Anda di halaman 1dari 51

PROPOSAL SKRIPSI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN


INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT( IVA TEST) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGAN
KAB. DELI SERDANG
TAHUN 2023

ANNE GREYS SIMATUPANG

NIM : P07524419094

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


PRODI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN MEDAN
TAHUN 2023
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT( IVA TEST) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGAN
KAB. DELI SERDANG
TAHUN 2023

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Terapan Kebidanan

ANNE GREYS SIMATUPANG


NIM : P07524419094

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


PRODI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN MEDAN
TAHUN 2023
PROPOSAL SKRIPSI

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan Inspeksi


Visual Asam Asetat (Iva) Test Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kenangan Kab. Deli Serdang
Tahun 2023”

OLEH

Anne Greys Simatupang


NIM. P07524419094

Telah di Setujui untuk Dilaksanakan Ujian pada


Tanggal Februari 2023 dan Dinyatakan telah Memenuhi Syarat

Pembimbing I Pembimbing Il

Melva Simatupang SST, M.Kes Dr.Evi Irianti, SKM, M.Kes

NIP. 196104231968032003 NIP. 196911051991032002


LEMBAR PERSETUJUAN

NAMA : ANNE GREYS SIMATUPANG


NIM : P07524419094
JUDUL :GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG
PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT( IVA
TEST) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGAN
KAB.DELI SERDANG TAHUN 2023

Proposal Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Melva Simatupang SST, M.Kes Dr.Evi Irianti, SKM, M.Kes


NIP. 196104231968032003 NIP. 196911051991032002

Mengetahui;
Ketua Jurusan Kebidanan Medan

Betty Mangkuji, SST, M.Kes


NIP. 196609101994032001
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan Inspeksi

Visual Asam Asetat (Iva) Test Di Wilayah Kerja Puskesmas

Kenangan Kab. Deli Serdang

Tahun 2023

Disusun oleh :

Anne Greys Simatupang


NIM. P07524419094

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Penguji Utama,
dr. Lestari MKT
NIP. 197106222002122003
(…………………………………)
Ketua Penguji,
Melva Simatupang SST, M.Kes
NIP. 196104231968032003
(…………………………………)
Penguji Pendamping,
Dr.Evi Irianti, SKM, M.Kes
NIP. 196911051991032002
(…………………………………)

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Medan

Betty Mangkuji,SST,M.Keb
NIP. 196609101994032001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
dan Karunia-Nya yang selalu dilimpahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Skripsi ini.

Adapun Judul Skripsi ini adalah “Gambaran pengetahuan ibu tentang


pemeriksaan inspeksi visual asam asetat( iva test) di posyandu kelurahan kenangan
kab.deli serdang tahun 2023. Disusun sebagai Persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan Diploma IV Politeknik Kesehatan Kemenkes Jurusan Kebidanan Medan
Untuk Mencapai gelar sarjana sains terapan kebidanan.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada semua


pihak yang telah banyak memberi bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:

1. R.R. Sri Arini Winarti Rinawati, SKM., M.Kep selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes RI Medan
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan
3. Yusniar Siregar,SST,M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan
4. Dr. Evi Irianti,SKM,M.Kes selaku Dosen PA yang senantiasa memberikan
masukan dan nasihat kepada penulis terhadap penyusunan proposal
5. Melva Simatupang SST,M.Kes selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu
dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia memberikan
masukkan, kritik dan saran dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Dr. Evi Irianti,SKM,M.Kes selaku pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu dan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi dan bersedia
memberikan masukkan, kritik dan saran dalam menyelesaikan proposal ini.
7. Dr.Lestari rahma,MKT selaku penguji utama yang telah memberikan kritikan dan
masukan dalam penulisan skripsi ini.
8. Teristimewa kepada Ibunda tercinta M. Lubis, abang kakak dan adik saya serta
seluruh keluarga dan orang-orang terdekat saya yang selalu senantiasa
memberikan doa, cinta, kasih sayang dan dukungan kepada penulis sehingga
proposal ini selesai pada waktunya.
9. Rekan-rekan Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
RI Medan yang saling memberikan doa dan semangat juga motivasi selama
kegiatan ini berlangsung.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E.Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Pengetahuan
a. pengertian pengetahuan
b. Proses terjadinya pengetahuan
c. Factor yang mempengaruhi pengetahuan
B. Teori Kanker Serviks
a. Pengertian kanker serviks
b. Penyebab kanker serviks
c. Pencegahan kanker serviks
d. Deteksi dini kanker serviks
C. Pemeriksaan IVA
a. Pengertian IVA
b. Tujuan IVA
c. Keuntungan IVA
d. Jadwal IVA
e. Skrining IVA
f. Cara kerja IVA
g. Kategori IVA
D. Kerangka Teori
E. Kerangka konsep
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Dan Desain Penelitian
a. Populasi dan Sampel
b. Populasi Penelitian
c. Sampel Penelitian
B.Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
C.Definisi Operasional
D.Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
a. Jenis Data
b. Teknik Pengumpulan Data
E.Instrumen Penelitian
F. Prosedur Penelitian
G. Manajemen Data
a. Pengolahan Data
b. Analisi Data
H. Etika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

Tabel 2.1 Defenisi Operasional


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Teori


Gambar 2.1 Kerangka Konsep
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang paling banyak

di derita wanita, penyebab utama kanker serviks adalah Human Papilloma

Virus (HPV)(Sari & Rahma, 2020)

Menurut data (Globocon, 2021a) yang dirilis oleh Word Health

Organization (WHO), kanker serviks menduduki urutan ke delapan dari

seluruh kanker pada perempuan dengan total kasus mencapai 604.127 (3,1%)

kasus, dengan total kematian sebesar 341.831 (3,4%) kasus. Di Indonesia

kanker serviks menempati urutan kedua dengan insiden 36.633 (9,3%) kasus

dan angka kematian 21.003 (9,0%) kasus dengan jumlah kasus kanker serviks

terbanyak setelah Thailand, Philippines dan Myanmar (Globocon, 2021b).

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian

akibat kanker pada wanita di negara barat, timur, tengah, dan Afrika Selatan.

Tiongkok dan India berkontribusi pada lebih dari sepertiga kasus di dunia,

dengan 106.000 kasus di Tiongkok dan 97.000 kasus di India (Susilo et al.,

2021)

Sampai dengan tahun 2021, cakupan nasional deteksi dini kanker

serviks sebanyak 2.827.177 atau 6,83% dengan sasaran perempuan usia 30-

50 telah melakukan pemeriksaan kanker serviks dengan metode IVA. Deteksi

dini tertinggi dilaporkan oleh Provinsi Kep. Bangka Belitung sebesar 30,24%,
diikuti oleh Sumatera Selatan sebanyak 25,16%, dan Nusa Tenggara Barat

sebanyak 23,22%, Sumatera Utara sebanyak 7,00% Sedangkan, provinsi

dengan cakupan deteksi dini terendah yaitu Papua sebesar 0,03%, diikuti

Papua Barat sebesar 0,56%, dan Aceh sebesar 0,57%.(Kemenkes RI., 2021)

Kanker Serviks dapat dicegah dengan mendeteksi secara dini lesi

prakanker sehingga dapat segera dilakukan penanganan dan kanker dapat

dicegah. Pemerintah telah melaksanakan program deteksi dini kanker serviks

dengan menggunakan Inspeksi visual asam asetat (IVA) (Suryanti & Apriani,

2021).

Cakupan skrining metode IVA test di Indonesia dari tahun 2019-2021

yaitu sebesar 6,8% dengan hasil pemeriksaan IVA positif 27.837, dengan

curiga kanker serviks 3894 kasus. Disumatera utara cakupan skriningnya

7,0% dengan hasil pemeriksan IVA positif 354, dengan curiga kanker 61

kasus(Kemenkes RI., 2021)

Jumlah perempuan usia 30-50 tahun pada tahun 2020 di Kabupaten

Deli Serdang yang mendapat pemeriksaan kanker serviks adalah sebanyak

15.869 orang atau 4,87% dari sasaran perempuan usia 30-50 tahun. Dari

pemeriksaan tersebut tidak terdapat hasil IVA positif, sedangkan jumlah yang

dicurigai kanker sebanyak 1 orang, dan jumlah yang terdapat tumor/benjolan

sebanyak 31 orang,
Sedangkan cakupan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA

dikecamatan Percut Sei Tuan Puskesmas Kenangan perempuan yang ber usia

(30-50) berjumlah 19.248 jumlah yang melakukan pemeriksaan 503 orang

(2,61%) dari pemeriksaan tidak terdapat hasil IVA positif, tidak ada kanker

yang dicurigai dan tidak terdapat tumor/benjolan. (profil kesehatan kabupaten

deli serdang, 2020)

Menurut penelitian Rahmadanty (2019 ) yang berjudul Karakteristik

Wanita Usia Subur dalam Perilaku Pemeriksaan Metode Inspeksi Visual

Asam didapatkan hasil bahwa sebagian besar Wanita Usia Subur berlatar

belakang pendidikan menengah, tidak bekerja, berpenghasilan keluarga

rendah (<1.500.000) tidak melakukan deteksi dini Kanker serviks dengan

metode IVA.

Menurut penelitian Dewi, dkk (2018) yang berjudul Hubungan Antara

Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Kanker Serviks Dengan

Keikutsertaan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat, Hasil ini

menunjukkan pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang,

Pengetahuan kesehatan seseorang mempengaruhi perilaku.

Penyebab yang menjadi kendala pada wanita dalam melakukan deteksi

dini kanker serviks yaitu keraguan akan pentingnya pemeriksaan, kurang

pengetahuan, dan takut akan rasa sakit serta keengganan karena malu saat
dilakukannya pemeriksaan. Kesadaran yang rendah pada masyarakat tersebut

menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka

kejadian kanker serviks di Indonesia.(Sari & Rahma, 2020)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah“Gambaran pengetahuan ibu tentang pemeriksaan

inspeksi visual asam asetat (IVA TEST) Di wilayah kerja puskesmas

Kenangan kabupaten Deli serdang tahun 2023”.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui “Gambaran pengetahuan ibu tentang pemeriksaan

inspeksi visual asam asetat ( IVA TEST) dengan deteksi dini kanker serviks

pada ibu di wilayah kerja puskesmas Kenangan kabupaten Deli serdang tahun

2023”.

b. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik usia, pendidikan, pekerjaan ibu

tentang pemeriksaan IVA pada ibu di wilayah kerja puskesmas

Kenangan Puskesmas Kenangan kabupaten Deli serdang tahun

2023.
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemeriksaan IVA di

wilayah kerja puskesmas Kenangan Kab. Deli Serdang tahun

2023.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan

acuan bagi penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan

wawasan peneliti serta sebagai media untuk menerapkan ilmu yang

telah di dapatkan selama di bangku kuliah

2. Bagi instansi

Sebagai salah satu sumber informasi bagi pihak wilayah kerja

puskesmas kenangan dalam pelaksanaan pemeriksaan IVA yang lebih

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA

3. bagi komunitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan

dan menambah pengetahuan masyarakat khususnya tentang

pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA


E. Keaslian Penelitian

Pernyataan Keaslian Penelitian

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anne Greys Simatupang

Judul : Gambaran pengetahuan ibu tentang pemeriksaan inspeksi visual

asam asetat (IVA TEST) Di wilayah kerja puskesmas Kenangan

kabupaten Deli serdang tahun 2023

Dengan ini saya menyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah hasil karya saya

sendiri dan benar-benar asli. Apabila di kemudian hari ternyata penelitian ini

merupakan hasil penjiplakan karya orang lain, saya siap bertanggung jawab sekaligus

menerima sanksi. Jika ada kesamaan judul atau ada kaitannya dengan penelitian saya,

maka tempat dan tahun penelitiannya berbeda. Beberapa penelitian yang berkaitan

dengan penelitian saya sebagai berikut:

1. Gambaran Pengetahuan dan sikap Wus dalam Upaya Pencegahan Kanker

Serviks Melalui Tes Iva oleh Nurfitriani tahun 2019

2. Gambaran Pengetahuan Wanita Usia Subur (wus) Tentang Test Inspeksi

Visual Asetat (IVA)Terhadap Perilaku Untuk Melakukan Test Iva oleh Sagita

Darma Sari dan Anggi Dwi Rahma tahun 2020

3. hubungan antara pengetahuan terhadap pemeriksaan IVA pada WUS oleh

Mustikan Ayu Lestari tahun 2020


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan

ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2011), pengetahuan

adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran.

Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi

dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial

budaya.Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang.(Ayu, 2017)

b. Proses terjadinya pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan mengungkapkan bahwa

Sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut

terjadi proses sebagai berikut:

a. Kesadaran(Awareness),dimana orang tersebu menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (obyek).

b. Merasa(Interest), tertarik terhadap stimulasiatau obyektersebut disini

sikap obyek mulai timbul.


c. Menimbang-nimbang (Evaluation),terhadap baik dan tidaknya

stimulasitersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah

lebih baik lagi.

d. Mencoba (Trial), dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu

sesuai dengan apa yang dikehendaki.

e. Adaption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulasi.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

1) Usia

Usia juga mempengaruhi pengetahuan seseorang karena

dengan bertambahnya usia akan lebih dewasa pula intelektualnya.

Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan

masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan lebih dipercayai dari

orang-orang yang belum tinggi kedewasaanya. Hal ini sebagai akibat

dari pengalaman dan kematangan jiwanya.

2) Pendidikan

Pendidikan Penting untuk Memperoleh data, misalnya, hal- hal

yang kondusif untuk kesejahteraan sehingga dapat bekerja untuk

kepuasan pribadi. Pelatihan dapat mempengaruhi individu,


termasuk caraseseorang menggunakannya berperilaku sehubungan

dengan cara hidup, terutama dalam membangkitkan mental untuk

mengambil bagian yang dikembangkan. Sebagai aturan umum,

makin tinggi pendidikan individu, makin mudah memperoleh data

Pekerjaan. Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Bukan hanya sebagai sumber kesenangan tetapi lebih kepada cara

mencari nafkah yang penuh banyak tantangan.

Memang secara tidak langsung pekerjaan turut adil dalam

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, hal ini dikarenakan

pekerjaan berhubungan erat dengan faktor interaksi sosial dan

kebudayaan, sedangkan interaksi sosial dan budaya berhubungan

erat dengan proses pertukaran informasi. (Notoadmodjo & Kholid,

2012)

3) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempunyai hubungan

langsung dengan hidup organisasi atau manusia. Dengan system

terbukanya manusia, maka selama berinteraksi dengan

lingkungannya akan berdampak terhadap pembentukan perilaku

atau watak yang sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.


4) Pekerjaan

Pekerjaan ialah hal yang buruk dimana wajib dilaksanakan

terkhusus guna menolong kehidupan sertakebutuhan sehari-hari.

Pekerjaan bukanlah sumber kegembiraan, tetapi lebih merupakan

cara yang lelah, membosankan, serta menguji untuk mendapatkan

uang. Sedangkan pekerjaan secara keseluruhan ialah tindakan yang

berlarut-larut. Bekerja untuk ibu akan mempengaruhi hidup.

(Notoadmodjo & Kholid, 2012)

5) Media massa

Dengan majunya teknologi akan tersedia pula macam macam

media massa yang dapat mempengaruhi masyarakat tentang inovasi

baru.

d. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012) pengetahuan yang dicakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya, pada tingkatan ini reccal (mengingat

kembali) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang


dipelajari atau rangsang yang diterima. Oleh sebab itu tingkatan ini

adalah yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secarabenar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materitersebut secara benar tentang objek

yang dilakukan dengan menjelaskan,menyebutkan contoh dan lain-

lain.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.

Aplikasi disini 10 dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam

kontak atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau

objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain,

kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.


e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu

kemampuan untuk menyusun, dapat merencanakan, meringkas,

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakuksan

penilaianterhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteriayang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

B. Teori Kanker Serviks

a. Pengertian kanker serviks

kanker serviks merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh

HPV atau Human Papilloma virus onkogenik mempunyai

presentase yang cukup tinggi dalam menyebabkan kanker serviks,

yaitu sekitar 99,7% yang dianggap penyakit lewat hubungan seks

yang paling umum didunia.(D.Tilong, 2019)

b. Penyebab kanker serviks

Penyebab kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human

Papilloma Virus (HPV)/ virus papilloma pada manusia. Virus ini

relative kecil dan hanya dapat dilihat dengan alat mikroskop


elektron. Ada beberapa tipe HPV yang dapat menyebabkan kanker

yaitu tipe 16 dan 18 (yang sering dijumpai di Indonesia) serta tipe

lain 31,33,45 dan lain-lain.

c. Yang beresiko tinggi kanker serviks

a) Perempuan yang melakukan aktivitas seksual sebelum usia 18

tahun

b) Mereka yang berganti ganti pasangan seksual

c) Mereka yang menderita infeksi kelamin yang ditularkan

melalui hubungan seksual (IMS)

d) Berhubungan dengan pria yang sering berganti ganti pasangan

e) Ibu atau saudara kandung yang menderita kanker leher rahim

f) Hasil pemeriksaan pap smear atau IVA sebelumnya dikatakan

abnormal

g) Merokok aktif/ pasif

h) Penurunan kekebalan tubuh (imunosupresi) seperti yang

terjadi pada penderita HIV/AIDS ataupun pada penggunaan

kortikosteroid untuk jangka waktu yang lama.

d. Cara mencegah kanker serviks

a) Pencegahan yang utama adalah tidak berperilaku seksual

berisiko untuk terinfeksi HPV seperti tidak berganti-ganti

pasangan seksual dan tidak melakukan hubungan seksual

pada usia dini (kurang dari 18 tahun)


b) Selain itu juga menghindari factor resiko lain yang dapat

memicu terjadinya kanker seperti paparan asap rokok,

menindak lanjuti hasil pemeriksaan pap dan IVA dengan

hasil positif, dan meningkat daya tahan tubuh dengan

mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan banyak

mengandung vitamin C,A dan asam folat

c) Melakukan skrining atau penafisan untuk menentukan

apakah mereka telah terinfeksi HPV atau mengalami lesi

prakanker yang harus dilanjutkan dengan pengobatan yang

sesuai bila ditemukan lesi

d) Melakukan vaksinasi HPV yang saat ini dikembangkan untuk

beberapa tipe yaitu bilavea(tipe 16 dan 18) atau kuadrivalen

(tipe 6,11,16,18)

e. Deteksi Dini kanker serviks

1. Tes HPV

Menggunakan teknik pemeriksaan molekuler, DNA yang terkait

dengan HPV di uji dari sebuah contoh sel yang diambil dari kanker

serviks atau leher vagina.


2. Tes PAP/ Pap Smear

Pemeriksaan sitologi dari apusan sel-sel yang diambil dari leher

rahim.Slide diperiksa oleh teknisi sitologi atau dokter ahli patologi

untuk melihat perubahan sel yang mengindikasikan terjadinya

inflamasi,displasia atau kanker. Pap Smear adalah suatu tes yang

aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk

mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim

(Fitria, 2007). Pap Smear adalah ilmu yang mempelajari sel-sel

yang lepas dari system alat kandungan wanita (Lestadi, 2009).

3. Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)

Pemeriksaan inpeksi visual dengan mata telanjang (tanpa

pembesaran)seluruh permukaan leher rahim dengan bantuan asam

asetat/cuka 3%-5% yang diencerkan. Pemeriksaan dilakukan tidak

dalam keadaan hamil maupun sedang haid. IVA merupakan cara

sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin

4. Servikografi

Kamera khusus digunakan untuk memfoto leher rahim. Film

dicetak dan foto diinterprestasi oleh petugas terlatih. Pemeriksaan

ini terutama digunakan sebagai tambahan dari deteksi dini dengan


menggunakan IVA, tetapi dapat juga sebagai metode penafisan

primer.

5. Kolposkopi

Pemeriksaan visual bertenaga tinggi (pembesaran) untuk melihat

leher Rahim, bagian luar dank anal bagian dalam leher Rahim.

Biasanya disertai biopsi jaringan ikat yang tampak abnormal

C. Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

a. Pengertian IVA

Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) merupakan suatu metode

pemeriksaan dengan melihat secara langsung leher rahim yang telah

diolesi asam asetat 3-5%. Daerah yang tidak normal akan berubah menjadi

putih dengan batas yang tegas, dan mengindikasikan bahwa serviks

mungkin memiliki lesi prakanker. Jika tidak ada perubahan warna, maka

dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks(Suparyanto dan Rosad

(2015, 2020)

Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaann skrining alternative dari

papsmear karena biasanya murah,praktis, sangat mudah untuk

dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan selain dokter ginekologi.


Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan dilakukan dengan cara melihat

serviks yang telah diberi asam asetat 3-5% secara inspekulo. Setelah

serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada

serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat dibaca secara

normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit unntuk

dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel. (Setiyaningrum,

2018)

b. Tujuan Iva

Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan

pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan, untuk mengetahui

kelainan yang terjadi pada leher Rahim

c. Keuntungan Iva

Adapun keuntungan IVA sebagai berikut:

1. Mudah dan praktis

2. Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan

3. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana

4. Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana

5. Kinerja tes sama dengan tes lain

6. Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan

mengenai penatalaksanannya
d. Jadwal Iva

Berikut program skrining oleh WHO:

a. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-55 tahun


b. Bila fasilitas memungkinkan lakukan 10 tahun pada usia 35-55
tahun
c. Bila fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-
55 tahun
d. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap3 tahun pada
wanita usia 25-60 tahun
e. Skrining yang dilakukan sekali dalam 1 tahun atau sekali
seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.
f. Di Indonesia, anjuran yang melakukan IVA bila: hasil
positif(+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negative(-) adalah 5
tahun.
e. Syarat Mengikuti Test Iva
a. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
b. Tidak sedang datang bulan/haid
c. Tidak sedang hamil
d. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
f. Pelaksanaan Skrining Iva

Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat


dan alat sebagai berikut

a. Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi


litotomi.
b. Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada
pada posisi litotomi.
c. Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
d. Speculum vagina
e. Asam asetat (3-5%)
f. Swab-lidi berkapas
g. Sarung tangan
g. Cara Kerja Iva
a. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat
penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi
dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
b. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan
dengkul kaki melebar).
c. Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan
bantuan pencahayaan yang cukup.
d. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan
dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk
melihat leher rahim.
e. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril
basah untukmenyerapnya.
f. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-
5% diteteskan keleher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu
menit, reaksinya pada leher Rahim sudah dapat dilihat.
g. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan,
kemungkinan positif
terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel
yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang
berkepadatan protein tinggiberubah warna menjadi putih.
h. Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih padadaerah
transformasi beartihasilnya negative
i.
h. Kategori Iva

Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat


dipergunakan,salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:

1. IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.


2. IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan
jinak lainnya (polip serviks).
3. IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium).
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker
serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada
diagnosis Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau
kanker serviks in situ).
4. IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan
temuan stadium
5. kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian
akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif
dini (stadium IB-IIA)
i. Indikasi pemeriksaan IVA
Semua wanita dianjurkan untuk melakukan tes kanker. Skrining
kanker leher Rahim dilakukan pada semua wanita yang memiliki
faktor resiko, yaitu:
a. Wanita usia muda yang pernah melakukan hubungan
seksual usia < 20 tahun
b. Memiliki banyak pasangan seksual
c. Riwayat pernah mengalami IMS (infeksi menular seksual)
d. Ibu atau saudara yang memiliki kanker serviks
e. Hasil pap smear yang sebelumnya tidak normal
f. Wanita yang terlalu sering melahirkan
j. Keunggulan metode IVA dibandingkan pap smear
Adapun beberapa keunggulan metode IVA dibandingkan pap
smear adalah sebagai berikut :
a. Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih (alat
pengambil sampel jaringan, preparat, regen, mikroskop, dan
lain sebagainya)
b. Tidak memerlukan teknisi lab khusus untuk pembacaan
hasil tes.
c. Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu
berminggu- minggu.
d. Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher Rahim
lebih tinggi dari pada pap smear test (sekitar 75%),
meskipun dari segi kepastian lebih rendah (sekitar 85%)
k. Penilaian Hasil Pemeriksaan IVA

Ada beberapa penilaian hasil pemeriksaan IVA salah satu penilaian


hasil yang dapat dipergunakan adalah:

a) IVA negative = serviks normal


b) IVA radang = serviks dengan radang (servisitis) atau kelaiman
jinak lainnya ( polip serviks)
c) IVA po sitif = ditemukan bercak putih (aceto white
epithelium)
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker
serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada
diagnosis serviks-prakanker (dispalsia ringan-sedangberat atau
kanker serviks situ.
d) IVA-kanker serviks pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan
temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi
penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan
masih pada stadium invasive dini.
l. Keunggulan metode IVA dibandingkan pap smear
Adapun beberapa keunggulan metode IVA dibandingkan papsmear
adalah sebagai berikut :
a. Tidak memerlukan alat tes laboratorium yang canggih (alat
pengambil sampel jaringan, preparat, regen, mikroskop, dan
lain sebagainya)
b. Tidak memerlukan teknisi lab khusus untuk pembacaan hasil
tes.
c. Hasilnya langsung diketahui, tidak memakan waktu
berminggu- minggu.
d. Sensitivitas IVA dalam mendeteksi kelainan leher Rahim lebih
tinggi dari pada pap smear test (sekitar 75%), meskipun dari
segi kepastian lebih rendah (sekitar 85%).
m. Orang-orang yang dirujuk untuk Tes IVA
Jika hasilnya adalah positif maka pemeriksaan sebaiknya
dilanjutkan dengan pap smear di laboratorium atau gynescopy oleh
dokter ahli kandungan. Orang-orang yang dirujuk untuk tes IVA
adalah :
a. Setiap wanita yang sudah/pernah menikah
b. Wanita yang beresiko tinggi terkena kanker serviks, seperti
perokok menikah muda, sering berganti pasangan
c. Memiliki banyak anak
D. Kerangka Teori

Kanker Serviks

Deteksi Dini Kanker


Serviks

Tes HPV PAP SMEAR Pemeriksaan IVA

Pengetahuan ibu

Gambar 1.1 kerangka teori


E. Kerangka Konsep

Pengetahuan ibu tentang


IVA TEST

1. Pendidikan
2. Umur
3. Pekerjaan

Gambar 2.1 kerangka Konsep


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif,yaitu untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang

Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat di Wilayah Kerja Puskesmas

Kenangan dimana peneliti hanya mengamati tanpa melakukan intervensi.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) yang

berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kenangan,yang terdiri dari 2 desa dan 2

kelurahan, dan yang peneliti ambil yaitu Desa Amplas yang terdiri dari 1437

wanita usia subur.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sistematik random

sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan cara membagi jumlah

atau anggota populasi dengan jumlah perkiraan jumlah sampel yang

diinginkan.
Kriteria sampel :

a. Wanita usia subur yang berusia 30-50 tahun

Dibuat dengan rumus:

n= N
1 + N (d)²
Keterangan
n : Jumlah sampel
d : Ketepatan yang diinginkan (0,1)
N : Jumlah populasi
n= N
1 + N (d) ²

n = 1437
1+1437(0,1) ²
= 93 sampel

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kenangan khususnya

Desa Amplas Kab. Deli Serdang dengan meneliti sejumlah wanita usia subur

yang ber usia 30-50 tahun.


b. Waktu penelitian
tabel 1.1
Jadwal Waktu Penelitian
Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr
2022 2022 2023 2023 2023 2023
Pengajuan Judul

Survey
Penelitian

Penyusunan
Proposal

Penelitian dan
Pengolahan
Data

Penyusunan
hasil skripsi

Seminar Skripsi
D. Definisi Operasional Tabel 2.1
No Variabel Definisi Skala Cara ukur Kategori
penelitian operasional ukur
1 Pengetahua Pemahaman ibu Ordinal Kuesioner 0: Kurang Jika
n mengenai nilai Jawaban
pemeriksaan responden (<56)
IVA 1: Cukup Jika
nilai jawaban
responden (56-
75)
2: Baik Jika nilai
jawaban
responden (76-
100)

2 umur Umur responden Ordinal Kuesioner 20-30


saat dilakukan >30-35
penelitian >35

3 pendidikan Pendidikan ordinal kuisioner Pendidikan dasar


formal yang ( SD-SMP)
ditempuh oleh Pendidikan
responden menengah (SMA)
Pendidikan tinggi
(D1,D3,S1)
4 pekerjaan Aktivitas Nominal kuisioner Ibu rumah tangga
responden sehari PNS
hari Pegawai
swasta/karyawan
wiraswasta
E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

a. Jenis Data

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer, data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti melalui lembar

laporan yang berupa kuesioner dan diberikan kepada responden, berisi

pertanyaan serta pilihan jawaban yang telah disediakan.

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan pemberian kuisioner

secara langsung kepada responden yang dibagikan oleh peneliti setelah

mendapatkan persetujuan

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner berupa

sejumlah pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti dengan kuesioner yang

berkaitan dengan judul peneliti Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemeriksaan

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) diadopsi dari kuisioner yang sudah diuji oleh

Indri Septiyuvita dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia

Subur Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Dipuskesmas

Jumpandang Baru Tahun 2016 dan menggunakan 20 item yaitu 10 kuesioner

pengetahuan tentang IVA dan 10 kuesioner tentang pemeriksaan IVA.


G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah kerja puskesmas Kenangan

Kab.Deli Serdang tahun 2023 dimulai pada bulan Maret hingga bulan Mei dengan

sampel yang memenuhi inklusi, orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini

adalah: peneliti, responden (ibu) dan bidan penanggung jawab.Langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Peneliti menentukan tempat penelitian

2. Mengurus surat izin penelitian

3. Melakukan observasi lapangan sebelum melakukan penelitian

4. Peneliti menemui calon responden dan menjelaskan tentang tujuan,

manfaat penelitian kemudian memberikan informed concent

5. Calon responden yang menyetujui untuk dijadikan responden diminta

untuk menandatangani lembar informed concent sebagaimana telah

bersedia sebagai responden

6. Peneliti kemudian menjelaskan cara pengisian kuisioner dan waktu yang

dibutuhkan selama pengisian yaitu 10-15 menit, bila ada pertanyaan

yang kurang jelas peneliti dapat langsung menjelaskan kepada

responden dengan bermaksud mengarahkan jawaban responden. Setelah

kuisioner diisi kemudian diperiksa kembali kelengkapan data


H. Manajemen Data

a. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :

Pengolahan data dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut

1. Editing

Data yang sudah terkumpul, akan dilakukan pengecekan untuk melihat

ada atau tidaknya kesalahan yang diperoleh. Jika terdapat kesalahan,

peneliti akan melakukan pendataan ulang sehingga dalam pengolahan

data memberikan hasil untuk menyelesaikan masalah yang diteliti.

2. Coding

Peneliti melakukan penilaian data dengan mengubah data tersebut yang

berbentuk huruf menjadi angka atau pemeberian kode pada setiap data

yang telah dikumpulkan.

- Coding untuk variabel pengetahuan

Pengetahuan Kurang : 0

Pengetahuan Cukup : 1

Pengetahuan Baik : 2

3. Menentukan Skor / Scoring

Tahapan ini dilakukan setelah ditentukan kode jawaban atau hasil

observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat

diberikan skor
- Untuk mengukur pengetahuan

Bila responden menjawab benar satu soal skornya 5

dan bila responden menjawab salah skor yang diberikan 0. Dengan

hasil jumlah soal yang benar dikali 5. Contoh jika responden

menjawab soal benar semua 20 x5 = 100

Dengan Kategori:

Kurang : Skor nilai kurang dari 56

Cukup : Skor nilai 56-75

Baik : Skor nilai 76-100

b. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat. Dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang

pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA)

I. Etika Penelitian

Pada saat penelitian dilaksanakan penulis harus menerapkan sikap ilmiah dan

harus menggunakan prinsip yang terdapat dalam etika penelitian. Secara

umum prinsip etika dalam penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan

menjadi 3 bagian, yaitu : prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek

dan prinsip keadilan.


a. Informant consent

Subjek harus mendapatkan informasi lengkap tentang tujuan yang akan

dilakukkan penulis dan subjek mempunya hak untuk menolak.

b. Tanpa nama (Anonimity)

Peneliti tidak mencantumkan nama responden yang akan dijadikan subjek

penelitian untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, tetapi peneliti akan

memberikan tanda atau kode khusus.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Subjek mempunyai hak untu meminta data yang diberikan harus dirahasiakan
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, A. I. (2017). Proses Terjadinya Pengetahuan. Pengetahuan Pemilihan Jajanan


Makanan, 50(definisi pengetahuan), 8–10.
D.Tilong, A. (2019). Bebas dari ancaman kanker serviks (N. Sawitri (ed.); 2nd ed.).
Diva press.
Globocon, 2021. (2021a). Insiden, Mortality and Prevalence by cancer site. 419,
2020–2021.
Globocon, 2021. (2021b). Insiden, Mortality and Prevalence by cancer site. 858,
2020–2021.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indo-nesia. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Panduan Pelaksanaan Hari Kanker Sedunia 2022.
Kementerian Kesehatan RI, 1–17.
https://promkes.kemkes.go.id/download/ftjl/files90159BUKU PANDUAN HKS
2022 (3).pdf
Notoadmodjo, & Kholid. (2012). Tingkat Pengetahuan. Badan Penerbit Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
profil kesehatan kabupaten deli serdang. (2020). profil kesehatan kabupaten deli
serdang tahun 2020 (Vol. 2, Issue 3 (59)).
Sari, S. D., & Rahma, A. D. (2020). GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA
SUBUR ( WUS ) TENTANG TEST INSPEKSI VISUAL ASETAT ( IVA )
TERHADAP PERILAKU UNTUK MELAKUKAN TEST IVA. 5(September),
125–133.
Setiyaningrum, dr E. (2018). buku ajar kebidanan onkologi (1st ed.). Indomedia
Pustaka.
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Kanker serviks. Suparyanto Dan Rosad (2015,
5(3), 248–253.
Suryanti, & Apriani, F. (2021). Karakteristik dan Pengetahuan Wanita Usia Subur
(Wus) dengan Minat Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Metode
Inspeksi Visual Asam Asetat (Iva) Dipuskesmas Numbing. Zona Kebidanan,
11(3), 63–74.
Susilo, X. A., Noor, M. S., Triawanti, Heriyani, F., & Qamariah, N. (2021). Literature
Review : Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap. Homeostasis, 4(3),
785–794.
LAMPIRAN 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alama :

Setelah mendapat penjelasan menegenai penelitian ini saya mengerti bahwa

segala segala informasi mengenai penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian. Maka saya bersedia dengan suka rela dan

tanpa ada unsur paksaan dari siapa pun untuk menjadi responden penelitian Nama

Anne Greys Simatupang, Nim P07524419094 ini berjudul ‘’Gambaran Pengetahuan

Ibu Tentang Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test di wilayah kerja

Puskesmas Kenangan Kab. Deli Serdang tahun 2023”

Medan, januari 2023

Responden
LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN


INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) TEST
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENANGAN
KAB. DELI SERDANG
TAHUN 2023”

A. . PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah pertanyaan yang telah disediakan


2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang
(X) pada pilihan jawaban yang benar
3. Isilah identitas diri dengan lengkap

B. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Jumlah anak :
Pernah tes IVA : ya(….) tidak(….)
Pernah tes Pap Smear : ya(…..) tidak(…..)
1. IVA (Inspeksi visual asam asetat) merupakan salah satu metode pemeriksaan
yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit….
a. Kanker serviks
b. Kanker payudara
c. c. Kanker Rahim
d. d. Kanker Hati
2. IVA (Inspeksi visual asam asetat) adalah suatu pemeriksaan serviks (mulut
rahim) dengan cara….
a. Operasi
b. Langsung (dengan mata telanjang)
c. Tidak langsung
d. Minum obat
3. Apakah Tujuan dari pemeriksaan IVA (Inspeksi visual asam asetat)….
a. Untuk mengetahui adanya kelainan pada serviks (mulut Rahim)
b. Untuk mengetahui adanya kelainan pada vagina
c. Untuk mengetahui adanya kelainan pada ovarium
d. Untuk mengetahui adanya kelainan pada payudara
4. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks ialah wanita
yang….
a. Tidak boleh melakukan pemeriksaan IVA
b. Harus melakukan pemeriksaan IVA
c. Harus melakukan pemeriksaan USG
d. Harus melakukan pemeriksaan darah
5. Dibawah ini wanita yang dapat melakukan pemeriksaan IVA adalah….
a. Wanita yang belum pernah menikah
b. Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual
c. Wanita yang sudah menopause (lanjut usia)
d. d. Wanita umur 17 tahun
6. Setiap wanita yang sudah menikah di anjurkan untuk melakukan
pemeriksaan….
a. Pemeriksaan IVA (Inspeksi visual asam asetat)
b. Cek darah rutin
c. Pemeriksaan hb
d. Pemeriksaan USG
7. Ciri -ciri wanita yang di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan IVA
ialah….
a. Memiliki banyak anak
b. Wanita yang belum pernah menikah
c. Wanita yang tidak memiliki anak
d. Wanita yang menopause (lanjut usia)
8. Kapan pemeriksaan IVA (Inspeksi visual asam asetat) dapat diketahui
hasilnya….
a. Segera setelah pemeriksaan
b. 1 hari
c. 2 hari
d. 1 minggu
9. Salah satu cara untuk mendeteksi kanker serviks (mulut rahim) dengan harga
terjangkau adalah….
a. Pemeriksaan PAP SMEAR
b. Pemeriksaan IVA (Inspeksi visual asam asetat)
c. Pemeriksaan Hb
d. Pemeriksaan USG
10. Pemeriksaan IVA dapat dilakukan oleh….
a. Pegawai laboratorium
b. Bidan
c. Dukun
d. Kader
11. IVA merupakan singkatan dari……

a. Inspeksi visual asam amino


b. Inspeksi visual asam asetat
c. Infeksi visual asam asetat
12. Yang termasuk kelebihan dari pemeriksaan IVA (Inspeksi visual asam asetat)
ialah….
a. Dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan misalnya bidan dan perawat
b. Dapat dilakukan oleh tenaga non medis
c. Hasil pemeriksaan tidak dapat segera di ketahui
d. Hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit
13. Dibawah ini yang merupakan wanita yang tidak di anjurkan melakukan
pemeriksaan IVA ialah….
a. Wanita yang baru menikah
b. Wanita yang sudah menopause (lanjut usia)
c. Wanita yang memiliki anak
d. Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual
14. Salah satu kelemahan metode IVA (Inspeksi visual asam asetat) adalah….
a. Tidak dapat mengamati kelainan mulut rahim secara dalam
b. Tidak dapat dilakukan pada wanita perokok
c. Tidak dapat diketahui segera hasilnya
d. Biaya pemeriksaan yang mahal
15. Di bawah ini merupakan keunggulan dari pemeriksaan IVA (Inspeksi visual
asam asetat), kecuali….
a. Biaya sangat murah (bahkan gratis bila di puskesmas)
b. Hasilnya langsung di ketahui tidak memakan waktu berminggu-
minggu
c. Dapat di lakukan oleh tenaga non medis (semua orang)
d. Dapat dilakukan di puskesmas dan rumah sakit
16. Setiap wanita yang sudah menikah di anjurkan untuk melakukan
pemeriksaan….
a. Pemeriksaan IVA (Inspeksi visual asam asetat)
b. Cek darah rutin
c. Pemeriksaan hb
d. Pemeriksaan USG
17. Inspeksi visual asam asetat disingkat dengan…
a. HPV
b. IVA
c. PAP
d. USG
18. Pemeriksaan IVA dapat dilakukan oleh….
e. Pegawai laboratorium
f. Bidan
g. Dukun
h. Kader
19. Salah satu cara mencegah kanker serviks adalah…
a. Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikak
b. Gonta ganti pasangan
c. merokok

Anda mungkin juga menyukai