Anda di halaman 1dari 83

EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR

BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU


MOM N BABY SPA TAHUN 2023

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:
NINI SURIANI
NIM : 19101031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI UNIVERSITAS HANG TUAH
PEKANBARU TAHUN 2023
EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR
BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU
MOM N BABY SPA TAHUN 2023

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan Penelitian pada


Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Oleh:
NINI SURIANI
NIM : 19101031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM PROFESI UNIVERSITAS HANG TUAH
PEKANBARU TAHUN 2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL PROPOSAL : EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP


KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-12 BULAN
DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA
TAHUN 2023.
NAMA : NINI SURIANI
NIM : 19101031
PROGRAM STUDI : S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
PROGRAM : SARJANA KEBIDANAN

Proposal ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Proposal Penelitian Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru 24 Januari 2023


Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Berliana Irianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb) (Riza Febrianti, S.SiT., Bd.,M.Keb)


NIDN : 1009128201 NIDN: 1027028501

i
HALAMAN PENGESAHAN

EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI


USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA
TAHUN 2023
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NINI SURIANI
NIM : 19101031
Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Proposal Penelitian
Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Pada tanggal, 28 Desember 2022 dan
Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Penguji

(Berliana Irianti, S.SiT.Bd.,M.Keb)


NIDN: 1009128201

Penguji I Penguji II

(Juli Selvi Yanti,SST.,Bd.,M.Kes) (Eka Maya Saputri SST.,Bd., M.Kes)

NIDN : 1006078001 NIDN: 1004098801

Pekanbaru, 24 Januari 2023


Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

(Juli Selvi Yanti,SST.,Bd.,M.Kes)


NIDN: 1006078001

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
proposal dengan judul “EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS
TIDUR BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA
TAHUN 2023”.
Dalam pembuatan proposal, peneliti menyadari sepenuhnya banyak
mengalami kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya bisa
menyelesaikan proposal. Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak prof. Dr. Syafrani, M.Si, selaku Rektor Universitas Hang Tuah
Pekanbaru.
3. Ns. Abdurrahman Hamid, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
4. Ibu Juli Selvi Yanti,SST.,Bd.,M.Kes Selaku ketua Program Studi Sarjana
Kebidanan,Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
5. Ibu Berliana Irianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan,arahan,petunjuk,masukan,serta motivasi yang sangat berharga
dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Ibu Riza Febrianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan proposal ini.
7. Ibu Juli Selvi Yanti,SST.,Bd.,M.Kes selaku Dosen Penguji I yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii
8. Ibu Eka Maya Saputri, SST.,Bd.,M.Kes selaku Dosen Penguji II yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh staf dan dosen Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang telah
banyak memberikan bekal ilmu selama pendidikan yang dapat peneliti
manfaatkan dalam proses penyusunan Proposal ini.
10. Terima kasih untuk tempat penellitian saya di Anaku Kamiyu Mom n Baby
Spa yang telah memberikan saya kesempatan untuk melakukan penelitian
saya ini.
11. Terima kasih kepada responden yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk membantu penyelesaian penelitian skripsi ini.
12. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada ayahanda tercinta Aripin dan
Ibunda tercinta Sarbiah, saudara laki-laki peneliti
Azhar,Azmi,Ependi,M.Sisik dan saudara Perempuan peneliti Marisa,
Maryanti serta keluarga besar yang turut membantu penulis dalam
penyusunan proposal ini, memberikan motivasi, masukan, biaya serta do’a
restu yang diberikan selama mengikuti perkuliahan di Universitas Hang
Tuah Pekanbaru.
13. Terima kasih untuk rekan-rekan seperjuangan sarjana kebidanan yang
tidak bisa juga saya sebutkan namanya satu persatu yang telah
memberikan saya bantuan dan masukan.
Peneliti menyadari bahwa penulisan proposal ini masih belum
sempurna, untuk itu dengan hati terbuka penulis bersedia menerima kritik
dan saran dari pembaca untuk dapat menyempurnakan penulis ini sehingga
bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 18 Januari 2023

Peneliti

iv
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………vii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 4
C. Pertanyaan Penelitian………………………………………………... 4
D. Tujuan Penelitian...................................................................................4
E. Manfaat Penelitian................................................................................5
F. Ruang Lingkup……………………………………………………….. 5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN………………………………………… 6
A. Telaah Pustaka……………………………………………………….. 6
1. Konsep Dasar Bayi............................................................................6
2.Konsep Dasar Tidur Bayi……………............................................. 7
3.Konsep Dasar Baby Spa……………………...................................14
B. Kerangka Teori……………………………………………………… 51
C. Kerangka Konsep…………………………………………………… 52
D. Hipotesis…………………………………………………………….. 52
E. Penelitian Sejenis…...……………………………………………….52
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………. 53
A. Jenis dan Desain Penelitian…………………………………………. 53
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………...53
C. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………......54
D. Teknik Sampling……………………………………………………. 55
E. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional…………………….….56
F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data………………………………….. 57
G. Pengolahan Data…………………………………………………….. 58
H. Analisis Data………………………………………………………... 59
I. Jadwal Penelitian……………………………………………………. 60
J. Etika Penelitian………………………………………………………60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Table 1 Penelitian Sejenis……………………………………………………….. 52


Table 2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional…………………………... 56

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gerakan Baby Massage………………………………………………. 36


Gambar 2 Gerakan Baby Gym…………………………………………………... 48
Gambar 3 Gerakan Baby Swim………………………………………………….. 50
Gambar 4 Kerangka Teori……………………………………………………… 51
Gambar 5 Kerangka Konsep……………………………………………………..52

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kualitas Tidur Bayi


Lampiran 2 Lembar Ceklis Baby Spa
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Pembimbing 1 dan 2

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan


anak. Usia 0-5 tahun merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan
anak atau disebut sebagai golden age. Pada usia ini, anak sedang berada dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan paling pesat. Pergerakan
perkembangan itu terjadi pada otak sebagai pusat kecerdasan disusul pada
semua organ sensoris, seperti pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan. Namun, perkembangan setiap
anak tidak sama persis dengan pencapaiannya. Ada anak yang berkembang
dengan cepat, ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Selain itu, ada
pula anak usia dini yang perkembangannya terhambat karena dipicu oleh
beberapa faktor, seperti genetics, kurangnya stimulasi, dan lain sebagainya
(Galenia, 2019).
Tradisi cara-cara merawat anak yang diwariskan oleh nenek moyang
terdahulu ternyata setelah diteliti secara ilmiah terbukti memiliki banyak
manfaat. Salah satunya adalah pijat bayi. Pijat bayi merupakan praktik
pengasuhan anak secara tradisional yang bertahan sampai saat ini karena telah
terbukti khasiatnya. Pijat ini sering dilakukan pada bayi ketika ada masalah
kesehatan yang ditunjukkan dengan gejala rewel, tidak doyan makan, serta
perut kembung. Masalah pijat-memijat ini biasanya diserahkan pada dukun
pijat. Saat ini, metode pijat bayi yang diambil dari metode tradisional telah
diperbaharui dan dimodifikasi dengan pola yang lebih modern sesuai dengan
hasil riset terbaru (Galenia, 2019).
Teknik yang telah dimodifikasi adalah Baby Spa. Baby Spa kini menjadi
momen yang menyenangkan dan membuat bayi ceria. Baby Spa kini menjadi
sebuah tren baru dalam stimulasi tumbuh kembang anak. Spa sendiri
merupakan kata yang berasal dari nama sebuah kota kecil di provinsi Liege,
Belgia. Di kota Spa tersebut terdapat sebuah mata air terkenal yang

1
2

mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad ke 14. Konon orang
yang berendam di mata air kota Spa ini dapat sembuh dari berbagai gangguan
kesehatan. Sementara ada juga pihak yang meyakini bahwa Spa merupakan
kependekan dari ungkapan latin "Salus Per Aqua" yang secara harfiah berarti
"sehat melalui air” (Galenia, 2019).
Baby Spa adalah salah satu serangkaian kegiatan yang diberikan pada
bayi sebagai relaksasi pada bayi. Dalam melakukan Baby Spa terdiri dari tiga
tahapan, pertama Baby Massage (pijat), Baby Gym (senam), dan Baby Swim
(renang). Manfaat dalam melakukan Baby Spa salah satunya adalah dapat
memberikan rasa tenang, nyaman,segar, menghilangkan lelah, melancarkan
peredaran darah,menciptakan relaksasi, serta menjaga efektivitas kualitas tidur
bayi (Yahya, dalam Royhanaty et al.,(2018)). Salah satu hal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah kualitas tidur
bayi. Karena dengan tidur yang baik, maka bayi akan tumbuh menjadi anak
yang berkembang dengan baik pula begitu juga sebaliknya (Hidayat, dalam
Royhanaty et al., (2018)). Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya
dengan nutrisi yang baik dan latihan yang adekuat. Aktivitas tidur merupakan
salah satu stimulasi bagi tumbuh dan kembang bayi.( Perry et all, dalam
Prajayanti et al., (2018)).
Berdasarkan data WHO (2012) dalam jurnal Pediatrics, tercatat sekitar 33
% bayi mengalami masalah tidur. Sementara para peneliti Cincinnati
Children’s Hospital Medical Center menyatakan masalah tidur pada bayi tidak
selalu hilang saat mereka dewasa. Salah satu penyebab masalah tidur nyatanya
merupakan kesalahan orang tua dalam menidurkan anak. Kebiasaan tidur yang
sehat seharusnya ditanamkan sejak bayi (Simanungkalit, 2019). Di Indonesia
cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi
mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun
lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu
masalah atau hanya masalah kecil, hal tersebut diungkapkan oleh sebuah
penelitian pada tahun 2014-2015 yang dilaksanakan di lima kota besar di
Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam). Dengan jumlah
3

responden 385 orang diperoleh data 51,3% bayi mengalami gangguan tidur,
42 % jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari
tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam (Sekartini,
dalam Simanungkalit, (2019)).
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena aktivitas tidur
merupakan stimulus bagi proses tumbuh kembang otak. Sebab 75% hormon
pertumbuhan dikeluarkan saat tidur. Hormon pertumbuhan inilah yang
bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringanya. Tidur juga
membantu perkembangan psikis emosi, kognitif, konsolidasi pengalaman, dan
kecerdasan. Bayi menghabiskan jumlah rata-rata waktu tidur sekitar 60%. Pola
siklus tidur-bangun terlihat jelas pada umur 3-5 bulan, dimana proporsi tidur
mulai lebih banyak pada malam hari. Secara umum morning naps ( tidur di
pagi hari) berhenti umur 1 tahun dan afternoon naps ( tidur di sore hari )
berlangsung umur 3 tahun (Rizema, 2011). Mengingat akan pentingnya waktu
tidur bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi, maka kebutuhan tidurnya
harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap
perkembangannya (Roesli, dalam Sari, 2022)
Hasil penelitian yang dilakukan Widodo & Afrina, (2013) dari 12
responden, Kelompok I 6 responden diberikan perlakuan Baby Spa dan
kelompok II 6 responden diberikan perlakuan tanpa Baby Spa. Dengan
interpretasi nilai p < 0,05 berarti Ho ditolak (ada pengaruh kelompok
perlakuan terhadap lamanya tidur bayi usia 3 - 4 bulan).
Berdasarkan hasil saat studi pendahuluan yang telah dilakukan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby Spa. Terhadap ibu yang melakukan pijat bayi,
mengatakan alasan para orang tua memijatkan bayinya karena kecapean
aktivitas bermain, tidur tidak lama hanya sebentar, sering terbangun,dan tidak
nyenyak. Berdasarkan latar belakang diatas,maka peneliti tertarik ingin
melakukan penelitian dengan judul. “Efekti fitas Baby Spa terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023”.
4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini


adalah sebagai berikut: "Bagaimanakah efektifitas Baby Spa terhadap kualitas
tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa Tahun 2023?"

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diajukan pertanyaan


penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum
dilakukan Baby Spa di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa Tahun 2023?
2. Bagaimana efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah
dilakukan Baby Spa di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa Tahun 2023?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dan
sesudah di lakukan Baby Massage di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
b. Mengetahui efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dan
sesudah di lakukan Baby Gym di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
c. Mengetahui efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dan
sesudah di lakukan Baby Swim di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Penelitian


Diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi tentang
penerapan Baby Spa dalam upaya meningkatkan kualitas tidur bayi usia 3-
12 bulan.
2. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Menambah referensi kepustakaan institusi pendidikan, yang akan
menjadi bahan informasi dan pembanding untuk penelitian yang mengenai
Efektifitas Baby Spa terhadap Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambahkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, serta
mengaplikasikan teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan sehingga
dapat dilihat hubungan maupun kesenjangan antara teori dan praktek,
khususnya tentang Efektifitas Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi usia 3-
12 bulan.

F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian berhubungan untuk memperjelas penelitian.
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini yaitu meneliti “Efektivitas Baby Spa
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023. Responden dalam penelitian ini adalah bayi usia 3-12
bulan.”Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari Tahun 2023. Adapun
variabel yang diteliti yaitu Baby Spa. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pre
Experimen dengan desain penelitian Pretest and Posttest . Yaitu melihat
efektivitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan Baby Spa (Widodo &
Afrina, 2013).
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Telaah Pustaka
1. Konsep Dasar Bayi
a. Definisi Bayi
Bayi baru lahir adalah masa kehidupan bayi pertama di luar
rahim sampai dengan usia 0-28 hari. Dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim.
Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua system.
Menurut Manuaba, bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir
2500 gram sampai 4000 gram (Ningsih et al., 2022).
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi
berupa maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteri
ke kehidupan ekstrauterin) dan toleransi BBL untuk dapat hidup
dengan baik. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan
individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma
kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Herman, 2020)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
bayi baru lahir adalah kehidupan bayi pertama diluar Rahim sampai
dengan usia 0-28 hari. Dimana pada masa ini terjadi perubahan yang
sangat pesat, bayi memerlukan penyesuain diri dari kehidupan didalam
rahim menjadi diluar rahim. Bayi baru lahir disebut juga dengan
neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin.

6
7

2. Konsep Dasar Tidur Bayi


a. Konsep Tidur Bayi

Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan


periode yang lebih lama dari keterjagaan. Pada dasarnya, tidur dibagi
menjadi dua tahapan yaitu non REM (non Rapid Eye Movement) atau
biasa disebut tidur tenang dan REM (Rapid Eye Movement) atau biasa
disebut tidur aktif. Pola tidur bayi pada usia enam bulan mulai tampak
mirip dengan orang dewasa. Setelah mengatur periode yang umumnya
memakan waktu 10 sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya
yaitu dari tahap 1 non-REM menuju tahap 3 atau 4. Bayi mungkin
kembali ke tahap 1 dan berputar kembali. Setelah satu atau dua putaran
tidur non REM, REM mulai timbul setelah 60 sampai 90 menit. Siklus
tidur yang lebih sering muncul pada bayi adalah tahap REM dan
menghasilkan tidur yang lebih pendek, sekitar 30% dari waktu tidur
dihabiskan dalam siklus REM. Tidur REM berpengaruh pada
kecerdasan anak,ketika tidur aktif REM aliran darah ke otak
meningkat,pertumbuhan sel-sel otak lebih cepat,merangsang fungsi-
fungsi otak,restorasi emosi dan kognitif serta konsolidasi pengalaman
yang dialaminya hari itu. Semakin bertambahnya usia, tidur aktif juga
akan semakin berkurang (Perry et al, dalam Irianti et al., (2020)).
Menurut (Rafknowledge, 2004; Soedjatmiko,2006; Jahja 2009).
Aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh
kembang otak, karena 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan saat
anak tidur. Hormon pertumbuhan ini yang bertugas merangsang
pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu, hormon pertumbuhan
juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbarui seluruh sel
yang ada di tubuh, dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Proses
pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat bila si bayi sering
terlelap sesuai dengan kebutuhan tidur bayi. Selain itu, tidur juga
membantu perkembangan psikis emosi,kognitif, konsolidasi
8

pengalaman dan kecerdasan. Oleh karena itu kebutuhan tidur pada bayi
sesuai usianya perlu mendapat perhatian dari keluarga agar nantinya
bayi dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
(Irianti et al., 2020).
Tidur yang tidak berkualitas adalah dimana bayi mengalami
gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam,
terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam.
Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur
kembali. Bila hal tersebut sering terjadi pada kebiasaan tidur bayi,
maka akan sangat mempengaruhi pertumbuhan anak, baik secara fisik
maupun psikis (Fauziah & Wijayanti, 2018)

b. Manfaat Tidur Bagi Bayi

Manfaat atau Fungsi tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi
diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan
mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru,
kardiovaskular, endokrin, dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur,
sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi seluler yang penting.
Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur: pertama, efek
pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf; dan kedua,
efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi
dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan (Alimul
dalam Badrus & Khairoh, (2019)).
Bayi yang otot-ototnya distimulasi dengan urut atau pemijatan
akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi
nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya,hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ketika bayi
tidur, maka saat bangun akan menjadi bugar sehingga menjadi faktor
9

yang mendukung konsentrasi dan kerja otak bayi (Anggraini, dalam


Irianti et al., (2020)).
Tidur memegang peranan penting dalam meningkatkan daya
tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya sampai terganggu,
kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun dan efektivitas sistem
daya tahan tubuh bayi juga menurun. Sehingga bayi mudah sakit dan
pertumbuhannya akan terganggu. Bayi yang tidurnya kurang memiliki
pertumbuhan fisik yang terhambat, hal ini karena pada saat tidur
pertumbuhan fisik bayi akan terpacu, dan berkaitan erat dengan
pertumbuhan berat badan, tinggi badan, dan kesehatan fisik secara
umum (Stirling, dalam Irianti et al., (2020)).
c. Siklus Tidur
Menurut Maryunani, dalam Irianti et al., (2020). Tidur dibagi
menjadi dua siklus yaitu:
1) Tidur REM ( Tidur Aktif)
Karakteristik:
a) Ekspresi dan nadi yang tidak teratur
b) Pergerakan tubuh
c) Pergerakan mata yang cepat dan singkat
2) Tidur Non-REM (Tidak Tenang)
Karakteristik:
Terdapat 4 tahap tidur Non-REM yaitu:

a) Tahap I: Mengantuk, terjadi penurunan kesadaran terhadap dunia


luar
b) Tahap II: Mudah di bangunkan
c) Tahap III: Tidur terjadi lebih dalam, nafas dan denyut jantung
sangat stabil, otot relaksasi, gelombang otak sangat lambat
d) Tahap IV: Tidur yang paling dalam, sangat sulit di bangunkan,
kecuali dengan stimulasi yang kuat, anak dapat berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain tanpa terbangun.
10

d. Kebutuhan Tidur Bayi


Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap
lingkunganya. Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya
dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur
selama 16-20 jam sehari yang dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki
usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang.
Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira usia 3 bulan, akan
menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan pembagian
waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Semakin
usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada usia
3-6 bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan
terus berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15
jam/hari (Gong, 2009).
Siklus tidur yang lebih sering muncul pada bayi adalah tahap REM
dan menghasilkan tidur yang lebih pendek, sekitar 30% dari waktu
tidur 15 dihabiskan dalam siklus REM. Pada usia 6-12 bulan, bayi
hanya tidur siang 2 kali. Menjelang usia 1 tahun bayi hanya
memerlukan tidur siang satu kali, dan lainnya dihabiskan pada malam
hari (Gong, 2009).

e. Lama Tidur Bayi


Bayi yang baru lahir lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk tidur. Namun, pola tidurnya belum teratur dapat bangun berkali-
kali saat tidur. Lama tidur setiap bayi baru lahir akan berbeda-beda.
Namun, rata-rata 15-18 jam perhari. Ketika usianya menginjak tiga
bulan ke atas, lama tidurnya 13-15 jam per hari. Pada masa ini,
tidurnya sudah lebih nyenyak dari sebelumnya. Bagi bayi baru lahir
(Eveline & Djamaludin, 2010).
Untuk jelasnya, berikut perkiraan jam tidur bayi, meskipun pada
setiap bayi akan bisa berbeda-beda, tergantung kondisinya:
11

Perkiraan Jam Tidur Bayi

Usia Tidur Tidur Tidur Total


Pagi Siang Malam

± 0-3 bulan ± 3,5 jam ± 3,5 jam ± 9 jam ± 16 jam

± 6-9 bulan ± 2 jam ± 3 jam ± 10 jam ± 15 jam

± 9-12 bulan ± 1 jam ± 2 jam ± 10 jam ± 13 jam

(Eveline & Djamaludin, 2010)


f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur Pada Bayi

Kuantitas tidur bayi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu
untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan
kebutuhanny (Asmadi, dalam Irianti et al., 2020) Di antara faktor yang
dapat mempengaruhinya adalah:
1) Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang
dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik
tempat bayi tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk
tertidur dan tetap tertidur. Atur suasana kamar sehingga nyaman
untuk tidur yang meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu,
dan juga keadaan boksnya. Bisa meletakkan boks di dalam kamar
tidur, di samping ranjang Orang tua atau di kamar tersendiri.
Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah terjaga.
Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang
bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi
tidak nyenyak tidur. Pakailah kelambu yang bisa melindungi bayi
dari serangan nyamuk. Keadaan lampu yang sangat terang akan
membuat bayi sulit membedakan siang dan malam. Keadaan yang
gelap akan merangsang otak untuk memperoduksi melatonin,
12

hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar pineal untuk memberitahu


otak bahwa diluar hari sudah gelap.
2) Latihan fisik.
Keletihan akibat aktivitas fisik yang tinggi dapat memerlukan
lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah
dikeluarkan. Hal tersebut dapat terlihat bila bayi melakukan
aktivitas sehari-hari atau setelah melakukan pemijatan dan
mencapai kelelahan. Latihan 2 jam atau lebih dalam hal ini
pemijatan bayi yang dilakukan sebelum waktu tidur membuat
tubuh mendingan dan mempertahankan suatu keadaan kelelahan
yang dapat meningkatkan relaksasi karena pemijatan dapat
mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin.
3) Nutrisi
Faktor penting untuk memaksimalkan periode emas
pertumbuhan otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan tidur
bayi. ASI terbukti mengandung alfa protein yang cukup tinggi, alfa
protein merupakan protein utama pada whey protein yang
merupakan protein halus dan mudah dicerna.
Alfa protein kaya akan asam amino esensial yang sangat
berguna untuk tumbuh kembang bayi, terutama triptofan. Triptofan
adalah asam amino yang berperan dalam proses neurotransmitter
dan pengatur pola hidup (neurobehavioral) dimana salah satu
fungsinya adalah mengatur pola tidur. Bayi yang sulit tidur atau
sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang.
Oleh karena itu, penuhi kebutuhan makan dan minum bayi
sebelum tidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi
sering terbangun ditengah malam. Yang perlu diperhatikan,
ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam
hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (sekitar usia 6
bulan setelah masa ASI eksklusif). Sebagai gantinya, berikan air
putih jika ia memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.
13

Selain itu, memberikan makanan terlalu banyak pada bayi terutama


susu akan membuat kantong kemih kencang pada malam harinya
dan keadaan ini akan membuat bayi lebih sering terbangun.
4) Penyakit.
Menurut (Turcin, 2000; Hidayat, 2006; Perry and Potter, 2006;
Saputra, 2009). Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri,
ketidaknyamanan fisik dapat menyebabkan masalah tidur. Pada
bayi adanya gangguan atau rasa sakit pada gigi, telinga, kulit,
saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih, otot atau tulangnya
dapat mengganggu tidur bayi (Irianti et al., 2020).
5) Stres psikologis.
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada
frekuensi tidur. Hal ini disebabkan karena kondisi cemas akan
meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat
ini akan mengurangi tahap IV non REM dan REM.
6) Diet
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan seperti keju,
susu, daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah
tidur. Sebaliknya minuman yang mengandung kafein maupun
alkohol akan mengganggu tidur.
7) Gaya hidup.
Kelelahan yang dirasakan seseorang dapat pula mempengaruhi
kualitas tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah orang dapat
tidur dengan nyenyak. Sedangkan pada kelelahan yang berlebih
akan menyebabkan periode tidur REM lebih pendek.
8) Obat-obatan
Mengonsumsi Obat-obatan yang terlalu berlebihan
dikonsumsi seseorang bisa berefek menyebabkan tidur, ada pula
yang sebaliknya mengganggu tidur. Mengonsumsi obat-obatan
disarankan harus dengan resep dokter.
14

3. Konsep Dasar Baby Spa


a. Pengertian Baby Spa
Baby Spa adalah suatu upaya kesehatan yang menggunakan
pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan
menggunakan kombinasi antara swim (berenang), gym (senam), dan
massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan
tubuh, dan untuk aktivitas fisik yang ditujukan pada bayi. Perawatan
baby spa adalah jenis perawatan relaksasi, sehingga dapat membuat
kondisi bayi rileks, tenang, tidak rewel, dan aktif bergerak. Sehingga
bias meningkatkan kualitas tidur dan menyusui (Roesli, dalam
Royhanaty et al., (2018)).
Baby Solus Per Aqua (Baby SPA) dapat diartikan sebagai
rangkaian kegiatan yang diberikan kepada bayi dengan tujuan untuk
relaksasi pada bayi. Melalui kegiatan spa, bayi dapat merasakan
relaksasi karena ketika lahir bayi harus beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya. Bayi yang berada selama sembilan bulan terlindung di
perut ibu yang gelap dan hangat, sedangkan ketika lahir harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan yang berada diluar Rahim seperti,
menghadapi suhu dingin. Selain itu, relaksasi pada bayi bukan hanya
untuk menghilangkan stress, tetapi merupakan hal yang penting bagi
proses tumbuh kembang anak (Kurniawati et al., 2020).
Permenkes 1205/X/2004 spa, menyatakan bahwa SPA dalam
pelayanan kesehatan adalah treatment yang mencakup promotif dan
preventif. SPA disini lebih diarahkan untuk perawatan yang mencakup
body (fisik),mind (pikiran), spirit (jiwa), supaya tercapai kedamaian
dan relax (kenyamanan). SPA adalah suatu upaya kesehatan tradisional
dengan pendekatan holistik, berupa perawatan menyeluruh kepada
bayi menggunakan kombinasi keterampilan hidroterapi ,Baby Massage
(pijat bayi), aromaterapi, dan ditambahkan pelayanan makanan,
minuman sehat, serta aktivitas fisik (Battya & Nurhaeni, 2021)
15

b. Manfaat Baby Spa

Manfaat Baby Spa Menurut Galenia MCC, (2014) adalah:


1) Lama dan frekuensi tidur teratur, pengenalan terhadap lingkungan,
serta ketenangan emosi yang lebih baik. Bayi yang dipijat selama
kurang lebih 15 menit akan merasa lebih santai, tidur lebih lelap,
dan lebih lama. Apabila bayi tidur lelap, perkembangan dan
pertumbuhan bayi akan semakin baik.
2) Merangsang dan menyeimbangkan hormon kortisol dan oksitosin.
Hormon kortisol adalah hormon penyebab stres. Penurunan
hormon kortisol akan membuat bayi lebih riang dan tidak suka
menangis. Hormon oksitosin akan meningkat sehingga dapat
menimbulkan rasa nyaman dan kasih sayang.
3) Memperbaiki sistem imunitas bayi sehingga membuat bayi lebih
sehat.
4) Memperbaiki daya tahan tubuh bayi
5) Menstimulasi enzim-enzim yang ada di perut sehingga penyerapan
nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal.
6) Merangsang hormon yang berpengaruh dalam meningkatkan nafsu
makan bayi yaitu hormon gastrin dan insulin yang berperan penting
dalam proses penyerapan makanan. Bila produksi kedua hormon
ini meningkat maka penyerapan makanan dan nafsu makan juga
akan meningkat sehingga berat badannya akan naik.
7) Memperlancar peredaran darah dan membantu menguatkan otot-
otot bayi.
8) Mencegah bayi mengalami kembung dan kolik.
9) Mempengaruhi perkembangan motorik kasar yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh dengan otot-
otot besar, seperti otot lengan atau tungkai. Salah satu stimulasi
motorik kasar yang bisa dilakukan yaitu bayi dalam posisi
mengambang pada saat berenang yang memungkinkan eksplorasi
16

tubuh sekaligus sehingga otot-otot akan terlatih dan terstimulasi


secara optimal.
10) Mempengaruhi perkembangan motorik halus yang berhubungan
dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan
koordinasi mata dan tangan. Stimulasi bisa dilakukan dengan cara
kegiatan bermain secara rutin.
11) Mempengaruhi perkembangan otak secara optimal. Stimulasi bias
dilakukan dengan cara dipijat. Sentuhan pada pijatan akan
merangsang saraf dan otot untuk disampaikan ke otak sehingga
merangsang tumbuh kembang fisik dan otak yang lebih
baik.Semakin sering bagian otak tersebut mendapat stimulasi maka
sinapsis akan sering diaktifkan sehingga menjadi semakin kuat.
12) Mempengaruhi personal sosial yang dalam hal ini adalah interaksi
sosial.
13) Mempengaruhi kemampuan berbahasa yang mencerminkan
kemampuan intelektual atau kecerdasannya. Komunikasi nonverbal
sangat penting karena membantu perkembangan sel sensorik.
Stimulasi bisa dilakukan pada saat memijat, ibu sebaiknya
mengajak bayi berbicara dengan menerangkan kegiatan yang
dilakukan, diiringi dengan ekspresi muka seperti tersenyum dan
tertawa.
14) Menyehatkan organ tubuh bayi dan mengoptimalkan kemampuan
organ sensoris, seperti indra peraba, penciuman,
penglihatan,pendengaran serta keseimbangan yang berkembang
pesat dalam usia emas.
15) Menstimulasi enzim-enzim yang ada di perut sehingga penyerapan
nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal.
16) Berenang dapat meningkatkan keseimbagan dan koordinasi karana
gravitasi air tidak terlalu besar sehingga bisa melatih otot-otot lebih
efektif.
17) Berenang dapat membuat bayi semakin aktif bergerak.
17

c. Usia Yang Dianjurkan dalam Baby Spa

Sejumlah ahli menyatakan untuk pijat bayi sebaiknya dilakukan


setelah bayi melewati usia 3 bulan ketika fisik bayi tidak lagi terlalu
lemah untuk dipijat namun ada pula ahli lain yang menyarankan
pemijatan dilakukan mulai usia bayi beberapa minggu dengan alasan
pijatan dapat membantu bayi melewati masa transisi dari dalam rahim
ke dunia luar. Usia 0-18 bulan dianggap tepat untuk melakukan baby
spa. Bayi juga memiliki sepasang reflek yang dapat membuat mereka
berenang dengan baik, yaitu reflek menyelam (dive reflek) dan reflek
berenang (swim reflek). Refleks menyelam yang disebut juga respon
bradycardic, menyebabkan bayi untuk menahan nafas mereka dan
membuka mata mereka ketika terendam.Reflek berenang bayi ada
sampai bayi berumur sekitar 6 bulan, bayi yang ditempatkan di air
akan menggerakkan lengan dan kakinya. Ketika berenang, reflek
berenang dan reflek menyelam keduanya terlibat (Galenia, 2019)
Adapun berdasarkan urutan umur adalah sebagai berikut:
1) Bayi umur 0-1 bulan
Untuk bayi umur 0-1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan yang
lebih mendekati usapan-usapan halus. Perlu diingat bahwa sebelum
tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah
perut.
2) Bayi umur 1-3 bulan
Untuk bayi umur 1-3 bulan, disarankan diberi gerakan halus
disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat, dan jangan
memijat bayi terlalu kuat dengan durasi yang lama.
3) Bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun
Untuk bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun, disarankan agar seluruh
gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang lebih
meningkat. agar lebih memberikan efek pada bayi. Total waktu
pemijatan disarankan sekitar 15 menit (Galenia, 2019)
18

d. Produk dan Perlengkapan dalam Baby Spa

Adapun produk yang digunakan adalah sebagai berikut:


1) Minyak Pijat
2) Sabun
3) Sampo
4) Minyak Telon
5) Hair Lotion
6) Baby Lotion atau Baby Cream
7) Bedak
8) Baby Cologne (Galenia, 2019).
Adapun Perlengkapan yang harus disiapkan adalah:
1) Alas pijat (massage bed)
2) Handuk
3) Bak mandi atau bathtub atau mini pool
4) Pelampung (neck ring, rompi)
5) Mainan (Galenia, 2019).

e. Tahapan Baby Spa


1) Baby Massage
a) Pengertian Baby Massage
Pijat adalah teknik yang menyentuh dan menekan bagian
tubuh untuk mempengaruhi syaraf dan otot agar mengendur
sehingga dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan
fungsinya. Pijat Bayi adalah Terapi tertua untuk sentuhan yang
dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan
kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak dahulu kala
dimana sentuhan adalah indra pertama ketika bayi memberikan
reaksi. Pemijatan sangat bermanfaat untuk memperlancar
peredaran darah, meningkatkan rasa percaya diri terhadap
orang tua, mengurangi depresi dan ketegangan, menstimulasi
19

pertumbuhan dan perkembangan dan yang terpenting


mempererat ikatan kasih sayang antar orang tua dan buah
hatinya (Battya & Nurhaeni, 2021).
Pijat bayi adalah melakukan penekanan pada bagian tubuh
untuk melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar yang
dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi. Seni pijat
adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan tangan. Pijat
meliputi manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh dengan
tujuan pengobatan serta istilah yang digunakan untuk
menggambarkan gerakan manipulasi tertentu dari jaringan
lunak tubuh.Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa pijat bayi adalah suatu terapi sentuhan pada seluruh
bagian tubuh bayi untuk melemaskan otot sehingga peredaran
darah pada tubuh menjadi lancar (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Massage
Manfaat pijat bayi menurut Parenting, dalam Battya &
Nurhaeni, (2021) adalah sebagai berikut:
(1) Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta bisa
mengingatkan bayi akan rasa nyaman.
(2) Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan
makan lebih baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.
(3) Mempererat kedekatan (bonding) antara anak dan orangtua,
serta membuat bayi merasa nyaman.
(4) Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi
terlihat lebih sehat. Bayi yang sering dipijat jarang
mengalami kolik, sembelit, dan diare.
(5) Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi
tubuhnya lebih baik.
(6) Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta
membuatnya lebih tahan terhadap infeksi dan berbagai
masalah kesehatan lain.
20

(7) Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih
riang dan bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantram.
Secara umum, anak-anak jarang mengalami masalah
psikologis atau emosional.
c) Gerakan Baby Massage
Gerakan pijat Baby Massage dimulai dari bagian
kaki,perut,tangan, dada, dan punggung. Pijat kaki dan tangan,
yaitu untuk menguatkan otot, tulang, merangsang saraf
motorik, dan itu juga di samping menghilangkan ketegangan
dan dapat memperlancar peredaran darah (Galenia, 2019).

Kaki
(1) Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki
adalah bagian paling tidak sensitif. Oleh karena itu, kaki
merupakan tempat terbaik untuk memulai pijatan.
Pertama, peganglah kaki bayi pada pangkal paha.

(2) Kemudian gerakan tangan kebawah secara bergantian


seperti sedang memerah susu sapi. Gerakan ini disebut
perahan india. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali.

(3) Kemudian remas kaki dengan kedua tangan.


21

(4) Setelah itu buat gerakan seperti memeras mulai dari


pangkal paha sampai ujung kaki. Lakukan gerakan ini
selama 15 kali.

(5) Pijatlah telapak kakinya menggunakan kedua ibu jari


secara bergantian

(6) Lakukan pijatan ini dari arah tumit perbatasan jari kaki.
Lakukan sebanyak 60 kali.

(7) Pegang pergelangan kaki dengan tangan kiri.


22

(8) Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan kanan,


lakukan juga pemijatan pada jari-jari kaki dengan gerakan
memilin.

(9) Pegang pergelangan kaki dengan tangan kanan. Tekan


ujung telapak kaki dengan ibu jari, sedangkan telunjuk
menekan bantalan kaki atau bagian bawah jari.Lakukan
hal ini selama 5 detik.

(10) Lalu pindahkan telunjuk kebagian tengah telapak


kaki.Lakukan gerakan ini selama 5 detik
23

(11) Gerakan selanjutnya adalah thumb press.Tekan-tekan


telapak kaki si kecil dengan menggunakan kedua ibu jari
bunda.

(12) Lakukan dengan lembut pada bagian bawah, tengah, atas,


tengah, dan kembali ke bawah. Lakukan ini sebanyak
empat kali putaran.

(13) lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari pada punggung


kaki, dari jari kaki kearah pergelangan kaki. Lakukan ini
sebanyak 60 kali.

(14) Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran-lingkaran kecil


di sekeliling pergelangan kaki dan mata kaki. Lakukan
dengan lembut sebangak 60 kali.
24

(15) Langkah selanjutnya adalah swedish milking atau perahan


cara swedia. Gerakan seperti memerah susu sapi ini sama
seperti Indian milking, tetapi lakukan dari pergelangan
kaki menuju pangkal paha. Lakukan sebanyak 15 kali

(16) Lakukan gerakan memilin atau rolling dari pangkal paha


ke arah bawah sebanyak 8 kali.

(17) Lakukan semua gerakan pada kaki lainnya

(18) Jangan lupa, usap kedua kaki si kecil dengan tekanan


lembut dari paha kearah pergelangan kaki. Ini merupakan
gerakan akhir untuk bagian kaki
25

Perut
(1) Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengusap dari dada ke bawah perut, bergantian dengan
tangan kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 30 kali.

(2) Letakan satu tangan di atas perut, kemudian tangan yang


lain mengusap dari dada kearah perut sebanyak 15 kali.

(3) Open book. Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri
pusar perut dan gerakan kearah samping kiri dan kanan.

(4) Sun and moon. Sun,Pertama-tama buat lingkaran penuh


searah jarum jam dengan tangan kiri.
26

(5) Kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah


membentuk gambar matahari) lakukan gerakan ini
beberapa kali.

(6) Setelah gerakan sun kemudian disusul dengan gerakan


moon. Gerakan ini, yaitu membuat gerakan setengah
lingkaran. Gunakan tangan kanan dan mulai dari bagian
kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi.

(7) Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan


kiri selalu membuat bulatan penuh (sun/matahari)

(8) Sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah


lingkaran (moon/bulan)
27

(9) Langkah selanjutnya adalah pijat I Love You. Gerakan ini


berfungsi untuk menjegah kolik pada sikecil

(10) Untuk gerakan Love, pijatlah perut bayi membentuk huruf


"L" terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas. kemudian
dari kiri atas ke kiri bawah.

(11) Selanjutnya adalah gerakan You. Pijatlah perut bayi


membentuk huruf "U" terbalik, mulai dari kanan bawah
(daerah usus buntu) ke atas.

(12) Kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri


bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 4 (empat) putaran.
28

(13) Gerakan selanjutnya adalah walking fingers atau jari-jari


berjalan. Letakkan ujung jari-jari salah satu tangan bunda
pada perut bayi bagian kanan

(14) Lakukan gerakan seperti berjalan dengan menggunakan


jari-jari dari perut bagian kanan ke bagian kiri. Ulang
sebanyak 6-7 kali. Gerakan ini berfungsi untuk
mengeluarkan gelembung-gelembung udara pada perut si
kecil.

Dada
(1) Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan
di tengah dada bayi.

(2) Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher.


29

(3) Kemudian ke samping di atas tulang selangka.lakukan


gerakan ini secara lembut.

(4) Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk love dan


kembali ke ulu hati.

(5) Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai dengan


tangan ka membuat gerakan memijat menyilang dari tengah
dada ke arah kanan, dan kembali ke perut kiri.

(6) Kemudian tangan kiri dari tengah dada ke arah bahu


kiri,lakukan gerakan ini secara lembut.
Tangan
30

(1) Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke


bawah sebanyak 10 kali. Namun, jika terdapat
pembengkakan kelenjar daerah ketiak, sebaiknya gerakan
ini tidak dilakukan.

(2) Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan otot pada


tangan kiri dengan gerakan milking atau perahan cara India.
Lakukan sebanyak 20 kali.

(3) Selanjutnya adalah gerakan seperti meremas tangan si


kecil, mulai dari pangkal tangan sampai ke ujung tangan
sebanyak 6-7 kali.

(4) Pijatlah punggung tangan menggunakan kedua ibu jari


bunda secara bergantian, mulai dari arah pergelangan ke
jari-jari tangan. Lakukan sebanyak 40 kali.
31

(5) Gerakan ke pergelangan jari jari tangan bayi. Masih dengan


ibu jari, buatlah lingkaran lingkaran kecil di sekeliling
pergelangan tangan lakukan sebanyak 60 kali.

(6) Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda, lakukan juga
pemijatan pada jari-jari tangan dengan gerakan memilin.

(7) Lakukan gerakan memilin atau rolling pada tangan dari


pangkal tangan ke pergelangan sebanyak 8 kali.

(8) Lakukan seluruh gerakan pada tangan lainnya,dan lakukan


secara lembut.
32

Muka
(1) Untuk memijat daerah muka tidak perlu menggunakan
minyak pijat.

(2) Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada pertengahan


dahi.

(3) Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai dari tengah


dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika
dahi, lakukan sebanyak 10 kali.

(4) Letakkan kedua ibu jari di antara kedua alis mata.


33

(5) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata.

(6) Kemudian diatas kelopak mata,mulai dari tengah,lakukan


sebanyak empat kali.

(7) Gerakan selanjutnya, letakkan kedua ibu jari pada


pertengahan alis Kemudian tekan ibu jari dari pertengahan
alis.

(8) Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan


membuat gerakan ke samping lalu ke atas seolah membuat
bayi tersenyum. Lakukan sebanyak enam kali.

(9) Letakkan kedua ibu jari di atas mulut di bawah sekat


hidung. Gerakkan kedua ibu jari dari tengah ke samping
sebanyak 10 kali.
34

(10) Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu dan pijat ke arah
samping sebanyak 10 kali.

(11) Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran lingkaran


kecil di daerah rahang bayi.

(12) Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan


tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan
kiri.
35

Punggung

(1) Tengkurapkan bayi melintang di depan dengan kepala


sebelah.

(2) Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di sebelah kanan.


punggung bayi, pijatlah sepanjang punggung bayi dengan
gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan.

(3) Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat bayi, lalu


kembali lagi pada leher.

(4) Gerakan selanjutnya, pegang pantat bayi dengan tangan


kanan dan dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke
bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan
pantat bayi.
36

(5) Buat gerakan melingkar kecil jari bunda, batas tengkuk


sampai ke pantat di punggung menggunakan jari sebelah
kiri dan kanan.

(6) Buatlah gerakan lingkaran-lingkaran kecil di daerah


punggung bagian bawah.

(7) Terakhir, buat gerakan menggaruk dari pangkal leher ke


arah bawah sampai pantat si kecil.

Gambar 1 Gerakan Baby Massage


37

2. Baby Gym
a) Pengertian Baby Gym
Senam bayi (baby gym) merupakan latihan untuk
membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan sistem
saraf dan motorik bayi secara optimal. Melalui baby gym,
kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat.
Dengan senam bayi kita juga bisa mengetahui perkembangan
yang salah pada bayi secara dini, sehingga kita dapat
melakukan tindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh
normal (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Gym
Adapun manfaat Baby Gym adalah sebagai berikut:
(1) Menguatkan otot-otot dan persendian.
(2) Meningkatkan perkembangan motorik.
(3) Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
(4) Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
(5) Meningkatkan ketahanan tubuh.
(6) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
(7) Meningkatkan kewaspadaan.
(8) Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
(9) Memudahkan pergerakan pada bayi
(10) Memperlancar peredaran darah
(11) Menguatkan jantung.
(12) Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini, adanya
gangguan atau hambatan pertumbuhan dan perkembangan.
(13) Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari
lingkungan.
(14) Memberi bayi kesempatan bereksplorasi dengan bagian
tubuhnya sendiri (Battya & Nurhaeni, 2021).
38

c) Sayarat Melakuakn Baby Gym


Battya & Nurhaeni, (2021). Meyatakan syarat untuk melakukan
Baby GYM adalah sebagai berikut:
(1) Bayi berusia minimal 3 bulan.
(2) Bayi dalam keadaan sehat.
(3) Otot kepala dan leher bayi sudah kuat.
(4) Bayi tidak dalam keadaan lapar.
(5) Bayi tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare,
kejang kejang atau penyakit lain yang disarankan dokter
tidak melakukan banyak aktivitas.
(6) Bayi sudah selesai makan satu jam lalu.
(7) Jangan memaksa bayi melakukan posisi dan gerakan
tertentu
d) Gerakan Baby Gym

Gerakan Baby Gym untuk bayi 3-5 bulan :


Posisi telentang
Gerakan 1:
(1) Pegang jari-jari tangan bayi.
(2) Gerakkan kedua lengannya menyilang di atas dada,lalu
kembalikan ke samping tubuhnya.
(3) Lakukan secara bergantian letak lengan yang saling
menyilang.
39

Gerakan 2:

(1) Pegang jari-jari tangan bayi. Rasakan genggaman


tangannya pada ibu jari Anda.
(2) Rentangkan lengan kirinya setinggi bahu dan sejauh
mungkin ke arah atas. Gerakkan kembali ke samping tubuh.
(3) Lakukan gerakan ini secara bergantian antara lengan kiri
dan lengan kanan. Masing-masing 3-5 ulangan.

Manfaat gerakan 1 dan 2 posisi telentang:


(1) Melatih genggaman tangan bayi makin kuat.
(2) Meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu dan
punggung atas.
(3) Melenturkan otot untuk digerakkan ke segala arah.

Posisi tengkurap
Gerakan 1:
(1) Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi kanan.
(2) Tekuk tungkai kanannya.
(3) Luruskan lengan kanan bayi seperti hendak mengambil
mainan di sisi kanan.
(4) Bantu dengan tangan Anda yang menekan dan mendorong
bokong dan punggung bayi secara perlahan-lahan.
(5) Lakukan gerakan secara perlahan
(6) Parhatikan bayi nyaman
40

Manfaat gerakan 1 posisi tengkurap:


(1) Melatih bayi meraih dalam posisi menyilang.
(2) Melatih perubahan berat badan dalam posisi menyilang.
(3) Menstimulasi gerakan berguling (rolling) ke arah perut.
(4) Koordinasi tangan dan mata.
Gerakan 2:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang kedua tungkai bawah bayi di daerah betis dengan
ibu jari Anda pada bagian depan dan keempat jari lainnya
di bagian belakang.
(3) Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas dengan perut
tetap menempel di alas. Lakukan bergantian dengan tungkai
kiri.

Gerakan 3:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki kiri sampai
telapak kakinya menapak.
41

(3) Kembalikan ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan


kaki kirinya.

Gerakan 4:
(1) Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling
menempel.
(2) Buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi dalam kaki tetap
menempel satu sama lain.
(3) Lakukan gerakan seperti buka tutup.

Manfaat gerakan 2-4 posisi tengkurap:

(1) Meningkatkan kekuatan otot perut meningkatkan kekuatan


tulang belakang bagian bawah.
(2) Menambah kemampuan gerak serta kelenturan otot tubuh
bayi.
(3) Meningkatkan kekuatan sendi pada bayi
(4) Melatih keseimbagan tubuh bayi
(5) Meningkatkan gerakan tubuh bayi secara dini

Gerakan Baby Gym untuk bayi 6 - 8 bulan:


42

Gerakan 1:
(1) Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
(2) Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta
lututnya.
(3) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas,
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.
(4) Turunkan kepalanya hingga kembali menyentuh alas.

Manfaat:
(1) Melatih dan menguatkan otot leher serta kepala bayi.
(2) Melatih otot lengan, otot kaki, otot batang tubuh, dan otot
perut.
(3) Merangsang aktivitas otot-otot yang digunakan untuk
duduk.
Gerakan 2:
(1) Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
(2) Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta
lututnya.
(3) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat sehingga
posisi bayi menjadi setengah duduk.
(4) Memiringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara
bergantian.
(5) Lakukan secara perlahan
(6) Pastikan bayi tidak rewel
43

Manfaat :
(1) Melatih dan menguatkan otot-otot samping tubuh bagian
atas.
(2) Melatih otot perut dan bagian belakang punggung
Gerakan 3:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan.
(3) Letakkan kedua ibu jari di atas punggungnya, di antara
kedua tulang belikat.
(4) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas,
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.
(5) Memiringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara
bergantian.

Gerakan 4
(1) Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan Anda.
Letakkan kedua ibu jari Anda di atas punggungnya, di
antara kedua tulang belikat.
44

(3) Aturlah sedemikian rupa sehingga kedua lengan atas bayi


lurus dan digunakan untuk menopang tubuh bagian atas.
(4) Dorong tubuhnya ke depan dengan bertumpu pada kedua
lengannya,sehingga tubuhnya membebani kedua lengannya.
Tahan 10-20 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi.

Gerakan 5:
(1) Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan Anda.
(3) Letakkan kedua tangan Anda di antara dada dan perutnya.
(4) Angkat seluruh tubuh bayi dan biarkan dia menopang berat
tubuhnya dengan kedua lengannya.
(5) Gerakkan tubuhnya ke depan sehingga berat tubuh bayi
benar-benar ditopang kedua lengannya.

Manfaat gerakan 3-5:


(1) Menguatkan kedua lengan bayi, juga otot perut serta otot
batang tubuhnya.
(2) Menguatkan sendi bahu dan sendi lengan.
(3) Merangsang kekuatan otot lengan.
Gerakan Baby Gym untuk bayi 9 - 10 bulan:
Gerakan 1:
45

(1) Letakkan bayi di atas alas dengan posisi jongkok di atas


kedua kakinya.
(2) Biarkan tubuhnya ditopang dengan cara bertumpu pada
kedua lengannya dan posisi sikunya lurus.
(3) Angkat dan turunkan bokongnya sehingga tumpuan tubuh
berganti-ganti ke depan dan belakang.

Manfaat gerakan 1:
(1) Menguatkan lengan, perut, panggul dan batang tubuh bayi.
(2) Melatih keseimbangan tubuhnya pada saat duduk.
(3) Mempersiapkan si kecil belajar merangkak.
Gerakan 2:
(1) Letakkan bayi di atas alas dengan posisi duduk bersila.
(2) Biarkan kedua tangannya bertumpu miring ke sisi kiri.
(3) Perhatian tubuh bayi dengan muka menghadap kedepan
(4) Pegang bayi pada kedua sisi panggulnya sambil Anda
(5) dorong dan tekan tubuhnya ke arah depan.
(6) Lakukan gerakan yang sama dengan kedua tangannya
bertumpu miring ke sisi kanan.
(7) Lakukan gerakan ini secara bergantian, ke sisi kiri dan
kanan.
(8) Lakukan gerakan secara perlahan
46

Gerakan 3:

(1) Duduklah di lantai bersama bayi, di atas alas. Atur


sedemikian rupaagar bayi dalam posisi jongkok.
(2) Tekan dan dorong tubuh Anda bagian atas ke tubuh bayi ke
arah depan.
(3) Biarkan bayi menopang tubuhnya dengan menggunakan
lengannya yang mengarah ke depan.
(4) Lakukan gerakan secara lembut
(5) Lakukan sesuai kemampuan bayi

Manfaat gerakan 2 dan 3:

(1) Menguatkan otot panggul, tungkai dan lengan.


(2) Melatih keseimbangan tubuh pada waktu bayi berjongkok.
(3) Melatih keseimbagan pada waktu bayi merangkak
(4) Mempersiapkan bayi belajar merangkak dan berdiri

Gerakan Baby Gym untuk bayi 11-12 bulan:

Gerakan l a:
47

(1) Duduklah di lantai dengan salah satu kaki Anda ditekuk.


(2) Biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
(3) Naikkan paha anda secara perlahan-lahan sehingga bayi
menjadi berdiri (foto samping).

Gerakan 1 b:
(1) Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke
depan dan ke belakang
(2) Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya
secara bergantian.

Manfaat gerakan 1 a dan b:


(1) Merangsang bayi belajar berdiri.
(2) Melatih keseimbangan bayi pada waktu berdiri.
(3) Melatih dan menguatkan otot-otot tungkai bawah.
(4) Melatih menguatkan sendi bayi
Gerakan 2:
(1) Duduklah di lantai dengan alas. Biarkan bayi berdiri di
depan Anda.
(2) Pegang lututnya dengan satu tangan agar tetap dalam posisi
lurus.
48

Manfaat gerakan 2:
(1) Melatih keseimbangan bayi, merangsang bayi belajar
berjalan.
(2) Menguatkan tungkai bawah.
Gerakan 3:
(1) Duduklah dan biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
(2) Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda
kedepan dan ke belakang.
(3) Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya

Gambar 2 Gerakan Baby Gym


Manfaat gerakan 3:
(1) Melatih keseimbangan bayi, Merangsang bayi belajar
berjalan
(2) Menguatkan tungkai bawah
Catatan :
(1) Direntang bayi usia berikutnya bayi boleh melakukan
gerakan -gerakan di usia sebelumnya.
(2) setiap gerakan dilakukan 3-5 kali ulangan (Battya &
Nurhaeni, 2021).
49

3. Baby Swimming
a) Pengertian Baby Swimming
Dasar fisiologi terapi air yaitu berasal dari air dingin dan air
hangat. Air dingin dapat merangsang pembuluh darah untuk
mengirim darah ke organ dalam, sedangkan air hangat akan
menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah
menjadi lancar dan segala jenis racun serta sisa-sisa zat
metabolik dalam tubuh akan terbuang bersama aliran darah.
Bayi mengalami banyak gerak dan proses metabolisme di dalam
tubuhnya sehingga organ di dalam tubuh akan terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Swimming
Adapun manfaat Baby Swimming adalah sebagai berikut:
(1) Berenang akan merangsang gerakan motorik bayi, sehingga
otot-otot bayi akan berkembang dengan baik, pertumbuhan
badan meningkat dan tubuh menjadi lentur.
(2) Bayi yang berenang akan memiliki keseimbangan tubuh
lebih baik
(3) Berenang dapat meningkatkan IQ (kecerdasan berfikir) dan
konsentrasi.
(4) Berenang dapat menjadi sarana bermain yang
menyenangkan bayi.
(5) Berenang juga dapat meningkatkan pola kualitas tidur siang
maupun malam.
(6) Berenang juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi
(Battya & Nurhaeni, 2021).
c) Tahapan Baby Swimming
Beberapa tahapan yang dilakukan setelah pemijatan yaitu
berenang. Sebelum berenang lakukan beberapa hal persiapan
yaitu :
50

(1) Isi kolam renang dengan air hangat dengan suhu kurang
lebih 31-32 derajat celcius.Kolam renang yang digunakan
dapat menggunakan kolam renang portable atau permanen.
(2) Pastikan bayi dalam keadaan senang, tidak rewel atau tidak
menangis.
(3) Pasangkan neck ring atau pelampung leher pada si kecil
sebelum berenang.

(4) Pastikan klip berada di belakang kepala dan dagu si kecil


berada pada cekungan yang ada pada neck ring.

(5) Masukkan si kecil perlahan-lahan ke dalam air. Gerakkan


tangan dan kakinya di dalam air.

(6) Biarkan si kecil berenang dan menggerakkan seluruh


anggota tubuhnya (Galenia, 2019)

Gambar 3 Gerakan Baby Swim


51

B. Kerangka Teori

Baby Spa

Baby Massage Baby Gym Baby Swim

Meransang hormon Meransang hormon Meransang hormon


endorfin endorfin kortisol dan oksitosin

 Bayi Rileks  Membuat bayi


 Mengurangi efek
 Memperlancar merasa ceria
stress yang
peredaran darah  Meningkatkan IQ
dialami bayi
 Meningkatkan  Menghilagkan
 Menjalin
kenyamanan pada stres pada bayi
kedekatan antara
bayi
ibu dan bayi.  dan menciptakan
 Menurunkan relaksasi pada
hormone stress. bayi.

1. Lingkungan
2. Latihan Fisik
3. Nutrisi Kualitas Tidur Bayi Baik
4. Penyakit
5. Stres Psikologis
6. Diet Gambar 4 Kerangka Teori

7. Gaya Hidup
8. Obat-obatan

Sumber: (Galenia, 2019);(Irianti et al., 2020);(Battya & Nurhaeni, 2021).


52

C. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

Baby Spa Kualitas Tidur Bayi


z Usia 3-12 bulan

Gambar 5 Kerangka Konsep


D. Hipotesis

Ho= Diduga tidak ada hubungan antara Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi
usia 3-12 bulan.
Ha= Diduga ada hubungan antara Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi usia
3-12 bulan.

E. Penelitian Sejenis
Table 1 Penelitian Sejenis

Keterangan (Abdullah & (Candraini & (Rohmah et al.,


Haisah, 2022) Fitriana, 2019) 2016)

Topik Efektivitas Baby Spa Perbedaan kualitas Efektifitas Baby Spa


Penelitian terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 Terhadap Lama Tidur
tidur bayi umur 5-12 bulan yang dilakukan Bayi Usia 3-4 Bulan.
bulan. Baby Spa dan yang
tidak dilakukan Baby
Spa.

Desain Quasi Experimen Quasi Experimen Quasi Experimen

Variabel Baby Spa Baby Spa Baby Spa

Subjek Bayi usia 5-12 bulan Bayi usia 3-12 bulan Bayi Usia 3-4 bulan

Tempat wilayah kerja Pustu Dhian Baby Spa Desa Di Bpm Bidan Siti
Malawei Kota Minomartani Fatimah Kota Cimahi
Sorong Provinsi Kabupaten Sleman
Papua Barat. Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Experimen atau percobaan
(Eksperiment Research), yang bertujuan untuk mengetahui suatu pengaruh
yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu (Sugiyono,
2019)
Penelitian Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini,
menggunakan pendekatan rancangan pra-experimental design yaitu suatu
penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan untuk mengetahui
efektivitas Baby Spa terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby Spa Tahun 2023.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pengukuran (observasi) yaitu
One Group Pretest Postest untuk melihat efektivitas Baby Spa terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023.
Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02

01 : Observasi sebelum diberikan perlakukan Baby Spa


X : Perlakuan (baby spa)
02 : Observasi sesudah dilakukan Baby Spa

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa kota
Pekanbaru pada bulan Februari sampai April 2023.

53
54

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n
Baby Spa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2019).

Pada penelitian ini pengambilan sampel dengan mengunkan rumus


sampel (Nursalam, 2017)yaitu:

. . p. q
N=
( -1) p. q

Keterangan:

N : Besar Sampel
N : Besar Populasi
: Standar deviasi normal digunakan 1,96 sesuai dengan derajat
kemaknaan 95%
P : Propersi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada
populasi apabila tidak diketahui propersi atau sifat tertentu, maka
p= 0,5
Q : 1-p = 0,05
: Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang di inginkan (0,05)

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :


55

. . p. q
n=
( -1) p. q

20. . 0,5. 0,05


n=
( 20 - 1 ) 0,5. 0,05

20. 3,84. 0,025


n=
0,0025 ( 19 ) 3,84 0,025

1,92
n=
0,0475 0,096

1.92
n=
0,143

n = 13

Untuk menghindari terjadi kesalahan, maka peneliti menetapkan


kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi
1) Ibu yang mempunyai anak usia 3-12 bulan
2) Memahami bahasa Indonesia
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Mau di wawancarai
b. Kriteria eklusi
1) Bayi yang sedang sakit saat penelitian
2) Responden yang tidak memahami bahasa Indonesia
3) Responden yang tidak mau di wawancarai

D. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbagan tertentu (Sugiyono, 2019).
56

E. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

1. Variabel Penelitian
Variabel Independen: Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen terikat (Sugiyono, 2019).Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Baby Spa.
Variabel Dependen: Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan.
2. Definisi Oprasional
Tabel 2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Oprasional Alat Cara Ukur Skala Hasil Ukur


Ukur
Variabel
Independen
1. Baby Spa Stimulasi yang SOP Wawancara Nominal 1=Dilakuan Baby
diberikan kepada Dan Massage,
bayi berupa: kuesioner Baby Gym,Baby
Baby Massage: Swim.
Stimulasi yang 0=Tidak ada
diberikan dengan dilakukan
teknik memijat bayi
Baby GYM:
Stimulasi dengan
Melakukan gerakan-
gerakan senam pada
bayi.
Baby Swim:
Stimulasi yang
diberikan dengan
teknik berenang
pada bayi.
57

Variabel
Dependen
2. Kualitas Hasil jawaban orang Lembar Mengisi Ordinal Nyenyak, jika:
tidur bayi 3- tua terhadap kuesioner kuesioner Bayi tidur malam
12 bulan kuesioner tentang kualitas ≥ 9 jam,
kualitas tidur bayi tidur bayi Terbangun ≤ 3
kali,Lama
terbagunnya ≤ 1
jam,
Bayi tidak rewel
saat bangun pagi.
Tidak nyenyak,
jika:
Bayi tidur malam
≤ 9 jam,
Terbangun ≥ 3
kali,Lama
terbagunnya ≥ 1
jam
Bayi rewel saat
bangun pagi.

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung terhadap sasaran. Data primer didapat melalui observasi
secara langsung dari responden mengenai kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan sebelum dan sesudah dilakukan Baby Spa.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari orang lain atau
data yang diperoleh secara tidak langsung. Data yang diperoleh
peneliti didapat dari Praktek di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa.
58

2. Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah:

a. Peneliti mengidentifikasi calon responden penelitian dan menjelaskan


maksud dan tujuan penelitian.
b. Responden yang setuju akan diberikan informed consent dan
dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan.
c. Pada kelompok intervensi responden diminta mengamati kualitas tidur
bayinya 1 hari (1X24 jam) sebelum Baby Spa (pretest). Responden
diminta untuk mengingat kualitas bayi dan mengisi pada lembar
observasi.
d. Responden diminta mengamati lama dan frekuensi tidur bayinya 1 hari
(1x24 jam) sesudah dilakukan baby Spa.
e. Responden mengembalikan lembar observasi sesudah dilakukan Baby
Spa (posttest) pada hari berikutnya atau peneliti menghubungi
responden untuk mengetahui hasil post test.
f. Data yang didapatkan kemudian akan diperiksa kelengkapan datanya,
dicatat, diolah dan dilakukan analisa data.

G. Pengolahan Data
Data hasil penelitian yang telah terkumpul, kemudian dilakukan
pengolahan data yang meliputi langkah-langkah berikut ini:

1. Editing
Editing merupakan proses pemeriksaan dan penyuntingan seluruh
data yang terkumpul. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan kelengkapan
kuesioner apakah sudah lengkap dengan jumlah sampel dan telah
ditetapkan.
2. Coding
Coding merupakan proses mengubah data berbentuk kalimat menjadi
bilangan atau angka. Coding dilakukan untuk mempermudah dalam
memasukkan data ke program komputer.
59

3. Entry Data
Entry Data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah
berbentuk angka ke program komputer. Data yang dimasukkan berupa
data hasil penelitian kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu
Mom n Baby Spa.
4. Cleaning
Pada proses ini, dilakukan pemeriksaan kembali seluruh data untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan maupun ketidaklengkapan
data,sehingga apabila ditemukan kesalahan dapat segera dilakukan
perbaikan (Notoatmodjo, 2018).

H. Analisis Data
Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
variabel yang diteliti adalah variabel independen. Berdasarkan penelitian ini
maka uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat.

1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang digunakan pada tiap-tiap
variabel hasil penelitian dengan menghitung persentase hasil penelitian
untuk mengetahui hasil yang nantinya akan digunakan sebagai tolak ukur
pembahasan dan kesimpulan (Notoatmodjo, 2018)
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan terhadap dua variabel yaitu variabel bebas dan
terikat yang diduga berhubungan dengan menggunakan uji Chi-square
yang tingkat kepercayaannya adalah 95% (a = 0,05) dan menggunakan
program komputer SPSS (Notoatmodjo, 2018).
a. Jika p value < a = (0,05) artinya ada hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat.
b. Bila p value > a = (0,05) artinya tidak ada hubungan antara kedua
variabel.
60

I. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian
No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 Pembuatan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Perbaikan Proposal
4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data Analisis

6 Penulisan Skripsi

7 Ujian Skripsi

J. Etika Penelitian

1. Prinsip menghormati harkat martabat manusia (respect for persion)


Saya selaku peneliti akan menghormati hak-hak responden yang
terlibat dalam penelitian, termasuk diantaranya hak untuk membuat
keputusan untuk terlibat dalam penelitian dan hak untuk dijaga
kerahasiaannya berkaitan dengan data yang diperoleh selama penelitian.
2. Prinsip berbuat baik (beneficence)
Adapun manfaat yang diperoleh responden dalam penelitian ini
adalah sebagai bahan evaluasi bagi responden tentang Baby Spa terhadap
kualitas tidur bayi. Penelitian ini bebas dari eksploitasi karena penelitian
sudah mempertimbangkan manfaat penelitian.
3. Prinsip keadilan (Justice)
Dalam hal ini, peneliti akan memperlakukan responden secara adil
dan tidak membeda-bedakan berdasarkan ras, agama, atau status sosial
ekonomi(Notoatmodjo,2018).
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, V. I., & Haisah. (2022). Efektifitas Baby Spa Terhadap Kualiatas Tidur
Bayi Umur5-12 Bulan. 4, 140–147.
Badrus, R. A., & Khairoh, M. (2019). Effleurage Massage Aromatherapy
Lavender Sebagai Terapi Kualitas Tidur Malam Ibu Hamil (C. J. Publishing
(ed.)).
Battya, A. A., & Nurhaeni, A. (2021). Baby and Mom Massage (L. kursus dan
Pelatihan (ed.)). Pusat Pengembanhan Involusi Kesehatan.
Candraini, E. T., & Fitriana, L. B. (2019). Perbedaan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-
12 Bulan yang Dilakukan Baby Spa dan Tidak Dilakukan Baby Spa. Jurnal
Ilmu Keperawatan Anak, 2(2), 59.
Eveline, & Djamaludin, N. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. PT
WahyuMedia.
Fauziah, A., & Wijayanti, H. N. (2018). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan
Berat Badan Dan Kualitas Tidur Bayi Di Puskesmas Jetis Yogyakarta.
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 6(2), 14–19.
Galenia, M. (2019). Baby Spa Sentuhan Cinta Optimalkan Tumbuh Kembang
Anak (1st ed.). Penebar Plus+.
GaleniaMCC. (2014). Home Baby "Spa Sentuhan Ajaib Intuk Optimaklan
Kecedasan Anak dan Tumbuh Kemabang Anak.
Gong, G. (2009). Ayo Bangun denagn Bugar Karna Tidur yang Benar. Jakarta.
Herman. (2020). the Relationship of Family Roles and Attitudes in Child Care
With Cases of Caput Succedeneum in Rsud Labuang Baji, Makassar City in
2018. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(2), 49–52.
Irianti, B., Karlinah, N., Hakameri, C. S., & Wahyuni, R. S. (2020). Efektivitas
Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi (M. & A. Halid (ed.)).
Kurniawati, A., Nurdianti, D., & N, R. (2020). Pengaruh Teknik Baby Solus Per
Aqua (Baby Spa) Terhadap Berat dan Panjang Badan Bayi 3-6 Bulan. Jidan
(Jurnal Ilmiah Bidan), 8(1), 1–6.
Ningsih, E. S., Susila, I., Darwati, L., Idayanti, T., Sarliana, Kustini, Admasari,
Y., Mayasari, B., Zubaidah, R., & Jamir, F. (2022). Kumpulan Asuhan
Kebidanan (Rizmedia P).
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Prajayanti, H., Baroroh, I., & Artanti, S. (2018). Hubungan antara Frekuensi Baby
Spa dengan Pola Tidur pada Bayi Usia 6-12 bulan di Klinik Almawadah 2
Day Care Kabupaten Batang. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan,
Vol 4, 141–146.
Rizema. (2011). Tips Sehat Dengan Pola Tidur Tepat dan Cerdas.
Rohmah, S., Astuti, I., & Rosyeni, Y. (2016). Efektifitas Baby Spa Terhadap
Lama TIdur Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPM BIdan Siti Fatimah Kota Cimahi
Tahun 2016. Vol 2(02), 74–80.
Royhanaty, I., Putri, G. O. M., & Sary, H. (2018). Manfaat Baby Spa Dalam
Meningkatkan Kualitas Tidur Dan Menyusui. Prosiding Seminar Nasional
Unimus, 1, 1–9.
Sari, R. (2022). Pengaruh Baby Spa terhadap kualitas tidur usia 5-6 bulan. 10,
14–24.
Simanungkalit, H. M. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pola Tidur Bayi Usia
0-6 Bulan. Mahakam Midwifery Journal (MMJ), 3(2), 18–23.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuntitatif,kualitatif, dan R&D. Alfabeta,
CV.
Widodo, A., & Afrina, D. N. (2013). Efetivitas Baby Spa Terhadap Lamanya
Tidur Bayi 3-4 Bulan. Fisioterapi, 1–10.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-12
BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA TAHUN 2023

Kode Kuesioner :

Alamat :

Hari/Tanggal :

Berikan Tanda √ pada pernyataan dibawah ini


I. Identitas Bayi

1 Nama Bayi :

2 Umur :

3 Tanggal Lahir :

4 Berat Badan :

5 Tinggi Badan :

6 Jenis Kelamin :

II. Faktor-faktor yang mempengaruhi

1. Linkungan : Baik

Buruk

2. Nutrisi : Seimbang

Tidak seimbang

3. Status Kesehatan : Sehat

Sakit
III. Kualitas Tidur Bayi Sebelum Dilakukan Baby Spa

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah bayi tidur malam ≤ 9 jam ?


2 Apakah bayi tidur malam terbangun ≥ 3 kali ?
3 Apakah bayi terbangun lamanya ≥ 1 jam pada
malam hari

IV. Kualitas Tidur Bayi Sesudah Dilakukan Baby Spa

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah bayi tidur malam ≤ 9 jam ?


2 Apakah bayi tidur malam terbangun ≥ 3 kali ?

3 Apakah bayi terbangun lamanya ≥ 1 jam pada


malam hari ?
MASTER TABEL

No Nama Umur TB BB Faktor-faktor yang mempengaruhi


Bayi Lingkungan Nutrisi Status Kualitas Tidur Bayi Kualitas Tidur Bayi Keterangan
Kesehatan Sebelum Baby Spa Sesudah Baby Spa
1 Baik Buruk Seimbang Tidak Seimbang Sehat Sakit 1 2 3 1 2 3
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN BABY SPA
No Langkah Baby Spa Ya Tidak
1 Pijat Bayi
● Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki
adalah bagian paling tidak sensitif. Oleh karena itu,
kaki merupakan tempat terbaik untuk memulai pijatan.
Pertama, peganglah kaki bayi pada pangkal paha.
 Kemudian gerakan tangan ke bawah secara bergantian
seperti sedang memerah susu sapi.

● Gerakan ini disebut perahan india. Lakukan gerakan


ini sebanyak 15 kali.
● Kemudian remas kaki si kecil dengan kedua tangan.

● Setelah itu buat gerakan seperti memerah mulai dari


pangkal paha sampai ujung kaki. Lakukan gerakan ini
selama 15 kali.
● Pijatlah telapak kalinya menggunakan kedua ibu jari
bunda secara bergantian.
● Lakukan pijatan ini dari arah tumit ke
perbatasan jari kaki. Lakukan sebanyak 60 kali.
● Pegang pergelangan kaki dengan tangan kiri.
Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan kanan,
lakukan juga pemijatan pada jari-jari kaki dengan
gerakan memilin.
● Pegang pergelangan kaki dengan tangan kanan. Tekan
ujung telapak kaki dengan ibu jari, sedangkan telunjuk
menekan bantalan kaki atau bagian bawah jari.
Lakukan hal ini selama 5 detik.
● Lalu pindahkan telunjuk ke baagian tengah telapak
kaki. Lakukan gerakan ini selama 5 detik
● Gerakan selanjutnya adalah thumb press. Tekan-tekan
telapak kaki si kecil dengan
menggunakan kedua ibu jari.
● Lakukan dengan lembut pada bagian bawah, tengah,
atas, tengah, dan kembali ke bawah. Lakukan ini
sebanyak empat kali putaran.
● lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari pada
punggung kaki, dari jari kaki ke arah pergelangan
kaki. Lakuin ini sebanyak 60 kali.
● Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran- lingkaran
kecil di sekeliling pergelangan kaki dan mata kaki.
Lakukan dengan lembut sebanyak 60 kali.
● Langkah selanjutnya adalah swedish milking atau
perahan cara swedia. Gerakan seperti memeras susu
sapi ini sama seperti indian milking, tetapi lakukan
dari pergelangan kaki menuju pangkal paha. Lakukan
sebanyak 15 kali.
● Lakukan gerakan memilin atau rolling dari pangkal
paha ke arah bawah sebanyak 8 kali.
● Lakukan semua gerakan pada kaki lainnya.

● Jangan lupa, usap kedua kaki si kecil dengan tekanan


lembut dari paha ke arah pergelangan kaki. Ini
merupakan gerakan akhir untuk bagian kaki
● Water wheel A :
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengusap dari bawah perut, bergantian dengan tangan
kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 30 kali

● Water wheel B:
● Letakan satu tangan di atas perut, kemudian tangan
yang lain mengusap dari dada ke arah perut sebanyak
15 kali.
● Open book
Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar
perut dan gerakan ke arah samping kiridan kanan.
● Sun and moon
Pertama-tama buat gerakan sun, yaitu membuat satu
lingkaran penuh searah jarum jam dengan tangan kiri
● Kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari) lakukan gerakan ini
beberapa kali.
● Setelah gerakan sun kemudian disusul dengan gerakan
moon. Gerakan ini, yaitu membuat gerakan setengah
lingkaran. Gunakan tangan kanan dan mulai dari bagian
kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi.
● Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan
kiri selalu membuat bulatan penuh (sun/matahari)
● Sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan
setengah lingkaran (moon/bulan).
● Langkah selanjutnya adalah I Love You. Gerakan ini
berfungsi untuk mencegah kolik pada si kecil. Pijatlah
perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf
"l"
● Untuk gerakan Love, pijatlah perut bayi membentuk
huruf "L" terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas.
kemudian dari kiri atas
ke kiri bawah.

● Selanjutnya adalah gerakan You. Pijatlah perut bayi


membentuk huruf "U" terbalik, mulai dari kanan bawah
(daerah usus buntu) ke atas.
● Kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri
bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 4 (empat)
putaran.
● Gerakan selanjutnya adalah walking fingers atau jari-
jari berjalan. Letakkan ujung jari-jari salah satu tangan
bunda pada perut bayi bagian kanan.
● Lakukan gerakan seperti berjalan dengan
menggunakan jari-jari dari perut bagian kanan ke
bagian kiri. Ulang sebanyak 6-7 kali. Gerakan ini
berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung
udara pada perut si kecil.
● Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak
tangan bunda di tengah dada bayi.
● Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher

● Kemudian ke samping di atas tulang selangka

● Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk love dan


kembali ke ulu hati.
Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai dengan
tangan ka membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada ke arah b kanan,dan kembali ke perut kiri

● Kemudian tangan kiri dari tengah dada ke arah bahu


kiri.
● Setelah itu, kembali ke perut bagian kanan. Lakukan
bergantian sebanyak 14 kali
● Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas
ke bawah sebanyak 10 kali. Namun, jika terdapat
pembengkakan kelenjar daerah ketiak, sebaiknya
gerakan ini tidak dilakukan.
● Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan otot pada
tangan kiri dengan gerakan milking atau perahan cara
India. Lakukan sebanyak 20 kali.
● Selanjutnya adalah gerakan seperti memeras tangan si
kecil, mulai dari pangkal tangan sampai ke ujung
tangan sebanyak 6-7 kali.
● Pijatlah punggung tangan menggunakan kedua ibu jari
bunda secara bergantian, mulai dari arah pergelangan ke
jari-jari tangan. Lakukan sebanyak 40 kali.
● Gerakan ke pergelangan jari jari tangan bayi bunda.
Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran lingkaran kecil
di sekeliling pergelangan tangan lakukan sebanyak 60
kali.
● Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda, lakukan
juga pemijatan pada jari-jari tangan dengan gerakan
memilin.
● Lakukan gerakan memilin atau rolling pada tangan dari
pangkal tangan ke pergelangan sebanyak 8 kali
● Lakukan seluruh gerakan pada tangan lainnya.

● Untuk memijat daerah muka tidak perlu


menggunakan minyak pijat. 2. Letakkan jari-jari kedua
tangan bunda pada pertengahan dahi.
● Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada pertengahan
dahi.
● Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai dari
tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah
menyetrika dahi, lakukan sebanyak 10 kali.
● Letakkan kedua ibu jari bunda di antara kedua alis
mata.
● Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut
pada alis mata.
● Kemudian di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke
samping, lakukan sebanyak empat kali
● Gerakan selanjutnya, letakkan kedua ibu jari bunda
pada pertengahan alis.
● Kemudian tekan ibu jari bunda dari
pertengahan alis.
● Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan
membuat gerakan ke samping lalu ke atas seolah
membuat bayi tersenyum. Lakukan sebanyak enam
kali.
● Letakkan kedua ibu jari bunda di atas mulut di bawah
sekat hidung.
● Gerakkan kedua ibu jari bunda dari tengah ke
samping sebanyak 10 kali.
● Letakkan kedua ibu jari bunda di tengah dagu dan
pijat ke arah samping sebanyak 10 kali.
● Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran
lingkaran kecil di daerah rahang bayi.
● Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan
dan kiri.
● Tengkurapkan bayi melintang di depan bunda dengan
kepala sebelah.
● Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di sebelah
kanan. punggung bayi, pijatlah
sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan.
● Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat bayi,
lalu kembali lagi ke leher.
● Gerakan selanjutnya, pegang pantat bayi
dengan tangan kanan dan dengan tangan kiri, mulai
dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan
kanan yang menahan pantat bayi.
● Ulangi gerakan memijat punggung tadi, tetapi kali ini
tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan
dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.
● Buat gerakan melingkar kecil jari bunda, batas
tengkuk sampai ke pantat di punggung menggunakan
dari sebelah kiri dan kanan
● Buatlah gerakan lingkaran lingkaran kecil di daerah
punggung bagian bawah
● Kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah
pantat.
● Terakhir, buat gerakan menggaruk dari pangkal leher
ke arah bawah sampai pantat si kecil
2 Senam Bayi

● Sebelum melakukan renang, sebaiknya dilakukan


pemanasan pada si kecil.
● Gerakkan tangan kanan si kecil ke arah atas sehingga
ketiaknya terbuka, sedangkan tangan kiri ditaruh di
depan dada. Lakukan delapan kali dan bergantian pada
tangan lainnya.
● Lakukan gerakan membuka dan menutup tangan
didepan dada sebanhyak 18 kali
● Selanjutnya adalah gerakan silang. Taruh tangan si
kecil di depan dada, berguna antara tangan kiri dan
kanan.
● Tekuk kaki sehingga dengkul berada di perut,
bersamaan dengan itu lengan kanan sehingga bertemu
dengan bayi. hitungan dan juga sebaliknya sebanyak
delapan hitungan.
● Tekuk kedua kaki sehingga dengkul menyentuh perut.
Lakukan gerakan ini kaki kanan dan kaki kiri
bergantian delapan kali. Kemudian lakukan dengan
kanan dan kaki kiri bersamaan.
● Lakukan gerakan kaki kiri menyilang pada kaki kanan
dan sebaliknya, juga sebanyak delapan hitungan
● Angkat kedua kaki si kecil membentuk sudut 90
derajat. Lakukan sebanyak delapan hitungan.
3 Renang Bayi

 Pasangkan neck ring atau pelampung leher pada si kecil


sebelum berenang
 Pastikan klip berada di belakang kepala dan dagu si
kecil berada pada cekungan yang ada pada neck ring.
 Masukkan si kecil perlahan-lahan ke dalam air.
Gerakkan tangan dan kakinya di dalam air.
 Biarkan si kecil berenang dan menggerakkan seluruh
anggota tubuhnya
Lampiran 3

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING I

Nama : Nini Suriani


Nim : 19101031
Judul : Efektivitas Baby Spa Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023
Pembimbing 1 : Berliana Irianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb
Program Studi : S1 Kebidanan

No Tanggal Bimbingan Saran / Masukan Paraf KET


1 4 November 2022 Perbaiki judul
2 7 November 2022 Acc judul
3 17 November 2022 Perbaikan Bab 1
4 7 Desember Perbaikan Bab I-III
Tambah Literatur
5 27 Desember Bab II Mandeley
Bab III, Sampel,
Analisis dada,
Kuesioner, dan Master
Tabel.
6 24 Januari 2023 Acc Proposal
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING II

Nama : Nini Suriani


Nim : 19101031
Judul : Efektivitas Baby Spa Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Di Anaku Kamiyu Mom n Baby Spa
Tahun 2023
Pembimbing 1 : Riza Febrianti, S.SiT., Bd.,M.Keb
Program Studi : S1 Kebidanan

No Tanggal Bimbingan Saran / Masukan Paraf KET


1 4 November 2022 Acc Judul
2 28 November 2022 Proposal Bab 1-III
3 29 November 2022 Proposal Bab 1-III
4 14 Desember 2022 Perbaikan Proposal
5 24 Januari 2023 Acc Proposal

13

Anda mungkin juga menyukai