Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM 5

MECHANISM OF BREATHING

Disusun oleh :
Dewi Quratul Ayun (T20198023)
Izzah Afkarina ( T20198027 )
Diah Septi Nurhayati (T20198034)

LABORATORIUM TERPADU IAIN JEMBER


PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2021

1
PRAKTIKUM 5
MECHANISM OF BREATHING
I. Tujuan
a. Untuk Analisis mekanisme yang terjadi ketika bernafas.
II. Tinjauan Pustaka
Proses memperoleh O2 untuk digunakan oleh sel tubuh dan mengeluarkan CO2
yang diproduksi oleh sel tersebut disebut sebagai proses respirasi atau pernapasan.
Proses respirasi secara umum dapat dibagi menjadi respirasi eksternal dan respirasi
internal. Respirasi eksternal adalah semua proses menyangkut pertukaran O2 dan
CO2 antara lingkungan luar dan cairan interstitial tubuh, sedangkan respirasi internal
atau respirasi sel adalah proses metabolik intraselyang terjadi pada mitokondria yang
menggunakan O2 dan melepaskan CO2sebagai sisa metabolisme. Respirasi Eksternal
meliputi empat tahapan, yaitu: (1) ventilasi, (2) distribusi, (3) difusi, dan (4) perfusi.
Pembahasan disini meliputi dua tahapan yaitu ventilasi paru dan pertukaran gas.
Ventilasi paru yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir dan alveoli
paru. Ventilasi alveolar mencegah bertambahnya CO2 di alveoli dan memastikan
suplai O2 secara kontinyu yang akan diserap oleh aliran darah. Proses difusi melewati
membrane pembatas alveoli dengan kapiler pembuluh darah meliputi proses difusi
gas dan proses difusi cairan. Pemahaman mengenai proses ventilasi dan pertukaran
gas di paru - paru memerlukan pemahaman mengenai anatomi pernapasan,
pergerakan udara melalui gradien tekanan, mekanika pernapasan, tekanan parsial gas
yang terlibat dan proses difusi gas dan difusi cairan.
Pergerakan udara mengikuti gradient penurunan tekanan, yaitu mengalir dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah. Oleh karena itu agar udara dapat masuk ke alveoli
tekanan intra-alveolus harus lebih kecil dari tekanan atmosfer sehingga udara dapat
mengalir masuk sewaktu inspirasi. Sama halnya sewaktu ekspirasi, tekanan
intraalveolus harus lebih besar dari tekanan atmosfer agar udara dapat mengalir
keluar. Tekanan intra-alveolus dapat diubah dengan mengubah volume paru-paru,
sesuai dengan Hukum Boyle. 2 Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu konstan,
tekanan yang ditimbulkan oleh suatu gas berbanding terbalik dengan volume.
Sewaktu volume gas meningkat, tekanan yang ditimbulkan oleh gas berkurang secara

1
proporsional. Demikian sebaliknya bila tekanan meningkat secara proporsional
sewaktu volume gas berkurang, maka secara matematis Hukum Boyle dapat
dituliskan sebagai P = 1/V. Perubahan volume paru-paru, dan karenanya tekanan
intra-alveolus, ditimbulkan secara tidak langsung oleh aktivitas otot-otot pernapasan
Pertukaran gas di tingkat kapiler paru dan kapiler jaringan berlangsung secara
difusi pasif sederhana O2 dan CO2 menuruni gradien tekanan parsial. Peristiwa difusi
merupakan peristiwa pasif yang tidak memerlukan energi ekstra. Tidak terdapat
mekanisme transport aktif dalam pertukaran gas-gas ini. Suatu tekanan yang
ditimbulkan secara independen atau tersendiri oleh masing-masing gas dalam suatu
campuran gas disebut tekanan parsial gas.
Struktur utama sistem pernapasan adalah saluran udara pernapasan serta parenkim
paru. Faktor yang dilewati udara saat respirasi yaitu elastisitas rekoil paru dan dinding
dada, inersia sistem pernapasan, resistensi gesekan paru dan jaringan dinding dada,
dengan tahanan gesek dari aliran udara pada saluran napas. Resistensi jaringan paru
(RL) adalah hambatan terhadap usaha pernapasan yang dipengaruhi oleh elastisitas
rekoil jaringan paru dan dinding dada, serta gaya gesekan antara permukaan paru
dengan dinding dada. Resistensi saluran napas (RAW) adalah hambatan yang
dihasilkan oleh gaya gesek aliran udara yang masuk kedalam saluran napas dengan
dinding saluran napas. Faktor-faktor yang mempengaruhi resitensi saluran napas
adalah kontraksi otot polos bronkial, volume paru, densitas dan viskositas gas
respirasi serta diameter saluran napas kecil. Penyakit yang menyebabkan gangguan
resistensi saluran napas antara lain yaitu asma bronkiale, penyakit paru obstruktif
kronik dan obesity hipoventilation syndrome. Pengukuran resistensi saluran napas
dapat menggunakan beberapa modalitas alat antara lain yaitu spirometri, body
plethysmograph, forced oscillation technique dan interupter technique.Spirometri
masih menjadi gold standard pada pengukuran resistensi saluran napas.
III. Metode
A. Bahan
Adapun bahan yang digunakan berupa Internet, referensi yang relevan mengenai
sistol dan diastol dan video yang telah diberikan oleh dosen pengampu
B. Alat

2
Adapun alat yang digunakan yaitu laptop dan buku yang relevan mengenai
jantung dan kerja detak jantung.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yaitu:(i) Menonton video youtube yang link nya sudah
tersedia di dalam panduan praktikum (ii) Memahami video yang telah diberikan
(iii) Menjawab pertanyaan yang diberikan sesuai dengan video yang telah
diberikan (iv) Melakukan pembahasan terkait jawaban dari pertanyaan yang
tersedia dalam panduan praktikum.
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Hail
a. Ketika bernafas pergerakan udara yang terjadi diatur oleh prinsip hukum gas,
dimana pada dasarnya udara mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke yang
lebih rendah, tekanan di dalam rongga meningkat saat volumenya berkurang
dan sebaliknya.
b. Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun diatmosfer bumi.
Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang
disebabkan oleh berat udara
Diatas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan Atmosfer
umum didalam massa tersebut, yang menciptakan Daerah dengan tekanan
tinggi(antisiklon) dan tekanan rendah (depresi). Daerah bertekanan rendah
memiliki massa atmosfer yang lebih sedikit diatas lokasinya, dimana
sebaliknya, daerah bertekanan tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar
diatas lokasinya. Meningkatnya ketinggian menyebabkan berkurangnya
jumlah molekul udara secara eksponensial. Karenanya, tekanan atmosfer
menurun seiring meningkatnya ketinggian dengan laju yang menurun pula.
c. Resistensi jalan napas (RAW) adalahhambatan yang dihasilkan oleh gaya
gesekan aliran udara yang memasuki jalan napas antara dinding saluran napas.
Faktor yang mempengaruhi resistensi kontraksi bronkus otot polos, volume
paru-paru, densitas dan viskositas gas pernapasan, dan diameter dari saluran
udara kecil Pengukuran resistensi jalan napas adalah multi-modalitas seperti
spirometri, body plethysmograph, teknik osilasi paksa, dan teknik interupsi.

3
Spirometri masih merupakan pemeriksaan standar emas untuk menentukan
resistensisaluran udara

Penjeasan dari video:


Ventilasi paru-paru, biasa disebut dengan pernapasan yaitu proses aliran
udara masuk dan keluar dari paru-paru selama proses inspirasi dan ekspirasi.
Pergerakan udara diatur olrh prinsip hukum gas,
Pada dasaranya
- udara mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah
- tekanan didalam rongga meningkat saat volumenya berkurang, begitupun
sebaliknya
- volume sejumlah gas meningkat seiring dengan peningkatan suhu.
Saat istirahat, diantara napas, tekanan didalam paru-paru atau tekanan
intraapulmoner nya sama dengan tekanan diluar tubuh atau tekanan atmosfer. Saat
membahas tekanan pernapasan, ini biasanya disebut dengan tekanan relative nol,
ini karena yang penting adalah perbedaan antara kedua tekanan tersebut, bukan
nilai absolute nya. Jadi, tekanan negative adalah tekanan dibawah atmosfer.
Sedangkan tekanan positif adalah tekanan diatas atmosfer.
Paru-paru ditutupi oleh selaput lapis ganda, yang membentuk ruang tipis
yang mengelilingi paru-paru, yang disebut dengan rongga pleura. Tekanan
didalam rongga pleura atau tekanan intrapleural biasanya negative. Tekanan
negative ini bertindak seperti isap yang menjaga agar paru-paru tetap
mengembang.
Ventilasi paru dicapai dengan cara mengubah volume rongga dada selama
inspirasi. Diafragma dan otot intrkostal ekstrnal berkontraksi memperluas rongga
dada dan paru-paru. Peningkatan volume ini mengakibatkan penurunan tekanan
sehingga menyebabkan udara luar mmasuk,
Faktor lain yang membantu mengembangnya paru-paru adalah pemanasan
udara yang dihirup, efek ini paling menonjol Ketika cuaca sejuk karena suhu jauh
lebih rendah, sehingga volume udara yang dihirup meningkat dan menyebabkan
paru-paru mengembang.

4
Ekspirasi yang tenang bergantung pada elastisitas paru-paru dan tulang
rusuk bagaimana kemampuannya untuk Kembali ke dimensi aslinya. Kondisi
yang mengurangi elastisitas paru-paru seperti emfisema yang dapat menyebabkan
kesulitan bernapas.
Faktor lain yang mempengaruhi ventilasi adalah resistensi terhadap aliran
udara yang terdapat di jaringan paru-paru dan saluran udara paru-paru yang sehat
biasanya mengalami pemenuhan yang tinggi, resistensi yang rendah seperti balon
tipis yang mudah mengembang. Pemenuhan paru0paru berkurang Ketika paru-
paru menjadi kaku, dalam kondisi yang menyebabkan jaringan fibrosis dalam hal
ini paru-paru menjadi balon yang tebal dan sulit mengembang.
Contoh penyakit yang dapat mempersempit seperti asma. Saluran udara
juga dapat melebar atau menyempit sebagai respon dari berbagai faktor.
B. Pembahasan
Dari hasil jawaban pertanyaan diatas dapat kitahui bahwa Hukum fisika
yang mengatur pergerakan udara ketika bernafas adalah hukum gas dimana disitu
dijelaskan bahwa pada dasarnya udara mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke
yang lebih rendah, tekanan di dalam rongga meningkat saat volumenya berkurang
dan sebaliknya
Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun diatmosfer bumi.
Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang
disebabkan oleh berat udara
Berikut adalah rumus pendekatan untuk tekanan atmosfer:
Log10 p = 5 -h/15500.
Yang dimana P adalah tekanan Dalam pascal dan h adalah ketinggian
dalammeter. Persamaan ini menunjukkan bahwa tekanan pada ketinggian 31km
adalah sekitar10(5 2)Pa=1000Pa,atau1% dari Tekanan pada permukaan laut.
Secara kasar, untuk beberapa Kilometer diatas permukaan laut, tekanan berkurang
100h Pa perkilometer.
Sementara Resistensi jalan napas (RAW) adalahhambatan yang dihasilkan
oleh gaya gesekan aliran udara yang memasuki jalan napas antara dinding saluran
napas.

5
resistensi terhadap aliran udara yang terdapat di jaringan paru-paru dan saluran
udara paru-paru yang sehat biasanya mengalami pemenuhan yang tinggi,
resistensi yang rendah seperti balon tipis yang mudah mengembang. Begitupun
sebaliknya.
V. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:
- Saat kita bernapas hukum fisika yang terjadi adalah hukum gas.
- Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun diatmosfer bumi.
Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang
disebabkan oleh berat udara
- resistensi terhadap aliran udara yang terdapat di jaringan paru-paru dan
saluran udara paru-paru yang sehat biasanya mengalami pemenuhan yang
tinggi,

VI. Daftar Pustaka


Agur A.M., Moore K.L. (2002). Anatomi Klinis Dasar. Edisi pertama. Alih
Bahasa: Hendra Laksman. Editor Edisi Bahasa Indonesia: Virgi Saputra, Vivi
Sadikin. Jakarta: Hipokrates, 2002; 45-52.
Butterworth J.F., Mackey D.C., Wasnick J.D. Clinical Anesthesiology. 5th(ed).
New York. McGraw-Hill Companies, 2013; p488-96
Guyton A.C., Hall J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-11. Alih
Bahasa: Irawati, Ramadani D, Indriyani. Editor Bahasa Indonesia: Setiawati. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006; 597-607, 627- 631

Anda mungkin juga menyukai