Udara mengalir masuk dan keluar paru selama proses bernapas dengan mengikuti penurunan gradien tekanan yang berubah berselang seling antara alveolus dan atmosfer akibat aktifitas siklik otot-otot pernapasan.terdapat tiga tekanan berbeda yang penting pada ventilasi yaitu:
1.Tekanan atmosfer (barometric)adalah tekanan yang
ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer terhadap benda- benda di permukaan bumi (760 mmHg)
2.Tekanan intra alveolus, yang juga dikenal sebagai
3. Tekanan intrapleura adalah tekanan didalam kantung
pleura. Tekanan ini juga dikenal sebagai tekanan intratoraks,yaitu tekanan yang terjadi diluar paru didalam rongga toraks. ( kurang dari 20 mmHg) Ventilasi atau bernapas adalah proses pergerakan udara masuk-keluar paru secara berkala sehingga udara alveolus yang lama dan telah ikut serta dalam pertukaran O2 dan CO2 dengan darah kapiler paru diganti oleh udara atmosfer.
Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi
secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernapasan. Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum penyambung (medulla oblongata).
Reflex napas juga di bawah pengaruh korteks serebri.
Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar karbon dioksida dalam darah dan kekurangan oksigen dalam darah Udara mengalir mengikuti gradien tekanan. Ketika inspirasi, tekanan intra-alveolus harus lebih kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfer, agar udaradapat masuk dan mengalir ke alveolus. Dan ketika ekspirasi, tekanan intra-alveolus harus lebih besar dibanding dengan tekanan atmosfer, sehingga udaradapat dikeluarkan ( Sherwood, 2012 ).
Tekanan intra alveolus dapat diubah dengan mengubah
volume rongga thoraks, sesuai dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan, tekanan berbanding terbalik dengan volume gas. Perubahan volume rongga paru, yang menyebabkan perubahan tekanan intra-alveolus disebabkan secara langsung oleh aktivitas otot-otot pernapasan ( Sherwood, 2012 ). Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 bagian, yaitu : 1. Menarik napas (inspirasi) Inspirasi terjadi bila tekanan intrapulmonal (intra- alveoli) lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada inspirasi biasa tekanan ini berkisar antara -1 mmHg sampai -3mmHg. Pada inspirasi dalam, tekanan intra- alveoli mencapai -30 mmHg
2. Menghembus napas (ekspirasi)
Ekspirasi berlangsung bila tekanan intrapulmonal lebih tinggi dari pada tekanan udara luar, sehingga udara bergerak ke luar paru. Meningkatnya tekanan dalam rongga paru terjadi apabila volume rongga paru mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan daya elastisitas jaringan paru. Penguncupan paru terjadi bila otot-otot inspirasi mulai berelaksasi. Pada proses ekspirasi biasa tekanan intra-alveoli sekitar +1 mmHg sampai +3 mmHg. Sebelum melakukan proses inspirasi, otot-otot pernapasan berada dalam keadaan lemas, tidak ada udara yang mengalir, tekanan intra-alveolus samadengan tekanan atmosfer. Kemudian otot inspirasi utama yaitu diafragma dan m.intercostalis eksterna akan mengalami kontraksi. Kontraksi otot-otot ini akan menyebabkan rongga thoraks membesar. Diafragma yang dipersarafi oleh N.Phrenicus akan berkontraksi dan berubah bentuk, dari kubah, menjadi mendatar,sehingga meningkatkan ukuran vertikal rongga thoraks, dan menekan rongga abdomen beserta isinya, sehingga ketika inspirasi, dinding abdomen yang lemas akan menonjol keluar. Sedangkan kontraksi m.intercostalis eksterna akan memperbesar volume rongga thoraks dalam dimensi lateral. M.intercostalis akan mengangkat costae, dan mengangkat sternum ke atas dan ke depan (Sherwood,2012). Sewaktu rongga thoraks membesar, paru juga dipaksa untuk mengembang,untuk mengisi rongga thoraks yang membesar. Tekanan intra-alveolus menurunkarena jumlah molekul udara yang sama menempati volume paru yang lebih besar. Pada gerakan inspirasi biasa, tekanan intra-alveolus menurun sebanyak 1mmHg menjadi 759 mmHg.
Hal ini akan menyebabkan udara mengalir ke
dalam paru. Udara akan terus masuk hingga tekanan intra-alveolus setara dengan tekananatmosfer ( Sherwood, 2012 ) Mekanisme waktu napas sebagai berikut; 1) Rongga dada bertambah besar, akibat otot inspirasi maupun turunnya sekat rongga dada, 2) Akibatnya tekanan rongga dada bertambah kecil, 3) Udara sekitar tekanan relative tetap,
4) Udara dalam paru tekanannya relative kecil,
5) Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru
INSPIRASI
Kontraksi otot diafragma dan interkostalis
Volume thoraks membesar
Tekanan intrapleura menurun
Paru mengembang
Tekanan intra-alveoli menurun
Udara masuk ke dalam paru
untuk mengalirkan udara keluar dari paru-paru adalah dengan mengecilkan rongga dada yaitu; 1) Menurunkan tulang iga, 2) Menaikan diafragma dengan menaikan tekanan rongga perut, 3) Kembalinya ke dalam bentuk semula dari rongga dada maupun paru-paru yang sebelumnya bertambah besar karena memiliki sifat elastik. Ini disebut sebagai ekspirasi pasif. EKSPIRASI