KELOMPOK 3
UNIVERSITAS DIPONEGORO
DEPARTEMEN BIOLOGI
2018/2019
Megasporogenesis
1. Sel induk megaspora atau megasporosit yang diploid membelah secara meisois I
menghasilkan dua sel yang haploid yang terjadi di ovarium.
2. Dua sel hasil pembelahan meiosis I mengalami pembelahan meiosis II menghasilkan
empat sel yang mengelompok secara linear dan bersifat haploid.
3. Dari empat sel yang haploid tadi, tiga diantaranya mengalami degenerasi sehingga
tersisa satu sel yang akan berkembang menjadi bakal biji atau megaspora.
Megagametogenesis
Megagametogenesis adalah proses pembelahan inti sel Megaspora tanpa disertai dengan
pembelahan selnya. Jadi, yang mengalami pembelahan hanya inti sel nya dan selnya tetap
tidak mengalami pembelahan apapun. Proses ini merupakan lanjutan dari proses
megasporogenesis. Pembelahan tersebut terjadi secara mitosis yang berlangsung 3 kali
berturut-turut. Megaspora dengan 1 inti sel akan mengalami pembelahan secara mitosis
sebanyak 3 kali dari 1 sel haploid menjadi 2 sel kemudian inti anakan menuju kekutub yang
berlawanan, sebagian besar sitoplasma berkumpul disekitarnya dan sisanya merupakan
selaput perifer yang tipis ditengahnya ditempati oleh suatu vakuola yang besar . pembeahan
kedua akan menghasilkan stadium empat inti dan mengalami pembelahan lagi yang akan
hingga menghasilkan 8 inti sel. Delapan inti sel tersebut nantinya akan bergerak menuju
tempatnya masing-masing, dan berkembang menjadi bagian yang berbeda-beda. 3 inti akan
bergerak menuju arah mikrofil (bagian bawah), yang 1 inti yang berada ditengah berkembang
menjadi ovum dan sisanya 2 inti yang mengapitnya disebut sinergid.kemudian 2 inti sel akan
berada di tengah-tengah dan berkembang menjadi inti kandung lembaga sekunder.dan 3 inti
sel akan bergerak ke arah khalaza (bagian atas) dan berkembang menjadi antipoda. Dari
proses megagametogenesis akan menghasilkan :
a. 3 inti antipoda
b. 2 inti sinergid( n)
c. 1 inti ovum
d. 1 inti kandung lembaga sekunder
Megagametofit
Megagametofit merupakan kantung embrio yang sudah matang. Megagmetofit atau gametofit
betina ini merupakan hasil dari proses megagametogenesis. Kantung embrio dikelilingi oleh
integumen dan nuselus. Pada salah satu ujung kantung terdapat mikropil. Mikropil ini
berfungsi sebagai tempat yang akan dilalui tabung polen untuk melakukan penetrasi. kedua
nukleus yang tersisa menyatu didekat pusat kantung, membentuk sebuah nukleus fusi tunggal
yang diploid atau biasa disebut inti kandung lembaga sekunder. Kantung embrio yang matang
ini disebut megagametofit dan siap untuk fertilisasi.
Keterangan :
1. Antipodal
2. Inti kandung lembaga sekunder
3. Sel telur
4. Sinergid
Elrod, Susan L. dan Wiiliam D. Stansfield. 2007. Schaum’s Outlines of Theory and Problems
of Genetics, Fourth Edition. Jakarta : Erlangga.(12-14)