PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini masalah kesehatan jiwa menjadi masalah yang paling
mengancam di dunia. Setiap tahun korban akibat gangguan jiwa selalu meningkat.
Hal ini disebabkan oleh beban hidup yang semakin lama semakin berat. Gangguan
jiwa ini tidak hanya terjadi pada kalangan bawah tetapi juga kalangan pejabat dan
kalangan menengah keatas. Pada saat ini penyakit gangguan jiwa tidak hanya
dialami oleh orang dewasa dan lansia tetapi juga oleh anak-anak dan remaja.
Seseorang yang terkena gangguan jiwa akan melakukan hal yang seharusnya tidak
dilakukan seperti menggunakan obat-obatan terlarang dan melakukan bunuh diri.
Kasus bunuh diri sudah menjadi masalah besar di beberapa Negara di
dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, Inggris dan lain-lainnya. Selain
faktor diatas penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa juga disebabkan oleh
perkembangan otak ketika masih janin yang menyebabkan penyakit skizofrenia.
Oleh karena itu saat ini seluruh Negara di dunia berusaha meningkatkan kesehatan
jiwa warga negarnya. Begitu juga dengan Indonesia yang berusaha meningkatkan
pelayanan pada pasiennya dengan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
jiwa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana trend dan issue dalam keperawatan jiwa?
2. Bagaimana hasil penelitian terbaru mengenai kesehatan dan keperawatan jiwa?
3. Bagaimana pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2014 dan strategi teknik
pelaksanaannya?
4. Apakah regulasi yang mendukung tentang kesehatan jiwa?
5. Apakah kontribusi keperawatan dalam penanganan gangguan jiwa?
6. Bagaimana dampak pandemic covid-19 terhadap kesehatan jiwa?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui trend dan issue dalam keperawatan jiwa.
2. Untuk mengetahui hasil penelitian terbaru mengenai kesehatan dan keperawatan
jiwa.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan UU No. 18 Tahun 2014dan strategi tekhnik
pelaksanaan..
4. Untuk mengetahui regulasi yang mendukung tentang kesehatan jiwa.
5. Untuk mengetahui kontribusi keperawatan dalam penanganan gangguan jiwa.
6. Untuk mengetahui dampak pandemic covid-19 terhadap kesehatan jiwa.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
2. Orang Dengan Masalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat ODMK adalah
orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan
perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami
gangguan jiwa.
3. Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang
yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
4. Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
Pasal 2
Upaya Kesehatan Jiwa berasaskan:
a. keadilan;
b. perikemanusiaan;
c. manfaat;
d. transparansi;
e. akuntabilitas;
f. komprehensif;
g. pelindungan; dan
h. nondiskriminasi.
Pasal 3
a. menjamin setiap orang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati
kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain
yang dapat mengganggu Kesehatan Jiwa;
b. menjamin setiap orang dapat mengembangkan berbagai potensi kecerdasan;
c. memberikan pelindungan dan menjamin pelayanan Kesehatan Jiwa bagi ODMK
dan ODGJ berdasarkan hak asasi manusia;
d. memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, komprehensif, dan
berkesinambungan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
bagi ODMK dan ODGJ;
e. menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam Upaya Kesehatan
Jiwa;
f. meningkatkan mutu Upaya Kesehatan Jiwa sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
g. memberikan kesempatan kepada ODMK dan ODGJ untuk dapat memperoleh
haknya sebagai Warga Negara Indonesia.
Tujuan keperawatan kesehatan jiwa adalah untuk menolong klien agar kembali
kemasyarakat sebagai individu yang mandiri dan berguna. Tujuan ini dapat dicapai
dengan proses komunikasi, melalui Perawatan umum yang menitikberatkan pada kondisi
fisik, tapi tidak mengabaikan psikososial/mentalnya dan Perawatan kesehatan mental
yang menitikberatkan pada mental/psikiatri, tapi tidak mengabaikan masalah fisik.
Diharapkan dengan melakukan perawatan, klien dapat menerima dirinya, dapat
berhubungan dengan orang lain atau lingkungannya serta mandiri.
a. Kompetensi klinik
b. Advokasi klien dan keluarga
c. Tanggung jawab keuangan
d. Kerja sama antar disiplin ilmu di bidang keperawatan
e. Tanggung gugat sosial
f. Parameter etik-legal
Pada setiap tingkatan pelayanan kesehatan jiwa, perawat mempunyai peran dan
fungsi tertentu :
masalah.
Sudah sejak maret 2020 pandemi Covid -19 melanda Indonesia, pada awal
pandemi masyarakat mengalami banyak dampak dari Covid-19, dampak kesehatan,
dampak ekonomi dan dampak sosial. Saat awal pandemi masyarakat panik karena
belum tersedia pemeriksaan Covid-19 yang kuat seperti rapid test dan swab, belum
jelasnya penanganan Covid-19, langkanya alat pelindung diri seperti masker dan hand
sanitizer, disusul dengan kebijakan social distancing, work from home, study from
home, pray from home, membuat masyarakat merasa terkekang, mereka tidak leluasa
mencari nafkah yang berdampak pada penurunan penghasilan, hingga banyak pekerja
yang dirumahkan karena perusahaan yang bangkrut. Masyarakat juga semakin lama
semakin bosan berada dirumah saja. Semua hal ini merupakan stresor utama yang
dapat memicu distres emosional hingga gangguan kejiwaan, seperti stres, depresi,
mudah tersinggung, insomnia, ketakutan, bingung, frustasi, marah hingga bunuh diri.
Pandemi Covid-19 bukan hanya bencana kesehatan, namun juga bencana
keamanan, kemanusiaan dan ekonomi. Hal ini berdampak langsung kepada individu
dan kelompok masyarakat, individu merasa tidak aman, dan bingung karena belum
jelas kapan pandemi ini berakhir, ketakutan masyarakat akan penularan Covid-19
memicu stigma dan penolakan dari penderita covid hingga penolakan penguburan
jenazah Covid-19, masyarakat juga menderita kerugian ekonomi karena penutupan
tempat kerja, penutupan sekolah dan tempat ibadah. Dapat memicu masyarakat tidak
lagi patuh terhadap protokol kesehatan, mulai tidak memakai masker, tidak lagi
tinggal dirumah, tidak percaya adanya Covid-19, takut bahkan menolak vaksin, hal
ini merpakan kondisi darurat kejiwaan yang mungkin luput dari penanganan.
Namun bagi masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan lanjut usia (lansia),
orang dengan gangguan imunitas, orang dengan gangguan jiwa, hal ini merupakan
mimpi buruk. Sangat sulit bagi mereka untuk bertahan dalam kondisi ini. Bagi
petugas kesehatan hal ini merupakan kondisi perang melawan virus yang tak kasat
mata. Mereka cemas tertular virus, mereka juga cemas menjadi sumber penularan
virus bagi keluarga mereka, ditambah kekurangan alat pelindung diri dan beban kerja
yang bertambah. Masyarakat yang tidak mampu bertahan dapat terkena post
traumatic stress disorder, depresi dan kecemasan. Hal ini perlu mendapat perhatian
khusus karena sering luput dari penanganan Covid-19, padahal kondisi kejiwaan
berpotensi mempengaruhi sistem imun, yang pada akhirnya membuat masyarakat
lebih rentan terkena Covid-19.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat di simpulkan bahwa dalam keperawatan jiwa terdapat trend dan issue
keperawatan jiwa yang semakin berkembang di masyarakat maka seperti penyakit
HIV,NAPZA,dan masalah ekonomi dan rumah tangga dan di sinilah tugas perawat
mencegah terjadinya seperti bunuh diri,stress,maka perawat perlu member pendidikan
kesehatan dan pengarahan lainnya.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.com/2013/01/trend-dan-issue-tentang-
keperawatan-jiwa.html
http://ngandel.blogspot.com/2011/04/trend-current-issue-dan-kecendrungan.html
http://winantisiwi.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/10/materi-1-perspektif-sejarah-
mempelajari-perkembangan-manusia/
https://www.scribd.com/doc/102408728/Isu-Kesehatan-Jiwa
https://nurularindo.wordpress.com/2010/06/17/kesehatan-jiwa/
http://dosenmudaa.blogspot.com/p/blog-page_11.html