Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN MANAJEMEN

RDK

Oleh :
I Wayan Roki Darma Hendra 183212838
Ni Made Desi Ari Parmiti 183212845
Putu Dyah Candra Dewi 183212863
Tu De Ngurah Papin Prasetiya 183212864

STIKES WIRA MEDIKA BALI


STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Keperawatan Manajemen, dengan Judul “RDK”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu kami mengharapkan segala segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yan
dapat membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi seluruh pembaca

21 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2

BAB II ISI

2.1 Pengertian RDK.................................................................................................3

2.2 Tujuan dan Manfaat RDK................................................................................3

2.3 Syarat-Syarat RDK............................................................................................3

2.4 Proses pelaksanaan RDK..................................................................................4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................6

3.2 Saran...................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Keperawatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan professional dan
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berbasis ilmu dan kiat
keperawatan yang mencakup bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual ditujukan bagi
individu keluarga, kelompok, masyarakat baik sehhat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya Keperawatan Nasional,
2003). Keperawatan sebagai tenaga kesehatan professional dan memeberikan
layanan komperhensif merupakan salah satu indikator mutu suatu instasnsi
kesehatan, guna mewujudkan peningkatan mutu tersebut pengembangan
profesionalisme masa kini bagi perawat dan bidan menjadi tantangan.
Era globalisasi dengan perkembangan teknologi dan informasi tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan yang lebih baik semakin meningkat. Pada tahun
2005 ditetapkan Kepmenkes No.836Menkes/VI/2005 mengenai Pengembangan
Manajemen Kinerja (PMK), perawat dan bidan diharapkan mampu meningkatan
manejerial dan kinerja di sarana pelayanan kesehatan guna meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu (Depkes, 2005). Pengembangan manajemen
Kinerja memfasilitasi terciptanya budaya kerja perawat dan bidan yang mengarah
pada mutu pelayanan berdasarkan IPTEK, aspek legal, berlandaskan etika untuk
mendukung system pelayanan secara komprehensif. Salah satu komponen PMK
untuk meningkatan profesionalisme adalah Refleksi Diskusi Kasus (RDK)
sebagai suatu pelaksanan RDK diharapkan dilaksanakan secara rutin dan
konsisten oleh kelompok masing-masing akan dapat mendorong perawat dan
bidan lebih memahami hubungan standar dengan kegiatan pelayanan yang
dilakukan sehari-hari. Mempraktekkan RDK juga dapat dikatakan sebagai bagian
“in-service training” yang sangat efektif dan sangat efisien. Kesadaran akan
kebutuhan untuk berkembang adalah menjadi salah satu tanggung jawab perawat
dan bidan terhadap dirinya sendiri dan profesinya. Melalui peningkatan

1
profesionalisme setiap anggota profesi akan dapat pula meningkatkan kinerja
perawat dan bidan sesuai standar dalam memberikan pelayanan yang bermutu
untuk memenuhi harapan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari RDK?
2. Tujuan dan manfaat RDK ?
3. Apa saja syarat-syarat pelaksanaan RDK?
4. Bagaimana Proses pelaksanaan RDK lapotran dan dokumentasi RDK?
1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui konsep RDK
2. Tujuan Khusus:
a. Diketahuinya definisi RDK
b. Diketahuinya tujuan RDK
c. Diketahuinya manfaat RDK
d. Diketahuinya proses pelaksanaan RDK

2
BAB II
ISI
2.1 Pengertian RDK
Refleksi diskusi kasus adalah suatu metoda dalam merefleksikan
pengalaman klinis perawat dan bidan yang mengacu kepada pemahaman
terhadap standar. RDK adalah suatu metode pembelajaran dalam
mereflesikan pengalaman perawat yang actual dan menarik memberikan
dan mengelola asuhan keperawatan di lapangan melalui suatu diskusi
kelompok yang mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan.
2.2 Tujuan dan Manfaat RDK
Tujuan RDK
a. Untuk meningkatkan profesionalisme perawat
b. Meningkatkan aktualisasi diri perawat
c. Membangkitkan motivasi untuk belajar

Manfaat RDK

a. Mengembangkan profesionalisme perawat


b. Meningkatkan aktualisasi diri
c. Membangkitkan motivasi belajar
d. Wahana untuk menyelesaikan masalah mengacu pada standar
keperawatan yang telah di tetapkan
e. Belajar untuk menghargai kolega untuk lebih besar, lebih banyak
mendengarkan tidak menyalahkan, tidak memojokkan dan
meningkatkan kerja sama.
2.3 Syarat-syarat Pelaksanaan RDK
a. Suatu kelompok perawat atau kelompok bidan terdiri dari 5-8 orang
b. Salah satu anggota kelompok berperan sebagai fasilitator, satu orang
lagi sebagai penyaji dan lainnya sebagai peserta.
c. Posisi fasilitator, penyaji, dan peserta lain dalim diskusi setara.

3
d. Kasus yang disajikan oleh penyaji merupakan pengalaman klinis
keperawatan atau kebidanan yang menarik
e. Posisi duduk sebaiknya melingkar tanpa dibatasi oleh meja atau benda
lainnya, agar setiap peserta dapat saling bertatapan dan berkomunikasi
sevcara bebas.
f. Tidak boleh ada interupsi dan hanya satu orang saja yang berbicara
dalam satu saat, peserta lainnya memperhatikan proses diskusi,
g. Tidak diperkenankan ada dominasi, kritik yang dapat memojokkan
peserta lainnya
h. Membawa catatan diperbolehkan, namun perhatian tidak boleh terkikis
atau tertumpu hanya pada catatan, sehingga dapat mengurangi
perhatian dalam berdiskusi.
2.4 Proses pelaksaan RDK
a. Sistem yang didukung oleh manajer lini pertama (kepala
ruangan/supervisor di puskesmas) yang mendorong serta mewajibkan
anggotanya untuk melaksanakan RDK secara rutin, terencana dan
terjadwal dengan baik.
b. Kelompok perawat atau kelompok bidan berbagi (sharing) pengalaman
klinis dan iptek diantara sejawat masing-masing selama 1 jam,
minimal setiap bulan sekali.
c. Setiap anggota secara bergilir mendapat kesempatan dan menimba
pengalaman sebagai fasilitator, penyaji, dan sebagai anggota dalam
diskusi tersebut
d. Proses diskusi memberikan kesempatan kepada setiap anggota untuk
menyampaikan pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sedemikian rupa yang merefleksikan pengalaman,
pengetahuan serta kemampuan masing-masing
e. Selama diskusi berlangsung harus dijaga agar tidak ada pihak-pihak
yang merasa tertekan ataupun terpojok. Yang diharapkan terjadi justru

4
sebaliknya yaitu dukungan dan dorongan bagi setiap peserta agar
terbiasa menyampaikan pendapat mereka masing-masing.
f. Refleksi Diskusi Kasus dapat dimanfaatkan sebagai wahana untuk
memecahkan masalah, namun tidak dipaksakan (tidak harus).
g. Adanya catatan kehadiran dan laporan RDK serta catatan tentang isu-
isu yang muncul tidak terjadi atau terulang lagi.
h. RDK merupakan salah satu metoda in- service training yang
mengandung ciri-ciri pembelajaran antar sejawat dalam satu profesi,
sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan perawat
atau bidan.

5
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
RDK adalah suatu metode pembelajaran dalam mereflesikan pengalaman
perawat dan bidan yang actual dan menarik memberikan dan mengelolaasuhan
keperawatan dan kebidanan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang
mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan
3.2 Saran
Bagai mahasiswa keperawatan harus memahami tentang RDK karena penting
digunakan saat bekerja nanti.

6
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Departemen Kesehatan RI., WHO., PMPK-UGM. (2003) Implementasi

Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik Untuk Perawat Dan Bidan Di

Rumah Sakit Dan Puskesmas. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2006) Modul Pengembangan Manajemen Kinerja

Klinik (PMKK) Perawat & Bidan. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Sitorus R. & Yulia. 2005. Model praktek keperawatan profesional di Rumah

Sakit Panduan Implementasi. Jakarta: EGC

Kinchay, A. (2012, September).www.scribd.com. Retrieved Oktober 17,

2013, from http://www.scribd.com/doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai