Anda di halaman 1dari 12

MEKANIKA

PERNAFASAN...

Oleh : Uji Kawuryan, S.Kep.Ners


Udara mengalir masuk dan keluar paru selama proses
bernapas dengan mengikuti penurunan gradien tekanan
yang berubah berselang seling antara alveolus dan
atmosfer akibat aktifitas siklik otot-otot
pernapasan.terdapat tiga tekanan berbeda yang penting
pada ventilasi yaitu:

1.Tekanan atmosfer (barometric)adalah tekanan yang


ditimbulkan oleh berat udara di atmosfer terhadap benda-
benda di permukaan bumi (760 mmHg)

2.Tekanan intra alveolus, yang juga dikenal sebagai


tekanan intrapulmonalis,adalah tekanan didalam
alveolus. (PaO2 : 60-100mmHg ; PaCO2 : 35-45 mmHg)

3. Tekanan intrapleura adalah tekanan didalam kantung


pleura. Tekanan ini juga dikenal sebagai tekanan
intratoraks,yaitu tekanan yang terjadi diluar paru
didalam rongga toraks. ( kurang dari 20 mmHg)
Ventilasi atau bernapas adalah proses pergerakan
udara masuk-keluar paru secara berkala sehingga
udara alveolus yang lama dan telah ikut serta dalam
pertukaran O2 dan CO2 dengan darah kapiler paru
diganti oleh udara atmosfer.

Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi


secara bergantian, teratur, berirama dan terus
menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang
terjadi pada otot-otot pernapasan. Reflek bernapas ini
diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam
sumsum penyambung (medulla oblongata).

Reflex napas juga di bawah pengaruh korteks serebri.


Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan
kadar karbon dioksida dalam darah dan kekurangan
oksigen dalam darah
Udara mengalir mengikuti gradien tekanan. Ketika
inspirasi, tekanan intra-alveolus harus lebih kecil
dibandingkan dengan tekanan atmosfer, agar
udaradapat masuk dan mengalir ke alveolus. Dan
ketika ekspirasi, tekanan intra-alveolus harus lebih
besar dibanding dengan tekanan atmosfer, sehingga
udaradapat dikeluarkan ( Sherwood, 2012 ).

Tekanan intra alveolus dapat diubah dengan mengubah


volume rongga thoraks, sesuai dengan Hukum Boyle.
Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan,
tekanan berbanding terbalik dengan volume gas.
Perubahan volume rongga paru, yang menyebabkan
perubahan tekanan intra-alveolus disebabkan secara
langsung oleh aktivitas otot-otot pernapasan
( Sherwood, 2012 ).
Proses terjadinya pernapasan terbagi 2 bagian, yaitu :
1. Menarik napas (inspirasi)
Inspirasi terjadi bila tekanan intrapulmonal (intra-
alveoli) lebih rendah dari tekanan udara luar. Pada
inspirasi biasa tekanan ini berkisar antara -1 mmHg
sampai -3mmHg. Pada inspirasi dalam, tekanan intra-
alveoli mencapai -30 mmHg

2. Menghembus napas (ekspirasi)


Ekspirasi berlangsung bila tekanan intrapulmonal
lebih tinggi dari pada tekanan udara luar, sehingga
udara bergerak ke luar paru. Meningkatnya tekanan
dalam rongga paru terjadi apabila volume rongga paru
mengecil akibat proses penguncupan yang disebabkan
daya elastisitas jaringan paru. Penguncupan paru
terjadi bila otot-otot inspirasi mulai berelaksasi. Pada
proses ekspirasi biasa tekanan intra-alveoli sekitar
+1 mmHg sampai +3 mmHg.
Sebelum melakukan proses inspirasi, otot-otot
pernapasan berada dalam keadaan lemas, tidak ada
udara yang mengalir, tekanan intra-alveolus
samadengan tekanan atmosfer. Kemudian otot
inspirasi utama yaitu diafragma dan m.intercostalis
eksterna akan mengalami kontraksi.
Kontraksi otot-otot ini akan menyebabkan rongga
thoraks membesar. Diafragma yang dipersarafi oleh
N.Phrenicus akan berkontraksi dan berubah bentuk,
dari kubah, menjadi mendatar,sehingga
meningkatkan ukuran vertikal rongga thoraks, dan
menekan rongga abdomen beserta isinya, sehingga
ketika inspirasi, dinding abdomen yang lemas akan
menonjol keluar. Sedangkan kontraksi m.intercostalis
eksterna akan memperbesar volume rongga thoraks
dalam dimensi lateral. M.intercostalis akan
mengangkat costae, dan mengangkat sternum ke atas
dan ke depan (Sherwood,2012).
Sewaktu rongga thoraks membesar, paru juga
dipaksa untuk mengembang,untuk mengisi rongga
thoraks yang membesar. Tekanan intra-alveolus
menurunkarena jumlah molekul udara yang sama
menempati volume paru yang lebih besar. Pada
gerakan inspirasi biasa, tekanan intra-alveolus
menurun sebanyak 1mmHg menjadi 759 mmHg.

Hal ini akan menyebabkan udara mengalir ke


dalam paru. Udara akan terus masuk hingga
tekanan intra-alveolus setara dengan
tekananatmosfer ( Sherwood, 2012 )
Mekanisme waktu napas sebagai berikut;
1) Rongga dada bertambah besar, akibat otot
inspirasi maupun turunnya sekat rongga dada,
2) Akibatnya tekanan rongga dada bertambah
kecil,
3) Udara sekitar tekanan relative tetap,

4) Udara dalam paru tekanannya relative kecil,

5) Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru


INSPIRASI

Kontraksi otot diafragma dan interkostalis

Volume thoraks membesar

Tekanan intrapleura menurun

Paru mengembang

Tekanan intra-alveoli menurun

Udara masuk ke dalam paru


untuk mengalirkan udara keluar dari paru-paru
adalah dengan mengecilkan rongga dada yaitu;
1) Menurunkan tulang iga,
2) Menaikan diafragma dengan menaikan tekanan
rongga perut,
3) Kembalinya ke dalam bentuk semula dari
rongga dada maupun paru-paru yang
sebelumnya bertambah besar karena memiliki
sifat elastik. Ini disebut sebagai ekspirasi pasif.
EKSPIRASI

Otot inspirasi relaksasi

Volume thoraks mengecil

Tekanan intrapleura meningkat

Volume paru mengecil

Tekanan intra-alveoli meningkat

Udara bergerak ke luar paru


SEKIANN...

Anda mungkin juga menyukai