Anda di halaman 1dari 3

KLASIFIKASI

Klasifikasi Madrid (1953):


 Inderteminate (I)
 Tuberkuloid (T)
 Borderline – Dimorphous (B)
 Lepromatosa (L)
Klasifikasi Ridley-Jopling (1962):
 Tuberkuloid (TT)
 Borderline tuberculoid (BT)
 Mid-borderline (BB)
 Borderline lepromatous (BL)
 Lepromatosa (L)
Klasifikasi WHO (1981) dan modifikasi WHO (1988):
i. Pausibasilar (PB)
Hanya kusta tipe I, TT dan sebagian besar BT menurut criteria Ridley dan Jopling atau
tipe I dan T menurut klasifikasi madrid.
ii. Multibasilar (MB)
Termasuk kusta tipe LL, BL, BB dan sebagian besar BT menurut criteria Ridley dan
Jopling atau B dan L menurut Madrid dan semua tipe kusta dengan BTA positif.

Tabel 1. Kriteria untuk tipe PB dan MB.2


Kelainan kulit dan hasil
PB MB
pemeriksaan bakteriologis
1. Bercak (makula)
1-5 Banyak
a. Jumlah
b. Ukuran Kecil dan besar Kecil-kecil
c. Distribusi Unilateral atau bilateral
Bilateral, simetris
asimetris
d. Konsistensi Kering dan kasar Halus, berkilat
e. Batas Tegas Kurang tegas
f. Kehilangan rasa Biasanya tidak jelas, jika ada,
pada bercak Selalu ada dan jelas terjadi pada yang sudah usia
lanjut.
g. Kehilangan
Bercak tidak
kemampuan Bercak masih berkeringat, bulu
berkeringat, ada bulu
berkeringat, bulu tidak rontok.
rontok pada bercak.
rontok pada bercak
2. Infiltrat :
Tidak ada Ada, kadang-kadang tidak ada
a. Kulit
b. Membran mukosa
(hidung tersumbat
Tidak pernah ada Ada, kadang-kadang tidak ada.
perdarahan di
hidung)
3. Ciri-ciri khusus 1. Punched out lession **
“central healing” 2. Madarosis
penyembuhan di 3. Ginekomastia
tengah 4. Hidung pelana
5. Suara sengau
4. Nodulus Tidak ada Kadang-kadang ada
5. Penebalan syaraf Terjadi pada yang
Lebih sering terjadi
lanjut, biasanya lebih
dini, asimetris
dari satu dan simetris.
6. Deformitas (cacat) Biasanya asimetris Terjadi pada stadium
terjadi dini lanjut
7. Apusan BTA negatif BTA positif

Untuk pasien yang sedang dalam pengobatan harus diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Bila pada mulanya didiagnosis tipe MB, tetapi diobati sebagai MB apapun hasi pemeriksaan
BTA-nya saat ini.
2. Bila awalnya di diagnosis tipe PB, harus dibuat klasifikasi baru berdasarkan gambaran klinis
dan hasil BTA saat ini.1
1. Amirudin, MD., Hakim, Z., Darwis, E., (2003), Kusta ; Diagnosis Penyakit Kusta, 2ed.,
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Pp. 12-31
2. Departemen Kesehatan RI Dirjen P2M dan PLP. 2007. Buku Pedoman Pemberantasan
Penyakit Kusta, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai