Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DAN

DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES


PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA
PURWASARI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS
GARAWANGI
TAHUN 2022

MANUSKRIP

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Kuningan

Oleh :
NOVIANA FATMALA MAULIDA
CKR0180141

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
2022
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DAN
DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES
PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA
PURWASARI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS
GARAWANGI
TAHUN 2022

Maulida1, Suhada2, Sutandi3


1Mahasiswa S1 Keperawatan STIKes Kuningan, 2,3 Dosen S1 Keperawatan

STIKes Kuningan

novianaftml@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan data dari Puskesmas Garawangi Tahun 2021 salah satu desa
tertinggi yang mengalami hipertensi yaitu Desa Purwasari sebanyak 205 orang. Stres
merupakan salah satu penyebab terjadinya hipertensi. Stres pada lansia dengan
hipertensi dapat mempengaruhi kesehatan. Selain itu stres juga terjadi karena tekanan
dari lingkungan sehingga dapat merangsang reaksi tubuh dan psikis. Lansia dengan
hipertensi membutuhkan dukungan keluarga yang baik untuk mendapatkan proses
perawatan yang optimal. Lansia juga membutuhkan kepedulian yang diterima dari
lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara dukungan keluarga
dan dukungan sosial dengan tingkat stres pada lansia hipertensi di Desa Purwasari
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Garawangi Tahun 2022. Jenis penelitian ini
menggunakan analitik korelasi dan rancangan Cross Sectional yang menggunakan
sampel sejumlah 84 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling,
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dari penelitian diolah
dengan statistik uji Rank Spearman.
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar dukungan keluarga cukup sebanyak
46 responden (54,8%), sebagian besar dukungan sosial baik sebanyak 43 responden
(51,2%) dan hampir seluruhnya tingkat stres ringan sebanyak 64 responden (76,2%).
Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat stres p-value 0,000 dan hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres
p-value 0,000.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan antara
dukungan keluarga dan dukungan sosial dengan tingkat stres pada lansia hipertensi di
Desa Purwasari.
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Dukungan Sosial, Tingkat Stres

Pendahuluan
Banyaknya jumlah penduduk memicu hormon adrenalin sehingga
lansia di Indonesia membawa dampak jantung akan memompa lebih cepat
positif maupun negatif bagi kehidupan yang mengakibatkan tekanan darah
sehari-hari. Berdampak positif, apabila meningkat (Kurniawan dan Sulaiman,
penduduk lansia berada dalam keadaan 2019 dalam Situmorang, 2020). Selain
sehat, aktif dan produktif. Sedangkan itu stres juga terjadi karena adanya
yang berdampak negatif, ketika lansia tekanan dari lingkungan seseorang,
tersebut memiliki masalah penurunan sehingga merangsang reaksi tubuh dan
kesehatan (Kementerian Kesehatan RI, psikis. Stres mampu memicu
2017). Berdasarkan Undang-Undang peningkatan tekanan darah pada
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun penderita hipertensi (Situmorang,
1998 Kesejahteraan Lanjut Usia, lanjut 2020).
usia adalah seseorang yang telah Hipertensi merupakan kondisi
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke seseorang dengan nilai sistolik ≥130
atas (Indonesia, 1999). mmHg dan nilai diastolik ≥80 mmHg
Permasalahan yang sering dengan dilakukan pengukuran secara
dihadapi lansia berkaitan dengan berulang (Aronow, 2020). Hipertensi
penyakit yang cukup kompleks dengan merupakan salah satu penyakit
perubahan-perubahan yang dialami berbahaya yang dapat menyebabkan
secara biologis maupun psikologis. kematian dini yang semakin lama
Salah satu permasalahan yang terjadi penyakit ini makin bertambah (Yulistina
pada lansia, seperti hipertensi, et al., 2017).
kolesterol, jantung, stroke, prostat, Prevalensi hipertensi yang tinggi
artritis dan diabetes (Senja & Prasetyo, tidak hanya terjadi di negara maju tetapi
2019). Penyakit degeneratif yang juga di negara berkembang seperti di
memiliki tingkat morbiditas dan Indonesia. Berdasarkan hasil Data
mortalitas tinggi adalah hipertensi World Health Organization (WHO)
(Widiandari et al., 2018). Keadaan stres pada tahun 2018 mengatakan bahwa
yang berat merupakan penyebab salah hampir 1,3 miliar orang di dunia
satu terjadinya hipertensi. Stres dapat mengalami hipertensi. Berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar hipertensi yang optimal (Ida et al.,
(RISKESDAS) tahun 2018 2020). Selain dukungan keluarga, lansia
menunjukkan angka prevalensi dengan hipertensi membutuhkan
Hipertensi hasil pengukuran mencapai kepedulian yang diterima dari
34,1% meningkat tajam dari 25,8% lingkungan yang akan membuat lansia
pada tahun 2013, dengan angka merasa nyaman secara fisik maupun
prevalensi tertinggi di Provinsi psikologis. Dengan adanya dukungan
Kalimantan Selatan sebesar 44,1% keluarga dan dukungan sosial yang
(Kemenkes RI, 2018). baik, dapat meningkatkan kesehatan
Berdasarkan data dari Dinas fisik dan kesehatan mental lansia.
Kesehatan Kabupaten Kuningan Pada Berdasarkan hasil dari studi
tahun 2020 memberikan sasaran kepada pendahuluan yang dilakukan oleh
821.517 warga dengan target 83,5% dan peneliti dengan menggunakan
didapatkan 71,4% dari target kuesioner, didapatkan data dari 10
masyarakat yang menderita hipertensi. orang lansia dengan hipertensi di Desa
Puskesmas Garawangi merupakan salah Purwasari, yang mengisi kuesioner
satu puskesmas yang berada di dukungan keluarga didapatkan hasil 6
Kabupaten Kuningan dengan jumlah orang atau 60% termasuk kategori
hipertensi sebanyak 99,05% yaitu 3.098 dukungan keluarga baik. Dalam
orang (Laporan Dinkes Kabupaten variabel dukungan sosial 7 orang atau
Kuningan, 2020). Berdasarkan data dari 70% termasuk kategori dukungan sosial
Puskesmas Garawangi pada tahun 2021 baik. Sedangkan variabel tingkat stres
hipertensi pada lansia di dapat 1.723 10 orang atau 100% termasuk kategori
orang. Dari data puskesmas tersebut stres ringan.
desa tertinggi yang mengalami Dari uraian di atas maka peneliti
hipertensi pada lansia berada di Desa tertarik untuk melakukan penelitian
Purwasari sebanyak 205 orang (Laporan mengenai “Hubungan Antara
Puskesmas Garawangi, 2020). Dukungan Keluarga dan Dukungan
Lansia yang menderita hipertensi Sosial Dengan Tingkat Stres Pada
membutuhkan dukungan keluarga yang Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja
baik karena keluarga memiliki peran UPTD Puskesmas Garawangi Tahun
penting dalam proses perawatan 2022”.
Metode Penelitian dan dukungan sosial sedangkan variabel
Dalam penelitian ini peneliti terikat yaitu tingkat stres pada lansia
menggunakan jenis penelitian analitik hipertensi. Populasi dalam penelitian ini
korelasi. Analitik adalah penelitian adalah 534 orang lansia yang berusia 60
yang mencoba menggali bagaimana dan tahun ke atas di Desa Purwasari, sampel
mengapa fenomena itu bisa terjadi dan penelitian ini sebanyak 84 responden
korelasi adalah penelitian yang yang didapatkan dengan menggunakan
berhubungan antara gejala satu dengan teknik purposive sampling. Data primer
gejala lain atau variabel satu dengan didapatkan dengan membagikan
variabel lain (Notoatmodjo, 2018). kuesioner dan pengukuran yang
desain penelitian menggunakan Cross dilakukan oleh lansia dengan hipertensi
Sectional (penelitian yang menekankan kemudian diperoleh data. Data tersebut
seluruh variabel yang akan diteliti dianalisis menggunakan SPSS versi 26
diambil pada waktu yang bersamaan dengan uji korelasi Rank Spearmen,
baik menggunakan kuesioner, observasi Data dikatakan memiliki hubungan
atau pengukuran). Variabel bebas pada yang signifikan pada penelitian ini jika
penelitian ini yaitu dukungan keluarga nilai Sig.(2-tailed) atau p ≤ 0,05.

Hasil dan Pembahasan


Analisis Univariat
Tabel 1 Gambaran Dukungan Keluarga pada Lansia Hipertensi di Desa
Purwasari Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Garawangi Tahun 2022
Dukungan Keluarga Frekuensi (f) Persentase (%)
Kurang 0 0
Cukup 46 54,8
Baik 38 45,2
Jumlah 84 100
Sumber : Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel 1 diatas keluarga cukup sebanyak (54,8%) pada
menunjukan bahwa dari 84 responden lansia dengan hipertensi di Desa
yang memiliki dukungan keluarga, Purwasari Wilayah Kerja UPTD
sebagian responden memiliki dukungan Puskesmas Garawangi Tahun 2022.
Tabel 2 Gambaran Dukungan Sosial pada Lansia Hipertensi di Desa Purwasari
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Garawangi Tahun 2022
Dukungan Sosial Frekuensi (f) Persentase (%)
Kurang 0 0
Cukup 41 48,8
Baik 43 51,2
Jumlah 84 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 2 diatas (51,2%) pada lansia dengan hipertensi
menunjukan bahwa dari 84 responden di Desa Purwasari Wilayah Kerja
yang memiliki dukungan sosial, UPTD Puskesmas Garawangi Tahun
sebagian besar responden memiliki 2022.
dukungan sosial yang baik sebanyak
Tabel 3 Gambaran Tingkat Stres pada Lansia Hipertensi di Desa Purwasari
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Garawangi Tahun 2022
Tingkat Stres Frekuensi (f) Persentase (%)
Stres Ringan 64 76,2
Stres Sedang 20 23,8
Stres Berat 0 0
Jumlah 84 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 3 diatas sebanyak (76,2%) pada lansia dengan
menunjukan bahwa dari 84 responden hipertensi di Desa Purwasari Wilayah
yang memiliki tingkat stres, hampir Kerja UPTD Puskesmas Garawangi
seluruh responden memiliki stres ringan Tahun 2022.

Analisis Bivariat
Tabel 4 Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Stres pada
Lansia Hipertensi Desa Purwasari Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Garawangi Tahun 2022
Tingkat Stres P-
Total R
Dukungan Keluarga Ringan Sedang Berat Value
N % N % N % N %
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0
Cukup 42 91,3 4 8,7 0 0 46 100 0,000 0,390
Baik 22 57,9 16 42,1 0 0 38 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4 diatas sebesar 0,390 atau memiliki kekuatan
menunjukan hasil dari 46 responden korelasi yang termasuk dalam kategori
yang memiliki dukungan keluarga lemah. Kemudian dilakukan ada
kategori cukup, hampir seluruhnya tidaknya hubungan antara variabel
responden memiliki tingkat stres ringan bebas dan variabel terikat. Dalam
yaitu 42 orang (91,3%). Sedangkan 38 penelitian ini hasil uji Rank Spearman
responden yang memiliki dukungan menunjukan nilai signifikan nya yaitu p
keluarga kategori baik, sebagian besar value 0,000. Karena nilai signifikan
responden memiliki tingkat stres ringan lebih kecil dari 0,05 maka dapat
yaitu 22 orang (57,9%). disimpulkan bahwa Ha diterima artinya
Dari hasil pengujian statistik ada hubungan yang signifikan antara
menggunakan uji Rank Spearman dukungan keluarga dengan tingkat stres
diperoleh nilai p-value < α. Pada tahap pada Lansia Hipertensi Desa Purwasari
kesalahan 5% didapatkan hasil arah Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
korelasi positif dengan nilai korelasi Garawangi Tahun 2022.
Tabel 5 Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Tingkat Stres pada Lansia
Hipertensi Desa Purwasari Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Garawangi Tahun 2022
Tingkat Stres P-
Total R
Dukungan Sosial Ringan Sedang Berat Value
N % N % N % N %
Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0
0,000 0,378
Cukup 38 92,7 3 7,3 0 0 41 100
Baik 26 60,5 17 39,5 0 0 43 100
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 5 diatas responden memiliki tingkat stres ringan
menunjukan hasil dari 41 responden 26 orang (60,5%).
yang memiliki dukungan sosial kategori Dari hasil pengujian statistik
cukup, hampir seluruhnya responden menggunakan uji Rank Spearman
memiliki tingkat stres ringan yaitu 38 diperoleh nilai p-value < α. Pada tahap
orang (92,7%). Sedangkan dari 43 kesalahan 5% didapatkan hasil arah
responden yang memiliki dukungan korelasi positif dengan nilai korelasi
keluarga kategori baik, sebagian sebesar 0,378 atau memiliki kekuatan
korelasi yang termasuk dalam kategori
lemah. Kemudian dilakukan ada disimpulkan bahwa Ha diterima artinya
tidaknya hubungan antara variabel ada hubungan yang signifikan antara
bebas dan variabel terikat. Dalam dukungan sosial dengan tingkat stres
penelitian ini hasil uji Rank Spearman pada Lansia Hipertensi Desa Purwasari
menunjukan nilai signifikan nya yaitu p Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
value 0,000. Karena nilai signifikan Garawangi Tahun 2022
lebih kecil dari 0,05 maka dapat

Pembahasan
dan hampir setengah responden
Dukungan keluarga dapat membantu
memiliki dukungan keluarga cukup
lansia untuk mencegah stres dan sesuatu
sebanyak 29 responden (42,6%).
yang berbahaya atau mengancam.
Dengan adanya dukungan
Apabila lansia memiliki dukungan
keluarga pada lansia dengan hipertensi
keluarga yang baik maka lansia akan
dapat memberikan ketenangan dan
bisa mengontrol stres dan penyakit
perasaan senang dalam diri lansia.
hipertensi nya (Saryono, (2010) dalam
Keluarga juga mempunyai peran utama
Ayuni, 2018). Keluarga sangat
dalam pemberian motivasi kepada
bertanggung jawab dengan kesehatan
lansia agar lebih semangat dalam
lansia, apalagi jika lansia tersebut
mengontrol tekanan darah. Peran
memiliki penyakit seperti hipertensi.
keluarga yang diberikan kepada lansia
Hipertensi merupakan masalah yang
dengan hipertensi menjadi faktor yang
sering dialami oleh lansia, pada masalah
sangat berpengaruh terhadap penurunan
ini biasanya tekanan darah pada lansia
tekanan darah (Perdana, 2017). Selain
akan naik (Senja & Prasetyo, 2019).
dukungan dari keluarga lansia dengan
Penelitian ini sejalan dengan
hipertensi membutuhkan dukungan dari
penelitian yang dilakukan oleh (Bisnu et
sosialnya terutama masyarakat yang
al., 2017) dengan judul Hubungan
berada dilingkunganya. Dukungan
Dukungan Keluarga Dengan Derajat
sosial yang baik akan memberikan
Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di
perasaan yang menyenangkan dalam
Puskesmas Ranomuut Kota Manado
diri lansia penderita hipertensi (Sarafino
didapatkan hasil bahwa sebagian besar
dalam Khoerudin, 2019).
responden memiliki dukungan keluarga
baik sebanyak 39 responden (57,4%)
Permasalahan terbesar yang dengan kesehatan lansia yang menderita
menimpa lansia adalah masalah hipertensi. Lansia dengan hipertensi
kesehatan, penurunan kondisi fisik dan akan mudah stres yang disebabkan oleh
kesepian. Sehingga penting untuk lansia beberapa hal diantaranya akan mudah
memiliki dukungan sosial guna marah, gelisah, kesal karena hal-hal
membantu dalam menyesuaikan diri sepele, mudah tersinggung yang
dengan kondisi tuanya. Kurangnya akhirnya membawa dampak buruk bagi
dukungan sosial sering kali kesehatannya. Apabila tekanan darah
memperbesar rasa keputusan lansia. naik akan membuat kesehatan lansia
Maka masalah bagi orang lanjut usia memburuk. Oleh karena itu, bagi lansia
akan lebih banyak lagi, bukan saja yang menderita hipertensi diharapkan
dalam bidang masalah fisik dan mental untuk menjauhi faktor yang
tetapi juga dalam hubungan antara menyebabkan tekanan darah naik
manusia, sosial dan ekonomi. Dukungan (Mashudi, 2013).
sosial dari lingkungan sekitar sangat Dukungan keluarga sangat
membantu lansia dalam penurunan diperlukan bagi lansia yang menderita
tekanan darah. Stres pada lansia hipertensi karena dapat menurunkan
biasanya muncul dari pikiran lansia tingkat stres pada lansia dan dapat
yang negatif. Lansia harus menjauhi membuat lebih semangat dalam
pikiran yang negatif, Keluarga yang pengobatan hipertensi. Dengan adanya
memiliki lansia dengan hipertensi akan dukungan keluarga yang baik
memperhatikan kegiatannya sehari-hari. diharapkan tingkat stres pada lansia
Jika kegiatan itu baik untuk lansia, akan membaik begitupun dengan
keluarga akan menyetujui untuk lansia tingkat stres cukup diharapkan tingkat
berada didalam lingkungan tersebut stres lebih bisa terkontrol dengan baik
(Anggraini et al., 2017). supaya hipertensi pada lansia lebih bisa
Salah satu penyebab lansia terkontrol (Ratna, 2010 dalam Tentri,
menderita hipertensi yaitu tingkat stres. 2017). Lansia yang mengalami stres
Stres pada lansia akan mempengaruhi tidak hanya disebabkan oleh lingkungan
status kesehatan. Masalah yang sering sekitar saja masih banyak faktor stres
dihadapi lansia baik fisik maupun pada lansia, seperti lansia yang
psikososial akan sangat berpengaruh mengalami penyakit yang sulit untuk
sembuh, selalu berburuk sangka kepada suami atau istri meninggal dan masih
seseorang, harga kebutuhan pokok naik, banyak lagi (Mashudi, 2013).

Kesimpulan
minum obat secara rutin. Hipertensi
Berdasarkan hasil penelitian dapat
merupakan penyakit yang tidak bisa
disimpulkan bahwa :
sembuh tapi kita bisa mengontrol nya
Sebagian besar responden yang
dengan menjalankan pola hidup sehat,
memiliki dukungan keluarga cukup
jauhi makanan bergaram dan pola
sebanyak 46 responden (54,8%).
makan yang teratur.
Sebagian besar responden yang
Bagi keluarga diharapkan
memiliki dukungan sosial baik
penelitian ini dapat memberikan
sebanyak 43 responden (51,2%).
gambaran mengenai pentingnya
Hampir seluruh responden yang
dukungan keluarga kepada lansia
memiliki tingkat stres ringan sebanyak
dengan hipertensi. Keluarga sangat
64 responden (76,2%).
berperan penting bagi kesehatan lansia.
Terdapat hubungan antara
Dukungan keluarga yang baik akan
dukungan keluarga dengan tingkat stres
membuat lansia merasa diperhatikan.
pada lansia hipertensi di Desa Purwasari
Keluarga juga harus selalu
p-value = 0,000 <0,05 dan nilai korelasi
mengingatkan lansia untuk menjaga
0,390.
kesehatannya.
Terdapat hubungan antara
Bagi Desa Purwasari diharapkan
dukungan sosial dengan tingkat stres
bisa menjadi sumber pengetahuan untuk
pada lansia hipertensi di Desa Purwasari
Desa Purwasari agar tahu cara
p-value = 0,000 <0,05 dan nilai korelasi
menangani lansia yang menderita
0,378.
hipertensi. Dukungan sosial yang sangat
Saran
diperlukan bagi lansia dengan
Bagi lansia diharapkan penelitian
hipertensi. Masyarakat sekitar
ini dapat bermanfaat bagi lansia yang
diharapkan selalu memberikan hal yang
menderita hipertensi untuk selalu
positif bagi lansia.
memeriksakan tekanan darah secara
Bagi penelitian diharapkan
rutin, menjaga pola makan dan selalu
penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan mengenai
dukungan keluarga dan dukungan sosial hipertensi.
dengan tingkat stres pada lansia
Daftar Pustaka
Anggraini, P., Kusuma, F. H. D., & Hidup Pada Penyalahgunan
Widiani, E. (2017). Hubungan Narkoba Yang Sedang Di IPWL
Dukungan Sosial Dengan Tingkat Tenjo Laut Kabupaten Kuningan
Stres Pada Lansia Pada Lansia Di Dan Yayasan Mahakasih
Posyandu Bendungan Desa Kabupaten Kuningan Majalengka.
Landungsari Kecamatan Dau
Malang. Nursing News, 2. Mashudi, F. (2013). Psikologi
Konseling. IRCiSoD.
Aronow, W. S. (2020). Managing
Hypertension in the elderly: Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
What’s new? American Journal of Penelitian Kesehatan. Rineka
Preventive Cardiology, 1, 100001. Cipta.
https://doi.org/10.1016/j.ajpc.2020.
100001 Perdana, M. A. (2017). Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan
Ayuni, D. Q. (2018). Hubungan Kepatuhan Diit Hipertensi Pada
Dukungan Keluarga Dengan Lansia Di Dusun Depok
Tingkat Depresi Pada Lansia Di Ambarketawang Gamping Sleman
Wilayah Kerja Puskesmas Yogyakarta.
Marunggi. Jurnal Akademika
Baiturrahim Jambi, 7. Senja, A., & Prasetyo, T. (2019).
Perawatan Lansia oleh Keluarga
Bisnu, Billy, & Mulyadi. (2017). dan Care Giver. Bumi Medika.
Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Derajat Hipertensi Pada Situmorang, F. D. (2020). Hubungan
Pasien Hipertensi Di Puskesmas Tingkat Stres Dengan Kejadian
Ranomuut Kota Manado. Journal Hipertensi Pada Anggota Prolanis
Keperawatan (e-KP), 5(1). Di Wilayah Kerja Puskesmas
Parongpong. Klabat Journal of
Ida, M., Prihatin, K., & Fatmawati, B. Nursing, 2(1), 11.
R. (2020). Pengaruh Self-Efficacy https://doi.org/10.37771/kjn.v2i1.4
Dan Dukungan Keluarga Terhadap 17
Kepatuhan Menjalani Terapi Pada
Penderita Hipertensi. Jurnal Tentri, M. W. (2017). Hubungan Antara
Keperawatan ’Aisyiyah, 7(2), 1–6. Pengetahuan Keluarga Dengan
https://doi.org/10.33867/jka.v7i2.1 Dukungan Keluarga Terhadap
94 Upaya Manajemen Diri Penderita
Hipertensi Di UPTD Puskesmas
Indonesia, P. (1999). Undang-Undang Kadugede. Sekolah Tinggi Ilmu
No 13 Tahun 1998. Mensesneg, Kesehatan Kuningan.
September, 1–2.
Widiandari, T. D., Widiani, E., &
Khoerudin, A. M. (2019). Hubungan Rosdiana, Y. (2018). Hubungan
Dukungan Sosial Dengan Kualitas Dukungan Keluarga Terhadap
Motivasi Lansia Dalam Rustiana, E. R. (2017). Korelasi
Pengelolaan Penyakit Hipertensi Asupan Makanan, Stres, Dan
Di Poli Interna RST Dr. Soepraoen Aktivitas Fisik Dengan Hipertensi
Malang. Nursing News, 3, 785– Pada Usia Menopause. Unnes
790. Journal of Public Health, 6(1), 35.
https://doi.org/10.15294/ujph.v6i1.
Yulistina, F., Deliana, S. M., & 13695

Anda mungkin juga menyukai