KONSELING KB
PASCA
PERSALINAN
ASUHAN
KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES RI
PASCA
MEDAN
PERSALINAN DAN
D-III KEBIDANAN
MENYUSUI
JURUSAN KEBIDANANAN MEDAN
T. A 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
Medan,8- Agustus-2023
Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Medan Ketua Jurusan Kebidanan Medan
VISI
Menghasilkan lulusan D-III Kebidanan yang siap berwirausaha dengan pendekatan
asuhan kebidanan holistik berbasis kearifan lokal di Tingkat Nasional dan Siap
Bersaing di Tingkat Internasional pada Tahun 2024.
MISI
Misi Program Studi Untuk mewujudkan visi tersebut dirumuskan misi yang akan
dikerjakan sebagai berikut:
1 ) Menyelenggarakan pendidikan D-III, D-IV dan Profesi Kebidanan yang memiliki
daya saing di tingkat nasional dan siap bersaing di tingkat internasional sesuai
dengan perkembangan IPTEK.
2 ) Menerapkan hasil penelitian (evidence based) dalam Kewirausahaan dengan
pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis Kearifan Lokal.
3 ) Melaksanakan pengabdian masyarakat bermitra dengan stake holder
khususnya dalam Kewirausahaan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik berbasis
Kearifan Lokal.
4 ) Menjalin kerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan
serta mampu berwirausaha dengan pendekatan Asuhan Kebidanan Holistik
berbasis Kearifan Lokal.
B
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Kami selaku penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hanna S Saragih,
SST,M. Kes. yang telah memberikan materi dan membimbing kami dalam
menyusun modul ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang
telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga modul ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca. Namun terlepas dari itu semua, kami memahami dan
mengetahui bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sekalian demi terciptanya modul yang lebih baik lagi untuk selanjutnya.
Penulis
B
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.…………………………………………………………………………………….……..5
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………….….….6
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………….…… 7
Petunjuk Belajar………………………………………………………………………………………….…….8
MODUL 1………………………………………………………………………………………………….….……9
I. Topik……………………………………………………………………………………….………... 9
II. Tinjauan Keilmuan……………………………………………………………………….……10
1. Pengertian Konseling Kb pasca persalinan…………………………..……….11
2. Tujuan Konseling ………………………………………………………………….……..12
3. Langkah-langkah Konseling ……………………………..…………….……….…..13
4. Informasi penting pada Konseling …………………………….…………………14
5. Jenis-jenis Konseling …………………………………………………………………….15
6. Komponen konseling…………………………………………………………………….16
7. Media konseling/penyuluhan……………………………………………………….17
III. Tinjauan Keilmuan…………………………………………………………….…………….. 18
IV. Ringkasan Materi……………………………………..……………………….…………….. 19
V. Tes Formatif………………………………………………………………………………………20
VI. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..21
B
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa hampir semua wanita berstatus kawin di
Indonesia telah mengetahui tentang alat/obat kontrasespsi modern, namun
sayangnya pengetahuan tersebut tidak diikuti dengan prilaku penggunaan
kontrasepsi modern. Diperkirakan sekitar 63 % saja wanita berstatus kawin yang
memakai kontrasepsi, hal ini menunjukkan bahwa target untuk mencapai pada
sasaran yang diinginkan masih jauh dari harapan. Sementara itu, wanita kawin
yang tahu tentang Metode Amenorea Laktasi (MAL) yaitu cara KB dengan
memberikan ASI Eksklusif, hanya 20%saja. Oleh karenanya paparan ini sangat
bermanfaat bagi sebagai bahan pelengkap pengetahuan (refrensi) bagi Petugas
Lapangan dan Kader KB.
KB Pasca Persalinan adalah penggunaan suatu metode kontrasepsi sesudah
melahirkan sampai 42 hari melahirkan (Badan Kependudukan Dan Keluarga
Berencana Nasional, 2017).
B. RUMUSAN MASALAH
PET
UNJ
UK
BEL
AJA
1.Sebelum memulai mempelajari modul pembelajaran ini, dianjurkan agar
membaca doa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing
agar mendapat keberkatan ilmu.
2. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara global. Tujuan untuk
mengetahui pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.
3. Setelah Anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian
ini, baca sekali lagi secara lebih cermat. Membaca secara cermat bertujuan untuk
mengetahui pokok-pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan.
4. Untuk memudahkan Anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan
konsep esensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian Anda cari
hubungan antara konsep tersebut, sehingga Anda memiliki konsep.
5.Bila Anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,
ulangi lagi membaca materi kegiatan belajar sekali lagi.
6. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada
kegiatan belajar ini, caranya adalah sebagai berikut ini :
a. Baca soal yang Anda kerjakan.
b. Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa-apa saja yang
diketahui dalam soal ini.
c. Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut
d. Buat kerangka rencana penyelesaian soal tersebut dengan menuliskan
konsep yang diperlukan dan cari hubungan antar konsep tersebut.
e. Tuliskan hasil jawaban Anda pada akhir penyelesaian soal.
MODUL 1
B
I. TOPIK
II.
TIN
JAU
AN
Konseling KB pasca persalinan ini dapat dilaksanakan pada waktu pemeriksaan
KEI
kehamilan, saat mengisi amanat persalinan dalam P4K dan saat mengikuti kelas
LM
ibu hamil, selama proses persalinan, pasca persalinan, dan sebelum/sesudah
UA
pelayanan kontrasepsi.
N
Dalam pelayanan antenatal terpadu, tenaga kesehatan pemberi layanan
antenatal berkewajiban memberikan konseling KB pasca persalinan kepada ibu
hamil setiap kali memeriksakan kehamilannya sehingga setelah bersalin ibu
mendapatkan pelayanan.
Konseling bisa menggunakan alat bantu yaitu media seperti lembar balik (ABPK),
kartu konseling berimbang, leaflet atau poster. Konseling KB bisa dilakukan
dengan kunjungan rumah atau penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan. Konseling dengan menggunakan media dapat berpengaruh dalam
perubahan perilaku dalam pemilihan kontrasepsi.
Prodi D- Kebidanan Medan Page 10
III.
RIN
GK
ASbantu yaitu media seperti lembar balik
Konseling bisa menggunakan alat
AN
(ABPK), kartu konseling berimbang, leaflet atau poster. Konseling KB bisa
MA
dilakukan dengan kunjungan rumah atau penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
TER media dapat berpengaruh dalam
kesehatan. Konseling dengan menggunakan
I
perubahan perilaku dalam pemilihan kontrasepsi.
Konseling kontrasepsi IUD yang dilakukan 2-3 kali pertemuan dapat
memberikan informasi baru tentang kontrasesi IUD dan lebih mengetahui
keuntungan dan kelebihan dari kontrasepsi tersebut sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan akseptor KB menjadi lebih baik dsehingga dapat mempengaruhi
perilaku akseptor dalam pemakaian kontrasepsi (Harahap, 2016).
Konseling individual berhadap-hadapan langsung harus diselenggarakan
dalam ruangan yang memberi rasa aman dan nyaman bagi konseli dan 41
pelaksanaan satu pertemuan konseling individual selama 40-45 menit
(Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, 2016)
Prodi D- Kebidanan Medan Page 20
IV.
TES
FO
Kerjakanlah latihan di bawah ini! RM
ATI
1 Saat kita melakukan konseling dengan klien
F yang memiliki pengetahuan yang
kurang maka kita sebaiknya?
A. Berbicara Keras
B. Berbicara dengan dibantu orang lain untuk menjelaskannya
C. Menjelaskan menggunakan bahasa yang dimengerti
D. Berbicara dengan cepat
2) Sikap bidan sebagai konselor dalam membantu klien untuk memilih dan
memutuskan jenis kontrasepsi yang benar adalah…
A. Langsung memberi klien jenis suntikan KB
B. Menyiapkan beberapa jenis kontrasepsi dan menjelaskan efek sampingnya
C. Menyuruh klien memilih jenis KB yang harganya mahal
D. Menyarankan klien untuk KB pil saja
3) Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat
sesuatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien diatas merupakan
pengertian ?
A. Konseling
B. Nasehat
C. Komunikasi interpersonal
D. Komunikasi intrapersonal
4) Langkah pokok yang harus dilaksanakan dalam proses konseling diatas agar
keluarga setuju untuk merujuk pasien adalah...
A. Fungsi pencegahan, penyesuaian, perbaikan
B. Nasihat, konseling, pengelolaan
C. Pendahuluan, bagian pokok, bagian akhir
D. Simpati, menolak, menerima
5) Kegiatan konseling bidan yang mencakup kegiatan mencari jalan keluar,
memilih salah satu jalan keluar dan melaksanakan jalan keluar tersebut. Hal
tersebut termasuk...
A. Bagian pendahuluan
B. Bagian inti
C. Bagian akhir
D. Bagian penutup
Prodi D- Kebidanan Medan Page 21
1. C
2. B
3. A
4. C
5. D
Prodi D- Kebidanan Medan Page 22
V.
DA
FTA
Abbas, M. et al. (2017). Pengaruh Konseling
R Saat Persalinan terhadap .
Kepesertaan Keluarga Berencana Pasca PU Salin di Kabupaten Kolaka. Jurnal
Kesehatan Reproduksi, 4(2), 127–134. STA
KA Nasional. (2018). Laporan Peserta
Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana
KB pasca persalinan. Retrieved from
http://aplikasi.bkkbn.go.id/sr/Klinik/Laporan2013/Bulanan/Faskes2013Tabel
5aKumulatif.aspx
Rahayu, W. E. (2015). Pengaruh konseling keluarga berencana terhadap tingkat
pengetahuan dan minat menjadi akseptor keluarga berencana pasca persalinan.
Kementrian Kesehatan Republik indonesia. (2014). Pedoman Manajemen
Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.
Luddin, A. (2010). Dasar-Dasar Konseling. Medan: Cipta Pustaka Media Perintis.
Haris, V. S. D. (2017). Konseling KB Menggunakan Flashcard terhadap
pengetahuan, sikap dan keikutsertaan IUD, MOW. JurnallKsehatan, VIII No.2,
296–302.
Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Kementerian kesehatan Republik Indonesia, & Badan Kependudukan Dan
Keluarga Berencana Nasional. (2018). Modul pelatihan Nakes SKB KB untuk
dokter, bidan dan perawat. Jakarta.
Indrawati, L. T. N. M. F. (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Wanita.
Prodi D- Kebidanan Medan Page 23