Anda di halaman 1dari 3

M Abdurahman Aziz

3335160048

Review Jurnal
Sintesa, Karakterisasi, dan aplikasi area batu Zeolit
Zeolit merupakan suatu material batuan yang memiliki mikropori, Kristal aluminasilika
yang digunakan sebagai ion exchanger di industri deterjen, dan digunakan untuk pemisah dalam
proses pemurnian idustri petrokimia, drying, dan catalytic cracking dalam industry petrokimia.
Zeolite digunakan pada sebagian industry karena memiliki ukuran pori, bentuk yang beragam, dan
daya mobilitas kation yang digunakan sebagai katalis dalam insudtri petrokimia. Zeolit memiliki
persamaan empiris kimia sebagai berikut.

Senyawa M merepresentasikan kandungan alkali metal, dimana b merukan angka valenci


dari alkali metal, c merupkan jumlah air dari kanudngan Kristal zeolite. Dan y merupakan jumlah
senyawa [SiO4]4+ dan [AlO4]5- Tetrahedral di dalam unit batuan zeolite.
Zeolite terdiri dari berbagai jenis lebih dari 200 jenis zeolite terapat di alam. Namun jenis
tersebut dapat di identifikasi melalui unsur silican-aluminium (Si/Al) di dalam struktur zeolite.
Semakin besar kandungan (Si/Al) suatu zeolite maka kemapuan termal stabil dan resistensinya
semakin besar.
Struktur pori zeolite
Zeolit memiliki struktur yang berbeda-beda pada dasarnya zeolite tersusun dari senyala SO4- dan
AlO4+ tetrahedral yang berikatan dengan oksigen atom secara bersamaan. Zeolite memiliki
struktur pori yang terkarakterisasi berdasarkan rongga-rongga di setiap kisi zeolite dan memiliki
diameter dan volume setiap zeolite berbeda-beda. Rongga zeolite saling berhubungan dengan pori
zeolite dan memiliki spesifik diameter yang berbeda-beda setiap zeolite. Hasil karakterisasi
struktur pori dari 3 jenis zeolite; zeolite A, Zeolite X, dan Zeoilite Y.

Nilai diatas menunjukan hasil kontak 3 jenis zeolite dengan sodium kation. Tipe sistem pori yang
terbuka dalam ketika jenis zeolite memiliki struktur yang beragam. Pada gambar a. memiliki 8
ring member (memiliki pori ukurn kecil, gambar b 10 ring member (medium pori zeolite), dan
gambar c 12 ring member (large pori zeolite).
Zeolite terbagi menjadi 2 jenis yaitu zeolite sintetis dan alami. Jenis zeoit sampai saat ini yang
telah diketahun 200 jenis dimana 50 jenis merupakan zeolite alami dan 150 jenis merupkan sintetis.
Sifat zeolite yang digunakan sebagai ion exchanger
Zeolite secara komersial digunakan sebagai ion exchanger karena memiliki pertukaran ion secara
alami. Kemammpuan zeolite dalam pertukaran ion memungkinkan pergantian kation dalam
struktur zeolite dengan ion dari larutan lain.

Reaksi serupa terjadi ketika proton dari asam mineral orammonium hidroksida menukar kation
yang ada dalam kerangka zeolit yang menghasilkan zeolit terprotonasi yang digunakan sebagai
katalis asam. Sifat pertukaran ion zeolit banyak digunakan dalam deterjen, pengolahan limbah atau
air keras serta dalam pemisahan radionuklida.
Sifat Zeolite yang digunakan sebagai katalis

Penggunakan zeolite sebagai katalis merupakan hasil dari kombinasi insrinsik propertis yang
ditemukan di zeolite. Proses aktivasi zeolite sebelum digunakan dikenal sebagai brontes acid
siteyang dihasilkan dari pengontakan dengan ammonium hidroksida dan kemudian proses
kalsinasi untuk memastikan penangkapan ammonium hidroksida dalam zeolite. Aplikasi zeolite
yang digunakan sebagai katalis banyak digunakan utnuk catalytic cracking, hyro-isomerization,
Reduksi NOx, dan Isomerisasi Xylen.
Penggunaan Zeolite sebagai adsorpsen agent
Adsorpsi merupakan proses pelekatan molekul gas atau cair di permukaan yang padat. Mekanisme
adsorpsi dalam sistem dipengaruhi oleh beberapa factor seperti susunan kimia dan fisika zeolite,
ukuran proi zeolite. Mekanisme adsorpsi menggunakan zeolite yaitu; i. the adsorption selective
equilibrium, ii. The rate adsorption selective equilibrium, iii. The adsorption selective shape, iv.
The ion exchange of the adsorption, v. the reactivity of the adsorption.
Metode yang digunakan dalam sintesis zeolite
Metode Hidrotermal
Metode hidrotermal adalah metode sintesis zeolit di mana sintesis dilakukan dengan adanya air
sebagai pelarut, larutan basa sebagai mineralisasi dan pada kisaran suhu 90-180 ° C. Reaktan
biasanya ditempatkan di dalam Autoclave berlapis Teflon dengan sintesis hidrotermal tekanan
(hingga 15 bar) untuk produksi zeolit yang optimal. Karena suhu yang diperlukan untuk sintesis
hidrotermal Zeolit jauh lebih rendah, metode ini jauh lebih mudah dan lebih murah daripada
metode lainnya. Nukleasi dan kristalisasi dari kristal tidak harus terjadi dalam larutan tetapi dapat
terjadi di gel hadir dalam campuran
Metode solvotermal
Metode solvotermal zeolite merupakan sintesis yang melibatkan penggunaan pelarut untuk
menghasilkan zeolit. Pelarut yang digunakan dalam metode solvothermal sintesis zeolit bervariasi
dari nonpolar dan hidrofobik ke kutub dan hidrofilik
Metode Ionnotermal
Ionotermal adalah kategori khusus lain dari metode sintesis solvotermal di mana pelarut yang
digunakan adalah terutama ionik dan tidak bersifat molekuler. Pelarut yang digunakan dalam
metode ionotermal sintesis zeolit ialah cairan ionic. sifat ioniknya memiliki efek pada beberapa
sifat tertentu seperti tekanan uap rendah
Material Untuk sintesis Zeolit
Material yang digunakan dalam sintesis zeolite yaitu; Kaolin, Fly Ash, Rice Husk, dan lainnya
Aplikasi Zeolite
Zeolit banyak digunakan dalam beberapa bidang industri seperti deterjen, Bidang agrikultur,
bidang In animal production, pada Penghapusan radionuclide, Penghaspusan heavy metal dan
senyawa organic yang beracun, Aplikasi dalam Hemodialysis, anestheology, dan hemoperfusion,
Aplikasi dalam bidangn kosmetik dan dermatologi, dan Enkapsulasi enzyme

Anda mungkin juga menyukai