Anda di halaman 1dari 6

2.

5 Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi

Proses pertukaran gas di dalam tubuh disebut Respirasi. Respirasi memilik tiga

tahapan dasar, yaitu :

1. Ventilasi Paru-paru

Ventilasi paru-paru atau disebut juga bernapas adalah proses inspirasi dan

ekspirasi udara yang melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dan

alveolus paru-paru.

2. Respirasi Eksernal

Respirasi eksternal merupakan pertukaran udara antara alveolus paru-paru dan

darah yng berada di kapiler. Di proses ini kapiler darah paru-paru

mendapatkan O2 dan kehilangan CO2.

3. Respirasi Internal

Respirasi internal merupakan pertukaran gas antara darah yang ada di kapiler

dan jaringan sel. Di tahap ini darah kehilangan O 2 dan mendapatkan CO2. Di

sel, reaksi metabolic yang menggunakan O2 dan melepaskan CO2 saat

memproduksi ATP disebut respirasi seluler

2.5.1 Inspirasi

Inspirasi adalah proses dimana masuknya udara ke dalam paru-paru. Sebelum

terjadinya inspirasi, tekanan udara di dalam paru-paru sama dengan tekanan udara

yang ada di atmosfer, yaitu 1 atm atau 760 mmHg. Untuk udara bisa masuk ke dalam
paru-paru, tekanan udara di alveolus harus lebih rendah daripada terkanan udara di

atmosfer. Kondisi ini bisa didapatkan dengan mengembangkan paru-paru.

Inspirasi dapat terjadi jika paru-paru dikembangkan. Karena dengan

mengembangkan paru-paru, volume paru-paru akan meningkat dan menurunkan

tekanan yang ada di paru-paru sampai di bawah tekanan atmosfer. Mengembangkan

paru-paru ketika inspirasi normal melibatkan kontraksi dari otot utama inspirasi, yaitu

otot diafragma dan otot eksternal interkostalis. Sedangkan ketika sesak napas atau

mengambil napas dalam-dalam otot inspirasi lainnya seperti otot

Sternocleidomastoideus, otot scalenes, dan otot pectoralis minor.

Otot inspirasi yang penting adalah otot diafragma, otot yang berbentuk kubah

yang menjadi dasar dari rongga dada. Otot diafragma dipersarafi oleh saraf frenikus,

yang muncul dari saraf tulang belakang pada serviks tingkat 3,4, dan 5. Kontraksi

dari diafragma menyebabkan otot diafragma menjadi datar dan memperbesar

diameter vertical dari rongga dada. Kontraksi diafragma bertanggungjawab atas 75%

dari udara yang masuk ketika pernapasan normal.

Otot inspirasi penting lainnya adalah otot ekternal interkostalis. Ketika otot ini

berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat. Maka hasilnya, ada kenaikan

diameter anteroposterior dan lateral rongga dada. Kontraksi dari otot ekternal

interkostalis bertanggung jawab atas 25% udara yang masuk ke paru-paru ketika

pernapasan normal.
Ketika pernapasan normal, tekanan antara dua lapisan pleura di rongga pleura,

disebut tekanan intrapleural, yang selalu di bawah tekanan atmosfer. Saat diafragma

dan otot eksternal interkostalis berkontraksi dan ukuran keseluruhan dari rongga dada

meningkat, volume dari rongga pleura juga meningkat, dan menyebabkan tekanan

intrapleural menurun. Ketika rongga dada membesar, pleura pariental yang melapisi

rongga akan terarik keluar ke segala arah, dan pleura visceral dan paru-paru akan

tertarik juga.

Dengan membesarnya volume dari paru-paru , tekanan di dalam paru-paru,

yang disebut tekanan alveolus (intrapulmonik), akan menurun dari 760 mmHg

menjadi 758 mmHg. Perbedaan tekanan terjadi antara atmosfer dan alveolus. Udara

akan mengalir dari daerah yang punya tekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Udara akan terus mengalir masuk ke paru-paru selama ada perbedaan tekanan. Saat

menghirup napas dalam-dalam, ada beberapa otot tambahan yang bekerja, antara lain

otot sternocleiodomastoideus yang berfungsi mengangkat sternum, otot scalene yang

mengangkat dua tulang rusuk pertama, dan otot pectoralis minor yang berfungsi

mengangkat rusuk ketiga sampai kelima.(Tortora & Derrickson 2011)


Gambar 2.1 Inspirasi

(Tortora & Derrickson 2011)

2.5.2 Ekspirasi

Ekspirasi adalah proses dimana udara dari paru-paru akan keluar dan kembali

ke atmosfer. Ekspirasi terjadi karena ada perbedaan gradient tekanan, yaitu tekanan di

paru-paru lebih besar daripada tekanan di atmosfer. Ekspirasi bukannlah suatu proses

pasif yang tidak melibatkan kontraksi dari otot-otot respirasi. Ekspirasi adalah hasil

dari elastisitas dinding dada dan paru-paru, yang keduanya memiliki kemampuan
untuk kembali ke bentuk awal setelah mengalami peregangan. (Tortora & Derrickson

2011)

Ekspirasi dimulai saat otot inspirasi rileks. Saat diafragma tidak berkontraksi,

otot ini akan menggerakkan kembali ke atas sehingga bentuk kubah kembali terlihat

dan ketika otot eksternal interkostalis rileks, maka tulang rusuk akan tertekan.

Pergerakan ini membuat volume di paru-paru menjadi mengecil. Sebaliknya, tekanan

alveolus bertambah menjadi 762 mmHg. Maka udara akan mengalir dari tempat yang

bertekanan tinggi ke yang bertekanan rendah, yaitu dari alveolus paru-paru ke

atmosfer. Saat berolahraga, otot-otot ekspirasi seperti otot abdominal dan otot internal

interkostalis akan berkontraksi, yang dimana akan meningkatkan tekanan di daerah

perut dan thorax.(John 2011)

Gambar 2.2 Otot Respirasi

(Tortora & Derrickson 2011)


Daftar Pustaka

John, E.H., 2011. Guyton and Hall textbook of medical physiology.

Tortora, G.J. & Derrickson, B.H., 2011. Principles of anatomy and physiology,
Wiley.

Daftar GambarXTortora, G.J. & Derrickson, B.H., 2011. Principles of anatomy and
physiology, Wiley.

Anda mungkin juga menyukai