Anda di halaman 1dari 4

HASIL OBSERVASI DARI FAKTOR PSIKOLOGIS

YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN REPRODUKSI


PADA PEREMPUAN

Dosen Pengampu : Hanna Sriyanti Saragih SST,M.Kes


disusun oleh
Sedia Trina Nainggolan
P07524122042
D-III KEBIDANAN 2A

POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN


PRODI D-II KEBIDANAN
T.A 2023/2024
HASIL OBSERVASI

Gambar perempuan sedang merokok

Mengapa merokok menjadi salah satu faktor psikologis yang mengganggu kesehatan
reproduksi pada perempuan?
Sebelum membahasa lebih lanjut, kita harus mengetahui terlebih dulu pengertian dari faktor
psikologis itu apa.

Faktor psikologis adalah faktor yang mencakup aspek-aspek yang terkait dengan pikiran,
perasaan, dan perilaku seseorang. Ini melibatkan pengaruh psikologis terhadap kesejahteraan
mental dan emosional, seperti stres, kecemasan, motivasi, persepsi diri, serta berbagai aspek
psikologis lainnya yang dapat memengaruhi tingkah laku dan kesehatan mental seseorang.
Perilaku atau kebiasaan seorang perokok adalah salah satu contoh dari faktor psikologis yang
mengganggu kesehatan reproduksi pada perempuan.
Tanpa orang-orang sadari kebiasaan merokok dapat mengancam kesehatan manusia.
Faktanya, Data kematian dini perempuan yang diakibatkan oleh rokok di Indonesia terbilang
tinggi. Susanti menyebutkan, angka ini mencapai 47 persen dari total 600.000 kematian.
Parahnya, perokok perempuan sering menolak persuasi bahaya rokok. Mengalihkan
kenyataan bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan secara jangka panjang.
Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi
penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang merokok mencapai 28,26% pada Maret 2022,
hanya turun tipis dari tahun sebelumnya 28,96% (2021).

Kebiasaan merokok dapat memiliki dampak psikologis. Karena rokok yang mengandung
nikotin, suatu zat yang dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan perubahan dalam
suasana hati. Namun tidak dapat di pungkiri beberapa orang merokok adalah cara untuk
mereka mengatasi stres, kecemasan, atau sebagai kebiasaan untuk melepaskan ketegangan.
Selain itu, seperti gambar yang diatas ada juga beberapa alasan orang merokok hanya ingin
terlihat keren saja, menganggap merokok adalah sebuah gaya hidup yang di mulia.
Seperti di zaman yang sekarang ini banyak remaja putri yang terpengaruh oleh lingkungan
nya sendiri, takut terlihat tidak keren, takut terlihat tidak trend, bahkan takut tertinggal oleh
zaman. Oleh karena itu, merokok tidak hanya memiliki aspek fisik, tetapi juga aspek
psikologis yang terkait dengan ketergantungan dan kebiasaan.

Ada banyak sekali kerugian yang akan dialami seorang perokok, khusus nya pada
kesehatan reproduksi perempuan antara lain:
1. Infertilitas
Rokok dapat meningkatkan risiko kesulitan hamil dan masalah kesuburan pada
perempuan.
2. Kehamilan Ektopik
Merokok dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik, di mana janin berkembang di
luar rahim.
3. Penyakit Reproduksi
Merokok dapat menyebabkan penyakit pada organ reproduksi, seperti endometriosis
dan penyakit radang panggul.
4. Menopause Dini
Perokok cenderung mengalami menopause lebih awal, yang dapat berdampak pada
kesehatan reproduksi dan hormonal.
5. Kesehatan Janin
Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat
badan lahir rendah, dan masalah kesehatan janin.

Menghindari merokok atau berhenti merokok dapat membantu melindungi kesehatan


reproduksi perempuan dan meningkatkan peluang kesuburan serta kesehatan janin selama
kehamilan. Dengan mengambil keputusan untuk tidak merokok, seseorang tidak hanya
memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan pribadi mereka sendiri, tetapi juga
berpartisipasi dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berkelanjutan secara
keseluruhan, terutama semakin majunya kesehatan perempuan.

THANK YOU 😊

Anda mungkin juga menyukai