Tim Pelaksana:
Mengetahui,
Ketua LP3
Acep Purqon
NIP.197409151993031004
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
iii
iv
DAFTAR ISI
LAPORAN AKHIR....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM.....................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................v
RINGKASAN..........................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi............................................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra.....................................................................................................2
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN.........................................................................3
2.1 Solusi yang ditawarkan.....................................................................................................3
2.2 Target Luaran...................................................................................................................3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN........................................................................................5
BAB 4 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI...................................................................7
4.1 Sosialisasi/Edukasi Tentang Perilaku New Normal dan Memutus Rantai Berita Hoax......7
4.2 Penjelasan materi terkait bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan produk
kosmetik: disinfektan, hand sanitizer, dan hand soap........................................................7
4.3 Workshop atau praktek pembuatan produk disinfektan, hand sanitizer dan hand soap
sebagai sarana belajar dalam meningkatkan pengetahuan di masa pandemi......................8
4.4 Hasil Pengabdian..................................................................................................................9
4.5 Luaran yang Dicapai..........................................................................................................15
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………......18
Lampiran 1. Daftar Anggota....................................................................................................19
Lampiran 2. Daftar Capaian Luaran.........................................................................................20
Lampiran 3. Foto dan Dokumentasi ..................................................................................22
Lampiran 4. Presensi Peserta...................................................................................................27
Lampiran 5. Materi PkM..........................................................................................................29
v
RINGKASAN
Handsinitizer, desinfektan, dan handsoap telah menjadi kebutuhan yang mendasar dalam
menjalani kehidupan normal baru selama masa pandemi Covid-19. Ketiga barang ini penting
digunakan dalam kegiatan sehari-hari untuk mencegah penyebaran Covid-19. Salah satu
upaya mensukseskan kehidupan normal baru adalah membekali pemuda dengan pengetahuan
mengenai cara mencegah Covid-19. Workshop dan edukasi pembuatan handsinitizer,
desinfektan, dan handsoap secara sederhana di SMK Negeri 3 Kotabumi telah dilakukan
melalui kegiatan penyuluhan dan praktek langsung. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan siswa SMK Negeri 3 Kotabumi dalam menjalani gaya hidup baru
untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lampung Tengah. Hasil dari program
edukasi ini adalah adanya peningkatan pengetahuan siswa SMK Negeri 3 Kotabumi tentang
handsinitizer, desinfektan, dan handsoap dalam segi komposisi, pembuatan dan penggunaan.
Selain itu melalui program workshop, siswa SMK Negeri 3 Kotabumi juga memperoleh
keterampilan dalam membuat handsinitizer, desinfektan, dan handsoap secara sederhana.
Melalui penyuluhan dan praktik langsung ini, siswa SMK Negeri 3 Kotabumi telah
dipersiapkan menjadi agen gaya hidup baru untuk mencegah penyebaran Covid-19 di
Kabupaten Lampung Utara.
Kata Kunci: Covid-19, handsinitizer, desinfektan, handsoap
vi
BAB I PENDAHULUAN
Kotabumi yang merupakan ibukota dari Kabupaten Lampung Utara tercatat memiliki
jumlah kasus positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) berjumlah 181 dan termasuk
dalam kategori resiko sedang menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Salah satu
Kelurahan yang termasuk dalam peta sebaran data tersebut adalah Kelurahan Rejosari. Hal
tersebut dapat disebabkan berbagai faktor seperti pengetahuan masyarakat yang masih
rendah, kurangnya kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan,
penggunaan masker yang masih minim dan faktor lainnya.
Tingginya angka kasus Covid-19 membuat pemberitaan dengan topik Covid-19 selalu
menjadi daya tarik untuk dibaca. Namun, tidak sedikit berita yang beredar merupakan
informasi yang tidak benar (hoax) yang dapat menjerumuskan pembacanya. Akibatnya
masyarakat menjadi tidak menerapkan protokol kesehatan yang awalnya mereka lakukan
karena percaya terhadap berita hoax tersebut. Anggapan Covid-19 sebagai konspirasi, rumah
sakit dianggap mencari keuntungan, sampai mitos-mitos tentang penangkal covid dari jamu
tertentu yang belum terbukti klinis, berita-berita semacam itu saat ini mudah ditemukan di
berbagai media elektronik maupun media sosial. Hal tersebut dapat memperberat pekerjaan
dari pemerintah khususnya tenaga kesehatan yang berada pada garda terdepan dalam
penanganan kasus Covid-19.
Belum ditemukannya vaksin maupun obat yang secara klinis terbukti dapat
menyembukan Covid-19 membuat masyarakat sangat rentan untuk tertular penyakit ini
sehingga pencegahan merupakan pilihan utama untuk menghadapi situasi pandemi ini.
Beberapa cara pencegahan diantaranya dengan memahami bahaya dari covid dan bagaimana
proses penularannya, menjaga jarak, sering mencuci tangan atau menggunakan Hand
Sanitizer, dan hindari menyentuh bagian wajah serta gunakan masker saat berada di
keramaian.
Sabun cair, disinfektaan dan hand sanitizer (HS) yang digunakan sebagai upaya untuk
mencegah penyebaran covid dapat dibuat sendiri dirumah untuk meminimalkan frekuensi ke
pasar atau tempat keramaian lainnya yang dapat meningkatkan resiko terpapar virus SARS-
1
Cov-2. Selain itu aroma dan bentuk sabun cair atau HS yang dapat didesain sendiri membuat
orang yang membuat lebih nyaman menggunakannya.
Peran dan Partisipasi masyarakat khususnya anak muda sebagai pencegah penyebaran
covid dapat ditingkatkan dengan melakukan edukasi dan pelatihan pada mereka. Hal tersebut
disebabkan anak muda memiliki pikiran yang terbuka sehingga dapat dapat menjadi agent of
change untuk penerapan protocol kesehatan pada new normal baik di keluarga maupun
masyarakat sekaligus sebagai penangkal berita hoax terkait Covid-19 yang mulai menjamur
di media sosial dan internet. Dengan jumlah peserta didik di SMK N 3 yang berjumlah 17
orang diharapkan bisa menjadi pioneer agent of change.
Sehingga berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan edukasi kepada siswa SMK N 3
Kotabumi sebagai agent of change terkait perilaku new normal dan memutus rantai berita
hoax serta memberikan pelatihan pembuatan sabun cair cuci tangan dan Hand Sanitizer agar
kasus Covid-19 di kelurahan Rejosari Kec. Kotabumi menjadi menurun.
2
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Berkaitan permasalahan yang dialami oleh mitra, maka tim pelaksana kegiatan
pengabdian kepada masyarakat memberikan beberapa solusi. Solusi yang diberikan berupa
pemberian edukasi kepada siswa SMK Negeri 3 Kotabumi sebagai pengetahuan terkait
perilaku new normal guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, memberikan
pelatihan dan materi dengan strategi kronologis atau bertahap. Pelatihan yang dilakukan
berupa pembuatan produk disinfektan (Hera, 2014), hand sanitizer (Anyes, 2018), dan hand
soap (ASTM, 2017).
Pelatihan dilakukan secara gratis agar para peserta lebih tertarik dan antusias dalam
mengikuti pelatihan yang diadakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMK Negeri
3 Kotabumi dilakukan oleh para tim yang memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian yang
berkaitan dengan persoalan mitra. Pelatihan pembuatan disinfektan, hand sanitizer, dan hand
soap diharapkan dapat meningkatkan pemahaman murid-murid di SMK Negeri 3 Kotabumi
tentang produk-produk kosmetik yang dapat digunakan di masa pandemi dalam memutus
rantai penyebaran Covid-19.
1. Sosialisasi/edukasi tentang perilaku new normal dan memutus rantai berita hoax.
2. Penjelasan materi terkait bahan-bahan kimia dan prosedur yang digunakan dalam
pembuatan produk kosmetik: disinfektan, hand sanitizer, dan hand soap.
3. Workshop atau praktek pembuatan produk hand sanitizer dan hand soap sebagai
sarana belajar dalam meningkatkan pengetahuan di masa pandemi.
3
2 Publikasi pada media masa (cetak /elektronik) Ada
3 Pemakalah dalam pertemuan ilmiah Ada
Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang Tidak Ada
4
ekonomi
Peningkatan kualiatas dan kuantitas produk Tidak Ada
5
Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat Ada
6
Peningkatan ketentraman/kesehatan masyarakat (mitra masyarakat Tidak Ada
7
umum)
Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang Ada
8
HKI (paten, paten sederhana, hak cipta, merek dagang, rahasia Tidak ada
dagang, desain produk industri, perlindungan varietas tanaman,
9 perlindungan topografi)
Buku ajar, poster Tidak ada
10
4
Kegiatan ini terlaksana dengan melibatkan siswa-siswi SMK Negeri 3 Kotabumi,
Lampung Utara. Kegiatan persiapan hingga pelaksanaan pengabdian ini melalui
beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapanya meliputi:
5
8. Evaluasi kegiatan dilakukan secara tertulis menggunakan soal post-test untuk
dianalisis dan diukur peningkatan pengetahuan serta ketrampilan siswa-siswi
sebelum serta sesudah mengikuti “Workshop dan Edukasi Pembuatan Produk
Handsanitizer, Disinfektan, dan Handsoap sebagai Langkah Mencegah
Penyebaran Covid-19”
6
BAB 4 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
4.1 Sosialisasi/Edukasi Tentang Perilaku New Normal dan Memutus Rantai Berita
Hoax
4.2 Penjelasan materi terkait bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan
produk kosmetik: disinfektan, hand sanitizer, dan hand soap
7
4.3 Workshop atau praktek pembuatan produk disinfektan, hand sanitizer dan hand
soap sebagai sarana belajar dalam meningkatkan pengetahuan di masa pandemi.
Disinfektan, hand sanitizer dan hand soap dibuat berdasarkan standar yang
dikeluarkan oleh WHO dan Kemnekes RI dengan beberapa penyesuaian. Prosedur
pembuatan kosmetik perlindungan diri dibuat seaman dan sesederhana mugkin sehingg pesert
dapat mempraktekan kembali apa yang sudah di praktekan di rumah.
Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit. Peneliti Loka
Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Chandra Risdian mengungkapkan banyak produk rumah
tangga umum mengandung konsentrasi bahan aktif yang sesuai untuk disinfeksi. Salah satu
bahan aktif yang bisa digunakan dalam disinfeksi adalah pine oil (2,5%) yang terkandung
dalam Wipol Pembersih Lantai Cemara. Untuk membuat disinfektan dari Wipol dibutuhkan 1
bagian dalam 9 bagian air. Selain pine oil, bahan aktif lain seperti Sodium hypochlorite
5.25% dalam Bayclin, Chloroxylenol dalam Dettol Antiseptic Liquid, Benzalkonium
chloride(1%) dalam SOS Pembersih Lantai Antibacterial juga dapat digunakan sebagai bahan
aktif untuk keperluan disinfeksi dengan komposisi perbandingan zat aktif dan air yang
berbeda-beda untuk pembuatannya.
Handsanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik berupa gel yang sering
digunakan masyarakat sebagai media pencuci tangan yang praktis. Penggunaan
handsanitizer lebih efektif dan efisien bila dibanding dengan menggunakan sabun dan air
sehingga masyarakat banyak yang tertarik menggunakannya. Adapun kelebihan hand
sanitizer dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat, karena mengandung senyawa
alkohol (etanol, propanol, isopropanol) dengan konsentrasi ± 60% sampai 80% dan golongan
fenol (klorheksidin, triklosan). Senyawa yang terkandung dalam hand sanitizer memiliki
mekanisme kerja dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman (Asngad,
A. et all 2018).
8
komposisi tertentu sehingga kandungan alkohol tidak kurang dari 60% sehingga bisa
menghilangkan patogen lebih efektif.
Virus adalah jasad renik berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya
menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau
RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang
terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya (Fitriyani, 2019)
Virus tidak akan mati hanya dengan membilas permukaan kulit dengan air. Hal ini
dikarenakan lapisan yang membalut virus bersifat seperti minyak. Selain itu, molekul virus
corona juga dibalut oleh partikel protein dan lemak yang melindunginya dari air. Namun,
ketika bersentuhan dengan sabun, balutan lemak tersebut akan terpecah dan virusnya akan
ikut terbunuh. Air mengalir akan membilas sisa- sisa virus yang susah terpecah oleh sabun.
Proses pemecahan partikel lemak pada virus butuh waktu yaitu 20 detik. Durasi
tersebut juga dilakukan agar air mampu membilasnya sampai bersih. Pada kegiatan ini dibuat
sabun cair untuk mencuci tangan. Bahan bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun cuci
tangan antara lain; amphitol, garam natrium sulfat, SLS, gliserin, sitrun, pewangi dan
pewarna alami yang terbuat dari buah beet. Bahan-bahan tersebut di formulasi sedemikian
rupa sehingga dapat menghasilkan sabun cuci tangan yang lembut di tangan dan dapat
mebunuh virus atau bakteri.
9
Workshop pembuatan disinfektan, hand sanitizer dan hand soap dilaksanakan pada
Sabtu, 14 November 2020. Tempat pelaksanaan workshop di SMK Negeri 3 Kotabumi
Lampung Utara. Workshop ini dihadiri oleh 15 siswa dan 2 perwakilan guru yang ikut
menjadi peserta serta disambut oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang
kesiswaan.
100% 100%
10
Penularan virus
Sars-Cov-2 Soal No 2 Soal No 2
dibawa melalui
hewan Kelelawar
18%
82%
100%
Penularan virus
Soal No 3 Soal No 3
Sars-Cov-2
melalui anggota
tubuh seperti mata,
mulut, dan hidung 21%
41%
59%
79%
Media Penyebaran
virus Sars-Cov-2 Soal No 4 Soal No 4
adalah
bersalaman/bersen
tuhan, percikan 6%
17%
batuk dan bersin,
dan udara
83%
94%
11
Kriteria orang
yang
Soal No 5 Soal No 5
Berpotensi
terpapar virus
Sars-Cov
2 adalah orang
yang 47%
44%
53%
keluar rumah 56%
tanpa
menggunakan
masker Sudah mengetahui Belum mengetahui
Sudah mengetahui Belum mengetahui
dan menghadiri
kerumunan massa.
Gejala-gejala awal
Soal No 6 Soal No 6
yang terkena virus
Sars-Cov-2
29%
50% 50%
71%
Sumber-sumber
Soal No 7 Soal No 7
yang dapat
dipercaya terkait
berita tentang
COVID-19
38%
41%
59%
63%
12
Tanggapan dan
tindakan yang Soal No 8 Soal No 8
harus dilakukan
terkait berita-
berita HOAKS
mengenai COVID- 13%
65%
88%
Bahan utama
pembuatan Hands
Soal No 9 Soal No 9
Sanitizer adalah
alkohol
6%
94% 100%
Bahan-bahan yang
dapat digunakan Soal No 10 Soal No 10
untuk membuat
disinfektan
44%
47%
53%
56%
13
Bahan-bahan yang
digunakan untuk Soal No 11 & 13 Soal No 11 & 13
membuat sabun
cuci tangan
15%
41%
59%
85%
Fungsi
Soal No 12 Soal No 12
penambahan
gliserin dalam
pembuatan sabun
dan handsanitizer
29%
38%
63%
71%
Kadar alkohon
dalam hands Soal No 14 Soal No 14
sanitizer minimal
adalah di atas 60%
yang dapat
membunuh kuman 18%
44%
56%
82%
14
Fungsi etanol
dalam hand Soal 15 Soal No 15
sanitizer adalah
menghancurkan
membran sel
bakteri atau virus
41%
50% 50%
59%
Bedasarkan hasil pre-test dan post-test diketahui sebagian besar peserta workshop sudah
mengetahui informasi tentang asal dari virus SARS-CoV-2 , media penyebaran virus, hewan
yang diduga membawa virus SARS-CoV-2 dan bahan utama untuk membuat hand sanitizer.
Namun sebagian besar peserta belum mengetahui informasi mengenai bagiamana penularan
virus SARS-CoV-2 melalui anggota tubuh, kriteria orang yang berpotensi terpapar virus,
gejala-gejala awal yang terkena virus. Setelah dilakukan workshop pengetahuan peserta
tentang hal-hal yang sebelumnya telah dipaparkan meningkat. Hal ini terlihat dari
perbandingan hasil pre-test dan post test peserta workshop.
Pengetahuan peserta workshop terkait sumber-sumber yang dapat dipercaya
mengenai berita COVID-19 dan tanggapan atau tindakan yang harus dilakukan terkait berita-
berita hoax mengenai COVID-19 di media sosial meningkat setelah diadakan
sosialisasi/edukasi tentang perilaku new normal dan memutus rantai berita hoax.
Hasil pre-test menunjukkan peserta belum paham mengenai bahan apa saja yang diperlukan
untuk pembuatan produk kosmetik perlindungan diri. Selain itu, pengetahuan peserta terhadap
manfaat bahan-bahan untuk membuat produk kosmetik perlindungan diri masih kurang. Hasil setelah
dilakukan workshop terlihat ada peningkatan pengetahuan peserta mengenai bahan dan manfaatnya
dari kosmetik perlindungan diri yaitu hand sanitizer, disinfektan, dan hand soap. Hal ini terlihat dari
penilaian hasil post-test yang meningkat setelah diadakan workshop.
15
Tabel 2. Capaian terhadap target luaran
16
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Anyes Nur Farahim. 2018. Pemanfaatan Daun Salam Sebagai Bahan Pembuatan
Hand Sanitizer Dalam Bentuk Gel dengan Penambahan Alkohol dan Triklosan. Skripsi,
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2018.
Aminah Asngad, Aprilia Bagas R, Nopitasari. 2018. Kualitas Gel Pembersih Tangan
(Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Penambahan Alkohol, Triklosan dan
Gliserin yang Berbeda Dosisnya, Jurnal Bioeksperimen. Vol. 4 (2) Pp. 61-70. Doi:
10.23917/bioeksperimen.v4i1.2795,
Hera Fajriputri. 2014. Uji Koefisien Fenol Produk Antiseptik dan Disinfektan yang
Mengandung Senyawa Aktif Benzalkonium Klorida, Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
http://lipi.go.id/berita/Daftar-Sementara-Produk-Disinfektan-Rumah-Tangga-untuk-
Disinfeksi-Coronavirus-Disease-2019-COVID-19-Per-Bulan-Juli-2020/22089, diakses pada
tanggal 20 November 2020, pukul 16.48 WIB.
18
Lampiran 1. Daftar Anggota
Uraian
No Nama Instansi/Prodi Bidang ilmu
Tugas
1 Annisaa Siti Zulaicha, ITERA/Teknologi Ketua,
Kimia
S.Pd., M.Si. MC,
Kosmetik
Anorganik Humas,
Demo
pembuatan
hand sanitizer
2 Indah Puspita Sari, ITERA/Teknologi Kimia Dokumentasi
S.Pd., M.Si Kosmetik
Analitik
Demo
pembuatan
desinfektan
3 Angga Saputra ITERA/Teknologi Teknologi Pemateri
Yasir, S.Farm., Kosmetik penangkalan
Farmasi /
Apt., M.Si hoax Covid-19
Apoteker
4 Iwan Syahjoko ITERA/Teknologi
Kimia Demo
Saputra, S.Si., M.Si
Kosmetik Anorganik pembuatan
hand soap
5 M Alvien Ghifari, ITERA/Kimia Kimia
S.Si., M.Sc Pemateri bahan-
Anorganik
bahan
pembuatan
hand sanitizer,
desinfektan,
dan hand soap
19
Lampiran 2. Daftar Capaian Luaran
2. https://kumparan.com/lampunggeh/dosen-
teknologi-kosmetik-itera-latih-siswa-smkn-
3-kotabumi-buat-hand-sanitizer-
1uauUYTbNuQ
3. https://www.rmollampung.id/dosen-itera-
latih-siswa-smkn-3-kotabumi-buat-hand-
sanitizer
4. https://lampung.idntimes.com/news/lampu
ng/silviana-4/itera-latih-siswa-sma-bikin-
hand-sanitizer-dan-disinfektan/1
5. https://www.instagram.com/p/CHoupfYD
Q44/?igshid=7vhcpct50us6
20
Hand
soap dan
disinfektan
21
Lampiran 3. Foto dan Dokumentasi
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Lampiran 4. Presensi Peserta
32
33
Lampiran 5. Materi PkM
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49