Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO


JL. DR. RATULANGI KM 7 RAMPOANG
TELP. (0471) 3312133, FAX. (0471) 3312200
STRUMA (ICD : E 04, E 05, E 06)
Suatu pembengkakan pada leher oleh karena
pembesaran kelenjar thyroid. Benjolan di leher
1. PENGERTIAN ( DEFINISI)
bagian depan (trigonum colli anterior), yang ikut
bergerak keatas bila penderita menelan.
1. Keluhan adanya benjolan pada leher depan
bagian bawah,
2. Pada pembesaran kelenjar thyroid yang masih
kecil tidak menimbulkan keluhan,
2. ANAMNESIS 3. Adanya gangguan menelan, sesak nafas, suara
serak dan rasa nyeri bila ukuran benjolan
besar dan sudah menimbulkan penekanan
pada leher,
4. Benjolan dapat bergerak keatas saat menelan.
1. Terdapat pembesaran kelenjar thyroid
2. Lokasi, konsistensi, ukuran, jumlah nodul,
terfixir atau tidak, adanya pembesaran kelenjar
3. PEMERIKSAAN FISIK
limfe leher dan bentuk tumor,
3. Benjolan bergerak saat menelan,
4. Berdenyut atau tidak
Benjolan di leher bagian depan (trigonum colli
anterior), yang ikut bergerak keatas bila penderita
menelan.
1. Struma Non Toksika, E04
Penderita eutiroid, tenang, tidak ada gejala
hipertiroidi (lihat struma toksika)
1) Struma Uninodosa : bila terdapat satu
nodus dalam satu lobus,
2) Struma Multinodsa : bila terdapat dua atau
lebih nodus dalam satu atau kedua lobi,
4. KRITERIA DIAGNOSIS 3) Struma difusa : bila kedua lobi membesar
difuse.

2. Struma toksika (hypertiroid), E05


Struma umumnya difus tetapi dapat pula
nodosa
1) Terdapat gejala-gejala hipertiroidi :
a) Penderita gelisah, gemetar, nadi cepat,
badan tambah kurus, jantung berdebar,
sering keringatan, sulit tidur, diare,
b) Tanda pada mata :
 Mata melotot (exophthalmos),
 Tanda Stellwag : mata jarang
berkedip,
 Tanda Von Graefe : jika melihat
kebawah kelopak mata atas tidak
mengikuti gerakan bola mata.
 Tanda Mobius : sukar melakukan
dan mempertahankan konvergensi
mata,
 Tanda Joffroy : tidak dapat
mengerutkan dahi,
 Tanda Rosenbach : tremor dari
kelopak mata jika mata ditutup.
2) Tidak terdapat gejala hipotioidi : malas,
mudah capek, ngantuk, tambah gemuk,
obstipasi, mata sembab, kulit kering.

3. Tiroiditis, E06
1) Struma granulomatos (de Quervain) :
melekat dengan jaringan disekitarnya,
konsistensi padat,
2) Struma Hashimoto : struma konsistensi
padat keras, menimbulkan tekanan pada
trakea,
3) Struma Riedel : konsistensi keras seperti
kayu (ligneous), menimbulkan tekanan
pada trakea atau esofagus.

5. DIAGNOSIS KERJA Struma

1. Tumor Jinak Tiroid


6. DIAGNOSIS BANDING
2. Kanker Tiroid

1. Pemeriksaan BMR
2. Laboratorium : T3, T4, TSH
3. Radiologi : USG leher, X-foto leher, X-foto
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
toraks, Tiroid scan (atas indikasi),
4. Patologi : FNA, pemeriksaan PA spesimen
operasi.

8. TATA LAKSANA :
a. TERAPI a. Bedah
Operasi, macamnya tergantung proses
patologis tiroid :
1. Struma toksika : tiroidektomi subtotal
2. Struma Uninodosa : lobektomi subtotal
3. Struma multinodosa : labektomi /
tiroidektomi subtotal (tergantung jumlah
lobus yang terkena)
4. Tiroiditis kronis : ismektomi

b. TERAPI KONSERVATIF b. Non Bedah


1. Struma difusa non toksika : ekstrak tiroid
2. Struma toksika (Basedow) : obat anti-tiroid

c. LAMA PERAWATAN c. Minimal Lima (5) hari


d. MASA PEMULIHAN d. Minimal 4 minggu

9. EDUKASI 1. Masuk RS
(HOSPITAL HEALTH PROMOTION) 2. Puasa minimal 6 jam sebelum dilakukan
Operasi,
3. Kontrol satu minggu setelah KRS
10. PROGNOSIS
Diharapkan baik

11. PENELAAH KRITIS


KSM Bedah Umum
12. INDIKATOR
Setelah dilakukan operasi 80% pasien keadaan
baik

13. KEPUSTAKAAN Pedoman Pelayanan Medik Dokter Spesialis


Bedah Umum Indonesia, 2006

Anda mungkin juga menyukai