Anda di halaman 1dari 4

A.

Karakteristik Zeolit

Karakteristik umum dari sebuah zeolit adalah memiliki struktur 3-dimensi dengan
4struktur kerangka penghubung dari tetrahedra TO4 (unit bangunan dasar), dimana T
adalah kation yang terkoordinasai secara tetrahedral(T=Si atau Al). Zeolit merupakan
materialkristal alumina silika berpori yang berstruktur tiga dimensi yang terbentuk dari
tetrahedra alumina dan tetrahedrasilika dengan rongga-rongga yang berisi ion-ion logam,
biasanya logam-logam alkali atau alkali tanah (terutama Ca dan Na) dan molekul air yang
dapat bergerak dengan bebasdidalam rongga zeolit.

Terdapat 46 mineral zeolit alam danlebih dari 150zeolitsintetisyang dikenaldalam


literaturdengan bergabai karakter yang menjadi ciri khas. Secara umum karakteristik
struktur zeolit antara lain [:

1.Sangat berpori, karena kristal zeolit merupakan kerangka yang terbentuk dari
jaringtetrahedral SiO4dan AlO4.

2.Pori-porinya berukuran molekul, karena pori-pori zeolit terbentuk dari


tumpukan n-ringberanggotakan 6, 8, 10, atau 12 tetrahedral.

3.Dapat menukarkan kation,karena perbedaanmuatan Al3+danSi4+menjadikan


atomAl dalam kerangka kristal menjadi bermuatannegatif dan membutuhkan kation
penetral. Kation penetral yang bukan menjadi bagian dari kerangka ini mudah
diganti dengan kation lainnya.

4.Dapat dijadikan padatan yang bersifat asam, karena penggantian kation penetral
dengan proton-proton menjadikan zeolit padatan asam bronsted.

5.Mudah dimodifikasi karena setiap tetrahedral dapat dihubungkandengan bahan-


bahan pemodifikasi.

B. Sifat-sfat Zeolit

Ada beberapa ciri khas dari sifat-sifat yang dimiliki oleh zeolit yang kemudian
menjadikan zeolit mempunyai kelebihan dan kemampuan dalam penggunaannya.
Beberapa sifat tersebut adalah sifat dehidrasi, sifat pertukaran ion, sifat pejerapan, atau
adsorben, sifat penyaringan, sieving, dan sifat katalisator.

a. Sifat dehidrasi
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi yaitu melepaskan molekul H2O apabila
dipanaskan. Pada umumnya struktur kerangka zeloit akan menyusut. Tetapi
kerangka dasarnya tidak mengalami perubahan secara nyata. Molekul H2O dapat
dekeluarkan secara revesibel. Pada pori-porinya terdapar kation-kation dan atau
moleku air. Bila kation-kation dan atau molekul air tersebut dikeluarkan dari pori-
pori dengan perlakuan tertentu maka zeloit akan meninggalkan pori yang kosong.
Secara alami pori-pori Zeloit yang belum diolah akan mengandung
sejumlah molekul air dan alkali atau alkali tanah hidrat. Proses pemanasan pada
temperature 300-400 celcius dapat menghilangkan kandungan air dan hidrat pada
alkali atau alkali tanah hidrat. Zeloit yang sudah mengalami pemanasan ini
disebut Zeolite Teraktivasi fisika artinya zeolite terdehidrasi atau zeolit yang
kehilangan air.
b. Sifat penjerapan (adsorben)
Zeolit mempunyai kapasitas yang tinggi sebagai penjerapan (adsorben).
Mekanisme adsorpsi yang mungkin terjadi adalah adsorpsi fisika (melibatkan
gaya Van der walls ), adsorpsi kimia (melibatkan gaya elektrostatik), ikatan
hydrogen dan pembentukan kompleks koordinasi. Molekul atau zat yang dijerat
akan menempati posisi pori.
Daya serp (absorbansi) zeolit tergantung dari jumlah pori dan luas
permukaan. Molekul-molekul dengan ukuran lebih kecil dari pori yang mampu
dijerat oleh zeolit.
Alkohol seperti fenol adalah zat pengotor yang bersifat racun bagi
manusia. Air yang mengandung fenol dapat dibebaskan dari fenol dengan
melewatkan air dalam Zeolit teraktivasi. Fenol yang terkandung dalan air akan
teradsoepsi dan menempati posisi pori-pori. Sehingga kosentrasi fenol dalam air
menjadi kurang.
c. Sifat pertukaran ion

Kation-kation pada pori berperan sebagai penetral muatan zeolit. Kation-


kation ini dapat bergerak bebas sehingga dapat dengan mudah terjadi pertukaran
ion. Meknisme pertukaran kation tegantung pada ukuran, muatan dan jenis
zeolitnya.

Larutan atau air yang mengandung ion-ion Ca2+ dilewatkan dalam zeolit-
Na teraktivasi. Ion Ca2+ dalam larutan atau air akan mengganti ion-ion Na+ yang
ada dalam pori-pori zeolit-Na. ion-ion Na+ akan terlepas dalam larutan atau air.
Pada akhirnya konsentrasi ion Ca2+ dalam larutan atau air akan berkurang.

Reaksi pertukaran ion-ionnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Z-Na + CaCl2 Z-Ca + 2 NaCl

Z-Na = Zeolite-Natrium

Z-Ca = Zeolite-Natrium

d. Sifat penyaringan (Sieving)


Zeolit dengan struktur krangka “framework” mempunyai luas permukan
yang besar dan berperan sebagai saluran yang dapat menyaring
ion/molekul (molecular sieving). Peran Zeolit sebagai penyaringan
ataupun pemisah molekul didasarkan pada perbedaan bentuk, ukuran, dan
polaritas yang disaring. Sifat ini disebabkan zeolit mempunyai pori dengan
ukuran tertentu. Molekul yang berukuran lebih kecil dari pori dapat
melintas sedangkan yang berukuran lebih besar dari pori akan tertahan.
Larutan yang tediri dari CH4 dan iso-parafin dapat dipisah dengan cara
dilewatkan dalam zeolit teraktivasi. Molekul CH4 memiliki diameter lebih
kecil dari diameter pori zeolit, sedangkan n-parafin memiliki diameter
yang lebih besar daripada pori-pori zeolit. Dengan demikian CH4 dapat
lolos melewati pori zeolit, sedangkan n-parafin tertahan dan tidak dapat
lewat pori zeolit.
e. Sifat katalis (katalisator)
Sifat sebagai katalis didasarkan pada adanya ruang kosong yang dapat digunakan
sebagai katalis ataupun sebagai penyangga katalis untuk reaksi katalitik. Kemampuan
zeolit sebagai katalis berkaitan dengan tersedianya pusat-pusat aktif dalam saluran
antar zeolit. Pusat-pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya gugus fungsi asam tipe
Bronsted maupun Lewis.
Perbandingan kedua jenis asam ini tergantung pada proses aktivasi zeolit dan kondisi
reaksi. Pusat-pusat aktif yang bersifat asam ini selanjutnya dapat mengikat molekul-
molekul basah secara kimiawi. Zeolit dengan rasio Si atau Al yang tinggi akan
menyebabkan keasaman tinggi.
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar
menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking adalah
pengolahan minyak solar atau minya tanah menjadi bensin.

n-hexadencane + catalis isooctane + heptanes


C16H34 + Zeolit-Mo C8H18 + C7H16

Daftar fustaka.

Anda mungkin juga menyukai