DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
pada waktunya.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah kami,
Ibu Nurjannah S.ST.,M.Keb yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu, kritik dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dansemoga Allah
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN.............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN GLOBAL..........................................................3
B. PELAYANAN KEBIDANAN...........................................................................3
C. BENTUK DAN JENIS PELAYANAN KEBIDANAN.....................................8
1. Pelayanan kebidanan tingkat pertama (primer)..............................................8
2. Pelayanan kebidanan tingkat kedua (sekunder)..............................................9
3. Pelayanan kebidanan tingkat ketiga (tersier)..................................................9
D. KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN SELAMA PANDEMI
COVID 19................................................................................................................10
BAB III........................................................................................................................16
PENUTUPAN.............................................................................................................16
A. KESIMPULAN................................................................................................16
B. KRITIK DAN SARAN....................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tingkat primer, sekunder dan tertier. Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang
intensitas kognitif tidak hanya level tahu, komprehensif dan aplikasi, tetapi perlu
memiliki kemampuan analisis, sintesa dan evaluasi, sehingga mampu berpikir kritis
dalam suatu pengambilan keputusan yang tepat serta mampu memehami perasaan
profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Karena itu
bidan harus memiliki pengetahuan dan kompetensi serta memahami tentang hukum
yang berhubungan dengan ibu, bayi serta kliennya. Landasan komitmen yang kuat
dengan basis hukum dan moral yang baik diperlukan untuk mencapai mutu pelayanan
Kehidupan masyarakat yang hidup bersama secara teratur dan tertib tersebut
sosial yang diikuti dengan konflik sosial, konflik budaya dan konflik norma, jelas
1
2
hukumnya, salah satu bentuk konkrit dari pelanggaran norma tersebut adalah
kejahatan atau crime. Sangat penting bagi seorang bidan untuk menyadari segala
konsekuensi dari setiap tindakan dan respon yang diberikan kepada kliennya. Setiap
tindakan bisa berdampak baik pada dirinya, klien dan karirnya. Bidan merupakan
tenaga kesehatan yang telah dipercaya oleh masyarakat. Baik dalam memberikan
pelayanan kebidanan maupun dalam hal lainnya yang berkaitan dengan kesehatan di
perubahan pola pikir manusia. Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan
tuntutan terhadap mutu pelayanan. Landasan komitmen yang kuat dengan basis
hukum dan moral yang baik diperlukan untuk mencapai mutu 5 pelayanan yang baik.
B. RUMUSAN MASALAH
2. Apa saja yang di pelajari dalam materi kebijakan global tentang pelayanan
kebidanan?
C. TUJUAN
kebidanan
PEMBAHASAN
bertindak. Sedangkan global adalah kata sifat yang artinya secara umum dan
keseluruhan, secara garis besar, yang meliputi seluruh dunia. Jadi kebijakan
global adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman di seluruh dunia.
D. PELAYANAN KEBIDANAN
Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat
menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sengat
dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat,
membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu
dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan sebagai pekerja profesional dalam
dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang
dimilikinya.
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
3
masyarakat, bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan dan
mengubah perilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yang tidak
sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap
masyarakat dan keluarga. Oleh karena itu, bidan harus menpunyai pendekatan
pelayanannya dengan baik dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan
anak.
telah terdaftar memperoleh SIPB (Surat Ijin Praktek Bidan) dari dinas kesehatan.
4
sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan
kesehatan.
rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kebidanan yang sesuai dengan tingkat
5
Syarat pokok kedua pelayanan kebidanan yang baik adalah yang dapat
3. Mudah di capai
Syarat pokok ketiga pelayanan kebidanan yang baik adalah yang mudah
4. Mudah dijangkau
berkesinambungan, bidan harus memahami falsafah, kode etik, dan regulasi yang
6
Tahun 2019 tentang Kebidanan bahwa dalam menyelenggarakan praktik
dan/atau pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu, dan dalam Pasal
obstetri dan ginekologi. Bidan sebagai profesi yang terus berkembang, senantiasa
dari Standar Kompetensi Bidan dan ruang lingkup praktik kebidanan yang
tentang Standar Profesi Bidan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun
2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan. Standar tersebut disusun
7
berdasarkan body of knowledge, falsafah dan paradigma pelayanan kebidanan
serta pola hubungan kemitraan (partnership) Bidan dan perempuan yang berfokus
lulusan pendidikan profesi Bidan dengan sebutan Bidan dan lulusan pendidikan
komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien,
dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh: Dokter Umum (Tenaga Medis),
kebidanan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat
mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary bealth care pada
8
2. Pelayanan kebidanan tingkat kedua (sekunder)
spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas.
Pelayanan kebidanan sekunder dan tersier (secondary abd tertiary bealth care),
(rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah
sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A. pelayanan kebidanan dilakukan
prawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer.
oleh Dokter Subspesialis dan Dokter Subspsialis Luas. Pelayanan kebidanan ini
sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitas).
Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat
9
F. KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN SELAMA
PANDEMI COVID 19
keharusan atau tidak bisa ditunda. Adapun pelayanan itu di antaranya pelayanan
pada Ibu hamil, bersalin, Nifas dan pelayanan Keluarga Berencana (KB).
dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri,
kolaborasi, dan atau rujukan. Ditengah pandemi global Covid -19, termasuk di
bidan dan perawat yang merupakan profesi yang mulia. Peran bidan
rantai perjalanan penularan dengan memberikan informasi pola hidup bersih ,rajin
disinfektan.
Peran bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan digarda terdepan tentu
berkualitas namun harus lebih hatihati dan waspada terhadap “ High Risk “
10
terpapar nya penularan covid -19 karena di era new normal bukan berarti bebas
resiko penularan covid -19. Pelayanan di Era new normal Bidan dalam
memberikan pelayanan harus tetap mengacu pada pedoman dan prinsip - prinsip
manajemen Covid -19 yang sudah di tetapkan oleh pemerintah baik fasilitas,
penularan infeksi.
Edukasi pada Bagi klien ibu Hamil , bersalin ,nifas , bayi baru lahir ibu
menyusui:
1. Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20
detik (cara cuci tangan yang benar pada buku KIA hal. 28).
3. Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil
4. Khusus untuk ibu nifas, selalu cuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah
5. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum
dicuci.
7. Gunakan masker medis saat sakit. Tetap tinggal di rumah saat sakit atau
luar.
11
8. Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang
tissue pada tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue, lakukan
9. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang
sering disentuh.
1. Pastikan gerak janin diawali usia kehamilan 20 minggu dan setelah usia
jam)
3. Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan
pandemik Covid-19.
12
3. Ibu dengan kasus COVID-19 akan ditatalaksana sesuai tatalaksana
ditetapkan sebelumnya.
1. Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (lihat
Buku KIA). Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke
tenaga kesehatan.
persalinan.
Seperti pelayanan bidan di belahan dunia ini, pada awalnya bidan hanya
mempersiapkan ibu hamil agar dapat melahirkan secara alamiah, membantu ibu
dalam masa persalinan dan merawat bayi, namun demikian karena letak geografis
Indonesia yang merupakan negara kepulauan sehingga banyak daerah yang sulit
dijangkau oleh tenaga medis dan banyaknya kasus risiko tinggi yang tidak dapat
13
Kewenangan bidan untuk saat ini diatur dalam Permenkes
Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA). Pada tahun 1960, Kesehatan Ibu dan
metode sederhana, metode hormonal (KB pil, suntik, Implan) dan IUD (Intra
Uterine Device). Pada tahun 1990 perkembangan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
tahun 1992 Presiden Suharto mengemukakan perlunya dididik bidan untuk bidan
desa. Adapun tugas pokok bidan desa adalah pelaksana layanan KIA, khususnya
layanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir termasuk
pembinaan dukun bayi, KB, pembinaan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu, dan
kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan reproduksi lanjut usia (lansia). Saat ini
14
dengan adanya Millenium Development Goals (MDG’s) pelayanan kebidanan
lebih difokuskan untuk mencapai MDG’s pada tahun 2015 terutama pencapaian
tujuan nomor 4 yaitu penurunan angka kematian anak dan nomor 7 yaitu
dokter.
HK.02.02/Menkes/149/I/2010.
15
16
17
BAB III
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
mengubah perilaku masyarakat terhadap pola hidup dan gaya hidup yang tidak
sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tapi juga terhadap
18
19
DAFTAR PUSTAKA