Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Sistem Pencernaan dan Pernapasan”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Adat Kebudayaan Aceh
Dosen Pengampu : Dr. Usman,M.Pd

Oleh :

Indah Bestari : 210410063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, Puji syukur kita ucapkan


kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan karunia-Nya kami sebagai penyusun tugas
Makalah ini dapat menyelesaikan nya dalam tugas makalah yang berjudul “Sistem
Pencernaan dan Pernapasan” dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Konsep Dasar IPA
Biologi SD”. Selain itu, makalah ini ditulis bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan tentang Sistem Pencernaan dan Pernapasan.

Tak lupa pula saya ucapkan Terimakasih kepada Bapak Mahlianurrahman,


S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampuh mata kuliah Konsep Dasai IPA Biologi SD.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Langsa,13November 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup, kita membutuhkan makanan dan oksigen
untuk hidup. Keduanya sangat penting bagi tubuh untuk menjalankan fungsi
dan kerja sistem pernapasan umum, yang terdiri dari paru-paru dan susunan
saluran yang menghubungkan paru-paru dengan paru-paru lainnya, yaitu
rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus. , bronkiolus dan alveolus.
Metabolisme normal dalam sel makhluk hidup membutuhkan oksigen
dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme, yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk hidup disebut
respirasi atau respirasi. O2 dapat masuk dan keluar jaringan melalui difusi.
Pernapasan atau respirasi dapat dibagi menjadi dua fase. Fase di mana oksigen
diambil ke dalam tubuh dan karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh melalui
saluran udara disebut respirasi eksternal. Organ pernapasan mengangkut gas
pernapasan dari organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya. Langkah
selanjutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan karbon
dioksida dari sel-sel jaringan, yang disebut respirasi internal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan dan pencernaan?
2. Apa saja alat sistem pernapasan dan pencernaan?
3. Apa fungsi dari alat-alat sistem pernapasandan pencernaan?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya sistem pernapasan dan pencernaan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan dan pencernaan
2. Untuk mengetahui apa saja alat sistem pernapasan dan pencernaan
3. Untuk mengetahui fungsi dari alat-alat sistem pernapasandan pencernaan
4. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya sistem pernapasan dan
pencernaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pernapasan
1. Defenisi Sistem Pernapasan
Respirasi atau respirasi adalah suatu proses yang diawali dengan
pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat untuk digunakan
sebagai energi dalam tubuh. Orang menghirup oksigen di luar dan
mengeluarkan karbon dioksida ke lingkungan. sistem organ yang
digunakan untuk menghirup oksigen dari udara dan menghilangkan
karbon dioksida dan uap air. Oksigen pernapasan diperoleh dari udara
sekitar, tugas organ pernapasan adalah memasukkan udara yang
mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung
karbondioksida dan uap air, tujuan dari proses pernapasan adalah
untuk memperoleh energi. Energi dilepaskan selama bernafas, sistem
pernapasan manusia meliputi saluran udara, mekanisme pernapasan,
dan penyakit pernapasan.
Pernapasan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a) Respirasi eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan


udara.
b) Respirasi internal adalah pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah
ke sel-sel tubuh.
Menghirup ke dalam tubuh dan menghembuskan ke udara terjadi pada
dua jenis pernapasan, yaitu:

1. Pernapasan/pernapasandada
• Kontraksikan atau kontraksikan otot-otot interkostal eksternal
•Tulangrusuknyanaik
• Rongga dada mengembang, mengakibatkan rendahnya tekanan udara
di dada, sehingga memungkinkan udara masuk ke dalam tubuh.
2. Pernapasan/pernapasan perut
• Kontraksikan otot-otot diafragma
• Membran datar
• Volume dada meningkat, menyebabkan tekanan udara di dada
menurun, memungkinkan udara masuk ke paru-paru.
Normalnya, seseorang membutuhkan sekitar 300 liter oksigen per hari.
Saat tubuh bekerja keras, oksigen atau O2 dibutuhkan berkali-kali dan
bisa sampai 10-15 kali. Ketika oksigen menembus membran alveoli,
hemoglobin mengikat oksigen, yang jumlahnya disesuaikan
tergantung pada ukuran tekanan udara.
Saluran pernapasan merupakan bagian dari tubuh manusia
yang berperan sebagai saluran dan tempat pertukaran gas yang
diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berasal dari hidung
atau mulut dan berakhir di paru-paru. Urutan saluran udara adalah
sebagaiberikut:
Rongga hidung - faring - laring - trakea - bronkus - bronkusalveolus -
paru-paru (puzzle).

Gambar 1. Struktur paru-paru


www.google.com

Ventilasi sebenarnya hanya terjadi di alveolus. Paru-paru orang


dewasa memiliki sekitar 300 juta alveoli dengan luas permukaan
sekitar 160 m2, atau sekitar 1 kali ukuran lapangan tenis atau 100 kali
ukuran kulit kita.

Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh sekitar 200cc, dengan setiap
liter darah mampu melarutkan 4,3cc karbon dioksida/CO2. CO2 yang
dihasilkan meninggalkan jaringan di paru-paru dengan bantuan darah.
Proses kimia respirasi dalam tubuh manusia:

 Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2


+ CO2
 Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
 Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb
+ O2
 Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O --->
H2 + CO2
Organ pernapasan mengambil udara yang mengandung oksigen
dan menghembuskan udara yang mengandung karbon dioksida dan
uap air. Tujuan dari proses pernapasan adalah untuk memperoleh
energi. Saat Anda bernapas, energi dilepaskan. Sistem pernapasan
manusia terdiri dari:
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru

2. ALAT – ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA:


1. Rongga hidung pertama (cavum nasalis)
Rongga hidung, ditutupi dengan selaput lendir, berfungsi untuk
menjebak benda asing melalui saluran udara, yang memiliki
beberapa struktur struktural:
a. Kelenjar sebaceous (kelenjar sebaceous)
b. kelenjar keringat (sweat gland).
c. Rambut pendek dan tebal yang menyaring partikel
kotor yang datang bersama udara.
d. Konka dengan banyak kapiler darah yang
memanaskan udara yang masuk (sepertipemanas).

Gambar 2. Struktur hidung


www.google.com

2. Tekak/Faring (pangkal tenggorokan)


Faring/faring terletak di belakang rongga hidung dan mulut.
Leher terdiri dari otot-otot lurik dengan panjang sekitar 4 cm.
Tenggorokan adalah penghubung antara saluran pencernaan
dan saluran pernapasan.
Udara dari rongga hidung masuk ke tenggorokan.
Faring merupakan saluran percabangan, yaitu saluran udara
(nasofaring) di depan dan saluran pencernaan (orofaring) di
belakang. Di bagian belakang (belakang) tenggorokan terdapat
kotak suara (faring), tempat pita suara (laring) berada.
Masuknya udara melalui faring menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara. bisa makan sambil
ngobrol Makanan memasuki saluran udara karena saluran
udara kemudian terbuka. Namun, saraf kita mengatur diri
sendiri sedemikian rupa sehingga proses menelan, bernapas,
dan berbicara tidak terjadi secara bersamaan, yang mengarah
pada masalah kesehatan. Fungsi utama faring adalah
menyediakan saluran bagi udara untuk mengalir masuk dan
keluar, serta saluran untuk makanan dan minuman untuk
ditelan. Faring juga menyediakan ruang bersenandung
(resonansi) untuk suara ucapan.

Gambar 3. Struktur Faring


www.dosenpendidikan.co.id
3. Pangkal Tenggorokan/Laring
Di dasar tenggorokan (laring) terdapat katup yang disebut
laring. Tugas laring adalah mengatur aliran makanan dan udara
di sepanjang salurannya. Selain itu, di pangkal leher terdapat
pita suara, organ yang menghasilkan suara pada manusia.
Namun, saraf kita mengatur diri sendiri sedemikian rupa
sehingga proses menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
secara bersamaan, yang mengarah pada masalah kesehatan.

Gambar 4. Struktur Laring


www.pelajaran.co.id
4. Batang Tenggorokan (Trakea)
Faring merupakan saluran sepanjang ± 10 cm yang terletak
sebagian di leher dan sebagian lagi di rongga dada (dada).
Dinding faring tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan dan bersilia di dalam rongga. Silia ini menyaring benda
asing yang masuk ke saluran udara. Trakea (trakea) berada di
depan kerongkongan. Di rongga dada, trakea bercabang
menjadi dua cabang trakea (bronkus). Di paru-paru, trakea
bercabang menjadi tabung yang sangat kecil yang disebut
bronkiolus. Ujung-ujung bronkiolus adalah kantung-kantung
kecil yang disebut kantung udara (alveoli).

Gambar 5. Struktur Trakea


www.pelajaran.co.id
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur selaput lendir bronkus
sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkial yang bentuknya
tidak teratur, dan di sebagian besar bronkus, cincin tulang rawan
mengelilingi rongga sepenuhnya. Bronkus bercabang lagi menjadi
bronkiolus. Trakea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus
kiri dan bronkus kanan. Dua bronkus mengarah ke paru-paru,
bronkus bercabang lagi menjadi bronkus. Bronkus kanan (bronkus
primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobus (bronkus sekunder),
sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Cabang-cabang terkecil pergi ke kantong, atau alveoli, dari paru-
paru. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, yang
melaluinya kapiler darah di alveolus menyebarkan oksigen dan
udara ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah untuk
memungkinkan udara mengalir masuk dan keluar dari paru-paru.

Gambar 6. Bronkus
www.google.com
6. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dada bagian atas, yang dibatasi oleh otot
dan tulang rusuk di samping dan diafragma otot yang kuat di
bagian bawah. Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru
kanan (pulmo dexter) yang terdiri dari 3 lobus dan paru kiri
(pulmo sinistra) yang terdiri dari dua lobus. Paru-paru ditutupi
oleh dua selaput tipis yang disebut pleura. Selaput internal yang
langsung menutupi paru-paru disebut pleura internal (pleura
visceral), dan selaput yang menutupi rongga dada yang
berdekatan dengan tulang rusuk disebut
Pleura eksternal (pleura parietal). Paru-paru terdiri dari
bronkiolus, alveolus, jaringan elastis dan pembuluh darah.
Bronkus tidak memiliki tulang rawan, tetapi rongga bronkus
masih bersilia dan memiliki epitel kuboid bersilia di ujungnya.
Setiap bronkus terminal bercabang lagi menjadi bronkiolus
respiratorius dan kemudian menjadi alveoli dengan kantung di
dindingnya yang disebut alveoli.

Gambar 7. Struktur Paru-paru


www.kompas.com
3. Gangguan Sistem Pernapasan
Kelainan dan gangguan pada sistem pernafasan disebabkan baik
oleh gangguan proses pengikatan oksigen maupun gangguan pada
saluran pernafasan yang menghambat aliran udara.Kerusakan
proses pengikatan oksigen terjadi akibat adanya persaingan dengan
zat lain yang dapat mengikat oksigen ke hemoglobin.
Adapun beberapa macam gangguan sistem pernapasan antara lain:
1. ISPA
ISPA adalah penyakit demam akut dengan tanda dan gejala
seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan dan suara serak, yang
merupakan penyebab utama ISPA. Penularan organisme
penyebab ISPA terjadi melalui aerosol, droplet, dan tangan ke
tangan yang terinfeksi (Rohilla et al., 2013).
2. ASMA
Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas
yang ditandai dengan mengi secara periodik, batuk, dan sesak
dada akibat obstruksi saluran napas dan termasuk dalam
kelompok penyakit saluran napas kronis. Walaupun angka
kematiannya rendah, namun relatif banyak ditemukan kasus di
masyarakat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa 100 hingga 150 juta orang di seluruh
dunia menderita asma. Jumlah ini juga diperkirakan akan terus
meningkat hingga mencapai 180.000 orang setiap tahun.
3. Bronkitis
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru
kronis dengan aliran udara terbatas yang tidak sepenuhnya
reversibel. Obstruksi aliran udara biasanya progresif dan
melibatkan respon inflamasi abnormal paru-paru terhadap
partikel atau gas berbahaya. PPOK dapat disebabkan oleh
bronkitis kronis, emfisema atau keduanya (Abidin, Yunus,
Wiyono & Ratnawati, 2009).

B. Sistem Pencernaan
1. Defenisi sistem pencernaan
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuhan dan hewan.
Makanan yang kita makan harus dicerna atau dipecah menjadi
molekul yang lebih kecil atau lebih sederhana. Proses pencernaan
berlangsung di saluran pencernaan atau organ pencernaan. Makanan
Saluran pencernaan dapat mengambil makanan dan mengedarkannya
ke seluruh tubuh dalam bentuk molekul kecil.
Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan mekanik dan
kimia. Pencernaan mekanis melibatkan pengubahan makanan dari
bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan
dengan gigi di dalam mulut. Pencernaan kimiawi adalah proses
mengubah makanan dari zat kompleks menjadi zat yang lebih
sederhana melalui enzim yang terdapat di mulut, lambung, dan usus.
Enzim adalah zat kimia yang diproduksi oleh tubuh yang mempercepat
reaksi kimia tubuh. Organ pencernaan terlibat dalam pencernaan
makanan pada manusia. Organ pencernaan manusia adalah organ
tubuh yang mencerna makanan yang kita makan. Saluran pencernaan
dibagi menjadi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
2. Tahap Proses Pencernaan
1. Menelan adalah masuknya makanan dan cairan dari lingkungan ke
dalam tubuh melalui tindakan menelan, atau melalui koordinasi
mengunyah. Langkah pertama dalam menelan adalah koordinasi
otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke mulut dimana
terjadi pengunyahan, suatu proses memfasilitasi ukuran makanan
yang melibatkan gigi, mulut, gusi dan lidah. Mengunyah dilakukan
secara sadar dan diatur oleh sistem saraf pusat.
2. Merobek adalah pemotongan dan penggilingan makanan dengan
gigi.
3. Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan sehingga tertelan melalui saluran
pencernaan.
4. Digesti adalah serangkaian proses fisik dan kimia dalam makanan
yang melewati lambung dan usus halus. Digesti menyederhanakan
ukuran makanan sampai dapat diserap di usus. Organ pencernaan
yang terlibat dalam proses pencernaan, antara lain mulut,
tenggorokan, kerongkongan, usus halus, dan usus besar.
5. Penyerapan(asborbsi) adalah proses dimana nutrisi diambil dari
usus melalui darah dan kelenjar getah bening ke hati. Proses
penyerapan ini tidak merata di setiap bagian saluran pencernaan.
Hanya penyerapan alkohol yang terjadi di lambung, sedangkan
proses penyerapan utama terjadi di usus halus, yaitu 90 persen
nutrisi yang dapat dicerna dan sejumlah kecil penyerapan air.
6. Metabolisme adalah proses akhir penggunaan nutrisi dalam tubuh,
termasuk semua perubahan kimia yang dialami bahan makanan
ketika diserap oleh tubuh sebagai limbah. Tergantung pada jenis
makanannya, proses metabolisme terjadi secara berbeda.
7. Egesti adalah proses pembuangan kotoran dan bakteri yang tidak
tercerna dalam bentuk feses.
8. (Ekskresi) Eliminasi adalah proses pengeluaran metabolit dari
tubuh untuk mempertahankan homeostasis. Caranya adalah
melalui buang air besar, buang air kecil, berkeringat dan
membuang napas.
3. Organ-organ Sistem Pencernaan
a. Organ-organ sistem pencernaan terdiri dari rongga mulut (mulut),
faring, kerongkongan, lambung (ventrikel), usus buntu, usus besar
(usus besar) dan rektum.
a) Rongga mulut Rongga mulut berisi dua organ saluran
pencernaan, yaitu gigi (dentin) dan lidah (lingua). Setiap organ
sistem pencernaan di rongga mulut berperan dalam proses
pencernaan. .
1. Gigi (Dentine) Gigi adalah organ pencernaan mekanis. Gerakan
gigi untuk memotong, merobek dan menggiling makanan
menjadi partikel-partikel kecil. Di dalam gigi terdapat rongga
gigi atau labrum, yang berisi pembuluh darah dan saraf. Bagian
gigi yang masuk ke dalam rahang ditutupi dengan zat yang
disebut sementum. Bakteri yang hidup di sela-sela gigi adalah
Entamuba gingivalis, yang tugasnya memecah partikel
makanan yang tertinggal di dalam mulut.
2. Lidah (Lingua) Permukaan lidah dilapisi oleh lapisan mukus
yang penuh dengan nodus dengan kuncup pengecap (papilla).
Lidah bertindak sebagai indera pengecap makanan, mengatur
makanan selama mengunyah dan menelan, dan membantu
menghasilkan suara saat berbicara. Lidah juga membantu
mencampur makanan dengan air liur dan mendorong makanan
naik ke kerongkongan.
3. Faring adalah titik pertemuan saluran udara antara rongga
hidung dan faring dan titik pertemuan saluran pencernaan
antara rongga mulut dan kerongkongan. Ada lubang di
tenggorokan yang mengarah ke trakea yang disebut laring dan
ditutup oleh katup yang disebut laring saat Anda menelan.
Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring dan
tubaeustachian.
4. Nasofaring adalah ruang lunak di atas langit-langit di jembatan
hidung yang menghubungkan hidung ke mulut. Nasofaring
memungkinkan seseorang untuk bernapas melalui hidung.
Langit-langit lunak memisahkan nasofaring dan orofaring.
Nasofaring tetap terbuka, meskipun otot-ototnya fleksibel,
memungkinkan orang tersebut untuk terus berfungsi saat
bernafas. Di sekitar nasofaring terdapat lipatan
salpingofaringeal dan tonsil tubular, yang dapat meradang saat
terinfeksi..
5. Orofaring adalah saluran udara berbentuk tabung yang terletak
di antara faring dan trakea.
6. Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga
telinga tengah dengan nasofaring, daerah di belakang hidung.
Tuba eustachius selalu tertutup dan dalam keadaan steril,
kecuali bila udara perlu masuk ke telinga tengah atau pada saat
mengunyah, menelan dan menguap.
Kerongkongan Kerongkongan adalah tabung berotot dengan
panjang sekitar 25 cm yang memanjang dari ujung rongga
mulut ke perut. Fungsinya adalah jalan dari mengunyah dari
mulut ke lambung (menelan makanan), mencegah benda asing
masuk ke lambung, menciptakan gerak peristaltik dan
mencegah keluarnya cairan dari lambung.
Kerongkongan terdiri dari empat lapisan, yaitu lapisan
mukosa, lapisan submukosa, lapisan otot dan lapisan
adventitia. Sepertiga bagian atas adalah otot lurik dan dua
pertiga bagian bawah adalah otot polos. Pada titik ini, makanan
hanya membutuhkan waktu enam detik untuk mencapai perut
karena otot lurik di sepertiga bagian atas kerongkongan
berkontraksi. Gerakan ini terjadi karena otot-otot longitudinal
dan sirkular dinding esofagus berkontraksi secara bergantian
7. .Lambung (Ventrikulus)
Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang membesar.
Lambung bisa menampung 1 liter makanan hingga 2 liter.
Lambung mengandung tiga enzim, antara lain enzim pepsin
(mengubah pati menjadi maltosa dan glukosa), enzim stepsin
lipase (mengemulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol),
dan enzim tripsin (mengubah pepton menjadi polipeptida (asam
amino)). Lambung terdiri dari 4 lapisan, yaitu:
1. Lapisan peritoneum luar, lapisan serosa. Lapisan otot terdiri
dari jantung (terletak di bagian atas dekat jantung), fundus
(bagian bulat dan tengah), dan pilorus (bagian dekat usus).
Ketiga otot ini mengatur peristaltik.
2. Lapisan submukosa terdiri dari jaringan mulut
(mengandung pembuluh darah dan limfatik).
3. Selaput lendir, terletak di dalam, tebal dan terdiri dari
beberapa lipatan atau lipatan, ketika organ ini
mengembang, lipatan-lipatan ini menghilang, karena
mengandung makanan dan mengeluarkan banyak lendir.
8. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Usus halus merupakan
saluran yang panjangnya sekitar 6-8 meter, yang terdiri dari
tiga bagian, yaitu duodenum (12 jari, ±0,25 cm), jejunum
(kepenuhan, ±7 meter) dan ileum (usus hisap, ±1) . . meter).. Di
lapisan dalam atau tunika mukosa, jejunum dan ileum adalah
tonjolan halus, yang disebut vili, yang memperluas permukaan
dinding usus untuk penyerapan nutrisi.
9. Usus Besar (Kolon)
Usus besar adalah bagian dari usus antara sekum dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah untuk menyerap air selama
proses pencernaan, membentuk tinja, mendorong partikel
makanan (feses) yang dihasilkan selama pencernaan keluar dari
tubuh, dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan
mukosa. Di usus besar, pemecahan limbah pencernaan
dilakukan oleh bakteri Escherichia coli, yang memakan
makanan yang tidak dapat dicerna manusia. Penguraian ini
menghasilkan gas H2S, indole, box, phenol, vitamin H (biotin)
dan vitamin K (berperan dalam proses pembekuan darah).
10. Anus (rektum) Bagian terakhir dari usus besar disebut anus
(rektum) dan panjangnya ± 15 cm. Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses, menahan feses agar tidak
keluar secara tiba-tiba, membantu feses melewati peristaltik.
Ada otot-otot sukarela di anus yang kita kendalikan dengan
kehendak kita
4. Kelenjar pada Sistem Pencernaan
Organ-organ yg membentuk kelenjar pencernaan dalam sistem
pencernaan insan terdiri berdasarkan kelenjar ludah (glandula
salivaris), hati (hepar), kantong empedu, & pankreas.
1. Kelenjar ludah (Glandula salivaris) Kelenjar ludah menghasilkan
sekitar 1-2,5 liter air liur setiap hari. Air liur manusia mengandung
air, lendir, enzim amilase, zat antibakteri dan lain-lain. Air liur
melumasi rongga mulut dan memecah karbohidrat menjadi
disakarida. Kelenjar ludah di dalam rongga mulut manusia terdiri
dari:
a) .Kelenjar parotis Terletak di ujung rahang atas di depan telinga.
Ada sepasang kelenjar parotis, salurannya disebut saluran
Stensen, dan terbuka di bagian dalam pipi. Fungsinya untuk
menghasilkan air liur dalam bentuk cair (serosa) dan enzim
ptyalin.
b) Kelenjar submandibula Saluran ini ditemukan berpasangan di
kedua sisi rahang dan disebut saluran Wharton, yang membuka
ke dasar mulut. Fungsinya untuk menghasilkan air liur yang
mengandung air dan lendir (seromukosa).
c) Kelenjar sublingual. Itu terletak di bagian bawah lidah dan
membuka ke dasar mulut. Fungsinya untuk menghasilkan air
liur yang mengandung air dan lendir (seromukosa).
d) Kelenjar ludah mamalia adalah kelenjar eksokrin, yaitu
kelenjar yang memiliki saluran penghasil air liur sendiri.
Kelenjar ini juga mengeluarkan amilase, enzim yang memecah
karbohidrat menjadi maltosa.
2. Hati (Hepar) Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan
terletak di rongga perut kanan tepat di bawah diafragma. Hati
berperan sebagai pengatur keseimbangan nutrisi dalam darah,
mensekresi empedu dan membentuk sel darah merah. Berdasarkan
fungsi hati termasuk organ eliminasi, hal ini dapat dilihat karena
hati mendukung fungsi ginjal dengan membersihkan beberapa
senyawa yang bersifat toksik dan menghasilkan amonia, urea dan
asam urat dengan menggunakan nitrogen yang berasal dari asam
amino.
3. Kantong empedu Kandung empedu adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50ml empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk pencernaan. Pada manusia, kantong empedu memiliki
panjang sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau tua bukan karena
warna jaringannya tetapi karena warna empedu yang
dikandungnya.
4. Pankreas Pankreas adalah kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Pankreas disebut kelenjar eksokrin karena menghasilkan cairan
pankreas, yang disekresikan di usus kecil. Pada saat yang sama,
pankreas, sebagai kelenjar endokrin, menghasilkan hormon insulin
dan glukagon.
5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan
Terdapat beberapa penyakit gangguan pada sistem pencernaan manusia,
yaitu sebagai berikut:
1. Maag, penyakit saluran cerna yang sering kita dengar yaitu
maag, gejala penyakitnya berupa nyeri dan panas di perut.
2. Ulkus (tukak lambung), penyakit pada saluran pencernaan
yang disebabkan oleh kerusakan mukosa yang disebabkan
oleh faktor psikosomatik, toksin atau bakteri (Streptococcus
sp.). Faktor psikosomatik, yaitu gangguan yang selalu
menimbulkan kecemasan, kegelisahan, keinginan yang
berlebihan, kelelahan pada yang terkena, yang dapat
merangsang pelepasan HCl yang berlebihan. Kelebihan HCl
di lambung sangat berbahaya karena dapat merusak lapisan
lambung.
3. Kolik yang disebabkan oleh makanan yang mengandung
stimulan seperti cabai dan merica
4. Wasir, radang dan pembengkakan pada pembuluh darah
vena di anus.
5. Diare, infeksi pada usus besar yang disebabkan oleh bakteri.
Pada pasien yang mengalami diare saat buang air besar,
tinjanya encer, jika tidak segera dicegah dapat menyebabkan
dehidrasi.
6. Konstipasi (sembelit), gangguan pencernaan dimana
penderitanya mengalami kesulitan buang air besar karena
fesesnya terlalu keras
7. Peritonitis, radang rongga perut.
8. Radang usus buntu, radang usus besar, yang kita kenal
sebagai radang usus buntu atau appendicitis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi atau respirasi adalah suatu proses yang diawali dengan
pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat untuk digunakan sebagai
energi dalam tubuh. . Tujuan dari proses pernapasan adalah untuk
memperoleh energi. Saat Anda bernapas, energi dilepaskan. Sistem
pernapasan manusia terdiri dari:
1. Hidung
2. Faring
3. Trakea
4. Bronkus
5. Bronkiouls
6. paru-paru
Sedangkan Secara umum, pencernaan dibagi menjadi pencernaan
mekanik dan kimia. Pencernaan mekanis melibatkan pengubahan makanan
dari bentuk kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Proses ini dilakukan
dengan gigi di dalam mulut. Pencernaan kimiawi adalah proses mengubah
makanan dari zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana melalui enzim
yang terdapat di mulut, lambung, dan usus. Adapun organ sistem pencernaan
antara laian:
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Hati
5. Prankeas
6. Empedu
7. Usus Halus
8. Usus Besar
9. Rektum dan Anus
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/acerp/Downloads/4546%20(1).pdf
file:///C:/Users/acerp/Downloads/BAB-VIII_-SISTEM-ORGAN-PADA-
MANUSIA.pdf
file:///C:/Users/acerp/Downloads/
385d7b9c6a60947ff4f1884689a41ae8%20(1).pdf
file:///C:/Users/acerp/Downloads/Salinan_sistem_pernafasan%20(2).pdf
http://repository.stikes-bhm.ac.id/620/1/1.pdf

Anda mungkin juga menyukai