Anda di halaman 1dari 9

48 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN

PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020 Halaman 64 – 72


JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES


MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DALAM MENYUSUN SKRIPSI DI
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI TAHUN 2020

Anisah Ulfah1, Alini2, Putri Eka Sudiarti3


1,2,3
Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Anisaulfah72@gmail.com
alini_09@yahoo.com
Putriekasugiarti@gmail.com

Abstrak
Skripsi merupakan tugas akhir yang harus dikerjakan mahasiswa untuk meraih gelar sarjana dalam
pengerjaanya tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan sehingga berdampak pada psikilogi dan fisik
mulai dari yang ringan sampai yang berat seperti cemas, takut, bingung dan stres. Dalam menghadapi stres
mahasiswa membutuhkan dukungan keluarga untuk dapat menurunkan tingkat stres yang dialaminya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan dukungan keluarga dengan tingkat stres pada mahasiswa S1
keperawatan semester VIII dalam menyusun skripsi di Universitas Tuanku Tambusai Tahun 2020. Desain
penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan desain cross sectional study dengan metode pengambilan
sampel total sampling. Jumlah populasi penelitian ini adalah 62 orang mahasiswa S1 Keperawatan semester
VIII dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisa
data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian
menunjukkan adanya hubungan dukungan kekuarga dengan tingkat stres pada mahasiswa dalam menyusun
skripsi dengan p-value 0,006 (p<0,05). Hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa yang sedang menyusun
skripsi lebih terbuka terhadap keluarganya, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penyusunan
skripsi mendapat bantuan ataupun solusi dari keluarga.
Kata Kunci: Dukungan Keluarga, Tingkat Stres, Mahasiswa Menyusun Skripsi

Abstract
Thesis is a final project that students must do to get a bachelor's degree. In the process, there are many
students who experience difficulties so that it has an impact on psychology and physicality ranging from mild
to severe such as anxiety, fear, confusion and stress. In dealing with stress, students need family support to be
able to reduce the level of stress they experience. The purpose of this study was to analyze the relationship
between family support and stress levels in undergraduate nursing students in semester VIII in compiling a
thesis at Tuanku Tambusai University in 2020. The design of this study was descriptive correlational with a
cross sectional study design with total sampling method. The population of this study was 62 students of S1
Nursing semester VIII with a total sample of 60 people. Data collection using a questionnaire sheet. The data
analysis used was univariate and bivariate analysis with the Chi Square test. The results showed a relationship
between family support and stress levels in students in compiling their thesis with a p-value of 0.006 (p
<0.05). The results of this study are expected that students who are preparing a thesis will be more open to
their families, so that the difficulties faced in writing a thesis get help or a solution from the family.
Keywords: Family Support, Stress Level, Students Prepare Thesis

@Jurnal Ners Prodi Sarjana Keperawatan & Profesi Ners FIK UP 2020

Corresponding author :
Address : Jl. Akasia, Perum. Cadika Indah
Email : Anisaulfah72@gmail.com
Phone : 08527853853
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
65 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

PENDAHULUAN 2014 sebanyak 11.673 kunjungan. Rata-rata


Kesehatan merupakan hal yang sangat penting jumlah pasien yang menjalani HD sebanyak 96
dalam kehidupan manusia, karena tanpa tubuh orang perbulan dengan rata-rata kunjungan pasien
yang sehat manusia tidak dapat beraktivitas HD lebih kurang 32 pasien perhari. Jumlah rata-
dengan baik. Pola makan dan kebiasaan - rata tindakan HD sebanyak 750 kali setiap bulan,
kebiasaaan buruk dapat memicu berbagai macam dimana setiap pasien terjadwal menjalani HD 1-2
penyakit, salah satunya penyakit gagal ginjal kali perminggu dengan durasi 5 jam sekali terapi.
kronik (Khairunnisa, 2016). Gagal ginjal kronik Berdasarkan data dari Medical Record Rumah
(GGK) adalah gangguan fungsi ginjal yang Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, angka
progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana kejadian GGK yang menjalankan terapi HD tahun
tubuh tidak mampu memelihara metabolisme, 2018 sebanyak 2.678 orang. Untuk lebih jelasnya
gagal memelihara keseimbangan cairan dan dibawah ini akan ditampilkan tabel 1.1 angka
elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum kejadian GGK yang menjalani terapi HD sebagai
(Sumah, 2020). berikut :
Menurut World Health Organization (WHO) Tabel 1. Kunjungan Pasien Gagal Ginjal
pada tahun 2015 mengemukakan bahwa angka Kronik Menjalani Hemodialisis di RSUD
kejadian GGK di seluruh dunia mencapai 10% dari Bangkinang Tahun 2018
populasi, sementara itu pasien GGK yang
menjalani hemodialisis (HD) diperkirakan No Bulan Jenis Pengantar Masuk Jum
Rutin Cito Traveling lah
mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia. Angka
kejadiannya diperkirakan meningkat 8% setiap 1. Januari 128 15 0 143
2. Februari 135 12 0 147
tahunnya. GGK menempati penyakit kronis 3. Maret 162 7 0 169
dengan angka kematian tertinggi ke-20 di dunia. 4. April 148 18 0 166
Berdasarkan National Chronic Kidney Disease 5. Mei 247 18 1 266
Fact Sheet, (2017) di Amerika Serikat, terdapat 30 6. Juni 210 26 0 236
7. Juli 241 8 0 249
juta orang dewasa (15%) memiliki penyakit GGK. 8. Agustus 252 3 0 255
Berdasarkan Center for Disease Control and 9. September 254 2 0 256
prevention, prevalensi GGK di Amerika Serikat 10. Oktober 262 8 0 270
pada tahun 2012 lebih dari 10% atau lebih dari 20 11. November 254 6 0 260
juta orang. 12. Desember 258 3 0 261
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Jumlah 2.551 126 1 2.678
tahun 2018 prevalensi penyakit GGK di Indonesia Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat jumlah
sebanyak 499.800 orang (2%), prevalensi tertinggi penderita GGK menjalani terapi hemodialisis
di Maluku dengan jumlah 4351 orang (0,47%) tahun 2018 paling banyak kunjungan pasien rutin
mengalami penyakit GGK (Riskesdas, 2018). menjalani terapi HD sebanyak 2.551 (95,25%).
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013 prevalensi Sedangkan angka kejadian GGK yang menjalani
GGK sebesar 0,2% prevalensi tertinggi di terapi HD pada tahun 2019 mengalami
Sulawesi Tengah sebesar 0,5% (Tandi et al, 2014). peningkatan dibandingkan tahun 2018 sebanyak
Berdasarkan Indonesian Renal Registry (IRR) 3.556 orang. Terjadi peningkatan sebanyak 878
pada tahun 2015 menunjukkan bahwa di orang (14,1%). Untuk lebih jelasnya dibawah ini
Indonesia, jumlah pasien GGK yang mendaftar ke akan ditampilkan tabel 1.2 angka kejadian GGK
unit HD terus meningkat 10% setiap tahunnya. yang menjalani terapi HD tahun 2019 sebagai
Prevalensi GGK dipekirakan mencapai 400 per 1 berikut :
juta penduduk dan prevalesi pasien GGK yang Tabel 2. Kunjungan Pasien Gagal Ginjal
menjalani HD mencapai 15.424 pada tahun 2015 Kronik Menjalani Hemodialisis di RSUD
(IIR, 2015). Berdasarkan IRR tahun 2016, Bangkinang Tahun 2019
sebanyak 98% penderita GGK menjalani terapi
HD dan 2% menjalani terapi Peritoneal Dialisis. No Bulan Jenis Pengantar Masuk Jum
Berdasarkan data IRR tahun 2017 pasien GGK Rutin Cit Traveling lah
yang menjalani HD meningkat menjadi 77.892 o
pasien. 1. Januari 260 6 0 266
2. Februari 234 4 0 238
Angka kejadian GGK yang baru menjalani HD 3. Maret 276 5 2 283
di Provinsi Riau yaitu 173 orang pada tahun 2017 4. April 305 7 1 313
(Raport of Indonesian Renal Registry, 2017). 5. Mei 321 5 0 326
Berdasarkan data ruangan hemodialisa RSUD 6. Juni 267 5 2 274
7. Juli 310 8 0 318
Arifin Achmad Provinsi Riau pada tahun 2012 8. Agustus 303 5 0 308
terdapat 8.588 kunjungan yang mengunjungi 9. September 291 6 0 297
ruangan hemodialisis dan tahun 2013 sebanyak 10. Oktober 309 7 0 316
9.369 kunjungan, kemudian meningkat pada tahun 11. November 293 5 0 298

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


66 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

12. Desember 315 4 0 319 mempengaruhi masalah fisik seperti nyeri yang
Jumlah 3.484 67 5 3.556 tidak perlu, jantung berdetak lebih cepat dan sesak
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat jumlah nafas (Sriwulan, 2010).
penderita GGK menjalani terapi hemodialisis Pada pasien GGK, keberadaan keluarga di sisi
tahun 2019 paling banyak kunjungan pasien rutin pasien selama proses hemodialisa merupakan
menjalani terapi HD sebanyak 3.484 orang sumber pendukung utama. Dukungan keluarga
(97,98%). dapat menjadi penghambat efek - efek negatif dari
Salah satu penatalaksanaan GGK adalah stressor proses medikasi. Keluarga dianggap dapat
hemodialisis yang bertujuan menghasilkan fungsi memiliki pengaruh yang penting dalam membantu
ginjal sehingga dapat memperpanjang menyelesaikan masalah - masalah yang berkaitan
kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas dengan kesulitan hidup seperti menurunkan
hidup pada penderita GGK. Terapi hemodialisis kecemasan (Friedman, 2010). Dukungan keluarga
adalah suatu teknologi tinggi sebagai terapi juga dapat mempertahankan status kesehatan
pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa pasien karena secara emosional pasien merasa lega
metabolisme atau racun tertentu dari peredaran diperhatikan, tidak sendirian dan mendapat saran
darah manusia seperti air, natrium, kalium, atau kesan yang menyenangkan pada dirinya
hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat (Jayanthi, 2010).
lain melalui membran semi permeabel sebagai Dukungan keluarga akan membuat pasien GGK
pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal merasa dihargai dan diperhatikan. Dukungan
buatan dimana terjadi proses difusi, osmosis dan keluarga dapat diwujudkan dengan memberikan
ultra filtrasi (Sukandar, 2010). Pasien GGK perhatian, bersikap empati, memberikan dorongan,
menjalani proses hemodialisa 1-3 kali seminggu memberikan saran, serta memberikan
dan setiap kalinya memerlukan waktu 2-5 jam, pengetahuan. Dukungan sosial dari keluarga
kegiatan ini akan berlangsung terus 3-4 jam per berpengaruh penting dalam pelaksanaan
kali terapi. Kegiatan ini akan berlangsung terus- pengobatan berbagai jenis penyakit kronis dan
menerus sepanjang hidupnya (Maelani et al, dukungan sosial dari keluarga sangat berpengaruh
2017). terhadap kesehatan mental anggota keluarganya
Pada terapi hemodialisis walaupun dapat (Saraha et al, 2013). Semakin besar dukungan
memperpanjang usia tanpa batas yang jelas tetapi keluarga maka semakin tinggi tingkat penerimaan
tindakan ini tidak dapat mengubah perjalanan pasien terhadap penyakitnya dan diharapkan
alami penyakit ginjal yang mendasari dan juga semakin baik kualitas hidup pasien GGK
tidak akan mengembalikan seluruh fungsi ginjal. (Daryanti, 2013).
Pasien akan tetap mengalami sejumlah Berdasarkan penelitian yang dilakukan
permasalahan dan komplikasi (Yosi, 2012). Pasien Juliantino (2016) mengatakan ada hubungan antara
GGK yang menjalani terapi hemodialisa akan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
mengalami kecemasan yang disebabkan oleh krisis pada pasien GGK yang menjalani terapi
situasional, ancaman kematian, dan tidak hemodialisis di Klinik Utama Dialisis Golden PMI
mengetahui hasil akhir dari terapi yang dilakukan DIY. Penelitian yang dilakukan oleh Cipta (2016)
tersebut. Pasien dihadapkan pada ketidakpastian menemukan adanya hubungan yang signifikan
berapa lama hemodialisis diperlukan sepanjang antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada
hidupnya serta memerlukan biaya yang besar pasien GGK di unit hemodialisa RS PKU
(Alfiannur, 2015; Doengoes, 2010; ). Muhammadiyah Unit II Gamping Sleman
Dampak yang sering terjadi pada penderita Yogyakarta.
GGK yang menjalani Hemodialisa adalah Pasien penderita GGK bukan hanya mengalami
gangguan hemodinamik (Landry & Oliver, 2011). kesakitan pada fisik, kondisi psikis juga terganggu.
Tekanan darah umumnya menurun dengan Pasien penyakit GGK sering mengalami gangguan
dilakukannya ultrafiltrasi (UF) atau penarikan psikiatrik terkait dengan kondisi medis umumnya.
cairan saat Hemodialisa. Kecemasan terjadi pada Gangguan psikiatrik seperti delirium, depresi, dan
20-30% penderita GGK yang menjalani kecemasan sering dialami oleh pasien GGK. Saat
Hemodialisa reguler (Tatsuya et al, 2010). proses terapi hemodialisa mulai berjalan rutin,
Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak setiap akan memasuki ruangan hemodialisa,
jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan kepalanya seakan terasa pusing dan pasien sering
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan mengeluh dengan kondisi yang dialami. Karena
ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan pasien mencemaskan kondisi penyakit yang
dialami secara subyektif dan dikomunikasikan dialami, apakah masih dapat berkumpul dengan
secara personal. Kecemasan adalah respon keluarga (Reza, 2016).
emosional dan merupakan penilaian intelektual Salah satu mengatasi kecemasan yang mulai
terhadap suatu bahaya (Stuart, 2010). Dampak dari digunakan dalam aspek kegiatan penyembuhan
kecemasan pada pasien hemodialisa dapat pasien medis yaitu pemecahan masalah melalui

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


67 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

kebutuhan keagamaan atau spiritual. Praktek (variabel independen) dengan tingkat kecemasan
spiritual untuk menfasilitasi proses pemecahan (variabel dependen).
masalah dalam mencegah atau meringankan
dampak psikologis negatif dari situasi yang penuh Lokasi dan Waktu Penelitian
stress dan kecemasan. Spiritual membantu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 – 22
individu untuk beradaptasi dalam kondisi tubuhnya Juni tahun 2020 di RSUD Bangkinang.
menjalani hemodialisis yang menekan psikologis
Populasi
pasien (Sadiya, 2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Populasi merupakan keseluruhan atau totalitas
Khairunnisa (2016) menyebutkan ada hubungan objek yang diteliti yang ciri – cirinya akan diduga
yang bermakna antara kebutuhan spiritual dengan atau ditaksir (estimated) (Nasir, 2011). Populasi
tingkat kecemasan pasien GGK yang menjalani penelitian ini adalah seluruh pasien GGK yang
hemodialisa di Klinik Hemodialisa Muslimat Nu menjalani hemodialisis dari bulan Januari – Maret
Cipta Husada. Penelitian yang dilakukan Alfiannur yang berjumlah 47 orang
(2015) mengatakan ada hubungan antara spiritual
dengan tingkat kecemasan pada pasien GGK yang
menjalani hemodialisa. Sampel
Berdasarkan survei awal yang peneliti Pengambilan sampel menggunakan teknik total
lakukan di RSUD Bangkinang pada 10 orang sampling yaitu pengambilan sampel dimana
pasien GGK yang menjalani hemodialisis, keseluruhan populasi menjadi sampel (Nasir,
didapatkan bahwa lima pasien selalu ditemani oleh 2011). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
keluarganya dan aktif bertanya tentang kondisi 47 orang. Jumlah sampel dalam penelitian adalah
keluarganya, dua pasien ditemani keluarganya pasien yang menjalani hemodialisis dari bulan
tetapi tidak aktif bertanya tentang kondisi Januari – Maret sebanyak 47 orang di RSUD
keluarganya, tiga pasien lainnya hanya diantar Bangkinang.
jemput keluarganya. Peneliti juga mewawancara
pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis, Alat Pengumpulan Data
ditemukan enam orang pasien lebih rajin sholatnya Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
semenjak menjalani terapi hemodialisis, dua orang digunakan untuk mengukur fenomena dan maupun
mengatakan selalu merasa ketakutan setiap hari sosial yang diamati (Supardi, 2013). Pengukuran
akan kematian, dua orang mengatakan tidak bisa dukungan keluarga peneliti menggunakan
melakukan ibadah karena kondisinya yang tidak kuesioner. Dukungan keluarga diukur secara
memungkinkan untuk beribadah. kuantitatif dengan menggunakan skala likert.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis nggunakan skala HRS-A (Hamilton Rating Scale
tertarik untuk melakukan penelitian tentang for Anxiety).
”hubungan dukungan keluarga dan kebutuhan
spiritual dengan tingkat kecemasan pasien GGK Analisa Data
dalam menjalani terapi hemodialisis di RSUD Analisa data yang digunakan adalah analisa
Bangkinang tahun 2020”. Penelitian ini bertujuan univariat dan analisa bivariat. Analisa univariat
bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada
dan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisis distribusi frekuensi dan persentase dari setiap
di RSUD Bangkinang. variabel. Analisa bivariat digunakan untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dan
METODE kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan
Desain Penelitian pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis.
Data dianalisis dengan dibantu program komputer.
Penelitian ini bersifat analitik dengan
Analisis bivariat menggunakan tabel silang untuk
menggunakan desain penelitian cross sectional
menganalisis hubungan antara dua variabel.
yaitu dimana variabel independen (dukungan
Menguji ada tidaknya hubungan antara variabel
keluarga dan kebutuhan spiritual) dan variabel
dukungan keluarga dan kebutuhan spiritual dan
dependen (tingkat kecemasan) diteliti pada saat
tingkat kecemasan digunakan analisis Chi Square,
bersamaan (Supardi, 2013). Penelitian ini
dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dukungan keluarga dan kebutuhan spiritual

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


68 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
dari 47 responden, sebagian responden berumur 36
– 45 tahun yaitu 18 orang (38,3%), sebagian
responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 18 Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui
orang (38,3%), dan sebagian besar responden tidak bahwa dari 25 responden yang mendapatkan
bekerja yaitu sebanyak 26 orang (55,3%). dukungan keluarga rendah, ada 3 orang (12,0%)
responden yang mengalami tingkat kecemasan
B. Analisis Univariat rendah, dari 22 responden yang mendapatkan
Tabel 3: Distribusi Frekuensi dukungan keluarga tinggi, ada 8 orang (36,4%)
Berdasarkan Dukungan Keluarga Pada responden yang mengalami tingkat kecemasan
Responden di RSUD Bangkinang Tahun 2020 tinggi. Hasil uji statistik didapatkan nilai P value
No Dukungan Jumlah Persentase 0,001 maka dapat disimpulkan ada perbedaan
Keluarga (n) (%)
proporsi tingkat kecemasan antara pasien GGK
1. Rendah 25 53,2
2. Tinggi 22 46,8 yang dukungan keluarga rendah dengan yang
Jumlah 47 100 tinggi (ada hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan).
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat Kemudian dari hasil analisis diperoleh OR (Odd
Ratio) = 0,078 artinya pasien GGK yang rendah
bahwa dari 47 responden, sebagian besar
dukungan keluarga mempunyai risiko 0,078 kali
dukungan keluarga responden rendah yaitu lebih tinggi tingkat kecemasan dibandingkan
sebanyak 25 orang (53,2%). dengan pasien GGK yang tinggi dukungan
keluarga.
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Kebutuhan Spiritual Pada Responden di Tabel 7: Hubungan Kebutuhan
RSUD Bangkinang Tahun 2020 Spiritual dengan Tingkat Kecemasan di RSUD
No. Kebutuhan Jumlah Persentase Bangkinang Tahun 2020
Spiritual (n) (%)
1. Rendah 29 61,7
2. Tinggi 18 38,3
Jumlah 47 100
Berdasarkan tabel 4 di atas dapat dilihat Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui
bahwa dari 47 responden, sebagian besar bahwa dari 29 responden yang memiliki kebutuhan
responden memiliki kebutuhan spiritual spiritual rendah, ada 4 orang (13,8%) responden
rendah yaitu sebanyak 29 orang (61,7%). yang mengalami tingkat kecemasan rendah, dari
18 responden yang memiliki kebutuhan spiritual
Tabel 5: Distribusi Frekuensi Berdasarkan tinggi, ada 5 orang (27,8%) responden yang
Tingkat Kecemasan Pada Responden di RSUD mengalami tingkat kecemasan tinggi. Hasil uji
Bangkinang Tahun 2020 statistik didapatkan nilai P value 0,000 maka dapat
No Tingkat Jumlah Persentase disimpulkan ada perbedaan proporsi tingkat
Kecemasan (n) (%) kecemasan antara pasien GGK yang kebutuhan
1. Rendah 17 36,2 spiritual tinggi dengan kebutuhan spiritual rendah
2. Tinggi 30 63,8 (ada hubungan yang signifikan antara kebutuhan
Jumlah 47 100 spiritual dengan tingkat kecemasan). Kemudian
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat dari hasil analisis diperoleh OR (Odd Ratio) =
bahwa dari 47 responden, sebagian besar 0,062 artinya pasien GGK yang kebutuhan
responden memiliki tingkat kecemasan tinggi spiritual rendah mempunyai risiko 0,062 kali lebih
yaitu sebanyak 30 orang (63,8%). tinggi tingkat kecemasan dibandingkan dengan
pasien GGK yang kebutuhan spiritual tinggi.
C. Analisa Bivariat
Tabel 6: Hubungan Dukungan Keluarga PEMBAHASAN
dengan Tingkat Kecemasan di RSUD 1. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Bangkinang Tahun 2020 Tingkat Kecemasan
Berdasarkan analisa statistik didapatkan hasil
bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pasien GGK dalam menjalani
terapi hemodialisis di RSUD Bangkinang.

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


69 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

Responden yang rendah dukungan keluarga akan terhadap pasien GGK. Banyaknya keluarga kurang
mengalami tingkat kecemasan tinggi dan pasien peduli dengan kebutuhan dan keinginan yang
GGK yang tinggi dukungan keluarga akan berkaitan dengan program terapi hemodialisis dan
memiliki tingkat kecemasan rendah. komplikasi penyakit GGK. Rendahnya dukungan
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang keluarga terhadap pasien akan berpengaruh
dikemukakan oleh Sarah (2013) dukungan langsung pada tingkat kecemasan pasien GGK.
keluarga akan membuat pasien GGK merasa Dukungan keluarga dapat berbentuk dukungan
dihargai dan diperhatikan. Dukungan keluarga emosional, dukungan informasi, dukungan
dapat diwujudkan dengan memberikan perhatian, instrumental dan dukungan penilaian yang
bersikap empati, memberikan dorongan, bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien
memberikan saran, serta memberikan GGK dan membantu proses adaptasi pasien GGK
pengetahuan. Dukungan keluarga berpengaruh sehingga mengurangi tingkat kecemasan pasien
penting dalam pelaksanaan pengobatan berbagai GGK.
jenis penyakit kronis dan dukungan sosial dari Penelitian ini menemukan kesenjangan dengan
keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan teori yaitu, ada 3 orang (12,0%) pasien yang
mental anggota keluarga. Semakin besar dukungan rendah dukungan keluarga namun rendah tingkat
keluarga maka semakin tinggi tingkat penerimaan kecemasan. Menurut pengamat peneliti disebabkan
pasien terhadap penyakitnya dan diharapkan karena pasien bisa menerima penyakit yang
semakin baik kualitas hidup pasien GGK. dideritanya yang harus menjalani terapi
Menurut Auer (2011) dukungan keluarga dapat hemodialisis seumur hidup, sehingga apapun
berfungsi sebagai mekanisme koping pada pasien tindakan yang akan dilakukan padanya tidak
GGK karena dukungan yang diberikan keluarga terlalu menjadi beban pikiran bagi pasien. Pasien
menguatkan pasien sekaligus memproteksi pasien GGK menganggap penyakit yang dideritanya
dari rasa stress dan depresi. Dukungan yang sebagai pengugur dosa – dosanya. Faktor lain juga
diberikan juga meningkatkan rasa kepercayaan diri bisa dipengaruhi oleh lamanya menjalani tindakan
dan optimisme pasien untuk sembuh. Menurut terapi hemodialisis. Pasien yang lama menjalani
Mateo (2014) dukungan keluarga juga terapi hemodialisis lebih rendah tingkat kecemasan
membangkitkan harga diri dan nilai sosial pada dibandingkan pasien GGK yang baru menjalani
diri pasien karena merasa dirinya penting dan terapi hemodialisis.
dicintai. Penegasan rasa penting dan dicintai Peneliti juga menemukan pasien yang
tersebut menguatkan pasien dan membuat pasien mendapatkan dukungan keluarga tinggi tetapi
merasa bahwa dirinya tidak berjuang seorang diri tingkat kecemasan juga tinggi sebanyak 8 orang
dalam proses medikasi. Adanya keberadaan (36,4%), karena pasien mengatakan penyakit yang
keluarga dengan demikian dapat menurunkan dideritanya sudah tidak bisa disembuhkan dan
tingkat kecemasan pasien GGK. hidupnya yang sekarang hanya bergantung pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil mesin terapi HD. Pasien GGK menganggap
penelitian Suryaningsih, (2013) yang juga penyakit yang dideritanya membuat pasien tidak
menemukan adanya hubungan antara dukungan bisa menjalankan perannya seperti biasanya yaitu
keluarga dengan depresi pada pasien GGK di memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun
ruangan hemodialisa BLU RSUP Prof. Dr. RD. anggota keluarganya memberi dukungan yang baik
Kandao Mandao. Meskipun depresi dan kepada responden. Pasien beranggapan penyakit
kecemasan adalah kondisi yang berbeda. Akan yang dideritanya sekarang membuat pasien hanya
tetapi depresi maupun kecemasan sama-sama menjadi beban bagi keluarga sehingga pasien
merupakan gangguan mood dan psikologis yang selalu memikirkan penyakit yang dideritanya atau
dapat dicegah dengan mekanisme koping. menjadi beban pikiran responden.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Juliantino
(2016) mengatakan ada hubungan antara dukungan 2. Hubungan Kebutuhan Spiritual dengan
keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien Tingkat Kecemasan
GGK yang menjalani terapi hemodialisis di Klinik Berdasarkan analisa statistik didapatkan hasil
Utama Dialisis Golden PMI DIY. Penelitian yang bahwa ada hubungan kebutuhan spiritual dengan
dilakukan oleh Cipta (2016) menemukan adanya tingkat kecemasan. Responden yang memiliki
hubungan yang signifikan antara dukungan kebutuhan spiritual rendah akan mengalami tingkat
keluarga dengan kecemasan pada pasien GGK di kecemasan tinggi dan pasien GGK yang memiliki
unit hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Unit II kebutuhan spiritual tinggi akan mengalami tingkat
Gamping Sleman Yogyakarta. kecemasan rendah. Hasil penelitian ini didukung
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti oleh teori yang dikemukakan oleh Sadiya (2011)
berasumsi bahwa banyaknya responden yang salah satu mengatasi kecemasan yang mulai
tinggi tingkat kecemasan dikarenakan rendahnya digunakan dalam aspek kegiatan penyembuhan
dukungan keluarga untuk memberikan perhatian pasien medis yaitu pemecahan masalah melalui

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


70 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

pendekatan keagamaan atau spiritual. Praktek berpengaruh langsung pada tingkat kecemasan
spiritual untuk menfasilitasi proses pemecahan pasien GGK. Kebutuhan spiritual dapat dinilai dari
masalah dalam mencegah atau meringankan perbuatan responden mendekatkan diri pada sang
dampak psikologis negatif dari situasi yang penuh Pencipta, perbuatan amal ibadah, hubungan
stres dan kecemasan. Spiritual membantu individu dengan sesama manusia dan hubungan dengan
untuk beradaptasi dalam kondisi tubuhnya lingkungan sekitar.
menjalani hemodialisis yang menekan psikologis Penelitian ini menemukan 4 orang (13,8%)
pasien. pasien yang memiliki kebutuhan spiritual rendah
Menurut Santrock (2012) faktor yang tetapi tingkat kecemasan juga rendah. Menurut
mempengaruhi seberapa baik seseorang mengatasi pengamat peneliti disebabkan karena kepribadian
perasaan adalah filosofi atau kepercayaan responden yang lebih terbuka dalam memecahkan
religious dan kemampuannya dalam mengatasi setiap masalah sehingga cara pandang responden
masalah, yang mana hal ini merupakan salah satu terhadap penyakitnya juga lebih baik sehingga
indikator seseorang yang memiliki kebutuhan responden tidak menjadikan beban pemikiran dari
spiritual. Seseorang yang memiliki kebutuhan penyakit GGK yang dideritanya. Faktor lain juga
spiritual yang tinggi dapat bersikap pasrah atau bisa dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan
berserah diri terhadap keadaan yang dialaminya oleh perawat di ruangan hemodialisis yang selalu
dan juga dapat menerima dengan ikhlas keadaan ramah, mudah senyum dan memberi semangat
tersebut dengan takdir yang harus dijalani agar kepada pasien untuk sembuh dan menjalani terapi
bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan hemodialisis dengan rutin.
mendapatkan derajat yang lebih tinggi disisi Penelitian ini juga menemukan 5 orang
Tuhan. (27,8%) pasien kebutuhan spiritual tinggi tetapi
Menurut Anggraini (2012) peran spiritual tingkat kecemasan tinggi. Menurut pengamat
dalam hal mekanisme koping sebagai suatu peneliti disebabkan karena pasien merasa kondisi
semangat, atau motivasi untuk hidup, keyakinan, tubuhnya yang selalu lemah dan tanda gejala
pendekatan, harapan dan kepercayaan pada Tuhan (edema, sakit pinggang) yang dirasakan membuat
serta kebutuhan untuk menjalankan agama yang pasien menjadi takut sewaktu – waktu tanda dan
dianut, kebutuhan untuk dicintai dan diampuni gejala dari penyakit yang dideritanya datang.
oleh Tuhan yang seluruhnya dimiliki dan harus Faktor lain bisa pasien tingkat kecemasan tinggi
dipertahankan oleh seseorang sampai kapanpun disebabkan karena pasien mengalami krisis
agar memperoleh pertolongan, ketenangan, situasional, ancaman kematian, dan tidak
keselamatan, kekuatan, penghiburan serta mengetahui hasil akhir dari terapi yang dilakukan
kesembuhan. Mekanisme koping yang terbentuk tersebut.
sangat tergantung pada kepribadian seseorang dan
sejauhmana tingkat kecemasan dari suatu kondisi SIMPULAN
atau masalah yang dialaminya. 1. Terdapat hubungan yang bermakna antara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
yang dilakukan oleh Khairunnisa (2016) pasien GGK dalam menjalani terapi
menyebutkan ada hubungan yang bermakna antara hemodialisis di RSUD Bangkinang.
kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara
pasien GGK yang menjalani hemodialisa di Klinik kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan
Hemodialisa Muslimat Nu Cipta Husada. pasien GGK dalam menjalani terapi
Penelitian yang dilakukan Alfiannur (2015) hemodialisis di RSUD Bangkinang.
mengatakan ada hubungan antara spiritual dengan
tingkat kecemasan pada pasien GGK yang SARAN
menjalani hemodialisa. Hal ini sejalan dengan 1. Diharapkan bagi responden untuk dapat
penelitian yang dilakukan oleh Avita (2012) yang meningkatkan informasi dan pengetahuan
menunjukkan ada pengaruh kebutuhan spiritual tentang GGK dan terapi HD dan mengupayakan
terhadap kecemasan. Hal ini disebabkan karena mengatasi tingkat kecemasan, sehingga
responden yang kecerdasan spiritualnya tinggi responden memiliki motivasi yang lebih tinggi
menganggap kematian bukanlah akhir dari untuk menjalani terapi hemodialisis.
kehidupan dan bukanlah suatu ancaman baginya, 2. Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa
akan tetapi kematian adalah suatu pendorong bagi menjadi acuan awal bagi peneliti selanjutnya
dirinya untuk menjalani hidup lebih baik. untuk menghubungakan ke variabel – variabel
Berdasarkan penelitian diatas maka peneliti lainnya yang mempengaruhi tingkat kecemasan
berasumsi bahwa banyaknya responden yang dan dapat menjadi bahan kepustakaan bagi
tinggi tingkat kecemasan dikarenakan rendahnya peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian
kebutuhan spiritual pasien GGK. Rendahnya tentang gagal ginjal kronik (GGK) dan terapi
kebutuhan spiritual terhadap pasien akan hemodialisis (HD).

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


71 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

Banda Aceh. Jurnal Ilmu Keperawatan dan


DAFTAR PUSTAKA Kebidanan, Volume 1, Nomor (9): 523-533.
Alfiannur F , Nauli FA , Dewi AP. (2015). Mailani F, Andriani RF. (2017). Hubungan
Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang
Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa. Menjalani Hemodialisis. Jurnal Endurance,
JOM, Volume 2, Nomor (2) : 1106 – 1115. Volume 2, Nomor (3) : 416 – 423.
Daryanti S.(2013). Hubungan Pengetahuan dan Medical Recor RSUD Bangkinang. (2019).
Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kunjungan Pasien Gagal Ginjal Kronik
Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan pada Menjalani Haemodialisis di RSUD
Pasien dengan Hemodialisis Rutin di RSUD Bangkinang.
Saras Husada Purworejo. Skripsi. STIKES Nasir, A., Muhith, A., Ideputri, ME.(2011)”. Buku
Alma Ata, Yogyakarta. Ajar : Metodologi Penelitian Kesehatan,
Direja, Surya AH.(2011). Buku Asuhan Konsep Pembuatan Karya Tulis dan Thesis
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha Untuk Mahasiswa Kesehatan.” Yogyakarta :
Medika. Nuha Medika.
Friedman MM, Bowden VR,Jones EG.(2010). Notoadmojo, S. (2010).” Metodelogi Penelitian
Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Kesehatan.” Jakarta : Rineka Cipta.
teori, dan praktik. Jakarta : EGC. Price & Wilson.(2011). Patofisiologi : Konsep
Isroin, Laily. (2016). Manajemen Cairan pada Klinis Proses–proses Penyakit. Jakarta :
Pasien Hemodialisis untuk Meningkatkan EGC.
Kualitas Hidup. Ponorogo : Unmuh Raihana. (2016). Konstruksi Skala Spiritualitas
Ponorogo Press. Remaja Berdasarkan Virtues In Action-
Isselbacher.(201). Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Inventory Of Strengths (VIA-IS). Skripsi.
Penyakit Dalam, Edisi 13. Jakarta : EGC. Fakultas Psikologi, Universitas
Jayanti TN.(2010). Hubungan kadar gula darah Muhammadiyah Malang.
dengan kecemasan pada pasien diabetes
mellitus di Rumah Sakit Islam Surakarta. Reza IF. (2016). Implementasi Coping Religious
Journal University of Muhammadiyah dalam Mengatasi Gangguan Fisik-Psikis-
Surakarta, Volume 2, Nomor (1). Sosial-Spiritual pada Pasien Gagal Ginjal
Julianto B.(2016). Hubungan Dukungan Keluarga Kronik. Journal Intizar, Volume 22, Nomor
Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien (2) :244 – 280.
Gagal Ginjal Kronik (Ggk) Yang Menjalani Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan hasil riset
Terapi Hemodialisis Di Klinik Utama kesehatan dasar (RIKESDAS) Tahun 2013.
Dialisis Golden PMI DIY. Naskah Diakses pada tanggal 16 Maret 2020 dari
Publikasi. Program Studi Ners Universitas http://www.depkes. go.id/
Alma Ata Yogyakarta. .(2018). Badan Penelitian
Lemone, Priscila, Burke, Karen M, Bauldoff, dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Gerene. (2015). Buku Ajar Keperawatan RI tahun 2018. Diakses pada tanggal 16
Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Maret 2020 dari
Indonesian Renal Registry.(2015). Annual Report http://www.depkes.go.id/resources/downloa
Of Indonesian Renal Registry 2014.Diakses d/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%
pada tanggal 10 Maret 2020 dari 20Risk esdas%202018.pdf.
http://www.indonesianrenal registry.org/. Sadiya F. (2011). Hubungan Akivitas Spritual
.(2017). Report Of dengan Tingkat Stress Pada Pasien Gagal
Indonesian Renal Registry. Diakses Ginjal Kronik Yang Menjalani
pada tanggal 10 Maret 2020 dari Haemodilaisis di RS PKU Muhammadiyah.
https://www.indonesianrenalregistry. Naskah Publikasi. STIKess Aisyiyah,
org/data/ IRR%202017%20.pdf. Yogyakarta.
Khairunnisa A.(2016). Hubungan Religiusitas Sarah SM, Kanine E, Wowiling F.(2013).
Dengan Kebahagiaan Pada Pasien Hubungan Dukugan Keluarga Dengan
Hemodialisa Di Klinik Hemodialisa Depresi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik
Muslimat Nu Cipta Husada. Jurnal Ilmiah Diruangan Hemodialisa BLU RSUP Prof.
Psikologi, Volume 9, Nomor 1 : 1 – 8. Dr. Kandou Manado. E journal
Liandi R.(2011). Faktor-faktor yang Keperawatan, Volume 1, Nomor (1).
Mempengaruhi Kecemasan Pasien Gagal Sriwulan I.(2010). Hubungan Lama Hemodialisa
Ginjal Selama Menjalani Terapi Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Penyakit
Hemodialisis di RSUD Zainoel Abidin Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisa Di Unit Hemodialisa RSUD

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)


72 | HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI RSUD BANGKINANG

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Wahyuni, Winda I, & Sofyan I. (2014). Korelasi
2010. Skripsi. STIKES Alma Ata : Penambahan Berat Badan Diantara Dua
Yogyakarta. Waktu Dialisis dengan Kualitas Hidup
Supardi. (2013).” Aplikasi Statistika dalam Pasien Menjalani Hemodialisa. Diakses
Penelitian Konsep Statistika yang Lebih pada tanggal 12 Maret 2020 dari
Komprehensif.” Jakarta, Change http://ejournal.
Publication. almaata.ac.id/index.php/JNKI/article/view/2
Sumah DF.(2020). Kecerdasan Spiritual 5/24.
Berkorelasi dengan Tingkat Kecemasan World Health Organization. (2015) The World
Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Health Organization ; Quality Of
Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Life.Diakses pada tanggal 10 Maret 2020
dr. M. HAULUSSY Ambon. Jurnal dari http//www.whoqol.breff.org.
BIOSAINSTEK, Volume 2, Nomor 1 : 87– Yosi, Rismawati, Ferawati.(2012).Fisiologi dan
92. Gangguan Keseimbangan Natrium, Kalium
Tandi M, Mogan A, Manoppo F.(2014). Hubungan dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium.
antara derajat penyakit ginjal kronik dengan Jurnal Kesehatan Andalas, Volume 2, Nomor
nilai agregasi trombosit di RSUP (1) : 80 - 85.
Prof.Dr.RD Kandou Manado. Jurnal e-
Biomedik (eBM), Volume 2 Nomor (1).

Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)

Anda mungkin juga menyukai