Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang Sistem Respirasi atau sistem
pernapasan. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
pelajaran Biologi, guna mendapatkan nilai tugas harian. Adapun isi
makalah ini disusun secara sistematis dan merupakan referensi dari
beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam proses kegiatan belajar Biologi dan sumber pengetahuan kepada
pembaca dan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya Saya selaku penyusun tugas makalah ini sangat sadar bahwa
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
teman- teman, Ibu Pembimbing yang sangat kami harapkan agar tugas
berikutnya dapat lebih baik lagi.

Muara Bungo, 14 Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1
a. Latar Belakang............................................................................1
b. Rumusan Masalah.......................................................................1
c. Tujuan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................2
a. Pengertian system pernapasan.....................................................2
b. jenis-jenis pernapasan pada manusia, aves dan pisces................2
c. Alat-alat system pernapasan pada manusia, aves, dan pisces.....6
d. gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia..................10
BAB III PENUTUP ..............................................................................15
a. Kesimpulan..................................................................................15
b. Saran ...........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda
yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam”
dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang
merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan
Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh
Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan
untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi
sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan system pernapasan?
2. Apakah jenis-jenis pernapasan pada manusia, aves dan pisces?
3. Apakah  Alat-alat system pernapasan pada manusia, aves, dan pisces?
4. Apakah Gangguan/Kelainan pada system pernapasan manusia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan
2. Untuk memahami jenis-jenis pernapasan pada manusia, aves dan pisces
3. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada
manusia, aves, dan pisces
4. Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian “Sistem Pernapasan”


Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di
dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas
dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas
dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang
melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya.
Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
Di dalam tubuh manusia dan hewan, energi kimia dalam makanan dapat
digunakan setelah dioksidasi di dalm tubuhnya. Proses menghasilkan energi
melalui oksidasi bahan makanan di dalam sel-sel tubuh disebut respirasi sel.
Respirasi sel terdiri atas respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob
adalah proses pembakaran bahan makanan dengan membutuhkan oksigen
(O2). Respirasi anaerob adalah suatu proses pembakaran bahan makanan
dengan tidak membutuhkan oksigen (O2).

B. Sistem Respirasi Manusia


Pada saat bernapas, kita menghirup udara (inspirasi) dan menghembuskan
udara (ekspirasi) Saat udara memasuki paru-paru, terjadi pertukaran gas O2
dan CO2 yang disebut respirasi eksternal. Darah yang mengandung banyak
O2 akan menuju jaringan tubuh. Pertukatan gas yang terjadi antara darah
dengan cairan jaringan disebut respirasi internal. Gas O2 yang sampai pada
sel akan menggunakan untuk membuat energi (ATP) yang dinamakan
respirasi sel.

2
1. Alat-Alat Respirasi
Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring,
laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk
melakukan respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan
glukosa untuk menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs
dan transport elektron. Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa
dan oksigen sehingga mampu menghasilkan energi, air, dan gas
karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan
alat-alat pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung,
faring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan
tidak mampu berfungsi secara normal maka bisa mempengaruhi kerja
sistem pernafasan secara umum. Berikut ini penjelasan daftar nama alat
pernafasan beserta fungsinya.
a. Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara
luar. Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang
berfungsi untuk menahan kontaminasi benda-benda asing, misalnya
debu dan kuman, yang ikut masuk ke dalam rongga hidung. Selain itu,
rongga mulut manusia juga memiliki konka yang mengandung banyak

3
kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan masuk
ke dalam sistem pernapasan.
b. Pangkal tenggorokan (Faring)
Faring merupakan pertemuan antara saluran pernafasan
(nasofarings) di bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) di
bagian belakang. Saluran nafas akan terbuka ketika manusia berbicara,
oleh karena itu jika kita makan sambil berbicara mungkinkan makanan
masuk ke dalam saluran pernafasan.
Jika makanan masuk ke dalam saluran pernafasan, biasanya saluran
pernafasan akan terangsang dan berusaha mengeluarkan makanan
tersebut lewat hidung. Bentuknya adalah peristiwa tersedak. Pada
bagian belakang farings terdapat laring (tekak). Pada laring terdapat
pita suara (pita vocalis). Bila pita suara bergetar karena masuknya
udara pada faring, maka akan menimbulkan suara.
c. Batang Tenggorokan (trakea)
Batang tenggorokan berupa cincin-cincin tulang rawan yang
memiliki silia-silia pada dinding di dalamnya. Silia-silia ini berfungsi
untuk menyaring benda-benda asing yang ikut masuk ke dalam saluran
pernafasan. Sebagian trakea terletak di leher dan sebagian lagi terletak
di rongga dada. Batang tenggorokan pada orang dewasa memiliki
panjang sekitar 10 cm.
d. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah
berbatasan dengan diafragma, sedangkan di depan dan di samping
dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma adalah pembatas antara rongga
perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri dari
3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam
(pleura visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam
langsung menyelimuti paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan
dengan tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga

4
tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat rongga yang berisi
cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada
ujung-ujung bronkiolus. Alveolus memiliki selaput tipis dan pada
permukaannya banyak terdapat muara kapiler darah, oleh karena itu

dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida secara


difusi.
e. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang
lagi menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur
lapisan mukosa bronkus hampir sama dengan trakea. Bronkus kanan
dan bronkus kiri masing-masing bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
f. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari
bronchus menuju ke gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari
bronchiolus hampir mirip dengan struktur yang menyusun bronchus
tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi sisik.
g. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus
inilah terjadi pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan
alveolus pada orang dewasa bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2. 

5
C. Mekanisme Pernapasan
Berdasarkan proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan dibagi
atas pernapasan dada dan pernapasan perut.
1. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat
aktivitas kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan
dada terdiri dari 2 tahap, yaitu:
a. Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar
dan paru-paru mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di
dalam rongga dada lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara 
yang kaya okan oksigen terhisap masuk kedalam paru-paru melalui
saluran pernafasan.
b. Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu
kondisi dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula,
rongga dada kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini
menyebabkan tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari
tekanan atsmosfer sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar
melalui saluran pernafasan.
2. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung
pada aktivitas diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2
tahap, yaitu:
a. Tahap Inspirasi, yaitu keadaan dimana otot diafragma berkontraksi,
sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang, tekanan
udara turun sehingga udara dari luar dapat masuk kedalam paru-paru
melalu saluran pernafasan.
b. Tahap Ekspirasi adalah kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan
otot dinding perut berkontraksi sehingga otot diaframa kembali ke
posisi semula. Akibatnya rongga dada mengecil, paru-paru mengepis,
tekanan udara dalam paru-paru meningkat sehingga udara dalam

6
rongga dada yang kaya karbon dioksida terhembus keluar melalui
saluran pernafasan.

D. Volume Udara Pernapasan


Dalam keadaan biasa, orang dewasa normal menghirup dan
menghembuskan udara ± 500 cc yang disebut volume tidal.
Setelah melakukan pernapasan biasa, kita masih dapat menghirup udara
sekuat-kuatnya sebanyak ± 1500 cc. yang disebut volume cadangan inspirasi
dan menghembuskan udara sekuat-kuatnya hingga ± 1500 cc yang disebut
volume cadangan ekspirasi. Volum udara , volume tidal, volume cadangan
inspirasi, volume cadangan ekspirasi mencapai 3500-4000 cc, yang disebut
kapasitas vital paru-paru. Setelah menghembuskan napas sekuat-kuatnya,
didalam paru-paru masih tersisa udara sebanyak ± 1000 cc yang disebut
sebagai volume residu. Jumlah keseluruhan udara yang tertampung secara
maksimal dalm paru-paru disebut kapasitas total paru-paru.

E. Frekuensi Pernapasan
Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 15-18
tiap menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah.
1. Umur
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi
pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang
dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan,
sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh
karena itu, laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada
wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-
37˚C karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan

7
meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan
meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja.
Misalnya pada saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang
dibutuhkan lebih banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat
dibandingkan pada saat orang duduk.

F. Pertukaran Gas di Dalam Tubuh


Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya berlangsung di paru-paru,
melainkan juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas terjadi karena perbedaan
tekanan parsial udara.
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara
pernapasan melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran
gas yang terjadi di dalam sel dengan “lingkungannya”.  Udara lingkungan
dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara,
yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak langsung.
Pernapasan secara langsung adalah pengambilan udara pernapasan
dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak
langsung melalui saluran pernapasan. Sedangkan pernapasan tak
langsungartinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh
permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut
terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus).
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua
tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal.
1. Respirasi Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru.
Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan
CO2) antara udara dan darah.

8
Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-
paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion
bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan reaksi seperti berikut.
(H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan
melakukan reaksi sebagai berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran
gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara
difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan
parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan
tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial
pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di vena ± 40 mmHg. Hal ini
menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke dalam darah. Sementara itu,
tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47 mmHg, tekanan parsial CO2 dalam
arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg.
Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat
berdifusi dari darah ke alveolus.
2. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh,
oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan
jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut, HbO2 => Hb + O2. Difusi
oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat
terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah
dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara
terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses
pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya
perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan
tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg.
Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara

9
terus menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam
jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah yang
menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke
luar jaringan.Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml
karbon dioksida per hari.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga
cara berikut.

Berbagai rangsang yang memengaruhi pusat pernafasan4


Pengendalian kimia
CO2 (melalui konsentrasi H+ di LCS dan cairan interstitiel otak)
O2
H+
(melalui glomus karotikum dan aortikum)
Pengendalian non-kimia
Aferen nervus vagus dari reseptor di saluran pernafasan dan paru
Aferen dari pons, hipothalamus dan sistem limbik
Aferen dari proprioseptor
Aferen dari baroreseptor: arteri, atrium, ventrikel, pulmonal

G. Gangguan pada Sistem Respirasi


1. Sinusitis, yaitu infeksi pada bagian sinus. Infeksi ini terjadi ketika saluran
hidung yang mengarah ke sinus tersumbat.
2. Tonsilitis, yaitu infeksi pada bagian tonsil sehingga meradang dan
membengkak. Peradangan dan pembengkakan tonsil yang terjadi di daerah
pangkal faring disebut amandel. jika terjadi pada nasofaring disebut
adenoid.
3. Laringitis, yaitu infeksi pada daerah laring yang menyebabkan suara parau
atau serak.
4. Bronkitis akut, yaitu infeksi pada daerah bronkus yang biasanya didahului
oleh infeksi saluran respirasi bagian atas oleh virus yang diikuti dengan
infeksi bakteri.

10
5. Pneumonia, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan
bakteri sehingga bronkus dan alveolus berisi banyak cairan. Kondisi ini
mengakibatkan terganggunya proses pertukaran udara.
6. Tuberkulosis  atau TBC, yaitu infeksi pada paru-paru yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis.
7. Bronkitis kronis, yaitu tersumbatnya saluran udara oleh cairan mukus
sehingga suplai udara ke paru-paru terganggu.
8. Emfisema, yaitu gangguan pada paru-paru yang ditandai dengan rusaknya
dinding-dinding alveolus sehingga kemampuan pertukaran udara menjadi
berkurang
9. Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas
menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak
nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini
hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan. Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut
dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang
akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan
bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu,
masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil
sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas,
oksigen (O2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 )
dikeluarkan.
10. Kanker paru-paru, lebih banyak dialami pria dibandingkan wanita.
Penyebab kanker ini salah satunya dipicu oleh kebiasaan merokok dalam
jangka waktu yang lama, baik aktif maupun pasif.
11. Flu, yaitu penyakit yang ditandai dengan rongga hidung berlendir, batuk,
dan demam. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Influenza.

11
H. Teknologi Sistem pernapasan
Salah satu bentuk teknologi sistem respirasi untuk mengatasi gangguan
sistem respirasi adalah suatu alat respirasi yang disebut dengan respirator
Emerson atau paru-paru besi. Paru-paru besi merupakan suatu alat berupa
lemari logam kedap udara yang di dalamnya menempel sebuah pompa yang
dapat mengubah kuantitas dan tekanan udara. Alat tersebut berfungsi sebagai
alat pernapasan buatan dan biasa digunakan ketika otot-otot pernapasan
mengalami kerusakan berat.
1. Sistem Respirasi Pisces
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-
lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar
dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan
erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari
sepasang filamen dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis
(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak
kapiler, sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi
keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi
dengan tutup insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan
(Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain
bernapas dengan insang, ada pula kelompok ikan yang bernapas dengan
gelembung udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru (Dipnoi). Insang tidak
hanya berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai alat
ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator.
2. Sistem Pernapasan pada Ikan Bertulang Sejati
Contoh ikan bertulang sejati adalah ikan mas. Insang ikan mas
tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh (operkulum). Insang
ikan mas terdiri dari lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan
berwarna putih, rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air
pernapasan yang melalui insang, dan filamen atau lembaran insang.

12
Filamen insang tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna
merah muda karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan
merupakan cabang dari arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2
dan O2 berlangsung.
Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang
secara difusi. Dari insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke
seluruh jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah
menuju jantung. Dari jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran
gas. Proses ini terjadi secara terus-menerus dan berulang-ulang.
a. Fase inspirasi ikan Gerakan tutup insang ke samping dan selaput tutup
insang tetap menempel pada tubuh mengakibatkan rongga mulut
bertambah besar, sebaliknya celah belakang insang tertutup.
Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada
tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga terjadi aliran air
ke dalam rongga mulut.
b. Fase ekspirasi ikan Setelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah
mulut menutup. Insang kembali ke kedudukan semula diikuti
membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir melalui celah-
celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada tempat
ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke
dalam air dan mengikat O2 dari air. Ada fase inspirasi, O2 dan air
masuk ke dalam insang, kemudian O2 diikat oleh kapiler darah untuk
dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase
ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke
insang, dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
3. Sistem Pernapasan pada Ikan Bertulang Rawan
Insang ikan bertulang rawan tidak mempunyai operkulum
contohnya ikan hiu. Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut,
disebabkan oleh perubahan tekanan pada rongga mulut yang ditimbulkan
oleh perubahan volume rongga mulut akibat gerakan naik turun rongga
mulut. Bila dasar mulut bergerak ke bawah, volume rongga mulut

13
bertambah, sehingga tekanannya lebih kecil dari tekanan air di sekitarnya.
Akibatnya, air mengalir ke rongga mulut melalui celah mulut yang pada
akhirnya terjadilah proses inspirasi. Bila dasar mulut bergerak ke atas,
volume rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah mulut tertutup,
sehingga air mengalir ke luar melalui celah insang dan terjadilah proses
ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
4. Sistem Pernapasan pada Ikan Paru-Paru ( Dipnoi )
Pernapasan ikan paru-paru menyerupai pernapasan pada Amphibia.
Selain mempunyai insang, ikan paru paru mempunyai satu atau sepasang
gelembung udara seperti paru-paru yang dapat digunakan untuk membantu
pernapasan, yaitu pulmosis. Pulmosis banyak dikelilingi pembuluh darah
dan dihubungkan dengan kerongkongan oleh duktus pneumatikus. Saluran
ini merupakan jalan masuk dan keluarnya udara dari mulut ke gelembung
dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan terjadinya difusi udara ke
kapiler darah.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi
di dalam tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas
dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada
manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus,
bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme
pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan pernapasan
perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan adalah
Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau
pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu
Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan
pada system respirasi manusia.
Pada pernapasan hewan Juga melibatkan alat-alat repirasi yang
beragam. Hewan yang hidup di lingkungan darat kebanyakan bernapas
menggunakan paru-paru, sedangkan hewan yang hidup di air bernapas
menggunakan insang. Selain memiliki alat-alat respirasi utama, beberapa
hewan tertentu memiliki alat respirasi tambahan sesuai tempat hidupnya
.

B. Saran
Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan
organ sistem  pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem
pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama
hindarilah sikap merokok. Serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap
bersih, karena Paru-paru mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga
menimbulkan kerusakan jaringannya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi :
Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira
Websites :
www.google.com  Kategori : Sistem Pernapasan
www.google.com  Kategori : Pengertian Sistem Pernapasan
www.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusia
http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/
http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/
http://wandylee.wordpress.com/2012/03/20/sistem-pernapasan-pada-
manusia/

16

Anda mungkin juga menyukai