Anda di halaman 1dari 7

Diana H.

Soebyakto, Ludia S 16

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN AKTIVITAS FISIK


PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Diana H. Soebyakto1, Ludia Seprianti2


Program Studi S1 Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang.
Komplek Kenten Permai Blok J No 9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114
Email : stikesmitraadiguna@gmail.com

Abstrak
Menua adalah proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri.
Salah satu masalah kesehatan yang dialami lansia adalah hipertensi. Jika hipertensi tidak diatasi maka
dapat mempengaruhi sistem tubuh. Tujuanpenelitian: Untuk mengetahui hubungan dukungan
keluarga dengan aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi. Metode :Desain degunakan adalah
desain Non- Experimental kuantitatif. Jumlah responden adalah 20 orang Berdasarkan hasil Penelitian
:Dari hasil uji statistik p value 0, 032 < α 0,05, maka Ha diterima, artinya terdapat hubungan
dukungan keluarga dengan aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi. Kesimpulan: Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap 20 responden lansia di Puskesmas Kenten
Palembang tahun 2021 menggunakan data primer berupa kuesioner dan checklist,ada hubungan
dukungan keluarga dengan aktivitas fisik pada lansia dengan hipertensi. Saran : Diharapkan hasil
penelitian ini dapat menjadi bahan masukkan bagi pihak puskesmas Kenten Palembang untuk
memberikan penyuluhan kepada keluarga yang mempunyai lansia agar dapat memberikan dukungan
emosional, penghargaan, instrumental dan informasi dengan baik, termasuk didalamnya
memperhatikan aktivitas fisik yang dilakukan lansia tidak memberatkan.
Kata kunci: lansia, dukungan keluarga, aktivitas fisik
Referensi : 20 (2015-2021)

Abstract
Aging is the process of slowly losing the ability of tissues to repair themselves. One of the health
problems experienced by the elderly is hypertension. If hypertension is not treated, it can affect the
body's system. Purpose of the study: To determine the relationship between family support and
physical activity in the elderly with hypertension. Method : The design used is a quantitative non-
experimental design. The number of respondents was 20 people. Based on the results of the study:
From the statistical test results p value 0.032 < 0.05, then Ha is accepted, meaning that there is a
relationship between family support and physical activity in the elderly with hypertension.
Conclusion: Based on the results of research that has been carried out on 20 elderly respondents at
the Kenten Palembang Health Center in 2021 using primary data in the form of questionnaires and
checklists, there is a relationship between family support and physical activity in the elderly with
hypertension. Suggestion: It is hoped that the results of this study can be input for the Kenten
Palembang Public Health Center to provide counseling to families who have the elderly so that they
can provide emotional support, appreciation, instrumental and information well, including paying
attention to physical activities that are not burdensome for the elderly.
Keywords : elderly, family support, physical activity
Reference : 18 (2018-2021)

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022


Diana H.Soebyakto, Ludia S 17

PENDAHULUAN 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi.


Menua (menjadi tua) adalah suatu Jumlah penyandang hipertensi terus
proses menghilangnya secara perlahan meningkat setiap tahunnya, diperkirakan
lahan kemampuan jaringan untuk pada tahun 2025 akan ada 1,5miliar orang
memperbaiki diri atau mengganti dan yang terkena hipertensi, dan diperkirakan
mempertahankan fungsi normalnya setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal
sehingga tidak dapat bertahan terhadap akibat hipertensi dan komplikasinya .
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang (Agus Triono, 2020)
diderita. Proses menua merupakan proses Faktor penyebab terjadinya
yang terus menerus (berlanjut) secara hipertensi adalah umur, jenis kelamin,
alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya riwayat keluarga, genetik (faktor resiko
dialami semua makhluk hidup (Royani, yang tidak dapat diubah/dikontrol),
2021) kebiasaan merokok, obesitas, kurang
Menurut WHO, di kawasan Asia aktivitas fisik, stress, penggunaan estrogen
Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau dan salah satunya yang dapat
sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 menyebabkan terjadinya hipertensi adalah
diperkirakan populasi Lansia meningkat 3 pola konsumsi garam dengan intake
kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 berlebihan.Penyebab hipertensi
jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) diantaranya adalah konsumsi makanan
dari total populasi, sedangkan pada tahun asin, kafein, konsumsi mono sodium
2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) glutamat (vetsin, kecap, pasta udang).
dari total populasi, dan tahun 2020 (Purwono et al., 2020)
diperkirakan jumlah Lansia mencapai Di Indonesia, menurut data Riset
28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun
Sedangkan di Indonesia sendiri pada tahun 2013 ditemukan bahwa di 22 provinsi
2020 diperkirakan jumlah Lansia sekitar yang ada di Indonesia, terdapat penduduk
80.000.000. yang memiliki prevalensi aktivitas fisik
Jumlah penduduk lansia tergolong kurang aktif, dan data tersebut
berdasarkan data Badan Pusat Statistik berada di atas rata-rata penduduk yang ada
Provinsi Sumatera Selatan (2016), di seluruh Indonesia. Hal ini dapat dilihat
menunjukkan bahwa lansia pada tahun dengan adanya 5 daerah tertinggi dengan
2010 sebanyak 454.554 jiwa sampai penduduk yang memiliki aktivitas fisik
dengan 2016 meningkat sekitar 60 ribu yang kurang aktif, yaitu Provinsi DKI
jiwa lebih setiap tahunnya. (Putri, 2019). Jakarta (44,2%), Papua (38,9%), Papua
Hipertensi merupakan satu dari Barat (37,8%), Sulawesi Tenggara dan
penyakit tidak menular yang mejadi Aceh (37,2%). (Farradika et al., 2019).
masalah di bidang kesehatan dan sering Keluarga sebagai suatu sistem sosial,
ditemukan pada pelayanan kesehatan mempunyai fungsi-fungsi yang dapat
primer yaitu puskesmas. Hipertensi adalah menjadi sumber dukungan utama bagi
peningkatan tekanan darah sistolik dari individu, seperti membangkitkan perasaan
140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 memiliki antara sesama anggota keluarga,
mmHg pada dua kali pengukuran dengan memastikan persahabatan yang
selang waktu lima menit dalam keadaan berkelanjutan dan memberikan rasa aman
cukup istirahat/tenang. (Suputra, 2017). bagi anggota-anggotanya. Dukungan
Menurut data (WHO) menunjukan keluarga yang baik dapat menekan
sekitar 1,13 miliar orang di dunia munculnya stresor pada individu yang
menyandang hipertensi, yang artinya 1 dari menerima dukungan dan meningkatkan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022


Diana H.Soebyakto, Ludia S 18

rasa percaya diri sehingga pasien dapat penelitian yaitu dukungan keluarga dan
menghadapi keadaan dirinya dengan baik. Aktivitas fisik lansia yang mengalami
Dukungan keluarga adalah proses hipertensi.
yang terjadi terus menerus disepanjang Analisis Bivariat
masa kehidupan manusia. Dukungan Analisis bivariat dilakukan dengan uji
keluarga berfokus pada interaksi yang chi-square (x2) berpasangan dengan
berlangsung dalam berbagai hubungan persyaratan terlebih dahulu melakukan uji
sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh normalitas data menggunakan uji Shapiro-
individu. Dukungan keluarga adalah sikap, Wilk karena sampel < 50, dengan
tindakan dan penerimaan keluarga ketentuan jika p value ≥ 0,05 berarti data
terhadap anggotanya. Anggota keluarga terdistribusi normal dan jika p value <
memandang bahwa orang yang bersifat 0,05 berarti data tidak terdistribusi normal.
mendukung selalu siap memberikan Selanjutnya bila data terdistribusi
pertolongan dan bantuan jika diperlukan. normal uji perbedaan menggunakan uji
(Radiani, 2018) Paired Test dengan tingkat kemaknaan
Dari uraian diatas peneliti tertarik alpha 0,05 dan bila data tidak terdistribusi
untuk melakukan penelitian yang berjudul normal uji perbedaan menggunakan uji
“Hubungan Antara Dukungan Keluarga Wilcoxon dengan ketentuan jika p value <
dengan Aktivitas fisik Pada Lansia dengan 0,05 berarti ada perbedaan dan jika jika p
Hipertensi di Puskesmas Kenten value ≥ 0,05 berarti tidak ada perbedaan.
Palembang tahun 2021”.
HASIL PENELITIAN DAN
METODE PENELITIAN PEMBAHASAN
Jenis Penelitian Analisis Univariat
Desain penelitian ini adalah survey Tabel 4.1
analitik dengan pendekatan cross Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Dukungan Keluarga di Puskesmas Kenten
sectional. Palembang Tahun 2021
Waktu dan Tempat Penelitian No Dukungan Jumlah Persentase (%)
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 01 keluarga
sampai dengan 19 November 2021 di 1. Baik 4 20
Puskesmas Kenten Palembang. 2. Cukup 16 80
Target/Subjek Penelitian
3. Kurang 0 0
Subjek penelitian ini adalah lansia
yang datang berobat ke Puskesmas Kenten Jumlah 20 100
Palembang, berjumlah 20 orang. Sumber: Hasil Penelitian tahun 2021
Prosedur
Para lansia diberikan pertanyaan sesuai Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
dengan kuesioner yang telah disiapkan. sebagian besar lansia mendapatkan
Data, Instrumen, dan Teknik dukungan keluarga yang cukup sebanyak
Pengumpulan Data 16 orang (80%) dan sebanyak 4 orang
Metode pengumpulan data dilakukan (20%) yang mendapat dukungan baik.
secara manual, menggunakan lembar
check list melalui metode wawancara.
Teknik Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis univariat pada penelitian ini
dilakukan pada tiap variabel dari hasil

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022


Diana H.Soebyakto, Ludia S 19

Tabel 4.2 keluarga yang cukup terdapat 1 responden


Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik (6,2%) aktivitas fisik nya ringan, terdapat
Lansia Di Puskesmas Kenten
Palembang Tahun 2021
1 4responden (87,5%) aktivitas fisik nya
No Aktifitas Fisik Jumlah Persentase sedang dan terdapat 1 responden (6,2%)
Lansia (%) aktivitas fisik nya berat sedangkan di
1. Ringan 3 15 aktivitas fisik nya kurang tidak terdapat
2. Sedang 15 75 satupun responden 0 responden. Dari hasil
3. Berat 2 10
uji statistik p value 0, 032 < α 0,05, maka
Jumlah 20 100
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2021 Ha diterima, artinya terdapat hubungan
dukungan keluarga dengan aktivitas fisik
pada lansia dengan hipertensi.
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat
bahwa sebagian besar responden Pembahasan
melakukan aktivitas fisik pada kategori Analisis Univariat
sedang sebanyak 15 orang (75%) dan 1. Dukungan Keluarga
hanya 2 orang (10%) yang melakukan Dari analisis univariat pada tabel 4.1
aktivitas fisik pada kategori berat dan juga diketahui sebagian besar responden
3 orang(15%) melakukan aktivitas fisik mendapatkan dukungan keluarga yang
ringan. cukup sebanyak 16 orang (80%) dan hanya
Analisis Bivariat 4 orang (20%) mendapatkan dukungan
Tabel 4.3 keluarga yang baik.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Dukungan keluarga adalah proses
Aktifitas Fisik Lansia di Puskesmas Kenten yang terjadi terus menerus disepanjang
Palembang Tahun 2021
Aktivitas Fisik masa kehidupan manusia. Dukungan
keluarga berfokus pada interaksi yang
p
Dukung Ringa Sedang Berat Total
val
berlangsung dalam berbagai hubungan
a n ue sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh
individu. Dukungan keluarga adalah sikap,
Keluarga N % N % N % N % tindakan dan penerimaan keluarga
terhadap anggotanya. Anggota keluarga
1 Baik 2 50 1 25 1 25 4 100 0,0 memandang bahwa orang yang bersifat
32 mendukung selalu siap memberikan
2 1 6, 14 87,5 1 6, 16 100
pertolongan dan bantuan jika diperlukan.
Cukup 2 2
0 0 0 0 0 0
(Radiani, 2018)
2. Aktifitas Fisik
3 0 0
Dari analisis univariat pada tabel 4.2
Kurang
diketahui sebagian besar responden
melakukan aktivitas fisik pada kategori
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2021
sedang sebanyak 15 orang (75%) dan
Berdasarkan tabel silang 4.3 diatas hanya 2 orang (10%) yang melakukan
diketahui dari 4 responden dengan aktivitas fisik pada kategori berat.
dukungan keluarga yang baik terdapat 2 Aktivitas fisik adalah setiap gerakan
responden (50%) aktivitas fisik nya ringan, tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
terdapat 1 responden (25%) aktivitas fisik yang membutuhkan pengeluaran energi.
nya sedang dan terdapat 1 responden Sedangkan latihan (exercise) merupakan
(25%) aktivitas fisik nya berat. Sedangkan subkategori dari aktivitas fisik. Exercise
dari 16 responden dengan dukungan adalah aktivitas fisik yang terencana,

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022


Diana H.Soebyakto, Ludia S 20

terstruktur, berulang, dan bertujuan untuk mengajak olahraga bersama, menemani


meningkatkan atau memelihara kebugaran dan mengingatkan untuk rutin dalam
tubuh (Sumarta, 2020). memeriksa tekanan darah.
Menurut Herwin (2017), perawatan diri Jadi, dukungan keluarga diperlukan
adalah salah satu kemampuan dasar oleh pasien hipertensi yang
manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan perawatan dengan waktu
guna mempertahankan kehidupannya. yang lama dan terus-menerus (Ningrum,
Perawatan yang memperhatikan kesehatan 2012). Hal ini didukung oleh banyak
obyektif, kebutuhan, kejadian-kejadian teori yang telah menjelaskan fungsi
yang dialami klien lanjut usia semasa keluarga salah satu dibidang kesehatan
hidupnya, perubahan fisik pada organ disitu telah dijelaskan bahwa apabila
tubuh, tingkat kesehatan yang masih bias ada anggota keluarga yang sakit maka
di capai dan dikembangkan, dan penyakit keluarga harus segera mengetahui
yang dapat dicegah atau ditekan masalah kesehatan, memutuskan tindakan
progresifitasnya. Adapun faktor-faktor apa yang patut diberikan dan
yang mempengaruhi baiknya perawatan menggunakan fasilitas kesehatan yang
diri pada lansia adalah faktor dukungan ada. (Bisnu et al., 2017)
dari keluarga, faktor individu lansia, dan
lain-lain. Dukungan keluarga yang optimal
mendorong kesehatan para lansia
Analisis Bivariat meningkat, selain itu kegiatan harian para
Dari hasil uji statistik p value 0, 032 lansia menjadi teratur dan tidak berlebihan.
< α 0,05, maka Ha diterima, artinya Bagian dari dukungan sosial adalah cinta
terdapat hubungan dukungan keluarga dan kasih sayang yang harus dilihat secara
dengan aktivitas fisik pada lansia dengan terpisah sebagai bagian asuhan dan
hipertensi. perhatian dalam fungsi efektif keluarga
Dukungan keluarga adalah proses (Stanley dan Beare, dalam Ishak dkk,
yang terjadi terus menerusdisepanjang 2018).
masa kehidupan manusia. Dukungan
Menurut Kelen et.,al 2016 hubungan
keluarga berfokus pada interaksi yang
dukungan keluarga sangat dibutuhkan
berlangsung dalam berbagai hubungan
dengan mekanisme koping lansia karena
sosial sebagaimana yang dievaluasi oleh
adanya perubahan kondisi fisik yang
individu. Dukungan keluarga adalah sikap,
menurun pada lansia yang ditandai sering
tindakan dan penerimaan keluarga
mengalami penurunan kemampuan
terhadap anggotanya. Anggota keluarga
fungsional dan mengalami kesulitan dalam
memandang bahwa orang yang bersifat
melakukan tugas untuk memenuhi
mendukung selalu siap memberikan
berbagai kebutuhan sehari- hari (Fera &
pertolongan dan bantuan jika
Husna, 2019)
diperlukan.(Radiani, 2018)
Dukungan keluarga sangat Hasil penelitian ini sejalan dengan
dibutuhkan oleh pasien hipertensi agar hasil penelitian (Ishak et al., 2018),
keadaan yang dialami tidak semakin menyimpulkan bahwa ada hubungan
memburuk dan terhindar dari komplikasi dukungan keluarga dengan aktivitas lansia
akibat hipertensi. Keluarga dapat yang menderita hipertensi di Wilayah
membantu pasien hipertensi antara lain Kerja Puskesmas Maiwa Kabupaten
dalam mengatur pola makan yang sehat, Enrekang.

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022


Diana H.Soebyakto, Ludia S 21

Dari hasil penelitian ini peneliti Dukungan Keluarga Terhadap


memberikan asumsi, bahwa ada hubungan Perilaku Pengendalian Tekanan
dukungan keluarga dengan aktivitas fisik Darah Pada Penderita Hipertensi
lansia yang menderita hipertensi, karena Lansia Di Puskesmas Sumbang 1.
bila keluarga memberikan dukungan yang Jurnal Keperawatan, 1(September),
baik kepada lansia yang menderita 4.
hipertensi maka aktivitas fisik lansia
tersebut akan diperhatikan dan tidak akan Ariska, cindi lia. (2019). pengaruh terapi
diberikan kesempatan untuk melakukan musik klasik (mozart) terhadap
aktivitas fisik yang berat. penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi.

KESIMPULAN Bisnu, M., Kepel, B., & Mulyadi, N.


1. Dari analisis univariat distribusi (2017). HUBUNGAN DUKUNGAN
frekuensi sebagian besar responden KELUARGA DENGAN DERAJAT
mendapatkan dukungan keluarga yang HIPERTENSI PADA PASIEN
cukup sebanyak 16 orang (80%). HIPERTENSI Di PUSKESMAS
2. Dari anilisi univariat distribusi RANOMUUT KOTA MANADO.
frekuensi sebagian besar responden Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1),
melakukan aktivitas fisik pada kategori 108807.
sedang sebanyak 15 orang (75%).
Bruno, L. (2019). Hubungan Dukungan
3. Dari analisis bivariat uji chi-square
Sosial Keluarga Dengan Kejadian
didapatkan p value 0, 032 < α 0,05,
Depresi Pada Lansia Usia 60-74
maka Ha diterima, artinya terdapat
Tahun. Journal of Chemical
hubungan dukungan keluarga dengan
Information and Modeling, 53(9),
aktivitas fisik pada lansia dengan
1689–1699.
hipertensi.
Farradika, Y., Umniyatun, Y.,
Nurmansyah, M. I., & Jannah, M.
SARAN
(2019). Perilaku Aktivitas Fisik dan
1. Kepada tenaga kesehatan, dapat
Determinannya pada Mahasiswa
berkerjasama dengan pihak sekolah-
Fakultas Ilmu - Ilmu Kesehatan
sekolah, untuk memberikan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
penyuluhan kepada keluarga lansia
Hamka. ARKESMAS (Arsip
agar dapat membantu untuk aktivitas
Kesehatan Masyarakat), 4(1), 134–
para lansia.
142.
2. Kepada peneliti selanjutnya, dapat
https://doi.org/10.22236/arkesmas.v4i
melakukan penelitian serupa dengan
1.3548
menggunakan sampel yang lebih
banyak lagi, menggunakan metode Fera, D., & Husna, A. (2019). Hubungan
penelitian yang berbeda dan Dukungan Keluarga Dengan
menggunakan variabel lain yang Kemandirian Lansia Dalam
berhubungan dengan dukungan Pemenuhan Aktivitas Sehari-Hari Di
keluarga terhadap aktifitas lansia. Desa Alue Tho Kecamatan Seunagan
Kabupaten Nagan Raya. J-Kesmas:
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat (The Indonesian Journal
Agus Triono, I. H. (2020). Pengaruh
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022
Diana H.Soebyakto, Ludia S 22

of Public Health), 5(2), 40.


https://doi.org/10.35308/j-
kesmas.v5i2.1150
Hartati, Y. (2018). Pengaruh Brisk
Walking Exercise Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Puskesmas
Andalas Kota Padang. Keperawatan,
2(02), 1–10.
Ishak, Murtini, & Fatmawati. (2018).
Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Aktivitas Lansia Gang
Menderita hipertensi. 7.
Maria Goreti usboko. (2018). konsep
Hipertensi. Gastrointestinal
Endoscopy, 10(1), 279–288.
http://dx.doi.org/10.1053/j.gastro.201
4.05.023%0Ahttps://doi.org/10.1016/j
.gie.2018.04.013%0Ahttp://www.ncbi
.nlm.nih.gov/pubmed/29451164%0A
http://www.pubmedcentral.nih.gov/ar
ticlerender.fcgi?artid=PMC5838726
%250Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.gie
.2013.07.022
Munawwaroh, A. M. (2017). Hubungan
antara aktivitas fisik dengan kualitas
hidup pada lansia penderita hipertensi
di kelurahan joyosuran kecamatan
pasar kliwon surakarta. Jurnal Imu
Keperawatan, 1–17.
http://eprints.ums.ac.id/55316/

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol 12, No 24, Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai