Disusun
Oleh
Makalah ini berisikan tentang Sistem Respirasi atau sistem pernapasan. Makalah
ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas pelajaran Biologi, guna
mendapatkan nilai tugas harian. Adapun isi makalah ini disusun secara sistematis dan
merupakan referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan
tugas.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam
proses kegiatan belajar Biologi dan sumber pengetahuan kepada pembaca dan
mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami selaku penyusun tugas makalah ini sangat sadar bahwa masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman- teman, Ibu Pembimbing
yang sangat kami harapkan agar tugas berikutnya dapat lebih baik lagi.
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan......................................................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah...............................................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Sistem Pernapasan.......................................................................................................
2.2 Sistem Respirasi Manusia................................................................................................................
2.2.1 Alat-alat respirasi.................................................................................................................
2.2.2 Mekanisme pernapasan....................................................................................................
2.2.3 Volume udara pernapasan..............................................................................................
2.2.4 Frekuensi pernapasan......................................................................................................
2.2.5 Pertukaran gas di dalam tubuh...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya
pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam
paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara
O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran
O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Pengertian “Sistem Pernapasan”
Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring, trakea,
paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus.
Di dalam sel-sel tersebut gas oksigen menuju mitokondria untuk melakukan
respirasi seluler. Respirasi seluler adalah proses pemecahan glukosa untuk
menghasilkan energi melalui proses glikolisis, siklus krebs dan transport elektron.
Reaksi pemecahan glukosa membutuhkan glukosa dan oksigen sehingga mampu
menghasilkan energi, air, dan gas karbondioksida.
Sistem respirasi manusia dapat berlangsung berkat keberadaan alat-alat
pernafasan. Alat pernafasan manusia terdiri dari rongga hidung, faring, trakea,
bronkus, dan paru-paru. Bila salah satu organ pernafasan tidak mampu berfungsi
5
secara normal maka bisa mempengaruhi kerja sistem pernafasan secara umum.
Berikut ini penjelasan daftar nama alat pernafasan beserta fungsinya.
1.Rongga Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Di dalam
rongga hidung terdapat selaput lendir dan rambut yang berfungsi untuk menahan
kontaminasi benda-benda asing, misalnya debu dan kuman, yang ikut masuk ke
dalam rongga hidung. Selain itu, rongga mulut manusia juga memiliki konka yang
mengandung banyak kapiler darah sehingga dapat menghangatkan udara yang akan
masuk ke dalam sistem pernapasan.
4. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di bagian bawah berbatasan dengan
diafragma, sedangkan di depan dan di samping dibatasi oleh tulang rusuk. Diafragma
adalah pembatas antara rongga perut dengan rongga dada. Paru-paru kanan (pulmo
dekster) terdiri dari 3 lobus. Sedangkan paru-paru kiri (pulmo sinester) terdiri dari 2
lobus.
Paru-paru manusia terbungkus oleh dua selaput, yaitu pleura dalam (pleura
visceralis) dan pleura luar (pleura parietalis). Pleura dalam langsung menyelimuti
paru-paru, sedangkan pleura luar bersebelahan dengan tulang rusuk. Antara kedua
6
pleura tersebut terdapat rongga tulang rusuk. Antara kedua pleura tersebut terdapat
rongga yang berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
Paru-paru tersusun atas bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Alveolus adalah kantung udara yang terdapat pada ujung-ujung bronkiolus.
Alveolus memiliki selaput tipis dan pada permukaannya banyak terdapat muara
kapiler darah, oleh karena itu dapat berlangsung pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida secara difusi.
4. Bronkus
Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Trakea bercabang lagi menjadi
dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus hampir
sama dengan trakea. Bronkus kanan dan bronkus kiri masing-masing bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus yang merupakan salah satu bagian paru-paru.
5. Bronkiolus
Bronchiolus berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke
gelembung - gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan
struktur yang menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi
menjadi sisik.
6. Alveolus
Alveolus mempunyai struktur seperti sarang lebah. Di alveolus inilah terjadi
pertukaran gas antaraudara dan darah. Luas permukaan alveolus pada orang dewasa
bisa mencapai antara 97 sampai 194 m2.
a. Pernapasan Dada
Sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antar tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari 2
tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi, yaitu kondisi di mana otot antartulang rusuk berkontraksi
sehingga tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil dari tekanan atsmosfer sehingga udara yang kaya okan oksigen
terhisap masuk kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan.
7
Tahap Ekspirasi, tahap eskpirasi disebut juga fase relaksasi, yaitu kondisi
dimana otot antara tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada
kembali mengecil dan paru-paru mengempis. Kondidi ini menyebabkan
tekanan rongga dada meningkat dan lebih tinggi dari tekanan atsmosfer
sehingga udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui saluran pernafasan.
b. Sistem Pernafasan Perut
Sistem pernafasan perut adalah sistem pernafasan yang bergantung pada aktivitas
diafragma. Pernafasan perut juga dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
8
Semakin bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan
menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit
dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif
lebih sedikit.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu, laki-laki
memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
3. Suhu Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena manusia
mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.
4. Posisi Tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat
berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak dan
laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
1. Respirasi Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan
kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan
darah.
Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang
9
mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan
persamaan reaksi seperti berikut, (H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai
berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas
yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi.
Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan
udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru
sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di
vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O 2 dari udara berdifusi ke dalam darah.
Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam vena ± 47 mmHg, tekanan parsial CO2
dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg.
Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO2 dapat berdifusi dari
darah ke alveolus.
2. Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen
meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
Reaksinya sebagai berikut, HbO2 => Hb + O2. Difusi oksigen keluar dari darah dan
masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam
cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena
sel-sel secara terus menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari
proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan menyebabkan terjadinya
perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan
parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon
dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus menerus dihasilkan oleh sel-sel
tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41
mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2
berdifusi ke luar jaringan. Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml
karbon dioksida per hari.
Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
· Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh plasma
darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi ion
hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3–).
Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3–
meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam
eritrosit
10
diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut,
H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
· Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin.
Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut,
CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari
hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut, CO2 + RNH2 => RNHCOOH
· Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat
(H2CO3). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke
udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya
sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion
bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran
penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat
(H2CO3) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan
fisiologis yang disebut asidosis.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga
hidung, faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada
proses inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas
pernapasan dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi
frekuensi pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap
yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan pada
system respirasi manusia.
Pada pernapasan hewan Juga melibatkan alat-alat repirasi yang beragam. Hewan
yang hidup di lingkungan darat kebanyakan bernapas menggunakan paru-paru,
sedangkan hewan yang hidup di air bernapas menggunakan insang. Selain memiliki
alat-alat respirasi utama, beberapa hewan tertentu memiliki alat respirasi tambahan
sesuai tempat hidupnya.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi :
Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira
Websites :
www.google.com Kategori : Sistem Pernapasan
www.google.com Kategori : Pengertian Sistem Pernapasan
www.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusia
http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/
http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/
http://wandylee.wordpress.com/2012/03/20/sistem-pernapasan-pada-manusia/
13