Judul
GAMBARAN PEMENUHAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA PADA
PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN MAJENE
PROVINSI SULAWESI BARAT
Presented by :
Asri Slamet (c12111620)
• Penyakit kusta merupakan penyakit menular, yang disebabkan oleh Mycobacterium Leprae yang
PENYAKIT
menyerang saraf tepi, kulit serta organ tubuh lainnya. Penyakit kusta yang dapat menimbulkan
KUSTA masalah yang sangat kompleks. Masalahyang dimaksud bukan hanya dari segi medis dan kecacataan
tetapi meluas sampai masalah social dan ekonomi (Moshella, 2004)
2008
Kabupatan 47 Bulan Jan-Agus 7 PKM 35 penderita
Majene 2012 35 penderita
2011
40
Wilayah penelitian
RUMUSAN MASALAH
TINJAUAN PUSTAKA
Mengenal
Masalah
Merawat
anggota sakit
Memberikan Penderita
Tugas kesehatan Keputusan kusta
keluarga
Memelihara
Lingkungan Rumah
Pemamfaatan
Pelayanan Kesehatan
Bab IV. Metode Penelitian
Alur penelitian
Pengajuan surat izin Kepada Gubernur Sul-Bar Cq Kepala Badan Kesbang dan Linmas Sul-Bar Mamuju
Pengajuan surat izin penelitian kepada Bupati Majen Cq Kepala Badan Kesbang dan Linmas Kab. Majene
Penyajian data
Suami/istri 11 36,7
Anak 3 10
Lanjutan analisa univariat…
Tabel 5.3 Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Distribusi Frekuensi responden berdasarkan
Tugas Kesehatan Keluarga Tugas Kesehatan Keluarga
Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarga Mengambil keputusan yang tepat
Mengenal masalah kesehatan Frekuensi Prenstasi Mengenal masalah kesehatan Frekuensi Prenstasi
Baik 18 60 Baik 18 60
Kurang 12 40 Kurang 12 40
Total 30 100 Total 30 100
Merawat anggota yang sakit Frekuensi Prenstasi Modifikasi lingkungan rumah Frekuensi Prenstasi
Baik 22 73,3 Baik 21 70
Kurang 8 26,7 Kurang 9 30
Total 30 100 Total 30 100
• Lanjutan analisa univariat…
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan
Tugas Kesehatan Keluarga
Pemamfaatan pelayanan kesehatan
Mengenal masalah Kemudian 16 responden (53,3%) keluarga menyatakan bahwa penyakit kusta dapat
kesehatan, yaitu sejaumana sembuh jika minum obat dengan teratur dengan melalui pengobatan, penderita
diberikan obat-obat yang dapat membunuh kuman kusta, dengan demikian
keluarga mengenal fakta-
pengobatan akan dapat memutuskan mata rantai penularan sehingga menyembuhkan
fakta dari masalah kesehatan penyakit dan mencegah terjadinya cacat atau mencegah terjadinya cacat yang sudah
yang meliputi pengertian, ada sebelum pengobatan serta upaya-upaya pencegahan kecacatan dapat dilakukan
tanda, dan gejala, penyebab oleh penderita itu sendiri yaitu minum obat secara teratur, (Depkes, Dirjen PP&PL
dan yang mempengaruhi 2007)
serta persepsi keluarga
terhadap masalah Hal in didukung hasil penelitian oleh (Mongi, R.A, 2012) menunjukkan persepsi
( Setiadi, 2008) penderita tentang penderita kusta bahwa penyakit kusta merupakan penyakit yang
dapat menular kepada yang lain, akan tetapi penyakit ini dapat disembuhkan dengan
rajin atau patuh dalam minum obat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
responden sudah mengetahui bahwa penyakit kusta bisa disembuhkan, penyebab
penyakit kusta serta cara penularanya yaitu sebanyak 33 responden (78,6%) dari total
42 responden.
Lanjutan…….. HASIL
PENELITIAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG
TEPAT Berdasarkan hasil penelitian pada 30 responden menyatakan, 21 responden (70%)
menjawab keluarga merundingkan bersama-sama/diskusi untuk memutuskan tindakan
perawatan dan pengobatan, hal tersebut sejalan dengan (Sulistyo, 2012) Pemecahan
masalah secara bersama-sama dapat digambarkan sebagai suatu situasi dimana
keluarga dapat mendaiskusikan masalah yang ada secara bersama-sama
Mengambil keputusan mengenai Kemudian 19 responden (63,3%) keluarga menyatakan memilih tempat rujukan
tindakan kesehatan yang tepat, pengobatan dan perawatan untuk mengatasi masalah kesehatan, hal tersebut
sejaumana keluarga mengerti sejalan dengan (Syafruddin, 2009) yang menyatakan dengan merujuk ke
pelayanan kesehatan dengan tujuan pengobatan dan perawatan agar pasien
mengenai sifat dan luasnya mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu
masalah, apakah masalah sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan
dirassakan, menyerah terhadap penularan penyakit.
masalah yang dihadapi, takut
akan akibat tindakan penyakit , Hal ini sejalan dengan penelitian Shandra (2012) yang mengatakan bahwa dalam
mempunyai sifat negatif terhadap perawatan pasien sebagai individu, keluarga berperan sebagai mengambil
masalah kesehatan, dan kurang keputusan, 54,7% keluarga menyatakan selalu diskusi yang melibatkan anggota
percaya terhadap terhadap tenaga keluarga yang lain sebelum memutuskan tindakan perawatan atau pengobatan
kesehatan dan mendapat informasi kemudian 71,1% keluarga menyatakan pilihan tepat rujukan pengobatan atau
yang salah terhadap tindakan perawatan yang diambil keluarga selalu dapat mengatasi masalah kesehatan.
dalam mengatasi masalah
(Setiadi, 2012)
Lanjutan…….. HASIL
MERAWAT ANGGOTA PENELITI
YANG SAKIT
Berdasarkan hasil penelitian pada 30 responden, 20 responden (66,7%)
keluarga menyatakan sering membantu memenuhi kebutuhan anggota
keluarga seperti menyuapi makanan, memandikan, karena penderita
sebagian tidak bisa merawat dirinya akibat cacat yang dialami seperti mata,
tangan maupun kaki akibat kerusakan fungsi saraf sehingga memerlukan
bantuan kebutuhannya agar kerusakan pada mata, tangan dan kaki dapat di
cegah lebih lanjut (Depkes, Dirjen PP&PL, 2007)
merawat anggota sakit, sejauh
mana anggota keluarga
Kemudian 14 responden (46,7%) keluarga menyatakan sering memberikan
mengetahui keadaan
perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit seperti
penyakitnya, mengetahui sifat mengompres jika deman, memijak jika nyeri sendi, membuatkan larutan gula
dan perkembangan perawatan garam jika diare, mual dan muntah karena akibat pengaruh efek samping
yang dibutuhkan, mengetahui obat misalnya obat dapson, clofazimine dan rifampisin (Depkes, Dirjen
sumber-sumber yang dalam PP&Pl, 2007). Hal ini sesuai dengan pendapat (Friedman, 1998)
keluarga, mengetahu mengatakan keluarga sebagai titik sentral pelayanan keperawatan, dimana
keberadaan fasilitas yang peran keluarga sebagai anggota keluarga mempunyai kewajiban untuk
diperlukan dan perawatan dan melakukan perawatan pada anggota yang sakit
sikap keluarga terhadap yang Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Shandra, 2012) yang
sakit (setiadi, 2012) menyatakan bahwa 77,4% keluarga selalu merawat sendiri anggota keluarga
yang sakit, 88,7% menyatakan keluarga selalu memperhatiakan
perkembangan anggota keluarga yang sakit.
Lanjutan…….. PENELITIAN
Dari hasil penelitian pada 30 responden, 21 responden (70%) keluarga menyatakan
MEMELIHARA selalu memperhatikan sanitasi lingkungan dan mamfaatnya seperti penyedian air bersih
LINGKUNGAN RUMAH yang ada, pembuangan tinja, pembuangan air limbah dan sampah agar suasana lebih
aman dan nyaman yang dirasakan oleh penderita. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat (Notoadmojo, 2003) yang menyatakan sanitasi lingkungan adalah status
kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,
penyediaan air bersih dan sebagainya dapat membuat lebih aman dan nyaman
Dari 30 responden menunjukkan bahwa terdapat 18 orang (60%) dapat mengenal masalah
kesehatan, 12 orang yang tidak mengenal
Dari 30 responden menunjukkan bahwa terdapat 20 orang (66,7%) dapat mengambil keputusan
yang tepat, dan 10 orang (33,3%) yang tidak bisa mengambil keputusan
Dari 30 responden menunjukkan bahwa terdapat 22 orang (73,3%) dapat merawat anggota yang
sakit, dan 8 orang (26,7%) yang tidak dapat meratat anggotanya
Dari 30 responden menunjukkan bahwa terdapat 21 0rang (70%) dapat memelihara lingkungan
rumahnya, 9 orang (30%) tidak dapat memeliharanya
Bagi keluarga dan masyarakat khususnya anggota keluarga yang tinggal bersama dengan
penderita kusta agar lebih memperhatikan kebutuhan yang diperlukan oleh penderita kusta
dan memahami serta mengerti hal-hal yang menyebabkan penyakitnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian dengan jumlah populasi
lebih banyak dan variabel yang mempengaruhi terjadinya pada penyakitnya tidak hanya
terbatas pada 5 fungsi tugas kesehatan keluarga.
Juga instrumen yang digunakan tidak terbatas pada kuesioner tetapi dapat
menggabungkan antara kuesioner dan wawancara mendalam (Mix methode).
Analisa data yang digunakan untuk penelitian berikutnya tidak hanya analisa univariat saja
tetapi dapat dilakukan analisa secara bivariat
•
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga, Jakarta: EGC
• Agusni, I (2005) Beberapa prosedur diagnostik baru pada penyakit kusta. IN DAILI, E, Menaldi, S. & Ismiarto, S (Eds)
Kusta. Jakarta, Balai penerbit FK-UI
• Amiruddin, M. Hakim, Z. & Darwis, E. (2003) Diagnosa penyakit kusta. In Daili, A. & Menaldi, S. (Eds) Kusta. Jakarta,
Balai penerbit FK-UI
• Anderson (2008). Antropologi Kesehatan. Jakarta, Universitas Indonesia Press
• Azwar (1996). Pengantar Adminitrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta
• Brycision, A. & Pfaltzgraff, R. (1990) Leprosy, UK, Churchill livingstone
• Depkes ,(2007) Buku Pedoman nasional pengendalian penyakit kusta, Jakarta Bakti Husada
• Depkes, (2011) Data kusta tahunan tingkat Kabupaten Majene : Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.
• Depkes, (2004) Modul Pelatihan Program P2 Kusta , Subdikrektorat Kusta dan Frambusia
• Draper, P. (1996) The Bacteriology of Mycobacterium Leprae. International Jaurnal of Leprosy 51(4), 563-74.
• Friedman, M. (2003), Keperawatan Keluarga, teori dan praktek Jakarta: EGC
• James, W., Berger, T. & Elston, D. (2006) Hansen’s disease of the skin. 10 ed. Canada, saunders elsevier.
• Lupi, O., Madkan, V. & Stephen, K. (2006) Tropical dermatology : Bacterial tropical disease. J Am Acad Dermatology,
54(4), 568-71
• Marilyn M. Friedman (1998), Keperawatan Keluarga, Family Nursing, California State University, Los Anggeles, California.
• Moschella, S.(2004) An update on the diagnosis and tretment of leprosy. J Am Acad Deermatology, 51, 417-26
• Nurjanti, L & Agustin, I. (2002) Berbagai kemungkinan sumber penularan Mycobacterium leprae. Berkala ilmu penyakit
kulit dan kelamin Fk-UNAIR, 14,288-98.
• Nursalam (2003). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan : pedoman skripsi, tesis dan instrumen
penelitian keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
• Nursalam (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis dan instrumen
penelitian keperawatan. Ed. 1, Salemba Medika ; Jakarta
• Notoatmojo, S (2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta Rineka Cipta
• Notoatmojo, S (2005). Promosi Kesehatan, teori dan aplikasi. Jakarta. Reneka Cipta.
• Notoatmojo, S. (2007), Pendidikan dan perilaku kesehatan. Aneka Cipta, Jakarta
• Pranomo & Sugiyatma. 2004 Pemberdayaan Ekonomi bagi Penyandang Cacat. Media informasi Penelitian
Kesejaheraan Sosial No 178. Hal 69-82
• Harmoko (2012), Tugas keluarga ddi bidang kesehatan.
• Rachmat, H. (2003) Program pemberantasan penyakit kusta di Indonesia. IN DAILI, E., Menaldi, S. & Ismiarto, S (Eds).
Kusta. Jakarta, Balai penerbit Fk-UI
• Rea, T. & Modlin, R. Leprosy. In Wolf, K. Goldsmith, L & Katz, S (2008) (Eds). Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine. New York, McGraw Hill Medical.
• Rees, R & Young, D. (1994) The microbiology of leprosy. In Hastings, R. (Eds) leprosy. Edinburg, churchil Livingstone.
• Rilauni Angelina Mongi, (2012) Gambaran persepsi penderita tentang penyakit kusta dan dukungan keluarga pada
penderita kusta di kota menado.
• Subdirektorat kusta dan frambusia. www.kustaindonesia.or.id/pdf lembar Fakta kusta.pdf. diakses tanggal 7 mei 2012.
• Sulistyo, 2012 Keperawatan Keluarga, Konsep teori, proses, praktik keperawatan.
• Sugiyono, (2011), Cetakan ke 14, Metode Penelitian Kuantitaf dan Kualitatif dan R&D, bandung
• Suprajitno, (20040. Asuhan keperawatan keluarga: Aplikasi dalam praktik, EGC: Jakarta.
• Setiadi. (2008). Konsep dan proses Keperawatan keluarga, ed 2 cetakan I, Trans Info Media, Yokyakarta
• Shandra (2012), Pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku melayu di kelurahannpekan labuhan kecamatan
medan labuha. http/jurnal.usu.ac.id/index.php/jkh/article/download/316/190…diakses tanggal Agustus 2012
• Wawan, A., Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran : pengetahuan, sikap dan perilaku manusia, cetakan I, Nuha
Medika ; Yogyakarta.
DOKUMENTASI
PENELITIAN
KUSTA
Wassalam asih
Te r im a K
Se k ia n &