M DENGAN DIAGNOSA
MEDIS STROKE DI RUANG ICU
RSUD Prof. Dr. W.Z JOHANNEZ KUPANG
16 JULI 2019-19 JULI 2019
OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS : A12-A
NAMA KELOMPOK :
1. Ni Luh Putu Mas Ari Puspa Dewi (18.321.2841)
2. Ni Made Maria Sari (18.321.2848)
3. Ni Nyoman Budi Rahayu (18.321.2850)
4. Ni Putu Ary Manilawati (18.321.2853)
5. Ni Wayan Eka Subpremagni (18.321.2859)
6. Putu Ayu Dyah Noviana Dewi (18.321.2861)
Ny.M jatuh di kamar mandi saat mencuci pakaian 1 bulan lalu, 5 hari kemudian
dirujuk ke Puskesmas Masape dan 7 hari kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Apoi,
10 hari kemudian dirujuk ke Kalabahi baru dirujuk ke RSUD Prof. Dr. W.Z
Johannes Kupang. Saat dikaji pasien hanya terbaring di tempat tidur, sulit
bergerak karena mati rasa kedua anggota gerak badan, sulit berbicara, sesak napas
tetapi tidak bisa mengeluarkan sekret, terpasang NGT dan DC.
2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS
Nama Mahasiswa :
NIM :
Keluhan utama saat MRS : Keluarga Ny.M mengatakan anggota badan Ny.M
bagian kiri dan kanan mengalami mati rasa dan sulit untuk berbicara.
Keluhan utama saat pengkajian : Saat dikaji pasien hanya terbaring di tempat tidur, sulit
bergerak karena mati rasa kedua anggota gerak badan, sulit berbicara, sesak napas tetapi
tidak bisa mengeluarkan sekret, terpasang NGT dan DC.
Riwayat penyakit saat ini : Ny.M jatuh di kamar mandi saat mencuci pakaian 1
bulan lalu, 5 hari kemudian dirujuk ke Puskesmas Masape dan 7 hari kemudian dirujuk ke
Rumah Sakit Apoi, kemudian 10 hari kemudian dirujuk ke Kalabahi baru dirujuk ke
RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang.
3
Riwayat Allergi : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi
makanan maupun obat.
Riwayat Pengobatan : Setelah sampai di IGD pasien sudah terpasang terapi infus Nacl 0,9
% 20 tpm dan terpasang NGT (mlp 6x200cc)
4
Batuk : Ya x Tidak ada
Sputum: Ya , Warna: ... ... ... Konsistensi: ... ... ... Volume: ... … Bau: … …
x Tidak
Emfisema S/C : Ada x Tidak Ada
Suara Nafas : Snoring Gurgling Stridor Tidak ada
Vesikuler Wheezing x Ronchi
Alat bantu nafas: OTT ETT Trakeostomi
Ventilator, Keterangan: ... ... ...
Oksigenasi : ... ... lt/mnt x Nasal kanul Simpel mask Non RBT mask RBT
Mask Tidak ada
Penggunaan selang dada : Ada x Tidak Ada
Drainase :
Trakeostomi : Ada x Tidak Ada
Kondisi trakeostomi:
keterangan: … …
5
Turgor : x Elastis Lambat
Diaphoresis: Ya x Tidak
Riwayat Kehilangan cairan berlebihan: Diare Muntah Luka bakar
JVP: -
CVP: -
Suara jantung: S1 S2 tunggal regular
IVFD : x Ya Tidak, Jenis cairan: … …
keterangan: IVFD Nacl 0,9 % loading 500 cc
Masalah Keperawatan: -
keterangan: … …
6
Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal
Masalah Keperawatan:-
TB : 160 cm BB : 57 kg
Nafsu makan : Baik Menurun
Makan : Frekuensi ... ...x/hr Jumlah : ... ... porsi
Minum : Frekuensi ... ... gls /hr Jumlah : ... ... cc/hr
NGT: 6 x 200 cc
Abdomen : Distensi Supel ........
Bising usus: 20 x/menit
BAB : x Teratur Tidak
Frekuensi BAB : 1-2 x/hr Konsistensi: Lembek Warna: Kuning kecoklatan darah
(+/-)/lendir(+/-)
7
Stoma:
keterangan: … …
Masalah Keperawatan:-
(Muskuloskletal & Integumen) BONE
8
Deformitas : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Contusio : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Abrasi : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Penetrasi : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Laserasi : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Edema : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Luka Bakar : Ya x Tidak Lokasi ... ...
Grade : ... Luas ... %
9
HEAD TO TOE (Fokus pemeriksaan pada daerah trauma/sesuai kasus non trauma)
Kepala dan wajah : Bentuk kepala mesochepal, kulit kepala bersih, rambut beruban
Mata : Konjungtiva anemis,sklera non ikterik, pupil isokor, reflek cahaya baik, tidak
menggunakan alat bantu pengelihatan.
Hidung : Terpasang Nasal kanul
Mulut : Terpasang NGT , mukosa bibir lembab
Telinga : Tidak ada serumen berlebih
Leher : Bentuk leher simetris, tidak terlihat ada luka, tidak teraba adanya penonjolan vena
jugularis
Dada:
Paru-paru :
- Inspeksi : tidak ada jejas, simetris, tidak ada retraksi dinding dada , tidak
menggunakan otot bantu pernapasan.
- Palpasi : Ekpansi paru kanan dan kiri sama
- Perkusi : Redup
- Auskultasi : Terdengar suara ronkhi di lobus kanan dan kiri
Jantung :
- Inspeksi : Bentuk simetris, ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5
- Perkusi : Pekak
- Auskultasi : Terdengar suara lub dub, tidak ada suara tambahan
Abdomen :
- Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak ada luka, bentuk simetris
- Auskultasi : Bising usus 20x/menit
- Perkusi : Bunyi kuadran I pekak, II,III,IV, Timpani
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas :
Atas : Kekuatan otot kanan 2 kiri 1, CRT < 3 detik, perabaan akral hangat
Bawah : Kekuatan otot kanan 1 kiri 1, CRT < 3 detik, perabaan akral hangat
10
Masalah Keperawatan:-
: Tidak Terkaji
PsikoSosialKultural
PEMERIKSAAN PENUNJANG
11
TERAPI
07.00 wita
07.00 wita
12
darah.
Data Diagnosa
No Interpretasi
Subyektif & Obyektif Keperawatan
DO :
Faktor Predisposisi
Bersihan Jalan
DS :
13
Keluarga pasien mengatakan Napas Tidak Efektif
pasien sesak napas
Peningkatan secret
bronkiolus
DO :
Gangguan Komunikasi
Verbal
14
1. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan kekuatan otot
menurun ditandai dengan kekuatan menurun, fisik lemah, kelemahan
ekstremitas bagian kanan dan kiri, kekuatan otot kanan kiri atas 2/1,
bawah 1/1.
2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan ditandai dengan sputum berlebih, suara nafas ronkhi,
terpasang nasal kanul, RR: 23 x/menit.
3. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler ditandai dengan verbalisasi tidak tepat, sulit
mempertahankan komunikasi, sulit menggunakan ekspresi wajah dan
tubuh.
15
RENCANA KEPERAWATAN KRITIS
16
menurun penghisapan lendir untuk membantu
2. Produksi sputum kurang dari 15 detik mengeluarkan
Edukasi sputum berlebih
menurun
5. Ajarkan teknik batuk 4. Penghisapan lendir
3. Suara ronkhi menurun efektif, apabila membantu
4. Pola nafas membaik memungkinkan mengurangi sputum
Kolaborasi 5. Batuk efektif guna
6. Kolaborasi dalam meminimalisir
pemantauan alat sputum
bantú napas 6. Pemantauan nasal
Nursing Treatment kanul untuk
7. Reposisi pasien mengetahi kepatenan
setiap 2 jam, jika napas
perlu, 7. Resposisi mencegah
terjadinya kondisi yg
tidak diinginkan.
3 Setelah dilakukan
asuhan Peningkatan komunikasi:
keperawatan selama 3 x 24 Kurang bicara 1. Untuk
jam, diharapkan Gangguan 1. Monitor ketepatan mengetahui
komunikasi verbal pasien dapat bicara, tekanan dan keadaan pasien
kecepatan. lebih lanjut
teratasi, dengan kriteria hasil:
2. Monitor pasien 2. Untuk
1. Komunikasi verbal terkait dengan mengetahui
pasien lancar perasaan frustasi, respon tubuh dari
kemarahan, depresi pasien lebih
2. Mudah
koma atau respon – lanjut
mempertahankan respon lain. 3. Bentuk dari
komunikasi 3. Kenali emosi dan komunikasi
perilaku fisik dimulai dari
3. Mudah menggunakan
sebagai bentuk emosi dan
ekspresi wajah dan komunikasi. perilaku fisik
tubuh 4. Sesuaikan gaya 4. Gaya komunikasi
komunikasi untuk mempengaruhi
memenuhi kebutuhan
kebutuhan. berkomunikasi
dalam sehari-hari
17
18