Anda di halaman 1dari 4

KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL

Siti Nuramelia Afsari


Email: siti.nurameliaafsari@pkr.ac.id
Program Studi D-III Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Riau

PENDAHULUHAN
Masa kehamilan merupakan periode yang menentukan untuk kualitas tumbuh
kembang anakyang dilahirkan dimana pada masa kehamilan sangat menentukan keadaan janin
dalam kandungan. Kebutuhan nutrisipada masa kehamilan memiliki peran penting pada kondisi
ibu dan janin.Ibu hamil yang memliki gizi yang kurang akan mengalami Kekurangan Energi
Kronik (KEK) dan akan menyebabkan risiko dan komplikasi kehamilan. Resiko kehamilan
yang akan terjadi pada ibu hamil dengan KEK yaitu akan menyebabkan gangguan
kesehatan janin seperti cacat bawaan dan akan memicu bayi lahir prematur serta IUGR.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah proses yang normal, alamiah yang diawali dengan pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterin dan dimulai sejak konsepsi sampai persalinan. Kehamilan
merupakan hal fisiologis yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus kehidupannya (Astuti,
2017).
2. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi memiliki peran yang sangat penting karena akan
mempengaruhi kondisi janin dan ibu. Setiap Ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda
dengan ibu tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan nutrisi dilihat tidak
hanya dari porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat nutrisi yang terkandung dalam makanan
yang dikonsumsi. (Nurvembrianti et al., 2021)
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan nutrisinya
berada pada kondisi yang baik. Ibu hamil yang memliki gizi yang kurang akan mengalami
Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan akan menyebabkan risiko dan komplikasi kehamilan.
Resiko kehamilan yang akan terjadi pada ibu hamil dengan KEK yaitu akan menyebabkan
gangguan kesehatan janin seperti cacat bawaan dan akan memicu bayi lahir prematur serta IUGR.
Selain memiliki resiko pada janin, ibu juga akan mengalami resiko yaitu ibu akan mengalami
anemia, perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal serta akan mempengaruhi proses
persalinan (Nurvembrianti et al., 2021)
3. Gizi Seimbang Yang Dibutuhkan Ibu Hamil
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. Gizi seimbang di Indonesia
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya
Indonesia. TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan
jumlah yang tepat sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa
dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit)
(Kementerian Kesehatan RI, 2022).

4. Nutrisi Yang Perlu Dipenuhi Oleh Ibu Hamil


a. Asam Folat
Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat yang merupakan salah satu bagian dari vitamin
B, yaitu B9. Pemberian asam folat pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya neural tube defect
(cacat bawaan yang timbul akibat tidak sempurnanya penutupan neural tube (tabung saraf) selama
pertumbuhan embrional), terutama spina bifida dan anenchepalus pada fetus (Zahria Arisanti &
Lupita Sari, 2022).
Dampak kekurangan asam folat terhadap ibu hamil salah satunya adalah anemia dan
meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah dan terganggunya pertumbuhan
janin (Zahria Arisanti & Lupita Sari, 2022). American College of Obstetrics and Gynecology
(ACOG) merekomendasikan ibu untuk mengonsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan.
Ibu bisa mendapatkan asupan folat dari makanan, seperti hati, kacang-kacangan, telur, sayuran
berdaun hijau tua, serta kacang polong (Kementerian Kesehatan RI, 2022).
b. Kalsium
Kalsium merupakan salah satu mineral yang berperan pada berbagai fungsi vital, seperti
kesehatan tulang, mengurangi risiko hipertensi dalam kehamilan, membantu menjaga tekanan
darah, mencegah osteoporosis serta adenoma kolorektal. (Irwinda, 2020). Kalsium merupakan
nutrisi penting yang perlu ibu penuhi guna membentuk tulang dan gigi bayi yang kuat. Kalsium
juga membantu sistem peredaran darah, otot, dan saraf ibu berjalan dengan normal (Kementerian
Kesehatan RI, 2022).
Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan tulang yang cepat seperti pada
masa kehamilan, bayi, anak, dan remaja. Akumulasi kalsium janin berkisar antara 2–3 mg/hari
pada trimester pertama, 50 mg/hari pada trimester kedua, hingga 250–300 mg/ hari pada trimester
ketiga. Total akumulasi kalsium selama kehamilan adalah 20–30 g. Asupan kalsium terutama
berasal dari produk susu seperti susu, yoghurt, dan keju, sereal, kacang-kacangan, buah-buahan
dan sayuran seperti kale dan brokoli (Irwinda, 2020).

c. Magnesium
Magnesium merupakan salah satu mineral yang berperan penting bagi kesehatan dan
sistem metabolisme tubuh. Mineral ini ikut bekerja dalam sekitar 300 fungsi enzim pada proses
reaksi kimia tubuh dengan berbagai bentuk. Proses sintesa protein, fungsi saraf dan otot, kontrol
kadar glukosa darahdan juga pengontrol tekanan darah merupakan sebagian fungsi metabolisme
tubuh yang berkaitan erat dengan magnesium. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak (Lestari Puji et al., 2021). Sayuran hijau merupakan sumber
magnesium yang baik. Sumber lainnya adalah produk susu, gandum, kacang-kacangan, sereal,
daging, dan makanan laut (Irwinda, 2020).
d. Vitamin D
Vitamin D merupakan sekosteroid dan sebagai prohormon yang penting. Reseptor
vitamin D (VDR) terdapat di banyak sel dan jaringan di seluruh tubuh. Selama masa kehamilan
vitamin D berperan penting dalam embriogenesis, terutama untuk perkembangan tulang janin dan
homeostasis kalsium (Ayu Purnama Sari & Islamy, 2020). Kurangnya vitamin D dalam tubuh
meningkatkan risiko berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan terjadinya preeklampsia
pada ibu hamil (Sabta Aji, 2021). Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber vitamin D yang
baik. Pilihan makanan lainnya untuk mendapatkan asupan vitamin D, yaitu susu dan jus jeruk
(Kementerian Kesehatan RI, 2022).
e. Protein
Protein merupakan zat pembangun jaringan, pembentuk struktur tubuh, pertumbuhan,
transportasi oksigen dan membentuk sistem kekebalan tubuh. Pada ibu hamil protein diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, payudara dan meningkatkan volume darah
pada ibu (Agustian, 2010).
Kebutuhan protein ibu meningkat selama tiap trimester kehamilan. Ibu hamil perlu
mengonsumsi sekitar 70 hingga 100 gram protein setiap hari, tergantung pada berat badan dan
trimester kehamilan ibu saat ini. Bicarakan dengan dokter kandungan untuk mengetahui berapa
banyak jumlah protein yang ibu butuhkan secara khusus. Sumber protein yang baik untuk ibu
hamil meliputi daging sapi tanpa lemak, ayam, ikan salmon, kacang-kacangan, selai kacang,
kacang polong, dan keju cottage (Kementerian Kesehatan RI, 2022).
f. Zat Besi
Tubuh ibu membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, yaitu protein dalam sel
darah merah yang bertugas membawa oksigen ke jaringan. Selama kehamilan, ibu membutuhkan
asupan zat besi dua kali lipat dari yang dibutuhkan wanita tidak hamil. Tubuh ibu membutuhkan
zat besi untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok oksigen ke bayi (Kementerian
Kesehatan RI, 2022). Bila ibu tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup, ibu akan mengalami
anemia defisiensi besi. Faktor yang menyebabkan terjadinya anemia pada masa kehamilan
yaitu usia, paritas, jarak kehamilan, status ekonomi dan kepatuhan dalam mengkonsumsi
tablet Fe. Anemia memiliki pengaruh yang tidak baik bagi ibu hamil dan berakibat fatal
jika tidak segera diatasi seperti keguguran, partus prematurus, inersia uteri, partus lama,
atonia uteri dan pendarahan serta syok (Sulaiman et al., 2022).
Zat besi didapatkan dengan mengonsumsi makanan, seperti daging merah tanpa lemak,
unggas, dan ikan. Pilihan makanan lain yang mengandung zat besi, yaitu sereal yang diperkaya zat
besi, kacang-kacangan, dan sayuran (Kementerian Kesehatan RI, 2022).
PENUTUP
1. Simpulan
Pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi memiliki peran yang sangat penting karena akan
mempengaruhi kondisi janin dan ibu. Setiap Ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda
dengan ibu tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan nutrisi dilihat tidak
hanya dari porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat nutrisi yang terkandung dalam makanan
yang dikonsumsi.
Nutrisi yang perlu dipenuhi oleh ibu antara lain, asam folat yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya neural tube defect (cacat bawaan yang timbul akibat tidak sempurnanya penutupan
neural tube (tabung saraf) selama pertumbuhan embrional), terutama spina bifida dan
anenchepalus pada fetus. Kalsium untuk membentuk tulang dan gigi bayi yang kuat, membantu
sistem peredaran darah, otot, dan saraf ibu berjalan dengan normal. Magnesium untuk proses
sintesa protein, fungsi saraf dan otot, kontrol kadar glukosa darah dan juga pengontrol tekanan
darah merupakan sebagian fungsi metabolisme tubuh yang berkaitan erat dengan magnesium serat
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak. Vitamin D yang berperan penting
dalam embriogenesis, terutama untuk perkembangan tulang janin dan homeostasis kalsium.
Protein untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, payudara dan meningkatkan
volume darah pada ibu. Zat besi besi untuk membuat lebih banyak darah untuk memasok oksigen
ke bayi.
2. Saran
Sesuai dengan informasi yang telah disampaikan, maka ada beberapa saran pada tulisan ini
, yaitu
a) Kepada ibu hamil untuk dapat memperhatikan dan memenuhi kebutuhan nutrisi bagi dirinya
dan janin nya agar dapat berkembang dengan baik dengan memakan-makanan yang
mengandung gizi.
b) Kepada suami dan keluarga diharapkan agar dapat mengingatkan dan mendukung ibu dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi nya.
c) Tenaga medis diharapkan agar dapat, menjelaskan kepada klien tentang pengertian nutrisi, gizi
seimbang dan apa saja yang jenis nutrisi yang harus dipenuhi selama kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, E. N. (2010). Hubungan Antara Asupan Protein Dengan Kekurangan. 1–65.
Ayu Purnama Sari, M., & Islamy, N. (2020). Suplementasi vitamin D pada ibu hamil. Jurnal
Medika Hutama, 02(01), 402–406.
Irwinda, R. (2020). Peran Kalsium dan Magnesium pada Kehamilan. Medicinus, 33(1), 3–7.
https://doi.org/10.56951/medicinus.v33i1.1
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Gizi Seimbang Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan RI.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/405/gizi-seimbang-ibu-hamil
Lestari Puji, T., Yusub Ansori Anam, A., & Kridtianingsih, I. (2021). Edukasi pentingnya
asupan magnesium pada ibu hamil di puskesmas campurejo kota kediri. 115–119.
Nurvembrianti, I., Purnamasari, I., & Sundari, A. (2021). Pendampingan Ibu Hamil Dalam
Upaya Peningkatan Status Gizi. Jurnal Inovasi & Terapan Pengabdian Masyarakat, 1(2),
50–55.
Sabta Aji, A. (2021). ANALYSIS OF GENETIC AND RISK FACTORS OF VITAMIN D
STATUS IN PREGNANT WOMEN AND ITS ASSOCIATION WITH NEWBORN
ANTHROPOMETRY MEASUREMENT Food Diversification View project Micronutrients
related gene polymorphism and metabolic diseases View project. Researchgate.Net, May.
https://doi.org/10.13140/RG.2.2.21860.91522
Sulaiman, M. H., Flora, R., Zulkarnain, M., Yuliana, I., & Tanjung, R. (2022). Defisiensi Zat
Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Journal of Telenursing (JOTING), 4(1), 11–
19.
Zahria Arisanti, A., & Lupita Sari, M. (2022). Manfaat Asam Folat bagi Ibu Hamil dan Janin
(Literature Review). Jurnal Sehat Masada, 16(1), 9–17.
https://doi.org/10.38037/jsm.v16i1.258

Anda mungkin juga menyukai