OLEH KELOMPOK: 1
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang sudah melimpahkan rahmat
serta karunia-nya, jadi kita bisa menyelesaikan laporan kunjungan ke Museum Balaputera
Dewa yang dilaksanakan pada selasa 07 februari 2023.
Lewat laporan ini juga kita mengucapkan terima terutama terhadap Ibu Kepala Bagian,
Nyi Ropiko,S.Pd. yang sudah memberi peluang terhadap kita untuk melsayakan perjalan wisata
ini, jadi kegiatan wisata ini bisa berlangsung dengan bagus.
Kita menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini tetap banyak
kekurangannya, maka dari tersebut saran dan kritik yang membangun, sangat kita harapkan
dari pembaca demi menyempurnakan laporan ini.
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1337 tahun jika
berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut
Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan
Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota
ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai
maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah
yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990).
Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan
kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat
atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang
membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa
melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu
tempat yang digenangi oleh air.
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota
ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk
kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini
bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti “lawang (pintu)”,
“gedang (pisang)”, adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa,
seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk
dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
1
• Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan
menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah
bin Alwi Jamalullail,
• Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang
Kemambang,
• Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit.
Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain
songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan
di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat
ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun
tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan.
Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini
melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau.
Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang
didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat
harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di
dunia.
Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain “Festival
Sriwijaya” setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival
Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati
Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah kota Palembang secara lengkap.
2. Untuk sarana pendidikan.
3. Untuk mengetahui letak Museum Balaputera Dewa.
4. Untuk mengenal macam-macam peninggalan di Museum Balaputera Dewa.
5. Sebagai sarana rekreasi siswa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sumatera Selatan memiliki sejarah panjang keberadaannya. Provinsi yang sejak berabad
lampau dikenal dengan nama Bumi Sriwijaya ini merupakan lokasi berdirinya kerajaan maritim
termasyur di nusantara bernama Kerajaan Sriwijaya. Memasuki abad ke-15, berdirilah
Kesultanan Palembang yang berkuasa hingga kedatangan kolonialisme Belanda ke bumi
Sriwijaya. Jauh sebelum itu, menurut Van der Hoop, peneliti asal Belanda, Sumatera Selatan
merupakan salah satu wilayah di nusantara yang banyak ditemukan pemukiman dari zaman
megalith.
Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sejarah panjang, Sumatera Selatan tentu
memiliki berbagai benda peninggalan bersejarah. Untuk menjaga dan melestarikannya, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan kemudian membangun Museum
Balaputera Dewa di Jalan Srijaya I No 28, Palembang. Museum yang memiliki luas lahan
sekitar 23.565 m2 ini menyimpan 10 jenis koleksi, dengan jumlah koleksi mencapai 3.882 item.
3
2.2 Macam-Macam Koleksi Museum Balaputera Dewa
Secara umum, Museum Balaputera Dewa menyimpan berbagai koleksi dari zaman pra-sejarah,
zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga ke zaman kolonialisme
Belanda. Berikut penjelasan mengenai koleksi-koleksi tersebut :
1. Kain Batik Semen/Batik Semen Cloth Kain Batik Semen ini memiliki panjang 252 cm dan
lebar 107 cm. Sejarahnya, kain ini dibatik oleh
Saridjah Niung atau lebih dikenal dengan Ibu Soed
dan diberikan kepada Hj. R.A. Masturah sebagai
hadiah pernikahannya dengan dr. A.K.Gani. Kain
jenis batik tulis ini dibuat hanya tiga helai, dua
diantaranya dihadiahkan kepada Hj. Fatmawati
Soekarno dan Hj. Siti Rahmiati Hatta. Dilihat dari
ragam hiasnya, kain ini memiliki perpaduan motif
“Semen sida raja” dan “Semen gendhong”. Koleksi
ini dihibahkan oleh salah seorang anak dr. A.K. Gani,
yaitu G.I. Priyanti Gani, pada 11 Februari 2021.
Hingga saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur
Museum Pahlawan Nasional Mayjen TNI (Purn.) dr.
A.K. Gani.
4. Siwar
5
5. Kain dan Selendang Batik Jepri
6. Sepeda Onthel
6
7. Fragmen Meriam Lelo
8. Bilah Keris
7
9. Tumbak Lado
10. Kapak
14. Selung
9
Selung merupakan beliung dengan
gagang dan bilah dililit rotan ini
dihibahkan oleh Raden Pangkualam,
S.H., dari “Palembang Pusaka
Bahari” pada tahun 26 Oktober 2020.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan kunjungan sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi SMK
Tamansiswa 1 Palembang.
1. Dengan adanya kegiatan kunjungan ini siswa dapat menambah ilmu pengetahuan.
2. Kegiatan kunjungan menambah pengalaman.
3. Dapat mengembangkan potensi, etika, estetika dan pratika.
4. Menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
3.2 Saran
Dengan terselesainya karya tulis ingin mengemukakan beberapa saran yang kiranya berguna
bagi siswa-siswi kelas X. Adapun sarannya yaitu :
1. Pada waktu melaksanakan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yang ada di
objek.
2. Berhati-hati dalam kunjungan karena lokasi kunjungan adalah museum, jangan sampai
merusak barang.
3. Mengikuti tata tertib museum.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.yuksinau.id/contoh-laporan-kunjungan-museum/
https://ikayulisa26.wordpress.com/2014/11/07/kebudayaan-palembang-sebagai-bagian-
budaya-indonesia
11
LAMPIRAN
12
13
14
15