Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKTUALISASI

POTENSI KEARIFAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT


SUMENEP

Durratun Afifah

21011110260

Ilmu Hukum

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA


BARU

UNUVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021
A. Pendahuluan
Museum keraton Sumenep, yang terletak di Jl. Dr. Sutomo No.6, Lingkungan
Delama, Pajagalan, Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Museum keraton Sumenep adalah tempat tinggal raja dan keluarga raja.
Disana juga menjadi pusat pemerintahan semasa berdirinya waktu itu. Bahkan,
sampai saat ini pun Keraton Sumenep didiami oleh bupati yang menjadi sebagai
wali kota Sumenep. Keraton Sumenep pertama kali dibangun pada masa
Tumenggung Arga Nata Kusumo I pada tahun 1726.
Museum keraton Sumenep merupakan destinasi wisata sejarah yang ramai
dikunjungi oleh wisatawan. Selain menjadi akses pada masa pemerintahan jaman
dulu, ekssitensi keraton Sumenep masih berkembang hingga saat ini. Ada beberapa
kompleks yang menjadi ciri khas museum keraton Sumenep. Diantaranya adalah
pemandian putri, dan alquran yang ditulis satu malam oleh Sultan Abd Rachman
dan kereta kuda hadiah dari kolenial Inggris.
B. Tujuan
Dengan adanya destinasi pariwisata tersebut, diharapkan dapat menunjang
perkembangan dan pemeliharaan tempat bersejarah museum keraton Sumenep.
Agar tidak menjadi pusat pariwisata tertinggal dan minim pengunjung.
C. Analisa Potensi Yang Dapat Dikembangkan
Analisa ini ini bertujuan untuk menjabarkan potensi dan karakteristik masing-
masing kawasan yang menjadi fokus penelitian.
Keberadaan Peninggalan sejarah Islam dan kolonial Kondisi eksisting
masing-masing kawasan menunjukkan bahwa kawasan alun-alun Kota Sumenep
dan PT Garam Persero mempunyai potensi paling besar untuk dikembangkan
sebagai kawasan wisata budaya. Hal ini dikarenakan jumlah dan keberagaman
peninggalan di kawasan ini yang paling banyak dibandingkan yang lainnya.
Suwena [3] menjelaskan bahwa semakin banyak dan beragam atraksi wisata yang
diberikan kawasan akan semakin memberikan daya tarik yang lebih besar terhadap
wisatawan. Kawasan alun-alun terdiri dari tangsi prajurit Kerajaan, bangunan
Keraton dan Museum Sumenep dan Masjid Agung, pola permukiman “taneyan
lanjeng” dan kawasan PT garam Persero mempunyai peninggalan berupa
perumahan karyawan, rumah mesin, pergudangan garam dan kantor PT Garam
Persero serta Asta lanceng . kawasan lainnya masih mempunyai jumlah yang
kurang banyak dibandingkan dengan kedua kawasan tersebuta. Keberadaan
Peninggalan sejarah Islam dan kolonial Kondisi eksisting masing-masing kawasan
menunjukkan bahwa kawasan alun-alun Kota Sumenep dan PT Garam Persero
mempunyai potensi paling besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata
budaya. Hal ini dikarenakan jumlah dan keberagaman peninggalan di kawasan ini
yang paling banyak dibandingkan yang lainnya. Suwena [3] menjelaskan bahwa
semakin banyak dan beragam atraksi wisata yang diberikan kawasan akan semakin
memberikan daya tarik yang lebih besar terhadap wisatawan. Kawasan alun-alun
terdiri dari tangsi prajurit Kerajaan, bangunan Keraton dan Museum Sumenep dan
Masjid Agung, pola permukiman “taneyan lanjeng” dan kawasan PT garam Persero
mempunyai peninggalan berupa perumahan karyawan, rumah mesin, pergudangan
garam dan kantor PT Garam Persero serta Asta lanceng . kawasan lainnya masih
mempunyai jumlah yang kurang banyak dibandingkan dengan kedua kawasan
tersebuta. Keberadaan Peninggalan sejarah Islam dan kolonial Kondisi eksisting
masing-masing kawasan menunjukkan bahwa kawasan alun-alun Kota Sumenep
dan PT Garam Persero mempunyai potensi paling besar untuk dikembangkan
sebagai kawasan wisata budaya. Hal ini dikarenakan jumlah dan keberagaman
peninggalan di kawasan ini yang paling banyak dibandingkan yang lainnya.
Suwena [3] menjelaskan bahwa semakin banyak dan beragam atraksi wisata yang
diberikan kawasan akan semakin memberikan daya tarik yang lebih besar terhadap
wisatawan. Kawasan alun-alun terdiri dari tangsi prajurit Kerajaan, bangunan
Keraton dan Museum Sumenep dan Masjid Agung, pola permukiman “taneyan
lanjeng” dan kawasan PT garam Persero mempunyai peninggalan berupa
perumahan karyawan, rumah mesin, pergudangan garam dan kantor PT Garam
Persero serta Asta lanceng . kawasan lainnya masih mempunyai jumlah yang
kurang banyak dibandingkan dengan kedua kawasan tersebut
Karakteristik keberadaan kebudayaan dan Kesenian Tradisional Kawasan
Alun-alun Kota Sumenep mempunyai beragam kebudayaan dan kesenian
tradisional warisan budaya lampau. Dibandingkan dengan kawasan lainnya,
kawasan ini mempunyai budaya yang paling banyak dan beragam yaitu Perayaan
hari jadi Sumenep, event pertengahan tahun, kesenian macopat, klenengan, hadrah,
kebudayaan “meminang wanita”, permainan tradisional dan “tanpangantanan”, tari
tradisional, pagelaran topeng dan “Tayub” tiap pertengahan tahun. Ini menjadi
potensi untuk mengembangkan kawasan ini menjadi kawasan wisata budaya.
Semakin banyak dan beragam akan memberikan
Banyak sekali sesuatu yang dapat pada keraton sumenep. Selain pengetahuan
bersejarah dan situs bersejarah. Museum keraton Sumenep juga digolongkan
sebagai objek wisata religi dikota Sumenep. kawasan alun alun Sumenep juga bisa
dikembangkan. Alun alun yang merupakan tempat bermain dan ramai akan
pengunjung. Masjid juga menjadi tempat yang pokok bagi kerajaan. Posisi masjid
juga sangat amat strategis. Masjid sengaja diletakkan berhadapan dengan alun alun.
Agar, apabila mereka yang mengunjungi alun alun segara kemasjid saat adzan
dikumandangkan.
D. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai