PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
NINI SURIANI
NIM : 19101031
Oleh:
NINI SURIANI
NIM : 19101031
Proposal ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Proposal Penelitian Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Pembimbing I Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
NINI SURIANI
NIM : 19101031
Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal Penelitian
Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Pada tanggal, 28 Desember 2022 dan
Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Ketua Penguji
Penguji I Penguji II
ii
KATA PENGANTAR
iii
8. Ibu Eka Maya Saputri, SST.,Bd.,M.Kes selaku Dosen Penguji II yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh staf dan dosen Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang telah
banyak memberikan bekal ilmu selama pendidikan yang dapat peneliti
manfaatkan dalam proses penyusunan Proposal ini.
10. Terima kasih untuk tempat penellitian saya di Anaku Kamiyu Mom n Baby
Spa yang telah memberikan saya kesempatan untuk melakukan penelitian
saya ini.
11. Terima kasih kepada responden yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk membantu penyelesaian penelitian skripsi ini.
12. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada ayahanda tercinta Aripin dan
Ibunda tercinta Sarbiah, saudara laki-laki peneliti
Azhar,Azmi,Ependi,M.Sisik dan saudara Perempuan peneliti Marisa,
Maryanti serta keluarga besar yang turut membantu penulis dalam
penyusunan proposal ini, memberikan motivasi, masukan, biaya serta do’a
restu yang diberikan selama mengikuti perkuliahan di Universitas Hang
Tuah Pekanbaru.
13. Terima kasih untuk rekan-rekan seperjuangan sarjana kebidanan yang
tidak bisa juga saya sebutkan namanya satu persatu yang telah
memberikan saya bantuan dan masukan.
Peneliti menyadari bahwa penulisan proposal ini masih belum
sempurna, untuk itu dengan hati terbuka penulis bersedia menerima kritik
dan saran dari pembaca untuk dapat menyempurnakan penulis ini sehingga
bermanfaat bagi kita semua.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 4
C. Pertanyaan Penelitian………………………………………………... 4
D. Tujuan Penelitian...................................................................................4
E. Manfaat Penelitian................................................................................5
F. Ruang Lingkup……………………………………………………….. 5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN………………………………………… 6
A. Telaah Pustaka……………………………………………………….. 6
1. Konsep Dasar Bayi............................................................................6
2.Konsep Dasar Tidur Bayi……………............................................. 7
3.Konsep Dasar Baby Spa……………………...................................14
B. Kerangka Teori……………………………………………………… 51
C. Kerangka Konsep…………………………………………………… 52
D. Hipotesis…………………………………………………………….. 52
E. Penelitian Sejenis…...……………………………………………….52
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………. 53
A. Jenis dan Desain Penelitian…………………………………………. 53
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………...53
C. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………......54
D. Teknik Sampling……………………………………………………. 55
E. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional…………………….….56
F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data………………………………….. 57
G. Pengolahan Data…………………………………………………….. 58
H. Analisis Data………………………………………………………... 59
I. Jadwal Penelitian……………………………………………………. 60
J. Etika Penelitian………………………………………………………60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad ke 14. Konon orang
yang berendam di mata air kota Spa ini dapat sembuh dari berbagai gangguan
kesehatan. Sementara ada juga pihak yang meyakini bahwa Spa merupakan
kependekan dari ungkapan latin "Salus Per Aqua" yang secara harfiah berarti
"sehat melalui air” (Galenia, 2019).
Baby Spa adalah salah satu serangkaian kegiatan yang diberikan pada
bayi sebagai relaksasi pada bayi. Dalam melakukan Baby Spa terdiri dari tiga
tahapan, pertama Baby Massage (pijat), Baby Gym (senam), dan Baby Swim
(renang). Manfaat dalam melakukan Baby Spa salah satunya adalah dapat
memberikan rasa tenang, nyaman,segar, menghilangkan lelah, melancarkan
peredaran darah,menciptakan relaksasi, serta menjaga efektivitas kualitas tidur
bayi (Yahya, dalam Royhanaty et al.,(2018)). Salah satu hal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah kualitas tidur
bayi. Karena dengan tidur yang baik, maka bayi akan tumbuh menjadi anak
yang berkembang dengan baik pula begitu juga sebaliknya (Hidayat, dalam
Royhanaty et al., (2018)). Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya
dengan nutrisi yang baik dan latihan yang adekuat. Aktivitas tidur merupakan
salah satu stimulasi bagi tumbuh dan kembang bayi.( Perry et all, dalam
Prajayanti et al., (2018)).
Berdasarkan data WHO (2012) dalam jurnal Pediatrics, tercatat sekitar 33
% bayi mengalami masalah tidur. Sementara para peneliti Cincinnati
Children’s Hospital Medical Center menyatakan masalah tidur pada bayi tidak
selalu hilang saat mereka dewasa. Salah satu penyebab masalah tidur nyatanya
merupakan kesalahan orang tua dalam menidurkan anak. Kebiasaan tidur yang
sehat seharusnya ditanamkan sejak bayi (Simanungkalit, 2019). Di Indonesia
cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi
mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun
lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu
masalah atau hanya masalah kecil, hal tersebut diungkapkan oleh sebuah
penelitian pada tahun 2014-2015 yang dilaksanakan di lima kota besar di
Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam). Dengan jumlah
3
responden 385 orang diperoleh data 51,3% bayi mengalami gangguan tidur,
42 % jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari
tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam (Sekartini,
dalam Simanungkalit, (2019)).
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena aktivitas tidur
merupakan stimulus bagi proses tumbuh kembang otak. Sebab 75% hormon
pertumbuhan dikeluarkan saat tidur. Hormon pertumbuhan inilah yang
bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringanya. Tidur juga
membantu perkembangan psikis emosi, kognitif, konsolidasi pengalaman, dan
kecerdasan. Bayi menghabiskan jumlah rata-rata waktu tidur sekitar 60%. Pola
siklus tidur-bangun terlihat jelas pada umur 3-5 bulan, dimana proporsi tidur
mulai lebih banyak pada malam hari. Secara umum morning naps ( tidur di
pagi hari) berhenti umur 1 tahun dan afternoon naps ( tidur di sore hari )
berlangsung umur 3 tahun (Rizema, 2011). Mengingat akan pentingnya waktu
tidur bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi, maka kebutuhan tidurnya
harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap
perkembangannya (Roesli, dalam Sari, 2022)
Hasil penelitian yang dilakukan Widodo & Afrina, (2013) dari 12
responden, Kelompok I 6 responden diberikan perlakuan Baby Spa dan
kelompok II 6 responden diberikan perlakuan tanpa Baby Spa. Dengan
interpretasi nilai p < 0,05 berarti Ho ditolak (ada pengaruh kelompok
perlakuan terhadap lamanya tidur bayi usia 3 - 4 bulan).
Berdasarkan hasil saat studi pendahuluan yang telah dilakukan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby Spa. Terhadap ibu yang melakukan pijat bayi,
mengatakan alasan para orang tua memijatkan bayinya karena kecapean
aktivitas bermain, tidur tidak lama hanya sebentar, sering terbangun,dan tidak
nyenyak. Berdasarkan latar belakang diatas,maka peneliti tertarik ingin
melakukan penelitian dengan judul. “Efekti fitas Baby Spa terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023”.
4
B. Rumusan Masalah
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dan
sesudah di lakukan Baby Massage di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
b. Mengetahui efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dan
sesudah di lakukan Baby Gym di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
c. Mengetahui efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dan
sesudah di lakukan Baby Swim di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
5
E. Manfaat Penelitian
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian berhubungan untuk memperjelas penelitian.
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini yaitu meneliti “Efektivitas Baby Spa
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023. Responden dalam penelitian ini adalah bayi usia 3-12
bulan.”Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari Tahun 2023. Adapun
variabel yang diteliti yaitu Baby Spa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre
Experimen dengan desain penelitian Pretest and Posttest . Yaitu melihat
efektivitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan Baby Spa (Widodo &
Afrina, 2013).
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Telaah Pustaka
1. Konsep Dasar Bayi
a. Definisi Bayi
Bayi baru lahir adalah masa kehidupan bayi pertama di luar
rahim sampai dengan usia 0-28 hari. Dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim.
Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua system.
Menurut Manuaba, bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir
2500 gram sampai 4000 gram (Ningsih et al., 2022).
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi
berupa maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteri
ke kehidupan ekstrauterin) dan toleransi BBL untuk dapat hidup
dengan baik. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan
individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma
kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Herman, 2020)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
bayi baru lahir adalah kehidupan bayi pertama diluar Rahim sampai
dengan usia 0-28 hari. Dimana pada masa ini terjadi perubahan yang
sangat pesat, bayi memerlukan penyesuain diri dari kehidupan didalam
rahim menjadi diluar rahim. Bayi baru lahir disebut juga dengan
neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin.
6
7
pengalaman dan kecerdasan. Oleh karena itu kebutuhan tidur pada bayi
sesuai usianya perlu mendapat perhatian dari keluarga agar nantinya
bayi dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
(Irianti et al., 2020).
Tidur yang tidak berkualitas adalah dimana bayi mengalami
gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam,
terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam.
Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur
kembali. Bila hal tersebut sering terjadi pada kebiasaan tidur bayi,
maka akan sangat mempengaruhi pertumbuhan anak, baik secara fisik
maupun psikis (Fauziah & Wijayanti, 2018)
Manfaat atau Fungsi tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi
diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan
mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru,
kardiovaskular, endokrin, dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur,
sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi seluler yang penting.
Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur: pertama, efek
pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf; dan kedua,
efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi
dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan (Alimul
dalam Badrus & Khairoh, (2019)).
Bayi yang otot-ototnya distimulasi dengan urut atau pemijatan
akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi
nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya,hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ketika bayi
tidur, maka saat bangun akan menjadi bugar sehingga menjadi faktor
9
(7) Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih
riang dan bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantram.
Secara umum, anak-anak jarang mengalami masalah
psikologis atau emosional.
c) Gerakan Baby Massage
Gerakan pijat Baby Massage dimulai dari bagian
kaki,perut,tangan, dada, dan punggung. Pijat kaki dan tangan,
yaitu untuk menguatkan otot, tulang, merangsang saraf
motorik, dan itu juga di samping menghilangkan ketegangan
dan dapat memperlancar peredaran darah (Galenia, 2019).
Kaki
(1) Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki
adalah bagian paling tidak sensitif. Oleh karena itu, kaki
merupakan tempat terbaik untuk memulai pijatan.
Pertama, peganglah kaki bayi pada pangkal paha.
(6) Lakukan pijatan ini dari arah tumit perbatasan jari kaki.
Lakukan sebanyak 60 kali.
Perut
(1) Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengusap dari dada ke bawah perut, bergantian dengan
tangan kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 30 kali.
(3) Open book. Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri
pusar perut dan gerakan kearah samping kiri dan kanan.
Dada
(1) Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan
di tengah dada bayi.
(6) Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda, lakukan juga
pemijatan pada jari-jari tangan dengan gerakan memilin.
Muka
(1) Untuk memijat daerah muka tidak perlu menggunakan
minyak pijat.
(5) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata.
(10) Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu dan pijat ke arah
samping sebanyak 10 kali.
Punggung
2. Baby Gym
a) Pengertian Baby Gym
Senam bayi (baby gym) merupakan latihan untuk
membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan sistem
saraf dan motorik bayi secara optimal. Melalui baby gym,
kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat.
Dengan senam bayi kita juga bisa mengetahui perkembangan
yang salah pada bayi secara dini, sehingga kita dapat
melakukan tindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh
normal (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Gym
Adapun manfaat Baby Gym adalah sebagai berikut:
(1) Menguatkan otot-otot dan persendian.
(2) Meningkatkan perkembangan motorik.
(3) Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
(4) Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
(5) Meningkatkan ketahanan tubuh.
(6) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
(7) Meningkatkan kewaspadaan.
(8) Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
(9) Memudahkan pergerakan pada bayi
(10) Memperlancar peredaran darah
(11) Menguatkan jantung.
(12) Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini, adanya
gangguan atau hambatan pertumbuhan dan perkembangan.
(13) Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari
lingkungan.
(14) Memberi bayi kesempatan bereksplorasi dengan bagian
tubuhnya sendiri (Battya & Nurhaeni, 2021).
38
Gerakan 2:
Posisi tengkurap
Gerakan 1:
(1) Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi kanan.
(2) Tekuk tungkai kanannya.
(3) Luruskan lengan kanan bayi seperti hendak mengambil
mainan di sisi kanan.
(4) Bantu dengan tangan Anda yang menekan dan mendorong
bokong dan punggung bayi secara perlahan-lahan.
(5) Lakukan gerakan secara perlahan
(6) Parhatikan bayi nyaman
40
Gerakan 3:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki kiri sampai
telapak kakinya menapak.
41
Gerakan 4:
(1) Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling
menempel.
(2) Buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi dalam kaki tetap
menempel satu sama lain.
(3) Lakukan gerakan seperti buka tutup.
Gerakan 1:
(1) Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
(2) Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta
lututnya.
(3) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas,
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.
(4) Turunkan kepalanya hingga kembali menyentuh alas.
Manfaat:
(1) Melatih dan menguatkan otot leher serta kepala bayi.
(2) Melatih otot lengan, otot kaki, otot batang tubuh, dan otot
perut.
(3) Merangsang aktivitas otot-otot yang digunakan untuk
duduk.
Gerakan 2:
(1) Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
(2) Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta
lututnya.
(3) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat sehingga
posisi bayi menjadi setengah duduk.
(4) Memiringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara
bergantian.
(5) Lakukan secara perlahan
(6) Pastikan bayi tidak rewel
43
Manfaat :
(1) Melatih dan menguatkan otot-otot samping tubuh bagian
atas.
(2) Melatih otot perut dan bagian belakang punggung
Gerakan 3:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan.
(3) Letakkan kedua ibu jari di atas punggungnya, di antara
kedua tulang belikat.
(4) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas,
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.
(5) Memiringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara
bergantian.
Gerakan 4
(1) Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan Anda.
Letakkan kedua ibu jari Anda di atas punggungnya, di
antara kedua tulang belikat.
44
Gerakan 5:
(1) Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan Anda.
(3) Letakkan kedua tangan Anda di antara dada dan perutnya.
(4) Angkat seluruh tubuh bayi dan biarkan dia menopang berat
tubuhnya dengan kedua lengannya.
(5) Gerakkan tubuhnya ke depan sehingga berat tubuh bayi
benar-benar ditopang kedua lengannya.
Manfaat gerakan 1:
(1) Menguatkan lengan, perut, panggul dan batang tubuh bayi.
(2) Melatih keseimbangan tubuhnya pada saat duduk.
(3) Mempersiapkan si kecil belajar merangkak.
Gerakan 2:
(1) Letakkan bayi di atas alas dengan posisi duduk bersila.
(2) Biarkan kedua tangannya bertumpu miring ke sisi kiri.
(3) Perhatian tubuh bayi dengan muka menghadap kedepan
(4) Pegang bayi pada kedua sisi panggulnya sambil Anda
(5) dorong dan tekan tubuhnya ke arah depan.
(6) Lakukan gerakan yang sama dengan kedua tangannya
bertumpu miring ke sisi kanan.
(7) Lakukan gerakan ini secara bergantian, ke sisi kiri dan
kanan.
(8) Lakukan gerakan secara perlahan
46
Gerakan 3:
Gerakan l a:
47
Gerakan 1 b:
(1) Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke
depan dan ke belakang
(2) Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya
secara bergantian.
Manfaat gerakan 2:
(1) Melatih keseimbangan bayi, merangsang bayi belajar
berjalan.
(2) Menguatkan tungkai bawah.
Gerakan 3:
(1) Duduklah dan biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
(2) Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda
kedepan dan ke belakang.
(3) Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya
3. Baby Swimming
a) Pengertian Baby Swimming
Dasar fisiologi terapi air yaitu berasal dari air dingin dan air
hangat. Air dingin dapat merangsang pembuluh darah untuk
mengirim darah ke organ dalam, sedangkan air hangat akan
menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah
menjadi lancar dan segala jenis racun serta sisa-sisa zat
metabolik dalam tubuh akan terbuang bersama aliran darah.
Bayi mengalami banyak gerak dan proses metabolisme di dalam
tubuhnya sehingga organ di dalam tubuh akan terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Swimming
Adapun manfaat Baby Swimming adalah sebagai berikut:
(1) Berenang akan merangsang gerakan motorik bayi, sehingga
otot-otot bayi akan berkembang dengan baik, pertumbuhan
badan meningkat dan tubuh menjadi lentur.
(2) Bayi yang berenang akan memiliki keseimbangan tubuh
lebih baik
(3) Berenang dapat meningkatkan IQ (kecerdasan berfikir) dan
konsentrasi.
(4) Berenang dapat menjadi sarana bermain yang
menyenangkan bayi.
(5) Berenang juga dapat meningkatkan pola kualitas tidur siang
maupun malam.
(6) Berenang juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi
(Battya & Nurhaeni, 2021).
c) Tahapan Baby Swimming
Beberapa tahapan yang dilakukan setelah pemijatan yaitu
berenang. Sebelum berenang lakukan beberapa hal persiapan
yaitu :
50
(1) Isi kolam renang dengan air hangat dengan suhu kurang
lebih 31-32 derajat celcius.Kolam renang yang digunakan
dapat menggunakan kolam renang portable atau permanen.
(2) Pastikan bayi dalam keadaan senang, tidak rewel atau tidak
menangis.
(3) Pasangkan neck ring atau pelampung leher pada si kecil
sebelum berenang.
B. Kerangka Teori
Baby Spa
1. Lingkungan
2. Latihan Fisik
3. Nutrisi Kualitas Tidur Bayi Baik
4. Penyakit
5. Stres Psikologis
6. Diet Gambar 4 Kerangka Teori
7. Gaya Hidup
8. Obat-obatan
C. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Ho= Diduga tidak ada hubungan antara Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi
usia 3-12 bulan.
Ha= Diduga ada hubungan antara Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi usia
3-12 bulan.
E. Penelitian Sejenis
Table 1 Penelitian Sejenis
Subjek Bayi usia 5-12 bulan Bayi usia 3-12 bulan Bayi Usia 3-4 bulan
Tempat wilayah kerja Pustu Dhian Baby Spa Desa Di Bpm Bidan Siti
Malawei Kota Minomartani Fatimah Kota Cimahi
Sorong Provinsi Kabupaten Sleman
Papua Barat. Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN
01 X 02
53
54
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n
Baby Spa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2019).
. . p. q
N=
( -1) p. q
Keterangan:
N : Besar Sampel
N : Besar Populasi
: Standar deviasi normal digunakan 1,96 sesuai dengan derajat
kemaknaan 95%
P : Propersi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada
populasi apabila tidak diketahui propersi atau sifat tertentu, maka
p= 0,5
Q : 1-p = 0,05
: Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang di inginkan (0,05)
. . p. q
n=
( -1) p. q
1,92
n=
0,0475 0,096
1.92
n=
0,143
n = 13
a. Kriteria inklusi
1) Ibu yang mempunyai anak usia 3-12 bulan
2) Memahami bahasa Indonesia
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Mau di wawancarai
b. Kriteria eklusi
1) Bayi yang sedang sakit saat penelitian
2) Responden yang tidak memahami bahasa Indonesia
3) Responden yang tidak mau di wawancarai
D. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbagan tertentu (Sugiyono, 2019).
56
1. Variabel Penelitian
Variabel Independen: Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen terikat (Sugiyono, 2019).Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Baby Spa.
Variabel Dependen: Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan.
2. Definisi Oprasional
Tabel 2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel
Dependen
2. Kualitas Hasil jawaban orang Lembar Mengisi Ordinal Nyenyak, jika:
tidur bayi 3- tua terhadap kuesioner kuesioner Bayi tidur malam
12 bulan kuesioner tentang kualitas ≥ 9 jam,
kualitas tidur bayi tidur bayi Terbangun ≤ 3
kali,Lama
terbagunnya ≤ 1
jam,
Bayi tidak rewel
saat bangun pagi.
Tidak nyenyak,
jika:
Bayi tidur malam
≤ 9 jam,
Terbangun ≥ 3
kali,Lama
terbagunnya ≥ 1
jam
Bayi rewel saat
bangun pagi.
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung terhadap sasaran. Data primer didapat melalui observasi
secara langsung dari responden mengenai kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan sebelum dan sesudah dilakukan Baby Spa.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari orang lain atau
data yang diperoleh secara tidak langsung. Data yang diperoleh
peneliti didapat dari Praktek di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa.
58
G. Pengolahan Data
Data hasil penelitian yang telah terkumpul, kemudian dilakukan
pengolahan data yang meliputi langkah-langkah berikut ini:
1. Editing
Editing merupakan proses pemeriksaan dan penyuntingan seluruh
data yang terkumpul. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan kelengkapan
kuesioner apakah sudah lengkap dengan jumlah sampel dan telah
ditetapkan.
2. Coding
Coding merupakan proses mengubah data berbentuk kalimat menjadi
bilangan atau angka. Coding dilakukan untuk mempermudah dalam
memasukkan data ke program komputer.
59
3. Entry Data
Entry Data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah
berbentuk angka ke program komputer. Data yang dimasukkan berupa
data hasil penelitian kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu
Mom n Baby Spa.
4. Cleaning
Pada proses ini, dilakukan pemeriksaan kembali seluruh data untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan maupun ketidaklengkapan
data,sehingga apabila ditemukan kesalahan dapat segera dilakukan
perbaikan (Notoatmodjo, 2018).
H. Analisis Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
variabel yang diteliti adalah variabel independen. Berdasarkan penelitian ini
maka uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang digunakan pada tiap-tiap
variabel hasil penelitian dengan menghitung persentase hasil penelitian
untuk mengetahui hasil yang nantinya akan digunakan sebagai tolak ukur
pembahasan dan kesimpulan (Notoatmodjo, 2018)
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel bebas dan
terikat yang diduga berhubungan dengan menggunakan uji Chi-square
yang tingkat kepercayaannya adalah 95% (a = 0,05) dan menggunakan
program komputer SPSS (Notoatmodjo, 2018).
a. Jika p value < a = (0,05) artinya ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat.
b. Bila p value > a = (0,05) artinya tidak ada hubungan antara kedua
variabel.
60
I. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 Pembuatan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Perbaikan Proposal
4 Pengumpulan data
6 Penulisan Skripsi
7 Ujian Skripsi
J. Etika Penelitian
Abdullah, V. I., & Haisah. (2022). Efektifitas Baby Spa Terhadap Kualiatas Tidur
Bayi Umur5-12 Bulan. 4, 140–147.
Badrus, R. A., & Khairoh, M. (2019). Effleurage Massage Aromatherapy
Lavender Sebagai Terapi Kualitas Tidur Malam Ibu Hamil (C. J. Publishing
(ed.)).
Battya, A. A., & Nurhaeni, A. (2021). Baby and Mom Massage (L. kursus dan
Pelatihan (ed.)). Pusat Pengembanhan Involusi Kesehatan.
Candraini, E. T., & Fitriana, L. B. (2019). Perbedaan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-
12 Bulan yang Dilakukan Baby Spa dan Tidak Dilakukan Baby Spa. Jurnal
Ilmu Keperawatan Anak, 2(2), 59.
Eveline, & Djamaludin, N. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. PT
WahyuMedia.
Fauziah, A., & Wijayanti, H. N. (2018). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan
Berat Badan Dan Kualitas Tidur Bayi Di Puskesmas Jetis Yogyakarta.
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 6(2), 14–19.
Galenia, M. (2019). Baby Spa Sentuhan Cinta Optimalkan Tumbuh Kembang
Anak (1st ed.). Penebar Plus+.
GaleniaMCC. (2014). Home Baby "Spa Sentuhan Ajaib Intuk Optimaklan
Kecedasan Anak dan Tumbuh Kemabang Anak.
Gong, G. (2009). Ayo Bangun denagn Bugar Karna Tidur yang Benar. Jakarta.
Herman. (2020). the Relationship of Family Roles and Attitudes in Child Care
With Cases of Caput Succedeneum in Rsud Labuang Baji, Makassar City in
2018. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(2), 49–52.
Irianti, B., Karlinah, N., Hakameri, C. S., & Wahyuni, R. S. (2020). Efektivitas
Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi (M. & A. Halid (ed.)).
Kurniawati, A., Nurdianti, D., & N, R. (2020). Pengaruh Teknik Baby Solus Per
Aqua (Baby Spa) Terhadap Berat dan Panjang Badan Bayi 3-6 Bulan. Jidan
(Jurnal Ilmiah Bidan), 8(1), 1–6.
Ningsih, E. S., Susila, I., Darwati, L., Idayanti, T., Sarliana, Kustini, Admasari,
Y., Mayasari, B., Zubaidah, R., & Jamir, F. (2022). Kumpulan Asuhan
Kebidanan (Rizmedia P).
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Prajayanti, H., Baroroh, I., & Artanti, S. (2018). Hubungan antara Frekuensi Baby
Spa dengan Pola Tidur pada Bayi Usia 6-12 bulan di Klinik Almawadah 2
Day Care Kabupaten Batang. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan,
Vol 4, 141–146.
Rizema. (2011). Tips Sehat Dengan Pola Tidur Tepat dan Cerdas.
Rohmah, S., Astuti, I., & Rosyeni, Y. (2016). Efektifitas Baby Spa Terhadap
Lama TIdur Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPM BIdan Siti Fatimah Kota Cimahi
Tahun 2016. Vol 2(02), 74–80.
Royhanaty, I., Putri, G. O. M., & Sary, H. (2018). Manfaat Baby Spa Dalam
Meningkatkan Kualitas Tidur Dan Menyusui. Prosiding Seminar Nasional
Unimus, 1, 1–9.
Sari, R. (2022). Pengaruh Baby Spa terhadap kualitas tidur usia 5-6 bulan. 10,
14–24.
Simanungkalit, H. M. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pola Tidur Bayi Usia
0-6 Bulan. Mahakam Midwifery Journal (MMJ), 3(2), 18–23.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuntitatif,kualitatif, dan R&D. Alfabeta,
CV.
Widodo, A., & Afrina, D. N. (2013). Efetivitas Baby Spa Terhadap Lamanya
Tidur Bayi 3-4 Bulan. Fisioterapi, 1–10.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-12
BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA TAHUN 2023
Kode Kuesioner :
Alamat :
Hari/Tanggal :
1 Nama Bayi :
2 Umur :
3 Tanggal Lahir :
4 Berat Badan :
5 Tinggi Badan :
6 Jenis Kelamin :
1. Linkungan : Baik
Buruk
2. Nutrisi : Seimbang
Tidak seimbang
Sakit
III. Kualitas Tidur Bayi Sebelum Dilakukan Baby Spa
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
● Water wheel B:
● Letakan satu tangan di atas perut, kemudian tangan
yang lain mengusap dari dada ke arah perut sebanyak
15 kali.
● Open book
Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar
perut dan gerakan ke arah samping kiridan kanan.
● Sun and moon
Pertama-tama buat gerakan sun, yaitu membuat satu
lingkaran penuh searah jarum jam dengan tangan kiri
● Kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari) lakukan gerakan ini
beberapa kali.
● Setelah gerakan sun kemudian disusul dengan gerakan
moon. Gerakan ini, yaitu membuat gerakan setengah
lingkaran. Gunakan tangan kanan dan mulai dari bagian
kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi.
● Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan
kiri selalu membuat bulatan penuh (sun/matahari)
● Sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan
setengah lingkaran (moon/bulan).
● Langkah selanjutnya adalah I Love You. Gerakan ini
berfungsi untuk mencegah kolik pada si kecil. Pijatlah
perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf
"l"
● Untuk gerakan Love, pijatlah perut bayi membentuk
huruf "L" terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas.
kemudian dari kiri atas
ke kiri bawah.
13