daerah di Indonesia.
Palembang selain sebagai kota pempek, juga dikenal sebagai kota sungai.
Semua tersaji lengkap di Palembang Ibukota Sumatera Selatan, mulai dari : wisata alam, wisata kuliner,
wisata sejarah, dan wisata kebudayaan. Jika anda berkunjung ke Palembang, jangan hanya membawa
pulang pempek-nya saja, namun bawa pulang juga pengalaman berharga dari berbagai macam wisata yang
ada disana.
Jika kita menggunakan pesawat untuk mencapai Palembang, akan disambut banyak informasi wisata di
Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, akan tetapi jika menyebrang dengan kapal laut, kamu tak akan
menemukan hal serupa di pelabuhan Boom Baru.
Jika kita datang ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Palembang, yang letaknya di Jl. Sultan Mahmud
Badaruddin II no.2, tepat di bawah Museum Sultan Badarudin, kita bisa membawa pulang berbagai flyer
dan buku panduan wisata negeri Pempek tersebut.
Di bawah ini referensi tempat wisata menarik di kota Palembang untuk dikunjungi, selama kita
menjelajah kota Pempek :
1. Wisata Sejarah :
Masjid Agung Palembang
Benteng Kuto Besak
Jembatan Ampera
Monumen Penderitaan Rakyat
Museum Sultan Badaruddin II
Museum Balaputra Dewa
Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya
Kampung Kapiten
2. Wisata Alam
Sungai Musi
Di Hari Kemerdekaan dan hari jadi Kota Palembang [17 Juni] biasanya terdapat Perahu Bidar dan Perahu
Motor Hias yang menyemarakkan suasana sungai Musi.
Pulau Kemaro
Terdapat Klenteng Budha dan Pagoda yang dibuka, juga sangat ramai saat perayaan Cap Go Meh.
Bukit Siguntang
Kita bisa menikmati panorama kota Palembang dari ketinggian Bukit Siguntang. Bukit ini juga merupakan
objek wisata arkeologi.
2. Wisata Kuliner
Semua jenis pempek asli Palembang tentunya harus kita coba sebelum pulang ke rumah atau ke tempat
asal.
Aneka jenis Pempek Palembang : Pempek Kapal Selam, Pempek Tahu, Pempek Lenggang, Pepmpek
Kates, Pempek Lenjer, Pempek Panggang, Pempek Adaan, Pempek Kerupuk, Model, Tekwan, Lakitan,
Celimpungan, Burgo, Lakso, Ketolo, Kelasan, Kelempang.. hmmm yummy hauce!
Aneka jenis jajanan pasar pagi : dadar jiwo, mentu, bugis, kuepau, apem, apem banyu, gunjing, putu
embun, putu mayang, telok ukan, blunder, ketan, ketan punar, klepon, bodem, gelenak, engkak cucut,
engkak medok, engkak ketan.
Satu lagi, katanya ada restoran dan banyak tempat makan enak di bawah dan di sepanjang sungai musi jika
kita ingin mencicipi berbagai kuliner laut disana, jangan lewatkan tempoyak ikan Palembang yang yummy
dan gak ada di tempat lain.
4. Wisata Kebudayaan
Tenun Songket Palembang [di Jl. Lap. Hatta & Jl. Naga Swidak]
Tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai, Tari Tenun Songket, Tari Rodat Cempako, Tari Mejeng Besuko.
Tari Madik, Seni Dul Muluk, dan Wayang Palembang.
Dan, sebenarnya masih banyak daftar wisata lain di kota Palembang, tolong ditambahkan jika ada yang
terlewat yua :D
Jika berkunjung ke Palembang, jangan lupa bawa oleh-oleh songket aslinya, hmm.. pastilah harganya bisa
jauh lebih murah jika kita membeli di tempat pembuatannya langsung. [wish someday...]
Objek Wisata
Jembatan Ampera
Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah
menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai
pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian
Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah
bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu
contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-
makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-
makam Islam di Jawa.
Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain
songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya
dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain.
Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan
menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan
sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna
emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya
dan pengaruh China di masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna
emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan
Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan
menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis
tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang
nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih
mempertahankan motif - motif tradisional setempat.
Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain
"Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota
Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai
festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.
Pempek merupakan makanan khas Palembang yang telah terkenal seantero nusantara
Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau
tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat
Palembang.
Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam dan gurih
Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk
menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu
udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni
Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).
Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong kecil-kecil dan kemudian
disiram kuah santan pedas.
Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan
yang lebih besar dan disiram kuah santan.
Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba
dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.
Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar
gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.
Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.
Martabak HAR,adalah makanan Khas dari timur.yang dibawah oleh warga
keturunan. berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor
ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.
Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging
ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan
buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih
hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.
Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih
menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama
halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan
nasi putih hangat.
Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.
Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang
ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa
disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.
Otak - otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan
dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus
daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap
dengan saus cabai / kacang.
Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur
hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau
dipanggang hingga mengembang.
Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur,
kemudian digoreng.
Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan
susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai
sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak,
manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan
Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan.
Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering
disajikan di hari raya."[15]
Kue Delapan Jam, dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini benar - benar
sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu
delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk
tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.
Kue Srikayo, berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip
puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa
manis dan legit.
[sunting] Olahraga
Stadion Gelora Sriwijaya Palembang
Selain itu, stadion ini merupakan homebase bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya
Football Club Sriwijaya FC yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat
Palembang.
Kota Palembang juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank
SUMSELBABEL.
[sunting] Hotel