Anda di halaman 1dari 11

Syafiky, Nurmalia Filda. 2020.

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Status Kesehatan


pada Penderita Diabetes Melitus di Kota Malang. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing: (1) Ns.
Setyoadi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom. (2) Ns. Linda Wieke Noviyanti, S.Kep.,
M.Kep.

Status kesehatan seseorang dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh anggota


keluarga, maka fungsi dari keluarga sangatlah penting dalam segala bentuk pelayanan
kesehatan bagi individu anggota keluarga. Keluarga juga merupakan kunci penting bagi
kesehatan dan perilaku sehat sakit seseorang, maka dari itu keluarga perlu ikut serta dalam
pengambilan keputusan dan tindakan terapeutik pada setiap tahap sehat sakit. Menganalisis
hubungan antara dukungan keluarga dengan status kesehatan pada penderita diabetes
melitus di Kota Malang adalah trujuan dari penelitian ini. Rancangan penelitian
menggunakan analytic cross-sectional study yang dilakukan dengan mengisi lembaran
kuesioner untuk mengetahui dukungan keluarga dengan status kesehatan pada penderita
diabetes melitus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 327 orang penderita diabetes
dan 327 caregiver penderita diabetes yang dipilih dengan teknik cluster random sampling.
Mayoritas 62,7% caregiver memiliki dukungan keluarga yang baik dan 90,8% penderita
diabetes melitus memiliki status kesehatan yang baik. Hasil uji statistik Rank Spearman
mempunyai p-value 0,000 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan
keluarga dengan status kesehatan. Nilai korelasi Rank Spearman sebesar 0,400. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan status kesehatan
pada penderita diabetes melitus. Disarankan untuk lebih melibatkan keluarga dalam
memberikan asuhan kepada penderita diabetes melitus.

Kata kunci: Dukungan Keluarga, Status Kesehatan, Diabetes Melitus


PENDAHULUAN kelainan dari sekresi insulin, kerja insulin
Diabetes Melitus didefinisikan ataupun keduanya (PERKENI, 2015)
sebagai suatu penyakit gangguan World Health Organization (WHO)
metabolik yang berlangsung lama yang menemukan bahwa secara global pada
disebabkan oleh pankreas yang tidak tahun 2014 terdapat 422 juta orang
dapat memproduksi cukup insulin atau dewasa yang mengalami kelebihan berat
tubuh tidak dapat menggunakan insulin badan atau obesitas terdiagnosa diabetes
yang diproduksi secara efektif. Insulin melitus. Diabetes menyumbang sebanyak
merupakan hormon yang dibutuhkan 1,5 juta kematian pada orang dewasa
tubuh untuk mengatur keseimbangan yang berusia kurang dari 70 tahun pada
kadar gula darah, sehingga menyebabkan tahun 2012 (WHO, 2016). Hasil Riskesdas
tingkat glukosa darah menjadi di atas pada tahun 2018 prevalensi diabetes
normal (hiperglikemia) (Kemenkes RI, melitus berdasarkan diagnosis dari dokter
2014). Diabetes melitus merupakan suatu pada penduduk di Indonesia dengan usia
kelompok penyakit gangguan metabolik >15 tahun meningkat menjadi 2%.
dengan karakteristik terjadinya Provinsi Jawa Timur prevalensi diabetes
hiperglikemia yang karena kerja insulin melitus meningkat 0,5% dari tahun 2013,
yang tidak efektif, kelainan sekresi insulin dimana pada tahun 2018 prevalensinya
atau kedua-duanya (American Diabetes sebesar 2,6% (Riskesdas, 2018). Dari 38
Association, 2010). DM adalah kota di Jawa timur, Kota Malang
sekelompok penyakit yang ditandai menempati posisi ke-11, yaitu sebesar
dengan hiperglikemia yang terjadi karena 2,3% (Dini et al., 2017). Data profil
kesehatan Kota Malang, DM menduduki 2013). Penatalaksanaan DM terbagi
peringkat ke 4 dari 10 penyakit terbanyak menjadi dua. Penatalaksanaan DM yang
di Kota Malang. DM diperkirakan pertama adalah jangka pendek salah
prevalensinya akan terus meningkat di satunya dengan pengendalian gula darah,
masa mendatang (Dinkes Kota Malang, dengan pengendalian ini penderita DM
2017). tidak mudah jatuh dalam keadaan sakit
Data dari Dinkes Kota Malang, (Decroli, 2019). Dari awal proses
pada tahun 2017 diketahui sebanyak perawatan, keluarga diharapkan ikut serta
22.206 orang yang menderita DM di 16 dalam penanganan penderita dikarenakan
Puskesmas di Kota Malang dengan keluarga sangat berperan dalam program
kisaran 1.850 orang perbulan (Dinas pemulihan (Nasution, 2018).
Kesehatan Kota Malang, 2017). Tahun Dukungan keluarga diartikan
2018 didapatkan data yang lebih rendah sebagai tindakan penerimaan oleh
yaitu sebanyak 18.817 orang dengan rata- keluarga terhadap anggota keluarganya
rata 1.568 orang perbulan (Dinas dengan suatu masalah kesehatan
Kesehatan Kota Malang, 2018). Tahun tertentu. Dukungan keluarga ini terdiri dari
2019 dari bulan Januari-Juli didapatkan 4 jenis dukungan, yang pertama dukungan
data sebanyak 12.509 orang yang secara informasional, lalu dukungan
menderita DM dengan rata-rata 1.787 penghargaan dan dukungan instrumental
orang perbulan (Dinas Kesehatan Kota serta dukungan secara emosional
Malang, 2019). (Friedman et al., 2010). Motivasi dan
Diabetes melitus adalah penyakit dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan
tidak menular yang merupakan ancaman dalam penanganan pasien diabetes
serius bagi dunia kesehatan saat ini. (Bistara, 2018).
Sebagaimana telah diuraikan karena Status kesehatan seseorang
kadar gula darah yang tidak normal maka dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh
para penderita diabetes melitus jelas anggota keluarga yang lain, maka peran
berstatus sakit. Keadaan atau kedudukan dari keluarga sangat penting dalam segala
seseorang dalam taraf kesehatan tersebut bentuk pelayanan kesehatan bagi individu
baik sehat maupun sakit disebut dengan anggota keluarga. (Friedman et al., 2010).
status kesehatan. Status kesehatan Keluarga perlu ikut serta dalam
dipengaruhi oleh kemampuan memahami pengambilan keputusan dan tindakan
status kesehatannya sendiri, kemampuan terapeutik pada setiap tahap sehat sakit
mengoptimalkan status kesehatannya, anggota keluarganya dikarenakan
mencegah faktor risiko yang dapat terjadi keluarga merupakan kunci penting bagi
karena penyakitnya dan kemampuan kesehatan dan perilaku sehat sakit
mencapai potensi fisik dan mental secara seseorang menurut Kurniawan &
optimal (Blais, et al., dalam Amigo, 2012). Ratnasaria (2018). Untuk mencapai
American Diabetes Association kesuksesan dalam penatalaksanaannya
(2019) menjelaskan bahwa diperlukan yang harus dilakukan seumur hidup
perawatan medis berkelanjutan dengan karena itu DM memliki tantangan yang
strategi pengurangan risiko multifaktoral di besar. Sehingga jenuh dan tidak patuh
luar kendali glikemik. Penanganan dalam pengobatan seringkali dirasakan
diabetes melitus berpedoman pada 4 pilar oleh penderita DM. Dalam meningkatkan
penatalaksanaan diabetes, yang terdiri status kesehatan maka dukungan dari
atas pengetahuan tentang diabetes, pola keluarga menjadi salah satu elemen yang
makan yang diatur, aktifitas fisik, dan penting (Nurleli, 2016).
kepatuhan pengobatan (Putri & Isfandiari,
Berdasarkan teori-teori dan hasil
penelitian yang membahas tentang Teknik Sampling
dukungan keluarga dan status kesehatan. Teknik sampling menggunakan
Maka peneliti ingin meneliti tentang ada cluster random sampling.
tidaknya hubungan antara dukungan
keluarga dengan status kesehatan pada Rancangan Penelitian
penderita diabetes melitus di Kota Malang.
Rancangan penelitian
METODE PENELITIAN menggunakan korelasional analitik dan
pendekatan yang digunakan yaitu cross-
Populasi dan Sampel
sectional, yaitu pengukuran dan observasi
Jumlah sampel setelah dilakukan
data yang dijalankan pada waktu yang
perhitungan yaitu sebanyak 327 orang
sama untuk mengidentifikasi ada tidaknya
penderita diabetes dan 327 keluarga yang
hubungan antara dukungan keluarga
berperan sebagai caregiver penderita di
dengan status kesehatan pada penderita
Kota Malang.
diabetes melitus. Menggunakan Metode
kuantitatif yang artinya menggunakan data
berupa angka untuk melakukan analisa.
HASIL DAN ANALISIS DATA
Tabel 1 Distribusi Responden Caregiver
No. Aspek Demografi Jumlah (f) Persentase (%)
1 Usia (Tahun)
<45 158 48,3%
45-65 123 37,6%
>65 46 14,1%
Total 327 100%
2 Agama
Islam 317 96,9%
Kristen 7 2,1%
Katolik 3 0,9%
Total 327 100%
3 Jenis Kelamin
Laki-laki 168 51,4%
Perempuan 159 48,6%
Total 327 100%
4 Akhir Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah 1 0,3%
SD/Sederajat 71 21,7%
SMP/Sederajat 54 16,5%
SMA/Sederajat 159 48,6%
Perguruan Tinggi 42 12,8%
Total 327 100%
5 Pekerjaan
Tidak Bekerja 120 36,7%
Buruh 9 2,8%
Petani 1 0,3%
PNS 7 2,1%
TNI/POLRI 2 0,6%
Swasta/wiraswasta 188 57,5%
Total 327 100%
6 Hubungan dengan Pasien
Suami 102 31,2%
Istri 51 15,6%
Anak 154 47,1%
Ibu 1 0,3%
Cucu 9 2,8%
Adik 6 1,8%
Keponakan 1 0,3%
Menantu 5 0,9%
Total 327 100%

Tabel 2 Distribusi Responden Penderita


No. Aspek Demografi Jumlah (f) Persentase
(%)
1 Usia (Tahun)
<45 7 2,1%
45-65 207 63,3%
>65 113 34,6%
Total 327 100%
2 Agama
Islam 317 96,9%
Kristen 7 2,1%
Katolik 3 0,9%
Total 327 100%
3 Jenis Kelamin
Laki-laki 64 19,6%
Perempuan 263 80,4%
Total 327 100%
4 Akhir Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah 2 0,6%
SD/Sederajat 169 51,7%
SMP/Sederajat 76 23,2%
SMA/Sederajat 65 19,9%
Perguruan Tinggi 15 4,6%
Total 327 100%
5 Pekerjaan
Tidak Bekerja 225 68,8%
Buruh 3 0,9%
Petani 0 0%
PNS 3 0,9%
TNI/POLRI 1 0,3%
Swasta/wiraswasta 95 29,1%
Total 327 100%
6 Lama Menderita Diabetes (Tahun)
<1 36 11%
1-5 159 48,6%
>5 132 40,4%
Total 327 100%
7 Hasil Pemeriksaan Gula Darah Terakhir (mg/dL)
80-109 9 2,8%
110-125 34 10,4%
>125 284 86,9%
Total 327 100%

Dukungan Keluarga
Tabel 3 Distribusi Dukungan Keluarga
Kegiatan Frekuensi Persentase
(%)
Dukungan Keluarga
122 37,7%
Kurang
Dukungan Keluarga Tabel 4 Distribusi Dukungan Keluarga pada
205 62,7%
Baik Caregiver berdasarkan Jenis Dukungan
Total 327 100% Jenis Dukungan Kurang Baik Baik
Keluarga
f % f %
Dukungan Emosional 31 9,5% 296 90,5%
Dukungan
26 8% 301 92%
Penghargaan
Dukungan
125 38,2% 202 61,8%
Instrumental
Dukungan
41 12,5% 286 87,5%
Informasional
Status Kesehatan Tabulasi Silang antara Dukungan
Tabel 7 Hasil
Keluarga dengan Status Kesehatan
Tabel 5 Distribusi Status Kesehatan
Kegiatan Frekuensi Persentase Status Kesehatan
Total
(%) Kurang % Baik %
Status Kesehatan Dukungan Kurang 22 73,3% 100 33,7% 122
30 9,2% Keluarga Baik 8 26,7% 197 66,3% 205
Kurang
Status Kesehatan Total 30 100% 297 100% 327
297 90,8%
Baik
Pada tabel 7 dapat dilihat bahwa
Total 327 100%
dari 327 responden, mayoritas caregiver
Tabel 6Distribusi Status Kesehatan Penderita penderita diabetes melitus berada pada
Berdasarkan Domain dukungan keluarga yang baik dengan
Domain status Kurang Baik Baik jumlah penderita diabetes melitus yang
kesehatan f % f % memiliki status kesehatan yang baik
Kesehatan umum 145 44,3% 182 55,7%
sebanyak 197 orang (66,3%) dan juga
Fungsi fisik 17 5,2% 310 94,8%
Peran fisik 48 14,7% 279 85,3% caregiver penderita diabetes melitus
Ketidaknyamanan 31 9,5% 296 90,5% dengan kategori dukungan keluarga
Peran emosi 26 8% 301 92% kurang dengan penderita diabetes melitus
Kesehatan mental 4 1,2% 323 98,8%
yang status kesehatannya baik sebanyak
Vitalitas 97 29,7% 230 70,3%
Fungsi sosial 6 1,8% 321 98,2% 100 orang (33,7%).
Tabel 8 Hasil Tabulasi Silang antara Jenis Dukungan Keluarga dengan Status Kesehatan
Status Kesehatan
Jenis Dukungan
Kurang % Baik %
Dukungan Kurang 19 63,3% 12 4%
Emosional Baik 11 36,7% 285 96%
Total 30 100% 297 100%
Dukungan Kurang 19 63,3% 7 2,4%
Penghargaan Baik 11 36,7% 290 97,6%
Total 30 100% 297 100%
Dukungan Kurang 23 76,7% 102 34,3%
Instrumental Baik 7 23,3% 195 65,7%
Total 30 100% 297 100%
Dukungan Kurang 21 70% 20 6,7%
Informasional Baik 9 30% 277 93,7%
Total 30 100% 297 100%
Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa dukungan emosional mayoritas pada kategori baik
dengan status kesehatan yang baik sebanyak 285 responden (96%). Dukungan
penghargaan memiliki kategori baik dengan status kesehatan baik sebanyak 290 responden
(97,6%). Pada dukungan instrumental dengan status kesehatan pada kategori baik
sebanyak 195 responden (65,7%). Dukungan informasional dengan status kesehatan
mayoritas pada kategori baik sebanyak 277 responden (93,7%).
Tabel 9 Hasil Analisa Hubungan antara semakin tinggi pula status kesehatan pada
Dukungan Keluarga dengan Status Kesehatan
Menggunakan Uji Pearson Product Moment penderita diabetes melitus (p <0,001; α=
Variabel Koefisien P-value
Korelasi 0,05; r = 0, 400).
Dukungan Keluarga
dengan Status
Kesehatan pada 0,400** 0,000 PEMBAHASAN
Penderita Diabetes
Melitus Dukungan Keluarga
Tabel 9 menunjukkan hasil analisa
Dukungan keluarga pada caregiver
bahwa ada hubungan antara dukungan penderita diabetes di wilayah kerja
keluarga dengan status kesehatan, Puskesmas Kota Malang berada pada
semakin tinggi dukungan keluarga maka dukungan keluarga baik, sejalan dengan
penelitian Damayanti (2014) dimana dalam menjalani hidup sehari-hari,
dukungan keluarga akan mempengaruhi bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dalam menjalankan self-management dan kesanggupan dalam mencapai
diabetes melitus. Usia caregiver terbanyak keinginan hidup, sesuai dengan penelitian
adalah <45 tahun (48,3%), sama halnya Susanti (2013).
dengan penelitian Nita (2017) bahwa hasil Mayoritas caregiver pada
penelitian didapatkan karakteristik penelitian ini berjeniskelamin laki-laki
responden keluarga sebagian besar (51,4%), tidak sama dengan penelitian
berusia <45 tahun. Usia <45 tahun Ndore (2017) dimana mayoritas caregiver
merupakan usia yang produktif dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 19
memiliki pengalaman yang cukup untuk responden (57,6%). Pada penelitian ini
merawat anggota keluarganya yang mayoritas caregiver memiliki pekerjaan
memiliki suatu penyakit (Alfiaturrohmah, swasta/wiraswasta sebanyak 188
2018). Friedman (2010), menyatakan reponden (57,5%), sejalan dengan
kedewasaan usia seseorang akan penelitian Alfiaturrohmah (2018).
berpengaruh terhadap dukungan dari Kemampuan finansial yang baik untuk
keluarga yang diberikan dan akan mendukung kehidupan bisa didapatkan
semakin baik, usia juga merupakan faktor jika responden memiliki suatu pekerjaan
penting yang bisa berpengaruh terhadap (Alfiaturrohmah, 2018). Chusmeywati
peran dari pemberi asuhan dalam (2016) memberikan hasil penelitian bahwa
keperawatan keluarga. mayoritas caregiver berhubungan sebagai
Suprajitno (2010) mengemukakan anak dengan penderita diabetes melitus
pengetahuan seseorang mengenai rumah sebesar 21 orang (40,4%), sama halnya
dan lingkungan yang mempengaruhi dengan penelitian ini dengan mayoritas
syarat kesehatan bisa dipengaruhi oleh caregiver adalah anak sebanyak 154
pendidikan seseorang dan dapat dipahami responden (47,1%).
pula bahwa status pendidikan seseorang Dukungan keluarga menurut
akan berpengaruh terhadap pengetahuan Friedman (2010) dibagi menjadi 4 jenis
serta informasi yang diperolehnya. Pada yaitu dukungan secara instrumental, lalu
penelitian ini caregiver memiliki dukungan secara informasional, dan
pendidikan terakhir SMA/Sederajat dukungan secara emosional serta
sebanyak 158 responden (48,6%), hal ini dukungan penghargaan. Dukungan
sejalan dengan penelitian Chusmeywati keluarga yang paling banyak diperoleh
(2016) dimana didapatkan data sebanyak pada penelitian ini adalah dukungan
29 responden (55,8%) memiliki penghargaan. Dukungan emosional
pendidikan terakhir SMA/Sederajat. menempati urutan kedua dukungan yang
Semakin tinggi wawasan seseorang banyak diterima. Dukungan selanjutnya
dalam merawat anggota keluarganya bisa adalah dukungan informasional dan
dipengaruhi oleh pendidikan seseorang. dukungan instrumental adalah dukungan
Responden caregiver penderita yang paling sedikit didapatkan.
diabetes melitus pada penelitian ini hampir Dukungan penghargaan dengan
keseluruhan beragama islam, hal ini kategori baik adalah dukungan yang
sejalan dengan penelitian Chusmeywati paling banyak diterima penderita diabetes
(2016) dimana seluruh responden melitus dalam penelitian ini (92%).
beragama islam. Menurut teori dari Dukungan penghargaan adalah umpan
Friedman (2010), untuk mengatasi suatu balik dari sesuatu yang individu lakukan.
penyakit adalah dengan cara Tuhan, doa Hal ini berbanding terbalik dengan
dan iman. Faktor spiritual adalah tuntunan penelitian Setyoadi (2018) dimana hasil
penelitian pada dukungan penghargaan penyakit dari media apapun saat ini
merupakan jenis dukungan yang paling (Notoadmojo, 2007).
sedikit diterima. Keluarga selalu Hasil penelitian ini dukungan
memberikan pujian adalah contoh dari instrumental yang diterima pada kategori
dukungan penghargaan selain itu dapat baik sebanyak 202 responden (61,8%).
dengan memberikan motivasi dan Keluarga telah menunjukkan Fungsi
meminta opini terhadap pemecahan perawatan kesehatan dan fungsi ekonomi
masalah dalam keluarga kepada penderita keluarga yang baik dalam penelitian ini.
sehingga mereka tetap merasa dihargai. Menyediakan makan, pakaian, tempat
Dukungan emosional adalah jenis istirahat dan membantu pasien dalam
dukungan kedua paling banyak diterima minum obat merupakan fungsi perawatan
penderita diabetes melitus. Pada kesehatan yang bisa diberikan.
penelitian ini kategori baik yang diterima Penyediaan keuangan yang cukup untuk
sebanyak 296 responden (90,5%). perawatan dan pengobatan adalah fungsi
89,47% responden memiliki dukungan ekonomi di dalam keluarga (Setyoadi,
emosional yang baik dari keluarga hasil ini 2018).
merupakan penelitian dari Setyoadi (2018) Berdasarkan pembahasan di atas,
yang sejalan dengan penelitian ini. contoh peneliti menyimpulkan bahwa dukungan
dari dukungan emosional adalah keluarga merupakan aspek yang penting.
perhatian, rasa kasih sayang, dan simpati Jika dukungan yang diberikan kepada
dari keluarga (Bomar, 2004; Kaakinen penderita semakin kurang, maka akan
2015). Dukungan emosional yang dapat berpengaruh juga terhadap kesehatan
diberikan oleh keluarga adalah penderita diabetes melitus yang
perlindungan psikososial dan dukungan dirawatnya. Usia, pendidikan, pekerjaan,
terhadap individu. Mendengarkan keluhan jenis kelamin dan hubungan dengan
yang diungkapkan, menjaga perasaan, penderita adalah sebagian faktor yang
menghibur saat sedih dan juga bisa mempengaruhi dukungan keluarga.
mengungkapkan rasa sayang dengan Dukungan keluarga yang baik akan
perbuatan dan perkataan bisa diberikan memberi rasa tenang dan nyaman pada
oleh keluarga sebagai bentuk dukungan penderita diabetes melitus (Suardana,
emosional. Rasdini, & Kusmarjathi, 2015). Turunnya
Dukungan informasional dengan angka kematian terbukti karena dukungan
kategori baik yang diberikan kepada keluarga yang tinggi, sehingga penderita
penderita diabetes melitus sebesar 87,5%, diabetes melitus lebih cepat sembuh.
tidak sejalan dengan penelitian Setyoadi Friedman (2010) menyimpulkan bahwa
(2018) dimana dukungan informasional dukungan keluarga sangat bermanfaat
merupakan dukungan yang paling banyak sebagai efek penyangga dan efek utama
diterima sebanyak 51 responden terhadap kesehatan dan kesejahteraan
(89,47%). Memberikan pemecahan seseorang.
masalah, nasehat, dan memberikan
informasi yang diperlukan dalam suatu Status Kesehatan
proses penyembuhan adalah tanggung Hampir keseluruhan responden
jawab bersama dalam memberikan penderita diabetes memiliki status
dukungan secara informasional. kesehatan yang baik, sejalan dengan
Seseorang bisa mendapat dukungan penelitian Amigo (2012), yang
secara informasional dengan baik mengatakan bahwa status kesehatan
dikarenakan sangatlah mudah untuk yang didapatkan adalah baik sebanyak
mengakses informasi tentang suatu
123 responden (75,5%) dari 163 (2014) didapatkan sebagian besar tidak
responden. Mayoritas penderita diabetes bekerja sehingga penderita diabetes
melitus berusia antara 45-65 tahun melitus memiliki banyak waktu luang dan
(63,3%), sama halnya dengan penelitian jarang melakukan latihan fisik.
Trisnawati (2013) dimana responden pada Berdasarkan hasil penelitian ini
rentang usia 45-52 tahun sebesar 47,5%. didapatkan hasil gula darah terakhir
Semakin dengan bertambahnya usia terbanyak adalah >125 mg/dL sebanyak
maka risiko terjadinya diabetes akan 284 responden (86,9%), sejalan dengan
meningkat, dikarenakan pada kisaran usia penelitian Cleonara (2017) yang
tersebut peningkatan intoleransi glukosa didapatkan bahwa seluruh responden
mulai terjadi. Sel β pancreas berkurang memiliki kadar glukosa darah >126 mg/dL
kemampuannya dalam memproduksi dan hal ini termasuk dalam kadar gula
insulin bisa dikarenakan Proses penuaan yang tidak terkendali. Pola makan yang
(Sunjaya, 2009). tidak terkontrol dan penurunan aktivitas
Mayoritas penderita diabetes fisik yang menyebabkan penderita
melitus berjenis kelamin perempuan diabetes melitus sulit untuk
(80,4%). Diabetes lebih banyak mengendalikan gula darah (Ramadhan,
menyerang wanita, dikarenakan fisik 2015).
wanita bisa berpeluang terjadinya IMT
yang lebih besar. Lemak dalam tubuh Hubungan antara Dukungan Keluarga
lebih mudah terakumulasi akibat proses
dengan Status Kesehatan pada
hormonal seperti premenstrual syndrome
dan pasca-menopouse, sehingga wanita Penderita Diabetes Melitus di Kota
memiliki risiko terkena diabetes melitus Malang
(Irawan, 2010). Penelitian Damayanti
Terdapat hubungan antara
(2014) didapatkan sebanyak 60,3%
dukungan keluarga dengan status
penderita diabetes berjenis kelamin
kesehatan pada penderita diabetes
perempuan.
melitus di Kota Malang, semakin tinggi
Pendidikan terakhir pada
dukungan keluarga yang diberikan maka
responden penderita diabetes mayoritas
semakin tinggi pula status kesehatan (p
adalag SD/Sederajat sebanyak 169 orang
<0,001; α= 0,05; r = 0, 400). Sama halnya
(51,7%). Sama halnya dengan penelitian
dengan penelitian Kusumawardani (2014),
Cleonara (2017) bahwa penderita
Kusumawardani menyebutkan bahwa
diabetes melitus memiliki pendidikan SD
secara statistik ada hubungan yang
sebanyak 14 responden (45,2%)
signifikan antara dukungan keluarga
Seseorang yang memiliki pendidikan
dengan status kesehatan pada pasien
rendah cenderung akan sulit menerima
diabetes melitus tipe 2 yang memiliki
informasi dikarenakan pengetahuannya
dukungan keluarga yang tinggi (38,30%)
terbatas. Pemilihan makanan yang kurang
memiliki status kesehatan yang lebih
tepat dan tidak terkontrolnya pola makan
sehat. Dapat disimpulkan bahwa semakin
akan meningkatkan risiko diabetes melitus
tinggi dukungan dari keluarga untuk
(Misdarina, 2012).
pasien diabetes melitus maka tingkat
Pada penelitian ini, mayoritas
kesehatan akan semakin tinggi pula pada
penderita diabetes melitus tidak bekerja
penelitian tersebut.
sebesar 68,8%. Sejalan dengan penelitian
Dukungan penghargaan baik
Yanuar (2017) yang respondennya
dengan status kesehatan baik memiliki
sebagian besar tidak bekerja. Penelitian
presentase yang paling tinggi dalam
Wandansari (2013) dan juga Mongisidi
penelitian ini, yaitu sebesar 97,6% (290 pemeriksaan gula darah dengan rutin
responden). Sejalan dengan penilitian adalah motivasi keluarga dalam
Yusra (2010) bahwa ada hubungan antara meningkatkan status kesehatan bagi
dimensi penghargaan dengan kualitas penderita diabetes melitus memiliki
hidup pasien diabetes. Hasil ini juga pengaruh yang sangat besar
sejalan dengan teori Friedman (2010), (Meidikayanti, 2017). Hal ini bisa diberikan
dimana dukungan penghargaan melalui dukungan informasional, seperti
merupakan bentuk dari fungsi efektif pada penelitian ini dukungan
keluarga yang bisa meningkatkan status informasional sudah diberikan dengan
kesehatan mental anggota keluarga yang baik yang mempengaruhi status
sakit. Penderita akan mendapatkan kesehatan pada kategori baik juga
pengakuan tentang kemampuan dan juga sebesar 93,7% (277 responden).
keahlian yang dimiliki dengan adanya Dukungan instrumental berada
dukungan penghargaan. Dukungan pada urutan yang paling bawah, dimana
penghargaan yang diberikan keluarga memiliki presentase sebesar 65,7% (195
kepada penderita diabetes melitus akan responden) dengan status kesehatan
meningkatkan status psikososial, motivasi, yang baik. Pemantauan diet, kepatuhan
semangat dan harga diri yang meningkat pengobatan, olahraga, dan juga kontrol
akan sangat penting untuk meningkatkan kadar gula darah secara rutin adalah
status kesehatannya. contoh dukungan pada dimensi dukungan
Dukungan emosional baik dengan secara instrumental yang dapat diberikan
status kesehatan baik memilik presentasi untuk penderita diabetes melitus. Sejalan
yang tinggi kedua, yaitu sebesar 96% (285 dengan Mayberry (2012) meningkatnya
responden). Luthfa (2016) juga melakukan kontrol kepatuhan pengobatan dan gula
penelitian yang sejalan, dimana dimensi darah juga stabil merupakan dukungan
yang mudah didapatkan penderita didalam instrumental yang diberikan oleh keluarga
keluarga adalah dukungan emosional. ke penderita diabetes melitus. Hal tersebut
Penerimaan dari keluarga dengan dapat mempengaruhi status kesehatan
keadaan penderita merupakan dukungan dibandingkan penderita diabetes melitus
secara emosional yang ada dalam fungsi tidak dengan dukungan instrumental. Hasil
afektif di keluarga. Dukungan ini membuat ini sesuai dengan teori dari Friedman
penderita diabetes melitus waspada dan (2010), dimensi instrumental akan
bisa untuk mengatur diri dengan adanya berperan dalam mendukung setiap usaha
komplikasi dan gangguan fisik yang dapat responden untuk melakukan olahraga,
meningkatkan status kesehatan mendukung usaha perawatan, membantu
(Meidikayanti, 2017). Hal ini sejalan untuk membayar pengobatan dan
dengan penelitian Nuraisyah (2017), membantu mengingatkan serta
dimana dukungan emosional memiliki menyediakan makanan sesuai diet yang
hubungan terhadap kualitas hidup dibutuhkan. Dukungan instrumental yang
penderita diabetes. aktif dari keluarga akan berpengaruh
Kesehatan bisa ditingkatkan terhadap ketaatan dalam pengobatan
melalui dukungan keluarga dan juga diabetes melitus sehingga dapat
mengurangi kejadian stres penderita mempengaruhi status kesehatan
diabetes sehingga status kesehatan akan penderita diabetes melitus (Nuraisyah,
meningkat. Pihak medis dan juga 2017).
paramedis diharapkan selalu mendukung Menurut peneliti status kesehatan
keluarga untuk lebih dekat kepada akan semakin baik atau tinggi jika
penderita dalam mengatur jadwal dukungan yang diberikan keluarga baik
kepada penderita diabetes. Sehingga referensi serta menjadi bahan bacaan
akan memberikan motivasi kepada untuk menambah pengetahuan untuk
individu yang sakit serta anggota keluarga mahasiswa keperawatan tentang
lainnya, sehingga semua anggota dukungan keluarga yang dapat
keluarga saling membantu dan bahu- meningkatkan status kesehatan penderita
membahu untuk merawat anggota diabetes melitus.
keluarganya yang sakit Penelitian ini
sejalan (Friedman et al., 2010) yang Keterbatasan Penelitian
mengatakan bahwa turunnya angka
Beberapa orang menolak menjadi
kejadian kematian, lebih cepat sembuh,
responden karena keberatan jika peneliti
fungsi intelektual, kesehatan fisik serta
datang ke rumah untuk bertemu keluarga
kesehatan emosi telah terbukti dengan
yang berperan sebagai caregiver serta
adanya dukungan keluarga.
banyaknya kuesioner menyebabkan
hampir seluruh responden meminta
Implikasi terhadap Keperawatan bantuan peneliti dalam pengisian.
Pelayanan keperawatan di Sehingga peneliti harus membantu satu
keluarga dalam pemberian asuhan persatu responden dalam mengisi
keperawatan pada penderita diabetes kuesioner, hal ini menyebabkan periode
melitus akan terdampak dalam penelitian waktu pengambilan data menjadi panjang.
ini, dengan melibatkan anggota keluarga
dalam setiap kegiatan peningkatan Kesimpulan
kesehatan penderita diabetes melitus
Berdasarkan pada penelitian ini
dengan mengembangkan posyandu PTM.
didapatkan bahwa dukungan keluarga
Perawat komunitas bisa membentuk
pada caregiver penderita diabetes melitus
program yang melibatkan caregiver dan
di wilayah kerja Puskesmas Kota Malang
penderita secara langsung dalam asuhan.
mayoritas berada pada dukungan
Yang berarti, tujuan asuhan tidak saja
keluarga yang baik sebesar 62,7%. Status
fokus kepada individu, tetapi juga kepada
kesehatan pada penderita diabetes
keluarga untuk bertanggung jawab
melitus di wilayah kerja Puskesmas Kota
terhadap kesehatan anggota keluarganya.
Malang mayoritas memiliki status
Tenaga kesehatan khususnya perawat
kesehatan yang baik sebesar 90,8%.
berperan dalam tindakan edukasi dan
Terdapat hubungan antara dukungan
pencegahan dengan tujuan untuk
keluarga dengan status kesehatan pada
meningkatkan pengetahuan terkait
penderita diabetes melitus di wilayah kerja
dukungan keluarga sehingga dapat
Puskesmas Kota Malang, semakin tinggi
meningkatkan status kesehatan penderita
dukungan keluarga maka semakin tinggi
diabetes melitus.
status kesehatan penderita diabetes
Hasil dari penelitian ini bisa
melitus dengan hasil p <0,001; α= 0,05; r
menambah ilmu pengetahuan khususnya
= 0, 400.
dalam bidang ilmu keperawatan. Salah
satu faktor yang dapat berpengaruh
terhadap status kesehatan penderita
diabetes melitus adalah dukungan
keluarga. Penelitian terkait dengan
dukungan keluarga dengan status
kesehatan penderita diabetes bisa
menggunakan hasl penelitian ini sebagai

Anda mungkin juga menyukai