Anda di halaman 1dari 61

FISIOLOGI

SISTEM
RESPIRASI
Ventilasi paru, difusi,
transportasi gas dan
regulasi pernapasan
 Sasaran pembelajaran:
Menjelaskan konsep fisiologi pernapasan
 Pokok bahasan: fisiologi sistem pernapasan
(respirasi)
 Sub pokok bahasan:
 Fungsi sistem pernapasan
 Ventilasi paru
 Difusi gas
 Transportasi gas
 Pengaturan sistem pernapasan
 Arthur C. Guyton, John E. Hall. Textbook of medical
physiology. 11th ed. Pennsylvania: Elsevier. 2006
 Sherwood,L. Human physiology: from cells to systems .
7th ed. Belmont: Brooks/Cole, Cengage Learning. 2010
 Silverthorn, Dee Unglaub. Human physiology: an
integrated approach. 5th ed. San Francisco: Pearson
Education, Inc. 2010
 G. Tortora, B. Derrickson. Principle of anatomy and
physiology. 14th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc. 2014
Anatomi sistem respirasi
Anatomi trakeobronkial dan
paru
Anatomi sistem respirasi...

 Hidung
 Faring
 Laring
 Trakea
 Bronkus
 Paru

Bagian konduksi : menghantarkan udara ke paru


→ Hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, bronkiolus
terminal

Bagian respirasi : daerah dimana terjadi pertukaran gas


→ Bronkiolus respiratorius, duktus alveolaris, sakus alveolaris, alveoli
Bronkiolus dan alveoli
Alveolus dan
membran
respirasi
Fungsi sistem respirasi

 Respiratorik : memperoleh O2 untuk digunakan sel tubuh


dan mengeluarkan CO2 yang diproduksi sel

 Non respiratorik :
a. Rute pengeluaran air dan panas

b. Meningkatkan aliran balik vena

c. Mempertahankan keseimbangan asam basa

d. Berbicara dan vokalisasi lainnya

e. Sistem pertahanan terhadap benda asing

f. Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan, atau


menginaktifkan berbagai bahan yang melewati sirkulasi
paru
g. Organ penghidu (hidung)
 Sistem pernapasan  pertukaran udara
antara lingkungan luar dengan ruang udara
interior dalam paru
 Prinsip pertukaran (aliran udara)udara:
 Aliran terjadi dari tempat bertekanan tinggi ke tempat
bertekanan rendah
 Pompa muskular menghasilkan gradien tekanan
 Tahanan terhadap aliran udara terutama dipengaruhi
oleh diameter saluran yang dialiri udara
Respirasi

 Respirasi merupakan proses


pertukaran gas antara atmosfer,
darah dan sel

 Respirasi terdiri dari 3 langkah :


 ventilasi (pernapasan)
 respirasi eksternal (pulmonal)
 respirasi internal (jaringan)
Respirasi eksternal
 Respirasi eksternal : meliputi berbagai tahap
dalam pemindahan O2 dan CO2 antara lingkungan
eksternal dan sel
Pertukaran udara antara atmosfer dan paru (ventilasi)
inspirasi dan ekspirasi
Pertukaran O2 dan CO2 antara paru dan darah
Transpor O2 dan CO2 oleh darah
Pertukaran gas antara darah dan sel

 Respirasi eksternal
 kerjasama antara sistem respirasi dan sirkulasi
Respirasi internal

 Respirasi internal : meliputi reaksi-reaksi


metabolik intrasel yang menggunakan O2 dan
menghasilkan CO2 sewaktu oksidasi molekul
nutrien untuk menghasilkan energi

→ Respiratory quotient (RQ) : rasio CO2 yang


dihasilkan terhadap O2 dikonsumsi
 tergantung pada jenis makanan
dikonsumsi
Ventilasi

A. Perubahan volume rongga thorak


B. Perubahan tekanan dan aliran udara
C. Aliran udara masuk dan keluar alveoli
D. Recoil paru
E. Perubahan volume alveolar
Ventilasi (cont...)

A. Perubahan volume rongga thorak :


1.Kontraksi diafragma
 meningkatkan volume rongga thorak
2. Peran otot-otot pernapasan :
 Dapat mengelevasi (mengangkat)
tulang iga dan meningkatkan volume
rongga thorak atau,
 Dapat mendepresi (menekan) tulang iga
dan menurunkan volume rongga thorak
Ventilasi (cont...)

B.Perubahan tekanan dan aliran udara :


Udara cenderung mengalir dari daerah dengan tekanan tinggi ke
daerah dengan tekanan rendah (menuruni gradien tekanan)
 Pergerakan udara masuk dan keluar paru tergantung pada
perbedaan tekanan
semakin besar gradien tekanan antara alveolus dan atmosfer di kedua
arah, semakin besar laju aliran udara (udara terus mengalir sampai tekanan intra-
alveolus seimbang dengan tekanan atmosfer)
 sesuai dengan Hk. Boyle :
Pada suhu konstan, tekanan yang ditimbulkan oleh suatu gas berbanding
terbalik dengan volume gas, yaitu sewaktu volume gas meningkat, tekanan
yang ditimbulkan oleh gas berkurang secara proporsional

P.V =tetap
P : tekanan (mmHg)
V : volume (mL)
Resistensi saluran napas

 Laju aliran udara selama proses


pernapasan tergantung pada diameter
saluran napas
 resistensi saluran napas
Faktor-faktor yang mengubah resistensi jalan
napas :
a. Kontraksi/relaksasi jalan napas
b. Volume paru

c. Viskositas/densitas gas yang dihirup


Ventilasi (cont...)

c. Aliran udara masuk dan keluar


alveoli
 Inspirasi : tekanan atmosfer > tekanan
alveolar
 Ekspirasi : tekanan atmosfer <

tekanan alveolar.
Tekanan yang penting pada ventilasi
Inspirasi
 Inspirasi (inhalasi) : proses pemasukan
udara ke paru
 Otot inspirasi utama : diafragma dan otot
interkostal eksterna
 Sebelum inspirasi dimulai, otot-otot
pernapasan berada dalam keadaan lemas,
tidak ada udara yang mengalir dan tekanan
intra-alveolus setara tekanan atmosfer
 Inspirasi terjadi saat tekanan intra-
alveolus berada dibawah tekanan atmosfer
Pengaruh otot-otot respirasi terhadap volume
rongga thorak
Inspirasi (cont...)
 Kontraksi diafragma dan otot interkostal
eksterna meningkatkan ukuran rongga
thorak, → menurunkan tekanan intra-pleural
(intra-thorak) → paru mengembang
 Pengembangan paru → menurunkan
tekanan intra-alveolus → udara bergerak
menuruni gradien tekanan dari atmosfer ke
paru
 Otot-otot inspirasi tambahan
(sternokleidomastoideus, skalenus dan
pektoralis minor) digunakan saat inspirasi paksa
Perubahan tekanan alveolar saat
inspirasi
Ekspirasi

 Ekspirasi (ekshalasi) : pergerakan udara


keluar dari paru
Ekspirasi terjadi saat tekanan alveolus lebih besar
dari tekanan atmosfer
 Relaksasi diafragma dan otot interkostal
eksterna → recoil dinding dada dan paru →
meningkatkan tekanan intrapleura →
menurunkan volume paru → meningkatkan
tekanan intra-alveolar → udara bergerak dari
paru menuju atmosfer
Perubahan tekanan alveolar saat
ekspirasi
Pernapasan paksa

Inspirasi paksa
Otot sternokleidomastoideus,
skalenus & pektoralis minor
berkontraksi → mengangkat
sternum dan dua iga pertama →
memperbesar bagian atas rongga
dada
Pernapasan paksa (cont...)

Ekspirasi paksa
 Melibatkan kontraksi otot abdomen dan interkostal interna

- Kontraksi otot abdomen → meningkatkan tekanan intra


abdomen → timbul gaya ke atas pada diafragma →
mendorongnya semakin keatas ke dalam rongga thorak →
ukuran vertikal rongga thorak semakin kecil
Otot interkostal interna berkontraksi → menarik iga

turun dan masuk → mendatarkan dinding dada →


mengurangi ukuran rongga thorak

 Ekspirasi paksa terjadi saat proses kelahiran dan saat aliran


udara keluar paru terhambat.
Ventilasi (cont...)

C. Recoil paru
 Recoil paru menyebabkan alveoli kolaps

(mengempis)
■ Recoil paru terjadi akibat adanya jaringan
elastis paru dan tegangan permukaan
cairan paru
■ Surfaktan berfungsi mengurangi tegangan
permukaan cairan
 Tekanan pleural merupakan tekanan di rongga

pleura
■ Jika tekanan pleura < tekanan alveolar :
alveoli mengembang

D. Perubahan volume alveolar


Compliance paru dan thorak

 Compliance :
 Ukuran seberapa paru dapat
mengembang
 Disebabkan tekanan alveolar
 ↓ compliance  paru lebih sulit
untuk mengembang
Volume dan kapasitas paru

Spirometri : proses perekaman volume


pergerakan udara yang masuk dan
keluar dari paru-paru

Subjek yang diuji menarik nafas dari


lingkungan dan menghembuskan nafas
ke dalam spirometer dengan keadaan
hidung ditutup sehingga tidak ada
udara yang dikeluarkan melalui hidung
Volume paru
 Volume tidal : volume udara yang diinspirasikan dan
diekspirasikan di setiap pernapasan normal, ± 500ml,
 Tidal volume/TV/isi alun napas
 Volume cadangan inspirasi : volume tambahan
udara yang dapat diinspirasikan diatas volume tidal
normal, ± 3000ml,  Inspiratory reserve volume/IRV
 Volume cadangan ekspirasi : jumlah udara yang
masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat setelah
suatu ekspirasi tidal normal, ± 1100ml,  Expiratory
reserve volume/ERV
 Volume sisa : volume udara yang masih tersisa di
dalam paru-paru setelah kebanyakan ekspirasi kuat, ±
1200ml,  residual volume/RV
Kapasitas paru

Kapasitas paru : gabungan 2 atau lebih volume


 Kapasitas inspirasi : TV + IRV (± 3500ml)

Jumlah udara yang dapat dihirup oleh


seseorang mulai pada tingkat ekspirasi
normal dan mengembangkan paru-parunya
sampai jumlah maksimum
 Kapasitas sisa fungsional : ERV + RV (±

2300ml)
Jumlah udara yang tersisa di dalam paru-
paru pada akhir ekspirasi normal
Kapasitas paru (cont...)
 Kapasitas vital : IRV + TV + ERV (± 4600ml)
Jumlah udara maksimum yang dapat
dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah
ia mengisinya sampai batas maksimum dan
mengeluarkan sebanyak-banyaknya
 Kapasitas total paru : TV + IRV + ERV + RV
(± 5800ml)
Volume maksimum pengembangan paru-paru
dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya
Volume dan kapasitas paru
Ventilasi semenit dan ventilasi
alveolar
 Ventilasi semenit : jumlah total udara yang masuk dan keluar sistem
respirasi dalam satu menit
Minute ventilation = tidal volume x pernapasan/menit

 Udara ruang rugi : udara yang mengisi jalan napas di setiap kali
bernapas
a. Anatomic dead space / ruang rugi anatomik : volume udara di
dalam semua jalan udara pernapasan utama tetapi tidak meliputi
udara di dalam alveoli (± 150mL)
b. Physiologic dead space/ruang rugi fisiologik : merupakan
ukuran fungsional, yaitu volume paru-paru yang tidak turut serta
dalam pertukaran gas

 Ventilasi alveolar : jumlah udara yang memasuki sistem respirasi dan


terlibat dalam pertukaran udara setiap menit

Alveolar ventilation = (tidal volume-dead space) x pernapasan/menit


Komposisi udara
Pertukaran gas di paru

A. Tekanan parsial
 Tekanan parsial (p) suatu gas dalam udara adalah bagian dari tekanan
atmosfer total yang disumbangkan oleh gas tersebut, yang berbanding lurus
dengan persentase gas ini dalam darah (Hk. Dalton)
 Tek. parsial = tekanan total x konsentrasi gas

 Tekanan total adalah penjumlahan dari semua tekanan parsial

Tekanan atmosfer (760 mm Hg) = pO2 + pCO2 + pN2 + pH2O

B. Difusi gas dalam cairan


 Konsentrasi gas terlarut dalam cairan ditentukan oleh tekanan gas dan
koefisien kelarutan gas ( Hk. Henry)

C. Difusi gas pada membran respirasi


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertukaran gas pada membran respirasi :
a. Gradien tekanan parsial

b.Luas permukaan

c. Ketebalan membran yang harus dilewati gas sewaktu berdifusi

d.Koefisien difusi gas di membran

( Hk. difusi Fick)


Difusi O2

 Difusi netto O2 :
terjadi akibat gradien tekanan parsial O2
 karena pemakaian O2 di sel dan penggantian terus
menerus O2 alveolus segar dari ventilasi

a. Antara alveolus dan darah


 O2 berdifusi dari alveoli (PO2 = 104 mm Hg) ke darah (PO2 = 40
mm Hg)
 Saat meninggalkan kapiler paru, darah hampir secara keseluruhan
tersaturasi dengan oksigen.
 PO2 darah menurun (PO2 = 95 mm Hg) akibat tercampur
dengan darah yang tidak teroksigenasi (shunted blood).
b. Antara darah dan jaringan
→ O2 berdifusi dari kapiler jaringan (PO2 = 95 mm Hg) ke
jaringan (PO2 = 40 mm Hg).
Difusi CO2
 Difusi CO2 (terjadi dalam arah berlawanan
dengan difusi O2):
 terjadi akibat gradien tekanan parsial CO2
 terbentuk oleh produksi terus menerus CO2 di sel dan
pengeluaran terus menerus CO2 alveolus melalui ventilasi

a. Antara jaringan dan darah


CO2 berdifusi dari jaringan (PCO2 = 45 mm Hg) ke kapiler
jaringan (PCO2 = 40 mm Hg).

b. Antara darah dan alveolus


CO2 berdifusi dari kapiler paru (PCO2 = 45 mm Hg) ke alveoli
(PCO2 = 40 mm Hg).
Pertukaran gas
Transpor gas dalam darah

 O2 dan CO2 harus diangkut dalam


darah terutama melalui mekanisme di
luar pelarutan fisik biasa
Transpor O2

 O2 dibawa dalam darah dalam bentuk


larut (1,5%) atau bentuk terikat
dengan hemoglobin (98,5%)
 Hb terdapat dalam eritrosit
 Hb terdiri dari protein (globin) dan
pigmen (heme)
 Heme mengandung 4 atom Fe, masing-
masing dapat mengikat 1 molekul
oksigen
Transpor O2 ...

 Pada konsentrasi normal, Hb akan


meningkatkan kapasitas darah untuk
membawa oksigen sebanyak 70 x lipat

 Faktor utama yang menentukan


seberapa banyak Hb berikatan dengan
O2 (% saturasi Hb) adalah PO2 darah
The greater the PO2, the more oxygen will
combine with hemoglobin, until the available
hemoglobin molecules are saturated.
Transpor CO2
 Karbondioksida yang diambil di
kapiler sistemik diangkut dalam darah
dalam 3 cara :
a. 10% larut secara fisik
b. 30% berikatan dengan bagian globin
dari Hb (karbaminohemoglobin)
c. 60% mengambil bentuk bikarbonat
(HCO3-)
CO2 + H2O membentuk asam karbonat yang
berdisosiasi menjadi H+ dan ion bikarbonat
Transportasi CO2 sebagai
HCO3⁻
 CO2 (yang dihasilkan dlm jaringan tubuh)  berdifusi
ke plasma darah vena  ke dalam eritrosit  CO2
bergabung dengan H20 membentuk H2CO3 
berdisosiasi menjadi H⁺ dan HCO3⁻  HCO3⁻
meninggalkan eritrosit (untuk ditukar dengan Cl⁻) 
diangkut ke paru lewat plasma darah

 Di paru : reaksi diatas terbalik :


HCO3⁻ masuk eritrosit untuk dipertukarkan dengan
Cl⁻  HCO3⁻ bergabung dengan H⁺ H2CO3  CO2
+ H2O  CO2 dikeluarkan ke udara ekspirasi
Pengaturan respirasi

Area respirasi pada batang otak :


 Pusat respirasi medula
 Grup dorsal : menerima input sensorik dan
menstimulasi diafragma  inspirasi
 Grup ventral : stimulasi m. intercostal
internus dan m. abdominal  ekspirasi
kuat
 Grup respirasi pons (pneumotaxic)
 Terlibat dalam perubahan inspirasi dan
ekspirasi terutama mengatur kecepatan
dan dalamnya inspirasi
Pengaturan respirasi (cont...)

 Pengaturan otak dan sistem limbik


Respirasi dapat dikontrol secara volunter dan dapat diatur oleh emosi

 Kontrol kimia ventilasi


1. CO2  regulator utama respirasi
Peningkatan kadar CO2 atau penurunan pH dapat menstimulasi
area kemosensitif →meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernapasan
2. Kadar O2 darah mempengaruhi respirasi jika kadar turun sebesar
50% atau lebih dari normal.
Penurunan O2 dideteksi melalui reseptor di karotis dan badan aorta,
yang selanjutnya menstimulasi pusat pernapasan.

 Reflek Hering-Breuer
Peregangan paru saat inspirasi dapat menghambat pusat pernapasan
 menghentikan pernapasan
Struktur Area Respirasi pada Batang Otak
Umpan balik negatif
pengaturan pernapasan

 Pernapasan diatur melalui


umpan balik negatif
 Peningkatan pCO2 arterial
 Stimulasi reseptor
 Pusat inspirasi
 Otot-otot pernapasan
berkontraksi lebih sering
dan lebih kuat
 pCO2 menurun
Effects of Aging on the Respiratory
System
1. The ability to remove mucus from the respiratory
passageways decreases with age.
2. Vital capacity and maximum minute ventilation decrease
with age because of a weakening of respiratory muscles
and decreased thoracic cage compliance.
3. Residual volume and dead space increase because of
the increased diameter of respiratory passageways. As a
result, alveolar ventilation decreases.
4. An increase in resting tidal volume compensates for
decreased alveolar ventilation, loss of alveolar walls
(surface area), and thickening of alveolar walls.
Semoga bermanfaat.....

TERIMA KASIH
 Fungsi sistem respirasi....
 Respirasi interna....
 Mekanisme inspirasi dan ekspirasi........
 Volume dan kapasitas paru yang tidak dapat diukur dengan
spirometri...
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertukaran gas pada membran
respirasi .....
 Transpor O2....
 Pergeseran kurva disosiasi O2-Hb ke kanan...
 Pusat respirasi medula kelompok ventral....
 Pengaruh usia terhadap sistem respirasi....

Anda mungkin juga menyukai