“KUM-KUM”
Disusun Oleh:
Kelompok II
Penyusun
i
TAMAN WISATA “KUM-KUM”
A. DESKRIPSI
1
yangkerap kali ditemui di hutan-hutan Kalimantan, seperti buaya, beruang madu,
burung rangkong, dan monyet. Tak hanya terdapat beberapa binatang, di taman
wisata Kum-Kum juga menyediakan saung-saung kecil yang menyerupai rumah
panggung kecil untuk dipergunakan pengunjung sebagai tempat makan maupun
bersantai bersama keluarga. Selain itu taman wisata Kum-Kum dilengkapi dengan
beberapa cafetaria dan taman bermain bagi anak-anak, serta sebuah panggung live
music Flexiholic yang akan menghibur para pengunjung disana.
Taman wisata Kum-Kum beralamat Jalan Kapten Piere Tendean No.1
Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Untuk biaya tiket
masuk seharga Rp. 5.000 untuk anak-anak, dan Rp. 10.000 untuk orang dewasa.
Sementara bagi pengunjung yang ingin menggunakan saung atau rumah panggung
kecil dikenakan biaya Rp. 20.000/jam. Taman wisata Kum-Kum mulai beroperasi
pada pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB. Namun biasanya jika ingin
mengunjungi taman wisata ini dalam keadaan lebih lenggang dan tidak ramai,
para pengunjung dapat mengunjungi pada pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.
B. DESTINASI
Pada pintu masuk terdapat lahan untuk area parkir yang cukup luas yang
dapat menampung kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Biasanya pada
hari-hari libur, akan ada bus sekolah yang mengantar murid taman kanak-kanak
untuk berwisata maupun mengadakan acara pelepasan siswa-siswi di taman wisata
Kum-Kum ini.
2
Selain disediakannya taman bermain bagi anak-anak, pengunjung juga
dapat menikmati makanan dan minum yang dapat pengunjung pesan di cafetaria.
Sangat banyak pilihan kuliner yang sangat lezat dengan bumbu khas kalimantan
yang sangat menggugah selera. Pengunjung dapat menyantap makanannya di
saung-saung berbentuk rumah panggung kecil yang sangat nyaman dan teduh
karena dikelilingi rindangnya pepohonan karet sambil menikmati aliran air sungai
kahayan. Ditambah lagi pengunjung dapat merasakan sensasi pinggiran sungai
dengan menyaksikan perahu-perahu kecil yang hilir mudik maupun berbagai
aktivitas nelayan yang terkadang terlihat dari taman wisata ini. Sangat tidak
mengherankan jika taman wisata Kum-Kum di jadikan tujuan para pengunjung
untuk bersantai di akhir pekan maupun menikmati waktu luang bersama keluarga.
Tentunya atmosfir di taman wisata ini dapat mengobati kerinduan penggunjung
akan suasana asri, teduh, dan tentram dari kejenuhan suasana kota yang ramai.
3
Selain berbagai fasilitas tersebut, di taman wisata Kum-Kum juga
disediakan wifi bagi pengunjung serta beberapa toilet umum dan mushola kecil
bagi pengunjung yang beragama muslim untuk beribadah. Pada keseluruhan
bangunan yang terdapat di dalam tempat wisata Kum-Kum ini, terbuat dari kayu
begitupula jalan-jalan yang menghubungkan tempat satu dengan yang lainnya
juga terbuat dari papan kayu yang dibangun diatas tanah agar jika air sungai
Kahayan pasang, jalan kayu ini akan menjadi jembatan. Di sepinggir jalan papan
kayu ini juga disediakan tempat duduk yang bebas untuk pengunjung gunakan.
4
besi. Biasanya pengunjung juga dapat memberi makan kepada binatang-
binatang yang ada di taman wisata Kum-Kum ini.
A. SEJARAH
5
menjawab dengan pasti apakah tempat wisata yang ia kelola telah memiliki izin
sebagai Lembaga Konservasi atau tidak. Ia justru menyatakan, berbagai aturan
yang dibuat oleh pemerintah mempersulit masyarakat kecil. “Aturan pemerintah
itu sangat berat, hanya pengusaha kelas Taman Safari atau Jatim Park yang
mampu memenuhi aturan sesuai kebijakan pemerintah. Untuk masyarakat kecil,
harusnya pemerintah bisa lebih bijaksana melihat persoalan pada masing-masing
daerah dan jangan disamaratakan,” tutupnya. Berdasarkan referensi yang di
dapatkan melalui laman greeners.com.
Jadi kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa dibentuknya taman
wisata kum–kum ini adalah dengan tujuan sebagai tempat hiburan yang
representatif dan bernuansa lingkungan terbuka, sebagai asli orang Dayak sang
pemilik dan penerusnya ingin memberikan sebuah edukasi mengenai binatang–
binatang lokal dan hewan–hewan yang hampir punah keberadaanya akibat
kerusakan hutan yang dari tahun ke tahun semakin parah maka dari itu ia
mendirikan wadah sebagai bentuk konservasi tehadap satwa–satwa tersebut.
B. KEUNIKAN
6
masyarakat yang berkunjung juga mendapatkan edukasi mengenai satwa–satwa
yang ada di taman wisata tersebut.
Jika kita haus ataupun lapar tempat wisata ini juga menjual berbagai
macam makanan dan minuman bagi para pengunjung, harga pun cocok di
kantong. Bagi yang ingin menikmati pemandangan yanng indah disertai kelotok
ataupun jukung masyarakat yang lewat, kita bisa menepi ke pinggiran tempat
wisata ini apalagi ketika sore hari tiba, nuansa alam dan lokal nya semakin terasa.
Untuk pengembangannya sendiri perlu memperhatikan pembangunan dan
pengembangan daya tarik wisata Kum-Kum mulai dari atraksinya, transportasi,
promosi, informasi, dan pelayanan, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
untuk mengelola wisata Kum-Kum dengan memberikan pelatihan, reward dan
lain sebagainya yang mendukung sumber daya manusia untuk terus berinovasi
dalam mengelola wisata Kum-Kum. Berikut penulis lampirkan dokumentasi bukti
kunjungan sebelum virus Covid-19 di kota Palangkaraya.
7
Lalu kami juga akan melampirkan beberapa foto yang kami ambil
mengenai keseluruhan taman wisata Kum-Kum ketika kami berkunjung kesana.
8
9
10
SUMBER REFERENSI
https : // www. greeners. co/ berita/ konservasi-satwa-liar-taman-wisata-
kumkum-palangkaraya-meragukan /
11