fauzi dari desa
Kedatan peninjauan Kabupaten Ogan
Komring Ulu dan dihibahkan pada 28
Maret 2022.

11. Peralatan Memasak


Koleksi hibah peralatan atau
perlengkapan memasak
Museum Negeri Sumatera
Selatan terhitung tahun 2014-
September 2020 berjumlah
20 Buah Koleksi terdiri dari
5 Buah Guci.9 Buah Kendi, 1
Buah Periuk, 1 Buah
Nampan kuningan, 1 Buah
Mangkuk, 1 Buah Cetakan
8 kue, dan 1 Buah Piringan.
12. Mesin Jahit Engkol
Mesin Jahit ini berusia lebih
dari 100 tahun, Mesin ini
memiliki panjang 56 cm, lebar
22 cm, dan tinggi 24 cm. Mesin
Jahit ini dihibahkan oleh Anna
Maria, S.pd. dari “Asosiasi
Guru Sejarah Indonesia (AGSI)
Wilayah Sumatera Selatan
“pada 18 mei 2022.

13. Kotak Uang

Kotak tempat menyimpan uang kertas dan


logam ini dihibahkan oleh Anna Maria,
S.pd. dari Assosiasi Guru Sejarah
Indonesia (AGSI) Wilayah Sumatera
Selatan “pada 18 mei 2022. kotak ini
memiliki panjang 31 cm, lebar 20,5 cm,
dan tinggi 10 cm.

14. Selung

9
Selung merupakan beliung dengan
gagang dan bilah dililit rotan ini
dihibahkan oleh Raden Pangkualam,
S.H., dari “Palembang Pusaka
Bahari” pada tahun 26 Oktober 2020.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan kunjungan sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi SMK
Tamansiswa 1 Palembang.

1. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini siswa dapat menambah ilmu pengetahuan.
2. Kegiatan kunjungan menambah pengalaman.
3. Dapat mengembangkan potensi, etika, estetika dan pratika.
4. Menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.

3.2 Saran
Dengan terselesainya karya tulis ingin mengemukakan beberapa saran yang kiranya berguna
bagi siswa-siswi kelas X. Adapun sarannya yaitu :

1. Pada waktu melaksanakan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yang ada di
objek.
2. Berhati-hati dalam kunjungan karena lokasi kunjungan adalah museum, jangan sampai
merusak barang.
3. Mengikuti tata tertib museum.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.yuksinau.id/contoh-laporan-kunjungan-museum/

https://ikayulisa26.wordpress.com/2014/11/07/kebudayaan-palembang-sebagai-bagian-
budaya-indonesia

11
LAMPIRAN

12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai