Anda di halaman 1dari 5

MKP GIZI PADA LANSIA

Prevalence of Geriatric Depression in A Community in Ghana


Analysis of Associated Risk and Protective Factors

REVIEW JURNAL

OLEH :
KELOMPOK 5

Harwinda Ajeng Ayu N (185070301111016)


Rahma Catur Brianti (185070300111031)
Putri Nur Aprillia (185070301111029)
Reva Rere Lasese (185070301111032)
Mesriani Octalia Sawias (185070320111001)
Nanda Laras Syati (185070301111007)
Sera Rukia (185070300111006)
Shameela Lubna Putri (185070300111032)
Hernawati (185070309111020)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
Latar Belakang

Penuaan sering dikaitkan dengan tantangan fisik dan psikososial dan depresi telah
diidentifikasi sebagai salah satu masalah utama yang dihadapi oleh lansia di masyarakat.
Dan depresi pada lansia merupakan sebuah masalah kesehatan masyarakat konsekuensi
yang dapat berakibat buruk pada individu maupun masyarakat karena depresi memiliki efek
yang sangat besar pada kesejahteraan, kemandirian, dan fungsi sehari-hari serta
menimbulkan risiko bunuh diri yang signifikan di kalangan lansia. Selain itu, banyaknya
penelitian yang dilakukan di sub-Sahara Afrika tentang prevalensi depresi di kalangan lansia
menunjukkan hasil yang bervariasi menunjukkan bahwa perbedaan sosio-ekonomi dan
perawatan lansia secara keseluruhan di negara-negara dan angka prevalensi mungkin tidak
mencerminkan apa yang terjadi di Ghana. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa adanya
penyakit kronik ataupun akut, interaksi obat, hidup sendiri tanpa teman dan keluarga,
kematian orang yang dicintai,ketakutan akan kematian,status sosial ekonomi rendah,status
pendidikan, ketergantungan ekonomi, perempuan, bercerai, kurangnya asuransi kesehatan,
kesepian, dan ketergantungan dalam kehidupan sehari-hari merupakan faktor risiko
signifikan untuk depresi di kalangan lansia dikaitkan dengan depresi di kalangan lansia di
masyarakat. Dari sini dapat kita ketahui bahwa sosio-demografis tertentu dari lansia memiliki
dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental. Beberapa penelitian telah meneliti
terkait koping pada lansia. Namun, karena ada beda kebijakan, sosio ekonomi dan hal
lainnya antar negara yang telah melakukan penelitian dan tidak adanya literatur yang
diterbitkan tentang masalah kesehatan mental pada lansia. Membuat peneliti inginmenguji
prevalensi depresi di kalangan lansia, karakteristik sosio-demografis yang secara signifikan
memprediksi depresi pada lansia, dan strategi koping pada lansia.

BAB II
Metode
2.1 Tempat penelitian dan partisipan
Penelitian dilakukan di Hohoe, ibu kota kota Hohoe Kotamadya di Wilayah Volta Ghana. Menurut
Direktorat Kesehatan Kota Hohoe,populasi Hohoe saat ini adalah 67.521 dan memiliki 25 komunitas
dan merepresentasikan 5,6% dari luas daratan Kota Volta. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 262.

2.2 Alat
- Menggunakan The Geriatric Depression Scale-Short Form untuk mengetahui tingkat depresi lansia.
- The Brief COPE untuk mengukur strategi koping dan terdiri dari 28 item.
2.3 Prosedur
Persetujuan etis diminta dari Etika Pelayanan Kesehatan Ghana, Komite Peninjau dan Direktorat
Kesehatan Kota Hohoe.
Setiap peserta diberi izin tertulis untuk membaca dan memahami sebelum dia diizinkan untuk menjadi
bagian dari penelitian.
Jika peserta tidak bisa membaca dan mengerti, maka peserta membawa saksi yang membaca dan
menjelaskan dalam bahasa dia atau dia mengerti.
Kuesioner yang diberikan oleh pewawancara digunakan untuk mengumpulkan data sosio-demografis,
strategi penanggulangan yang digunakan oleh peserta dan tingkat depresinya.

2.4 Analisis Data


Menggunakan SPSS versi 24. Untuk menentukan prevalensi dan karakteristik sosio-demografi
berhubungan dengan tingkat depresi pada lansia menggunakan uji Chi-Square.
Untuk menentukan efek prediksi dari strategi koping pada tingkat depresi, menggunakan Uji regresi
dilakukan dengan strategi koping sebagai prediktor dan depresi sebagai kriteria. Hasilnya
dipertimbangkan signifikan secara statistik jika nilai p kurang dari 0,05 (p <0,05).

BAB III
Hasil
3.1 Prevalensi depresi pada lansia
Terdapat 37.8% lansia yang mengalami depresi yang terdiri dari 23.3% depresi ringan, 9.2% depresi
sedang dan 5.3% depresi berat
3.2 Karakteristik sosio-demografi sebagai prediktor depresi pada lansia
Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur, status
pernikahan, tingkat pendidikan, agama, status kehidupan, dan adanya penyakit kronis dengan depresi
pada partisipan dalam penelitian kali ini. Disamping itu, beberapa variabel seperti jenis kelamin,
status pekerjaan, dan income cukup berhubungan dengan kejadian depresi pada lansia.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa partisipan yang beragama kristen memiliki peluang
kejadian depresi lima kali lebih tinggi, lansia yang hidup sendiri lebih tinggi resikonya dua kali, dan
lansia yang tidak mempunyai penyakit kronis memiliki resiko depresi 0.25 kali lebih tinggi
3.3 Coping strategies dan depresi pada lansia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama, penerimaan, dan budaya meniru merupakan coping
strategies yang umum digunakan oelh partisipan. Uji bivariat menunjukkan bahwa semua coping
strategies kecuali rasa humor dan berpandangan baik memiliki hubungan yang signifikan dengan
level depresi. Tiga komponen dari coping strategies lainnya seperti sikap meniru, kebiasaan melepas,
dan menyalahkan diri sendiri berhubungan signifikan dengan peningkatan level depresi.
BAB IV
Pembahasan
Hasil persentase lebih tinggi daripada penelitian yang dilakukan di Afrika perbedaan ini mungkin
disebabkan karena komposisi sampel ataupun tools untuk menilai tingkat depresi. Bagaimanapun
hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa responden yang beragama non Cristiani, hidup sendiri, dan
memiliki penyakit kronis turut meningkatkan resiko terjadinya depresi. Hal ini selaras dengan
penelitian yang dilakukan oleh Boarts yaitu terdapat peningkatan resiko depresi pada pasien kanker
,hipertensi, diabetes, dan HIV. Begitu pula Chauhan (2017) mengungkapkan bahwa tinggal seorang
diri turut menjadi penyumbang peningkatan resiko. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya
hubungan antara depresi dan jenis kelamin yang membuatnya berbeda dengan pelaporan penelitian
Djermes (2016) yang menunjukkan terdapat hubungan antara keduanya. Implikasi dari sosio
demografi juga berperan signifikan dalam resiko depresi dan dapat dijadikan acuan untuk membuat
promosi kesehatan berlatar belakang mental healthness. Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu
penelitian cross sectional membuat peneliti tidak memperhitungkan variabel perancu yang
mempengaruhi hasil dan latar tempat yang dipilih yaitu perkotaan sehingga tidak menggambarkan
penuh keadaan di Ghana serta tidak adanya validasi dalam penggunaan skala dalam penelitian ini.

BAB V
Kesimpulan
Prevalensi depresi yang relatif tinggi pada orang tua di Ghana dengan faktor risiko yang signifikan
menjadi bagian dari penyakit kronis, hidup sendiri dan menjadi non-Kristen. Temuan ini menyiratkan
bahwa ada kebutuhan untuk memasukkan skrining untuk depresi dan masalah kesehatan mental
umum lainnya di program perawatan medis dan kesehatan rutin yang ditargetkan pada orang tua. Hal
Ini akan mendorong identifikasi dan pencegahan dini pada masalah kesehatan mental sehingga
mendukung masa tua yang sehat. Penggunaan strategi koping yang lebih adaptif di antara para peserta
perlu dikembangkan selama pemberian layanan kesehatan dan kegiatan promosi kesehatan di
masyarakat. Karena strategi koping secara signifikan berkaitan dengan tingkat depresi di antara para
peserta, ada kebutuhan tindakan intervensi untuk memberi perhatian pada strategi koping spesifik
yang digunakan oleh orang tua untuk mempromosikan tindakan koping yang adaptif.
Pada penelitian ini, peneliti telah sangat baik dalam menggambarkan masalah yang ingin di teliti dan
mengaitkannya dengan variable-variabel yang diteliti. Dari latar belakang ini, peneliti juga dapat
menarik dan membuat pembaca memahami terkait betapa pentingnya penelitian ini harus dilakukan.
Metode yang digunakan juga sesuai dan cocok untuk kebutuhan penelitian.
Daftar Pustaka
Kugbey, N., 2018. Prevalence of Geriatric Depression in A Community in Ghana Analysis of
Associated Risk and Protective Factors. Archive of Geronthology and Geriatrics, 78: 171-
178

Anda mungkin juga menyukai