Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM
“KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUMBUHAN”

Oleh :
Nama : Munica Purwanti
NIM : 180210102067
Kelas :B
Kelompok : Sepuluh (10)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
I. JUDUL
Keanekaragaman Organisme Tumbuhan
II. TUJUAN
Mahasiswa dapat menjelaskan sturktur morfologi keaneka ragaman
tumbuhan tingkat rendah sampai tingkat tinggi

III. DASAR TEORI


IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
a. Loupe
b. Pinset
c. Silet
4.1.2 Bahan
a. Tumbuhan lumut daun
b. Tumbuhan paku-pakuan
c. Tumbuhan berbiji terbuka (pinus sp)
d. Tumbuhan berbiji tertutup Monokotil(rumput teki)
e. Tumbuhan berbiji tertutup dikotil (pacar air)
4.2 Skema kerja

Mengisi botol besar lalu membalik botol


tersebut.
Memasang pipa plastik ke dalam botol

Menarik napas sedalam – dalamnya dan


menghembuskan napas sekuat - kuatnya
(maksimal) lewat mulut yang dihubungkan
dengan pipa plastik

Membaca volume yang terbentuk

Menyuruh orang percobaan melakukan gerak


badan misalnya lari – lari mengelilingi lapangan
atau ruangan

Menarik napas sedalam – dalamnya dan


menghembuskan napas sekuat - kuatnya
(maksimal) lewat mulut yang dihubungkan
dengan pipa plastik

Membandingkan kapasitas vita sebelum dan


sesudah olahraga

V. HASIL PENGAMATAN
No Probandus Umur JK TB BB Lingkar Kapasitas vital
dada Santai Olahraga
1 Binti Nur 19 P 165 56 85 1250 2000
A.
2 Fikri 20 L 163 42 76 500 1250
Hidayat
3 Yusril 19 L 163 73 94 3750 3725
4 Siti 21 P 153 53,5 89 3625 3687,5
Yuroida
5 Siti 19 P 156 37,5 75 500 1000
Umayatul
6 Abdul 19 L 166 74 96,6 2500 3000
Halim

VI. PEMBAHASAN
Respirasi merupakan proses keluarnya energi kimia pada tubuh
organisme melewati reaksi oksidasi (penambahan oksigen) dalam molekul
organik. Dari peristiwa ini nantinya dihasilkan energi yang berbentuk Adenosin
Trifosfat (ATP) dan karbondioksida (CO2) serta air (H2O). Menurut Utama
(2018) Respirasi atau yang biasa disebut dengan pernapasan adalah proses
menghirup udara bebas yang mengandung O2 (oksigen) dan mengeluarkan
udara yang mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa oksidasi
keluar dari tubuh. Sehingga respirasi adalah proses pertukaran udara antara
oksigen dengan gas karbon dioksida. Padahal dalam biologi respirasi dan
pernafasn memiliki perbedaan pengertian, Bernapas sendiri merupakan
proses konstan yang mana makhluk hidup (utamanya manusia) menghirup
oksigen kemudian mengeluarkan karbondioksida terus-menerus setiap
hari. Sedangkan Respirasi ialah sebuah proses yang mana tubuh memecah
oksigen, yang nantinya sel-sel pada tubuh bisa memanfaatkannya. Ini
merupaka bagian dari proses metabolisme yang dikenal dengan proses
katabolik dari aktivitas selular, di mana molekul energi dibuang selagi
karbon dioksida dan air diproduksi namun dalam kejidupan sehari-hari
pengertian respirasi adalah pernafasan dimana kita dapat menghirup udara
dan mengeluarkan CO2.
Fungsi respirasi dalam kehidupan sehari-hari atau pernapasan
dalam lingkup kecilnya adalah menyediakan oksigen yang digunakan
dalam metabolism tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida yang
merupakan sisa-sisa metabolism tubuh. Pengambil oksigen yang kemudian
akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh,dan mengeluarkan
karbondioksida yang terjadi sebagai sisa dari metabolisme kemudian
dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang, menghangatkan dan
melembabkan udara, Adapun fungsi spesifiknya tergantung dari organ
organ dalam respirasi itu sendiri.

Pernafasan sendiri tidak luput dari Alat – alat yang memiliki fungsi
dan kegunaan sendiri dalam system respirasi dari mulai hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, bronkiolus, sampai paru-paru. Hidung sendiri
merupakan bagian yang terdiri dari tulang rawan yang berfungsi sebagai
saluran untuk udara mengalir ke dalam paru-paru, penyaring udara saat
bernafas oleh bulu-bulu hidung, menghangatkan udara pernapasan dengan
memanfaatkan mukosa, dan membunuh kuman yang masuk bersama udara
pernapasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lender yang kita
dapat lihat saat kita terkena flue . Faring sendiri merupakan saluran terusan
dari hidung yang berfungsi sebagai saluran pencernaan dan juga sebagai
saluran pernapasan yang terpisah oleh katup yang akan membuka dan
menutup secara otomatos pada saat pernafasan dan pencernaan . Faring
merupakan organ tubuh tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan
jalan makanan, terdapat dibawah dasar tengkorak dibelakang rongga
hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Laring atau pangkal
tenggorokan ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu saat
menelan makanan menutupi laring, Laring juga dapat kita pahami sebagai
saluran pernafasan yang menuju trakea dan dikelilingi oleh tulan rawan
yang membentuk jakun. Fungsi utama laring mencegah benda asing masuk
ke dalam saluran pernafasan (trakea), fungsi menelan makanan, fungsi
respirasi (pernafasan) serta memproduksi suara yang dapat kita dengar.
Trakea merupana perpanjangan dari faring dan tersusun dari tulang rawan
yang memanjang dari leher hingga rongga dada dengan panjang kurang
lebih 10 cm. Trakea terdiri atas untaian cincin yang memanjang kurang
lebih 16 hingga 20 cincin. Trakea dilapisi oleh selaput lendir serta sel-sel
bersilia yang bertugas menahan kotoran dari udara hingga tidak menembus
paru-paru.bersifat fleksibel sehingga mampu mengalami kontaksi dan
kembali mengalami relaksasi ke ukuran semula. Kontraksi otot polos
trakea akan mengurangi ukuran diameter rongga trakea, dan pada keadaan
ini dibutuhkan tenaga yang cukup besar untuk mengeluarkan udara di
paru-paru, Tulang rawan berfungsi mencegah terjadinya penyumbatan dan
menjamin keberlangsungan jalannya udara walaupun terjadi perubahan
tekanan selama pernapasan. Trakea berfungsi sebagai tempat perlintasan
udara setelah melewati saluran pernafasan bagian atas yang membawa
udara bersih, hangat, dan lembab. Alat selanjutnya adalah Bronkus yang
berfungsi untuk menghasilkan dahak atau mukosa pencegah peradangan
pada bronkus, silia pada bronkus membantu mengeluarkan debu dan
partikel asing dari paru-paru, bronkus membantu paru-paru bernafas lebih
cepat ketika lelah, bronkus berfungsi sebagai konduktur antara atmosfer
dan alveoli, tulang rawan bronkus berfungi memberi kekuatan pada saat
bronkus menarik dan menghembuskan nafas, bronkus yang bertanggung
jawab dan juga memastikan udara mencapai paru-paru yang akan dibawa
ke mulut, Bronkus sendiri terbagi menjadi dua, yang satu berada di paru-
paru kanan dan satu lagi di paru-paru kiri. Struktur bronkus berupa tulang
rawan dengan otot-otot halus dan bercabang lagi menjadi bagian kecil-
kecil yang disebut bronkiolus. Tidak seperti bronkus, bronkiolus tidak
tersusun atas tulang rawan dan berdinding tipis, Fungsi utama dari
bronkiolus adalah menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, dan untuk
mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru dengan
konstriksi dan dilatasi. Alat yang terakhir yang kita bahas dalam
pernafasan adalah Paru-paru yang terletak di dalam rongga dada, pada
bagian bawah berbatasan dengan diafragma, sedangkan di depan dan di
samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma sendiri merupakan
pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan
(pulmo dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo
sinester) terdiri dari 2 lobus. Paru-paru manusia terbungkus oleh dua
selaput, yaitu pleura dalam (pleura visceralis) dan pleura luar (pleura
parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan
pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura
tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut
terdapat rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas
paru-paru. Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik,
dan pembuluh darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada
ujung-ujung bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada
permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu dapat
berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara difusi.

Sistem Pernapasan Manusia terdapat dua mekanisme pernapasan


yaitu proses inspirasi (mengambil udara) dan proses ekspirasi
(mengeluarkan udara). Inspirasi merupakan bagian aktif dari proses
pernafasan yaitu masuknya udara ke dalam tubuh. Inspirasi diprakarsai
oleh pusat kontrol pernapasan di medula oblongata (Brain stem), proses
inspirasi ini terjadi ketika aktivasi medulla yang menyebabkan kontraksi
diafragma dan otot-otot intercostal sehingga pada rongga dada akan
membesar dan terjadi penurunan tekanan rongga pleura yaitu rongga tipis
yang berisi cairan di viseral dan parietal dari paru-paru kiri maupun kanan
(rongga paru-paru). Saat melakukan aktivitas biasa, tubuh akan
menggunakan pernafasan dada yang dipengaruhi oleh kontraksi otot-otot
antar tulang rusuk bagian luar yang akan menyebabkan tulang-tulang
rusuk naik terdorong ke atas menjadikan rongga dada membesar, dan
volume paru-paru pun akan membesar. Hal ini mendorong udara dari luar
dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, tenggorokan, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus. Saat melakukan aktivitas yang berat, tubuh akan
menggunakan pernapasan perut untuk memaksimalkan pengambilan udara
yang lebih banyak. Otot-otot yang membatasi rongga dada dengan rongga
perut akan berkontraksi sehingga bentuk difragma akan mendatar.
Keadaan ini membuat tulang-tulang rusuk terangkat ke atas sehingga
menyebabkan volume rongga dada dan rongga paru-paru makin
membesar. Ekspirasi merupan bagian dari proses pernapasan yang
mengeluarkan udara dari dalam tubuh. Udara sisa berupa karbon dioksida
dan uap air hasil peristiwa metabolisme tubuh akan dibuang dalam proses
ini, Ekspirasi juga diprakarsai oleh pusat kontrol pernapasan di medula
oblongata (Brain stem) tetapi kebalikan dari proses inspirasi. Otot-otot
antar tulang rusuk sebelah luar dan otot diafragma yang mengendur akan
membuat rongga dada turun sehingga volume udara di paru-paru
mengecil. Dengan mengecilnya volume udara di paru-paru sehingga
tekanan udara di dalam paru-paru meningkat dan akan mendorong
karbondioksida dari ruang alveolus perlahan naik ke tabung-tabung
pernafasan dan keluar melalui hidung. Saat melakukan aktivitas yang
berat seperti dalam berolahraga atau ketika saluran udara menyempit
seperti pada terkena asma, otot antar tulang rusuk sebelah luar dan otot
diafragma akan bergerak cepat untuk meningkatkan tekanan pleura (udara
di dalam paru-paru) hal ini agar udara dapat dikeluarkan dengan cepat.

Jenis pernapasan terdiri dari dua jenis yaitu pernapasan dada


(dikerjakan oleh otot antar tulang rusuk) dan pernapasan perut (dikerjakan
oleh otot diafragma). Pernapasan dada terjadi karena otot antar tulang
rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat,yang mengakibatkan volume
rongga dada membesar. Pengembangan rongga dada membuat tekanan
dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-
paru mengembang tekanan udara diluar lebih besar daripada didalam paru-
paru, akibatnya udara masuk (inspirasi). Sebaliknya saat otot antar tulang
rusuk berelaksasi tulang rusuk turun, akibatnya volume rongga dada
mengecil, sehingga tekanan didalamnya membesar pada keadaan ini paru-
paru mengempis sehingga udara keluar atau mengalami proses ekspirasi.
Pernapasan perut yang terjadi karena gerakan otot-otot diafgrama. Ketika
otot diafgrama berkontraksi, diafgrama yang semual cembung akan ke
atas bergerak turun, sehingga menjadi rata. Akibatnya, ronga dada menjadi
besar dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-paru turun, sehinga
udara dari luar masuk ke dalam paru-paru (proses inspirasi).Ketika otot
diafgrama relaksasi, posisi diafgrama kembali keadaan semula ke atas
(cembung). Hal ini menyebabkan volume rongga dada menyempit.
Keadaan ini menyebabkan kondisi paru-paru mengempis. Pada saat paru-
paru mengempis, tekanan udara pada rongga dada membesar atau naik
lebih besar dari tekanan udara di lingkungan, akibatnya udara dari dalam
paru-paru keluar (proses ekspirasi).

Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda,


bergantung pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas.
Pada orang dewasa, volume paru-paru berkisar antara 5-6 liter, yang terdiri
dari Volume tidal (VT) yaitu volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi
pada setiap kali bernapas normal. Kira-kira sebanyak ± 500 ml pada rata-
rata orang dewasa muda, Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume
komplementer yaitu volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah
volume tidal, biasanya mencapai ± 3000 ml, Volume cadangan ekspirasi
(VCE) atau volume suplementer yaitu jumlah udara yang masih dapat
dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, pada
keadaan normal sebanyak kira-kira ± 1200 ml, dan Volume residu (VR)
yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak ± 1200 ml.

Proses bernapas, terkadang diperlukan penyatuan dua atau lebih


jenis-jenis volume. Kombinasi jenis-jenis volume disebut kapasitas paru-
paru. Kapasitas paru paru terbagi menjadi dua jenis yaitu, Kapasitas vital
dan kapasitas paru paru total, dimana kapasitas vital merupakan volume
udara maksimal yang dapat masuk dan keluar paru – paru selama satu
siklus pernapasan yaitu setelah inspirasi maksimal dan ekspirasi maksimal.
sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume tidal
dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas vital ini adalah jumlah udara
maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah
terlebih dahulu mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian
mengeluarkan sebanyak-banyaknya (± 4600 ml)atau dapat dirumuskan
denagan (VC = IRV + TV + ERV).dan Kapasitas paru – paru total yaitu
jumlah udara maksimal yang masih dapat berada paru – paru atau volume
maksimum di mana paru-paru dapat dikembangkan sebesar mungkin
dengan inspirasi paksa (± 5800 ml) atau sama dengan kapasitas vital
ditambah dengan volume residu diformulasikan denagan : (TLC = VC +
RV).

Manusia dalam bernafas dipengaaruhi oleh beberapa faktor yang


pertama adalah umur semakin bertambahnya umur semakin besar
kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru-paru Pada usia lanjut karena
energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia
pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relative lebih sedikit..
faktor yang Kedua yaitu jenis kelamin, hal tersebut disebabkan karena
volume dan kapasitas seluruh paru pada wanita kira-kira 20% hingga 25%
lebih kecil daripada pria Pada umumnya, laki-laki lebih banyak
membutuhkan energi. Oleh karena itu, laki-laki memerlukan oksigen yang
lebih banyak daripada wanita. Faktor yang Ketiga adalah berat badan,
berat badan seseorang mempengaruhi kapasitas dan volume paru-paru
seseorang. Seorang yang tubuhnya besar akan memiliki kapasitas paru-
paru yang besar, karena pada volume paru-paru dapat ditentukan oleh luas
permukaan tubuh untuk pertukaran gas khususnya pada bagian ronga dada,
Hubungan antara volume paru-paru seseorang terhadap berat badan
seseorang dapat dikatakan seseorang yang meliliki berat badan lebih besar
memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar, Hal ini dikarenakan
rongga dada orang tersebut lebih besar dari seorang yang bertubuh kecil
atau memiliki berat badan di bawahnya. Faktor yang mempengaruhi
respirasi yang keempat adalah suhu tubuh, Manusia memiliki suhu tubuh
yang konstan yaitu berkisar antara 36-37˚C , karena manusia mampu
mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkatsemakin
tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin
cepat, dan yang Kelima yaitu posisi tubuh, Frekuensi pernapasan
meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi
pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.
Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi
tengkurap. Faktor keenam yaitu aktivitas, dimana semakin tinggi aktivitas
maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. Ketujuh ialah tinggi dan
berat badan, semakin tinggi dan semakin berat seseorang, semakin besar
kapasitas vital paru-parunya, karena organ paru-parunya juga semakin
besar. kedelapan adalah lingkar dada, jika lingkar dada seseorang semakin
besar, maka kapasitas vital paru-paru akan semakin besar pula. Karena
rongga dada yang besar akan memaksimalkan pengembangan paru-paru
saat fase inspirasi, sehingga udara yang dihirup akan semakin banyak. Jika
lingkar dada kecil, maka sebaliknya udara yang dihirup akan semakin
sedikit. Faktor yang selanjutnya adalah kegiatan tubuh karena orang yang
melakukan aktivitas kerja membutuhkan energi. Berarti semakin berat
kerjanya maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga frekuensi
pernapasannya semakin cepat pula.

Data yang telah diperoleh dapat dikatakan bahwa, faktor jenis kelamin
dapat mempengaruhi kapasitas paru-paru. Kapasitas vital antara laki-laki
dan perempuan memiliki perbedaan, yaitu kapasitas vital laki-laki
cenderung lebih besar dari pada kapasitas vital paru-paru perempuan sebagi
contoh seperti halnya kapasitas vital yang dimiliki Yusri dan Yuroida,
yusril mermiliki kapasitas paru paru yang lebih besar dari Yuroida yaitu 375
0ml dan pada yuro 3650 ml dalam keadaan santai sedangkan dan Faktor
kedua yaitu usia, usia dari probandus juga mempengaruhi kapasitas vital
dimana semakin tua kapasitas paru-paru semakin besar dapat kita
bandingka percobaan yang kami lakukan pada siti umayatul dan abdul halim
, dimana Siti umayatul lebih muda dari Abdul halim dan memiliki kpasitas
vital yang lebih rendah dari Abdul halim . Faktor ketiga yaitu berat badan,
berat badan probandus juga mempengaruhi kapasitas vital paru – paru yaitu
semakin besar berat badan probandus maka kapasitas vital paru-parunya
juga akan semakin besar, data yang kami peroleh dapat dilihat dari ukuran
berat badan Fikri dan Abdul halim yang berbeda Fikir memiliki berat badan
selisih 32 kg dri Halim ,dan kapasitas vital Fikri lebih kecil dibandingkan
dengan kapasitas vital Abdul halim. Faktor keempat yaitu tinggi badan,
tinggi badan mempengaruhi kapasitas vital paru – paru dimana semakin
tinggi maka kapasitas vital paru-paru akan semakin besar.probandus yang
menjadi perbandingan kali ini adalah Binti dan Fikri dimana binti lebih 2
cm dari fikri, dan Binti memiliki kapasitas vital yang lebih besar
dibandingkan dengan Fikri. Faktor kelima yaitu lingkar dada, lingkar dada
yang besar maka akan membuat kapasitas vital paru-paru juga semakin
besar. Pada data yang kami peroleh dapat dilihat dari lingkar dada yang
dimiliki Yusril ( 94) dengan Ami Fikri (76) diman kapasitas vital yang
dimilik Yusril lebih besar dari yang dimiliki Fikri. Faktor yaitu aktivitas,
saat istirahat dan setelah olahraga memiliki kapasitas vital paru-paru yang
berbeda. Saat olahraga kapasitas paru-paru akan semakin besar karena
asupan oksigen yang berkurang banyak sehingga membutuhkan kapasitas
vital paru-paru yang besar guna memenuhi oksigen yang telah habis
digunakan.
Kesalahan dalam praktikum kali inidapat kita lihat dalam data. Data
yang diperoleh setelah dan sesudah ber olahraga ada perbedaan yang cukup
segnifikan pada saudara Yusril data sebelum dan seudah ber olahrag
memiliki penurunan hal ini terjadi karena kesalahan saat membaca skala
dan kesalahan probandus dalam meniup selang seperti kurang meniup
dengan sekuat-kuatnya, udara dalam selang bocor,dan ukuran diameter
selang yang seharusnya menjadi variable kontrol namun ukuran diameter
yang digunkan berbeda beda. Pada teori yang telah kita ketahui. Besarnya
kapasitas vital paru paru merupakan penjumlahan dari volume udara
tidal,cadangan inspirasi dan cadangan ekspirasi dan Saat olahraga kapasitas
paru-paru akan semakin besar karena asupan oksigen yang berkurang
banyak sehingga membutuhkan kapasitas vital paru-paru yang besar guna
memenuhi oksigen yang telah habis digunakan.

VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Kapasitas vital paru - paru adalah dari volume udara tidal,cadangan
inspirasi dan cadangan ekspirasi . Kapasitas vital paru - paru dapat juga
diartikan sebagai volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari
paru-paru seteli paru-paru terisi secara maksimum. Kapasitas vital
paru-paru pada setiap manusia berbeda tergantung dari bebrepa faktor
yang mempengaruhi yaitu : jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi
badan, lingkar dada, dan aktivitas seseorang. Kapasitas vital paru-paru
seseorang yang tidak beraktivitas dengan yang malakukan aktivitas
akan berbeda.kapasitas yang diam lebih sedikit daripada kapasitas vital
paru-paru seseorang yang beraktivitas karena pada saar bera aktivitas
paru-paru membutuhkan ruang yang lebih besar.
7.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih bersungguh-sungguh dalam melakukan
praktikum agar dapat menghasilkan data yang sesuai dengan teori serta
lebih teliti kembali saat melakukan percobaan dan lebih tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Molenaar, R. E., J. J. V. Rampengan., dan S. R. Marunduh. 2014. Forced


Expiratory Volume In One Second (Fev-1) Pada Penduduk Yang
Tinggal Di Dataran Tinggi. Jurnal e-Biomedik (eBM). 2(3).
Utama, S. Y. A. 2018. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Sistem Respirasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Pinugroho., B. S., dan Y. Kusumawati. 2017. Hubungan Usia, Lama Paparan
Debu, Penggunaan APD, Kebiasaan Merokok Dengan Gangguan
Fungsi Paru Tenaga Kerja Mebel Di Kec. Kalijambe Sragen. Jurnal
Kesehatan. 10 (2: 38).
Saminan. 2016. Efek Obstruksi Pada Saluran Pernapasan Terhadap Daya
Kembang Paru. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 16: 34.

Sitoresmi, G. M., J. Muninggar., dan Santi M. R. S. 2015. Pembelajaran


Perhitungan Kapasitas Paru Manusia Dengan Spirometer Vernier. Jurnal
Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. 294-299.
Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Tim Dosen Pembina 2018. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember:
Universitas Jember.
Wardhani, S. P. R. 2019. Intisari Biologi Ddasar. Yogyakarta: Diandra Kreatif.
LAMPIRAN GAMBAR

Pengukuran lingkar dada Memasukkan tabung pada


bak berisi air

Sebelum lari
Setelah lari
Lampiran Abstrak Jurnal dan Cover Buku

Anda mungkin juga menyukai