Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN KAWASAN WISATA

ANALISA PERBANDINGAN KAWASAN WISATA


TANGKAHAN TERHADAP ECOTOURISM

NAMA:

MUHAMMAD ADITYA DAVI

03061281419054

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
I. DATA KAWASAN

Tangkahan merupakan suatu kawasan yang terletak di Medan, Sumatera Utara. Dianggap
oleh turis local sebagai salah satu surge yang tersembunyi karena keindahan yang ditawarkan
oleh kawasan wisata ini. Yang menarik dan menjadi bahan atraksi adalah kawanan gajah yang
hidup disini. Selain itu terdapat juga hutan rimbun yang menjadi lokasi favorit para turis untuk
dijelajahi.
Komunitas dengan basis Ecotourism yang digunakan oleh Tangkahan ini dapat
menghentikan illegal logging, peningkatan kehidupan, dan juga rasa percaya diri terhadap apa
yang dimiliki. Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT) merupakan lembaga local yang dibangun
dengan tujuan untuk mengembangkan Ecotourism sebagai bentuk baru kehidupan masyarakat
lokal dan mengatasi illegal logging.
Indecon membantu mengembangakan LPT dalam pelatihan warga lokal dalam hal
memandu turis, alat-alat tangan, dll. Selain indecon, Taman Nasional Gunung Leuser juga
menjadi pengawas dalam pengembangan kawasan Ecotourism ini. LPT dibangun pada 20 April
2001 dan terdiri atas 2 desa yaitu; desa Namo Sialang dan desa Sei Serdang yang
menggabungkan diri demi kemajuan daerah Tangkahan.

AKOMODASI

Tiga buah akomodasi pertama di bawah terletak di sisi lain sungai. Terdapat perahu
ramah lingkungan yang tersedia, menggunakan air yang mengalir sebagai satu-satunya bentuk
transportasi alternatif. Untuk Rp. 10.000,00 telah mendapatkan akses selama tiga hari. Sebuah
jembatan berjalan di atas sungai mungkin akan dibangun akhir tahun ini .
Jika ada turis yang bepergian dengan kendaraan mereka sendiri, dapat parkir di area di
depan Visitor Center. Untuk biaya Rp. 10.000,00 per mobil selama yang diinginkan pengunjung
tersebutu, ditambah Rp. 20.000,00 untuk malam pertama dan Rp. 10.000,00 untuk malam
berikutnya. Untuk sepeda motor yang parkir Rp. 5.000,00 untuk seluruh tinggal ditambah Rp.
10.000,00 per malam.

INFORMASI MENGENAI PENGINAPAN

Terdapat beberapa penginapan yang dikelola oleh warga yang berbeda tetapi diatur oleh 1
organisasi yaitu CTO. Dibawah merupakan penginapan beserta info dari penginapan tersebut:

1. Mega Inn. Ph: 081370211009, 085371122213. megadepari@yahoo.com dan


www.megainn.com 9 kamar dengan Mandi: Rp . 75-100,000. Dua asrama dengan 5
tempat tidur: Rp. 30.000,00 per orang.

2. Bamboo River (alias Black Tiger Lodge). Ph: 085358676372 ( Wak Youn ). 9 kamar
dengan kamar mandi, Rp. 150-250.000,00 termasuk sarapan.
3. Jungle Lodge. Ph: 08137633478. Kamar mandi pribadi web: ssitepu@aol.com dan
www.junglelodge.net 9 kamar w: Rp. 85-200.000,00.

4. Linnea Resort, 081260463071 (Benny), 081370531176 (Kinul). 8 kamar dengan kamar


mandi pribad : Rp . 130.000.

5. Egy Inn, Ph: 08126558569. Empat kamar dengan kamar mandi: Rp. 100.000,00.

6. Pondok hijau, Telepon: 081370084859, 081375052438. Dua belas kamar dengan kamar
mandi: Rp. 110-150.000,00.

AKTIVITAS YANG DAPAT DILAKUKAN


1. Mengendarai gajah
Untuk bergabung dengan patroli hutan, dapat menuju Pusat Pengunjung CTO dan
mereka akan mengatur segalanya, termasuk izin parkir ( Rp. 20.000,00). Anda tidak bisa
pergi langsung ke kamp gajah. Sebuah satu jam perjalanan di hutan adalah Rp.
650.000,00 per orang dan jam. Hanya satu dan tiga jam perjalanan yang tersedia. Harga
termasuk izin taman. Satu jam perjalanan pada mengikuti sungai dan ditambah tiga jam
lagi perjalanan memasuki hutan.
Menunggang gajah dapat dikombinasikan dengan berkemah dan tubing. Misalnya
satu jam perjalanan, memandikan gajah, mengunjungi air terjun, tubing dan makan siang.
Sebuah perjalanan dua hari satu malam dengan naik gajah selama 3 jam, tubing,
berkemah dan makanan Rp. 6.300.000,00 untuk 2 orang.
Pengunjung juga bisa melihat dan membantu memandikan gajah. Setiap pagi
sekitar pukul 08.30 dan sore pukul 15.30 para gajah datang ke sungai untuk mandi. Setiap
gajah memiliki "Mahout", atau pelatih /driver gajah. Menghormati gajah dan ikuti
petunjuk dari para pawang. Gajah merupakan makhluk yang besar dan memiliki pikiran
mereka sendiri, semua gajah yang terdapat di Tangkahan lahir di alam liar. Untuk
membantu memandikan gajah dan memberi mereka makanan ringan gajah adalah Rp.
100.000,00.
Terdapat kursus 3 hari dalam penanganan gajah di CRU, dengan hanya Rp.
4.500.000,00. Pengunjung perlu waktu 1 bulan untuk menjadi mahout bersertifikat, tetapi
dengan tiga hari Anda dapat belajar banyak dan mendapatkan pengalaman yang unik.

2. Berenang dan Tubing


Sungai Musam sangat cocok untuk mandi dan bermain-main di air jerniha tau
hanya berjalanjalan di sungai, menjelajahi pemandangan dan menikmati sungai. Hanya
mengapung kembali turun, pengunjung dapat menyewa tabung untuk Rp. 10.000,00 per
hari. Ini sangat ideal untuk mengambang kembali ke sungai.
Justru sebaliknya akomodasi yang ada di dalam Sungai Musam adalah sebuah gua
kecil yang sempit, di dalamnya ada mata air panas yang indah. Cocok untuk duduk sendiri
merenung atau dengan teman, berbicara tentang keindahan hidup. CTO juga mengatur
petualangan tabung yang berlangsung selama jam, 3 jam, atau 5 jam.

3. Jungle Trekking
Ijin taman dan panduan yang wajib untuk trekking berada di Taman Nasional
Gunung Leuser. Itu semua tersedia di komunitas yang dimiliki CTO Visitor Centre. Ada
beberapa treks dan berjalan untuk dipilih.

Beberapa contoh treks tersedia :


1. Sebuah 2,5 jam "Family Trek" adalah Rp. 360.000,00 untuk 2 orang.
2. Sebuah 3-3,5 jam "Youth Trek " adalah Rp. 600.000,00 untuk 3 orang.
3. Sebuah perjalanan sehari penuh adalah Rp. 990.000,00 untuk 3 orang.
4. Kombinasi hari penuh trekking, caving, dan tubing kembali ke rumah adalah Rp.
1.260.000,00 untuk 3 orang.

CTO memiliki beberapa paket trekking yang dapat dipilih, tersedia hingga
beberapa hari yang pengunjung inginkan. Pengunjung juga dapat perjalanan ke Bukit
Lawang. Ada air terjun yang tingginya 10 m dan gua besar, empat sampai lima jam
perjalanan dari Tangkahan. Perjalanan pulang dilakukan dengan tubing.
4. Kehidupan Desa
Tangkahan sendiri hanya terdiri dari beberapa gubuk saja, tapi dua desa terdekat,
beberapa kilometer jauhnya, memiliki jumlah penduduk sekitar 2.000 orang. Penduduk
setempat bekerja terutama di bidang kelapa sawit dan perkebunan karet. Tanggal 1 dan 15
setiap bulan adalah "pasar karet" ketika penduduk setempat menjual karet mentah mereka
kepada pembeli yang datang dan mengambilnya. Hal ini dapat menjadi pengalaman yang
menarik bagi pengunjung.

5. Kerajinan Tangan
Terdapat beberapa kerajinan tangan yang dibuat oleh warga sekitar dan dapat
dijadikan sebagai souvenir untuk keluarga maupun teman pengunjung. Contohnya adalah
kalung yang dibuat menggunakan batuan berwarna dari sungai.
II. TINJAUAN PUSTAKA
ECOTOURISM

Ecotourism merupakan bentuk pariwisata yang melibatkan mengunjungi lokasi yang


rapuh, murni, dan relatif tidak terganggu daerah alam, dimaksudkan sebagai dampak rendah dan
alternatif skala kecil dalam standar komersial (massa) pariwisata. Tujuannya mungkin untuk
mendidik wisatawan, untuk menyediakan dana untuk konservasi ekologi, untuk secara langsung
manfaat pembangunan ekonomi dan pemberdayaan politik kepada masyarakat lokal, atau untuk
mendorong penghormatan terhadap budaya yang berbeda dan hak asasi manusia. Sejak 1980-an
Ecotourism telah dianggap sebagai upaya kritis oleh lingkungan, sehingga generasi mendatang
mungkin menemukan tujuan wisata yang masih belum terjamah oleh manusia. Beberapa orang
menggunakan deskripsi ini sebagai definisi kerja Ecotourism.
Umumnya, Ecotourism berhubungan langsung dengan bagian-bagian yang hidup dari
lingkungan alam. Ecotourism berfokus pada perjalanan yang bertanggung jawab secara sosial,
pertumbuhan pribadi, dan kelestarian lingkungan. Ecotourism biasanya melibatkan perjalanan ke
tujuan dimana flora, fauna, dan warisan budaya adalah atraksi utama. Ecotourism ini
dimaksudkan untuk menawarkan wisatawan wawasan tentang dampak manusia terhadap
lingkungan, dan untuk menumbuhkan apresiasi yang lebih besar dari habitat alam kita.
Program Ecotourism bertanggung jawab untuk meminimalkan aspek negatif dari
pariwisata konvensional pada lingkungan dan meningkatkan integritas budaya masyarakat
setempat. Oleh karena itu, selain mengevaluasi faktor lingkungan dan budaya, merupakan bagian
integral dari Ecotourism adalah promosi daur ulang, efisiensi energi, konservasi air, dan
penciptaan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Untuk alasan ini, Ecotourism sering
menarik perhatian pendukung tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Istilah Ecotourism, seperti pariwisata berkelanjutan, dianggap oleh masyarakat
banyak menjadi sebuah oxymoron. Pariwisata pada umumnya tergantung pada dan meningkatkan
transportasi udara, memberikan kontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca dari
pembakaran ditempatkan tinggi ke stratosfer di mana mereka segera berkontribusi pada fenomena
perangkap panas di belakang pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, "efek
keseluruhan dari pariwisata berkelanjutan adalah negatif, di mana, seperti Ecotourism, aspirasi
filantropis dengan topeng demi kepentingan diri sendiri.

KRITERIA ECOTOURISM

Ecotourism merupakan bentuk pariwisata


dimana pengunjung mengunjungi daerah di dalam
alam padang gurun terpencil atau lingkungan
pedesaan. Menurut definisi dan prinsip-prinsip
ecotourism yang ditetapkan oleh The International
Ecotourism Society (TIES) pada tahun 1990,
ecotourism adalah "perjalanan Bertanggung jawab
untuk daerah alami demi melestarikan lingkungan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat." (TIES, 1990). Martha Honey, memperluas
definisi pada TIES dengan menggambarkan tujuh
karakteristik ekowisata , yaitu:
1. Melibatkan perjalanan ke destinasi alami.
2. Meminimalkan dampak.
3. Membangun kesadaran lingkungan.
4. Memberikan manfaat keuangan langsung untuk konservasi.
5. Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal.
6. Menghormati budaya lokal, seperti:

konservasi keanekaragaman hayati dan keragaman budaya melalui perlindungan


ekosistem
promosi pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati , dengan menyediakan
pekerjaan bagi penduduk lokal.
berbagi semua manfaat sosial ekonomi dengan masyarakat lokal dan masyarakat adat
dengan memiliki persetujuan dan partisipasi dalam pengelolaan perusahaan ekowisata.
pariwisata untuk sumber daya alam yang masih alami, dengan dampak minimal pada
lingkungan menjadi perhatian utama.
minimalisasi dampak lingkungan pariwisata sendiri.
keterjangkauan dan kurangnya limbah dalam bentuk mewah.
budaya lokal, flora dan fauna menjadi atraksi utama.
masyarakat lokal mendapatkan keuntungan dari bentuk pariwisata ekonomi, sering lebih
dari pada pariwisata massal.

SUMBER DAYA ECOTOURISM

Terdapat beberapa sumber daya agar Ecotourism dapat dilakukan, yaitu:

1. Laut. 5. Agro
2. Gunung. 6. Sumber Daya Geologi, seperti kawah
3. Hutan. Vulkanik, dll.
4. Alam Liar.

JENIS-JENIS ECOTOURISM
Ecotourism dibagi menjadi dua jenis, yaitu Hard Ecotourism dan juga Soft Ecotourism.
1. Hard Ecotourism
Merupakan jenis Ecotourism dimana pengunjung benar-benar menyatu dengan alam
dengan fasilitas penunjang yang seminimal mungkin. Jenis ini merupakan tipe ideal
dari Ecotourism dimana pembangunan pariwisata pada satu lokasi masih sangat
didukung oleh alam dengan campur tangan manusi yang minimal. Pariwisata jenis ini
hanya ditujukan pada pengunjung yang siap dan mau menyatu dengan alam, dengan
perlengkapan dan fasilitas yang minim, missal botanist, environmentalist, ecologist.

2. Soft Ecotourism
Merupakan lawan dari jenis pariwisata diatas. Apabila Hard Ecotourism sengat
meminimalkan fasilitas untuk manusia, Soft Ecotourism sangat memanjakan
pengunjungnya dengan setting alam. Komitmen terhadap alam pada jenis pariwisata
ini tidak sekuat Hard Ecotourism. Pengalaman yang diberikan kepada pengunjung
juga kebanyakan dilakukan menggunakan perantara.
AKOMODASI

Merupakan salah satu bagian penting dari jenis Ecotourism, dimana dalam bagian ini,
tempat tinggal dari turis tersebut dijabarkan dan disesuaikan dengan jenis dari Ecotourism seperti
diatas. Semakin terpencil dan dalam kita ke lokasi pariwisata ini, maka akan sedikit pula lokasi
yang dapat kita gunakan untuk tinggal dan berlindung. Dengan settingan seperti ini pengunjung
akan mengurangi sampah-sampah yang mewah, contoh kaleng soda, plastic untuk bungkus
makanan, dll. Yang dicari dari Ecotourism adalah settingan dimana kita dapat meminimalkan
efek negative seperti itu. Dengan begitu alam yang kita jelajahi dapat terawatt dan dapat
dinikmati oleh pengunjung berikutnya.

Kebanyakan pengunjung sangat menikmati wisata dimana lokasi wisata tersebut masih
terjaga kualitas alamnya. Tidak sedikit juga yang mau dan ingin bersatu dengan alam, jenis ini
termasuk dalam Hard Ecotourism dimana pengunjung tinggal di alam secara langsung, baik
menggunakan tenda maupun tinggal di gubuk.

Ada juga pengunjung yang tinggal di sebuah villa dengan fasilitas yang lengkap dan
kemudahan akses, inilah yang dimaksud dengan Soft Ecotourism. Pengunjung yang seperti ini
memiliki kemungkinan untuk merusak alam karena sampah yang digunakannya. Bukan berarti
Hard Ecotourism tidak mengeluarkan sampah, tetapi pengunjung yang ingin dimanja oleh
fasilitas kebanyakan tidak mau bertanggung jawab dengan alam. Meskipun aturan yang diberikan
sudah jelas.

TIPOLOGI ECOTOURISM
Merupakan golongan-golongan dari pengunjung yang melakukan pariwisata ini, terdiri dari 3
jenis, yaitu:

1. The Rough Ecotourist


Merupakan golongan yang melakukan perjalanan pariwisata secara kasar.
Kebanyakan turis ini merupakan turis dengan usia yang bisa dibilang muda dan mampu
melakukan kegiatan berat. Dalam melakukan perjalanan biasanya turis dalam golongan
ini melakukannya baik sendirian maupun dalam kelompok kecil. Turis jenis ini juga
jarang terlibat dengan organisasi dan kalaupun terlibat organisasi yang mereka ikuti
berdiri sendiri dan bertujuan untuk mencari kesenangan. Biaya perjalanan yang digunakan
oleh turis ini bisa dibilang minim dan terbatas, sehingga aktivitas yang mereka lakukan
hanya aktivitas yang menggunakan biaya kecil dan pengalamanan yang banyak,
contohnnya hiking dan kemah.

2. The Smooth Ecotourist


Turis jenis ini melakukan perjalanan dengan tujuan untuk menikmat baik
pemandangan maupun menikmati jenis-jenis keanekaragaman alam. Biasanya turis ini
melakukan perjalanan dalam grup dan dipandu oleh tour guide. Usia dari turis ini
bervariasi dari bapak-bapak hingga kejenjang tua. Mereka dari jenis turis ini
mendambakan liburan yang santai dengan pemandangan yang indah.

3. The Specialist Ecotourist


Turis ini berbeda dengan jenis turis yang lain. Ketika turis jenis lain melakukan
pariwisata dengan tujuan bersenang-senang, turis ini kebanyakan melakukan perjalanan
dengan tujuan ilmu pengetahuan. Dengan usia bervariasi dari muda hingga usia tua,
kebanyakan dari turis ini berpariwisata sendiri baik tanpa terikat suatu organisai maupun
ikut dalam tur khusus dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal biaya, turis ini tidak selalu
bergantung pada biaya yang dikelolanya sendiri, terkadang biaya tersebut datang dari
perusahaan/universitas tempat sang turis bekerja.
III. ANALISA
Menurut data dan juga tinjauan pustaka yang telah dijabarkan sebelumya, lokasi wisata
alam Tangkahan merupakan wisata alam yang dikelola dan dirancang dengan tujuan melestarikan
alam. Menurut tinjauan pustaka, Ecotourism merupakan pariwisata yang dirancang demi
kelestarian alam dan juga bahan pembelajaran bagi turis wisata tersebut.

ANALISA KRITERIA

Sesuai dengan criteria yang telah diberikan pada tunjauan pustaka, yaitu:

1. Melibatkan perjalanan ke destinasi alami.


Perjalanan yang dilakukan di Tangkahan ini merupakan wisata yang sangat
menuju alam dan wisata dari alam. Salah satu tujuan destinasi tersebut adalah lokasi
hutan dan juga Sungai Masum yang ada disekitaran lokasi. Hutan dan sungai ini
adalah contoh dari destinasi alam yang diberikan oleh lokasi wisata Tangkahan.

2. Meminimalkan dampak.
Dampak yang diberikan oleh pariwisata ini adalah berkurangnya illegal logging
yang kerap terjadi dilokasi pariwisata sebelum dibentuk.

3. Membangun kesadaran lingkungan.


Ini terlihat dari kepedulian masyarakat terhadap illegal logging dan juga
pemeliharaan gajah yang direlokasi dari Aceh.

4. Memberikan manfaat keuangan langsung untuk konservasi.


Hasil keuntungan yang diberikan oleh parawisata digunakan oleh LPT untuk
pemeliharaan hutan agar terhindar dari illegal logging.
5. Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal.
Dari dibukanya lokasi wisata warga lokal dapat mendapatkan keuntungan yang
besar, dari dibukanya penginapan sampai dibukanya lapangan kerja baik sebagai
pemandu, perawat lokasi wisata, maupun sebagai pelatih gajah.

6. Menghormati budaya lokal.


Budaya lokal yang berada di lokasi ini tetap terjaga dan tetap dibiarkan tanpa
diganggu sedikit pun.

ANALISA SUMBER DAYA DAN AKTIVITAS

1. Hutan
Hutan yang berada di lokasi Tangkahan menjadi salah satu sumber dengan dibukanya
trekking sehingga turis dapat menjelajahi hutan. Hutan di sini juga dijaga oleh penjaga
hutan ditemani oleh gajah. Kegiatan ini juga menjadi salah satu atraksi yang dapat diikuti
oleh turis.

2. Sungai Masum
Sungai yang mengalir disekitar lokasi wisata dibuka sebagai lokasi terbuka dan dapat
dinikmati oleh pengunjung Tangkahan. Turis Tangkahang dapat berenang disekitar dan
menikmati air terjun yang berada di hulu sungai. Selain itu, jalur arung jeram juga dibuka
mengikuti alur sungai.
3. Gua Masum
Gua ini berada di hilir sungai dan diakses melalui jalur sungai. Didalam gua ini
pengunjung dapat bersantai di dalam gua sambil menikmati ketenangan yang ditawarkan
didalam gua.
ANALISA JENIS

Hard Ecotourism

Jenis parawisata dari wisata ini adalah wisata yang mengusung Hard Ecotourism dimana lokasi
dari wisata ini terletak didalam hutan. Selain itu, lokasi ini juga memiliki akomodasi yang bisa
dibilang sangat sederhana, meskipun ada tetapi fasilitas yang ditawarkan sangat minim. Dengan
transportasi yang juga minim hanya dapat menggunakan jalur pejalan dan juga menggunakan
gajah.

ANALISA TIPOLOGI

1. The Rough Ecotourist


Untuk jenis pengunjung ini banyak ditemukan di lokasi wisata ini. Pengunjung yang
berusia muda banyak menggunakan tempat ini sebagai lokasi arung jeram dan juga lokasi
kemah. Selain itu, biaya yang ditawarkan oleh wisata ini tergolong murah.
2. The Smooth Ecotourist
The Smooth Ecotourist juga banyak terlihat, karena adanya pengunjung yang datang
bersama keluarga. Atraksi yang ditawarkan oleh wisata ini tergolong dapat dinikmati
bersama keluarga. Banyak juga yang datang untuk menikmati alam dan juga gua.

3. The Specialist Ecotourist


Turis ini tergolong sedikit, karena lokasi ini memiliki sedikit yang dapat diteliti.
ANALISA SWOT

Strength Weakness
Gajah yang dikembang biakan Terdapat bekas lokasi illegal
dilokasi ini menjadi salah satu logging sehingga sedikit
daya tarik mengurangi keindahan hutan

Hutan serta sungai berjalan serasi Jauhnya lokasi wisata


dalam menciptakan suasana Tidak dapat dilalui kendaraan
wisata Ecotourism besar.
Opportunity SO WO
Terdapat 2 desa dengan Dengan banyaknya bantuan yang Dari pihak swasta dapat membantu
penduduk berkisar 2.000 orang ditawarkan dari pihak luar, baik melakukan penanaman kembali

Warga sekitar mau bekerja sama dari pihak swasta dan juga warga dari hutan yang gundul akibat dari

dengan pihak pengelola. sekitar dapat membantu dalam Illegal Logging.


perawatan hutan dan juga sungai di Warga Sekitar juga dapat
Terdapat bantuan dari pihak
wisata Tangkahan. membantu dalam penjagaan hutan
swasta yang mementingkan
Warga sekitar dapat berperan dari Illegal Logging.
alam.
sebagai pengelola dan juga perawat Pengunjung wisata dapat
dari lokasi wisata Tangkahan ini. meninggalkan kendaraannya di
rumah warga sekitar.
Threat ST WT
Ancaman dari wisata ini adalah Keindahan dari hutan yang ada Apabila tidak dirawat dengan baik
adanya illegal logging dilokasi dalam wisata Tangkahan dapat maka lokasi hutan gundul dapat
ini. berkurang apabila pelaku Illegal bertambah luas dengan adanya

Persaingan wisata Tangkahan Logging tidak ditangani Illegal Logging.

dengan wisata alam lain yang secepatnya. Kebanyakan pengunjung wisata

terdapat di Medan. Atraksi yang ditawarkan dari ingin mendapat pelayanan yang
wisata alam Tangkahan harus dapat baik dengan kemudahan seperti
bersaing dengan wisata alam lain kendaraan pribadi yang dapat
yang tersebar luas di wilayah dikendarai di lokasi wisata. Dengan
Sumatera Utara. sulitnya kendaraan untuk memasuki
lokasi wisata maka akan membuat
pengunjung kesulitan.
IV. KESIMPULAN

Jadi kesimpulan yang dapat ditarik dari analisa diatas adalah tangkahan merupakan wisata
alam yang sudah memenuhi criteria dari Ecotourism secara baik. Wisata Tangkahan ini juga
dapat mengurangi penebangan pohon yang saat itu ada di lokasi hutan tempat wisata ini.
Berhubungan dengan ancaman tersebut, pengelola dapat bekerja dengan baik menjaga dan
melestarikan wisata ini.

Rekomendasi:

Yang perlu ditambahkan pada wisata ini adalah pemasaran yang lebih luas. Meskipun
dikatakan sebagai surge yang tersembunyi, wisata ini masih dapat berkembang dan meraup
untung yang lebih besar dengan frekuensi pengunjung yang lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai