Anda di halaman 1dari 13

TAMAN WISATA

“KUM-KUM”

Disusun Oleh:
Kelompok II

Kusnandar Gab 115 161


Yohanis .P Gab 116 132
Cuang Gab 117 004
Ni Made Melisa Gab 117 011
Cahyono Gab 117 021
Diana Sri Hartanty Gab 117 022
Nia Ervianti Gab 117 038
Agung Yulianto Gab 117 048
Mealzie Alfridha .A Gab 117 070
Devid Orlando Samosir Gab 117 086
Eko Gab 117 088
Aprinawati Gab 117 099
Etania Martalo Agid Gab 117 102

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menyertai dengan kasih dan sayangnya serta memberikan pengetahuan,
kemampuan dan kesempatan kepada kami sehingga mampu meyelesaikan
penyusunan laporang mengenai tempat wisata yang ada di Palangka Raya yaitu
Taman Wisata “Kum-Kum”. Tulisan laporan ini ditulis sebagai tugas mata
kuliah Kebijakan Pembangunan Dan Pariwisata Berkelanjutan.
Kami sebagai penyusun menyadari, bahwa dalam penulisan laporan ini
masih ada banyak kemungkinan kekurangan yang terdapat di dalamnya karena
keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu, segala masukan dan saran yang
kiranya bersifat membangun akan kami terima dengan tangan terbuka sebagai
bentuk upaya perbaikan bagi kami agar dapat memperbaiki kekurangan yang ada
dilain kesempatan.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis haturkan kepada Bapak Bhayu
Rhama, ST., MBA., Ph.D dan Bapak M. Anzarach Pratama, S.AN., M.PA selaku
dosen pengampu mata kuliah ini, serta untuk segala pihak yang telah membantu
kami dalam penyelesaian makalah ini, kami ucapkan terima kasih. Semoga
laporan mengenai tempat wisata ini dapat berguna baik sebagai referensi, bahan
bacaan, maupun sebagai karya dari kami untuk semua pihak yang membaca.

Palangka Raya, 27 April 2020

Penyusun

i
TAMAN WISATA “KUM-KUM”

A. DESKRIPSI

Pariwisata merupakan salah satu industri gaya baru yang mampu


menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja,
pendapatan, taraf hidup, dan mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara
penerima wisatawan (Wahab, 1997). Seiring dengan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap kualitas hidup, dalam perkembangannya
kebutuhan rekreasi ini telah banyak mengalami perubahan orientasi. Masyarakat
yang semakin peduli terhadap masalah-masalah kerusakan lingkungan dan
hancurnya tatanan kehidupan masyarakat tradisional, melirik pada hal-hal yang
lebih natural.
Pariwisata di Kota Palangka Raya tersebar sesuai dengan potensi geografis
di wilayah ini. Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`-
114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` LintangSelatan, dengan luas wilayah
2.853,52 Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan
berbukitdengan kemiringan kurang dari 40%. Wilayah Palangka Raya dilewati
oleh sebuah sungai besar yaitu sungai Kahayan yang juga merupakan salah satu
faktor eksternal pendukung potensi wisata (Bappeda Kota Palangka Raya: 2011).
Salah satu objek wisata di Kota Palangka Raya yang mudah dijangkau adalah
Taman Wisata Kum Kum.
Tempat wisata ini merupakan salah satu objek wisata yang ramai
dikunjungi oleh wisatawan lokal setiap harinya, baik pada saat musim liburan
ataupun pada hari-hari biasa. Hal ini tentunya dikarenakan lokasinya yang sangat
startegis dan dekat dengan pusat kota, kira-kira hanya sekitar 5 kilometer saja dan
tidak begitu jauh dari jembatan Kahayan yang menjadi icon Kota Palangka Raya.
Tak hanya itu, dikatakan strategis karena juga taman wisata Kum-Kum berlokasi
langsung di tepian sungai Kahayan.
Taman wisata Kum-Kum merupakan taman wisata yang berkonsep kebun
binatang berskala kecil. Binatang-binatang yang ada disana merupakan binatang

1
yangkerap kali ditemui di hutan-hutan Kalimantan, seperti buaya, beruang madu,
burung rangkong, dan monyet. Tak hanya terdapat beberapa binatang, di taman
wisata Kum-Kum juga menyediakan saung-saung kecil yang menyerupai rumah
panggung kecil untuk dipergunakan pengunjung sebagai tempat makan maupun
bersantai bersama keluarga. Selain itu taman wisata Kum-Kum dilengkapi dengan
beberapa cafetaria dan taman bermain bagi anak-anak, serta sebuah panggung live
music Flexiholic yang akan menghibur para pengunjung disana.
Taman wisata Kum-Kum beralamat Jalan Kapten Piere Tendean No.1
Pahandut Seberang, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Untuk biaya tiket
masuk seharga Rp. 5.000 untuk anak-anak, dan Rp. 10.000 untuk orang dewasa.
Sementara bagi pengunjung yang ingin menggunakan saung atau rumah panggung
kecil dikenakan biaya Rp. 20.000/jam. Taman wisata Kum-Kum mulai beroperasi
pada pukul 08.00 WIB hingga 17.30 WIB. Namun biasanya jika ingin
mengunjungi taman wisata ini dalam keadaan lebih lenggang dan tidak ramai,
para pengunjung dapat mengunjungi pada pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.

B. DESTINASI

Pada pintu masuk terdapat lahan untuk area parkir yang cukup luas yang
dapat menampung kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Biasanya pada
hari-hari libur, akan ada bus sekolah yang mengantar murid taman kanak-kanak
untuk berwisata maupun mengadakan acara pelepasan siswa-siswi di taman wisata
Kum-Kum ini.

2
Selain disediakannya taman bermain bagi anak-anak, pengunjung juga
dapat menikmati makanan dan minum yang dapat pengunjung pesan di cafetaria.
Sangat banyak pilihan kuliner yang sangat lezat dengan bumbu khas kalimantan
yang sangat menggugah selera. Pengunjung dapat menyantap makanannya di
saung-saung berbentuk rumah panggung kecil yang sangat nyaman dan teduh
karena dikelilingi rindangnya pepohonan karet sambil menikmati aliran air sungai
kahayan. Ditambah lagi pengunjung dapat merasakan sensasi pinggiran sungai
dengan menyaksikan perahu-perahu kecil yang hilir mudik maupun berbagai
aktivitas nelayan yang terkadang terlihat dari taman wisata ini. Sangat tidak
mengherankan jika taman wisata Kum-Kum di jadikan tujuan para pengunjung
untuk bersantai di akhir pekan maupun menikmati waktu luang bersama keluarga.
Tentunya atmosfir di taman wisata ini dapat mengobati kerinduan penggunjung
akan suasana asri, teduh, dan tentram dari kejenuhan suasana kota yang ramai.

3
Selain berbagai fasilitas tersebut, di taman wisata Kum-Kum juga
disediakan wifi bagi pengunjung serta beberapa toilet umum dan mushola kecil
bagi pengunjung yang beragama muslim untuk beribadah. Pada keseluruhan
bangunan yang terdapat di dalam tempat wisata Kum-Kum ini, terbuat dari kayu
begitupula jalan-jalan yang menghubungkan tempat satu dengan yang lainnya
juga terbuat dari papan kayu yang dibangun diatas tanah agar jika air sungai
Kahayan pasang, jalan kayu ini akan menjadi jembatan. Di sepinggir jalan papan
kayu ini juga disediakan tempat duduk yang bebas untuk pengunjung gunakan.

Kum-Kum seringkali dikatakan sebagai kebun binatang mini, hal ini


dikarenakan taman wisata Kum-Kum terdapat beberapa sekumpulan kecil
binatang seperti monyet, beruang madu, buaya, dan burung rangkong. Binatang-
binatang ini terdapat di dalam kandang-kandang kecil dari kayu dengan jeruji

4
besi. Biasanya pengunjung juga dapat memberi makan kepada binatang-
binatang yang ada di taman wisata Kum-Kum ini.

A. SEJARAH

Taman Wisata Kum-Kum kota Palangkaraya ini dibuat dan dikembangkan


oleh pihak swasta yaitu Marcos Tuwan, dan sudah beroperasi sekitar 17 tahun.
Marcos Tuwan, selaku pemilik taman wisata tersebut mengatakan bahwa
seharusnya pemerintah lebih peka terhadap permasalahan lingkungan dan satwa
yang lebih besar di Kalimantan Tengah. Menurutnya, keberadaan Taman Wisata
Kumkum telah lama menjadi tempat hiburan yang representatif bagi masyarakat
dan masih bertahan hingga saat ini. “Kumkum ini satu-satunya tempat hiburan
masyarakat yang representatif dan masih bertahan di kota Palangkaraya di tengah
kehancuran hutan di Kalimantan Tengah”, ujarnya. Selain itu, Marcos tidak

5
menjawab dengan pasti apakah tempat wisata yang ia kelola telah memiliki izin
sebagai Lembaga Konservasi atau tidak. Ia justru menyatakan, berbagai aturan
yang dibuat oleh pemerintah mempersulit masyarakat kecil. “Aturan pemerintah
itu sangat berat, hanya pengusaha kelas Taman Safari atau Jatim Park yang
mampu memenuhi aturan sesuai kebijakan pemerintah. Untuk masyarakat kecil,
harusnya pemerintah bisa lebih bijaksana melihat persoalan pada masing-masing
daerah dan jangan disamaratakan,” tutupnya. Berdasarkan referensi yang di
dapatkan melalui laman greeners.com.
Jadi kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa dibentuknya taman
wisata kum–kum ini adalah dengan tujuan sebagai tempat hiburan yang
representatif dan bernuansa lingkungan terbuka, sebagai asli orang Dayak sang
pemilik dan penerusnya ingin memberikan sebuah edukasi mengenai binatang–
binatang lokal dan hewan–hewan yang hampir punah keberadaanya akibat
kerusakan hutan yang dari tahun ke tahun semakin parah maka dari itu ia
mendirikan wadah sebagai bentuk konservasi tehadap satwa–satwa tersebut.

B. KEUNIKAN

Keunikan wisata Kum-Kum ini sendiri antara lain ;

1. Terletak di pinggirsungai Kahayan.


2. Satu-satunya tempat wisata di kota Palangkaraya yang memiliki berbagai
macam hewan liar, dan pengunjung dapat berinteraksi secara langsung.
3. Menyediakan fasilitas rumah makan yang mempunyai menu tradisional.
4. Fasilitas taman bermain mini untuk anak-anak.
5. Mempunyai tanaman endemik yaitu Anggrek.

C. PENGALAMAN PRIBADI PENULIS

Berdasarkan pengalaman pribadi penulis mengunjungi wisata Kum-Kum,


wisata ini memiliki keunikan dan kelebihan yang membedakannya dengan tempat
wisata lain di kota Palangkaraya seperti yang dijelaskan di atas. Kita dapat
menikmati nuansa lingkungan yang sejuk seakan menyatu kepada alam,

6
masyarakat yang berkunjung juga mendapatkan edukasi mengenai satwa–satwa
yang ada di taman wisata tersebut.
Jika kita haus ataupun lapar tempat wisata ini juga menjual berbagai
macam makanan dan minuman bagi para pengunjung, harga pun cocok di
kantong. Bagi yang ingin menikmati pemandangan yanng indah disertai kelotok
ataupun jukung masyarakat yang lewat, kita bisa menepi ke pinggiran tempat
wisata ini apalagi ketika sore hari tiba, nuansa alam dan lokal nya semakin terasa.
Untuk pengembangannya sendiri perlu memperhatikan pembangunan dan
pengembangan daya tarik wisata Kum-Kum mulai dari atraksinya, transportasi,
promosi, informasi, dan pelayanan, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat
untuk mengelola wisata Kum-Kum dengan memberikan pelatihan, reward dan
lain sebagainya yang mendukung sumber daya manusia untuk terus berinovasi
dalam mengelola wisata Kum-Kum. Berikut penulis lampirkan dokumentasi bukti
kunjungan sebelum virus Covid-19 di kota Palangkaraya.

7
Lalu kami juga akan melampirkan beberapa foto yang kami ambil
mengenai keseluruhan taman wisata Kum-Kum ketika kami berkunjung kesana.

8
9
10
SUMBER REFERENSI
https : // www. greeners. co/ berita/ konservasi-satwa-liar-taman-wisata-
kumkum-palangkaraya-meragukan /

https : // borneo24. com/ hiburan/w isata-kumkum

https : // travel. detik. com/ dtravelers_stories/ u-1512719/ taman-wisata-


kumkum-tempat-berteduh-dari-sinar-mentari

https : // utiket. com / id / obyek-wisata/ palangkaraya/ 139-taman _ wisata _


kumkum

https : // ksmtour. com/ informasi/ tempat-wisata/ kalimantan-tengah/


taman-wisata-kumkum-kebun-binatang-kecil-di-palangkaraya

11

Anda mungkin juga menyukai