Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

OBSERVASI PADA AQMS (AIR QUALITY MONITORING SISTEM)


DAN ISPU (INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA)

Mata Kuliah : Analisi Kualitas Lingkungan


Dosen Pengampu : Henri Wibowo,ST.,ME

DI SUSUN OLEH :
Kelompok II
1. Alya Shaira Azri
2. Andri Suheri
3. Marisa Oktavia
4. Nura Hendrawati
5. Nur Ufuwana Wandira
6. Triana Rizki

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
2020
Laporan Hasil Observasi Pada AQMS (Air Quality Monitoring Sistem) dan ISPU
(Indeks Standar Pencemar Udara)

1. Judul : Laporan hasil observasi pada aqms (air quality monitoring system)
dan ispu (indeks standar pencemar udara)
2. Tempat : Lapangan kantor wallikota dan simpang Tugu Keris Siginjai
3. Tanggal : Kamis,16-01-2020
4. Nama kegiatan : Mengetahui cara kerja AQMS dan ISPU
5. Tujuan : 1. Untuk mengetahui alat AQMS
2. Untuk mengetahu cara kerja AQMS
3. Untuk mengetahui Indeks pencemar udara kota Jambi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kualitas udara ambien ditentukan oleh banyak faktor diantaranya factor meteorology,
demografi, cuaca dan sumber emisi. Informasi yang digunakan untuk mengetahui kondisi
kualitas udara ambien salah satunya adalah Indexs Standar Pencemaran Udara (ISPU). ISPU
merupakan angka yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi kualitas udara
ambien di lokasi dan waktu tertentu yang didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan
manusia, nilai estetika dan mahkluk hidup lainnya.
Parameter yang dipakai untuk menghitung ISPU adalah seperti yang dimuat didalam : Kep-
45/MENLH/10/1997 dan Kep-107/KABAPEDAL/11/1997 yaitu :
– Partikel meter ukuran 10 mikron (PM10)
– Karbon Monoksida (CO)
– Sulfur Dioksida (SO2)
– Nitrogen Dioksida (NO2)
– Ozon (O3)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi  memantau mutu udara. Pemantauan itu
kemudian diolah berbagai parameter pantau menjadi Indeks Standar Pencemaran Udara
(ISPU) yang diupdate setiap harinya pada jam 3 sore yang berlaku selama 24 jam.

Display-nya dapat dilihat langsung oleh masyarakat di Kantor DLH Provinsi Jambi maupun
di dekat Tugu Keris di depan Kantor Wali Kota Jambi dan Simpang Pulai. 
Pengukuran ISPU didasarkan pada beberapa parameter yakni meliputi partikulat (PM10),
Sulfur dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO), Ozon (O3), dan Nitrogen dioksida (NO2).
Masing-masing parameter memiliki waktu pengukuran rata-rata berbeda. Partikulat (PM10)
waktu pengukuran diambil secara berkala setiap 24 jam, Sulfur dioksida (SO2) juga 24 jam,
Karbon Monoksida (CO) 8 jam, Ozon (O3) 1 jam, dan Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam
periode pengukuran rata-rata.

Informasi ISPU didapatkan langsung dari alat pengukur udara atau Air Quality Monitoring
System (AQMS) yang dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
yang kemudian dikelola bersama DLH Provinsi dan juga Pemerintah Kota Jambi.

Alat ini kemudian secara real-time memberikan data kepada ke kementerian, provinsi
maupun ke Kota Jambi. Data yang ditampilkan dalam ISPU adalah kalkulasi selama 24 jam

Cara Kerja AQMS


1. AQMS untuk menangkap particulat yang ada di udara dan gas melalui 2 channel(parameter
partikulat dan silica gel)
2. kemudian dimasukkan kedalam alat display monitor.
3. Kemudian display monitor akan membaca setiap saat yang akan tertangkap dengan radius
sekitar lebih kurang 10-20 KM.
4. Gas ditangkap oleh silica gel dan di akumulasikan sekitar 30 menit di transfer ke display
indoor dan outdoor,dan langsung connecting ke KLHK DLH provinsi Jambi dan DLH kota
Jambi. Dan itulah yang akan di publikasikan ke public. Lalu setiap 24 jam nilai ISPU akan
keluar secara otomatis pembacaan setiap jam 3 sore dan keluar jam 3 sore.
Perhitungan Parameter Kualitas Udara

I = Ia-Ib (Xx-Xb)+Ib
Xa-Xb

PM10 = 40
I= 50-1 (40-1)+1
50-1
= 49 39+1
49
= 40 (BAIK)
Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan
tidak berpengaruh pada tumbuhan bangunan ataupun nilai estetika
SO2 = 16
I = 50-1 (16-1)+1
80-1
= 49 15+1
79
= 9,3+1
= 10,3
= 10 (BAIK)
Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan
tidak berpengaruh pada tumbuhan bangunan ataupun nilai estetika

CO =339
I = 500-400 339-46+400
339-46
= 100 293+400
293
= 100+400
=500 (BERBAHAYA)
Berdasarkan perhitungan secara manual kadar ambien nyata parameter CO 339 µg/m 3 ISPU
terhitung 500 kategori udara berbahaya. Tingkat kualitas udara berbahaya yang secara umum
dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

O3= 129
I = 100-50 (129-120)+50
235-120
= 50 9+50
115
= 3,9 +50
= 53,9
= 54 (SEDANG)
Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia atau hewan tetapi
berpengaruh pada tumbuhan yang sensitive dan nilai esetika

NO2 =31
I = 50-1 (31-1)+1
31-1
= 49 30+1
30
= 49+1
= 50 (BAIK)
Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan
tidak berpengaruh pada tumbuhan bangunan ataupun nilai estetika.
KESIMPULAN

Berdasarkan indeks standar pencemar udara (ISPU) yang berda di simpang Tugu
Keris Siginjai Kota jambi menunjukkan kategori udara baik. Tingkat kualitas udara tersebut
tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada
tumbuhan bangunan ataupun nilai estetika.

Anda mungkin juga menyukai