Anda di halaman 1dari 37

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Dalam persaingan dunia bisnis di bidang pariwisata dalam beberapa tahu

terakhir semakin meningkat. Indonesia memiliki sektor pariwisata dimana

memiliki peran penting dalam pembagunan dalam negeri. Sektor pariwisata

merupakan salah satu sumber pemasukan terbesar karena dapat langsung dapat

dirasakan oleh para Stakeholder serta masyarakat Indonesia. Keberlangsungan

pariwisata tidak lepas dari Sumber Daya Masyarakat (SDM) yang berkualitas.

Menurut Sofyandi menurut sofyandi sebagai suatu strategi dalam menerapkan fugsi –

fungsi manajeman yaitu planning, organizing, leading and controlling, dalam setiap

aktifitas atau fungsi oprasional sumber daya manusia mulai dari proses penarikan,

seleksi, pelatihan, dan pengembagan, penempatan yang meliputi promosi, demosi

dan tansfer, penilaia kerja dan pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga

pemustusan hubungan kerja, yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif

dari sumber daya manusia terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif

dan efesien.

Program studi Destinasi Pariwisata (DPW) merupakan salah satu bagian dari

kampus Politeknik Pariwisata Bali. Program studi ini telah ada sejak 2009. Dan

program studi ini telah menciptakan lulusan yang bekerja dalam berbagai bidang

seperti Bisnis Pengelolaan kawasan Pariwisata, Instansi Pemerintah, Tenaga

Edukasi dan Peneliti. Sebagai salah satu program

studi di Politeknik Pariwisata Bali serta untuk mewujudkan visi dan misi dari

program studi ini, DPW melaksanakan program di luar pembelajaran kuliah teori
1
untuk mempertajam wawasan dan pengetahuan mahasiswa serta mengaplikasikan

teori yang telah diperoleh saat pembelajaran, maka diadakan kegiatan Praktek Kerja

Nyata (PKN). PKN merupakan program yang dilakukan untuk membentuk sumber

daya manusia yang mampu beradaptasi dengan semua perubahan lingkungan, serta

orang – orang baru di sekitar di industri pariwisata maupun perhotelan. Kegiatan ini

wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali Tingkat akhir,

karena dengan melaksanakan program tersebut dapat membentuk karakter seorang

mahasiswa yang memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi dalam industri

kerja baik dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan PKN ini dilaksanakan di

beberapa industri seperti Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas

Pariwisata, atau Badan Usaha yang langsung terjun di pariwisata, baik itudi area ali

maupu di luar Bali. Pada semester ini penulis mendapat kesempatan untuk

melakukan praktek kerja nyata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten

Buton Utara. Penulis wajib melaksanakan kegiatan ini selama 6 bulan dengan

terjadwal dari tanggal 10 Juli 2021 hingga Desember 2021.Selama kegiatan PKN

berlangsung penulis diminta untuk bekerja di bidang Destinasi dan Pemasaran

dimana bidang ini memiliki peran penting dalam pengembagan pariwisata suatu

destinasi.laporan ini merangkum semua jenis kegiata penulis kurang lebih selama 6

bulan.

B. Tujuan Praktik Kerja Industri

1. Untuk membentuk karakteristik setiap mahasiswa dalam

mempersiapkan mental dalam dunia kerja dan menjadi lulusan yang

berkualitas.

2
2. Sebagai sarana perbandingan dan pengimpletasian materi dan praktik

yang telah didapatkan oleh mahasiswa di kampus dengan keadaan nyata di

dunia industri.

3. Membentuk etos kerja yang baik bagi mahasiswa sehingga kedepannya

dapat menjadi lulusan yang siap bekerja.

C. Manfaat Praktik Kerja Industri

1. Sebagai sarana untuk mengasah fisik maupun mental dan kemampan

berpikir kritis yang dimiliki mahasiswa dalam bekerja di industri.

2. Pihak industri mendapat tenaga tambahan, sehingga dapat

mempermudah pekerjaan.

3. Sebagai sarana dalam megevaluasi dan mengembangkan kurikulum

pendidikan dalam penyesuaiannya di era global.

D. Landasan Teori

1. Destinasi Pariwisata

Menurut Undang-Undang No 10 tahun 2009 tentang

kepariwisataan, Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang

berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat

daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, akesibilitas, serta

masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

2. Produk Wisata

Middleton (2001:122) menjelaskan definsi produk wisata yang lebih

dalam yaitu “The tourist products to be considered as an amalgam of three

main components of attraction, facilities at destination an accessibility of

the destination. Kemudian Teori Middleton (2001:124) yang kemudian

3
dilengkapi oleh Direktorat Jendral Parwisata Republik Indonesia yang

menyebutkan perkembangan dikaitkan atas 4 faktor yaitu:

a. Attraction (Daya tarik)

1. Site Attractions mencakup tempat-tempat bersejarah, tempat

dengan iklim yang baik, pantai, pemandangan alam yang

indah.

2. Event Attractions mencakup kejadian atau peristiwa misalnya

kongres, pameran, festival atau peristiwa lainya.

b. Amenities (Fasilitas) tersedia fasilitas yaitu tempat

penginapan, restoran, transport lokal yang memungkinkan

wisatawan bebergian, alat-alat komunikasi yang melengkapi

kebutuhan wisatawan di destinasi

4
c. Accessibility (Aksesibilitas) mencakup lokasi destinasi yang mudah

diakses, tersedia transportasi, murah, nyaman dan aman.

d. Tourist Organization untuk menyusun kerangka

pengembangan pariwisata, mengatur industri dan mempromosikan

daerah sehingga dikenal banyak orang.

3. Pariwisata Berbasis Masyarakat

Pariwisata berbasis masyarakat merupakan salah satu jenis pariwisata yang

memasukan partisipasi masyarakat sebagai unsur utama dalam pariwisata guna

mencapai tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan (Telfer dan Sharpley,

2008). Pemahaman ini sejalan dengan pemikiran Timothy dan Boyd (2003) yang

menyebutkan pariwisata berbasis masyarakat sebagai partisipasi masyarakat

dalam pembangunan pariwisata.

4. Praktik Kerja Industri

Praktik kerja industri (Prakerin) adalah suatu bentuk program

pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja

untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional (Nanik Susana, 2016).

Praktik kerja industri dapat membantu mengembangkan kompetensi mahasiswa

dalam bidang teknik industri yang mencakup unsur-unsur pengetahuan, sikap dan

keterampilan di lingkungan kerja.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM DINAS PARAWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN


BUTON UTARA

A. Sejarah Singkat

Kabupaten Buton Utara merupakan salah satu dari 17 kabupaten/kota di provinsi

Sulawesi Tenggara yang merupakan pemekaran dari kabupaten Muna. Pemekaran

kabupaten Buton Utara disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8

Desember 2006 dan dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2007 pada

tanggal 2 Januari 2007. Kabupaten Buton Utara terdiri atas enam kecamatan, yaitu

kecamatan Kulisusu, Kulisusu Utara, Kulisusu Barat, Bonegunu, Kambowa, dan

Wakorumba Utara.

Setelah Kabupaten Buton Utara resmi terbentuk dan berdiri menjadi kabupaten,

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton utara awalnya merupakan bagian

dari Dinas Pemuda dan Olahraga. Kemudian pada tahun 2016 resmi memisahkan diri

dari Dinas Pemuda dan Olahraga dan berdiri sebagai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

melalui Peraturan Bupati Buton Utara Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi , Tugas, dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Buton Utara. Sebagai bagian dari Pemerintah Daerah

Kabupaten Buton Utara, maka Dinas Pariwisata dab Kebudayaan menjalankan tugas

membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Buton Utara.

6
B. Lokasi dan Fasilitas

a) Lokasi

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara terletak di kawasan

perkantoran Bumi Sara’ea yang bertempat di Kelurahan Sara’ea Kecamatan Kulisusu

Kabupaten Buton Utara.

b) Fasilitas

Fasilitas yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara

dapat dirinci dalam format Kartu Inventaris Ruangan (KIR) pada table berikut :

Tabel 2.1
Sarana dan Prasarana Fisik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Buton
Utara Tahun 2018.
No. Nama Barang Jumlah Merek/Model Kondisi
1. Gedung Kantor 1 gedung Bangunan Baik
2. Filling Kabinet 2 buah Brother Baik
3. Lemari Hias 1 buah Jati Baik
4. Kursi Kerja (Futura) 2 buah Future Baik
6. Kursi Kerja Putar 1 buah Front Line Baik
7. Pot Bunga 2 buah - Baik
8. Sofa 1 buah - Baik
9. Meja Biro 1 buah Jati Baik
10. Jam Dinding 1 buah - Baik
11. Kulkas 1 buah Sharp Baik
12. AC 2 buah Samsung Baik
13. Televisi 1 buah Sharp Baik
14. Pigura 1 buah - Baik
15. Almari 1 buah Jati Baik
16. Kursi Kerja 2 buah Future Baik
17. Sofa 2 buah Baik
18. Meja Biro 1 buah Baik
19. AC 1 buah Sharp Baik
20. Kursi Kerja 1 buah Future Baik

7
21. Kursi Kerja Direksi 1 buah Front Line Baik
(putar)
22. Lemari Kayu 1 buah - Baik
23. Kursi Kerja 2 buah Futura Baik
24. Kursi Kerja Direksi 1 buah Front Line Baik
25. Meja Biro 2 buah - Baik
27. Kursi Kerja 3 buah Futura Baik
28. Meja Kerja ½ Biro 12 buah Olympic Baik
29. Komputer PC 1 buah Acer Baik
30. Lemari Arsip 2 buah - Baik
31. Kursi Kerja 20 buah Futura Baik
32 Figura 2 buah - Baik
33. Komputer PC 2 buah Acer Baik
34. Lemari Kayu (Pakaian) 2 buah - Baik
35. Lemari Kaca 1 buah - Baik
36. Lemari 1 buah Olimpic Baik
37. Meja Olimpic 1 buah - Baik
38. Alat Musik Gong 4 buah Baik
39. Gong 2 buah Baik
40. Borang 1 buah - Baik
41. Bedug 1 buah - Baik
42. Kendang 1 buah Baik
43. Seruling 1 set - Baik
44. Marawis 1 set - Baik
45. Biola 1 buah - Baik
46. Gambus 1 buah - Baik
46. Jimbe 1 buah - Baik
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2018

8
C. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 . Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Buton
Utara Tahun 2021

Kepala Dinas

Mansur, S.Sos., M.Si


Sekretaris

Wa Ode Ernawati Asman,S.Pd


Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub Bagian Subag Keuangan & Subag Umum&
Perencanaan Perlengkapan Kepegawaian

Joni Muh. Afrizal Wa Huzuna, SE., Nasly, AMK


Aqsha M.si

Bid. Pengembangan Bid. Pengembangan Bid.Pengembangan Sumber Daya Bidang Kebudayaan


Destinasi &Industri Pemasaran Pariwisata Pariwisata&ekonomi Keatif
Pariwisata &Ekonomi Kreatif La Ode Halim,, S.Pd
Restu Anna Natalya, SE
La Ode Ahmad Ready Hasnawati La Dia, ST
Putra, ST., MURP
JPU Fasilitator Sarana Pemasaran Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman
Seksi Pengembangan Seksi Analisa Strategi Pebrianton, S.Pd
Wa Ode Sukmawati, S.IP
Industri Pariwisata Kebijakan & Ekonomi
Kreatif Krearif
Nani Iskandar, SKM
Heni Wulandari, SKM Seksi Sejarah&Tradisi
JPU Penyuluh Wisata

Wahyuningsih, S.Kep
Sri Wahyuningsi, S.S

JPU Analis Obyek Wisata


Seksi Kelembagaan
Kepariwisataan dan Seksi Kesenian
Muhammad Hazar Sainu,
SE., M.Si Ekonomi Kreatif
Agus Salim Saidi, S.Sos
Intan Mayasari, S.IP

JPU Analis Apresiasi Karya


Seksi Pengembangan Seni
Sumber Daya Manusia
Kepariwisataan Salim, S.Pd

Wa Ode Asra Gani,


S.Sos
9
UPTD
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Ogranisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah

menyelenggarakan urusan pemerintahan sebanyak 4 (empat) bidang yakni bidang

kebudayaan, bidang pengembangan pemasaran dan ekonomi kreatif, bidang

pengembangan destinasi dan industri pariwisata, serta bidang pengembangan sumber

daya pariwisata dan ekonomi kreatif. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Dinas

pariwisata dan kebudayaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan di bidang pariwisata dan kebudayaan;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata dan kebudayaan;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pariwisata dan kebudayaan;

4. Pelaksanaan administrasi dinas;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan

fungsi dinas;

Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretaris;

c. Bidang Kebudayaan;

d. Bidang Pengembangan Pemasaran dan Ekonomi Kreatif;

e. Bidang pengembangan destinasi dan industri pariwisata, dan

f. Bidang pengembangan sumber daya pariwisata dan ekonomi kreatif;

10
D. Fungsi dan Tugas Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

1. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai tugas

melaksanakan penataan kawasan dan daya tarik wisata, pemberdayaan

masyarakat dan pengembangan ekowisata, investasi dan industri pariwisata.

2. Bidang sebagaimana dimaksud pada point (1) dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pengembangan dan Industri Pariwisata

menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pengembangan destinasi dan

industri pariwisata;

b. Penataan kawasan pariwisata daerah;

c. Pembinaan, pengelolaan dan pengembangan daya tarik wisata;

d. Pembinaan, pengelolaan dan pengembangan aksesbilitas, sarana dan prasarana

pariwisata;

e. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekowisata

f. Pembinaan, pengelolaan investasi pariwisata;

g. Pembinaan, pengelolaan dan pengembangan industri pariwisata;

h. Penyusunan dan penyampaian evaluasi dan pelaporan;

i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(1) Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata terdiri atas:

11
a) Seksi Pengembangan Destinasi Wisata Alam, Budaya dan Buatan;

b) Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat;

c) Seksi Pengembangan Industri Pariwisata.

(2) Seksi sebagaiamana yang dimaksud pada Bidang Pengembangan Destinasi dan

Industri Pariwisata dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri

Pariwisata.

a. Seksi Pengembangan Destinasi Wisata Alam, Budaya dan Buatan.

Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengembangan dan

mengordinasikan pengembangan objek wisata berkaitan dengan wisata alam, wisata

budaya, wisata buatan serta membuat data base destinasi wisata alam, budaya, dan

buatan.

b. Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis

terhadap pemberdayaan masyarakat yang berhubungan dengan pengembangan

pariwisata.

c. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata.

Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dalam rangka penerapan standarisasi

objek wisata, menyusun pedoman standarisasi usaha jasa pariwisata dan penyusunan

standarisasi produk ungguan cinderamata, mengembangan produk industri pariwisata

serta menyusun data base industri pariwisata.

12
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

A. Waktu Dan Tempat Kegiatan Praktik Kerja Industri

Praktik kerja industri mulai tanggal 26 Juli 2021 sampai 26 Desember 2021

di Kantor Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara yang

berlokasi di Kawasan Perkantoran Bumi Sara’Ea, Kecamatan Kulisusu,

Kabupaten Buton Utara. Di tempat praktik kerja industry, mahasiswa ditempatkan

pada Bidang Destinasi dan Industri Kreatif dimana mahasiswa di minta untuk

membantu semua jenis kegiatan yang ada di Bidang Destinasi dan Industri

Kreatif, baik itu kegiatan dalam kantor ataupun pada saat turun langsung

lapangan.

B. Jadwal Pelaksanaan

Untuk jadwal pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri di kantor Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Buton Utara di mulai pukul 08.00 – 16.00 setiap

hari Senin – Jumat . Kemudian berdasarkan Peraturan Bupati Buton Utara Nomor

32 Tahun 2021 terjadi perubahan mengenai ketentuan hari kerja, jam kerja dan

jumlah hari kerja, sehingga mulai Tanggal 15 November jadwal

pelaksanaan kegiatan praktik kerja di mulai pukul 07 -30- 13.30 pada hari

Senin-Kamis, pukul 06.30-11.30 pada hari Jum’at dan pukul 07.00-13.30

pada hari Sabtu. Selama pandemi Covid-19 setiap pegawai dan mahasiswa

tetap masuk kerja di kantor tetapi aturan protokol kesehatan 3M tetap di terapkan

yaitu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Kesehatan.


13
C. Objek Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Selama melakukan kegiatan praktik kerja industri di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Buton Ut ara, pada awal kegiatan praktik kerja

industri di bulan bulan Juli 2021 sampai September 2021 mahasiswa lebih banyak

melakukan kegiatan di dalam Kantor dan juga beberapa kegiatan yang turun

langsung ke tempat survey di beberapa Destinasi, Lalu di bulan Oktober 2021

hingga Desember 2021 banyak kegiatan diluar kantor diantaranya turun ke objek

Destinasi untuk melakukan kegiatan sosialiasi hingga Kajian Antar Wilayah di

Bali yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bekerjasama

dengan Tim Penggerak PKK dan Dekranas Kabupaten Buton Utara. Adapun objek

pelaksanaan praktik kerja industri yang dimaksud sebagai berikut:

1. Menjadi Petugas Tata Usaha

a. Tugas dan Tanggung Jawab

Penulis dipercaya untuk diberikan tugas sebagai Tata Usaha dimana

pekerjaan ini merupakan tempat untuk menerima dan mengirim surat serta

menyiapkan segala Alat Kerja Kantor (ATK) di Bidang Destinasi. Pekerjaan

menerima dan mengirim surat ini pekerjaan diantaranya yaitu menerima surat dari

direktorat lain, menulis penomoran surat, mengecap surat, mengirim surat keluar,

mencopy surat.

b. Prosedur Kerja

Selama menjadi bagian Tata Usaha (TU) di Bidang Destinasi, penulis

mendapatkan arahan dari staff. Dimana penulis harus menandatangani tanda

terima surat masuk dari direktorat lain. Kemudian surat tersebut langsung
14
diberikan kepada kepala Bidang Destinasi kemudian akan disposisi. Kemudian

untuk penomoran surat, mahasiswa akan menulis nomor surat pada buku yang

tersedia di ruangan sekretariat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Kemudian

menyimpan surat masuk pada lembaran dokumen surat-surat masuk lainnya.

Penulis juga rutin mengadakan diskusi mingguan terhadap para pimpinan

dan staff Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara mengenai

Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Kabupaten Buton Utara, salah satunya

mengenai rencana agenda pembangunan Lamoliandu Rapiah Garden yang akan

dibangun di Pelataran Stadion Bukit Lamoliandu Kabupaten Buton Utara

15
Gambar 3.1
Diskusi Rutin bersama jajaran pimpin
an Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.
Buton Utara

2. Sosialiasi Peraturan Daerah Tentang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun

2020 tentang Pengembangan Dan Perlindungan Ekonomi Kreatif

Sosialiasi Peraturan Daerah Tentang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun

2020 tentang Pengembangan Dan Perlindungan Ekonomi Kreatif merupakan

sosialisasi yang diinisiasi oleh Dra.Hj.Muniarty M.Ridwan selaku Anggota

DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, bekerjasama dengan Pemda dan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara. Pada kegiatan sosialisasi

ini, mahasiswa diminta untuk membantu di devisi perlengkapan untuk

16
menyiapkan semua alat – alat yang dibutuhkan pada saat akan melakukan

kegiatan sosialiasi tersebut. Sebelum kegiatan berlangsung mahasiswa dan tim

perlengkapan akan menyiapkan beberapa alat dan perlengkapan yang akan

dibawa ke Desa Malalanda dan Desa Karya Bhakti berupa: Speaker, Microfon,

Spanduk, dan snack box yang akan diberikan kepada masyarakat Desa

Malalanda dan Desa Karya Bhakti sebagai peserta sosialisasi.

Adapun tujuan dari sosialiasi ini adalah dalam rangka optimalisasi

potensi ekonomi kreatif di Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki

kedudukan penting dan strategi dalam menopang ketahanan ekonomi

masyarakat, memajukan pembangunan, mewujudkan lapangan kerja baru guna

meningkatkan masyarakat dalam pengembangan dan perlindungan ekonomi

kretaif yang terencana, terprogram dan berkesinambungan.

Sosialisasi ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada Tanggal 11-12

Agustus 2021 yang diselenggarakan di dua tempat yakni :

a) Desa Malalanda Kecamatan Kulisusu (11 Agustus 2021)

Pada sosialiasi ini, Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan

Kabupaten Buton Utara, hadir sebagai narasumber. Didalam materi

sosialisasinya, Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan menjelaskan

tentang peran dan upaya pemerintah daerah bersama dengan Dunia Usaha

dan masyarakat dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang berbasis

pada potensi kepariwisataan. Upaya untuk mengembangkan ekonomi

kreatif yang berbasis kepariwisataan yang dimaksud dapat dilakukan

dalam berbagai bentuk, antara lain;

17
a. Penetaan potensi kepariwisataan ;

b. Penyusunan Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif berbasis

kepariwisataan;

c. Pembinaan masyarakat di sekitar daya tarik wisata untuk

mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kepariwisataan;

d. Pembentukan Sentra Industri Kreatif yang berada di sekitar daya tarik

wisata.

b) Desa Karya Bakti Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara (12

Agustus 2021).

Dalam sosialisasi ini mengikutsertakan Sekretaris Daerah

Kabupaten Buton Utara, Muh. Hardhy Muslim,S.H., M.Si., selaku

Narasumber. Sebagai narasumber, Muh. Hardhy Muslim, S.H., M.Si,

memberikan sosialiasi kepada masyarakat Desa Karya Bakti tentang

pentingnya pelaksanaan pengembangan ekonomi kreatif masyarakat.

Pengembangan ekonomi kreatif yang dimaksud adalah upaya yang

dilakukan dalam bentuk penciptaan iklim usaha, pembinaan dan

pengembangan Industri Kreatif sehingga mampu tumbuh dan berkembang

menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Didalam sosialisasinya, Muh.

Hardhy Muslim menjelaskan bahwa Pemerintah daerah bertanggung

jawab dalam menumbuhkembangkan jiwa kreatifititas bagi masyarakat

dalam menciptakan dan mengembangkan industry kreatif melalui

kurikulum lembaga pendidikan formal/informal dan kegiata pelatihan

keterampilan di bidang Sektor Usaha Kreatif. Oleh karenanya, untuk

18
mempercepat pengembangan ekonomi kreatif masyarakat dibutuhkan

koordinasi dengan pemerintah daerah dimulai sejak perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi. Pemerintah Daerah

juga memfasilitasi penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi Industri

Kreatif dalam aspek ;

a. Persaingan usaha;

b. Sarana dan prasarana;

c. Informasi usaha;

d. Perizinan usaha;

e. Promosi dagang;

f. Dukungan dan kelembagaan

Gambar 3.2
Sosialiasi Peraturan Daerah Tentang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Pengembangan Dan Perlindungan Ekonomi Kreatif di Desa Karya Bhakti Kab. Buton Utara

19
Gambar 3.3
Sosialiasi Peraturan Daerah Tentang Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Pengembangan Dan Perlindungan Ekonomi Kreatif di Desa Karya Bhakti Kab. Buton Utara

3. Program Kajian Antar Wilayah Pengelolaan Pariwisata dan Industri

Kreatif di Denpasar, Bali

Program kajian antar wilayah ini merupakan program tahunan yang

diselenggarakan Pemda Kabupaten Buton Utara yang digagas oleh Dinas

Pariwisata, bekerjsama dengan Dekranasda Kabupaten Buton Utara. Kajian antar

wilayah ini merupakan program kegiatan yang dilakukan untuk menggali

sebanyak mungkin informasi yang bisa didapat secara teknis real dan empiris.

Untuk dijadikan barometer dan pembanding yang kemudian masuk untuk

menemukan sebuah pembaharuan yang aplikatif, baik untuk plan ke depan dalam

jangka pendek dan jangka panjang secara futuristic dalam pembangunan dan

pengelolaan pariwisata di Kabupaten Buton Utara.

20
Pada program kajian antar wilayah ini, mahasiswa bertugas menjadi tour

leader dimana mahasiswa bertugas menghandle rombongan peserta sejak

keberangkatan hingga tiba di tempat-tempat destinasi wisata , membantu

memenuhi kebutuhan rombongan serta memastikan tidak ada masalah selama

perjalanan. Mahasiwa juga bertugas menyiapkan segala perlengkapan yang

dibutuhkan pada saat diskusi berlangsung.

Kajian antar wilayah ini diselenggarakan selama 5 hari yaitu pada

Tanggal 3-7 Oktober 2021 dengan program kegiatan menjelajah industry kreatif

pada destinasi wisata Bali di 1 kota dan 5 Kabupaten, yaitu Kota Denpasar,

Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli

dan Kabupaten Klungkung.

Adapun rincian program kegiatan Kajian Antar Wilayah di Bali dapat

dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1
Program Kegiatan Kajian Antar Wilayah di Bali Tanggal 3-7 Oktobober
2021
No. Waktu/Tanggal Tujuan Destinasi Wisata Program Kegiatan
1. 4 Oktober 2021 Kabupaten Tabanan Bedugul: Pengelolaan wisata
danau dan aktraksi
pegunungan;
Daya Tarik Wisata Alas
Kedaton: Pengelolaan Hutan
Wisata dan Kera;
Tanah Lot: Pengelolaan
Wisata Budaya dan laut serta
Pemberdayaan Masyarakat
Lokal.
2. 5 Oktober 2021 Kabupaten Gianyar dan Desa Wisata Kemenuh
Kabupaten Bangli (Batusepih) : Diskusi
Pengelolaan Homestay
berbasis Pemberdayaan
Masyarakat Lokal serta
Industri Kreatif Desa oleh
PKK Kemenuh

21
Desa Wisata Penglipuran :
Diskusi dan Observasi
Lapangan Pengelolaan Desa
Wisata Berbasis Budaya serta
Industri Kreatif Desa
3. 6 Oktober 2021 Kampus Poltekpar Bali Program Campus Tour dalam
rangka pengenalan kampus
Poltekpar sebagai wadah
pembelajaran dan
pengembangan SDM
Pariwisata sekaligus menjalin
hubungan silaturahmi antara
Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Buton Utara
dengan Poltekpar Bali
Grand Inna Heritage Hotel Seminar Pelatihan
Kepribadian dan Table
Manner oleh TP PKK Buton
Utara bekerjasama dengan
Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Buton Utara

Gambar 3.4
Diskusi Pengelolaan Homestay berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal serta Industri Kreatif
Desa oleh PKK Kemenuh di Desa Kemenuh

22
Gambar 3.5
Memandu Rombongan Pemda
Kab.Buton Utara di Kampus Poltekpar Bali

Gambar 3.6
Bersama Plt. Kadis Dinas Pariwisata
Dan Kebudayaan Kab. Buton Utara,
Bpk., Mansur, S.Sos., M.Si

Gambar 3.7
Seminar Pelatihan Cara Berpakaian dan Table Manner di Grand Inna Heritage

23
4. Festival Lembaga Seni Qasidah Indonesia Berskala Besar Ke-III Tingkat

Provinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Buton Utara

Festival LASQI merupakan ajang event tahunan yang

diselenggarakan dalam rangka syiar agama dan mempererat silaturahmi

melalui Seni Qasidah. Sebagai tuan rumah, Kabupaten Buton Utara

mempersiapkan dan memfasilitasi seluruh kegiatan berkskala besar tingkat

III Provinsi Sulawesi Tenggara, yang tentunya bekerjasama dengan

SATGAS COVID Kab. Buton Utara demi terselenggaranya acara dengan

tertib dan aman dengan memenuhi standar protocol kesehatan. Berlangsung

mulai Tanggal 22- 26 November, Festival LASQI dibuka secara seremonial

oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. Hj.Nur Endang

Abbas, bertempat di Stadion Lamoliandu Kabupaten Buton Utara.

24
Ajang lomba festival itu diikuti oleh 15 dari 17 Kabupaten/Kota yang

ada. Yakni Kabupaten Konawe Utara, Konawe Selatan, Buton Tengah,

Wakatobi, Bombana, Baubau, Kolaka Utara, Konawe Kepulauan, Kota

Kendari, Kolaka Timur, Konawe, Buton Utara, Buton, Buton Selatan, dan

Muna Barat. Jumlah kontingen keseluruhan daerah tersebut sebanyak 1.131

kontingen.Terdapat delapan kategori lomba yang diperlombakan di ajang

itu, yakni Bintang Vokalis Cilik Putra Dan Putri, Bintang Vokalis Remaja

Putra dan Putri, Dan Bintang Vokalis Dewasa Putra Dan Putri.Kemudian

Lomba Qasidah Klasik Remaja, Qasidah Klasik Dewasa, Qasidah

Kolaborasi, Nasyid, Dan Terakhir Lomba Fashion Show.

Dalam rangka Festival LASQI. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Buton Utara bertugas sebagai panitia seksi acara, dimana mahasiswa

memiliki tugas dalam membantu dan melalukan tugas-tugas yang

ditugaskan oleh koordinator acara di setiap kategori lomba dalam mengatur

hal-hal teknis di lapangan saaat acara berlangsung Mahasiswa juga bertugas

membantu divisi perlengkapan mengenai segala hal yang dipersiapkan

dalam lomba, termasuk menyambut dan memastikan kebutuhan tiap

kontingen kabupaten selama 5 hari di Kabupaten Buton Utara.

Gambar 3.9

Pembukaan Seremonial Festival LASQI Tingkat Prov. SULTRA di Kab. Buton Utara

25
Gambar 3.10 Gambar 3.11
Persiapan Panggung Festival bertempat di Islamic Centre Persiapan Meja Juri dan Tamu

26
Gambar 3.12

Penyambutan Kontingen 15 Kabupaten di Aula Kantor BAPPEDA

Gambar 3.13 Gambar 3.14


Registrasi Peserta Lomba Dokumentasi Lomba Qasidah Putra

27
5. Kegiatan Pendampingan dan Pengawasan Terhadap Percepatan Vaksinasi

Covid-19 pada Masyarakat Kecamatan Kulisusu

Mengingat pentingnya upaya vaksinasi Covid-19, Pemda Kab. Buton

Utara menyelenggarakan percepatan Vaksinasi terhadap seluruh lapisan

masyarakat dengan menugaskan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) dalam melakukan sosialisasi dan pengawasan dalam upaya meningkatkan

vaksinasi Covid-19 di seluruh Kecamatan/Desa. Dalam hal ini, Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan mendapat tugas pendampingan dan pengawasan pada tiga desa

di Kecamatan Kulisusu, yaitu Desa Eelhaji, Desa Jampaka dan Desa Kalibu.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari pada Tanggal 21-23 November 2021.

Gambar 3.15
Persiapan Sembako untuk Dibagikan kepada Peserta Vaksinasi

Sebelum hari Vaksinasi, Mahasiswa bertugas menyiapkan persiapan

kegiatan, yaitu dengan mempersiapkan sembako dan doorprize yang akan

28
dibagikan kepada mayarakat. Pada hari kegiatan, Mahasiswa diberi tugas

melakukan dokumentasi selama kegiatan vaksinasi berlangsung serta memastikan

ketertiban peserta vaksinasi.

Gambar 3.16

Dokumentasi Kegiatan Vaksinasi di Desa Jampaka

Gambar 3.17
Dokumentasi Kegiatan Vaksinasi di Desa Eelhaji

29
Gambar 3.18

Dokumentasi Kegiatan Vaksinasi di Desa Kalibu

6. Event Tradisi Pesta Panen Tahunan Masyarakat Desa Koboruno Kab. Buton

Utara

Daerah Kabupaten Buton Utara terkenal dengan hasil bumi. Diketahui

banyak warga masyarakat setempat yang turun temurun berprofesi sebagai

petani. Dalam menjalankan aktifitas bertani, masyarakat Buton Utara

30
rupanya memiliki kearifan lokal yang sejak dulu menjadi ritual wajib

dilaksanakan dalam setiap momentum panen raya.

Tradisi dimaksud adalah Wawonotahu atau disebut pesta panen.

Tradisi Pesta Panen di Desa Koboruno ini diselenggarakan pada Tanggal 22

November 2021. Ritual ini digelar sebagai bentuk ungkapan rasa syukur

kepada maha pencipta serta menjadi media pemersatu silaturahmi dengan

sanak saudara.. Tradisi Pesta Panen di Buton Utara merupakan bentuk

kearifan lokal dari wujud pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan budaya

lokal yang ada dan wajib dipertahankan.

Tradisi Wawonotahu merupakan satu dari beberapa keanekaragaman

kebudayaan Buton Utara yang tidak ada di daerah lain. Sehingga tidak

mengherankan apabila setiap desa di Kabupaten Buton Utara tetap

mempertahankan pergelaran tradisi sejenis setiap tahunnya. Oleh karenanya,

kebertahanan tradisi ini dapat menjadi destinasi wisata khas Kabupaten

Buton Utara.

Pada event tradisi Pesta Panen ini, mahasiswa bertugas dalam meliput

dan melakukan dokumentasi selama penyelenggaraan acara pesta panen

berlangsung. Dalam kesempatan ini pula, mahasiswa dapat melakukan

pengamatan atau obeservasi secara langsung terhadap tradisi kebudayaan

masyarakat yang telah bertahan secara turun temurun sebagai aset simbolis

terhadap pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Buton Utara.

31
Gambar 3.16

Dokumentasi Tradisi Pesta Panen Masyarakat Desa Koboruno Kab. Buton Utara

Ket: Bupati Buton Utara, Dr. H.Muh. Ridwan Zakariah,M.Si dalam memberikan
Sambutan dalam acara Pesta Panen

Gambar 3.17

Dokumentasi Tradisi Pesta Panen Masyarakat Desa Koboruno Kab. Buton Utara

32
7. Event Tradisi Tahunan, Haroano Ta’u Masyarakat Kulisusu Kabupaten Buton

Utara

Tradisi Adat “Haroano Tau” merupakan tradisi yang diadakan tiap tahun di

Baruga Keraton Benteng Kulisusu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.

Event ini diselenggarakan oleh Pemda Buton Utara dan para lembaga adat.

Pelaksanaan tradisi adat ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT. dan

merupakan salah satu unsur kebudayaan dalam kehidupan sosial masyarakat

setempat untuk memperkokoh persatuan dan tali persaudaraan. Diacara ini budaya

masyarakat membawa dulang berisi makanan lengkap yang ditutupi dengan tudung

saji berwarna putih.

Dalam event ini, mahasiswi bertugas mendampingi Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan sebagai panitia penyelenggara. Mahasiswi juga bertugas mengamati

dan mempelajari budaya masyarakat Buton Utara. Di Buton Utara, Haroano Ta’u

terus dilestarikan sebagai budaya yang memiliki nilai-nilai luhur dalam kehidupan

sosial masyarakat yang dapat memperkokoh persatuan dan tali persaudaraan antar

masyarakat Kulisusu. Oleh karenanya, menurut pengamatan mahasiswi, tradisi

adat Haroano Ta’u dapat menjadi elemen budaya sebagai daya tarik wisata di

Kabupaten Buton Utara.

33
Gambar 3.18

Dokumentasi Tradisi Adat Haroano Tau

34
BAB IV

PENUTUP

Sebagai mahasiswa tingkat akhir Program Studi Destinasi Pariwisata,

mahasiswa wajib melakukan kegiatan prektik kerja industri. Praktik kerja industri

ini juga merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa Program Studi

Destinasi Pariwisata. Praktik kerja industri ini berfungsi sebagai sarana mahasiswa

untuk mempraktekan secara langsung apa yang sudah didapatkan dari teori selama

di kampus. Selain itu, mahasiswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi

kerja langsung dalam dunia perindustrian dimana mahasiswa juga mendapatkan

pengalaman lebih dan juga dilatih mental ntuk lebih displin dalam dunia

perindustrian. Jadi dalam pengalaman tersebut dapat membuat suatu perubahan dan

juga menyiapkan mental mahasiswa saat sudah lulus dan mulai bekerja dalam

dunia perindustrian.

Penulis ditugaskan selama 5 bulan untuk mengikuti praktik kerja industri

agar mendapatkan pengetahuan yang bersifat non akademis dan pembelajaran

diluar kelas. Selama praktik kerja industri di Kantor Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan penulis mendapatkan pengalaman lebih banyak dan pengetahuan non

akademis yang lebih tentang bekerja dalam dunia perindustrian. Penulis juga dapat

terlibat langsung dalam kegiatan dan event yang telah diselenggarakan yang

bertujuan untuk memajukan dan mempromosikan potensi - potensi Destinasi lokal

yang ada di Kabupaten Buton Utara. Penulis juga merasa

35
senang dan puas telah mendapatkan dan menjalankan kegiatan dan tugas yang

diberikan dan dapat diselesaikan dengan baik.

B. Saran

a. Bagi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat

Untuk pihak Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara dalam

rencana kerja tahun 2022, agar lebih banyak memprogramkan lebih banyak program

kegiatan di bidang destinasi dan industry pariwisata agar lebih banyak potensi-potensi

destinasi wisata yang dapat menjadi pengembangan wisata dan asset daerah Buton Utara

b. Bagi Mahasiswa Politeknik Bali

Untuk Pihak Politeknik Pariwisata Bali, diharapkan untuk melakukan kerjasama

dengan pihak Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utaradengan

mengirimkan lebih banyak mahasiswa untuk melakukan kegiatan praktik kerja industri

di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara terlebih khusus dalam

bidang Pariwisata, juga mahasiswa yang berasal dari Buton Utara agar bisa

disarankan untuk melakukan praktik kerja industri di tempat tersebut agar dapat

membantu dalam kinerja di kantor Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Buton

Utara dalam membangun pariwisata di Kabupaten Buton Utara agar menjadi lebih

maju.

36
c. Bagi Mahasiswa Politeknik Pariwisata Bali.

Bagi mahasiswa yang ingin melakukan praktik kerja industri di lingkungan

Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara dan belum pernah tinggal

di Kabupaten Buton Utara sebelumnya, agar mempersiapkan akomodasi perjalanan dan

tempat tinggal jauh hari sebelum keberangkatan, mengingat medan dan akses perjalanan

ke Buton Utara yang cukup jauh dan sulit.

37

Anda mungkin juga menyukai