BIOLOGI UMUM
“KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUMBUHAN”
Oleh :
Nama : Munica Purwanti
NIM : 180210102067
Kelas :B
Kelompok : Sepuluh (10)
V. HASIL PENGAMATAN
No Probandus Umur JK TB BB Lingkar Kapasitas vital
dada Santai Olahraga
1 Binti Nur 19 P 165 56 85 1250 2000
A.
2 Fikri 20 L 163 42 76 500 1250
Hidayat
3 Yusril 19 L 163 73 94 3750 3725
4 Siti 21 P 153 53,5 89 3625 3687,5
Yuroida
5 Siti 19 P 156 37,5 75 500 1000
Umayatul
6 Abdul 19 L 166 74 96,6 2500 3000
Halim
VI. PEMBAHASAN
Respirasi merupakan proses keluarnya energi kimia pada tubuh
organisme melewati reaksi oksidasi (penambahan oksigen) dalam molekul
organik. Dari peristiwa ini nantinya dihasilkan energi yang berbentuk Adenosin
Trifosfat (ATP) dan karbondioksida (CO2) serta air (H2O). Menurut Utama
(2018) Respirasi atau yang biasa disebut dengan pernapasan adalah proses
menghirup udara bebas yang mengandung O2 (oksigen) dan mengeluarkan
udara yang mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa oksidasi
keluar dari tubuh. Sehingga respirasi adalah proses pertukaran udara antara
oksigen dengan gas karbon dioksida. Padahal dalam biologi respirasi dan
pernafasn memiliki perbedaan pengertian, Bernapas sendiri merupakan
proses konstan yang mana makhluk hidup (utamanya manusia) menghirup
oksigen kemudian mengeluarkan karbondioksida terus-menerus setiap
hari. Sedangkan Respirasi ialah sebuah proses yang mana tubuh memecah
oksigen, yang nantinya sel-sel pada tubuh bisa memanfaatkannya. Ini
merupaka bagian dari proses metabolisme yang dikenal dengan proses
katabolik dari aktivitas selular, di mana molekul energi dibuang selagi
karbon dioksida dan air diproduksi namun dalam kejidupan sehari-hari
pengertian respirasi adalah pernafasan dimana kita dapat menghirup udara
dan mengeluarkan CO2.
Fungsi respirasi dalam kehidupan sehari-hari atau pernapasan
dalam lingkup kecilnya adalah menyediakan oksigen yang digunakan
dalam metabolism tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida yang
merupakan sisa-sisa metabolism tubuh. Pengambil oksigen yang kemudian
akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh,dan mengeluarkan
karbondioksida yang terjadi sebagai sisa dari metabolisme kemudian
dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang, menghangatkan dan
melembabkan udara, Adapun fungsi spesifiknya tergantung dari organ
organ dalam respirasi itu sendiri.
Pernafasan sendiri tidak luput dari Alat – alat yang memiliki fungsi
dan kegunaan sendiri dalam system respirasi dari mulai hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, bronkiolus, sampai paru-paru. Hidung sendiri
merupakan bagian yang terdiri dari tulang rawan yang berfungsi sebagai
saluran untuk udara mengalir ke dalam paru-paru, penyaring udara saat
bernafas oleh bulu-bulu hidung, menghangatkan udara pernapasan dengan
memanfaatkan mukosa, dan membunuh kuman yang masuk bersama udara
pernapasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lender yang kita
dapat lihat saat kita terkena flue . Faring sendiri merupakan saluran terusan
dari hidung yang berfungsi sebagai saluran pencernaan dan juga sebagai
saluran pernapasan yang terpisah oleh katup yang akan membuka dan
menutup secara otomatos pada saat pernafasan dan pencernaan . Faring
merupakan organ tubuh tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan
jalan makanan, terdapat dibawah dasar tengkorak dibelakang rongga
hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Laring atau pangkal
tenggorokan ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu saat
menelan makanan menutupi laring, Laring juga dapat kita pahami sebagai
saluran pernafasan yang menuju trakea dan dikelilingi oleh tulan rawan
yang membentuk jakun. Fungsi utama laring mencegah benda asing masuk
ke dalam saluran pernafasan (trakea), fungsi menelan makanan, fungsi
respirasi (pernafasan) serta memproduksi suara yang dapat kita dengar.
Trakea merupana perpanjangan dari faring dan tersusun dari tulang rawan
yang memanjang dari leher hingga rongga dada dengan panjang kurang
lebih 10 cm. Trakea terdiri atas untaian cincin yang memanjang kurang
lebih 16 hingga 20 cincin. Trakea dilapisi oleh selaput lendir serta sel-sel
bersilia yang bertugas menahan kotoran dari udara hingga tidak menembus
paru-paru.bersifat fleksibel sehingga mampu mengalami kontaksi dan
kembali mengalami relaksasi ke ukuran semula. Kontraksi otot polos
trakea akan mengurangi ukuran diameter rongga trakea, dan pada keadaan
ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar untuk mengeluarkan udara di
paru-paru, Tulang rawan berfungsi mencegah terjadinya penyumbatan dan
menjamin keberlangsungan jalannya udara walaupun terjadi perubahan
tekanan selama pernapasan. Trakea berfungsi sebagai tempat perlintasan
udara setelah melewati saluran pernafasan bagian atas yang membawa
udara bersih, hangat, dan lembab. Alat selanjutnya adalah Bronkus yang
berfungsi untuk menghasilkan dahak atau mukosa pencegah peradangan
pada bronkus, silia pada bronkus membantu mengeluarkan debu dan
partikel asing dari paru-paru, bronkus membantu paru-paru bernafas lebih
cepat ketika lelah, bronkus berfungsi sebagai konduktur antara atmosfer
dan alveoli, tulang rawan bronkus berfungi memberi kekuatan pada saat
bronkus menarik dan menghembuskan nafas, bronkus yang bertanggung
jawab dan juga memastikan udara mencapai paru-paru yang akan dibawa
ke mulut, Bronkus sendiri terbagi menjadi dua, yang satu berada di paru-
paru kanan dan satu lagi di paru-paru kiri. Struktur bronkus berupa tulang
rawan dengan otot-otot halus dan bercabang lagi menjadi bagian kecil-
kecil yang disebut bronkiolus. Tidak seperti bronkus, bronkiolus tidak
tersusun atas tulang rawan dan berdinding tipis, Fungsi utama dari
bronkiolus adalah menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, dan untuk
mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru dengan
konstriksi dan dilatasi. Alat yang terakhir yang kita bahas dalam
pernafasan adalah Paru-paru yang terletak di dalam rongga dada, pada
bagian bawah berbatasan dengan diafragma, sedangkan di depan dan di
samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma sendiri merupakan
pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan
(pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo
sinester) terdiri dari 2 lobus. Paru-paru manusia terbungkus oleh dua
selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan pleura luar (pleura
parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan
pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura
tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut
terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas
paru-paru. Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik,
dan pembuluh darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada
ujung-ujung bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada
permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat
berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.
Data yang telah diperoleh dapat dikatakan bahwa, faktor jenis kelamin
dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru. Kapasitas vital antara laki-laki
dan perempuan memiliki perbedaan, yaitu kapasitas vital laki-laki
cenderung lebih besar dari pada kapasitas vital paru-paru perempuan sebagi
contoh seperti halnya kapasitas vital yang dimiliki Yusri dan Yuroida,
yusril mermiliki kapasitas paru paru yang lebih besar dari Yuroida yaitu 375
0ml dan pada yuro 3650 ml dalam keadaan santai sedangkan dan Faktor
kedua yaitu usia, usia dari probandus juga mempengaruhi kapasitas vital
dimana semakin tua kapasitas paru-paru semakin besar dapat kita
bandingka percobaan yang kami lakukan pada siti umayatul dan abdul halim
, dimana Siti umayatul lebih muda dari Abdul halim dan memiliki kpasitas
vital yang lebih rendah dari Abdul halim . Faktor ketiga yaitu berat badan,
berat badan probandus juga mempengaruhi kapasitas vital paru – paru yaitu
semakin besar berat badan probandus maka kapasitas vital paru-parunya
juga akan semakin besar, data yang kami peroleh dapat dilihat dari ukuran
berat badan Fikri dan Abdul halim yang berbeda Fikir memiliki berat badan
selisih 32 kg dri Halim ,dan kapasitas vital Fikri lebih kecil dibandingkan
dengan kapasitas vital Abdul halim. Faktor keempat yaitu tinggi badan,
tinggi badan mempengaruhi kapasitas vital paru – paru dimana semakin
tinggi maka kapasitas vital paru-paru akan semakin besar.probandus yang
menjadi perbandingan kali ini adalah Binti dan Fikri dimana binti lebih 2
cm dari fikri, dan Binti memiliki kapasitas vital yang lebih besar
dibandingkan dengan Fikri. Faktor kelima yaitu lingkar dada, lingkar dada
yang besar maka akan membuat kapasitas vital paru-paru juga semakin
besar. Pada data yang kami peroleh dapat dilihat dari lingkar dada yang
dimiliki Yusril ( 94) dengan Ami Fikri (76) diman kapasitas vital yang
dimilik Yusril lebih besar dari yang dimiliki Fikri. Faktor yaitu aktivitas,
saat istirahat dan setelah olahraga memiliki kapasitas vital paru-paru yang
berbeda. Saat olahraga kapasitas paru-paru akan semakin besar karena
asupan oksigen yang berkurang banyak sehingga membutuhkan kapasitas
vital paru-paru yang besar guna memenuhi oksigen yang telah habis
digunakan.
Kesalahan dalam praktikum kali inidapat kita lihat dalam data. Data
yang diperoleh setelah dan sesudah ber olahraga ada perbedaan yang cukup
segnifikan pada saudara Yusril data sebelum dan seudah ber olahrag
memiliki penurunan hal ini terjadi karena kesalahan saat membaca skala
dan kesalahan probandus dalam meniup selang seperti kurang meniup
dengan sekuat-kuatnya, udara dalam selang bocor,dan ukuran diameter
selang yang seharusnya menjadi variable kontrol namun ukuran diameter
yang digunkan berbeda beda. Pada teori yang telah kita ketahui. Besarnya
kapasitas vital paru paru merupakan penjumlahan dari volume udara
tidal,cadangan inspirasi dan cadangan ekspirasi dan Saat olahraga kapasitas
paru-paru akan semakin besar karena asupan oksigen yang berkurang
banyak sehingga membutuhkan kapasitas vital paru-paru yang besar guna
memenuhi oksigen yang telah habis digunakan.
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Kapasitas vital paru - paru adalah dari volume udara tidal,cadangan
inspirasi dan cadangan ekspirasi . Kapasitas vital paru - paru dapat juga
diartikan sebagai volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari
paru-paru seteli paru-paru terisi secara maksimum. Kapasitas vital
paru-paru pada setiap manusia berbeda tergantung dari bebrepa faktor
yang mempengaruhi yaitu : jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi
badan, lingkar dada, dan aktivitas seseorang. Kapasitas vital paru-paru
seseorang yang tidak beraktivitas dengan yang malakukan aktivitas
akan berbeda.kapasitas yang diam lebih sedikit daripada kapasitas vital
paru-paru seseorang yang beraktivitas karena pada saar bera aktivitas
paru-paru membutuhkan ruang yang lebih besar.
7.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan
praktikum agar dapat menghasilkan data yang sesuai dengan teori serta
lebih teliti kembali saat melakukan percobaan dan lebih tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Sebelum lari
Setelah lari
Lampiran Abstrak Jurnal dan Cover Buku