SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Kebidanan
Judul Tugas Akhir : Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi Menyusu Bayi 1-3
Bulan di PMB Bidan Fera S di Kabupaten Bandung Tahun
2023
Nama Mahasiswa : Santa Claudia Sibarani
NPM : F622101
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Menyetujui :
Intan Karlina, S.S.T., Bd., M.Keb. Nidya Ikha Putri, S.S.T., M.Biomed.
i
PENGESAHAN
ii
PERNYATAAN
iii
Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali
Program Studi Sarjana Kebidanan
2023
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
v
4. Nidya Ikha Putri, S.S.T., M.Biomed, selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan bimbingan dan arahan pada penulis dalam penyelesaikan proposal.
5. Seluruh dosen Institut Kesehatan Rajawali Bandung yang telah memberkali
ilmu, nasehat dan bimbingan selama menjalani pendidikan di Institut
Kesehatan Rajawali Bandung selama ini.
6. Orang tua, suami dan keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan,
semangat baik moril maupun materil sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali
Bandung yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan semangatnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk hasil yang lebih baik lagi.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
3.8 Etika Penelitian......................................................................................53
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................55
4.1 Hasil Penelitian......................................................................................55
4.2 Pembahasan...........................................................................................57
4.3 Keterbatasan Penelitian.........................................................................62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................63
5.1 Simpulan................................................................................................63
5.2 Saran......................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65
LAMPIRAN...........................................................................................................67
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Takaran ASI Perah pada Bayi Usia 0-6 Bulan.......................................10
Tabel 3.1 Definisi Operasional...............................................................................55
Tabel 4. 1 Uji Normalitas Data Durasi Menyusui Sebelum dan Sesudah dilakukan
Pijat Bayi.............................................................................................54
Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Durasi Menyusui Sebelum di Pijat pada Bayi 1-3
Bulan di PMB Bidan Fera S di Kabupaten Bandung Tahun 2023......55
Tabel 4. 3Distribusi Frekuensi Durasi Menyusui Sesudah di Pijat pada Bayi 1-3
Bulan di PMB Bidan Fera S di Kabupaten Bandung Tahun 2023......55
Tabel 4. 4 Tabulasi silang Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Durasi Menyusui pada
Bayi 1-3 bulan di PMB Bidan Fera S di Kabupaten Bandung Tahun
2023.....................................................................................................56
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2020 sebesar 66,90%, tahun 2021 sebesar 69,61% dan tahun 2022 sebesar
69,72% (Pusat Data Statistic Bali, 2023).
Hasil Data Statistic Jabar pada tahun 2023 menyatakan bahwa ibu
menyusui di Jawa Barat memberikan air susu ibu secara eksklusif cakupan
sebanyak 77 % sampai bayinya berusia 3 bulan namun, jumlahnya menurun,
salah satu penyebabnya karena ibu bekerja. Artinya sudah cukup lumayan ibu
menyusui bayinya secara eksklusif sampai usia 3 bulan).
Pijat bayi berpengaruh terhadap durasi menyusu yang dilakukan di
Klinik Wanasari Medika Karawang dengan menggunakan rancangan waktu
dengan kelompok pembanding. Data dikumpulkan menggunakan lembar
checklist. Sampel penelitian yang digunakan adalah 50 orang dan hasilnya
adalah rata-rata peningkatan durasi menyusui kelompok bayi yang tidak
diberikan pijat 1,48 menit. Sedangkan kelompok bayi yang diberikan pijat
memiliki rata-rata peningkatan sebesar 4,84 menit (Natalian, 2022)
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ritonga NJ
tahun 2020 di BPM Puskesmas Langsa Lama menunjukan bahwa durasi lama
menyusui bayi berbeda- beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan
menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu
pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya
masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu bahwa sebelum dan
sesudah dipijat bayi menghasilkan maka dapat disimpulan dalam penelitian ini
bahwa ada Pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusui pada bayi
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roesti (2013)
Durasi yang baik saat menyusui sebaiknya 20-30 menit (Roesli, 2013). Waktu
menyusui yang terlalu singkat atau <5 menit menyebabkan kandungan nutrisi
dalam ASI yang diperoleh bayi kurang lengkap, karena komponen lemak
dalam ASI yang sangat berguna untuk proses pertumbuhan bayi utamanya
dalam meningkatkan berat badan bayi tidak akan keluar dalam menit-menit
pertama menyusui melainkan nutrient tersebut hanya akan keluar setelah bayi
disusui dalam waktu >5 menit.Sebuah data menunjukan masih banyak
(86,6%) bayi yang menyusui kurang <5 menit. Data lain menunjukan bayi
3
sarat otak yang bekerja untuk daerah leherke bawah sampai dada dan rongga
perut) dalam menggerakkan sel peristaltic untuk mendorong makanan ke
saluran pencernaan, sehingga bayi lebih cepat lapar atau ingin makan karena
pencernaannya semakin lancer (Falikhah dan Hidayat,2017).
Permasalahan dalam pemberian ASI antara lain, tingkat pendidikan,
pernikahan, dan tingkat pengetahuan ibu sangat terkait dengan pemberian ASI
eksklusif; namun, multiparitas, paparan media, atau pendidikan ayah juga
sangat berpengaruh selain itu pendapatan rumah tangga, dan status pekerjaan
Ibu juga salah satu faktor kunci dalam mendukung praktek menyusui, serta
ketahanan pangan merupakan masalah karena nurtisi penting untuk mereka
dalam masa menyusui (Dwi, 2023).
TINJAUAN PUSTAKA
9
10
b. Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang
atau sama dengan 37 minggu hingga 42 minggu tanpa
memperhatikan berat badan lahir (259 sampai 293 hari).
c. Bayi lebih bulan adalah bayi dengan kelahiran pada usia kehamilan
mulai 42 minggu atau lebih (Lestari, 2014).
d) Pijat bayi
14
dengan jadwal yang ketat, bayi perlu disusui bila memperlihatkan tanda
lapar atau paling tidak setiap 2 jam. Bayi baru lahir harus disusui 8
sampai 12 kali setiap 24 jam, sampai puas, biasanya 10 hingga 15 menit.
Setiap menyusui sebaiknya menghabiskan satu payudara dan untuk
menyusui berikut pada payudara lainnya. Pada minggu minggu awal
setelah lahir, bayi harus dibangunkan untuk menyusui bila telah 4 jam
tidak menyusui. Hal tersebut akan merangsang ibu untuk
memproduksi ASI yang
lebih banyak. Selanjutnya, bayi akan lebih terjadwal rutin.
Oleh karena ASI lebih mudah dicerna dibandingkan susu
formula,maka bayiyang menyusu terlihat minum lebih sering
dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.(IDAI, 2013)
Umumnya, bayi kehilangan 5 hingga 9 persen dari berat badan
saat lahir di minggu pertamanya. Lalu berat badannya akan bertambah
lagi saat mereka berusia 2 minggu. Sebagai patokannya,berat badan bayi
biasanya naik 142-284 gram tiap minggu di bulan pertama (setelah
minggu ke-2). Di bulan ke-2 dan ke-3, ia harus menambah berat badan
sekitar 142-227 gram tiap minggu. Sedangkan di bulan ke-3 sampai
ke-6, ia harus menambah 146–128 gram tiap minggu. Lalu, mulai usia
6-12 bulan, si kecil harus menambah berat sebanyak 28–85 gram
seminggu, di bulan pertama, frekuensi bayi buang air besar sebanyak 3
kali sehari. Feses berwarna kuning cerah di hari ke-5 setelah
kelahirannya. Frekuensi buang air besar akan berkurang saat ia berumur
1 bulan. Lalu saat iamulai PASI di usia 6 bulan, frekuensi buang air
besarnya akan lebihteratur, setidaknya sekali dalam sehari.
Setiap 2-3 jam sekali dan 8-12 kali setiap hari. Di usia ini, bayi
masih sangat sering menyusu dan ini cukup sering membuat Ibu khawatir
karena merasa bayi tidak cukup mendapatkan ASI. Sering menyusu bukan
berarti bayi tidak cukup dapat ASI. Karena ukuran perut bayi sangat kecil,
dibutuhkan berkali-kali menyusu untuk mengisi perutnya.
2) Usia 2-5 bulan
Setiap 2,5-3,5 jam sekali dan 7-9 kali setiap hari. Semakin besar
bayi, ia akan semakin jarang menyusu. Ia akan semakin pintar untuk
mengosongkan payudara saatmenyusu.
3) Usia 6 bulan ke atas
Setiap 5-6 jam sekali dan 4-5 kali setiap hari (Ismawati, 2023).
ASI dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Ketika bayi tumbuh,
mereka akan menjadi lebih efisien saat menyusu sehingga durasi
menyusui berkurang.
Beberapa ibu lebih memilih menyusui satu sisi, yaitu bayi hanya
menyusu dada satu payudara setiap kali menyusui. Payudara pertama
yang diberikan harus ditukar pada setiap menyusui untuk memastikan
bahwa tiap payudara menerima rangsangan yang seimbang dan sama-
sama dikosongkan. Jika Bayi tampaknya disusui dengan cukup dan
keluaran urine juga cukup namun pertambahan berat badan tidak
memuaskan, ibu bisa menukar payudara terlalu cepat atau durasi
menyusui yang terlalu singkat.(Lawdermilk, 2013)
Bayi disusui sesuai keinginan bayi (on demand). Bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mampu
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung
akan kosong dalam waktu 2 jam. Menyusui yang dijadwal akan
berakibat kurang baik. Isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangaan
produksi berikutnya. (Sudargo,2021)
Durasi menyusu yang baik 20-30 menit, apabila lebih dari 1 jam
lihat perlekatan dan kemungkinan bayi hanya mengempeng. Lemak pada
ASI didapatkan pada hindmilk (susu akhir). Bayi mendapatkan
kebutuhan energinya sebagian besar dari lemak. Karena itu penting
sekali untuk membiarkan bayi menyusu pada satu payudara sampai
habis dan baru dipindahkan ke payudara satunya apabila bayi masih
menginginkannya. Menghentikan bayi yang sedang menyusu akan
mengurangi lemak yang didapatkan, dengan demikian bayi tidak
mendapat cukup energi. Selain itu menghentikan bayi yang menyusu
bisa menyebabkan hipergalaktia. Kejadian hipergalaktia bisa muncul
karena ibu memberikan ASI dalam waktu sebentar (5-10 menit) pada
satu sisi dan kemudian pindah ke payudara lain. Akibatnya pengosongan
payudara tidak optimal dan bayi mendapat sejumlah besar foremilk yang
banyak mengandung laktosa dan sedikit hindmilk yang banyak
20
c. Mempercepat Myelinasi
Myelinasi merupakan proses perbaikan system saraf ketika
jaringan saraf tertutup lemak yang disebut myelin. Stimulasi pada
kulit melalui sentuhan pijat dapat mempercepat proses perbaikan
system saraf tersebut.
d. Dapat menstimulasi dan membantu systempencernaan.
Bayi yang dipijat akan mengalami peningkatan tonus nervus
vagus- nya (saraf otak ke 10). Kondisi ini membuat kadar enzim
penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap
sari makanan pun menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang
lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar. Oleh karena itu,
bayiakan lebih sering menyusui.
e. Memperkuat massa otot
Pijatan terhadap bayi sangat baik untuk menguatkan otot
bayi.
f. Memperkuat system imun.
Pijat secara signifikan meningkatan jumlah sel pembunuh
alami (Riset Touch Research Institute, Florida) yaitu sekelompok sel
darah putih yang bisa membunuh berbagai tipe sel yang terinfeksi
virus.
g. Meningkatkan indera-indera sensorik
h. Membuat bayi lebih sehat
Pijatan mampu membuat bayi lebih sehat. Jadi bayi akan
jarang mengalami kolik. Kolik biasa ditandai dengan tangis bayi
melengking. Selain itu, pemijatan juga dapat melegakan saluran
nafas yang menyempit karena asma. Hal ini karena pijatan juga
berfungsi mampu mengurangi perasaan gelisah dan depresi sehingga
serangan asma berkurang.
i. Membantu pertumbuhan
Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan
akan lebih baik dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi premature,
30
berat badan bisa bertambah hingga 47% di banding jika tidak dipijat.
j. Membuat bayi tenang
Pijatan dapat meningkatkan kesiagaan (alertness) dan
tangisnya berkurang. Apabila bayi jarang menangis makan terjadi
peningkatan berat badan da meningkatnya aktivitas neurotransmitter
seperti perbaiki kondisi psikis, berkurangnya kadar hormone stress
dan bertambahnya kadar serotonin (Dewi, 2020).
k. Meningkatkan produksi ASI
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijat
bayinya mampu memproduksi ASI perah lebih banyak dibandingkan
kelompok kontrol. Pada saat menyusui bayinya. Mereka merasa
kewalahan karena ASI terus – menerus menetes dari payudara yang
disusukan. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI peras
sehingga periode waktu pemberian ASI peras secara eksklusif dapat
ditingkatkan, khususnya oleh ibu – ibu karyawati.
3) Bulan-matahari
Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan
kiri mulaidari perut sebelah kanan bawah (daerah usus
buntu) keatas, kemudian kembali kearah kanan bawah
(seolah membentuk gambar matahari (M)) beberapa kali.
Gunakan tangan kanan untuk membentuk gerakan
setengahlingkaran mulai dari bagian kanan nawah perut bayi
sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar
bulan (B)) Lakukan kedua gerakan ini bersama- sama.tangan
kiri selalu membuat Gerakan bulatan penuh (matahari)
sedangkan tangankanan akan membuat Gerakansetengah
lingkaran (bulan)
4) Gerakan I-Love-U
“I”, Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke
bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan
membentuk huruf “I”.“Love”, pijatlah perut bayi
membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri
atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. “You”, pijatlah
perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan
bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri,ke
bawah, danberakhir di perut kiri bawah.
5) Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi
bagiankanan. Gerakan jarijari anda pada perut bayi dari
bagiankanan ke bagian kiri gunamengeluarkan gelembung-
gelembung udara.
37
c. Dada
1) Jantung Besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di
tengah dada bayi/ulu hati. Buat gerakan keatas sampai
kebawah leher, kemudian kesamping diatas tulang selangka,
lalu kebawah membentuk bentuk jantung dan kembali ke ulu
hati.
2) Kupu-Kupu
Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu,
dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat
menyilang dari tengah dada atau ulu hati ke arah bahu kanan
dan kembali ke ulu hati. Gerakkan tangan kiri ke bahu kiri dan
kembali ke ulu hati.
38
d. Tangan
1) Memijat Ketiak (armpits)
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas
ke bawah. Perlu di ingat, kalau terdapat pembengkakan
kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak
dilakukan.
2) Perahan Cara India
Arah pijatan cara India ialah pijatan yang menjauhi
tubuh. Guna pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau
melemaskan otot. Peganglah lengan bayi bagian pundak
dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft
ball,tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi. Gerakan
tangan kanan mulai dari bagian pundak ke
arahpergelangantangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari
pundak ke arah pergelangan tangan. Demikian seterusnya,
gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian
dan berulang- ulang seolah memerah susu sapi.
3) Peras dan putar (squeeze and twist)
Cara lain adalah dengan menggunakan kedua tangan
secara bersamaan. Peras dan putar lengan bayi dengan
lembutmulai dari pundak ke pergelangan tangan.
39
4) Membuka Tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari
pergelangantangan kearah jarijari.
5) Putar Jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah
ujung jaridengan gerakan ke arah jari- jari
6) Punggung Tangan
Letakkan tangan bayi diantara kedua tangan. Usap
punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-
jari dengan lembut.
7) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle)
Peraslah sekeliling pergelangan tangandengan ibu jari
dan jari telunjuk.
8) Perahan Cara Swedia
Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelangan
tangan kearah badan. Pijatan ini berguna untuk mengalirkan
darah ke jantungdan paru-paru.. Gerakan tangan kanan dan
kiri secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan
bayi kearah pundak. Lanjutkan dengan pijatan dari
pergelangan kiribayi kearah pundak.
9) Gerakan menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan
kedua telapak tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari
pangkal lengan menuju ke arah pergelangan tangan/jari-jari.
40
e. Muka
1) Dahi : menyetrika dahi (Open Book)
Letakkan jari-jari kedua tangan pada pertengahan
dahi. Tekankanjari-jari dengan lembut mulai dari tengah
dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika
dahi atau membuka lembaran buku. Gerakkan ke bawah ke
daerah pelipis, buatlah lingkaran- lingkaran kecil di daerah
pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di
bawah mata.
2) Alis : Menyetrika Alis
Letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis mata.
Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke
samping seolah menyetrika alis.
41
3) Hidung : Senyum I
Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis.
Tekankan ibu jari dari pertengahan kedua alis turun melalui
tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke
samping dan ke atas seolahmembuat bayi tersenyum.
4) Mulut Bagian Atas : Senyum II
Letakkan kedua ibu jari di atas mulut di bawah sekat
hidung. Gerakkan kedua ibu jari dari tengah ke samping dan
ke ataske daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
5) Mulut Bagian Bawah : Senyum III
Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu. Tekankan
dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke
samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat
bayi tersenyum.
6) Lingkaran Kecil di Rahang (small circles around jaw)
gerakakn dilakukan dengan jari kedua tangan membuat
gerakan lingkaran- lingkaran kecil didaerah rahang bayi
7) Belakang Telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.
Gerakan kearah pertengahan dagu di bawah dagu.
f. Punggung
1) Gerakan Maju Mundur (Kursi Goyang)
Tengkurapkan bayi melintang di depan dengan kepala
di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan. Pijatlah sepanjang
punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan
kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi,
lalu kembali lagi ke leher.
2) Gerakan Menyetrika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan. Dengan
tangan kiri pijatlah mulai dari leher kebawah sampaibertemu
dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah
menyetrika punggung.
3) Gerakan Menyetrika dan mengangkat kaki
Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini
tangankanan memegang kaki bayi dan gerkan dilanjutkan
sampai ke tumit kaki bayi
4) Gerakan Melingkar
Dengan jari-jari kedua tangan, buatlah gerakan-
gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun
ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai
pantat. Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah
leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
5) Gerakan Menggaruk
Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan
anda pada punggung bayi. Buatlah gerakan menggaruk ke
bawah memanjang sampai ke pantat bayi.
43
Faktor Bayi
Isapan bayi
Kondisi kesehatan bayi
Faktor Ibu :
Fisik ibu ( usia, paritas, kelainan
endokrin, bentuk dan kondisi
puting susu, kondisi kesehatan, Durasi
perokok, peminum alkohol, menyusu
penggunaan kontrasepsi
hormonal, asupan nutrisi dan
cairan)
METODE PENELITIAN
0₁ X 0₂
Keterangan:
0₁ : Kelompok sebelum diberi perlakuan (pretest)
0₂ : Kelompok sesudah diberi perlakuan (post test)
X : Pemberian pijat bayi 1-3 bulan)
45
46
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambildari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
dapat representative (mewakili) (Sugiyono, 2022). Pada penelitian
eksperiment, penelitian yang sukses adalah dengan ukuran sampel
kecil antara 10 sampai dengan 20 responden (Rianto 2018).
Berdasarkan jumlah populasi pada tahun 2023 dan pendapat
tersebut di atas maka sampel yang direncanakan dalam penelitian ini
sebanyak 30 bayi.
49
∑ 𝑋ᵢ 1
𝑋= = ( X1 + X2 +......+ Xn )
𝑛 𝑛
Keterangan:
X : Mean atau Rata-rata
Ʃ : Jumlah
Xn : Variabel ke n
𝑑
t=1+ t = Nilai
𝑠/√𝑛
t hitung
𝑑 = Rata-rata selisih nilai 1 dan 2
𝑠 = Simpangan baku selisih (beda)
𝑛 = Ukuran atau besaran sampel
1) Jika nilai t > tabel atau nilai t < nilai alpha (0,05) maka Ho
ditolak artinya terdapat hubungan.
2) Jika nilai t ≤ tabel atau nilai t > nilai alpha (0,05) maka Ho
diterima artinya tidak terdapat hubungan (Riyanto, 2015)
b. Uji Wilcoxon.
Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi
normal maka penelitian akan menggunakan uji wilcoxon dengan
menggunakan program SPSS Versi 27 for Window apabila data
berdistribusikan tidak normal (p value < α ), maka menggunakan.
55
57
58
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Univariat
a. Gambaran durasi menyusui pada bayi usia 1-3 bulan
sebelum dilakukan pijat di PMB Bidan Fera S di Kabupaten
Bandung
Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata durasi
menyusui sebelum pijat 4,51 dari 30 responden dengan durasi
menyusu pijat bayi berada durasi minimal 2,68 menit dan
maksimal 7,95 menit sebelum dilakukannya pijat bayi..
Berdasarkan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Simanungkalit (2019) diketahui bahwa rata-rata frekuensi
menyusu pada bayi sebelum dipijat adalah 7,3 kali per hari
dengan standar deviasi 0,949 dan rata-rata frekuensi menyusu
pada post test adalah 11,6 kali dengan standar deviasi 1,265.
Air susu ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling
lengkap dan seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan pertama
(ASI Ekslusif). Nutrisi yang adekuat dan seimbang merupakan
kebutuhan akan asuh yang terpenting. Namun pada hasil
penelitian ini bayi hanya memiliki durasi menyusui selama 3,64
menit dimana untuk rata-rata durasi menyusi baiknya selama 10-
15 menit di setiap sisi payudara jadi rata- rata menyusu hampir
20-30 menit persesi menyusui untuk memastikan cukup ASI.
Jumlah produksi ASI meningkat segera pasca kelahiran
hingga usia 4 hingga 6 minggu, selanjutnya produksi ASI
kembali stabil. Jumlah produksi ASI pada hari pertama dan
kedua sangatlah sedikit, namun meningkat mencapai ±500 mL
pada hari ke-5, 600-690 mL pada minggu kedua, dan sekitar 750
mL pada bulan ke-3 hingga ke-5. Produksi ASI sebesar 750-1000
mL/hari mampu menghasilkan energi sebesar 500-700 kkal/hari,
dimana jumlah ini ekuivalen dengan energi yang dibutuhkan bayi
yang berbobot 5-6 kg. Volume produksi ASI per menyusui
61
dengan refleks rooting saat bayi yang baru lahir mencari sumber
makanannya. Ketika bayi sudah menemukannya, reflex
menghisapnya memungkinkannya untuk menghisap dan menelan
susu. Pada responden yang saya gunakan bayi sudah betul-betul
dipilih yang kehamilannya aterm atau 37 minggu sampai 39
minggu yang dimana dalam kemampuan menghisap sudah cukup
baik. Paritas juga sangat mempengaruhi pengalaman ibu dalam
keterampilan pemberian ASI. Dengan mempunyai pengalaman
menyusu sebelumnya maka akan menunjang keberhasilan
menyusui yang sekarang. Oleh karena itu hampir sebagian besar
dari responden yang saya gunakan dilapangan adalah multipara.
Kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama atau terlalu
pendek, hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada
perlekatan antara bayi dan putting susu ibu. Bayi baru lahir
sampai dengan usia 3 bulan akan menyusu selama 10-15 menit di
setiap sisi payudara jadi rata-rata menyusu hampir 20-30 menit
persesi menyusui untuk memastikan cukup ASI. (Wong, 2006)
Durasi menyusu yang normal yaitu ketika payudara
sudah terasa kosong dan bayi terasa puas saat menyusu akan
mengurangi resiko terjadinya infeksi pada payudara yaitu
mastitis yang disebabkan oleh bendungan ASI. Penyebab lainnya
produksi ASI meningkat sesudah 2 – 3 hari post partum. Selain
itu yang dapat mengurangi ASI yaitu rasa sedih, marah, kesal,
cemas terhadap perubahan bentuk payudara dan bentuk
tubuhnya, meninggalkan bayi karena harus bekerja, merasa ASI
tidak mencukupi kebutuhan bayi, rasa sakit terutama saat
menyusui. (Sudargo, 2021).
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Roesli dalam Rukmaini (2020) bahwa pijat
bayi juga memiliki efek biokimiawi yang positif, antara lain
menurunkan kadar hormon stres (katekolamin) dan
65
5.1 Simpulan
5.1.1 Rerata durasi menyusui sebelum dilakukan pijat bayi di PMB
Bidan Fera S di Kabupaten Bandung Tahun 2023 sebesar 1,71
5.1.2 Rerata durasi menyusui sesudah dilakukan pijat bayi di PMB Bidan
Fera S di Kabupaten Bandung Tahun 2023 sebesar 1,60
5.1.3 Terdapat perbedaan antara durasi menyusui sebelum dan sesudah
dilakukan pijat bayi di PMB Bidan Fera S di Kabupaten Bandung
Tahun 2023.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Tempat Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
menjadi program rutinitas pijat bayi untuk memberikan pelayanan
pijat bayi sehingga akan meningkatkan durasi menyusu pada bayi
dan memotivasi ibu untuk tetap melakukan pijat bayi kepada bayi.
SOP pijat bayi yang telah diteliti oleh penulis dapat digunakan
sebagai acuan pijat bayi di PMB karena hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh pijat bayi dlam meningkatkan
kualitas tidur bayi usia 1-3 bulan.
5.2.2 Bagi Peneliti
Hasil Peneliti diharapkan dapat di jadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya, meneliti variabel-variabel lain yang
berpengaruh pada pijat bayi terhadap durasi menyusu bayi 1-3
bulan.
72
73
Ara.M, Sudaryati.E, & Lubis.Z. Perbedaan perkembangan bayi usia 6-12 bulan
berdasarkan pemberian ASI. Muara Sains, Teknologi, Kesehatan Dan Ilmu
Kesehatan 2018 2;(1):216–224
Asmadi. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC; 2013.
Bruno RM, Palagini L, Gemignani A, Virdis A, Di Giulio A, Ghiadoni L,
RiemannD, T. S. Poor sleep quality and resistant hypertension. Sleep Med;
2013.
Bruno, L. Pola Tidur. Journal of chemical information and modeling, 53(9),
1689–1699; 2019.
Cahyani.M, & Prastuti.B. Pengaruh pijat terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6
bulandi Klinik cahaya bunda. Jomis (Journal of Midwifery Science), 4(2),
39–45; 2020.
Lailaturohmah, Hermatuti, Anita Lontaan. Pijat dan spa bayi. Sumatera Barat:
PT.Global Eksekutif Teknologi; 2023.
Notoatmodjo. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2018.
Potter.A & Perry.A. Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses, dan
praktik, vol.2, edisi keempat, Jakarta: EGC; 2012.
Prasetyono DS. Pijat bayi. Jogjakarta: Buku Biru; 2021.
Robin Dompas. Gambaran pemberian Imunisasi dasar Pada Bayi usia 0-12 bulan.
Jurusan Kebidanan Poltekke Kemenkes Manado, vol 2; 2012.
Retnosari.G, Irwanto.I, & Herawati.L. Prevalence and characteristics of sleep
problems of Indonesian children in 0 – 36 months old. Jurnal Kedokteran
Dan Kesehatan Indonesia, 12(1), 28–33; 2021.
Ria Riksani. Cara mudah & aman pijat bayi. Jakarta Timur: Dunia Sehat;
2021.Roesli, Utami. Pedoman pijat bayi. Jakarta: Trubus Agriwidya; 2016.
Rohmawati Fauziah. Pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur umur 0-
6bulan di Puskesmas Kartasura. Skripsi. STIKES Insan Cendekia
Medika;2018.
Rosyaria, A., & Khairoh, M. Effleurage massage aromatherapy lavender sebagai
terapi kualitas tidur malam ibu hamil. Surabaya: CV. Jakad Publishing;
2019.
Sekartini, Rini dan Bernie Endrayani Medise. Buku pintar bayi. Jakarta: Pustaka
Bunda; 2011.
Setiawan. Pemberian terapi pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi pada asuhan
keperawatan An.N dengan infeksi saluran pernafasan akut di ruang melati
74
75
LAMPIRAN
INFORMED CONSENT
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
78
Bandung, 2023
Peneliti
Yang memberi persetujuan
(…………………………..) (………………………..)
79
PENGERTIAN
Pijat bayi adalah terapi sentuh yang merupakan seni perawatan kesehatan yang
memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman bayi.
TUJUAN
1. Meningkatkan berat badan bayi.
2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap.
5. Membuat hubungan ikatan kasih sayang antara orang tua dan bayi.
6. Meningkatkan produksi ASI.
TAHAP PERSIAPAN
1) Persiapan Alat :
1. Minyak Bayi/Lotion.
2. Handuk.
3. Alas kain yang lembut dan bersih.
4. Baju bayi/popok bayi.
2) Tahap Pre-Interaksi
1. Baca catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan.
80
e) Gerakan Peregangan
1. Dengan menggunakan sisi jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai
dari batas jari – jari ke arah tumit.
2. Dengan jari tangan lain, regangkan dengan lembut
punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit.
4. PERUT
a) Gerakan I Love You
1. “I” pijat perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
menggunakan jari – jari tangan kanan membentuk huruf “I”.
2. “LOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik mulai
dari kanan atas ke kiri, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
3. “YOU” pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” TERBALIK, mulai
dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke
bawah dan berakhir di perut kiri bawah.
b) Gelembung atau Jari – Jari Berjalan
1. Letakkan ujung jari – jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan.
2. Gerakkan jari – jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bawah
kiri guna mengeluarkan gelembung – gelembung udara.
5. DADA
a) Jantung Besar
1. Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan
ujung – ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayi /
ulu hati.
Buatlah gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke
samping di bawah leher, kemudian ke samping atas tulang selangka,
lalu ke bawah membentuk jantung dan kembali ke ulu hati.
6. Kupu – Kupu
a) Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu – kupu, dimulai
dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada / ulu hati kea rah bahu kanan, dankembali ke ulu hati.
b) Gerakkkan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu
hati.
7. TANGAN
a) Memijat Ketiak
83
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah. Perlu
diingat kalau terdapat pembengkakan kelenjar ketiak, sebaiknya
gerakan ini tidak dilakukan.
b) Perahan Cara India
1. Arah pijat cara India adalah pijatan yang menjauhi tubuhuntuk
melemaskan / merelaksasikan otot.
2. Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan,
seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang
pergelangan tangan bayi.
3. Gerakkan tangan kanan mulai dar bagian pundak ke arah
pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak
kearah pergelangan tangan.
4. Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah
secara bergantian dan berulang – ulang seolahmemerahsusu sapi.
c) Membuka Tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangantangan ke
arah jari– jari.
d) Putar Jari – Jari
1. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju arah ujung jari dengan
gerakan memutar.
2. Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
8. MUKA
Umumnya tidak diperlukan minyak untuk daerah muka
a) Dahi
1. Letakkan jari – jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi.
2. Tekankan jari – jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi
keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau
seperti membuka lembaran buku.
3. Gerakan ke bawah daerah pelipis, buatlah lingkaran – lingkaran
kecil di daerah pelipis, kemudian gerakkan ke dalam melalui
daerah pipi bawah mata.
b) Alis
1. Letakkan kedua jari anda di kedua alis mata.
2. Gerakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis
mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah
84
menyetrika alis.
c) Hidung
1. Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis.
2. Tekankan ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui
tepi hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke sampng dan
keatas seolah membuat bayi tersenyum.
d) Mulut Bagian Atas
1. Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut dibawah sekat hidung.
2. Gerakkan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakkan dari tengah ke
samping, kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat
bayitersenyum.
e) Mulut Bagian Bawah
1. Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
2. Tekanlah kedua ibu jari pada dagu dengan gerakkan dari tengah ke
samping, kemudian ke atas kearah pipi seolah membuat
bayitersenyum.
9. PUNGGUNG
Gerakan Maju Mundur (Kursi Goyang)
a) Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala disebelah
kanan dan kaki disebelah kiri anda.
b) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakkan maju mundur
menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat
bayi, lalu kembali ke leher.
10. Gerakan Menyetrika
a) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
b) Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher ke bawah sampai bertemu
dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolahmenyetrika
punggung.
11. Gerakan Melingkar
a) Dengan jaari – jari kedua tangan anda, buatlah gerakan – gerakan
melingkar kecil – kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di
sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.
b) Mulai dengan lingkaran – lingkaran kecil di daerah leher, kemudian
lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
85
TAHAP TERMINASI
1) Evaluasi perasaan klien dan simpulkan hasil kegiatan.
2) Rapikan pasien dan kembalikan peralatan.
3) Cuci tangan.
IV. DOKUMENTASI
Catat pemberian di dalam catatan.
86
NO
BUTIR YANG DINILAI Ya Tidak
I PERSIAPAN
1. Persiapkan ruangan yang nyaman diupayakan hangan
dantidak pengap.
2. Alat dan bahan : handuk, popok, baju ganti, dan
minyak bayi (baby oil/lotion), alas bayi.
3. Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air
mengalir,lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
4. Baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata,
lembut,dan bersih.
5. Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan
pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala
bayi sambilmengajaknya bicara.
II PELAKSANAAN
87
KAKI
a) Perahan Cara India
1. Pegang kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegang pemukul soft ball.
2. Gerakkan tangan kebawah secara bergantian seperti
memerah susu.
b) Peras dan Putar
1. Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua
tangan secara bersamaan.
2. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal paha kea rah mata kaki.
c) Telapak Kaki
Pijatlah telapak kaki dengan kedua ibu jari secara
bergantian, mulai dari pangkal tumit kaki menuju jari
– jari di seluruh telapak kaki.
d) Tarikan Lembut Jari
Pijatlah jari – jarinya satu persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, akhiri dengan
tarikan kasih sayang yang lembut pada tiap ujung jari
e) Gerakan Peregangan
1. Dengan menggunakan sisi jari telunjuk, pijat telapak
kaki mulai dari batas jari – jari ke arah tumit.
2. Dengan jari tangan lain, regangkan dengan lembut
punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah
tumit.
f) Titik Tekanan
Tekan-tekanlah ibu jari secara bersamaan di seluruh
permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.
g) Punggung Kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung kaki dari
pergelangankakike arah jari-jari secara bergantian.
h) Peras dan putar pergelangan kaki
Buatlah gerakan seperti memeras dan memutar
pergelangan kaki (ankle circles).
88
4 TANGAN
a) Memijat Ketiak
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dariatas
ke bawah. Perlu diingat kalau terdapat
pembengkakan kelenjar ketiak, sebaiknya gerakan ini
tidak dilakukan.
b) Perahan Cara India
1. Arah pijat cara India adalah pijatan yang menjauhi
tubuh untuk melemaskan / merelaksasikan otot.
2. Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan
kanan, seperti memegang pemukul soft ball, tangan
kiri memegang pergelangan tanganbayi.
3. Gerakkan tangan kanan mulai dar bagian pundak ke
arah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan
kiri dari pundak kearah pergelangan tangan.
4. Demikian seterusnya, gerakkan tangan kanan dan kiri
ke bawah secara bergantian dan berulang – ulang
seolah memerah susu sapi.
c) Peras dan Putar (squeeze and twist)
Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari
pundak ke pergelangan tangan.
d) Membuka Tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari
pergelangan tangan ke arah jari – jari.
e) Putar Jari – Jari
1. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju arah ujung
jari dengan gerakan memutar.
2. Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap
ujung jari.
f) Punggung tangan
1. Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan Anda.
2. Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan
kearah jari-jari dengan lembut.
g) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle). Peraslah
sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari
91
LEMBAR OBSERVASI
Nama Klien :
Usia :
Tanggal :
Sore H1
Pagi H3
Sore H3
95
Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi Durasi
menyus menyus menyus menyus menyus menyus menyus menyus menyus menyus menyus menyus
Usia L/ u u u u u u u u u u u u
sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah
No Nama Bayi dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat dipijat
(bulan
)
P (H1) (H1) (H1) (H1) (H2) (H2) (H2) (H2) (H3) (H3) (H3) (H3)
pagi pagi sore sore Pagi pagi sore sore pagi pagi sore sore
1 Almahyra 3 P 6,03 6,22 6,24 7,1 7,15 7,32 7,45 8,22 8,52 8,58 9,12 9,58
2 Irsyad 3 L 7,01 7,1 7,12 7,19 7,2 7,58 7,2 8,2 8,32 8,58 9,24 10,12
3 Alana 3 P 5,11 5,21 5,22 5,32 5,33 6,1 5,33 7,2 8,1 8,52 10,19 11,41
4 Auni 3 P 5,23 5,44 5,45 6,18 6,19 6,54 6,19 7,25 8,36 8,58 9,22 9,58
5 Alin 3 P 7,01 7,1 7,13 7,28 7,3 7,45 7,3 7,3 8,8 9,45 10,13 12,09
6 Abrisam 3 L 7,01 6,12 6,19 6,45 6,5 7,12 6,5 7,3 8,9 9,55 10,1 11,58
7 Ramadan 3 L 6,09 6,19 6,2 6,44 6,5 7,12 6,5 7,29 8,3 8,55 10,12 11,38
8 Naswa 2 P 2,1 2,18 2,2 2,34 2,4 3,05 2,4 3,17 3,44 3,54 4,38 5,15
9 Arsy 2 P 2,1 2,16 2,19 2,31 2,39 3,01 2,39 3,4 3,7 4,54 5,38 6,15
10 Maezura 2 P 2,15 2,22 2,22 2,35 2,4 3,22 2,4 3,4 3,89 4,58 5,38 6,5
11 Rafidan 2 L 2,11 2,25 2,28 2,4 2,45 3,3 2,45 3,17 3,44 4,54 5,38 6,15
12 Cantika 2 P 2,1 2,16 2,22 2,31 2,39 3,01 2,39 3,5 4,2 4,8 5,38 6,6
96
13 Alsyaba 2 P 2,02 2,18 2,22 2,34 2,4 3,05 2,6 3,18 3,44 3,55 4,38 5,15
14 Hafez 2 L 2,15 2,24 2,28 2,35 2,4 3,29 4,05 4,38 5,05 5,23 5,21 5,48
15 Nuaira 2 P 5,21 5,41 5,45 6,11 6,19 6,51 6,19 7,25 8,3 8,55 9,12 10,58
16 m. pasha 1 L 2,1 2,16 2,19 2,31 2,39 3,01 4 3,15 3,42 3,52 4,35 5,04
17 Kenzo 1 L 3,21 3,4 3,42 4,05 4,08 4,3 4,08 4,6 5,5 6,87 7 8,7
18 Syafira 1 P 2,21 2,41 2,45 3,1 3,19 3,54 3,19 3,4 3,7 4,54 5 6,79
19 Nuansa 1 P 3,11 3,4 3,4 3,5 4,03 4,3 4,03 4,6 5,5 6,87 8,6 9
20 Queenara 1 P 2,15 2,28 2,29 2,35 2,4 3,15 2,4 3,17 3,44 4,33 5,56 6,22
21 Nafanza 1 L 2,14 2,25 2,28 2,39 2,4 3,1 2,4 3 3,4 4,2 5 6,6
22 Senandung 1 P 3,21 3,4 3,42 3,5 4,03 4,3 4,03 5,6 6 6,8 7 7,78
23 Austine 1 P 2,1 2,18 2,19 2,38 2,39 3,01 2,39 3,1 3,45 4,33 5,6 6,22
24 Erina 1 P 2,21 2,41 2,45 3,1 3,19 3,54 3,19 3,8 4,2 4,54 5,38 6,15
25 Raline 1 P 3,21 3,4 3,42 3,5 4,01 4,3 4,01 5,6 6,5 6,9 7 7,78
26 M. Kenan 1 L 2,1 2,18 2,2 2,34 2,4 3,05 2,4 3,4 3,7 4,54 5 6,15
27 Adreena 2 P 6,02 6,12 6,2 6,45 6,4 7,18 6,4 7,22 8,32 8,58 9,12 9,58
28 Bianca 2 P 2,1 2,18 2,19 2,38 2,39 3,01 2,39 3,4 3,7 4,54 5 6,15
29 Aryana 2 L 2,11 2,19 2,2 2,35 2,4 3,15 2,4 3,1 3,79 4,33 5,78 6,44
30 Nayara 2 P 2,15 2,22 2,22 2,35 2,4 3,22 2,4 3,11 3,4 3,4 3,5 4,03
97
Paired Differences
95% Confidence Interval
of the Difference
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 rerata durasi sebelumm
pijat - rerata durasi -,52933 ,13406 ,02448 -,57939 -,47927 -21,627 29 ,000
sesudah pijat
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
rerata durasi
sebelumm pijat 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%
rerata durasi
sesudah pijat 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%
Descriptives
98
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
rerata durasi
sebelumm pijat ,267 30 ,000 ,784 30 ,000
rerata durasi
sesudah pijat ,283 30 ,000 ,798 30 ,000
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair 1 rerata durasi
sebelumm pijat 4,5197 30 1,90135 ,34714
rerata durasi
sesudah pijat 5,0490 30 1,90708 ,34818
N Correlation Sig.
Pair 1 rerata durasi sebelumm
pijat & rerata durasi 30 ,998 ,000
sesudah pijat
Paired Differences
95% Confidence Interval
of the Difference
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 rerata durasi sebelumm
pijat - rerata durasi -,52933 ,13406 ,02448 -,57939 -,47927 -21,627 29 ,000
sesudah pijat
Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian
102
Lampiran 11 : Dokumentasi
106
107
Biodata Pribadi
Nama : Santa Claudia Sibarani
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 1 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Kewarganegaraan : Indonesia
Suku : Batak
Status : Menikah
Alamat : Komp. Hegar Asri Residence Blok E no. 17 RT 10
RW 10 Baleendah, Bandung
Pengalaman Kerja
PMB Bidan Fera S 2018-sekarang
Riwayat Pendidikan
SDN Yos Sudarso Bandung : Tahun 2004-2009
SMP Yos Sudarso Bandung : Tahun 2009-2011
SMAN 1 Baleendah Bandung : Tahun 2011-2013
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung : Tahun 2013-2016
S1 Kebidanan STIKES Rajawali Bandung : Sekarang