Anda di halaman 1dari 5

Asuhan Kebidanan 1 : Asuhan Remaja dan Pranikah

Smoking

Disusun Oleh :

Kelas A

Maulidatus Sabrina 195070601111004

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
Latar Belakang

Gangguan menstruasi merupakan salah satu permasalahan yang serius di kalangan wanita khususnya
remaja. Gangguan ini memiliki dampak yang sangat besar dan serius terhadap biaya kesehatan dan juga sosial.
Salah satu gangguan yang sedang menjadi sorotan adalah dismenore atau nyeri mestruasi. Sering kali yang
menjadi permasalahan adalah ketika seseorang mengalami dimenore maka mereka akan meninggalkan
kewajibannya, jika sebagai pelajar maka mereka akan absen dari sekolahnya sementara jika mereka bekerja
maka mereka akan absen dari tempat kerjanya. Masalah ini justru akan mengganggu proses pengembangan
pendidikan, psikososial, dan akan mengancam kesuksesan seorang pelajar, mereka tidak akan bisa maksimal
dalam proses pembelajaran di masa remaja.

Penulis melakukan penelitian ini dikarenakan hanya sedikit yang melakukan penelitian tentang gejala
selama menstruasi. Hampir tidak ada studi yang membahas tentang gejala yang terjadi sepanjang menstruasi
(misalnya : dismenorea) pada remaja.

Pada orang dewasa, masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan ada kaitannya dengan
merokok, hal ini dilaporkan memiliki dampak pada siklus menstruasi. Dismenorea memiliki risiko dua kali lipat
pada wanita yang merokok 10-30 batang per hari, dan akan terus mengalami peningkatan bergantung pada
jumlah batang rokok perharinya. Menurut penulis sangat penting untuk mengetahui hubungan depresi dan
kecemasan dengan merokok pada wanita untuk mengetahui hubungan masalah pada gejala menstruasi.

Sehingga tujuan utama :

a. Menjelaskan perbedaan pada remaja dan wanita dewasa kaitannya dengan kebiasaan merokok
b. Mengetahui hubungan depresi dan kecemasan degan gejala menstruasi
c. Mengetahui apakah merokok menjadi moderator hubungan antaran depresi dan kecemasan dengan
gejala menstruasi.

Metode Penelitian

Mengambil sampel sebanyak 154 post-menarche. Peserta dalam studi ini terdapat sejumlah 164 orang
pasca-menarche dan 207 remaja putri yang berusia 11,13,15, dan 17 tahun. Kategori yang diambil adalah
dengan tingkat merokok modifikasi serta dengan penelitian keseluruhan berdesain cross-sekuensial tipe 1 yang
meneliti hubungan antara gejala psikologis dan merokok pada reproduksi dan kesehatan tulang dari remaja
perempuan di tiga tahun. Dan juga beberapa remaja perkotaan dan masyarakat umum kota Midwestern.

Prosedur: Peserta datang ke Klinik Umum Pusat Penelitian di rumah sakit. Setelah persetujuan dan
persetujuan diperoleh, pemeriksaan fisik untuk pemeriksaan payudara dan pengembangan rambut kemaluan
oleh seorang dokter kedokteran remaja atau praktisi keperawatan. Konsumsi obat dan siklus menstruasi juga
ditanyakan. sampel darah diambil dan kuesioner diisi dan diselesaikan.

Metodenya: menggunakan pengisian kuisioner Menstrual Symptom Questionnaire (MSQ) dimana


kuisioner tersebut didasarkan oleh lima faktor adalah: nyeri haid, pengaruh premenstrual negatif, premenstrual
retensi air, rasa sakit pramenstruasi, dan nyeri punggung haid. Sementara untuk data depresi menggunakan
metode pengambilan data dari Children’s Depression Inventory (CDI) metode ini diperkirakan untuk mewakili
perbedaan kestabilan kecemasan pada setiap individu. Dan untuk data remaja perokok diambil dari pengisian
kuisioner terkait pernah atau tidak merokok.

Pada penetian sebelumnya sudah didapatkan solusi dari 2 faktor dan 5 faktor solusi dari item. 2 faktor
tersebut mencakup 12 item pada kuisioner yang apabila dijumlahkan dapat merujuk pada skor disminore
spasmodomik dan kongestif. Itemdalam faktor disminore spasmodomik umumnya mencerminkan gejala yang
terjadi selama menstruasi tidak mirip sakit saat persalinan sedangkan item dari faktor konhgestif umunya
mencerminkan gejala atau suasana hati di fase pramenstruasi. Kira-kira rentang skor untuk faktor spasmodomik
dan faktor kongestif adalah rentang 12-52. Tetapi solusi 2 faktor belum di replikasi di sampel remaja . karena 2
faktor belum direplikasi maka dipertimbangkan faktor lain yaitu menggunakan solusi 5 faktor suara psikometrik
yang dilaporkan Webster.

Hasil

T-tes menunjukkan bahwa dibandingkan dengan tidak pernah perokok, gadis-gadis yang pernah
merokok memiliki skor faktor MSQ secara signifikan lebih tinggi , gejala depresi dan skor kecemasan sifat.
Pernah perokok memiliki signifikan lebih tinggi (p <0,01) MSQ sum dan skor MSQ spasmodik daripada tidak
pernah-merokok, dan tetap signifikan setelah disesuaikan untuk kovariat dan gejala depresi atau kecemasan.

1.Skor MSQ Sum menunjukkan nilai prediksi nilai MSQ sum oleh T-score CDI untuk kelompok yang pernah
merokok dan tidak pernah merokok, di mana efek gejala depresi pada jumlah MSQ lebih kuat pada orang yang
tidak merokok dibandingkan dengan kelompok yang pernah merokok.

2. Model dua faktor unthk MSQ- Tes post hoc menunjukkan bahwa efek gejala depresi dan kecemasan pada
gejala menstruasi lebih kuat pada yang tidak perokok dibandingkan dengan kelompok yang perokok.

3. Model lima faktor untuk MSQ, efek dari gejala depresi seperti nyeri haid dan nyeri pramenstrual. Model lima
faktor untuk MSQ- efek dari gejala depresi faktor 1 dan 4 lebih kuat pada kelompok yang tidak pernah merokok
dibandingkan dengan kelompok yang peernah merokok. Sedangkan efek kecemasan pada faktor 1 lebih kuat
pada kelompok yang tidak pernah merokok.
Pembahasan

Menurut Ju (2016:7) merokok dan inisiasi awal merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko kronis
dismenorea. Dampak kesehatan langsung yang merugikan merokok memberikan dukungan lebih lanjut untuk
pencegahan merokok program untuk menargetkan wanita muda, terutama remaja.

Menurut Gagua (2013:353) kecemasan meningkat secara signifikan ketika dirinya terganggu atau
tertekan psikologisnya. Gagua melakukan penelitian terkait hubungan antara kecemasan atau depresi dengan
gejala menstruasi dan merokok. Ketiga hal tersebbut ternyata berpengaruh. Penelitian Gagua menghasilkan
bahwa gejala kecemasan atau depresi lebih kuat dialami oleh wanita yang tidak merokok. Hasil penelitian ini
bertentangan dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan terkait permasalahan ini . Sebuah penelitian juga
mengatakan bahwa yang rentan mengalami depresi atau kecemasan banyak terjadi pada wanita dengan kurun
usia 18-55 tahun. Ada juga penelitian yang bahkan tidak menemukan sama sekali hubungan antara psikologis
(depresi dan kecemasan) dengan dismenore. Wanita dengan psikologis yang tertekan akan lebih rentan
mengalami penurunan ambang nyeri dibandingkan wanita yang sehat psikologisnya. Dalam jurnal Gagua
(2013:353) tidak banyak disinggung penjelasan mengenai kecemasan dengan merokok, jadi belum dapat ditarik
kesimpulan bagaimana wanita perokok terlibat lebih jauh. Sebagian besar mengatakan bahwa kecemasan atau
depresi sangat erat hubungannya dengan kondisi psikologis terhadap wanita.

Menurut Mishra (2000:7) penelitian ini menunjukkan hal itu wanita muda yang merokok lebih tinggi
resiko dari berbagai masalah menstruasi dan keguguran daripada mereka yang tidak pernah merokok. Nikotin,
merupakan salah satu komponen utama yang ada dalam rokok. Kecanduan asap tembakau, diketahui dapat
menyebabkan vasokonstriksi dari arteri uterus yang menyebabkan kurangnya aliran darah menuju plasenta.
Kandungan lain seperti karbon monoksida yang berkaitan dengan ikatan hemoglobin dalam darah, hal ini dapat
memberikan dampak buruk pada janin yakni kurangnya ketersediaan oksigen pada janin dalam masa
pertumbuhannya. Disebutan juga bahwa dampak dari merokok terhadap wanita terutama kalangan remaja
wanita adalah terkait dengan gangguan siklus menstruasi yang mengarah sampai kepada dismenore. Hal ini
terjadi karena kandungan dalam rokok menjadikan ketidakstabilan sekresi hormon di hipotalamus.
Referensi

Gagua, T., Tkeshelashvili, B., Gagua, D., & Mchedlishvili, N. Assessment of anxiety and depression in
adolescents with primary dysmenorrhea: a case-control study. Journal of pediatric and adolescent
gynecology, 2013, 26(6), 350-354.

Ju, H., Jones, M., & Mishra, G. D. Smoking and trajectories of dysmenorrhoea among young Australian
women. Tobacco control, 2016, 25(2), 195-202.

MISHRA, Gita D.; DOBSON, Annette J.; SCHOFIELD, Margot J. Cigarette smoking, menstrual
symptoms and miscarriage among young women. Australian and New Zealand journal of public health, 2000,
24.4: 413-420.

B. Johnson, R. Elizabeth, S. Hankinson. (2008) Cigarette Smoking and the Development of


Premenstrual Syndrome. Original contribution, 168(8), 938-945

Reda, Prastiwi S., Warsono. (2018) Hubungan Perilaku Merokok dengan Siklus Menstruasi pada
Mahasiswi Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang. 3(1), 620-628.

Anda mungkin juga menyukai