Anda di halaman 1dari 5

FESTIVAL TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

A. Profil Taman Nasional Way Kambas


Taman Nasional Way Kambas didirikan pada tahun 1985. TNWK merupakan sekolah atau
tempat pelatihan gajah pertama di Indonesia, diberi nama Pusat Latihan Gajah (PLG), namun
beberapa waktu kebelakang namanya dirubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG). Selain di
Way Kambas, Pusat pelatihan gajah juga bisa ditemukan di Minas, Riau. Pada Komplek Taman
Nasional juga didirikan International Rhino Foundation yang bertugas untuk menjaga badak
agar tidak punah. PKG merupakan pusat konservasi dalam hal penjinakan, pelatihan,
perkembangbiakan dan konservasi.
Secara geografis terletak di 437 - 515 LS, 10632 - 10652 BT. Dan secara
administrative, Taman Nasional seluas 130.000 ha ini masuk kedalam Kecamatan Way Jepara,
Labuan Meringgai, Sukadana, Purbolinggo, Rumbia dan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung
Tengah, Propinsi Lampung. Dengan kondisi temperatur udara rata-rata berkisar antara 28 -
37 C serta curah hujan 2500 - 3.000 mm/tahun. Terletak di ujung selatan pulau Sumatera dan
berjarak 110 km, atau 2 jam perjalanan dengan mobil, dari Bandar Lampung.
Gambar 1
Peta Taman Nasional Way Kambas

Sumber : Kementrian Kehutanan


Taman Nasional yang terletak di ujung selatan Sumatera sekitar 110 km dari Bandar
Lampung ini setidaknya sudah melatih 300 ekor Gajah. Di Pusat Konservasi Gajah Way Kambas
terdapat sekitar 200 gajah Sumatera yang dilindungi didalam wilayah Taman Nasional. Gajah
Sumatera sendiri merupakan subspesies gajah yang berpostur lebih kecil dari subspesies gajah
lainnya. Sesuai dengan namanya, habitat asli dari gajah ini di Pulau Sumatera, Indonesia.
Walaupun tergolong jenis gajah yang berpostur kecil, Gajah Sumatera tetap merupakan
mamalia terbesar di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, populasinya semakin sedikit. Hal ini
tidak lain diakibatkan oleh perlakuan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Gajah sendiri merupakan binatang yang cerdas, karena mamalia cantik ini memiliki
otak yang lebih besar dibandingkan binatang yang lain. Oleh karena itu, dengan adanya event
tahunan ini,diharapkan masyarakat luas semakin sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian
gajah. Adapun Taman Nasional Way Kambas mempunyai beberapa pesona keindahan flora dan
fauna sebagai berikut :
Pesona Flora
Api-api (Avicenia marina), Pidada (Sonneratia sp.), Nipah (Nypa fructicans), gelam
(Melaleuca leucadendron), Salam (Eugenia polyantha), Rawang (Glocchidion boornensis),
Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Pandan
(Pandanus sp.), Puspa (Schima walichii), Meranti (Shorea sp.), Minyak (Diptorecapus
gracilis), Merbau (Instsia sp.), Pulai (Alstonia angustiloba), Bayur (Pterospermum
javanicum), Keruing (Dipterocarpus sp.), Laban (Vitex pubescens) dan lain-lain.
Pesona Fauna
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus),
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu
(Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa (Cervus unicolor), Ayam hutan
(Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch), Lutung Merah
(Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus), Bebek Hutan (Cairina scutulata),
bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos
javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), Burung
Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) ; berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.

B. Event Festival Taman Nasional Way Kambas


Setelah meriahnya penyelenggaraan Lampung Krakatau Festival bulan Agustus kemarin,
Pemerintah Provinsi Lampung kembali menggelar acara yang tak kalah menarik. Festival Way
Kambas, acara yang menampilkan atraksi-atraksi dari Gajah Sumatera ini akan diselenggarakan
pada tanggal 11 sampai 13 November 2017 mendatang. Bertempat di Taman Nasional Way
Kambas, acara ini bertujuan selain untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun
mancanegara, tetapi juga untuk mengkampanyekan pelestarian Gajah Sumatera. Event kali ini
merupakan kali ke 17 setelah sempat tiga tahun terhenti karena adanya aturan yang melarang
eksploitasi gajah.

Gambar 2
Logo Festival Way Kambas 2017

Pada logo diatas, gambar seekor gajah memegang kamera dan badak bercula dua
menghiasi logo Festival Way Kambas tahun ini. Gambar gajah tersebut merupakan simbolisasi
dari Nunik, gajah betina yang sehat dan lincah yang berada di Taman Nasional Way Kambas
(TNWK). Sedangkan gambar badak bercula dua tersebut merupakan simbolisasi dari Delilah,
badak bercula dua yang lahir di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas. Gajah
Nunik dilahirkan pada Rabu 31 Mei 2017 lalu. Gajah betina kecil yang lincah ini dilahirkan dari
induknya yang bernama Pleno. Nama Nunik juga diambil dari nama panggilan akrab Bupati
Lampung Timur, Chusnunia Chalim. Chalim memberikan nama Nunik kepada bayi gajah
tersebut pada hari keempat kelahirannya pada prosesi mandi kembang di TNWK. Sedangkan
Delilah merupakan badak bercula dua yang dilahirkan pada 11 Mei 2016 lalu di Suaka Rhino
Sumatera TNWK. Nama Delilah diberikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Festival yang diadakan selama tiga hari dari tanggal 11 sampai 13 November 2017 ini
tidak hanya menampilkan atraksi-atraksi dari Gajah Sumatra yang ada di Taman Nasional Way
Kambas saja. Beberapa rangkaian acaranya ialah Pawai Budaya, Jejak Petualang, Way Kambas
Agro Expo, Forest Photography Festival, jalan-jalan 44, dan Fashion Show. Kemudian juga
ada lomba kreasi suvenir, Maraton Way Kambas 10K, fun bike dan XC/MTB, sketsa Way
Kambas, moccaf colour fun serta Way Kambas adventure trail. Kemudian gelaran kolosal
bedana, pagelaran musik, Way Kambas Idol, festival buah nusantara, parade motor antik dan
festival kuliner.
Gambar 3
Poster Festival Taman Nasional Way Kambas 2017

Event : Festival Way Kambas 2017


Tanggal : 11 13 November 2017
Tempat : Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung
Rangkaian Acara : Pawai budaya, jejak petualang, Way Kambas agro expo, forest fotografi
festival, jalan-jalan 44, fasion show, lomba kreasi suvenir, Way Kambas
10K, fun bike dan XC/MTB, sketsa Way Kambas, moccaf colour fun serta
Way Kambas adventure trail, gelaran kolosal bedana, pagelaran musik, Way
Kambas Idol, festival buah nusantara, parade motor antik dan festival
kuliner.
Contact Person : 082181958133

C. Evaluasi Event Festival


Menurut Adi, politisi dari PKS, Festival Way Kambas yang menghabiskan anggaran tidak
kurang dari Rp700 juta itu terkesan mubazir jika tidak membawa dampak positif bagi Lampung
Timur. Dampak postif, menurut Adi, cukup banyak. Detelah adanya festival apa bisa dipastikan
TNWK banyak pengunjung, apa saat festival berlangsung menguntungkan masyarakat sekitar.
Festival Way Kambas yang tidak menyentuh masyarakat kecil dan tidak ada dampak postif bagi
Kabupaten Lampung Timur perlu dievaluasi besar-besaran. Hal itu disampaikan anggota Komisi
IV DPRD Lampung Timur Adi Saprimarta, Sabtu (12/11/2016).
Pengunjung TNWK masih lebih ramai waktu hari raya Idulfitri bila dibanding dengan
festival saat ini, sehingga pedagang di TNWK mengaku tidak selaris saat hari raya Idulfitri.
Menurut Sumi, jika hari raya Idulfitri banyak sekali ditemui kendaraan truk yang berisi banyak
orang, itu menunjukkan masyarakat kecil berbondong-bondong berlibur ke TNWK. Sedangkan
jika festival seperti ini, meski banyak mobil, orangnya sedikit. Untuk hari kedua, selain panitia,
PKG hanya dipenuhi peserta maraton dan offroad sepeda motor, sehingga tampak meriah. Jika
tidak ada dua kelompok peserta itu sudah sangat dipastikan hari kedua festival sepi. Sementara
itu, sejumlah warga yang tinggal di Desa Labuhanratu VII, saat dikonfirmasi Lampung Post
kenapa tidak ikut menyaksikan Festival Way Kambas, mengaku sudah bosan dengan hiburan
yang ada di TNWK, yakni hanya melihat gajah dan sedikit atraksi gajah yang dipamerkan.
Sementara dalam penutupan Festival Way Kambas 2016 ribuan masyarakat terjebak macet
di pintu masuk Way Kambas hingga 10 kilometer lantaran panitia tidak sigap dalam mengatur
membludaknya pengunjung. Akibatnya pengunjung pun mengaku kecewa. Bahkan mereka
memilih putar balik arah pulang. Pantauan inilampung.com, sejak pukul 10.00 pagi hingga sore
hari para pengunjung belum bisa bergerak maju ke lokasi Festival Way Kambas. Karena laju
kendaraan tidak bisa bergerak. Hal itu disebabkan lajur jalan hanya satu arah.
Maka dari itu, untuk tahun 2017 ini event festival Taman Nasional Way Kambas ditambah
dengan event-event lainnya untuk menjadi daya tarik bagi pengunjung serta menjadikan Taman
Way Kambas menjadi objek pariwisata yang lebih dikenal serta membawa manfaat bagi
masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai