Anda di halaman 1dari 34

Kimia

Anorganik
Material

MITA RILYANTI
PENDAHULUAN
KLASIFIKASI MATERIAL BERPORI/
POROUS MATERIAL

Porous
Materials

Microporous Mesoporous Macroporous


Materials Materials Materials
 2 nm 2-50 nm  50 nm

Struktur dan
Struktur Aplikasi Mekanisme
Pembentukan
EVOLUSI DAN PERKEMBANGAN MATERIAL BERPORI

Zeolit Material kristalin aluminosilikat


berpori mikro (<2 nm)

( Nan+(H2O)16[AlnSi96-nO192], n < 27)

•Pertama kali ditemukan th 1756


ZEOLIT ALAM •Memiliki mikropori
•Adsorpsi dan pertukaran ion

Chabazite could adsorb water, methanol, ethanol, and formic acid vapor, but could
hardly adsorb acetone, diethyl ether, or benzene.

Adsorbents and desiccant/pengering, natural zeolites were also used widely in the field of
separation and purification of air.
Kriteria material berpori memiliki struktur teratur dan pori yang
seragam meliputi :
 Ukuran dan bentuk pori (mikro, meso dan makro pori)
 Dimensi dan arah rongga/saluran
 Komposisi dan sifat rongga/saluran

Pembentukan zeolit alam :


 Kristal terbentuk akibat proses hidrotermal atau hot-spring yang
melibatkan reaksi antara larutan dan aliran lava.
 Endapan terbentuk dari sedimen/batuan vulkanik bersifat alkalin
 Sedimen vulkanik di dasar laut/ dasar danau
 Material vulkanik dalam tanah alkalin
 Hidrotermal sedimen laut

mordenite, clinoptilolite, analcime,


40 tipe zeolit alam heulandite, natrolite, thomsonite,
stilbite, and laumontite
Sebagian besar zeolit alam ditemukan pada sedimen batuan
dekat permukaan bumi yang terbentuk pada tempetaur dan
tekanan yang tidak terlalu tinggi

•Mulai disintesis 1940


ZEOLIT SINTETIS •Rasio Si/Al rendah
•Hidrotermal 25–150 C
(biasanya 100 C

The International Zeolite Association • Zeolit silika rendah (zeolit A


(IZA) dan X)
200 tipe zeolit (2014) • Zeolit silika sedang (NaY,
mordenite, zeolite L, erionite,
chabazite, clinoptilolite
Kelebihann zeolit sintetis
 Kemurnian lebih tinggi
 Ukuran pori lebih seragam
 Kemampuan pertukaran ion lebih seragam
ZEOLIT SILIKA RENDAH SAMPAI ZEOLIT SILIKA TINGGI
Berdasarkan rasio Si/Al, zeolit dibedakan atas :
 Zeolit silika rendah  Si/Al = 1 – 1,5
contoh : zeolites A dan zeolit X
 Zeolit silika sedang  Si/Al = 2 – 5
contoh : mordenite, zeolite L, erionite, chabazite, clinoptilolite
 Zeolit silika tinggi  Si/Al  5
contoh : ZSM-5 (cincin 10), ZSM-11, ZSM-21, ZSM-34, zeolite beta (BEA)

The increase in type and structural diversity of zeolites, as well as deep insight into
zeolite properties such as thermal stability, acidity, hydrophobicity/hydrophilicity
of surfaces, and ion-exchange capacity, has led to application of a series of
zeolites in industry

Aplikasi zeolit :
1. Adsorben untuk pengeringan dan pemurnian gas
2. Pemisahan bulk molekular seperti n-/iso-parafin, isomer xylene dan olefin, O2
dari udara.
3. Katalis pada pemurnian minyak bumi dan petrokimia, penukar ion.
Kemampuan penukai ion yang tinggi  penyimpan dan pengolahan limbah
radioaktif dan pengolahan limbah cair industri.
Cn H m Katalis
C5 H10

n=20-30
C5 H12
Bahan propilen
bakar

FCC (Fluid catalytic cracking)

Zhu, J., Meng, X., Xiao, F., Front. Chem.


Sci. Eng. 2013, 7(2), 233-248
Evolusi Material Berpori
Sintesis material berpori setelah zeolit :
1. Aluminophosphate = AlPO4-n
2. SAPO-n (S = Si) Cincin > 12
3. MeAPO-n (Me = Fe, Mg, Mn, Zn, Co, dll)
4. MeASO-n
5. ElAPO-n (El=Ba, Ga, Ge, Li, As, dll)
6. ElAPSO-n
Sintesis Material Berpori
 Sumber silika/pospor
 Sumber alumina
 Unsur /logam
 NaOH
 H2O
 structure-directing agent, SDA
N
(templet)

Hidrotermal Kalsinasi
/solvotermal
suhu 100-150 C
* Sintesis AlPO4-n harus ada SDA
Struktur material berpori dengan mikro pori yang besar bisa terbentuk
karena :

 Kerangka-nya dibangun dengan SBU (sistem building unit) dengan


berbagai bilangan koordinasi seperti : [AlO4], [AlO6], [GaO4], and
[GaO4(OH)2].
 Pada bagian ujung kerangka terdapat gugus seperti P=O, P-OH,
and Al-OH yang mengakibatkan struktur nya kurang stabil
dibanding zeolit karena menyebabkan putusnya kerangka.
 SDA yang digunakan memiliki banyak gugus amino, rantai panjang
(BM besar), dan melibatkan ion F-. Ion F- berfungsi sebagai
jembatan antara dua logam.
Struktur Kimia Material Mikropori

O
Tetrahedral
T TO4
T = Si, Al

www.IZA-structure.org
Secondary Building Units (SBUs)
Uni Pembangun Struktur Zeolit (Structural Building Units of Zeolites)
Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembentukan
Kristal dalam Sintesis Zeolit, Diantaranya

1. Komposisi molar pereaksi


Meliputi sumber prekursor, rasio Si/Al, alkalinitas (kebasaan),
jumlah H2O, kation anorganik, dan template organik
2. Sumber Si dan Al
Sumber silika yang biasa digunakan dalam sintesis zeolit
diantaranya; silika koloid (LUDOX), tetraetil orto silikat (TEOS),
Cab-O-Sil (fumed silica), tetrametil orto silikat (TMOS), dan
natrium silikat (Na2SiO3).
Sumber alumina yang biasa digunakan antara lain: natrium
alumina (NaAlO2), aluminium hidroksida (NaOH), pseudo-
boehmite (AlO(OH)), aluminium isopropoksida (C9H21AlO3),
aluminium nitrat (Al(NO3)3), aluminium sulfat (Al2(SO4)3),
atau logam aluminum (bubuk Al atau foil).
Karakteristik ini memainkan peran penting dalam proses nukleasi
dan kristalisasi zeolit.
3. Rasio Si/Al
Rasio Si/Al berperan dalam menentukan struktur dan
komposisi dari kristal produk.
4. Alkalinitas (Kebasaan)
Alkalinitas memberikan kontribusi terhadap rasio OH-/Si atau
rasio H2O/Na2O. Sifat alkali yang tinggi meningkatkan
kelarutan silika dan alumina serta mempercepat polimerisasi
dari ion polisilikat dan aluminat. Proses induksi, nukleasi, dan
kristalisasi dapat dipercepat dengan meningkatkan
alkalinitas. Disamping itu, tingkat kebasaan juga dapat
mempengaruhi ukuran partikel dan morfologi zeolit.
5. Jumlah H2O
Jumlah air dalam suatu campuran reaksi akan
mempengaruhi konsentrasi dari reaktan sehingga
berpengaruh juga kepada proses kristalisasi zeolit. Dengan
demikian mengubah jumlah air akan mengubah laju
kristalisasi zeolit.
6. Kation anorganik
Perbedaan kation anorganik akan mempengaruhi
pembentukan unit kerangka penyusun zeolit yang tentunya
juga akan mempengaruhi jenis zeolit yang dihasilkan. Kation
anorganik juga berperan sebagai agen pengarah struktur.

7. Cetakan (template) organik


Kation organik dapat berperan sebagai pengisi ronggga
kosong yang mengarahkan pembentukan struktur spesifik
zeolit (structure directing agent / SDA)
SINTESIS SENYAWA MIKROPORI

1. Hydrotermal
temperature (100-1000 C) and pressure (1100 MPa)
menggunakan air sebagai pelarut

2. Solvotermal
temperature (100-1000 C) and
pressure (1100 MPa)
menggunakan pelarut organik

Pada suhu dan tekanan tinggi, air atau


pelarut organik diaktivasi karena
berada pada keadaan subkritis atau
superkritis sehingga menyebabkan sifat
kimia dan fisika molekul reaktan juga
akan berubah
Hal yang harus diperhatikan dalam sintesis material menggunakan
metoda hidro termal dan solvotermal adalah :
 Kereaktifan row material (bahan dasar)
 Pengaturan kondisi dan reaksi sintesis
 Hubungan kondisi reaksi dengan struktur dan sifat produk
Kelebihan sintesis menggunakan metoda hidrotermal dan solvotermal
adalah :
 Memungkinkan terjadinya reaksi sintetik yang tidak dapat dilakukan
dalam fase padat.
 Memungkinkan terbentuknya fasa atau senyawa baru dengan
keadaan valensi tertentu, struktur yang metastabil ataupun
keadaan agregat.
 Dapat mengkristalkan material dengan titik leleh rendah, tekanan
uap tinggi, atau kestabilan termal rendahyang tidak dapat
dilakukan menggunakan metoda sintesis fasa padat
 Memungkinkan tumbuhnya kristal tunggal secara sempurna dan
berukuran besar
 Dapat mengontrol morfologi dan ukuran partikel produk
 Dapat menyeragamkan unsur heteroatom pada struktur kristal.
SINTESIS ZEOLIT MENGGUNAKAN METODA HIDROTERMAL

Secara umum sintesis secara hidrotermal dibagai menjadi 2 tahap


1. Tahap pembentukan gel
2. Tahap kristalisasi

Sementara itu proses kristalisasi berlangsung dalam 4 tahap :


a. Kondensasi anion polisilikat dan aluminat
b. Nukleasi zeolit
c. Pertumbuhan inti
d. Pertumbuhan inti kristal zeolit.

Mekanisme pembentukan zeolit masih sulit untuk dikatahui karena :


 Proses kristalisasi melibatkan reaksi kimia yang sangat kompleks
 Nukleasi dan pertumbuhan kristal terjadi pada kondisi yang
heterogen.
 Proses selalu berubah setiap waktu
 Masih kurangnya peralatan yang efektif digunakan untuk
Komposisi kimia sintesis zeolit dinyatakan sebagai berikut :
Na2O–Al2O3–SiO2–H2O
Schematic illustration of the crystallization mechanism of Si-TPA-MFI.
Efektifitas ZSM-5 sebagai katalis

Seluruh bagian Tingkat


berfungsi
pemanfaatan
sebagai katalis
katalis
Faktor efektivitas ()

()
Keterbatasan
Bagian yang tidak difusi
berfungsi
sebagai katalis

()
Modulus Thiele ()

Perez-Ramirez et al., Chem.Soc.Rev., 2008, 37, 2530.


Sistem pori dalam ZSM-5

ZSM-5 mikropori ZSM-5 pori hierarki

Mesopori
Mikropori (2-50 nm)
Mikropori
Perbandingan sifat katalitik ZSM-5
mikropori dengan ZSM-5 zeolit pori
hierarki

Jenis reaksi Pengamatan


Alkilasi Aktivitas tinggi
Transalkilasi Peningkatan stabilitas
Isomerisasi Aktivitas tinggi
Perengkahan HK rantai pendek Tidak ada peningkatan
Perengkahan HK rantai panjang Aktivitas lebih tinggi
Aromatisasi Masa aktif katalis lebih lama
Kondensasi Aktivitas dan selektivitas tinggi

Holm, M.S., Taarning, E., Egeblad, K., Christensen, C. H., Catalysis Today, 2011, 168, 3-16
Sintesis ZSM-5 pori hierarki dengan metoda hidrotermal

Sumber silika
Sumber alumina
NaOH
H2O

N
Structure-Directing Agent,
SDA

kalsinasi
Surfaktan

Cetakan/templating
Sintesis ZSM-5 pori hierarki dengan metoda steam-
assisted crystallization, SAC

Sumber silika
Sumber alumina
NaOH
H2O
Structure-Directing Agent,
N
SDA

Wang, J., Yue, W., Zhou, W., Coppens, M.-O..


Moller, K., et. Al., J. Am. Chem. Soc.
Microporous and Mesoporous Materials,
2011, 133, 5284–5295
2009. 120, 19-28

Anda mungkin juga menyukai