Anda di halaman 1dari 5

IMAM RIZKI ARIANTO

21030110120020

Tugas Katalis Page 1

TUGAS KATALIS
1. Jelaskan mengapa katalis dapat menurunkan energi aktivasi !
Katalis adalah suatu senyawa kimia yang dapat menaikkan laju reaksi dan terlibat di
dalam reaksi kimia walaupun zat itu sendiri tidak ikut bereaksi secara permanen, zat tersebut
dapat diambil kembali pada akhir reaksi (istadi,2011). Katalis akan mengawali penggabungan
senyawa kimia yang akan akan membentuk suatu kompleks antara substansi tersebut dengan
katalisator. Kompleks yang terbentuk hanya berupa hasil senyawa yang akan terurai kembali
menjadi produk reaksi dan molekul katalis. Katalis tidak mengalami perubahan pada akhir
reaksi, karena itu tidak memberikan energy ke dalam system tetapi akan memberikan mekanisme
reaksi alternative dengan energy aktivasi yang lebih rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa
katalis. Energi aktivasi adalah energi kinetik minimum yang diperlukan oleh partikel-partikel
peraksi untuk membentuk kompleks teraktivasi.
Berikut ini gambar diagram energy dari reaksi tanpa katalis dan dengan katalis:

Dapat dilihat pada grafik, reaksi yang menggunakan katalis membutuhkan tingkat energy
yang lebih sedikit daripada energy pada reaksi tanpa katalis. Dengan demikian, reaksi dengan
katalis akan mempercepat laju reaksi sehingga akan semakin mempercepat dalam hal menaikkan
prosentase produk dan meningkatkan konversi.
IMAM RIZKI ARIANTO
21030110120020

Tugas Katalis Page 2

Untuk mengetahui katalis dapat menurunkan energy aktivasi dapat diilustrasikan paada
gambar di bawah ini
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa tahapan reaksi dengan katalis ditandai dengan
jumlah tumbukan lebih banyak dibandingkan reaksi tanpa katalis. Hal ini disebabkan dengan
penambahan katalis akan membentuk zat radikal reaktan yang lebih reaktif sehingga radikal ini
membentuk tahapan alternative reaksi yang baru dan juga akan memperbesar possibility
tumbukan antar partikel lebih besar. Bila tumbukan reaksi semakin besar maka akan menurunkan
energy yang dibutuhkan oleh reaktan untuk bereaksi (energy aktivasi akan turun).
(http://www.scribd.com/doc/79207224/katalis-homogen)
(Istadi. 2011. Teknologi Katalis untuk Konversi Energi .Yogyakarta : Graha Ilmu )

2. Jelaskan perbedaan zeolit alam dan komersial !
Zeolit merupakan suatu kelompok mineral yang dihasilkan dari proses hydrothermal pada
batuan beku basa (istadi,2011). Zeolit digolongkan menjadi dua yaitu zeolit alam dan zeolit
sintesis (komersial).
Zeolit alam adalah zeolit yang tersedia di alam, tanpa proses pengerjaan oleh manusia.
Zeolit alam ini terbentuk selama jutaan tahun dari batuan dan lapisan abu vulkanik yang terkena
suhu tinggi dan tekanan tinggi pada suasana lingkungan yang bersifat alkali. Zeolit alam ini
belum dimodifikasi lebih lanjut, sehingga keberadaannya di alam tidak dapat dioptimasi untuk
IMAM RIZKI ARIANTO
21030110120020

Tugas Katalis Page 3

mengkatalis suatu proses tertentu. Selain itu zeolit alam yang satu dengan yang lain tidak
memiliki spesifikasi yang sama persis, hal ini disebabkan karena zeolit alam terbentuk secara
alami dengan kondisi yang berbeda di satu tempat dengan yang lain. Zeolit alam biasanya
mengandung kation-kation K
+
, Na
+
, Ca
2+
atau Mg
2+
. Pada zeolit alam, adanya molekul air dalam
pori dan oksida bebas di permukaan seperti Al
2
O
3
, SiO
2
, CaO, MgO, Na
2
O, K
2
O dapat menutupi
pori-pori atau situs aktif dari zeolit sehingga dapat menurunkan kapasitas adsorpsi maupun sifat
katalisis dari zeolit tersebut. Inilah alasan mengapa zeolit alam perlu diaktivasi terlebih dahulu
sebelum digunakan. Aktivasi zeolit alam dapat dilakukan secara fisika maupun kimia.
Sedangkan zeolit komersial adalah zeolit yang terbentuk dari proses kristalisasi secara
lambat dari gel silika dan alumina dengan adanya senyawa alkali dan berbagai senyawa
tambahan lain. Proses pembuatan zeolite komersial ini dapat dikendalikan langsung oleh
manusia, sehingga spesifikasi produknya dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan (sesuai reaksi
kimia yang akan dikatalisis). Modifikasi ini dapat dilakukan dengan mengubah variabel
percobaan seperti komposisi campuran, pH campuran saat pembuatan katalis, suhu operasi
pembuatan (suhu kalsinasi), maupun lama reaksi/pembuatan. Pemakaian zeolit komersial lebih
menguntungkan karena zeolit komersial dapat diproduksi sesuai kebutuhan, dimana zeolit yang
kita butuhkan tidak terdapat di alam, selain itu bahan baku zeolit komersial, yaitu silika dan
alumina mudah diperoleh di alam, karena merupakan komponen mineral yang tersedia cukup
banyak di alam. Zeolit sintetik biasanya hanya mengandung kation-kation K
+
atau Na
+
. Zeolit
sintetik sudah banyak digunakan di industri namun di Indonesia belum banyak diproduksi dan
umumnya diperoleh dari impor. Untuk memenuhi kebutuhan zeolit ini maka para ahli melakukan
penelitian sehingga didapatkan berbagai macam zeolit sintetik. Indonesia banyak membutuhkan
zeolit sintetik untuk proses-proses kimia di industri kimia seperti sebagai katalis, ion exchanger,
dan adsorbent dalam pengolahan limbah. Sedangkan zeolit alam sudah banyak dimanfaatkan
sehingga jumlahnya semakin berkurang. Umumnya zeolit alam digunakan untuk pupuk,
penjernihan air, penyaring molekuler, penukar ion dan padatan pendukung dan diaktifkan untuk
dimanfaatkan sebagai katalis dan adsorbent.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Zeolite)
(http://eprints.undip.ac.id/30718/)
IMAM RIZKI ARIANTO
21030110120020

Tugas Katalis Page 4

(http://vinderscout.wordpress.com/category/pertambangan/)
(http://vedcadiklatki.blogspot.com/2012/04/zeolite-potensi-alam-indonesia-yang.html)
3. Berikan contoh aplikasi zeolit alam !
1. Adsorpsi Gas
Zeolit dapat digunakan untuk mengadsorpsi gas secara selektif. Hal ini disebabkan
karena zeolit memiliki pori-pori dengan diameter tertentu sehingga hanya gas-gas tertentu
saja yang dapat melewati pori-pori tersebut. Contoh dari aplikasi ini adalah untuk mengontrol
bau dari ammonia yang terdapat di bahan-bahan mineral. Selain ammonia, zeolit dapat juga
mengontrol hidrogen sulfida yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. Contoh zeolite yang
digunakan dalam proses ini adalah ZK406H, ZS403H, dan lain-lain. Selain fungsi di atas,
zeolit juga dapat digunakan dapat proses separasi gas, dimana zeolit berfungsi sebagai
adsorben dan dapat menyerap berbagai macam gas seperti CO, CO
2
, SO
2
, HCHO, Ar, He,
N
2
, CH
3
OH, dll.
Table 1 Aplikasi Adsorben Zeolite sebagai Saringan Molekuler Komersial
Pemurnian Pemisahan massal
Pengeringan
Gas alam
Cracking gas
Jendela terisolasi
Refrigerant (pembeku)

Pemisahan n-parafin atau isoparafin
Pemisahan xylena
Membersihkan CO
2
: gas alam dan pabrik oksigen
cair
Pemisahan olefin
Pemisahan pelarut organik
Membersihkan senyawa belerang O
2
dari udara
Sweetening gas alam dan LPG Pemisahan CO
2
, SO
2
, dan NH
3

Membersihkan polutan: Hg, NOx, SOx Pemisahan gula
IMAM RIZKI ARIANTO
21030110120020

Tugas Katalis Page 5

Membersihkan bahan organic dan anorganik dari
aliran umpan asam asetat komersial
Pemisahan asam amino dan nitroamina
(Sumber: Auerbach, 2003: Chapter 1 p 14)

2. Pertukaran Ion/Ion Exchange
Zeolit dapat digunakan sebagai media pertukaran ion yang membuat zeolit sangat
berguna dalam pengontrolan ion di sistem perairan, pertanian, dll. Contohnya adalah
zeolit ZS500H yang dapat digunakan untuk menghilangkan ion Cu
2+
, Pb
2+
, dan Zn
2+
dari
larutan dan zeolit ZS500RW yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah radioaktif
Sr dan Ce. Contoh penggunaan zeolit dalam pertanian misalnya pengontrolan kadar
nitrogen dalam tanah agar tidak terlalu banyak, karena jika nitrogen yang berasal dari
ammonium terlalu banyak, dapat menimbulkan efek yang negatif bagi tanaman, sehingga
perlu dikontrol dengan menggunakan zeolit ZK406H, sebagai media pertukaran ion
nitrogen.
3. Sebagai katalisator
Zeolit merupakan pengemban katalis yang baik karena mempunyai pori-pori yang banyak
dan luas permukaan yang maksimum. Pemakaian zeolit sebagai katalis telah banyak
digunakan, di antaranya sebagai katalis dalam perengkahan minyak goreng (Widayat,
2005 dan 2006), sebagai katalis dalam proses konversi senyawa ABE menjadi
hidrokarbon (Setiadi dan Pratiwi, 2007). Zeolit alam juga digunakan untuk uji proses
dehidrasi etanol dan lain sebagainya.

(Istadi. 2011. Teknologi Katalis untuk Konversi Energi .Yogyakarta : Graha Ilmu )
(http://eprints.undip.ac.id/14154/1/Makalah_Penelitian_fix_30_mei_2010.pdf)
(http://vedcadiklatki.blogspot.com/2012/04/zeolite-potensi-alam-indonesia-yang.html)
(http://www.gsaresources.com/applications.htm)

Anda mungkin juga menyukai